Showing posts with label Sauyunan. Show all posts
Showing posts with label Sauyunan. Show all posts

Keuntungan Hakiki Dikira Lagi 'ISI'

Mamis, 

Pernah nggak ngalamin yang namanya dikira hamil padahal nggak sedang hamil. Dikira hamil karena penampakan perut yang makbetuntung atau badan yang meluber. Pernah nggak ? Kalau aku sih. Sering. *hahay. 

Aku sempat ngerasa risih gitu loh Mamis waktu dikira sedang hamil sama orang yang aku kenal hingga yang baru ketemu di bus. La gimana nggak risih coba. La wong nanyak begitu pakek volume yang tinggi amat. Kan bikin banyak yang denger, trus pada noleh, trus ikut merhatiin trus aku jadi baper. *lah. Mbok ya kalau mau nanya gitu nggak usah pakek suara kenceng, bisik bisik aja atau kalau nggak gitu nanyanya pakek surat. Trs ngirimnya pakek burung merpati atau kirim lewat burung hantunya harry, si hedwig juga bisa tuh atau pakek burung elang punya naruto. Gitu.

Swear deh. Rasanya, waktu denger komentar begitu,
"Lagi hamil ya"
Atau
"Sudah berapa bulan ?", pengen deh nyemplungin yang ngomong ke mesin es puter. Biar diputer puter sampai puyeng. Tapi ya nggak cihuylah yah. Yang bisa aku lakuin cuma ngasih tatapan tajam setajam silet ke orang yang ngomong. Kalau nggak gitu, aku lengosin aja lah. Anggap aja situ komentar orang syantiek berlalu. Yihaaa. 

Tapi memang ya, Allah nyiptain segala sesuatunya berpasang-pasangan. Termasuk soal dikira hamil ini. Yang ternyata tidak hanya bikin sensi tapi juga bawa keuntungan yang hakiki. *Tsah

1. Dapat tempat duduk
Sejak awal kuliah, aku berangkat dan pulang kuliah pakai kendaraan umum. Jadi udah sering ngalamin yang namanya berdiri gelantungan di bis atau berdiri di lorong kereta. Karena apa ? Nggak dapat tempat duduk atau bahasa femesnya, di kereta, di sebut dengan penumpang TTD alias penumpang tanpa tempat duduk. 

Biasanya hal ini terjadi waktu hari senin, jumat sore dan menjelang hari libur. Padat bin rapet lah pokoknya. Dempet jejer jejer. Seperti iwak pindang yang diasinin gitu dah. 

Kalau dalam posisi gini mah aku pasrah aja lah. Karena ada loh yang sampek rebutan tempat duduk. Ganas. Jadi aku slow aja. Yang penting nggak ada yang ganggu usil apalagi grepeh grepeh, dan aku bisa nyampek di tujuan. Udah itu aja. Paling paling cuma menatap mupeng penumpang yang leyeh leyeh tidur mangap mangap ngiler tes. 

Tapi tapi, kadang nggak berakhir dengan tatapan mupeng sih. Karena beberapa kali ada yang menghibahkan tempat duduknya ke aku. Sebab apa ? Sebab dikira lagi hamil. 
"Lagi hamil ya, Mbak ? Duduk sini aja". 
Tanpa nunggu jawaban dari aku, langsung aja nyerahin tempat duduknya ke aku. Ya udah. Aku langsung duduk ajalah dan nggak lupa bilang terima kasih banyak. 

Itu tadi sesama penumpang. Nah lain hari, pas lagi ramai-ramainya, dan aku nyempil di situ tiba-tiba kondektur bis nyamperin. 
"Mbak mbak, itu ada yang kosong". 
Lalu sambil konfirmasi ke penumpang lain yang berdiri juga bahwa dia berlaku demikian karena...
"Sak aken..mbak e hamil". 
Towew wew weng...
Ya udahlah. Aku langsung duduk aja. Lumayan banget cyin. Ahay. 

2. Dibonceng pelan pelan
Nah untuk menuju ke kampus, setelah turun dari bis atau kereta, aku biasa pakai ojol. Murcek alias murah cekali dan cepet juga. Kadang malah cepet banget kalau kebetulan dapat ojol yang rasa valentino rossi. 

Tapi pernah sih dapet ojol yang rasa odong-odong. Selow plus hati hati banget. Kalau ada polisi tidur atau jalan yang berlubang atau bergerajul, si ojol bakal melanin motornya pakek banget. Dan semua ini karena dikira, "Lagi hamil ya, Mbak. Saya pelan kalau gitu". 

3. Porsinya ditambahin
Aku punya langganan rujak buah. Sebulan pasti beli. Enak banget bumbunya. Irisan buahnya juga gede-gede bikin lega. Ditambah ibu penjualnya nyenengin banget. Cucok. 

Nah, suatu hari aku beli rujak buah. Trus aku request buat dibanyakin mangga mudanya. Kata si ibu penjual :"Nih, tak tambahi, lagi ngidam tho ". 
Lalu bertambah banyaklah porsi rujak buah yang aku pesan dengan harga yang sama. 

Happy ? Ho oh. Tapi kalok yang ini aku bilang ke ibuknya, kalau aku lagi nggak hamil bin nggak lagi ngidam. Dan alhamdulillah porsinya ndak dikurangin sama si ibuk. Makasih yak. Murah rejeki selalu amin.

4. Dimaklumin
Sudah 3 bulan ini aku dan keluarga kecil aku pindah ke rumah kontrakan lain. Lokasinya di Sebuah perumahan yang nggak jauh dari pusat kota. Jadi aku lagi ngalami masa masa adaptasi perkenalan dengan warga sekitar. 

Namun sayangnya aku belum bisa bener bener berbaur. Apalagi ngikutin beberapa acara atau kegiatan yang cukup sering diadakan di perumahan. Soalnya tugas kuliah lagi menggila banget dan yang bantu bantu suami di warung juga belum balik balik jadi aku yang bantu jualan di warung. Walhasil nggak ada waktu buat lebih kenal dengan warga sekitar. 

Tapi alhamdulillah, waktu aku ikut kumpul pertemuan rutin setiap bulan, nggak ada yang komentar soal aku yang nggak pernah nongolin hidung di acara perumahan. Sebab apa,  "Nggak apa-apa, Mbak. Nggak apa apa nggak ikut acara, Kan lagi hamil", sebab aku dikira hamil. 

Berkat pengalaman itu. Kalau aku lagi baper setelah nimbang berat badan, aku selalu inget kejadian kejadian yang menguntungkan banget itu gara gara aku dikira hamil. Jadi soal dikira hamil lagi, sedang hamil, atau ditanya berapa bulan, nggak jadi masalahlah yang berarti. Nggak baper juga. Nyantai aja. 

Nah, bagaimana dengan kalian, Mamis. Pernah ngalamin hal seperti iti nggak ? Ceritain donk. Monggo dishare yak. Matur nuwun.


Cinderella Lost in K3B

Cinderella tengah dilanda galau maksimum karena teringat dengan masa itu. Saat pangeran membatalkan pernikahan mereka. Bukan karena ada orang ketiga, juga bukan karena politik semata. Melainkan karena sepatu kaca. Ya sepatu kaca.

Waktu itu, detik detik menuju janji suci mereka, saat cinderella akan memakai sepatu kacanya, secara tiba tiba sepatu kaca itu tak dapat masuk di kaki cinderella. Bukan karena sulap, bukan pula sihir. Sebab cantengan. Jempol cinderella bengkak besar. Memerah. Cantengan.

Sejak saat itu, cinderella dirundung duka. Kakak tiri juga ibu tirinya selama bertahun tahun terus saja menertawainya. Merendahkannya. Namun apa mau dikata. Ia tetap saja di rumah. Tentu saja, karena itu kenangan satu satunya dari ayahnya.

Semakin hari, cinderella tak memiliki alasan kuat utk mendorong dirinya pergi dari semua ini. Karena ia tengah mendapat amanah luar biasa. Dua bayi. Sekaligus. Bayi bayi tersebut adalah anak dari kedua kakak tirinya. Sementara kakak tiri beserta suami suaminya juga ibu tiri, menghilang entah kemana.

Hhhhhhhh.
Cinderella menghela nafas. Apa mau dikata. Hidup harus terus berlanjut.
Ia pun teringat harus mengambil air di sumur untuk memandikan
Bayi bayi lucu itu.
Saat cinderalla hendak menimba air. Datanglah seorang nenek. Nenek tersebut berjalan mendekati cinderella lalu memberikan jaring penangkap mimpi indah. Lalu si nenek pergi. Cinderella memperhatikan pemberian nenek tersebut. Tersadar. Ternyata ia belum mengucapkan terima kasih kepada si nenek. Cinderella mencari cari si nenek. Tak ketemu. Tentu saja karena si nenek sudah naek ojek. Ojek kereta kuda.

Malam pun tiba. Bintang bertebaran. Mengerling jenaka. Seakan menggoda cinderalla yang tengah memandangi mereka. Tak lama cinderella memutuskan untuk tidur di samping bayi bayi mungilnya. Penangkap mimpi pun telah ia pasang di jendela kamarnya.
Daaannnnn..

"Selamat datang di KEB, yayyyyyy" seru orang orang yang berdiri di hadapan cinderella. Mereka tersenyum lebar menyambut cinderella.

"Keb ? Apa itu keb ?" tanya cinderella. Ia sungguh tak tahu.

" Apakah nenek itu belum menjelaskannya padamu ? " tanya seseorang diantara mereka. Cinderella sempat membaca label nama yg tertera di dada sebelah kirinya. Bertuliskan Emak Mira Sahid.

"Baiklah, kami akan mengenalkan KEB padamu, kau sudah siap?". Cinderella mengangguk.

"Keb merupakan kepanjangan dari kumpulan emak blogger adalah sebuah rumah untuk menjalin persahabatan dan memfasilitasi semua perempuan yang suka nulis, ngeblog atau sekedar curhat online di socmed, untuk saling memberikan inspirasi, berbagi karya, dan ide ide positif, sehingga bisa menjadikan tulisannya sebuah karya yang bermanfaat. Kau paham sampai di sini?"jelas Mak Mira.

"Lalu apa hubungannya keb dengan ku ?. Kenapa aku bisa diterima di sini?. Aku bukan siapa siapa. Aku hanya seorang cinderella" ujar cinderella.

"Kata nenek yg merekomendasikanmu kepada kami kau memiliki talenta, kau tak hanya pandai beberes rumah, kau pandai bernyanyi, menari, berdansa, dan satu lagi kau baik hati. Nenek itu yakin kau akan menjadi luar biasa bergabung bersama kami. Karena kami paket lengkap. Apapun ada disini. Kau ingin pandai memasak, di sini ada ahlinya. Kau ingin belajar fashion, di sini juga ada.  Kau ingin belajar parenting, ada.  Pengetahuan umum, ada. Kau ingin tau tempat-tempat indah, di sini juga ada. Ilmu kesehatan, ada. Soal bisnis, teknologi, crafting, bahkan ilmu gaul pun, bisa kau dapatkan di sini. Dan gratis. Selain itu, dari sini kau bisa dapat duit. "

"Benarkah itu?"

Mira Sahid mengangguk. Disusul dengan Emak Sary Melati, Emak Indah Julianti Sibarani, Emak Sumarti Saelan, Emak Lusi Tris, Emak Vema Syafei, Emak Irma Susanti.

Mendengar kata duit, gairah cinderalla semakin bangkit. Ia merasa, masa depannya bersama dengan dua bayinya akan indah luar biasa. Ia yakin. Ia akan sukses.
Sebelum berpisah tak lupa, mak Pungky selaku Srikandi Blogger 2014 memberikan hadiah spesial kepada cinderella dalam rangka ultah keb yg ke -3, yakni sebuah smartphone tercanggih di dunia.

Salam perpisahan dimulai. Para emak bersorak. Hebat. Saking dahsyatnya sampek muncrat membasahi wajah cinderella. Tos tos tos.

"Eh tapi koq bau yaaa " batin cinderella. Ia sudah tak fokus dengan perpisahan. Ia konsentrasi dengan sumber bau.

"Kayaknya kenal deh,"
Cinderella mengerjap ngerjapkan matanya. Ternyata ia sudah di kamarnya. Nampak air menetes dari atas kasur si kecil. Air pipis. Bunyinya tes tes tes.
"Hhhh ngompol lagi dia".

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

Tips Lancar Berpuasa di Bulan Ramadan bagi Penderita Sesak Nafas

 Assalamu’alaikum, Dear, Mombeb. Apa kabar? Aku do’akan semoga kamu selalu dalam kondisi sehat dan bahagia aamiin ya robbal’alamiin. Doa...