Showing posts with label Mlaku-mlaku. Show all posts
Showing posts with label Mlaku-mlaku. Show all posts

Aplikasi TRAC To Go, Partner Asyik Saat Pergi Wisata hingga Ziarah Religi




Ramadan tiba, Ramadan tiba, Ramadan tiba.

Marhaban ya Ramadan, Marhaban ya Ramadan, Marhaban ya Ramadan, Marhaban ya Ramadan. 

Alhamdulillah ya, kita bisa ketemu Ramadan lagi. Bersyukur tiada tara pada Allah Swt. Yeaayyyy. 

Senang? 

Iyup, tapi ada sedihnya juga. Lohlohloh kenapa?


Yaaaaa sedih sebab covid-19 masih ada di sini. Padahal, jauh-jauh hari, aku berharap covid-19 sudah pergi sebelum berjumpa Ramadan tahun ini. Karena aku ingin melakukan apa yang biasanya aku lakuin sama keluarga yakni pergi ziarah religi. 


Ya, aku rindu melakukan ziarah religi bareng keluarga atau kadang juga bareng teman-teman. Karena pergi beramai-ramai jadi kami biasanya rental mobil, gitu. Tentunya mobil yang kami pilih sesuai dengan banyaknya keluarga atau banyaknya teman yang ikut ziarah religi. 


Etapi tahun depan, sepertinya covid-19 sudah reda, jadi kayaknya bisa deh ya pergi ziarah religi. Asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, kalau aku rental mobil untuk ziarah religi maka aku harus memilih layanan rental mobil yang menerapkan protokol kesehatan juga. Ya, toh?


Gayung bersambut, beberapa waktu lalu temanku merekomendasikan layanan Rental Mobil bernama TRAC. Berdasarkan pengalaman dia, TRAC ini sudah menerapkan SMART PROTOCOL yang meliputi:


1. Melakukan penyemprotan setiap unit kendaraan dengan desinfektan setiap sebelum dan sesudah pemakaian,

2. Fokus pada kebersihan. Jadi dijamin kinclong bersih. 

3. Trus TRAC juga menyediakan hand sanitizer di setiap unit kendaraan.

4. Lalu TRAC juga membuat peraturan yang ketat bagi pengemudi dan kru yakni wajib menggunakan masker, meminimalisir kontak fisik, selalu menggunakan sarung tangan ketika membawakan barang bawaan penumpangnya, hingga mewajibkan pengemudi dan kru melakukan pemeriksaan kesehatan jika akan bertugas. 

5. Di samping memastikan pengemudi juga kru yang akan bertugas sehat, setiap pengemudi TRAC juga dibekali dengan sertifikat Defensive Driving loh. Jadi pengemudi TRAC ini mengutamakan ketepatan waktu, penampilan bersih dan rapi, pelayanan yang hangat dan nyaman, etika menghormati privasi konsumen, hingga pengetahuan rute jalan yang luas.


Itu tadi sedikit gambaran SMART Protocol di TRAC yang disampaikan temanku. Trus temanku itu juga bilang kalau mau pakai TRAC untuk ziarah religi, aku bisa download aplikasinya di play store. Ah seriusan? Tanyaku gitu. Trus dia menganggukkan kepalanya cepat yang berarti serius. 


Aku pun segera mencari aplikasi TRAC di play store dan ketemu donk. Nama aplikasinya TRAC to Go. Karena aku penasaran dengan TRAC to Go, aku download saja aplikasi yang satu ini. 




Ada 4 fitur di TRAC To Go yakni car rental, airport transfer, bus rental dan experience. Nah diantara 4 fitur tersebut aku penasaran dengan Fitur Experience. 


Dan ternyata Fitur Experience ini berisi tentang aneka pilihan paket yakni paket ziarah religi dan paket wisata. Beberapa paket ziarah religi yang ada di fitur experience yakni ziarah 9 wali, ziarah Banten, ziarah 3 wali, ziarah 5 wali one day, dan masih banyak lagi yang lainnya. 





Kemudian, fitur experience ini dibagi lagi yakni Family Package dan Group Package.


Kalau pergi bersama keluarga, kita bisa memilih Family Package. Transportasi yang disediakan di Family Package ini seperti mobil keluarga dengan kapasitas 4 orang.  


Tapi kalau keluarganya banyak maka yang dipilih adalah group package donk ya yakni menggunakan bus. 


Oya, TRAC punya banyak pilihan kendaraan yang bisa kita sewa, loh. Ada Ayla, Agya, Toyota Innova, Alphard, Hilux dan sebagainya. Usia mobil di TRAC ini maksimal berusia 4 tahun. 




Untuk tarif Rental Mobil di aplikasi TRAC To Go pun bisa dibilang sesuai standard ya. Seperti tarif rental mobil tanpa sopir di TRAC To Go untuk wilayah Bali berkisar 300 ribuan per 24 jam. 








Trus kalau tarif Rental Mobil di TRAC To Go untuk daerah Bali dengan sopir sekitar 200 ribuan per-4 jam.




Btw aku pikir-pikir, asyik ya ada aplikasi TRAC To Go ini. Aplikasi TRAC To Go ini memudahkan kita kalau mau Rental Mobil. Nggak hanya memberi kemudahan Rental Mobil di satu daerah saja, melainkan memberi kemudahan Rental mobil di berbagai daerah. 



Jadi kalau pakai aplikasi TRAC To Go ini, kita nggak perlu rempong jikalau ingin rental mobil. Cukup buka aplikasi TRAC To Go aja kita bisa dengan mudah menemukan mobil yang ingin kita sewa, dan ini berlaku dimanapun kita berada. Asyik, ya? Yup.


Oya, kalau kamu ingin aplikasi TRAC To Go ada di smartphone kamu, kamu bisa klik saja link di bawah ini:

Link Googleplay store:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.trac.tractogo

Link Apple App Store:

https://apps.apple.com/us/app/trac-to-go/id1459840738


Nah, kamu gimana? Kalau ada kesempatan melakukan ziarah religi, kamu akan berkunjung ke mana? Share donk, di kolom komentar yak.


Makasih banyaaaakkk. 

Bahagia dan sehat selalu ya, Kamu. 

Aamiin


***




Manfaat Pengajuan Asuransi Perjalanan Melalui CekAja

 

Quote tentang risiko

Setiap pilihan selalu ada risikonya, bukan? Termasuk memilih untuk melakukan perjalanan. Yang membedakannya hanyalah cara menghadapi risiko yang ada di setiap pilihan. Dan cara untuk menghadapi risiko yang mungkin terjadi saat melakukan perjalanan adalah Asuransi Perjalanan.

 

Siapapun yang melakukan perjalanan pasti tidak menginginkan risiko berupa hal buruk terjadi. Maka kita pun sudah seharusnya berusaha mencegah hal buruk itu terjadi saat kita melakukan perjalanan dengan usaha maksimal. Nah salah satu usaha tersebut adalah dengan menggunakan asuransi perjalanan.

 

definisi asuransi perjalanan

Definisi asuransi perjalanan pada gambar di atas, menunjukkan bahwa asuransi perjalanan adalah cara tepat untuk mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi saat kita sedang melakukan perjalanan. Dengan kata lain, kita bisa melakukan perjalanan dengan tenang, santai, aman dan nyaman tanpa terbayang-bayang risiko yang mungkin terjadi kalau kita punya asuransi perjalanan.

 

manfaat menggunakan asuransi perjalanan

Beruntung, saat ini, ada banyak pilihan asuransi perjalanan. Jadi kita bisa memilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan. Nah untuk memilah dan memilih hingga mengajukan asuransi perjalanan yang sesuai dengan kebutuhan, kita bisa melakukannya di website CekAja

Sejarah Singkat CekAja

Tahun 2014, CekAja hadir di Indonesia. Sejak saat itu, pelanggan CekAja semakin bertambah. Saat ini, pelanggan CekAja sudah lebih dari 20 juta baik untuk pelanggan yang mengajukan pinjaman, kartu kredit, maupun asuransi.

CekAja menawarkan akses layanan finansial untuk masyarakat Indonesia. Selain itu, CekAja sudah dilengkapi dengan teknologi yang dapat memberikan kemudahan, kecepatan dan ketepatan pada masyarakat untuk membandingkan produk finansial dan asuransi.

CekAja didukung oleh mitra terbaik yakni bank dan lembaga asuransi ye terpercaya di Indonesia. CekAja berada di bawah naungan PT. Puncak Finansial Utama. CekAja juga sudah tercatat di Grup Inovasi Keuangan Digital dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini berarti bahwa CekAja diawasi oleh Bank Indonesia dan Asosiasi FinTech Indonesia. 

Cara Mengajukan Asuransi Perjalanan Melalui CekAja

CekAja memiliki beberapa keunggulan. Salah satu keunggulannya yakni memberi kemudahan dalam mencari informasi hingga mengajukan asuransi perjalanan. 

Adapun cara mengajukan asuransi perjalanan melalui CekAja adalah sebagai berikut:

1. Kunjungi website CekAja.com

Kita pilih “Asuransi Perjalanan”

Lalu klik “Cek Aja disini”

Cara Mengajukan Asuransi Perjalanan Melalui CekAja


2. Mengisi tipe perjalanan

Ada tiga tipe perjalanan yakni domestik, asia, dan internasional. 

Pilih tipe perjalanan yang akan kita lakukan.  

Lalu mengisi jenis polis asuransi yang kita inginkan, sekali perjalanan atau perjalanan tahunan.

Setelah selesai, lalu pilih “Selanjutnya”

cara mengajukan asuransi perjalanan

3. Kemudian mengisi durasi perjalanan

Tentukan tanggal berangkat dan pulang

Pilih “Selanjutnya”

cara mengajukan asuransi perjalanan

4. Mengisi jumlah orang yang diasuransikan

Ada tiga pilihan jumlah orang yang diasuransikan yakni individu, pasangan atau keluarga.

Mengisi tanggal lahir peserta

Klik “Selanjutnya”

cara mengajukan asuransi perjalanan

5. Mengisi data pribadi dan centang syarat dan ketentuannya

cara mengajukan asuransi perjalanan

6. Selanjutnya kita akan diarahkan ke pilihan perusahaan asuransi

Pada bagian ini, kita bisa mencari tahu informasi setiap asuransi perjalanan yang dijabarkan oleh CekAja. Kemudian kita bisa memilih asuransi perjalanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita lalu klik “Ajukan Online”

cara mengajukan asuransi perjalanan

7. Mengisi data diri, informasi domisili, informasi perjalanan, dan informasi ahli waris

Klik selanjutnya dan apply now.


Bagaimana? Mudah kan mengajukan asuransi perjalanan melalui CekAja? Yup, semudah membalikkan telapak tangan.


Manfaat Pengajuan Asuransi Perjalanan Melalui CekAja

Nah, dilihat dari alur atau cara pengajuan asuransi perjalanan melalui CekAja di atas, kita bisa merasakan secara langsung manfaat pengajuan asuransi perjalanan melalui CekAja. Adapun rincian manfaat pengajuan asuransi perjalanan melalui CekAja dapat kamu lihat di bawah ini. 

• Terdepan

Kita diberi kebebasan memilih produk sesuai keinginan dan kebutuhan dengan cara yang mudah pada setiap fitur dari mesin perbandingan mutakhir. Nah dengan memberikan kebebasan memilih ini, tentu akan membuat kita merasa nyama dan bisa fokus menentukan asuransi perjalanan mana yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita.

• Kualitas

CekAja punya banyak pilihan produk asuransi terbaik. Dengan ini kita bisa memilih mau pakai produk yang mana dan apakah produk tersebut sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita. 

• Layanan

CekAja menyediakan konsultan juga loh, yang ramah dan berkualitas. Nah kalau gitu kita bisa meminta pemdapat ke CekAja terkait produk yang akan kita pilih.

• Aman

Dengan mengedepankan keamanan, CekAja selalu menjaga kerahasiaan data pelanggan dan tidak membagi data dengan siapapun tanpa persetujuan pelanggan.

 

Jadi seperti itulah keunggulan CekAja, cara mengajukan asuransi perjalanan melalui CekAja hingga manfaat pengajuan Asuransi Perjalanan melalui CekAja. Membantu banget bagi kita yang melakukan perjalanan, bukan? Kita jadi lebih merasa aman, nyaman, dan tenang saat melakukan perjalanan tanpa dibayangi risiko yang mungkin terjadi saat melakukan perjalanan.

Manfaat Pengajuan Asuransi Perjalanan Melalui CekAja


Ah jadi tak sabar rasanya ingin segera melakukan perjalanan lagi. Sudah rindu disapa semilir angin pantai. Sudah kangen merasakan kesejukan hawa pegunungan. Sudah mendamba mendapati makna kehidupan yang tersirat di setiap kali melakukan perjalanan.


 

Manfaat Pengajuan Asuransi Perjalanan Melalui CekAja

Nah, buat kamu yang mau melakukan perjalanan, yuk segera ajukan asuransi perjalanan melalui CekAja. Insyaallah kamu akan mendapatkan asuransi perjalanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kamu.

 

Traveling Kemana-mana, Menginapnya di Tempat Ter-Love, OYO Hotels Indonesia.


Mengamati kalender, adalah salah satu hal yang aku lakukan di setiap tahun baru. Rutiiiinnnn, selalu begitu. Tujuanku melakukan itu apalagi kalau bukan untuk menelusuri tanggal-tanggal yang berwarna merah alias hari libur. Hehe.

Nah diantara sekian banyak tanggal merah hari libur, aku paling suka menelusuri tanggal merah yang nempel alias berdekatan dengan weekend. Karena apa?

Indonesia memang sudah memiliki beberapa hari libur yang berdurasi lama seperti hari libur hari raya. Tapi hari-hari libur tersebut (biasanya) sudah punya prioritas sendiri yakni fokus diisi untuk kegiatan silaturahim ke keluarga, sahabat, juga teman teman tercinta.

Lantas, kalau ingin traveling, gimana? Atau sekadar ingin leyeh-leyeh bin rebahan di rumah sehari dua hari, gimana? Nah, keinginan-keinginan inilah yang membuat tanggal merah hari libur yang nempel dengan weekend amat berarti.

Untuk tahun 2020 ini sendiri ada beberapa tanggal merah yang nempel dengan weekend yang sudah aku rangkum dengan seksama *ceileh.

Saat ada tanggal merah seperti itu, aku (yang sudah disepakati suami juga) kadang mengisinya dengan melakukan aktivitas yang berbeda bersama keluarga seperti bersih-bersih rumah rame-rame, masak-masakan, traveling keluar kota hingga traveling keluar pulau.

Namun, belakangan ini, kami lebih sering mengisinya dengan melakukan traveling ke luar pulau dewata ( tempat tinggal kami). Tujuannya tentu untuk mengundang bahagia bagi anak kami, perkaya pengalaman, juga menghadirkan energi positif bagi kami yang mana nantinya energi tersebut dapat kami gunakan sebagai bekal menjalani aktivitas sehari-hari.

Nah, tahun lalu, kami sudah mulai melakukan traveling ke pulau Jawa. Nggak jauh dari Bali, sih. Cukup melalui selat Bali, set, nyampek deh di Banyuwangi. Untuk libur akhir tahun kemarin, kami memilih untuk  traveling  ke kota Apel alias Malang. Senang sekali rasanya. Aku amat bersyukur alhamdulillah.

Rencananya, di tahun ini, kami juga ingin melakukan traveling lagi. Kali ini tujuan kami ke Yogyakarta. Yeayyyyy.

Alasannya, lagi-lagi dan yang paling utama yakni ingin membahagiakan si kecil dengan melihat apa yang ia sukai yakni pesawat terbang.

Si ken lagi jadi pilot

Iya, anakku suka sekali dengan pesawat terbang. Ia pun bercita-cita ingin jadi pilot, seperti milea. *asek.

Di Yogyakarta, Mau Kemana Aja?


Nah di Yogyakarta ada tempat bagi si kecil untuk melihat hingga lebih mengenal tentang pesawat terbang. Tempat tersebut bernama MUSEUM DIRGANTARA.

Sumber: tni-au.mil.id

Setelah ke museum dirgantara, mungkin kami bakal ke Taman Pintar, De'Mata, Up and Down, dan lalu lanjut ke tempat-tempat wisata lainnya.

Oleh karena banyaknya destinasi wisata yang mau kami kunjungi, tentu kami membutuhkan tempat menginap donk yah. Nah, untuk hal ini kami juga sudah punya pilihan tempat menginap. Kami akan menginap lagi di OYO Hotels.

Love OYO Hotels Indonesia


Mengapa OYO Hotel?
Sudah jatuh hati sama OYO Hotels. Love deh pokoknya sama OYO Hotels.

Di traveling-traveling kami sebelumnya, seperti traveling ke Banyuwangi, juga Malang, kami menginap di OYO Hotels Indoensia. Hotel-hotel OYO tersebut memberikan rasa nyaman, lokasinya strategis dan bikin hati senang.


  • Hotel OYO nyaman,

Kamarnya bersih, tempat tidurnya empuk, pendingin ruangan berfungsi dengan baik, kamar mandinya yang bikin betah serta dilengkapi dengan aneka pilihan channel-channel tv.


  • Letak/Lokasi Hotel OYO yang Strategis.

Berdasarkan pengalamanku menginap di Hotek OYO, lokasi-lokasi dimana Hotel OYO berada amat strategis.

Seperti Hotel OYO, tempat aku dan keluargaku menginap waktu travelling ke Batu Malang, yang berada tak jauh dari destinasi wisata Jatim Park, Museum Angkut, BNS, dan dekat dengan Minimarket sehingga gampang mau beli-beli, serta dekat dengan tempat kulineran sehingga gampang kalau mau makan.

Salah satu Hotel OYO di Malang
Dokpri

Dokpri

Dokpri

Baca: Menginap di Hotel OYO Malang

Pun demikian dengan Hotel OYO yang berada di Banyuwangi yang juga dekat dengan The Djawatan dan sebagainya.

Salah Satu Hotel OYO di Banyuwangi
Dokpri

Dokpri

Baca: Menginap di Hotel OYO Banyuwangi

  • Menginap di Hotel OYO Bikin Hati Senang

Salah satu hal yang bikin hati senang saat menginap di Hotel OYO ini yakni pelayanannya yang baik, mas-mas mbak-mbak resepsionisnya ramah-ramah. Kemudian, yang bikin hati senang lainnya adalah tarif menginap di Hotel OYO yang murah meriah bin nyaman banget di kantong. Oya, OYO Hotel juga suka ngasih diskon gitu sih. Cara mendapatkan diskonnya pun cukup mudah yakni pakai aplikasi lalu pesan Hotel lewat aplikasi OYO Hotel.

Travelling Kemana-mana, Menginapnya (Lagi-lagi) di Oyo Hotels Indonesia.


Karena tujuan utama mau ke Museum Dirgantara, kami pun sudah memilih Hotel di Yogyakarta yang tak jauh dari Museum Dirgantara. Pilihan kami pun lagi lagi jatuh pada OYO Hotels namanya OYO 743 Garden Guesthouse.
Sumber: Oyorooms

Sumber: Oyorooms

Dari hasil review yang sudah pernah menginap di sana, sebagian besar memberikan rating yang tinggi. Kemudian dilihat dari foto-foto suasana hingga kondisi kamar di OYO 743 Garden Guesthouse emang cakep, sih. Selain itu, lokasinya juga strategis. Nggak hanya dekat ke destinasi-destinasi wisata, OYO 743 Garden Guesthouse juga dekat dengan tempat kulineran, hingga minimarket ataupun supermarket.

Dah, nggak sabar rasanya ingin segera traveling ke Yogjakarta bersama keluarga. Tapi ya apamau dikata tanggal merah yang mefet weekend juga belum terlihat hilalnya. Jadi fokus ngumpulin bekal dulu ajalah yah.

Next, aku dan juga keluarga aku berharap bisa travelling lagi ke berbagai tempat wisata di Indonesia. Trus nginepnya, lagi lagi, di OYO Hotel Indonesia. Travelling kemana-mana, menginapnya di tempat terlove OYO Hotel Indonesia.

Kalian juga yak, kalau kalian traveling kemana-mana, nginepnya di OYO Hotels Indonesia aja. Kalau masih ingin lebih kenal sama OYO Hotels, kalau bisa stalking akun medsos OYO Hotels Indonesia di bawah ini yak.



Akhir kata, do'akan keinginan kami terwujud ya manteman. Do'a yang sama juga untuk kalian. Terima kasih banyak. Yuk caooooo.

Pengalaman Menginap di Hotel Oyo Batu Malang, Nyaman, Aman, Murah dan Strategis


Liburan akhir tahun merupakan momen yang paling ditunggu oleh sebagian orang, termasuk saya. Durasi masa liburan akhir tahun ini biasanya cukup panjang karena diawali dengan hari raya Natal lalu disusul dengan Tahun Baru, juga berbarengan dengan liburan semester anak sekolah. 

Ada berbagai macam pilihan aktivitas mengisi liburan akhir tahun. Mulai dari leyeh-leyeh atau rebahan di kamar tidur sampai hari libur pergi, mengikuti kursus singkat, hingga travelling. Kalau menurut saya, dengan durasi liburan akhir tahun yang cukup lama ini, maka aktivitas tepat untuk mengisi liburan yakni dengan melakukan travelling. Baik itu traveling bersama keluarga, teman-teman, atau mungkin sobat ambyar sekalian *ahay. Saya sendiri memilih untuk mengisi liburan akhir tahun dengan travelling bersama keluarga kecil saya yakni suami juga anak saya. 

Saya dan suami sepakat untuk travelling ke luar pulau Bali. Ya, hampir setiap tahun kami menghabiskan liburan akhir tahun di pulau bali, mengingat kami memang warga bali, sih. Hehe. Jadi kali ini kami ingin sesuatu yang beda yakni mengisi liburan akhir tahun dengan travelling ke Batu Malang Jawa Timur. 
Mengapa memilih Batu Malang?

Senada dengan Bali, Malang memiliki banyak pilihan wisata yang menarik-menarik juga unik. Malang memiliki banyak destinasi wisata. Beberapa wisata ada yang viral seperti kampung warna warni jodipan, museum angkut dan sebagainya. Kalau saya juga keluarga memilih mengunjungi Batu Secret Zoo, Museum angkut, dan lain lain. 

Tiba Hari H, kami pun berangkat ke malang. Kami menggunakan transportasi umum kereta api untuk menuju ke malang. Di samping untuk memberikan pengalaman baru bagi anak kami yang belum pernah naik kereta api, kebetulan budget travelling kami bisa dibilang pas-pas an *hehe. Cukup membayar 62.000 per orang, kami sudah bisa jugijagijug di atas kereta api dari Statiun Ketapang Banyuwangi menuju Statiun Kota Baru Malang. Murah, kan? Iyup. 

Selama perjalanan menuju malang, saya berkomunikasi dengan penyedia jasa sewa motor di malang. Ya, beberapa hari sebelum berangkat ke malang, saya sudah mencari, menemukan hingga lalu membayar DP ke penyedia jasa sewa motor malang. Kami janji bertemu di depan stasiun malang. 

Sempat mampir rasa ragu menggunakan jasa sewa motor, apakah beneran atau tipu-tipu. Alhamdulillah, penyedia jasa sewa motor malang nggak tipu-tipu. Oya, tarif sewa motor perhari Rp. 90.000.

Kami lalu meluncur menuju penginapan yang sudah kami pesan beberapa bulan lalu. Tepatnya saat keputusan traveling ke malang kami buat. Sekitar bulan Mei, seingat saya. 

Kami sengaja pesan penginapan jauh-jauh hari agar tidak kehabisan. Secara rencana kami traveling saat akhir tahun yang mana masa-masa itu adalah masa ramai-ramainya wisatawan pergi ke Batu Malang. 

Sekitar 30 menit lebih, kami tiba di Hotel Oyo. Namanya Hotel Oyo Cita Mandiri. Kesan pertama saat saya tiba di hotel ini adalah homeynya terasa, tenang gitu. 

Hotel OYO di Batu Malang

Layaknya rumah, Hotel OYO menawarkan rasa aman juga nyaman. Rasa aman yang paling terlihat dan sederhana adalah terdapat pagar yang mengelilingi Hotel ini. Jadi berasa terlindungi, yak. Yok i.

Kondisi Kamar Hotel OYO
Karena sudah teramat lelah, kami memutuskan untuk segera menuju kamar saja. Nggak sabar lebih tepatnya. Hahay. 



Nyaman itulah suasana yang terasa di hotel OYO. Iya, sepertinya hotel ini memang memperhatikan betul soal kenyamanan. Hal ini terlihat dari pemilihan motif dinding yang mana didominasi oleh warna gold. Warna gold sendiri lekat dengan kesan memberikan kehangatan. 

Lokasi yang Strategis
Sebelumnya, saya memang sudah request ke suami, "Yah, booking hotel yang dekat dengan jatim park, yak". Dan ya, Hotel OYO ini memang dekat dengan jatim park, juga beberapa tempat wisata lainnya. Untuk jatim park 3 sendiri, kira-kira jaraknya 700 m. BNS 2.6 km. Jat1m park II 3.3 km Jatim park 1 4.1 kilometer museum angkut 4.9 km. Kusuma agrowosata 5 km dan sebagainya

Nah, yang paling menyenangkan lagi, Hotel OYO ini juga dekat dari minimarket, dan kulineran. Untuk jarak ke mini arket sendiri sekitar 1 km. Traditional market 1 km. Kulineran sekitar 1km.

Ini tentu amat membantu traveller. Kalau laper, tinggal menclok ke pilihan tempat kuliner atau kalau butuh pembalut atau camilan, tinggal meluncur ke minimarket.

Senang sekali karena mendapati realita kondisi hotel Oyo yang sama persis seperti di foto juga seperti testimoni traveller yang pernah menginap di sini oleh para. Tempat tidur yang besar, kamar yang bersih juga nyaman, serta ac, juga tv, yang berfungsi dengan baik. Dah, kami  berasa menginap di hotel berbintang.


Next, kalau kami ke Batu Malang lagi, kami akan kembali menginap di sini lagi. Harapan kami, sebagai konsumen, semoga Hotel OYO tetap mempertahankan kualitas kecenya ini atau mungkin bisa lebih ditingkatkan lagi kualitasnya. Makin kece pastinya.

Nah, buat kalian yang ingin pergi ke daerah-daerah wisata yang ada di Batu Malang, saya rekomendasikan untuk menginap di sini. Harga per malemnya terjangkau banget. Lokasinya pun strategis dan yang tak kalah penting, hotel ini menawarkan rasa aman, nyaman, juga tenang. 

Ajak Jelajah Museum, Si Kecil Bakal Bosen atau Nggak, Ya?


Beberapa waktu yang lalu, entah dapat wangsit darimana, aku berinisiatif untuk mengajak si kecil Ken pergi ke museum yang berada tak jauh dari tempat tinggalku. Kira-kira butuh waktu kurang dari sejam untuk sampai di museum majapahit. Ya aku ingin mengajak si kecil pergi ke museum majapahit di trowulan.

Aku pun segera mengutarakan ideku itu ke suami selaku sopir pribadi penimbang ide. Dan alhamdulillahnya, suami ng-oke-in ideku itu. Suami bilang, kita ke sana pas hari Sabtu saja. Karena pada hari itu, jadwal sekolah si kecil lebih fleksibel bisa masuk bisa juga tidak masuk sekolah dan suami juga libur kerja di hari itu. Jadi fix-lah, kami memutuskan ke sana pas hari sabtu weekend saja.

Menjelang hari H, ada ragu yang berseliweran dipikiran. Aku menduga-duga bahwa si kecil ken bakal bosen, nggak tertarik, lalu cepet-cepet mengutarakan keinginannya untuk pulang. Karena, biasanya, kalau pergi-pergi, kami mengajaknya ke tempat-tempat wisata yang ramah anak. Gitu.
"Nggak apa-apa, coba saja, kalau toh memang si ken ngajak pulang ya sudah kita pulang" kata suami. Baeqlah.

Tiba saatnya, kami memutuskan untuk berangkat pagi. Sekitar jam 7 an. Karena museumnya buka sekitar jam 8 nan. Yaaaaa maksud hati biar nggak terlalu siang. Karena pasti panas banget pastinya. Mengingat belakangan ini kisaran suhu di tempat tinggalku antara 36-37 derajat celcius. Traveling pas siang bolong alias lagi panas-panasnya apalagi ngajak si kecil adalah salah satu hal yang aku dan suami hindari.

Di perjalanan menuju museum, si kecil ken sempat menanyakan soal museum. "Kita mau pergi ke museum, ya?".
"Iya, kita mau jalan-jalan ke museum".
"Yes, kita ke museuuuummm" seru si ken. Aku dan suami menanggapi dengan senyuman. Lalu nggak lama, si ken berkomentar lagi.
"Museum itu apa?".
Jeng jeng jeng
Dia sudah merasa asyik duluan padahal belum tahu museum itu kek gimana. Plis atuhlah bocah. 😄😄😄

Lalu jawabannya gimana?
Kalau ngikutin definisi museum ala kbbi atau wikipedia. Pasti masih sulit dipahami si kecil. Jadi definisi museum yang aku jelaskan ke si kecil itu begini,
"Ken, museum itu, tempat-tempat menyimpan benda-benda yang kereeeeenn sekali" udah gitu aja.
Lalu dijawab sama si kecil ken,
"Waaahhhhh..." dengan mata yang berbinar-binar.
Dalam hati aku berujar, 'Oke, mari bikin kesan benda-benda di museum adalah benda-benda yang keren'.

Sampai di lokasi museum trowulan. Sepiiiii. Kata petugas loket masuk museum, kami pengunjung pertama. Yeayyyyy.

Oya tiket masuk museum majapahit trowulan di saat weekend bisa dibilang murah banget. Cuma Rp. 5.000 untuk biaya tiket masuk museum majapahit trowulan bagi orang dewasa dan Rp. 2.500 untuk tiket masuk ke museum majapahit trowulan bagi anak-anak. Sedangkan untuk biaya parkir kendaraan, membayar seikhlasnya saja.

Sebelum masuk ke area museum, kami membekali diri terlebih dahulu. Aku membawa gendongan untuk si kecil nomor 2 yang masih bayi ginuk-ginuk dan suami membawa permen juga air minum untuk jaga-jaga si ken butuh minum. Sedangkan si ken, memilih untuk membekali dirinya dengan bola basket kesayangannya.
"Loh? Bolanya dibawa?" tanyaku ke si ken.
"Iya, Ma. Aku suka".
"Disimpan dulu ya, ini bukan tempatnya main atau bawa bola basket" kataku.
Tapi ken tetap ngotot ingin membawa bola. Aku ngotot tidak boleh bawa bola. Ken gitu, aku gini.
"Ya sudah, ken boleh bawa bola, tapi dipegang tidak boleh dimainkan" kata suami menengahi.
"Iya, Ayah" ken girang.
Ya sudah. Kesepakatan berhasil dibuat.


Sebelum masuk ke gedung museum, kami disambit eh disambut oleh 2 petugas yang meminta kami untuk mengisi buku tamu terlebih dahulu.

Begitu masuk ke museum, komentar ken begini:
"Wow, banyak patuuungggg".
Dia pun menyusuri hampir setiap arca, gerabah, patung, dan sebagainya sambil membaca hampir setiap keterangan yang ada.
'Lumayan, melatih kemampuan membaca si ken' Pikirku.
Di area gedung, ken paling antusias saat melihat aneka bentuk celengan zaman majapahit. Ada yang berbentuk hewan, juga manusia. Ah ternyata, zaman majapahit juga sudah ada aktivitas menabung. Ku baru tempe tahu.

Masih di area museum, namun kali ini di ruang terbuka. Ken paling antusias dengan patung garuda wisnu kencana. Keren banget katanya.
"Tapi koq sayapnya nggak ada?" Tanya ken.
"Hilang sepertinya" jawabku.
Ya, memang bagian sayap garuda wisnu kencana ada yang terpotong.

Kemudian kami menuju ke sisa-sisa pemukiman zaman dulu. Di tengah jalan, kami menemukan diorama kerajaan majapahit. Ternyata, luaaaaaasssss bener. Trowulan dikatakan sebagai ibu kota kerajaan majapahit. Dan Museum ini sendiri merupakan pemukiman rakyat kerajaan majapahit. Ah, kereeennnn.

Tiba di area pemukiman majapahit. Ya, di area ini terdapat sisa pondasi rumah rakyat pada masa itu. Menurut keterangan yang ada di tempat tersebut. Bentuk bangunan pada masa itu, mirip dengan bentuk bangunan adat yang masih ada di Bali.

Jelajah museum hari itu selesai yang ditutup dengan bermain di area playground yang ada di depan museum. Ken girang sekali. Emang ya, bahagia anak-anak itu, sederhana banget. Main perosotan, ayunan, sudah bikin si ken girang bukan kepalang.

Sebagai penutup, ternyata dugaanku yang aku sebutkan di awal adalah salah, karena nyatanya si ken senang sekali diajak pergi ke museum.

Next, kemana lagi yak?

Traveling ke Banyuwangi: Berbagi Kenangan dengan yang Tersayang


Beberapa waktu lalu, kabupaten Banyuwangi sempat viral. Berkat sebuah cerita horor KKN DESA PENARI yang dicuitkan oleh akun Simpleman di Twitter. 

Sejak cerita horor tersebut viral, netizen berbondong-bondong mencari lokasi Desa Penari. Rupanya netizen benar-benar penasaran. Hanya berbekal inisial nama kabupaten berawal huruf B dan beberapa clue yang diberikan oleh penulis, mereka pun (katanya) berhasil menemukan lokasi Desa Penari yang katanya terletak di Kabupaten Banyuwangi.

Banyuwangi pun menjadi bahan obrolan di dunia maya dan menjadi tujuan kunjungan netizen yang ingin membuktikan secara langsung mengenai lokasi desa penari. Ya, begitulah. The Power of Netizen Kepo. Apa saja mereka usahakan demi menjawab rasa penasaran mereka. *tepokjidat

Aku mengikuti perkembangan penyelidikan lokasi Desa Penari oleh para netizen. Bukan. Bukan karena aku juga penasaran melainkan karena aku merindukan Banyuwangi.

Ada rangkaian kenangan manis yang tersimpan di kota tersebut. Kenangan masa-masa kuliahku dulu yang tidak terlupa. Mulai dari warganya yang ramah, lalu kulinernya yang menggoyang lidah, hingga tempat-tempat wisata yang menarik nan indah

Saking berkesannya kota itu, aku pun berikrar dalam hati, akan kembali mengunjungi Banyuwangi lagi, lagi, dan lagi. Dan akhirnya, kesempatan itu pun datang juga. Aku kembali ke Banyuwangi bersama orang-orang tersayang, anak dan suami.

Rasa antusias membuncah jauh-jauh hari sebelum jadwal berangkat traveling ke Banyuwangi. Aku dan suami pun berbagi tugas.

Aku mendapat tugas mengurusi barang-barang yang dibutuhkan keluarga. Sedangkan suami mendapat tugas mencari tempat menginap. Suami juga bertugas mencari destinasi wisata Banyuwangi.

Ya, rencananya, selain mengunjungi tempat-tempat kenangan waktu aku kuliah dulu, aku juga ingin menikmati wisata-wisata yang ada di banyuwangi. Mengingat belakangan ini wisata di Banyuwangi tumbuh secara signifikan.

Soal packing barang kebutuhan traveling sih, gampang yak. Mencari destinasi wisata juga semudah membalikkan telapak tangan. Yang susah adalah mencari penginapan yang sesuai kantung kami. Kisaran budget kami 100.000-150.000, lalu dengan syarat terasa nyaman, juga aman, dan bersih, serta strategis.
Duh, BM yak. Hehe.
Ya, kali aja kan ada penginapan yang sesuai kantung kami tapi juga terasa nyaman, aman, bersih dan strategis. Sapa tau, kan. Tapi jujur aku agak ragu sih bisa dapat penginapan yang memenuhi semua syarat yang aku sebutkan di atas.

"Udaah, tenang aja, aku sudah dapet koq penginapan yang kayak gitu dan terjangkau di kantong kita" kata suami.

Alhamdulillah. Aku lega.
Kata suami lagi, kami akan menginap di salah satu OYO Hotel Indonesia yang ada di Banyuwangi.

Hari H tiba. Kami berangkat mengendarai motor. Dari Jembrana Bali menuju Banyuwangi, memerlukan waktu kurang lebih 3 jam.
Traveling pakek motor

Lama perjalanan mengendarai motor lumayan membuat kami boyok an alias punggung terasa kaku. Oleh sebab itu kami memutuskan untuk langsung menuju salah satu OYO Hotels Indonesia yang bernama El Reyshi Banyuwangi.

Pelayanan OYO Hotel El Reyshi
Begitu sampai, kami pun disambut dengan keramahan resepsionis OYO Hotel. Tentu hal ini memberi kesan pertama yang menyenangkan. Dah, kalau awalnya sudah bikin senang gini. Optimis, kalau kesan selanjutnya akan menyenangkan juga.

Kamar OYO Hotel El Reyshi
Terang saja, begitu masuk ke kamar OYO Hotel, rasanya, puas banget. Sesuai dengan harapan aku. Sesuai dengan kriteria tempat menginap yang aku inginkan. Nyaman, bersih, dan adeeemmm, AC nya berfungsi dengan baik. Kan kadang ada gitu penginapan yang ACnya nggak berfungsi. Asli. Anakku langsung betah, lho. Beneran.

Cr. Dokpri

Cr. Dokpri

Acnya segerrrr
Cr. Dokpri

Keamanan OYO Hotel El Reyshi
Soal keamanan, kami tak perlu was-was karena OYO Hotel El Reyshi ini dikelilingi tembok pagar dan juga pintu gerbang. Bagian keamanannya pun ada. Jadi aman.

Lokasi Strategis
Bagiku, lokasi OYO Hotel El Reyshi ini strategis. Karena ya berada dekat dengan tujuan aku untuk bernostalgia di tempat-tempat yang aku kunjungi semasa kuliah. Tapi terlepas dari tujuanku itu, lokasi OYO Hotel El Reyshi ini bisa dibilang strategis karena dekat dengan pusat perbelanjaan yang populer di seantero Banyuwangi, juga dekat dengan beberapa tempat wisata.

Biaya Menginap di OYO Hotel El Reyshi
Biaya menginap yang kami keluarkan, alhamdulillah sesuai dengan kemampuan kantong kami. Yakni sebesar 147ribu rupiah. Ini bisa jadi lebih murah, sih. Mengingat kemarin kami menginap di OYO Hotel ini saat weekend.

Itulah sekilas review aku tentang menginap di OYO Hotel El Reyshi. Nah, kalau teman-teman yang ingin traveling ke Banyuwangi dan membutuhkan tempat menginap, pilih saja Hotel OYO el Reyshi atau lainnya. Ada banyak pilihan Hotel di Banyuwangi .

Kalaupun teman-teman ingin biaya menginap yang lebih murah, di OYO juga menyediakan pilihan tempat menginap dengan biaya yang murah meriah yakni mulai dari 80 ribu rupiah. Ini bukan hanya berlaku di Hotel OYO yang ada di Banyuwangi saja. Tapi juga berlaku di hotel-hotel OYO yang lain. Oya, fyi, OYO Hotels sudah hadir di 100 kota dengan 1000+ mitra properti.

Trus, setelah beristirahat sejenak di OYO Hotel El Reyshi ini, sorenya, kami pun bersemangat untuk mengunjungi Taman Sritanjung sekalian kulineran.

Sritanjung
Cr. Dokpri

Setelah si kecil kelihatan mulai mengantuk kami pun beranjak pulang ke OYO Hotel El Reyshi. Kami bergegas istirahat karena besok kami akan berkunjung ke beberapa tempat wisata.

Keesokan hari, kami mengunjungi destinasi wisata yang lain, seperti Taman Sritanjung, Pantai Boom, Roxy, dan Hutan De Djawatan.

Hutan De Djawatan
Cr. Dokpri

Dokpri

Alhamdulillah, aku bersyukur sekali, akhirnya keinginanku untuk berbagi kenanganku semasa kuliah dengan yang tersayang tercapai sudah.

Meskipun begitu, aku dan suami, masih memiliki keinginan untuk kembali ke sini. Karena ada beberapa tempat wisata yang ingin sekali kami kunjungi. Selain itu kamu juga ingin mengikuti festival-festival Banyuwangi. Seperti nonton Banyuwangi Ethno Carnival, hingga nonton Gandrung Sewu.
Banyuwangi Ethno Carnival
Cr. cnn

Cr. Kompas

Namun, untuk mewujudkan keinginan kami itu, tentu membutuhkan budget yang lebih banyak. Salah satunya yakni budget yang digunakan untuk membayar penginapan di Banyuwangi yang pastinya tidak sehari dua hari. Lalu juga menyiapkan budget untuk biaya makan selama di Banyuwangi, dan budget untuk biaya lainnya. Duuuhhh, kayaknya membutuhkan buanyak duit, yak. *hahay.

"Yah, andai saja kita dapat diskon 70% OYO Hotel Indonesia, kita bisa hemat budget banget yak, budget buat membayar biaya menginap bisa kita alihkan buat biaya makan atau biaya kebutuhan lainnya selama kita di Banyuwangi" celetukku pada suami.

Lalu suami bilang gini,
"Dah, disimpan saja dulu mimpi traveling ke Banyuwangi lagi, sambil kita nabung, semoga keinginan kita segera terkabul".

Baiklah, aku sepakat dengan suami. Mari semangat menabung lagi. Mari berusaha untuk mewujudkan mimpi traveling ke Banyuwangi lagi. Lalu iringi usaha dengan do'a kepadaNya agar keinginan diijabah, agar dimurahkan rejeki, sapa tahu kami bisa traveling ke Banyuwangi lagi dalam waktu dekat.

Do'ain ya, Teman-teman. Dan makasih banyak atas do'a kalian. Do'a yang sama juga untuk kalian. Semoga kalian bisa traveling di destinasi wisata yang kalian inginkan dan dapat diskon 70% dari OYO Hotel Indonesia. Mantab, dah. Aamiin.


Rawat atau Musnah, Ini Cara Sederhana Ibu Rumah Tangga Turut Serta Menjaga Cagar Budaya Indonesia


Ada kabar yang mencuri perhatian di tengah berita soal asap yang mengepung beberapa wilayah di Indonesia. Kabar tersebut mengenai ditemukannya (diduga) peninggalan dari kerajaan Sriwijaya di lokasi terjadinya kebakaran hutan. Ada perhiasan, manik-manik, dan sebagainya. Bentuknya unik-unik, dan cantik sekali.

Barang temuan harta karun milik (diduga) kerajaan Sriwijaya.

Penemuan ini sontak membuat orang-orang berkumpul di lokasi penemuan untuk berburu harta karun kerajaan Sriwijaya.

Orang-orang mencari harta karun milik (diduga) kerajaan Sriwijaya.
cr. detik.com

Untungnya, kejadian ini tidak berlangsung lama, karena pemerintah daerah setempat segera mengambil tindakan untuk mengamankan lokasi penemuan.

Syukur alhamdulillah, saya senang sekali dengan tindakan cepat yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Meskipun belum diketahui apakah benda-benda yang ditemukan tersebut adalah benar-benar barang yang termasuk dalam kategori cagar budaya atau tidak. Ya minimal tidak ada penyesalan manakala benda yang ditemukan adalah memang benda cagar budaya.
"Cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan atau kebudayaan melalui proses penetapan".
Benda-benda temuan, apalagi yang masuk dalam kategori benda cagar budaya memang menarik perhatian. Di samping itu juga amat berharga. Maka tak heran kalau banyak yang mengincar benda-benda cagar budaya baik diincar untuk dimiliki secara pribadi atau diincar untuk kemudian dijual.

Pencurian benda-benda cagar budaya pun telah terjadi berkali-kali. Dilansir dari Tempo, pencurian terjadi pada tahun 2013 dimana 4 artefak emas peninggalan kerajaan Mataram Kuno dari abad 10 masehi, di Museum Nasional, Jakarta, raib.

4 artefak emas peninggalan Mataram Kuno yang hilang.
cr. Metrotvnews

Kemudian pada tahun 2010 juga terjadi pencurian 87 koleksi artefak emas Museum Sonobudoyo, Yogyakarta.


Pencurian juga terjadi di Katingan, Kalteng, dimana dari puluhan patung Sapundu (patung ukiran suku dayak yang berusia ratusan hingga puluhan tahun) bersisa 7 patung. Hasil rangkuman data yang dilakukan oleh Jawa Pos yakni pencurian tersebut terjadi sejak tahun 2008 sampai 2 tahun lalu.

Patung Sapundu
cr. Jawa Pos

Dan masih ada beberapa kasus pencurian cagar budaya lainnya.

Sayangnya, dari sekian banyak kasus pencurian, sebagian besar cagar budaya belum ditemukan sampai saat ini. Sayang beribu sayang. Saya berharap dan berdo'a semoga benda cagar budaya yang hilang dapat ditemukan. Aamiin.

Adapun hukuman bagi orang yang melakukan pencurian benda cagar budaya sudah tertuang jelas pada pasal 106 ayat 1 UU 11/2010.
Bagi penadah benda cagar budaya hasil curian juga sudah ada hukumannya yang dipaparkan pada pasal 106 ayat 2 UU 11/2010.
Selain kasus pencurian, benda-benda cagar budaya juga terancam dari orang-orang yang melakukan tindakan vandalisme. Seperti pada bangunan cagar budaya di bawah ini.

Vandalisme di Bunker yang dibuat pada masa pendudukan Jepang.
cr. News.Okezone

Vandalisme di Tembok Keraton Jogja
cr. Geotimes

Entah apa motif pelaku melakukan vandalisme terutama di area cagar budaya. Padahal hukuman bagi perusak benda cagar budaya bisa dibilang tidak ringan. Hukuman mengenai vandalisme atau perusakan cagar budaya sudah dipaparkan begitu jelas pada pasal 105 UU 11/2010.

Perbuatan-perbuatan di atas sangat amat disayangkan bahkan menjengkelkan. Mengingat benda-benda yang merupakan bagian dari cagar budaya yang hilang maupun yang dirusak tersebut merupakan bagian dari bukti sejarah, identitas, hingga kekayaan budaya negeri ini.

Berdasarkan data dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Tahun 2019, diketahui, bahwa jumlah Cagar Budaya Indonesia yang terdaftar sudah mencapai angka  96.244 Cagar Budaya. Namun yang sudah terverifikasi baru 48.872 Cagar Budaya. Sedangkan yang tercatat sebagai Cagar Budaya, baru mencapai 1.512 Cagar Budaya.

Dari sekian banyak cagar budaya yang dimiliki negeri ini, ada beberapa yang telah diakui dunia.

Data dari Tempo menyebutkan bahwa sejak tahun 1991 hingga tahun 2012, ada 4 cagar budaya Indonesia yang menjadi Warisan Dunia Kategori Budaya.  4 warisan dunia kategori budaya tersebut yakni sebagai berikut.

Borobudur Temple Compounds (1991),
cr. Unesco

Prambanan Temple Compounds (1991),

cr. Unesco

Sangiran Early Man Site (1996),

cr. Unesco

dan Cultural Landscape of Bali Province: the Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy (2012).

cr. Unesco

Nah di tahun 2019 ini pun ada cagar budaya yang dimiliki negeri ini yang kembali diakui UNESCO yakni Warisan Tambang Batubara Ombilin, Sawahlunto.

Sawahlunto, warisan dunia UNESCO th 2019

Keren.
Ya, sebagai warga negara Indonesia, saya bangga sekali dengan cagar budaya yang dimiliki oleh negeri ini yang begitu kaya dan beragam bahkan beberapa sudah diakui dunia. Saya pun ingin agar cagar budaya negeri ini tetap terjaga. Agar generasi selanjutnya bisa merasakan bangga juga cinta tanah air seperti yang saya rasakan saat ini.

Oleh sebab itu, demi mewujudkan keinginan tersebut, saya berusaha melakukan apa yang bisa saya lakukan sebagai ibu rumah tangga yang nyambi sebagai blogger part time untuk menjaga cagar budaya Indonesia.

1. Bentuk usaha saya sebagai ibu rumah tangga dalam menjaga cagar budaya negeri tercinta.
Sejauh ini, yang bisa saya lakukan sebagai seorang ibu rumah tangga untuk turut serta menjaga cagar budaya Indonesia adalah sebagai berikut.

  • Menularkan rasa bangga akan budaya yang dimiliki Indonesia kepada si kecil juga orang-orang sekitar saya.
  • Memberikan nasihat kepada si kecil untuk berperilaku baik, tidak merusak, bahkan tidak mencuri saat pergi ke suatu tempat cagar budaya.
  • Mengajak si kecil pergi ke tempat Cagar Budaya agar lebih kenal, lebih tahu dengan aneka benda cagar budaya.

Museum Islam Indonesia
Cr. Dokpri

Museum Majapahit
cr. Dokpri

  • Memberikan contoh kepada si kecil bagaimana berperilaku saat sedang berada di area cagar budaya.

cr. Dokpri

cr. Dokpri

Diorama Kerajaan Mojopahit
Lokasi museum merupakan ibukota dari kerajaan mojopahit
cr. Dokpri

2. Bentuk usaha saya sebagai blogger part time dalam menjaga cagar budaya negeri tercinta.

  • Yang saya lakukan adalah menyebarkan semangat untuk turut serta menjaga cagar budaya melalui media sosial yang saya miliki.
  • Membuat blogpost tentang cagar budaya,
  • hingga ikut berpartisipasi dalam lomba yang diadakan oleh Kemendikbud yang berkolaborasi dengan IIDN dengan tema Cagar Budaya Indonesia: RAWAT ATAU MUSNAH.

Saya berharap, usaha kecil nan sederhana yang saya lakukan sebagai seorang ibu rumah tangga yang nyambi menjadi blogger part time dapat membuat cagar budaya yang dimiliki negeri ini semakin terjaga awet saklawase. Aamiin.

Oya, bagi teman-teman, yang juga ingin turut serta mengkampanyekan atau menyebarkan semangat menjaga Cagar Budaya negeri ini, monggo ikutan lomba yang diadakan oleh Kemendikbud dan IIDN ini. Caranya mudah banget. Di bawah ini saya cantumkan poster lombanya yak. Jangan lupa ikutan yak.


Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

Tips Lancar Berpuasa di Bulan Ramadan bagi Penderita Sesak Nafas

 Assalamu’alaikum, Dear, Mombeb. Apa kabar? Aku do’akan semoga kamu selalu dalam kondisi sehat dan bahagia aamiin ya robbal’alamiin. Doa...