Showing posts with label Pregnant. Show all posts
Showing posts with label Pregnant. Show all posts

Blackmores Always Does More

Blackmores Always Does More - Hola, Mombeb, aku cerita ya. Jadi aku punya satu moment yang paling sedih di hidup aku. Momen itu adalah saat aku mengalami keguguran di kehamilanku yang pertama. Sediiiihhhhh, banget. Gimana nggak sedih secara penyebab dari keguguran tersebut adalah aku sendiri yang abai, tidak peduli, dengan kondisi kesehatan janin. 



Dulu, kalau dikasih tahu sama suami juga sama keluarga untuk konsumsi makanan sehat dan ditambah dengan multivitamin ibu hamil, cuma aku iyain aja, nggak aku lakukan. 'Ah santai ajalah, nggak bakal kenapa-kenapa koq kandunganku' batinku selalu bilang gitu kalau ada yang kasih tahu untuk menjaga kehamilan. Bandel yak? Iyaaa, aku bandel banget waktu itu. Astaghfirullah. 

Sejak keguguran, aku pun auto tobat. Aku berjanji ke diri sendiri untuk menjaga kehamilan saat aku dan suami diberi amanah lagi sama Allah. Dan ya hal ini benar-benar aku lakukan di kehamilan yang kedua dan ketiga. 

Nah di kehamilanku yang kedua dan ketiga, aku tidak hanya konsumsi makanan sehat. Aku juga konsumsi multivitamin untuk ibu hamil Blackmores Pregnancy dan Breastfeeding Gold. Berlanjut hingga si kecil lulus masa menyusui. 

blackmores-pregnancy-breastfeeding-gold


Kenapa Blackmores? 

Aku memilih blackmores karena pilihan suami, awalnya gitu. Tapi setelah aku baca product knowledge dan review para ibu hamil dan menyusui yang mengkonsumsi Blackmores pregnancy ini, aku pun yakin Blackmores suplemen kesehatan terbaik untuk ibu hamil dan menyusui. 

Blackmores Pregnancy and Breastfeeding Gold adalah suplemen kehamilan yang dapat mengoptimalkan perkembangan bayi selama 1000 hari pertama kehidupan. Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold mengandung tinggi kalsium dan DHA yang sangat penting untuk perkembangan bayi sejak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun.

Untuk kandungan dari Blackmores ini sendiri bisa dibilang sudah lengkap banget yak. Ada vitamin D3 200 IU. Ada kalsium. Ada asam folat. Ada vitamin dan mineral lainnya. Ada minyak ikannya juga serta vitamin dan mineral lainnya.


blackmores dengan 17 nutrisi esensial dan tinggi DHA


Tumbuh Kembang si Kecil Berasal dari Bunda yang Sehat

Mombeb, kita sering banget bertemu dengan kalimat di atas. Ya, kan? Nah, aku sepakat dengan hal ini. Karena yaaa banyak ahli yang berpendapat demikian. Di samping itu juga aku sudah mengalami sendiri kan bagaimana rasanya saat aku mengkonsumsi suplemen kesehatan ketika hamil dan menyusui  

Lalu sejak kapan ibu hamil harus mengkonsumsi suplemen kesehatan? 

Para ahli mengkampanyekan  pentingnya 1000 hari pertama bagi si kecil. Karena ini merupakan masa emas bagi tumbuh kembang si kecil yang dimulai sejak dalam kandungan hingga si kecil berusia 2 tahun. Nah berdasarkan hal ini, maka sudah seharusnya ibu hamil dan menyusui mengkonsumsi blackmores yang kaya akan manfaat. Apa saja manfaatnya?

Manfaat Blackmores Pregnancy and Breastfeeding Gold

  • Manfaat blackmores untuk ibu hamil dan janin

Seperti yang sudah kita tahu bersama, nih, mombeb, kalau kandungan dalam Blackmores ini sudah lengkap banget dan sesuai dengan kebutuhan ibu saat hamil. Dengan demikian manfaatnya pun pasti banyak, tho ya? Yup. Mari coba kita rinci manfaat dari 4 bahan dari komposisi perkapsul lunak Blackmores. 

1. Vitamin D3 yang ada dalam Blackmores 

Dari alodokter disebutkan kalau vitamin ini dapat mengurangi peluang terjadinya pre-eklampsia. Selain itu juga dapat menurunkan risiko mengalami diabetes gestasional. 

Sementara itu, manfaat vitamin D untuk janin yakni mendukung pertumbuhan tulang dan gigi pada janin. Jika ibu hamil kekurangan vitamin D maka dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit rakitis pada janin. Selain itu, vitamin ini juga dapat mencegah bayi terlahir dengan berat badan rendah. Nah, bayi yang terlahir dengan berat badan rendah ternyata lebih rentan mengalami hipotermia dan gangguan pernapasan.

2. Kalsium 

Kalsium memiliki beberapa manfaat bagi ibu hamil. Dalam halosehat disebutkan beberapa manfaat tersebut seperti mencegah terjadinya pre-eklampsia, hipertensi, dan juga mendukung pertumbuhan tulang pada janin. Di samping itu juga, dengan mengkonsumsi kalsium saat hamil, maka ibu dapat terhindar dari osteoporosis di kemudian hari.

American Pregnancy Association mengungkapkan sebuah fakta bahwa ibu hamil yang berisiko terkena osteoporosis di kemudian hari jika kurang asupan kalsium saat hamil. Karena apa? Janin yang sedang berkembang di dalam kandungan akan mengambil kalsium dari tubuh ibu saat asupan untuk dirinya tidak terpenuhi secara optimal.

Tak hanya bermanfaat untuk ibu hamil, kalsium juga memberikan segambreng manfaat bagi janin seperti membantu pembentukan tulang dan gigi yang kuat, mengoptimalkan pertumbuhan hati, otot, dan saraf yang kuat. Selain itu juga kalsium membantu perkembangan detak jantung bayi yang normal, proses pembekuan darah, serta peredaran darah pada janin. 

3. Asam folat

Peran asam folat pada masa kehamilan juga tak kalah penting, nih, Mombeb. Ibu dr. Devia dalam klikdokter menyebutkan manfaat asam folat bagi ibu hamil yakni dapat menurunkan risiko keguguran, mencegah anemia, berperan dalam pembentukan plasenta, serta menurunkan terjadinya peluang pre-eklampsia. 

Trus kalau manfaat asam folat untuk janin yakni dapat mencegah terjadinya cacat tabung saraf janin, mencegah bibir sumbing, serta mencegah terjadinya penyakit jantung bawaan pada janin. 

4. Minyak ikan

Ada DHA dalam minyak ikan. Ibu dr. Gisheila dalam alomedika mengungkapkan bahwa jika ibu mendapatkan asupan DHA yang cukup selama hamil, maka ini dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak, ketajaman visual, dan kemampuan problem solving. 

Nah loh, dari 4 bahan saja yang terdapat dalam Blackmores, ibu hamil sudah mendapatkan begitu banyak manfaat bagi ibu juga janin. Sedangkan di Blackmores masih banyak vitamin dan mineral yang pastinya juga beri manfaat selama masa kehamilan.

komposisi blackmores pregnancy dan breast feeding gold

 

  • Manfaat blackmores untuk ibu menyusui dan si kecil

Ya, selain bermanfaat untuk ibu hamil, Blackmores juga membawa serta manfaat untuk ibu menyusui. Seperti apa manfaatnya? Mari kita kulik lagi beberapa manfaat dari 4 bahan dari komposisi perkapsul lunak blackmores.

1. Vitamin D

Jika ibu mengkonsumsi vitamin ini saat menyusui, maka bisa dibilang ibu sudah benar-benar memastikan si kecil mendapatkan vitamin D melalui ASI. Vitamin ini membantu penyerapan kalsium bagi ibu menyusui. Sementara itu, manfaat untuk si kecil sendiri yakni bisa meningkatkan kekuatan tulang dan gigi. 

2. Kalsium

Mombeb, Allah menciptakan manusia itu begitu sempurna. Salah satu contohnya ASI. Entah bagaimana kandungan ASI sudah sesuai dengan kebutuhan si kecil. Kalsium pun ada di ASI. Kalsium yang ternyata diambil dari tulang ibu. Hal ini rupanya berpengaruh pada kepadatan tulang ibu yang nantinya dapat menyebabkan osteoporosis. Nah untuk mencegah hal ini, maka ibu menyusui harus mengkonsumsi kalsium. 

3. Asam folat dan B12

Kalau ingin ASI lancar, banyak nan berkualitas, ibu menyusui harus mengkonsumsi dua vitamin ini. Selain itu, vitamin-vitamin ini juga dapat meningkatkan produksi sel darah merah. Lalu, manfaat untuk bayi yakni berperan dalam pembentukan sel darah merah, perkembangan saraf otak, meningkatkan kekebalan tubuh, serta mencegah si kecil mengalami anemia. 

4. Minyak ikan

Di dalam minyak ikan yang terdapat di blackmores ini mengandung DHA, omega-3 marin trigliserida, dan EPA. Tiga hal ini bermanfaat bagi janin dan si kecil. 

Konsultan laktasi, Melisa Kotlen, mengungkapkan betapa pentingnya  memenuhi kebutuhan DHA si kecil terutama selama 1000 hari pertama termasuk masa menyusui. Karena DHA berperan dalam perkembangan kognitif dan saraf si kecil, perkembangan sisi visual si kecil. 

aturan pakai blackmores pregnancy and breast feeding gold


Blackmores Always Does More

Nah dengan kualitas sebaik ini, maka bisa dibilang Blackmores ini suplemen kesehatan terbaik untuk ibu hamil. Blackmores menjaga ibu hamil serta janin. Blackmores menjaga ibu menyusui serta si kecil. 

Nah selain memberikan yang terbaik untuk konsumen, Blackmores juga memberikan yang terbaik bagi ibu hamil dan menyusui yang kurang mampu. Melalui Programnya yakni Peduli Nutrisi Bunda, Blackmores menggandeng FoodCycle Indonesia dan Yayasan Gita Pertiwi untuk mewujudkan tujuan dari program ini yakni mendukung ibu hamil memenuhi kebutuhan nutrisinya dan si kecil. Dilaksanakan di kota Solo, pada tanggal 9 Juni, kerjasama ini mewujudkan suplementasi Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold sebanyak 12.000 botol kepada 2.000 ibu hamil dan menyusui yang kurang mampu di Kota Solo. 

blackmores peduli nutrisi bunda solo


Jujur, pas baca kabar ini, aku terharu banget. Karena aku sadar betapa pentingnya peran kandungan yang terdapat di dalam Blackmores pada masa kehamilan dan menyusui. Makasih ya, Blackmores. Terima kasih banget karena sudah peduli dan menunjukkan aksi nyata. Harapanku semoga program ini berlanjut di kota-kota lainnya. Seneng banget aku. Alhamdulillaaahhhh. 

Nah, seperti itulah ceritaku tentang peran Blackmores di 1000 hari pertama kehidupan anak-anakku, juga di masa kehamilan hingga menyusui. Jadi buat kamu, Mombeb, yang sekarang dalam kondisi hamil atau dalam masa menyusui, yuk jaga kesehatan diri dan tumbuh kembang si kecil dengan konsumsi Blackmores. Kamu bisa mendapatkan Blackmores di apotik dekat rumah atau juga bisa melalui e-commerce. Lalu, untuk info lebih detil, kamu bisa berkunjung ke website Blackmores yang ini yak https://www.blackmores.co.id/ atau bisa juga dengan mantengin media sosial Blackmores @blackmoresid https://www.instagram.com/blackmoresid/ dan atau Fans Facebook Blackmores Indonesia di facebook.com/BlackmoresID/

Jadi, nih, untuk Mombeb yang tengah hamil dan menyusui, selamat menjalani masa kehamilan dan menyusui yang menyenangkan nan tak terlupa yak. Sekali lagi, aku ingetin, jangan lupa jaga kesehatan kamu juga si kecil. Semoga dua momen ini, kamu lalui dengan mudah dan lancar jaya, aamiin ya robbal'alamiin. 

See yaa di cerita lainnya yak. Daahhhhh, Mombeeebbbbb.

***


Referensi:

https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/kehamilan/kandungan/prenatal/kenapa-ibu-hamil-sangat-perlu-kalsium/

https://www.alodokter.com/ragam-vitamin-ibu-menyusui-agar-asi-lancar-dan-berkualitas

https://m.klikdokter.com/info-sehat/read/3485039/catat-pentingnya-konsumsi-asam-folat-untuk-ibu-hamil

https://www.alomedika.com/suplementasi-dha-kehamilan-aspek-kognitif-anak

https://www.google.com/amp/s/www.haibunda.com/menyusui/20200520193748-54-142071/perlukah-ibu-menyusui-minum-suplemen-dha-untuk-kecerdasan-bayi/amp

https://www.alodokter.com/manfaat-vitamin-d-untuk-ibu-hamil


Melahirkan Caesar di RSIA Muslimat Jombang (Bonus Informasi Biaya Caesar)


Sore itu, beberapa jam sebelum tiba masa aku melahirkan, aku masih jalan-jalan naik motor. Bersama dengan anakku, ken, juga suami. Di tengah asyiknya jalan-jalan sore kala itu, suami usul untuk mengakhiri jalan-jalan sore dengan pergi ke rumak emak (mertua). Aku sih setuju saja, terserahlah suami mau ngajak kemana, aku ngikut aja. Ken pun kelihatan antusias waktu diberi tahu akan pergi ke rumah emak. Ken bilang: "Yeay, ke rumah emak trus ke rumah adek pinjem square hitam". Square hitam itu gawai warna hitam.

baca juga: Aplikasi Buku KIA Terbaru

Tiba di rumah emak, kami langsung ditawari makan. Kebetulan, sore itu, emak masak cukup banyak dan menu yang emak masak adalah favorit aku dan suami, yakni sambal, ikan mujaer tahu tempe dan kangkung kukus. Tawaran makan itu, tentu aku sambut dengan bahagia. Eheeemmm yammm yammm.

Pukul 9 malam, kami baru pulang ke rumah. Ken sudah ngantuk berat. Kalau ken sudah begini jangan harap deh ia mau diajak menjalani ritual sebelum tidur. Karena ken nggak bakal mau. Dan benar saja, begitu sampai rumah, ia langsung masuk kamar dan tidur. Pikirku, ya sudahlah.

1 jam kemudian, setelah aku mencuci piring dan beres-beres ruang tengah, aku pun menyusul ken, ingin langsung tidur. Karena sudah ngantuk juga. Tapi, tiba-tiba, perut aku sakit, sakit sekali. Aku pun bilang ke suami kalau kontraksi palsu datang lagi. Iya, aku pikir sakit perut yang muncul tiba-tiba juga merupakan rangkaian kontraksi palsu yang sering aku alami di hari-hari sebelumnya. Aku berpikir seperti itu karena HPL ku masih lama, dua mingguan.

Makin lama, sakit perut aku semakin intens dan berhasil membuatku tidak bisa tidur semalaman. Rentang waktu antara sakitnya pun semakin pendek. Dengan fakta begini, aku pun mulai berpikir bahwa sakit perutku itu adalah bukan kontraksi palsu. Tapi, Teman, di sisi hati aku yang lain, aku berharap ini bukan kontraksi beneran. Aku berharap tidak melahirkan di tanggal dan hari itu. Karena apa? Ada dua jadwal penting yang harus aku lakukan yakni ujian tugas akhir dan ikut tes cpns. Aku nggak mau melahirkan sebelum melakukan dua hal itu.

Saat aku mengalami kontraksi, suami setia menemani. Tapi sambil merem alias tidur. *hahay*. Tak apalah, kasihan juga kalau menuntut suami untuk ikut melek an atau tidak tidur. Kalau kurang tidur, kesehatannya tentu akan terganggu, sementara aku, di masa-masa genting seperti ini, membutuhkan bantuan suami, wara wiri dan bantu ini itu. Etapi sebelum terlelap, suami sempat browsing soal kontraksi. Ia menemukan artikel yang menuliskan tentang hal-hal yang memicu terjadinya kontraksi hingga terjadinya proses melahirkan. Kata suami:"Nih Ma, rasa pedas bisa memicu kontraksi, ini mungkin dipicu sama kamu makan sambal tadi, Ma".
Ah iya, bisa jadi. Pikirku.

Subuh, rasa sakit semakin merajai, sampai berdiri tegak untuk sholat subuh pun rasanya susah. Akhirnya, aku memutuskan untuk sholat sambil duduk saja. Meski rasa sakit kontraksi sudah makin menjadi, aku masih berharap bahwa kontraksi yang aku rasakan adalah kontraksi palsu. Aku belum mau melahirkan hari itu.

baca juga : gara-gara rumput siti fatimah

Setelah membuatkan sarapan si ken, suami memutuskan untuk mengajakku pergi ke IGD Rumah sakit ibu dan anak, tepatnya di RSIA Muslimat Jombang. Kata suami:"Buat memastikan kondisi kamu, Ma".
Okelah, aku manut.
Aku mau diajak ke IGD.

Tiba di IGD, sambil meringis, aku bilang ke resepsionis kalau aku mau periksa kandungan. Setelah itu, aku pun diminta untuk menuju ruang khusus untuk ibu bersalin tepat di sebelah IGD. Begitu masuk ruang tersebut, aku langsung diminta untuk berbaring oleh petugas kesehatan yang sepertinya adalah seorang bidan, karena setelah menanyakan beberapa hal terkait kandungan dan kontraksi yang aku rasakan, petugas kesehatan tersebut langsung memeriksa jalan lahir. Setelah memeriksa, petugas tersebut berkata: "Sudah bukaan 5".

Mendengar informasi tersebut,
Seketika itu,
Aku kaget
Suami melongo.
Kami berdua sama-sama tidak menduga, bahwa bukaan sudah sebanyak itu.

Setelah kagetku menghilang, aku mulai mengkondisikan hati dan pikiran, bahwa ini memang saatnya aku melahirkan, 2 minggu sebelum HPL. Ini sudah kehendak Allah. Jadi pikiranku soal 2 jadwal di bulan yang sama dan bagiku penting itu, aku kesampingkan dulu.

Dua jam kemudian, bukaanku bertambah dua menjadi tujuh. Waktu itu rasanya, yang ada di dalam perut sudah mau keluar gitu. Kayak nyundul nyundul gitu rasanya. Jujur ini adalah pengalamanku yang pertama. Karena waktu hamil pertama, aku hanya mandeg  alias berhenti dibukaan 3 dan nggak nambah lagi. Hingga akhirnya berujung pada operasi caesar.

Namun sayangnya dibukaan yang ketujuh ini, tanpa undangan, asmaku datang merangsek masuk dan membuat aku kesulitan bernapas. Untungnya, tepat pada saat itu, dokter kandungan yang menanganiku, dr. Parmin, sudah tiba. Beliau pun menghampiriku sambil berkata; "Ayok ke ruang operasi". 


Memang, dari minggu-minggu pertama hamil kedua ini, beliau sudah menyarankanku untuk melahirkan secara caesar saja. Mengingat asmaku yang sering banget kambuh saat dikehamilanku yang kedua ini dan kambuhnya pun cukup parah. Aku pun setuju mengenai hal itu bahkan aku juga mengutarakan keinginanku untuk memilih melahirkan caesar di tanggal bersejarah saja yakni 10 November. Namun apalah daya, Allah sudah memilih tanggal 4 Nopember sebagai masa yang tepat bagi aku untuk melahirkan. Alhamdulillah proses melahirkan secara caesar berjalan dengan lancar.

Baca juga : Informasi biaya melahirkan secara normal dan melahirkan secara caesar di Rumah Sakit Muslimat Jombang  

Oya, hampir lupa mbahas soal dana atau biaya melahirkan secara caesar di RSIA Muslimat Jombang. Aku bahas sekarang yak.

Jadi beberapa bulan sebelum melahirkan, suami sempat menanyakan ke resepsionis soal biaya operasi caesar tanpa BPJS di RSIA Muslimat Jombang. Untuk rincian lengkapnya bisa dilihat di bawah ini.


Alhamdulillah, melahirkan kali ini, aku amat terbantu dengan BPJS. Jadi nggak bayar sama sekali. Hanya mbayar biaya untuk keperluan bayi selama di rumah sakit, membeli beberapa keperluanku yang dibutuhkan saat operasi, dan mbayar biaya untuk mengelola limbah seperti jarum, kateter yang aku pakai, dan sebagainya.

Baca juga: Ikhtiar punya anak berjenis kelamin laki-laki

Ini adalah kali kedua aku melahirkan di RSIA Muslimat Jombang. Melahirkan yang pertama tanpa bpjs dan yang kedua ini dengan bpjs. Alhamdulillah tidak ada perbedaan, terutama dalam hal pelayanan baik saat aku menggunakan BPJS atau Non BPJS alias umum. Recomended dah melahirkan di RSIA Muslimat Jombang ini.

Jadi seperti itu, cerita melahirkan anak kedua di RSIA Muslimat Jombang. Semoga bermanfaat yak. Aamiin.
***
Baca juga: 


Keuntungan Hakiki Dikira Lagi 'ISI'

Mamis, 

Pernah nggak ngalamin yang namanya dikira hamil padahal nggak sedang hamil. Dikira hamil karena penampakan perut yang makbetuntung atau badan yang meluber. Pernah nggak ? Kalau aku sih. Sering. *hahay. 

Aku sempat ngerasa risih gitu loh Mamis waktu dikira sedang hamil sama orang yang aku kenal hingga yang baru ketemu di bus. La gimana nggak risih coba. La wong nanyak begitu pakek volume yang tinggi amat. Kan bikin banyak yang denger, trus pada noleh, trus ikut merhatiin trus aku jadi baper. *lah. Mbok ya kalau mau nanya gitu nggak usah pakek suara kenceng, bisik bisik aja atau kalau nggak gitu nanyanya pakek surat. Trs ngirimnya pakek burung merpati atau kirim lewat burung hantunya harry, si hedwig juga bisa tuh atau pakek burung elang punya naruto. Gitu.

Swear deh. Rasanya, waktu denger komentar begitu,
"Lagi hamil ya"
Atau
"Sudah berapa bulan ?", pengen deh nyemplungin yang ngomong ke mesin es puter. Biar diputer puter sampai puyeng. Tapi ya nggak cihuylah yah. Yang bisa aku lakuin cuma ngasih tatapan tajam setajam silet ke orang yang ngomong. Kalau nggak gitu, aku lengosin aja lah. Anggap aja situ komentar orang syantiek berlalu. Yihaaa. 

Tapi memang ya, Allah nyiptain segala sesuatunya berpasang-pasangan. Termasuk soal dikira hamil ini. Yang ternyata tidak hanya bikin sensi tapi juga bawa keuntungan yang hakiki. *Tsah

1. Dapat tempat duduk
Sejak awal kuliah, aku berangkat dan pulang kuliah pakai kendaraan umum. Jadi udah sering ngalamin yang namanya berdiri gelantungan di bis atau berdiri di lorong kereta. Karena apa ? Nggak dapat tempat duduk atau bahasa femesnya, di kereta, di sebut dengan penumpang TTD alias penumpang tanpa tempat duduk. 

Biasanya hal ini terjadi waktu hari senin, jumat sore dan menjelang hari libur. Padat bin rapet lah pokoknya. Dempet jejer jejer. Seperti iwak pindang yang diasinin gitu dah. 

Kalau dalam posisi gini mah aku pasrah aja lah. Karena ada loh yang sampek rebutan tempat duduk. Ganas. Jadi aku slow aja. Yang penting nggak ada yang ganggu usil apalagi grepeh grepeh, dan aku bisa nyampek di tujuan. Udah itu aja. Paling paling cuma menatap mupeng penumpang yang leyeh leyeh tidur mangap mangap ngiler tes. 

Tapi tapi, kadang nggak berakhir dengan tatapan mupeng sih. Karena beberapa kali ada yang menghibahkan tempat duduknya ke aku. Sebab apa ? Sebab dikira lagi hamil. 
"Lagi hamil ya, Mbak ? Duduk sini aja". 
Tanpa nunggu jawaban dari aku, langsung aja nyerahin tempat duduknya ke aku. Ya udah. Aku langsung duduk ajalah dan nggak lupa bilang terima kasih banyak. 

Itu tadi sesama penumpang. Nah lain hari, pas lagi ramai-ramainya, dan aku nyempil di situ tiba-tiba kondektur bis nyamperin. 
"Mbak mbak, itu ada yang kosong". 
Lalu sambil konfirmasi ke penumpang lain yang berdiri juga bahwa dia berlaku demikian karena...
"Sak aken..mbak e hamil". 
Towew wew weng...
Ya udahlah. Aku langsung duduk aja. Lumayan banget cyin. Ahay. 

2. Dibonceng pelan pelan
Nah untuk menuju ke kampus, setelah turun dari bis atau kereta, aku biasa pakai ojol. Murcek alias murah cekali dan cepet juga. Kadang malah cepet banget kalau kebetulan dapat ojol yang rasa valentino rossi. 

Tapi pernah sih dapet ojol yang rasa odong-odong. Selow plus hati hati banget. Kalau ada polisi tidur atau jalan yang berlubang atau bergerajul, si ojol bakal melanin motornya pakek banget. Dan semua ini karena dikira, "Lagi hamil ya, Mbak. Saya pelan kalau gitu". 

3. Porsinya ditambahin
Aku punya langganan rujak buah. Sebulan pasti beli. Enak banget bumbunya. Irisan buahnya juga gede-gede bikin lega. Ditambah ibu penjualnya nyenengin banget. Cucok. 

Nah, suatu hari aku beli rujak buah. Trus aku request buat dibanyakin mangga mudanya. Kata si ibu penjual :"Nih, tak tambahi, lagi ngidam tho ". 
Lalu bertambah banyaklah porsi rujak buah yang aku pesan dengan harga yang sama. 

Happy ? Ho oh. Tapi kalok yang ini aku bilang ke ibuknya, kalau aku lagi nggak hamil bin nggak lagi ngidam. Dan alhamdulillah porsinya ndak dikurangin sama si ibuk. Makasih yak. Murah rejeki selalu amin.

4. Dimaklumin
Sudah 3 bulan ini aku dan keluarga kecil aku pindah ke rumah kontrakan lain. Lokasinya di Sebuah perumahan yang nggak jauh dari pusat kota. Jadi aku lagi ngalami masa masa adaptasi perkenalan dengan warga sekitar. 

Namun sayangnya aku belum bisa bener bener berbaur. Apalagi ngikutin beberapa acara atau kegiatan yang cukup sering diadakan di perumahan. Soalnya tugas kuliah lagi menggila banget dan yang bantu bantu suami di warung juga belum balik balik jadi aku yang bantu jualan di warung. Walhasil nggak ada waktu buat lebih kenal dengan warga sekitar. 

Tapi alhamdulillah, waktu aku ikut kumpul pertemuan rutin setiap bulan, nggak ada yang komentar soal aku yang nggak pernah nongolin hidung di acara perumahan. Sebab apa,  "Nggak apa-apa, Mbak. Nggak apa apa nggak ikut acara, Kan lagi hamil", sebab aku dikira hamil. 

Berkat pengalaman itu. Kalau aku lagi baper setelah nimbang berat badan, aku selalu inget kejadian kejadian yang menguntungkan banget itu gara gara aku dikira hamil. Jadi soal dikira hamil lagi, sedang hamil, atau ditanya berapa bulan, nggak jadi masalahlah yang berarti. Nggak baper juga. Nyantai aja. 

Nah, bagaimana dengan kalian, Mamis. Pernah ngalamin hal seperti iti nggak ? Ceritain donk. Monggo dishare yak. Matur nuwun.


Pilih Mana Ya ? KB Suntik Atau Pil

Sejak haidh pertama setelah melahirkan, aku (dan disetujui oleh suami) memilih untuk nggak menggunakan KB suntik atau KB dengan mengkonsumsi pil. Karena apa :

Pertama, Aku masih ngeri-ngeri disko kalau ketemu sama yang namanya jarum suntik. Heran kn ? Sama aku juga heran sama diri aku sendiri #Loh. Padahal aku sudah merasakan disuntik kan ya. Waktu mau nikah sama melahirkan. Tapi tetep aja, parno. Apalagi setelah dapet komentar dari temen2, kalau suntik KB itu sakit. Soalnya jarumnya gede.

Kedua, Aku asmawati. Aku mengkonsumsi obat hampir setiap hari. Ini baru obat asma. Belum lagi yang lain. Jadi aku tak ingin menambahkan penghuni baru lagi di tubuhku dengan pil KB.

Ketiga, Konon katanya, Pakai KB itu bikin gemuk. Iya nggak sih ? Bener nggak ?. Tapi dari orang-orang sekitar aku yang pakai KB, memang menunjukkan hal seperti itu.

Keempat, menurut pengamatan alaihim gambreng aku nih. Orang yang menggunakan KB pil, siklus haidhnya lebih cepat kembali seperti semula, saat sudah berhenti mengkonsumsi KB Pil. Sementara yang menggunakan suntik, lebih lama. Tapi ini masih belum aku cari sih penjelasan yang lebih ilmiah. Jadi masih abu-abu yes.

Dari beberapa kasus yang terjadi dan dialami oleh orang-orang sekitar aku. Orang yang menggunakan KB pil lebih cepat hamil begitu berhenti mengkonsumsi pil KB. Sementara yang menggunakan KB suntik, lebih lama. Tapi soal ini, wallahu'alam yes. Rahasia Allah. Kun fayakun. :)

Nah, itulah beberapa alasanku memilih untuk tidak ber-KB. Dan hanya menggunakan KB alami saja, KB kalender dan KB dengan 'pengaman'.

Namun, akhir-akhir, terlintas hasrat ingih ber-KB alami. Karena, eikeh sudah nggak telaten cyiiinnnn dan nggak sempet. Soalnya aktivitas aku sekarang padet bin rapet. Alhamdulillah yes. Sementara KB alami membutuhkan ketelatenan, disiplin, dan endebrey endebrey yiha. ;)

Lah trus gimana ?

Dilemaaaaa.

Kalau menurut kalian gimana nih teman2. Yang paling asyik pakai KB yang mana sih ? Share dooonkkk.

Obat Diare untuk Ibu Hamil

Obat diare untuk ibu hamil ~ Diare. Satu kata ini berhasil bikin aku nempel banget sama yang namanya jamban. Terutama saat aku hamil dulu. Dari mulai awal kehamilan, si diare sudah menghiasi hari hari aku. Hanya saja waktu itu aku nggak terlalu sebel gitu dengan kehadiran si diare soalnya kedatangannya membawa kabar gembira. Sebuah kabar yang mengatakan bahwa diare yang aku alami saat itu merupakan tanda-tanda kehamilan *yeayy. Jadi waktu itu, aku biarkan saja diare menemaniku selama kurang lebih 1 minggu hingga akhirnya si diare menghilang dengan sendirinya.

Aku pikir diare hanya akan datang waktu awal awal kehamilanku saja. Nyatanya ?. Nggak. 6 bulan kemudian, saat keluarga tengah mengadakan acara 7 bulanan untuk aku dan calon bayiku, eee si diare tiba tiba datang lagi. Kali ini aku benar benar terganggu dengan kehadirannya. Bayangkan saja nih ya, pas acara 7 bulanan sedang berlangsung, aku nggak bisa fokus ngikutin acara tersebut. Aku malah bolak balik kamar mandi. Nyetor. Hadeehhh.

Karena nggak tahan, aku meminta si ayah untuk mencarikan daun jambu biji. Kenapa aku minta carikan itu dan nggak langsung minum obat diare saja ?. Karena beberapa petunjuk penggunaan obat diare yang aku lihat, pasti ada keterangan begini "tidak boleh dikonsumsi ibu hamil". Oleh sebab itulah aku memilih untuk mencoba menghentikan diare dengan obat-obatan alami saja.

Dapat. Tanpa babibubebo lagi, aku segera mengkonsumsi daun jambu biji tersebut. Loh nggak dicuci dulu ?. Tentu saja aku cuci terlebih dahulu donk daunnya. Emangnya eikeh kambing, langsung makan gitu aja. Sayangnya, cara tersebut tidak berhasil. Diare masih nggak mau pergi juga. Minum teh pahit juga sudah. Tapi nggak terlalu banyak sih. Soalnya takut bayi yang ada di dalam kandunganku terkena kafein yang ada di dalam teh. Trus obatin apa donk ?. Lagi-lagi, aku membiarkan si diare menemaniku kurang lebih selama 3 hari. Dan lagi lagi, ia akhirnya ia hilang dengan sendirinya.

Akan tetapi, di kedatangannya yang ke-tiga kalinya, yakni saat aku tengah hamil tua dan dalam rentang masa hpl, si ayah tidak membiarkannya begitu saja. Ia memutuskan untuk segera mengajakku ke rumah sakit ibu dan anak. Aku pun menanyakan soal alasan ayah yang kali ini ngotot ingin mengajakku ke rumah sakit. Dan jawabannya adalah karena ia khawatir melihat kondisiku yang semakin lemas dan nampak kurus.

Tiba di rumah sakit. Saat itu dokter langsung menanyakan usia kehamilanku dan hpl. Setelah itu dokter mengatakan bahwa diare yang aku alami bisa menjadi tanda tanda aku akan melahirkan. Terulang lagi ternyata. Sama seperti saat masa awal kehamilan dulu.

Setelah itu, dokter langsung meminta bidan untuk memeriksa jalan lahir, dan hasilnya..ternyata..belum pembukaan. Lalu dokter menyuruhku untuk menimbang berat badan seraya menanyakan berat badatku bulan lalu. Kemudian beliau menuliskan sebuah resep obat untukku.

Aku dan si ayah pun segera menebus obat. Jujur, sempat terpana dengan obat diare yang diresepkan untukku. Yaaa, gimana nggak terpana kalau obat diare yang diberikan untukku adalah obat diare untuk anak dan balita. Hadeehhh. Atau jangan jangan, dokter tersebut mungkin mengira aku masih anak anak kali ya, secara wajah aku kan imut banget *huwek.

Alhamdulillah. obat diare untuk anak anak, yang merupakan suplemen makanan yang membantu memelihara pencernaan, tersebut cukup berhasil mengurangi kuantitasku bolak balik ketemu jamban. Jadi bisa dibilang, si diare tetap nempel aku hingga 3 hari setelah melahirkan. Bayangin deh, bisa bisanya nih saat saat kontraksi ee perut ikutan mules pengen segera disetor. Hadeeehhh.

Ya begitiulah, sekelumit, ciee sekelumit, hehe. Ya, sedikit cerita pengalamanku yang ditemani diare hampir di sepanjang masa kehamilanku. Semoga bermanfaat yak. Dan semoga yang sednag hamil nih, diberikan kesehatan serta kemudahan hingga saat melahirkan nanti. amin.
***
Mampir ke sini juga yak. Makasih. Yuhuuuu.

Ikhtiar (Usaha) Agar Punya Anak Berjenis Kelamin Laki-laki

"Biasanya kalau saat hari H pernikahan datang bulan, itu cepet hamil, aku dulu gitu mbak".

Begitu kata buk eko, tetangga rumahku, yang saat itu bantu bantu beberes rumah setelah dipakai buat acara pernikahanku.

Aku pun hanya manggut manggut saja menanggapi ucapan buk eko. Tidak sampai dipikirkan sih apalagi terngiang-ngiang. Soalnya, waktu itu, aku belum berencana cepet cepet punya anak, meskipun si ayah pengen banget. Aku pengen ngelakuin yang seperti di novel novel yang aku baca itu tuh, atau beberapa film yang pernah aku lihat, kayaknya seru, pacaran setelah nikah. Kece gitu *halah.

Namun ternyata apa yang dikatakan buk eko benar benar terjadi. 1 bulan setelah pernikahan aku positif hamil. Jreng jreng jreng. Entah harus seneng atau kaget. Bingung. Sedangkan si ayah senyam senyum bahagia.

Sayangnya, kehamilanku tersebut hanya berumur 3 bulan saja. Karena blighted ovum. Jadi harus dikuret.

Sedih ?. Pasti donk. Malah menyalahkan diri sendiri. Karena aku ngerasa, tidak benar benar menjaga kehamilanku. Aku pikir, dulu, hamil itu ya seperti biasa saja. Tidak ada bedanya dengan saat belum hamil. Hanya beda fisik saja yakni di bagian perut. Jadi saat itu aku benar benar cuek dengan kehamilanku. Dan begitulah akhirnya... aku dapat teguran dari Yang Maha Segalanya.

Ada yang bilang *yg jelas bukan tong sam chong*, bahwa pengalaman itu adalah guru terbaik. Oleh sebab itu sejak kejadian tersebut, aku berusaha untuk benar benar serius menjadi calon ibu. Aku mulai berburu informasi soal kehamilan. Mulai dari soal bagaimana cara memulihkan rahim setelah kuret, cara menyuburkan tanaman, eh, kandungan, hingga cara agar mendapat bayi berjenis kelamin laki-laki.

Segitunyaaa ?. iyak segitunya yak. Mbok ya ngalir gitu aja loh. Sedapetnya aja. Awalnya sih begitu. Dikasih amanah lagi aja sudah syukur alhamdulillah. Tapi nggak ada salahnya kan mencoba. Minongko usaha. Hasilnya ya tetap di tangan Allah Swt. Betul begitu ibukibuk ?. hehe.

Usaha yang pertama kali aku lakukan tentu saja nganu, halah, berusaha menyuburkan kandungan lagi. Agar nanti saat dikasih amanah lagi, rahim sudah membaik, kuat, aman dan nyaman buat janin.

Usaha yang ke-dua adalah kedua belah pihak, halah, aku juga si ayah harus mengkonsumsi makanan bergizi. Nah karena ikhtiar ingin mendapatkan bayi laki-laki, jadi aku harus mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak kalori, seperti daging, ikan, telur, pisang, dan lain sebagainya.

Usaha ke-tiga adalah berhubungan suami istri tepat pada waktunya. Saat mendekati masa subur atau pada saat masa subur. Mengapa demikian ?. Kromosom Y (kromosom laki-laki) memiliki gerakan yang sangat cepat namun mudah mati saat berada di daerah asam. Sementara kromosom X lambat bergerak tapi mampu bertahan hidup di daerah asam. Jadi, jika melakukan hubungan suami istri jauh hari sebelum masa subur, kemungkinan kromosom Y dapat membuahi sel telur tidak terlalu besar.Maka sebaiknya hubungan suami istri dilakukan pada saat masa subur saja. La sebelum sebelumnya nggak boleh ?. Usahakan nggak dulu lah yah. 'Puasa' aja dulu hingga masa subur tiba. Karena begitu kromosom Y masuk maka ia bisa segera membuahi sel telur tanpa harus berlama lama di daerah asam untuk menunggu sel telur muncul.

Usaha ke-empat adalah posisi saat berhubungan suami istri dan setelahnya. Posisi yang dipakai adalah posisi klasik dan setelahnya harus miring ke kanan. Ditambah bantal juga boleh. Letakkan di bagian panggul. Hal ini beguna untuk mempermudah perjalanan kromosom Y menuju sel telur.

Usaha ke-lima adalah sedekah. Sudah sering mendengar tentang keajaiban sedekah kan ? yang salah satunya adalah sedekah dapat mewujudkan cita cita dan mimpi kita. Sudah donk yak ?. Sippp. Jadi perbanyak sedekah dan mudah mudahan dapat mengabulkan do'a.

Usaha ke-enam adalah do'a. Ikhtiar tanpa do'a atau do'a tanpa ikhtiar bagaikan sayur tanpa garam.

Usaha ke-tujuh adalah tawakal kepada-Nya. Ya, setelah berusaha semaksimal mungkin yang disertai dengan ibadah plus do'a, langkah selanjutnya adalah pasrahkan kepadaNya. Tawakkal. Apapun keputusanNya, adalah yang terbaik buat kita. setuju ibuk ibuk ?. :D

Jadi ya begitulah tahapan tahapan yang aku dan si ayah lakukan dalam ikhtiar/usaha untuk mendapatkan bayi berjenis kelamin laki-laki. Dan alhamdulillah dikabulkan olehNya.

Akhir kata, billahitaufiq wal hidayah, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaaaaaatuh *malah ceramah*. Hehe. Semoga bermanfaat yak. Yuk cao.

***

Baca ini juga boleh. Boleh bangeeetttt. Yuhuuuu.

Hamil dan Asma
Menghitung Gerakan Janin Saat Trimester Ketiga
Membaca Ayat-ayat Al Quran Saat Hamil
Overdosis Rumput Siti Fatimah
Cara Mudah Mengetahui Masa Subur 
Tips Cepat Hamil Setelah Kuret

Tips Cepat Hamil Setelah Kuret

Tips Cepat Hamil Setelah Kuret ini adalah langkah-langkah yang aku lakukan sendiri setelah kuret. Dan alhamdulillah 3 bulan setelah kuret aku hamil lagi. Penyebab aku kuret adalah blighted ovum. Kehamilan kosong. Kantong ada tapi janin tidak berkembang.

Pada awalnya aku tidak tahu bahwa kehamilanku ini adalah kehamilan kosong. Karena tanda-tanda kehamilan yang aku alami seperti pada umumnya. Seperti sering buang air kecil, mual, dan ada tanda dua garis juga yang tertera di testpack. Ya, seperti hamil pada umumnya. Oleh sebab itulah aku hanya rutin memeriksakan kehamilanku di bidan saja.

Hal ini terus berlanjut hingga menuju usia kandungan 3 bulan. Ya saat usia kandungan menuju 3 bulan, tiba tiba ada flek (bercak darah) di pakaian dalam yang terus keluar dan tak kunjung berhenti. Karena khawatir, aku memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan. Dan dokter pun mengatakan bahwa keluar flek saat hamil adalah hal yang wajar dan biasa terjadi dan flek pun akan berhenti keluar dalam beberapa hari. Akan tetapi jika flek yang keluar tak kunjung berhenti maka kemungkinan ada sesuatu yang terjadi pada kehamilan tersebut. Dan untuk kasusku adalah blighted ovum.

Karena sudah jelas permasalahannya apa, jadi aku dan suami sepakat untuk mengikuti saran dokter agar segera melakukan kuret. Semakin cepat semakin baik.

Setelah melakukan kuret, tentu saja aku ingin hamil secepatnya donk. Meskipun dokter mengatakan bahwa pada umumnya kehamilan akan terjadi lagi setelah 5-6 bulan setelah kuret. Jadi aku berusaha semaksimal mungkin, semampuku untuk mewujudkan keinginanku itu.

Adapun langkah langkah yang aku lakukan adalah :

Disiplin konsumsi obat yang diberikan dokter setelah kuret.
Setelah kuret, aku diharuskan untuk bedrest 3 hari dan disiplin konsumsi obat yang diberikan dokter. Awalnya berat, apalagi harus rajin konsumsi obat. Tapi perasaan enggan bin malas bin aras arasen itu aku singkirkan jauh jauh dan aku ganti dengan "semangat, biar cepet hamil lagi".

Disiplin konsumsi vitamin untuk kandungan
Setelah berakhirnya masa konsumsi obat dari dokter, aku lanjutkan dengan konsumsi vitamin untuk kandungan. Atau bisa juga dengan minum susu untuk persiapan kehamilan.

Konsumsi makanan bergizi dan baik untuk kandungan
Ada banyak makanan yang baik untuk kandungan, seperti kecambah, kacang panjang, kacang hijau, dan aneka macam sayuran lainnya. Begitu juga dengan lauk pauknya, seperti daging, ikan, telur, dan lain sebagainya. Kalau untuk buah lebih dianjurkan untuk mengkonsumsi pisang karena pisang mengandunga kadar asam folat yang cukup tinggi. Kurangi atau hindari konsumsi makanan instan.

Perhatikan kondisi kesehatan
Yup, perhatikan kondisi kesehatan. Jangan terlalu lelah dan terapkan gaya hidup sehat.

Perhatikan masa subur
Karena di masa ini ada lendir yang membantu perjalanan sperma menuju sel telur. (baca : cara mudah menghitung masa subur tanpa perhitungan kelender).

Berpikir positif
Tak dapat dipungkiri. Ada rasa sedih yang dirasakan setelah menjalani kuret. Dan tak dapat dipungkiri juga, perasaan menjadi lebih sensitif. Iya, aku juga mengalami hal itu. Saat ada yang mengatakan sesuatu yang menurutku membuat perasaanku tak enak, rasanyaaaa, beuugghh, sedih bin hancur bin lalu nangis sesenggukan. Tapi setelah aku pikir kembali, memiliki perasaan sensitif begitu tidak ada untungnya malah akan mengundang yang namanya stress. Jadi sebisa mungkin aku berusaha untuk berpikir positif.

Perbanyak ibadah
Bukan pencitraan apalagi bermaksud untuk riya'. No no no. Saat aku memantabkan hati ingin segera hamil lagi, saat itu juga aku mulai mengoreksi ibadah yang aku lakukan lalu melist ibadah ibadah yang harus aku lakukan. Seperti Memperbanyak istighfar, istiqomah sholat dhuha, perbanyak membaca ayat suci al qur'an, berusaha istiqomah sholat tahajud meskipun lebih sering bolongnya, puasa sunnah senin kamis, sedekah dan silaturahim.
Saat itu, aku hanya berharap, ibadah ibadah yang aku lakukan itu dapat merayu Sang Kholik agar mau menitipkan amanah lagi kepadaku.

Tawakal
Ini adalah puncaknya. Setelah memaksimalkan usaha, aku memilih untuk memasrahkan hajatku kepadaNya. Dialah yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk hambaNya. Kapan saat yang tepat dan segala sesuatunya. Kita hanya harus meningkatkan kadar kesabaran saja. Karena, Innallaha ma'asshobiriin.

Ingat, kuret bukan akhir segalanya. La tahzan yow.

***
Baca baca ini juga boleehhh :D

Hamil dan Asma

Menghitung Gerakan Janin Saat Trimester Ketiga

Membaca Ayat-ayat Al Quran Saat Hamil

Overdosis Rumput Siti Fatimah

Cara Mudah Mengetahui Masa Subur

Bener bener nggak nyangka, kalau buku yang aku baca hanya untuk sekedar tahu saja, juga karena buku yang aku incar sudah dipinjam mahasiswa lain, ternyata ilmu dari buku tersebut sekarang berguna banget lhoooo. Tentu saja bukan buku kalkulus mumetikus, apalagi buku harian si dia, bukaaann. Buku itu adalah buku yang membahas soal wanita. Judulnya apa yaaaa ?, lufaaaaaaa *hiks.

Buku tersebut membahas segala hal tentang wanita yang salah satunya adalah soal masa subur. Yup. Masa subur. Entah kenapa, koq ya materi itu yang begitu nyantol di ingatan aku. Udah kayak cantolan jemuran aja. Nyatol banget. Padahal waktu itu aku belum bener bener ada pikiran untuk 'tutup buku, buka terop'. Beluuuummmm. Apa mungkin, waktu itu, jodoh aku yang kepikiran untuk segera menikah yak ?. *Catet, nanti tanya ke si ayah.

Oleh karena pengetahuan soal masa subur masih nyantol banget di kepala, walhasil, saat hari H tiba *eyaakk, aku pun langsung........*degdegdegser*... mempraktekkannya. Hehe. Jadi maluk akuuhh.

Menurutku caranya cukup mudah. Tidak perlu memakai perhitungan kalender, atau pakai alat cek masa subur. Cukup dengan mengecek lendir vagina saja. Iya lendir di vagina.

Caranya, ambil lendir dari vagina dengan dua jari saja yakni jari telunjuk dan jempol. Setelah itu, arahkan jari telunjuk ke atas, dan jempol ke arah bawah secara bersamaan dan perlahan. Lihat elastisitas lendir. Jika sulit terputus, maka bisa dikatakan sebagai belum masuk masa subur. Namun jika mudah putus, berarti sudah masuk dalam rentang masa subur.

Jadi bagi yang sedang promil, monggo dicoba yak. Dan semoga berhasiiiilllll. Berhasil berhasil hore. :D

***

Baca ini ini juga boleh. Boleh bangeeetttt :D.

Hamil dan Asma
Menghitung Gerakan Janin Saat Trimester Ketiga
Membaca Ayat-ayat Al Quran Saat Hamil
Overdosis Rumput Siti Fatimah

Tercerahkan Gegara Komentar

Nggak hanya blogwalking yg bisa bikin ilmu aku nambah, komentar2 yg singgah dipostingan blog aku juga bikin ilmuku nambah. Juga dapet solusi dan tercerahkan. Iya. Tercerahkan.

Kejadian pencerahan tersebut ada di tulisan yg aku ikutkan lomba pregnancy story, hamil dan asma. Di situ ada komentar yg bikin rasa nggak enak yg selama ini bersembunyi di kantong kantong kecil hati dan pikiran aku seketika itu menjadi hilang.

Dulu, saat beberapa jam menjelang lahirnya si kecil ken, aku sempat bersitegang dengan suami juga dokter. Di antara menahan rasa sakit kontraksi, aku ngotot mempertahankan keinginanku untuk melahirkan normal. Ku pendelik i suami (pelototin), dan ku katakan dg lantang pada dokter bahwa aku ingin melahirkan normal. Tentu saja, dokter menolak, sebab, aku memiliki asma. Itu alasan dokter yg jelas jelas nggak aku terima. Sebab apa ?. Saat hamil, asmaku tak pernah kambuh, begitu juga saat aku sedang mengalami kontaksi, si asma pun juga tidak mendatangiku. Jadi menurutku, kenapa aku haus di operasi, sementara asmaku tak pernah kambuh. Aku ngotot, fan semakin ngotot saat para bidan perawat jg ikut mendukubg pendapat dokter tersebut..
'Yeaayyy..dokter..dokter..dokter...hidup dokter'.
Ups..bukan begitu...
Beberapa dr mereka mengatakan, memang biasanya kalau asma lebih disarankan untuk melahirkan secara caesar aja. Ditakutkan terjadi sesuatu saat proses persalinan tengah berlangsung..
'Sesuatu dr hongkong, bilang aja kalian males nungguin aku yg udah seharian lebih nggak kunjung2 bukaan lengkap,' pikirku dulu. Tapi apapun yg mereka katakan padaku, aku tetap teguh dg pendirianku,

Mereka menyerah ?. Tidak. Setelah mendengarkan pendapatku, mereka memanggil suamiku. Perasaanku semakin tak enak. Dan benar saja, beberapa menit kemudian suami sudah datang dengn membawa surat persetujuan untuk dilakukannya operasi caesar.

Makin mangkel dong aku. Udah nahan sakitnya kontraksi..eee sekarang ditambah2in. Begitu kataku. Lalu aps jawaban suami aku :
"Udaaahhh..caesar aja, kamu nggak punya banyak tenaga, kan seminggu yg lalu sampai sekarang kan kamu diare, bbmu trun drastis. Kamu nggak akan kuat saat proses persalinan nanti, tenagamu nggak imbang, jadi caesar aja, daripada kenapa2.
Iya juga sih..pikirku dlm hati.
"Apalagi kamu punya asma, bukannya kalau kecapekan sangat, asma kamu kumat".
Hadeehhhh..asma dibawa2 lagi.

Kenapa harus dibawa2 terus, kan selama hamil asmaku nggak kumat. Dan aku yakin asmaku nggak akan kumat saat proses persalinan nanti. Pikirku begitu. Pede boneng. Hehe.

Tapi mau pikir macam gimana, kalau udah ditimbang2 diputuskan kepala rmh tangga, suami, akhirnya proses persalinanku pun dilakukan di ruang operasi. Hhhh..pupus sdh melahirkan si ken dg normal.

Ya perasaan tak terima itu menggelayut di pikiran. Dan berakhir saat aku membaca komentar yang mencerahkan dari mak Ade Anita.

Dari situ aku sadar donk ya, bahwa keputusan suami itu memang bener, dan juga perkataan para tenaga medis ahli seperti dokter parmin juga benar.

Andai saja dulu aku tetap melahirkan normal dalam kondisi badan yg lemas, lemah, bisa saja aku akan mengalami hal yang dialami oleh mak ade yakni asma muncul di tengah proses persalinan. Bahkan mungjin aku bs saja mengalami hal yg lebih parah.

Tengkiu bgd ya mak ade. Berkat komentarmu, aku menjadi tercerahkan. Aku tak lagi menyalahkan suami juga dokter cs yang melarangku melahirkan normal. Tidak. Tidak akan begitu lagi.

Hamil dan Asma

Tidak ada satu orang pun yang ingin berlama-lama jatuh sakit. Juga tidak ada satu orang pun yang ingin dikejar-kejar penyakit. Tidak ada yang ingin begitu. Termasuk Aku.

Pemicu datangnya asma.
Sudah sejak lama penyakit ini bermukim di tubuhku. Sejak kecil. Ia begitu betah. Seperti tak hendak pergi. Berbagai macam cara sudah kami (bapak, ibuk, dan Aku) coba. Dari mulai pengobatan medis, alternatif dan tradisional. Namun tak juga membuat Ia pergi. Hingga akhirnya, kami mendengar ucapan lain dari yang lain, yakni dari salah satu dokter khusus penyakit dalam yang mengatakan bahwa asma tidak bisa benar-benar menghilang. Ia hanya bisa dihindari. Hindari pemicu datangnya asma seperti : 

Debu, asap, bulu, pengap lembap, udara yang terlalu dingin, terlalu lelah, strees, dan lain sebagainya. 
Dan satu lagi pesan beliau, "Obat harus dibawa kemanapun pergi".
Asma memang bukan penyakit berbahaya tapi bisa jadi berbahaya jika tidak ditangani segera. 


Selalu membawa obat asma
Sejak saat itu, Ibuk selalu menyediakan obat asma di rumah. Untuk jaga-jaga. Begitu juga saat Aku mulai merantau, si obat selalu Aku bawa kemanapun pergi. Tentunya bukan pergi satu dua jam. Tapi pergi yang berhari-hari.

Di masa-masa itu, Aku sempat mendengar beberapa orang yang mengatakan bahwa si asma akan hilang total saat sudah menikah. Dan tentu saja....................Itu semua tidak terjadi. Setelah Aku menikah, asma masih suka datang menyambangi paru-paruku. 

Menikah sudah. Keinginan selanjutnya sudah pasti adalah memiliki keturunan. Iya itu adalah salah satu dambaan bagi pasangan yang sudah menikah. Dan alhamdulillah, di usia pernikahanku yang ke-6 bulan, Aku mendapati dua garis merah di test pack yang Aku pegang. Yes, I am pregnant.

Senang. Amat sangat. Sebab ini adalah kabar gembira yang kami berdua tunggu-tunggu setelah peristiwa duka yang menghampiri kami di 3 bulan sebelumnya. Saat kami kehilangan calon buah hati sebab keguguran.
Rasa senang yang hinggap di hati, perlahan beranjak pergi dan berubah menjadi kekhawatiran. Khawatir kalau si asma datang dan akhirnya Aku harus minum obat lagi lalu akan mengenai si calon buah hati. Sebenarnya Aku punya obat yang memiliki efek samping yg begitu kecil yakni obat semprot. Tapi tidak terlalu berpengaruh. Hanya butiran-butiran pil itu yang mampu dengan segera menormalkan nafasku lagi.

Bahaya yang diakibatkan asma bagi ibu hamil.
Semula Aku hanya menganggap si asma hanya membawa satu bahaya untuk calon buah hatiku yakni kemungkinan terkena obat-obatan yang Aku konsumsi saat asma kambuh. Namun ternyata, setelah Aku berselancar di dunia maya, Aku menemukan beberapa bahaya yang diakibatkan oleh asma terutama untuk ibu hamil.
  • Gangguan oksigen untuk bayi.
  • Morning sickness.
  • Perdarahan vagina.
  • Tekanan darah tinggi 
  • Penghambatan pertumbuhan janin.
  • Kesulitan dalam persalinan.
  • Mengalami kelahiran prematur 
  • Mempengaruhi berat badan bayi setelah lahir.

Kekhawatiran semakin bertambah, akhirnya suami mengajakku berkunjung ke dokter obsgyn untuk menanyakan hal tersebut. Dan beliau pun mengiyakan. 

Cara menghindari datangnya asma selama masa kehamilan.
Tambah khawatir ?. Tentu saja. Tapi Aku tak boleh memelihara perasaan itu lama-lama. Khawatir yang berlebih malah bisa mengundang stres. Jika begitu, maka stres akan datang bersama dengan asma. Jadi, untuk menghalau asma agar tak mengganggu kehamilanku, Aku pun melakukan beberapa hal yakni :

1. Konsultasi ke dokter
Konsultasi yang kulakukan tak hanya sekedar menanyakan bahaya dan macam-macam pemicu asma. Tetapi juga untuk menanyakan obat asma yang aku konsumsi, apakah berbahaya bagi janin atau tidak. Asupan makanan serta beberapa hal yang harus aku lakukan.

2. Konsumsi makanan sehat dengan rasa yang standart. 
Terutama tidak terlalu dingin juga tidak pedas dan tidak asam.

3. Memilah memilih kegiatan yang dilakukan.
Oleh karena di kehamilanku yang kedua ini, aku hampir mengalami keguguran lagi, maka dari itu suami meninggalkan pekerjaanku lalu tinggal di rumah saja. Meskipun hanya di rumah saja, Aku tetap memilih kegiatan yang Aku lakukan. Aku tak lagi mengerjakan semua pekerjaan rumah. Tugasku utama hanya bersih-bersih rumah. Selain itu suami yang handle. Cucian ia bawa ke laundry kadang juga ia cuci sendiri. Begitu juga dengan masak memasak.
Aku betul-betul melakukan tugasku itu. Membersihkan debu, menyapu, juga mengepel. Olahraga sekaligus membuat rumah terhindar dari debu. Bebas debu bebas asma.

4. Melatih pernafasan di pagi hari.
Aku selalu melakukan ini dan semakin rutin saat di trimester ketiga. Sebab di trimester ketiga nafasku mulai terasa sesak tapi tidak sampai berbunyi 'ngiikkk'. Jadi dengan melatih pernafasan Aku berharap asma tidak benar-benar datang. Cukup sesak sebentar saja. Jangan sampai mengi. Kata dokter, wajar jika itu terjadi. Tubuh janin yang semakin besar membuat rahim sedikit ke atas. Hal itu akan sedikit menekan paru-paru sehingga nafas terasa sesak.

5. Posisi tidur yang nyaman.
Ini juga Aku atur loh. Posisi yang nyaman menurutku adalah dengan meninggikan bantal di kepala juga menaruh bantal di kakiku. Alhamdulillah, Aku yang hari-hari sebelum hamil sering kambuh saat tidur malam, menjadi tak pernah kambuh lagi.

6. Berpikir positif.
Untuk menghindari terisinya pikiran-pikiran negatif di otak, Aku berusaha mengisi penuh otakku dengan pikiran positif. Selain itu juga Aku menghindari beberapa hal yang sekiranya membuat perasaanku tak enak. Misalnya dalam memilih program televisi. Aku lebih memilih menikmati informasi ttg dunia fauna juga alam semesta di NGC. Beberapa acara komedi, musik, dan film. Aku menghindari sinetron, gosip, juga berita.
Dan alhamdulillah, selama hamil, stres, berpikir begatif, tak pernah menyambangi otak lalu hatiku. Aman.

7. Perbanyak ibadah.
Iya, memperbanyak ibadah. Ada rasa tenang juga nyaman yang hadir saat melakukan ibadah. Entah saat berdzikir, sholat, mengaji, dll. Semuanya. Adeeeemmm.Menurutku ibadah adalah penghalau stres yang paling ampuh.


Alhamdulillah. 7 hal yang kulakukan selama hamil tersebut berhasil mengusir jauh-jauh si asma dariku. Juga jauh dari calon buah hatiku.Obat asma utuh tak tersentuh. Alhamdulillah.

Buat para calon ibu yang mengalami hal sepertiku, tak usah khawatir kawan. Apalagi sampai khawatir berlebihan. Daripada begitu, mending segera bertindak, meraba-raba apa saja pemicu-pemicu datangnya asma, lalu bagaimana cara menghalau si pemicu asma, atau bisa segera konsultasi dengan dokter atau bisa juga dengan melakukan hal-hal yang Aku lakukan di atas. Dengan syarat, jika si pemicu datangnya asma sama denganku. 

Satu lagi, tetap semangat. Pantang menyerah. Demi calon buah hati tercinta. 

Referensi :
http://bidanku.com/menjaga-kesehatan-ibu-hamil-yang-menderita-asma
http://m.vemale.com/kesehatan/24481-resiko-akibat-penyakit-asma-saat-hamil.html 

Menghitung Gerakan Janin Saat Trimester Ketiga

Hai, Namaku Ken. Kemunculanku di sini, hanya ingin berbagi cerita tentang emakku yang luar biasa. Luar biasa aneh. Luar biasa dudul. Luar biasa lebay. Liar biasa hebat. Luar biasa tangguh. Dan luar biasa sayang padaku.

Ah Emaaakkk. Aku juga sangat menyayangimu mak. Hiks.

Ya udah ah, langsung ke TKP aja ya. Cekidot.

***
Trimester Ketiga

Di Rumah

"Yah, cepetan pulang, anterin ke puskesmas atau kemana kek, cepetan ya"
...........
"Nggak gerak-gerak lagi ini, cepetan"
...........

***
Di Puskesmas

"Aduhhh lama sekali sih Yahhh,..."
" ya namanya puskesmas ya begini ini Mak, antri lama"
" tau gitu kan tadi ke dokter aja"
"Nah itu, itu pertanyaanku juga Mak, koq minta anter kesini"
"Loh siapa yg minta anter ke sini"
"Emak kan"
"Tadi kan Aku bilang kemana aja deh, gitu"
"Ooo gitu "
"Iya gitu "
"Emm gitu ya "
"Udah ah, Aku masuk dulu udah dipanggil tuh"

***
Di Ruang Periksa

"Si kecil ndak apa-apa koq Bu? Sehat"
"Tapi koq nggak gerak-gerak Bu Dokter, Saya hitung, setengah hari ini, gerakannya kurang dari 10, Saya khawatir, takut kenapa-kenapa"
"Nggak kenapa-kenapa koq Bu, memang kalau sudah hamil tua, kita harus sering-sering menghitung gerakan bayi, minimal 10 gerakan, yang ibu lakukan sudah benar, nah sekarang saya tanya, Ibu puasa ?"
"Iya Bu Dokter"
"Nah itu dia Bu"
"Maksud Bu Dokter"
"Si kecil ikut puasa"

APA ???!!!

***
Begitulah Emak.

La wong Aku lagi enak-enak tidur koq di dalam perut. Bulan puasa, kalau tidur kan ibadah Mak. Hemat tenaga juga kan. Emak tadi juga kan telat sahur. Padahal yang bangunin sahur udah kaya' perang dunia kedua aja. Ruameee.
Ya mungkin Emak kecapean. Sabar ya Mak. Bentar lagi Aku keluar koq dan Kita ketemu deh.
Love You Emak

Membaca Ayat-ayat Al Quran Saat Hamil

Hai, Namaku Ken. Kemunculanku di sini, hanya ingin berbagi cerita tentang emakku yang luar biasa. Luar biasa aneh. Luar biasa dudul. Luar biasa lebay. Liar biasa hebat. Luar biasa tangguh. Dan luar biasa sayang padaku.
Ah emaaakkk. Aku juga sangat menyayangimu mak. Hiks.
Ya udah ah, langsung ke TKP aja ya. Cekidot.

***
Trimester Ketiga

Pertama kalinya aku bertemu emak itu tanggal 12 November 2012. Jam nya lupa. Tapi kayaknya sore deh.

Waktu itu memang aku belum bisa melihat wajah emak, namun aku bisa mengenali suara emak yang khas itu. Ngebas ngebus ngebos. Mirip laki-laki.

Aku mulai benar benar bisa mendengar suara emak itu, kalau nggak salah, saat usiaku 25 minggu di perut emak.
Tapi kata ayah, sejak aku masih usia 6 minggu, emak sudah suka mengajakku ngobrol. Tentang apa yang sedang emak lakukan. Jalan-jalan yang dilewati emak.  Lihat apa. Bahkan mau makan pun emak selalu bilang menu makanan yang akan ia makan. Nggak semuanya sih pembicaraan emak aku dengerin. Kadang kalau aku ngantuk berat, emak mash pengen ngobrol, ya udah aku cuekin aja. Maaf ya mak. Maklum, bayi memang butuh banyak tidur kan mak.

Selain itu, emak juga suka mendendangkan lagu untukku. Entah lagu apa, pokoknya ada was wes ach ich uch gitu dah. Nggak jelas. Emak juga suka mengajakku mendengarkan musik klasik mozart. Kalau aku bisa request waktu itu, lebih baik dengerin mozart dah daripada harus denger emakku nyanyi. Soalnya suara emak gitu sihhh.

Emak juga senang mengajakku mengaji. Pernah ya, bukan pernah sih, tapi sering, iya sering. Kalau emak ngaji biasanya nggak satu surat aja, tapi minimal 2 surat, yusuf maryam, yusuf dan al kahfi, dan apa lagi ya. Lupa. Emak baca surat surat itu ada maksudnya loh, katanya kalau aku perempuan bisa cantik kalau laki laki jadi tampan.

"Udah lah mak, be your self mak, be your self " aku mengirimkan telepatiku pada emak. Tapi emak tetep ngotot. Tetep ngaji surat surat itu aja. Aku kan pengen emak nggak hanya ngaji surat surat itu aja. Tapi ya sudahlah.

Usia 0 sampek 5 bulan, kata ayah, emak memang sering ngaji 2 surat itu. Nah setelah tau jenis kelaminku laki laki, surat yang dibaca emak mulai berubah yusuf sama al kahfi.

Pikirku ya mungkin emak sudah paham bahwa kalau bibitnya begitu, jadinya ya begitu. Masak bibitnya begitu, buahnya jadi justin bieber.

Tapi makin kesini, aku sadar ternyata emak masih sama saja. Bedanya cuma maryam diganti dengan al kahfi.

'koq berubah mak ?"telepatiku pada emak.
Emak pun menjawab : "biar jadi laki laki sejati,  nggak 'lentik' kayak anak alay".

Aku ?. Tepuk jidat.

Saat Posisi Janin Belum Pada Tempat Seharusnya

Hai, Namaku Ken. Kemunculanku di sini, hanya ingin berbagi cerita tentang emakku yang luar biasa. Luar biasa aneh. Luar biasa dudul. Luar biasa lebay. Liar biasa hebat. Luar biasa tangguh. Dan luar biasa sayang padaku.

Ah emaaakkk. Aku juga sangat menyayangimu mak. Hiks.

Ya udah ah, langsung ke TKP aja ya. Cekidot.

***
Trimester Ketiga.

Hoaammmm..ngantuk berat nih. Mata nggak bisa melek, gara-gara diajak emak nonton bola tadi malem. Mau tidur nyenyak juga nggak bisa. Soalnya emak lagi bertingkah aneh.

Aneh gimana ?. Ya begitu itu, suka nungging. Bukan karena pengen ngentut. Kalau karena pengen ngentut, ngapain juga emak sujudnya lama banget. Sampek aku ngira emak tertidur... eee beneran tidur ternyata.

Kebiasaan aneh emakku ini dimulai saat emak habis periksa kandungan ke Puskesmas. Setelah perut emak dipencet-pencet yang berarti kitik-kitikan  geli di tubuhku, lalu ibu bidan berkata begini :
"bayinya belum di posisi yang pas ni Buk, sering-sering nungging ya".

Pulang dari situ, langsung dah si emak berubah.
Nonton tv, nungging.
Ngobrol sm ayah juga nungging nungging.
Ngepel juga nungging.
Untung aja BAB nggak sambil nungging. Kalau sambil nungging, beuugghhh, gimana dah itu jadinya. Jangan dibayangin yaaa. Pokoknya setiap hari emakku ini pasti nungging-nungging.

Aktivitas emak yang baru nih membuat aku nggak nyaman di dalam perut. Ya mau nggak mau kan akhirnya aku harus mencari posisi enak, padahal aku udah nyaman banget di tempat kemarin.

Ya udahlah pindah aja deh. Kebetulan juga udah ketemu tempat enak nih. Kaya'nya pas banget di kepalaku. Coba ah. Tuh kan pas.

***

Ingin Melahirkan di Tanggal Cantik Dengan Persalinan Normal

Hai, Namaku Ken. Kemunculanku di sini, hanya ingin berbagi cerita tentang emakku yang luar biasa. Luar biasa aneh. Luar biasa dudul. Luar biasa lebay. Liar biasa hebat. Luar biasa tangguh. Dan luar biasa sayang padaku.
Ah emaaakkk. Aku juga sangat menyayangimu mak. Hiks.
Ya udah ah, langsung ke TKP aja ya. Cekidot.

***

Tanggal lahir emakku 20 Mei yang bertepatan dengan hari kebangkitan. Sebab inilah yang membuat emakku terobsesi ingin melahirkan di tanggal tanggal bersejarah itu.

Kalau melahirkan secara caesar sih bisa saja menentukan tanggal kelahiran. Sementara si emak ingin melahirkan normal. Ya kemungkinan kecil mak, hal itu bisa terjadi.
Tapi emak tetep ngotot pengen melahirkan normal di tanggal tanggal bersejarah. Emak punya cara sendiri. Apakah itu?.

Emak mengajakku janjian ketemu di tanggal tanggal bersejarah itu. Begini kata emak :
"Nak, gimana kalau kita ketemu di tanggal 28 Oktober aja nak, atau kalau nggak mau ya tanggal 10 November aja nak, itu hari pahlawan, lagipula tanggal 10 itu kan masuk HPL (Hari Perkiraan Lahir) kamu nak, jadi tanggal 10 aja ya nak, ya nak ya, biar keren gitu".

Hadeehh..emak ada ada aja. Nggak ngerespon ah. Biarin aja dah.

"Koq diem aja nak, kamu nggak ya. Ya udah gimana kalau tanggal 2 nya aja deh. Kalau mau, kamu nendang ya"

Yaahhh...kirain emak berhenti nawarin tanggal tanggal itu. Eh ternyata tetep. Tidur aja deh. Duh koq nggak enak gini. Bentar bentar.

"Eita, kamu nendang, berarti kamu setuju ya nak kita ketemuan tanggal 2 nanti, aduuhhh senengnyaaa, makasih ya sayang".

Alamaaakk emak. La wong aku cuma nyarik posisi enak buat tidur. Eh malah dikira setuju. Tendangan tadi itu kan nggak sengaja mak. Hadeehh *tepuk jidat.

***

Arti Flek di Dua Kehamilanku

“Ini saya kasih obat dulu, 2 minggu lagi mbak harus kesini, kalau ngefleknya berhenti berarti kandungan mbak bisa diselamatkan, kalau nggak berhenti ya berarti mbak harus dikuret”
Plash. Shock dengan perkataan dokter. Tak banyak kata yang terucap. Hanya termangu membisu.
“Positif thingking ma, masih ada kesempatan 2 minggu lagi” kata suami. Saya hanya mampu menganggukan kepala.
Hari-hari berikutnya, saya mencoba untuk berpositif thingking, mengikuti anjuran suami seraya tetap berusaha mempertahankan kandungan dengan konsumsi obat dari dokter, makanan sehat, serta bedrest, dan tak lupa memperbanyak waktu untuk bertemu dengan-Nya.
Namun usaha itu seakan sia-sia setiap kali melihat darah yang terpampang jelas di CD.
Ya Allah apakah sudah terlambat memperbaiki ikhtiar kami?
2 minggu berlalu, darah tetap mengalir dan saya pun harus dikuret. Rasa sakit karna dikuret bukan jadi alasan utama mengalirnya air mata begitu deras. Akan tetapi karena merasa bersalah. Tak mampu menjaga sebaik mungkin amanah dari-Nya.
Astaghfirullah.
“konsumsi ini ya mbak, biar rahimnya cepat pulih, makan makanan yang sehat, biar nanti rahimnya siap menerima janin lagi, jadi janinnya bisa berkembang dengan baik, nggak BO lagi”
Kata dokter, keluar flek terus-menerus seakan memberi sinyal bahwa kandungan tidak dalam keadaan baik. Benar, ternyata kandungan saya mengalami blighted ovum.
“biasanya 5 bulan setelah dikuret baru bisa hamil lagi”ungkap dokter
“amin, terimakasih banyak dokter, kami permisi” pamit suami saya. Sementara saya lunglai tak bertenaga.
1 bulan pertama setelah dikuret merupakan masa paling dramatis. Namun bulan berikutnya, berkat dorongan suami dan keluarga, saya mencoba bangkit. Saran dokter saya lakukan. Saya berusaha untuk mengkondisikan hati dan pikiran untuk se-rileks mungkin. Menghindari perasaan negatif. Lalu lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Segalanya.
Alhamdulillah, do’a kami diijabah. 3 bulan setelah dikuret. Saya positif.
“koq cepet mbak ? 3 bulan sudah ‘isi’ lagi ?”tanya dokter saat saya beserta suami memeriksakan kandungan.
“alhamdulillah” saya tersenyum. Suami juga.
“dijaga baik-baik mbak ya, biar nggak kayak kemarin lagi, mas nya juga, istri dan calon anaknya dijaga dengan baik” nasehat dokter. Suami saya mengangguk.
2 bulan kehamilan. Keluar flek lagi. Kali ini suami langsung mengajak saya kedokter. Dokter berkata, kandungan saya hampir ‘jatuh’ lagi. Tapi janinnya sudah berkembang dengan baik. Dokter pun memberi beberapa resep obat yang salah satunya  dimasukkan lewat vagina. Dan dokter juga meminta saya untuk sepenuhnya bedrest hingga usia kandungan 4 bulan. Jadi selama saya bedrest, suamilah yang mengerjakan semua pekerjaan rumah. Love U.
Ya Allah jangan biarkan kami kehilangan calon buah hati kami lagi
Alhamdulillah, Allah mengijabah do’a kami lagi. 7 hari kemudian, darah berhenti keluar. Kami pun pergi ke dokter lagi.
2 bulan kemudian, dokter menyatakan kandungan saya sudah kuat dan janinnya berkembang dengan baik.
Trimester kedua berjalan lancar.Trimester ketiga, saya mulai dilanda kekhawatiran tak dapat melahirkan secara normal. Karena saya menderita asma. Saya pun mulai rajin berolahraga, melatih pernapasan, demi bisa melahirkan normal.
Dan ternyata memang tidak bisa melahirkan normal. Bukan karena faktor asma, melainkan badan saya lemas tak bertenaga, berat badan turun drastis, karena dilanda diare tepat 7 hari sebelum melahirkan dan alhamdulillah tgl 12 november 2012, kami bertemu dengan putra pertama kami. Ken Al-Fatih.
Ken, 2 bln






My Dear Diare

“Genggam batu aja, nanti ilang-ilang sendiri”’
Apanya? Batunya?

Pernah denger yang kayak gitu nggak?. Kalau diperjalanan trus tiba-tiba perut ules atau ebelet pipis, kita disuruh menggenggam batu kecil kuat-kuat. Nanti mules atau kebelet pipisnya bisa hilang.
Pernah nggak ?
Ih saya pernah loh kaya’ gitu, swear tekewer kewer dah. Dua batu pula. Tangan kanan dan tagan kiri. Waktu itu perjalanan dari bali menuju Jombang. Tak cukup tangan saja yang membawa batu, kantung baju juga saya isi dengan beberapa bau kecil. Jaga-jaga, kalau batu yang di tangan hilang. Nah loh?. Parah kan?.

Hampir 5 hari sejak saya berada di Bali, kian hari diare saya semakin menjadi. Karena ibuk tak tega, akhirnya ibuk memaksa saya untuk pergi ke dokter. Saya sebenarnya malas, karena saya pikir hanya sakit begini saja, paling sebentar lagi juga sembuh. Namun karena permintaan ibuk, saya akhirnya berangkat juga ke dokter.

Tiba di sana, saya harus antri terlebih dahulu. Sebelum masuk ke ruang dokter, juru tulis pun menanyakan keluhan-keluhan saya. Setelah itu juru tulis berkata :
“mbak sudah haidh belum bulan ini?”
Ah dipanggil ‘mbak’ membuat saya tersipu-sipu *hahayyy.
Saya pun menggeleng.
“nanti kalau telat, mbaknya kesini lagi ya, ada kemungkinan mbaknya hamil, nanti urusannya sama saya” begitu kata mbak juru tulis yang ternyata seorang ibu bidan, ada amd.keb di papan namanya.
Saya mengangguk.
Seneng sih. Tapi begitu keluar dari ruang dokter. Tanda tanya besar muncul di kepala.
“Koq dokternya ndak bilang gitu juga ya ???”
Daripada tanda tanya saya semakin besar maka begitu sampai di rumah saya pun langsung bertanya ke mbah gugel.
Klik klik klik. Ketemu. Dan inilah jawaban dari mbah gugel.
Salah satu tanda kehamilan adalah perut kembung dan sakit. 
Selama masa awal kehamilan, hormon pada tubuh mengalami perubahan. Hal ini menyebabkan perut terasa kembung dan terkadang disertai dengan rasa sakit/sedikit nyeri di bagian perut bawah. Gejala atau tanda ini biasanya hanya ditemukan dua atau tiga minggu setelah proses pembuahan. Terkadang di awal-awal kehamilan si calon ibu tak jarang mengalami diare, karena perubahan kondisi perut.

Penjelasan dari mbah gugel memang sudah detail. Tapi hati masih ragu sebelum benar-benar melihat dua garis merah dulu. Baiklah saya akan sabar menunggu waktu haidh tiba. Toh kurang 5 hari lagi. Setelah itu baru saya akan cek and ricek dengan test pack.

3 hari kemudian diare saya berhenti. Lalu berganti dengan be to the ser alias beser (boalk balik pipis ke kamar mandi). Alhasil selama menunggu bis malam menuju Jombang datang, saya pun harus bolak-balik ke kamar mandi. Waktu itu saya masih belum ‘ngeh’ kalau sering pipis itu merupakan salah satu tanda hamil. Karena biasanya kalau hendak berpergian, saya dilanda grogi perjalanan. Sering pipis lah, tiba-tiba mual, atau pusing, atau panas dingin. Nah saya kira saat itu, saya hanya mengalami nervous perjalanan saja.

Namanya ibuk, pasti khawatir dengan anaknya yang berangkat ke jombang sendirian. Ibuk sempat menyarankan agar saya membatalkan keberangkatan saya saja dan meminta suami untuk datang ke Bali menjemput saya.

“ndak apa-apa buk, sudah biasa, toh dulu kuliah juga wara-wiri sendiri” ujar saya. Dengan berat hati, ibuk mengiyakan.
Karena detik-detik akan berangkat saya masih sering bolak balik ke kamar mandi ditambah dengan rasa mules yang tiba-tiba datang lagi maka adek saya menyarankan saya untuk membawa kerikil.
Awal mulanya tentu saya menolak tawaran adek saya yang memang tak serius itu. Tapi setelah dipikir-pikir apa salahnya dicoba. Siapa tau manjur.

Aduuhh bener dah, waktu itu otak bener-bener nggak bisa berpikir jernih. Sudah grogi perjalanan, mules, beser, sendirin lagi.

Lalu bagaimana efek dari si kerikil yang saya bawa?.  Em em em...nggak ngefek apa-apa. Saya tetep bolak balik ke toilet bis. Begitu juga saat bis berhenti di rumah makan. Waktu saya banyak habis di kamar mandi. Bahkan saat bis akan melanjutkan perjalanan, saya masih indehoy di kamar mandi. Walhasil seluruh penumpang bis menunggu saya. Hahaha.

Tiba di Jombang saya segera mencoba test pack yang tersedia di lemari *koleksi test pack.  Karena hari itu merupakan hari pertama saya telat datang bulan.
Betbetbet.

Muncul tanda dua garis merah. Tapi masih samar. Mungkin karena baru telat satu hari.
Namun sore harinya suami mengajak saya pergi ke dokter kandungan yang menangani saya pada kehamilan yang pertama.

“iya mbak, masih baru, 2 mingguan”
Ungkapan doker tersebut membuat saya tersenyum lebar. Begitu pula dengan suami. Usahanya untuk membujuk saya pergi ke dokter, ternyata membuahkan kabar gembira. Mungkin karena suami tidak ingin musibah yang terjadi pada kehamilan saya yang pertama teruang kembali.
“koq cepet mbak?, biasanya 5 bulan setelah kuretase baru bisa hamil lagi” tanya dokter saat kami akan berpamitan.
“usaha donk dokter”
Tingting.

6 bulan beralu, diare muncul lagi. Bahkan 7 hari akan melahirkan, diare kembali datang. Alhasil disela-sela kontraksi, saya pun harus pergi ke kamar mandi.  Awal mulanya saya bisa berjalan saat hendak menuju kamar mandi. Namun seiring dengan meningkatnya rasa sakit karena kontraksi, maka untuk menuju ke kamar mandi saya harus ‘ngesot’.

Akibat 7 hari diare, membuat berat badan saya turun  4 kg,dan tubuh saya pun lemas. Akhirnya setelah hampir 24 jam kontraksi, suami setuju dengan saran dokter untuk melakukan operasi caesar.  Sebenarnya, dari awal dokter sudah menyarankan untuk operasi, dikarenakan saya asmawati, punya penyakit asma, yang setiap saat dapat kambuh.

Alhamdulillah, tepat pukul 06.55 WIB, senin 12 November, si ken bertemu dengan ayahnya.
2 hari setelah melahirkan, saat selang infus dan selang kateter saya dicabut, saya kedatangan tamu yang selama ini setia menemani saya dari awal kehamilan hingga detik-detik melahirkan. Ya siapa lagi kalau bukan, Diare.  

***

Mampir ke sini juga ya. Makasih. Yuhuuuu.

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

Tips Lancar Berpuasa di Bulan Ramadan bagi Penderita Sesak Nafas

 Assalamu’alaikum, Dear, Mombeb. Apa kabar? Aku do’akan semoga kamu selalu dalam kondisi sehat dan bahagia aamiin ya robbal’alamiin. Doa...