#FFRabu - Aneh

Aneh hari ini. Pena tak mau kupegang. Kursi tak mampu kududuki. Laptop tak bisa kusentuh.  
Begitu pula rekan-rekan kerjaku. Tak satupun dari mereka menyapa menegurku. Mereka lalu lalang di depanku. Sedangkan aku terpaku layaknya lampu lalu lintas di pinggir jalan itu.
Bukankah. Kemarin malam. Sebagai tanda syukur atas bertambahnya usiaku.  Mereka sudah aku traktir makan-makan. Di tempat yang mereka inginkan. Lalu kenapa sikap mereka begitu dingin.
Tak sabar. Aku akan menghampiri Cika dan Dini. Mereka nampak serius.

"Aku melihatnya din, ia tergeletak di pinggir jalan, blazer putihnya bersimbah darah. Padahal kemarin kita baru merayakan ultahnya, dan sekarang ia sudah tiada" 


26 comments:

  1. Clue nya terlalu banyak mbak. Ending ketebak. Padahal ide oke

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe..Oke mbak dian..langsung dicatat..Makasih yak : )

      Delete
  2. Mbak, apakah kalimat 'Bukankah. Kemarin malam.' itu memang gaya penulisan atau gimana? Soale saya baru lihat yang kek gitu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kamsudq sih gaya penulisan. Mengekspresikan si doi tengah berpikir menganalisa. Meraba rab gitu. Tapi nggak nyampek ya maksud daku. Okay, terima masukan dan teracatat. Makasih yak :)

      Delete
    2. Iya, Mbak. yg itu maksudnya kurang nyampe :). *Pengen bisa bikin FF juga :D

      Delete
    3. Ayo mbak, dicoba aja, ikut mff jg boleh, seru, langsunh dpet reapon kritik saran yg membangun pastinya. Ayo mbak euis, ayoooooo

      Delete
  3. dari awal jalan ceritanya sudah tertebak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak seru ya mbak ?. Hika. Okay terima masujan dan langsung saya catet. Makasih yak :)

      Delete
  4. Belajar dari Mba Inda nih tapi imajiku masih blm bisa hihihi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Daku jg harus belajar bikin artikel dr mu mak, secara mak ya, kalau daku bikin artikel bagian awalnya udh serius eeee belakang belakangnya jd absurd, gk jelas kn mak . Makasih kunjungammya ya mqk pi2t

      Delete
  5. Wow, ini sekalian belajar ya Mak? Langsung dinilai begitu ya?
    Asyik ya ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak niar, langsung diberi krpik pedas mak hehe

      Delete
  6. Wah anggota MFF juga ternyata. Hihihi.
    Setuju sama Mbak Dian. Clue-nya terlalu banyak. Ide cerita seperti ini sudah malang-melintang di mana-mana. Kalau mau tetap pakai ide yang sama, beri sesuatu yang beda. Clue di awal seperti itu kebanyakan. Pembaca (FF) pasti udah pada bisa nebak ke mana arahnya dan twist-nya seperti apa. :)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aseeggggg, dapet kripik pedas dr mak istiadzah. Makasih ya mak en segera berbenah utk fiksi2 selanjitnya :)

      Delete
  7. saya menyimak para komentator, deh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya jg ah, nih mak monggo dicicipi camilannya, sambil nunggu komentator :D

      Delete
  8. mbak gaya nulis kayak gini

    "Bukankah. Kemarin malam. Sebagai tanda syukur atas bertambahnya usiaku."

    menarik lho! hehe.

    cluenya memang banyak dan kurang menyesatkan. kalo dipoles lagi bakal makin bagus! semangat mbaaak :D

    ReplyDelete
  9. Komunitas fiksi yaa mba ff?
    Hehhe baca yg coment seru juga... Langsung di kasih saran dan dinilai yaa

    ReplyDelete
  10. Nggak ngerti fiksi...tapi sedih endingnya

    ReplyDelete
  11. aku masih belum ngerti, jadi yang ultah siapa? dan yang meninggal siapa mak? *mikir

    ReplyDelete
  12. nyimak...suka fiksi tapi ga bisa bikin FF karena kependekan heheh

    ReplyDelete
  13. wah bikin FF yah.. pengen deh bisa bikin juga :")

    ReplyDelete

Biji bunga matahari namanya kuaci
Kupas kulitnya pakai gigi
Eee para pengunjung yang baik hati
Yuk tinggalkan komentar sebelum pergi.

Buah Pir Buah Naga
Jangan khawatir, aku akan mengunjungimu juga. :)

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...