Showing posts with label MELEK FINANSIAL. Show all posts
Showing posts with label MELEK FINANSIAL. Show all posts

Ini Cara Ibu Rumah Tangga dapat THR Juga


Assalamu'alaikuumm

Bentar lagi, yang bekerja, pada dapet THR. Dududu, senangnyaaa, aku jadi mau juga. Minta, donk. Hehe. 

Terakhir aku dapet THR, sekitar 7 tahun yang lalu, waktu masih jadi guru honorer sama guru ngaji. Lama juga, ya. Kangen. Hahaha. 

Nominal THR nya nggak banyak, tapi bisa membantu menambal pengeluaran yang membludak demi menyemarakkan hari raya. Pengeluaran yang membludak itu, seperti beli kue, ngasih angpao ponakan yang masih cimut cimut, hingga pengeluaran untuk membuat rumah bersih dan apik. 

Selain dapet THR, para guru juga dapat parcel lebaran. Isinya gula pasir, beras, minyak goreng, sirup marjan dan kue kering. Alhamdulillah. 

Bapak dan ibuku yang juga seorang guru, juga dapat parcel. Isinya juga hampir sama. Jadi, alhamdulillah, kami tidak perlu membeli kue kering lagi. Atau kalaupun beli, juga nggak banyak. 

Sejak berhenti jadi guru, tentu momen dapat THR pun tidak bisa kurasakan lagi. Kalaupun aku ingin merasakan dapat THR lagi, aku harus kembali bekerja dan meninggalkan profesi sebagai ibu rumah tangga. Tapiiiii, nggak ah. Masa' alasan kembali bekerja cuma karena ingin merasakan dapat THR lagi. Nggak mbois la yah. 

Nah, kalau ingin dapat THR lagi namun tetap tidak meninggalkan profesi sebagai ibu rumah tangga, caranya mudah koq. Apa? Tinggal minta THR dari suami, kan? Nggak, nggak gitu caranya. 

Adapun cara bagi ibu rumah tangga agar dapat THR juga adalah dengan membuat tabungan khusus untuk hari raya atau menabung untuk hari raya. 

Aku melakukan hal ini, menabung untuk bekal hari raya. Sengaja, aku sisihkan uang belanja setiap hari agar dapat banyak THR nanti. 

Namun, aku tidak menabung sendiri. Karena kadang ku tak sanggup menahan gejolak ingin beli-beli.  Jadi aku memilih untuk menabung di koperasi yang di dalamnya ada program Tabungan Hari Raya. Aku juga ikut Tabungan Hari Raya yang diadakan oleh warga RT di tempat tinggalku. 

Memang, sekarang tu gampang banget menemukan kelompok-kelompok yang mengadakan tabungan hari raya gini. Dan nasabahnya juga banyak. Tapi meskipun begitu, tetap harus hati-hati kalau mau ikutan nabung-nabung gini. 

Bagiku, menabung untuk hari raya ini, sama sekali tidak terasa memberatkan. Karena minimal nabung perhari adalah Rp. 10.000. Kalau ingin dapat THR banyak, ya menabungnya juga harus banyak. Jadi tergantung kemauan dan kemampuan masing-masing. 

Alhamdulillah dengan ikut tabungan hari raya di 2 tempat yang berbeda, membuat aku amat siap menyambut datangnya hari raya. Asli. 

Kalau kalian gimana, nih? Sudah dapat THR, belum? 

Agar Dapur Tetap Mengepul





Percakapan tersebut hampir terjadi di sebagian besar rumah tangga di Indonesia. Berdasarkan temuan dari Global Adult Tobacco Survey (2011) yang menyatakan bahwa sebanyak 61,4 juta orang dewasa di Indonesia yang masih merokok. Dari data GATS tersebut, ditemukan sebanyak 67,4 persen pria dewasa di Indonesia adalah perokok

Yang lebih mengkhawatirkan, Abdillah, Peneliti Lembaga Demografi FEUI, dalam temu media di Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa survei yang dilakukan pada 2009 menunjukkan pengeluaran untuk rokok pada rumah tangga termiskin yang ada perokoknya menempati urutan kedua.
"Pengeluaran untuk rokok hanya lebih kecil dari pengeluaran untuk makanan," ujarnya.
Pengeluaran untuk rokok itu mengalahkan 23 jenis pengeluaran lainnya seperti daging, buah-buahan maupun pendidikan dan kesehatan.
Rokok itu sendiri, menurut kamus besar bahasa Indonesia, merupakan gulungan tembakau (kira-kira sebesar kelingking) yang dibungkus (daun nipah, kertas). Sedangkan merokok adalah mengisap rokok.
 
Sumber


Saya sempat bertanya kepada beberapa perokok di tempat tinggal saya mengenai alasan mereka mengkonsumsi rokok.
Perokok A berkata :"sumpek, stres, hilang mbak". 
Perokok B berkata : "kalau nggak ngerokok, mulut rasanya pahit mbak"
Perokok C menjawab :"Saya kalau ngerokok ya pas nyangkruk (nongkrong) sama temen-temen aja mbak, kan nggak enak kalau kita nggak ikutan ngerokok mbk "
"Ooo berarti karna gengsi to?" Tanyaku lagi.
"Bukan mbak, kalau nyangkruk itu biasanya mbak, ada yang naruh rokok di depan saya, masak mau saya sia-sia in, la wong gratis e mbak"
*tepuk jidat.
Begitulah beberapa alasan yang mereka lontarkan.
Sebenarnya apa sih yang terkandung dalam sebatang rokok hingga membuat perokok A berpendapat seperti itu?.
Di dalam rokok terdapat kandungan yang bernama nikotin. Nikotin mempengaruhi keseimbangan kimia pada otak, khususnya dopamine dan norepinephrine, cairan kimia otak yang mengendalikan rasa bahagia dan rileks. Ketika efek nikotin mulai bekerja, maka level mood dan konsentrasi pun akan berubah. Para perokok merasakan bahwa efek tersebut terasa nikmat dan menyenangkan. Padahal sesungguhnya nikotin ini merupakan zat adiktif yang lebih berbahaya dari narkoba. Kenapa?. Ketika terjadi ketidakseimbangan kimia di otak akibat jumlah dopamin dan norepinephrine yang berlebiham, otak mencoba untuk menyeimbangkannya. Sistem pertahanan otomatis ini akan mengeluarkan semacam kimiawi “anti-nikotin”. Cairan kimia “anti-nikotin” ini membuat seseorang merasa depresi, mood menurun, dan tidak tenang ketika tidak merokok. Keadaan ini menyebabkan seseorang ingin menghisap rokok untuk kembali meningkatkan mood dan menjadi rileks kembali.

Tidak cukup sampai disitu, masih ada beberapa zat berbahaya yang terkandung dalam satu batang rokok. Apa saja itu ?
  1. Benzene merupakan petrokimia yang diipakai untuk men-dry clean pakaian.
  2. Arsenik adalah logam yang bisa meracuni darah dengan mudah.
  3. Tar yang sifatnya karsinogenik timbul ketika rokok dibakar.
  4. Formaldehida merupakan bahan kimia yang berfungsi untuk mengawetkan mayat.
  5. Aseton merupakan bahan kimia yang terdapat pada penghilang cat kuku.
  6. Karbon monoksida adalah gas beracun yang bisa menempel pada sel darah merah serta mengganggu pengangkutan oksigen dalam darah sehingga menimbulkan kerusakan pada paru-paru serta berpotensi menyebabkan penyakit koroner.
  7. Aroma amonia bisanya tercium pada pembersih toilet.
  8. Kadmium merupakan satu diantara logam-logam bahan untuk membuat baterai.
  9. Nitrogen oksida hasil polutan udara dari Pabrik dan mobil
  10. Kromium adalah logam yang terbukti mengakibatkan kanker.
  11. Naftalena adalah bahan kapur barus yang berfungsi untuk mengusir serangga ataupun tikus dari pakaian.
  12. Hidrogen Sianida merupakan racun paling cepat di dunia.
  13. Timbal juga merupakan karsinogen.
  14. Kumarin adalah zat adiktif organik pada bahan tambahan ]makanan yang sekarang sudah dilarang oleh standar dunia.

Sebagaimana kandungan rokok yang telah disebutkan di atas. Maka zat-zat tersebut tentu saja akan membawa dampak bagi si perokok sendiri. Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. Sebenarnya masih banyak lagi bahaya rokok bagi kesehatan si perokok aktif itu sendiri , seperti dapat menyebabkan berbagai penyakit yaitu :
1. Penyakit jantung dan pembuluh darah
2. Pengkroposan tulang atau yang dikenal dengan osteoporosiis
3. Putus haid awal
4. Bronkitis
5. Batuk
6. Penyakit ulser peptik
7. Enfisima
8. Otot lemah
9. Penyakit gusi
10. Kerusakan mata
11. Kanker perut
12. Kanker usus dan rahim
13. Kanker mulut
14. Kanker esofagus
15. Kanker payudara
16. Kanker paru-paru
17. dan lain sebagainya

Dampak dari merokok tak hanya berimbas pada kesehatan si perokok saja. Tetapi juga pada orang-orang yang menghirup asap rokok atau disebut dengan perokok pasif. Penyakit yang akan menyerang perokok pasif dalam jangka waktu tertentu adalah
1. Penyakit jantung
2. Kanker paru-paru
3. Kematian dini
4. Bayi mati mendadak
5. Gangguan pernapasan
6. Sistem imun anak

Menurut data dari American Lung Association, setiap tahun ada sekitar 3.400 korban meninggal karena kanker paru-paru dan 70.000 nyawa melayang akibat penyakit jantung dari para perokok pasif. Jadi untuk perokok pasif, jauhi asap rokok dari perokok aktif.

Merokok tak hanya berdampak negatif bagi kesehatan. Merokok juga berdampak pada ekonomi keluarga. Tentu saja. Uang yang seharusnya bisa digunakan untuk sesuatu yang lebih berguna, malah digunakan untuk menciptakan asap beracun (merokok).

Fakta menunjukan bahwa kalangan yang paling banyak merokok justru dari masyarakat berpenghasilan rendah. Sama halnya dengan fakta yang saya temukan di desa tempat tinggal saya yang mana sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Penghasilan mereka pun tak diperoleh setiap bulan melainkan tergantung dari masa tanam dan waktu panen.
Saat saya belanja di warung terkadang saya sering memperhatikan rokok yang mereka konsumsi. Memang harganya tak mahal, harga rokok paling mahal yang dikonsumsi mereka sekitar Rp. 10.000,-/bungkus – Rp.12000,-/bungkus, dan untuk harga eceran berkisar sekitar seribu untuk satu batang rokok hingga Rp. 2000,- untuk 3 batang rokok, tergantung merknya. 
Kontras dengan para istri. Saya juga sempat bertemu dengan istri-istri dari para perokok pelanggan warung tersebut. Tak jarang mereka terkadang berhutang kepada si pemilik warung. Dan untuk membayar hutangnya, para istri bekerja sambilan tentunya setelah selesai mengerjakan tugas rumahnya. Mereka biasanya bekerja menjahit tas, meronce, membuat keripik pisang, terkadang juga ikut menjadi buruh sawah dan lain sebagainya
Miris memang. Si istri bekerja sambilan. Bahkan ia juga menyisihkan rasa malu untuk berhutang ke warung demi dapur tetap mengepul, demi perut anak-anak dan suami. Sementara suami asyik mengepulkan asapnya sendiri.

Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Indonesia menyatakan konsumsi Rokok perhari = 1 bungkus = Rp. 10.000,-
Konsumsi rokok perbulan = 30 bungkus = Rp. 300.000,-
Konsumsi rokok pertahun = 360 bungkus = Rp. 360.0000,-
Maka konsumsi rokok per 10 tahun = 3600 bungkus = Rp. 36.000.000 hampir sama dengan biaya haji (biaya haji saat ini saja 33,79 juta),  dana pendidikan sekolah anak, renovasi rumah dan masih banyak keuntungan lainnya yang dapat diperoleh perokok jika ia benar-benar berhenti merokok.
 
Sumber

Namun apabila perokok tidak segera berhenti merokok, maka ia tidak hanya kehilangan kesempatan untuk melakukan ibadah haji dan tidak dapat mempersiapkan masa depan pendidikan anaknya. Malahan, ia akan mengeluarkan biaya untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan karena aktifitas merokoknya. Menurut Depkes, total biaya kesehatan yang dibelanjakan rakyat Indonesia dalam setahun untuk penyakit yang dikaitkan dengan tembakau berjumlah Rp. 15.4 triliun untuk pelayanan rawat inap dan Rp. 3.1 triliun untuk pelayanan rawat jalan.

Begitu banyak kerugian yang diakibatkan dari aktifitas merokok. Baik dari segi kesehatan juga ekonomi keluarga. Andai saja para perokok tersebut menghentikan aktifitas merokoknya, tentu saja akan ada banyak keuntungan dibalik itu semua.
1. Tentu saja kesehatannya lebih terjaga.
2. Begitu juga kesehatan orang-orang disekitarnya. Terutama anak-anak dan istri.
3. Penghasilan lebih terjaga dan terarah. Uang yang biasanya digunakan untuk membeli rokok, kini bisa digunakan  untuk mempersiapkan pendidikan anak. Misalnya dengan tabungan pendidikan atau asuransi pendidikan. Saat ini banyak lembaga keuangan yang memiliki program tabungan pendidikan dan ada juga program asuransi pendidikan sebagaimana yang dimiliki oleh Sun Life Financial memiliki produk dan layanan Scholar in Safe yang hadir untuk membantu orang tua dalam mempersiapkan dana untuk setiap jenjang pendidikan yang akan dilalui oleh buah hati. Dengan Scholar in Safe, para orang tua dapat memastikan senyum cerah buah hati karena sejak dini  telah mempersiapkan kebutuhan biaya pendidikannya. Selain itu juga, untuk memudahkan nasabah, Sun Life Financial juga melakukan kerjasama dengan beberapa bank. Sehingga nasabah tidak perlu bingung atau repot jika ingin menabung sekaligus mempersiapkan dana pendidikan anak atau mempersiapkan dana masa tua. Karena bisa dilakukan di satu tempat.

Sungguh banyak hal positif yang diperoleh dari menghentikan candu merokok. Oleh sebab itu, teruntuk para suami bersikaplah bijak bagi diri sendiri dan keluarga. Bukan hanya istri yang harus Melek Financial, suami juga harus melakukan hal yang sama. Sebagai bentuk gotong royong, bersama-sama membangun sebuah keluarga bahagia yang bijak dalam menggunakan penghasilan. Terakhir, sedikit pesan untuk para suami yang masih merokok.

Wahai suami yang suka merokok
Berhenti menghisap rokokmu
Matikan puntung rokokmu
Bijaklah menggunakan penghasilanmu
Dengan begitu, kau akan melihat anak-anakmu tumbuh dengan sehat, riang dan optimis menatap masa depannya.
Dengan begitu, istrimu akan bangga padamu, karena berhasil menahkodai bahtera rumah tangga dan berlabuh di dermaga sakinah mawaddah warohmah amin.
 
Sumber




Referensi :
http://www.sunlife.co.id/indonesia?vgnLocale=in_ID








1000 Manfaat dari Gemar Menabung Sejak Dini



Hai Aku Ken. Anak dari Ayah Hakim dan Ibu Pipit. Usiaku 22 bulan. Aku adalah anak yang aktif loh. Aku suka berlari-lari kesana kemari. Naik turun meja kursi, dan suka mewarnai terutama mewarnai dinding, meja, kaosku, juga baju ibuku. Kata ibu, aku adalah anak yang tidak bisa diam. Memang benar itu. Begitu banyak yang ingin kulakukan dan ingin ku coba. Hanya saja, terkadang, ada beberapa hal yang tidak diperbolehkan ibu. Seperti masuk kulkas. Karena kata ibuku, berbahaya.
Aku pernah mendapati wajah ibu yang sepertinya tengah kelelahan. Tapi ia paksakan untuk menemaniku bermain.
Tak hanya ibu yang lelah. Aku juga lelah loh. Hanya saja, lelahku tak nampak karena tertutupi dengan keingintahuanku yang tinggi. Tapi kalau aku sudah lelah sekali, tak ada lagi yang bisa ditutupi, karena badanku akan memanas layaknya api.
Untuk mengatasi hal itu. Ibu berinisiatif untuk membuatkan aku mainan yang sekiranya bisa mengurangi aktifitasku  yang menghabiskan banyak tenaga. Salah satunya adalah bermain memasukkan koin uang di lubang kecil. Pertama kali, aku sedikit kesusahan. Memasukkan uang logam ke lubang kecil tersebut. Namun ibu dengan sabar dan telaten mengajarkan aku. Hingga akhirnya pun aku bisa dan bahkan lancar memasukkan uang logam ke lubang kecil tersebut. Permainan ini membuat aku duduk diam dan fokus. Ibu berhasil membuatku duduk manis.
Terkadang, saat aku melakukan permainan ini, ibu menemaniku dengan mendendangkan lagu
bing beng bang
yok kita ke bank
bang bing bung
yok kita nabung
tang ting tung hey
jangan di hitung
tau tau nanti kita dapat untung’
Aku lalu menoleh ke ibu. Ingin mengatakan :"cukup bu cukup, suara ibu fals, bikin konsentrasiku hilang". Tapi apalah daya, aku belum pandai bicara. Alhasil ibu tak menggubris tatapanku. Beliau malah asyik bernyanyi lagi. Hadeehhhhh.
Kata ibu, permainanku ini, selain untuk melatih konsentrasiku dan  melatih motorikku, permainan ini juga merupakan trik ibu untuk memperkenalkanku dengan kegiatan menabung.
Apa itu menabung?.  Kata ibu yang bersumber dari kamus Bahasa Indonesia berarti menyimpan uang (dicelengan, pos, bank, dan sebagainya). Sedangkan menabung dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk dikumpulkan sebagai cadangan di hari depan. Kalau aku menyimpan uangku di celengan.
Ibu juga bercerita kepada ku, kalau mbah kakung dan mbah putri dulu juga mengajarkan ibu untuk gemar menabung sejak dini. Karena manfaatnya banyak sekali. Apa saja itu?.

Kata ibu, menabung melatih kita untuk pandai berhemat. Selain itu, menabung juga dapat mematangkan emosi kita. Koq bisa?. Kematangan emosi itu adalah suatu kondisi emosional seseorang dalam mencapai tingkat kedewasaan. Nah dengan menabung kita terlatih untuk tidak menghabiskan uang hanya sekedar menuruti nafsu, melainkan kita mnggunakan uang berdasarkan hal yang paling kita butuhkan. Menabung juga melatih analisis berpikir kita, untuk menentukan mana hal yang paling dibutuhkan dan mana yang belum terlalu dibutuhkan serta mana yang tidak dibutuhkan. Dua hal itu merupakan latihan untuk mematangkan emosional. Aku menoleh lagi kepada ibu, kali ini tatapan ku mengisyaratkan bahwa apa lagi manfaat menabung. Ibuku seakan paham dengan maksudku. Beliau pun berkata : "menabung juga membuat kita lebih produktif, kreatif dan inovatif lo le".
Aku mengangguk setuju. Ibuku yang memang suka berhemat ini, menurutku juga cukup kreatif. Beliau membuatkanku popok kain sebagai pengganti popok sekali pakai. Jadi uang untuk membeli popok sekali pakai bisa masuk ke tabungan selain itu juga mengurangi sampah pospak yang sulit didaur ulang. Beliau juga membuat sarung bantal cantik dari kaos ayah yang sudah tidak terpakai tapi masih bagus. Apalagi ya?. O iya ibu juga membuat sarung celana untukku dari kain sarung ayah yang sudah tidak dipakai ayah, karena robek. Dua jempol manisku untuk ibu.


Manfaat selanjutnya kata ibuku, menabung juga bisa dijadikan sebagai simpanan untuk antisipasi jika terjadi sesuatu hal yang tidak diduga. Kemudian menabung bisa dijadikan sebagai bekal untuk masa depan. Misalnya, ibu dan ayah bercita-cita ingin menyekolahkanku ke luar negeri. Tentunya cita-cita tersebut membutuhkan banyak biaya. Jadi ibu dan ayah harus mulai menabung sejak aku di usia dini. Menabung untuk pendidikanku.
Saat ini banyak lembaga keuangan yang memiliki program tabungan pendidikan dan ada juga program asuransi pendidikan sebagaimana yang dimiliki oleh Sun Life Financial memiliki produk dan layanan Scholar in Safe yang hadir untuk membantu orang tua dalam mempersiapkan dana untuk setiap jenjang pendidikan yang akan dilalui oleh buah hati. Dengan Scholar in Safe, para orang tua dapat memastikan senyum cerah buah hati karena sejak dini  telah mempersiapkan kebutuhan biaya pendidikannya. Selain itu juga, untuk memudahkan nasabah, Sun Life Financial jugamelakukan kerjasama dengan beberapa bank. Sehingga nasabah tidak perlu bingung atau repot jika ingin menabung sekaligus mempersiapkan dana pendidikan anak atau mempersiapkan dana masa tua. Karena bisa dilakukan di satu tempat.

Aku tepuk tangan mendengarkan penjelasan ibu tentang manfaat menabung untuk diri sendiri dan keluarga.
"Eits masih ada lagi lo le manfaat menabung" kata ibu tiba-tiba. Membuatku menghentikan tepuk tanganku.
"Jika rakyat Indonesia gemar menabung, maka negara kita juga akan makmur"
Aku menatap ibu dengan sangat serius, karena ini membahas hal yang cukup serius, tentang kemakmuran negara Indonesia.
"Pak SBY, pernah bilang gini le, jika ada 40 juta orang menabung, jika masing-masing katakanlah atau rata-rata Rp. 100.000, maka ada tambahan tabungan dalam negeri 4 trilyun rupiah. Kalau terus bertambah tabungannya rata-rata 1 juta rupiah, maka di negara kita, ada tambahan tabungan domestik 40 trilyun, tentu itu sangat bermanfaat untuk kepentingan perekonomian, penyaluran kredit, termasuk kredit-kredit untuk rakyat kecil untuk usaha kecil. Nah begitu kata pak Presiden kita di acara gerakan indonesia menabung".
Wah, ternyata hanya dengan gemar menabung, Indonesia kita bisa makmur, hutang negara juga bisa luntur, kemiskinan hancur.
Begitu dahsyat manfaat menabung, apalagi jika dimulai sejak dini. Menanamkan gemar menabung sedini mungkin. Jadi tunggu apa lagi teman-teman, yuk kita menabung sejak usia dini.









Sumber referensi :




Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

Tips Lancar Berpuasa di Bulan Ramadan bagi Penderita Sesak Nafas

 Assalamu’alaikum, Dear, Mombeb. Apa kabar? Aku do’akan semoga kamu selalu dalam kondisi sehat dan bahagia aamiin ya robbal’alamiin. Doa...