Showing posts with label Si Ayah. Show all posts
Showing posts with label Si Ayah. Show all posts

Ada di Prelo, Hadiah Buat Suami yang Dukung Passion dan Mimpi Istri

Alhamdulillah, libur semester  kali ini, lama banget. Dua bulan lebih. Asli. Bikin aku happy. *hahay.

Akan tetapi, meskipun libur kuliah. Aku masih tetap jualan es batu, camilan, dan berburu job buat bloger loh. Buat apa cobak ? Pertama, biar aku bisa punya uang saku saat perkuliahan sudah dimulai nanti. Jadi nggak perlu minta suami lagi deh. Yaaa itung-itung demi bisa bantu suami, dikiiiit. Dan alasan yang kedua yaitu untuk mewujudkan sebuah misi. * Yihaaaa. 

Hadiah Tanda Terima Kasih

Dah, siapa sih yang nggak bakal terharu saat mendapat dukungan penuh untuk menjalani passion dan meraih mimpi ? Apalagi dari orang terkasih. Duh, bikin hati meleleh kan ya. Nah aku pun begitu. 

Jadi misi aku adalah ingin mengeskpresikan kemelecernya hati aku (KEMELECER) dan rasa terima kasih aku kepada suami. Karena mau mendukung mimpi dari emak-emak berdaster ini untuk melanjutkan kuliah lagi.


Support yang suami berikan kepadaku bukan hanya berupa biaya spp kuliahku saja. Melainkan banyak hal. 

Suami adalah orang yang siap siaga membantuku saat aku tengah berkubang dengan tugas-tugas kuliah. Pada saat seperti ini, biasanya ia akan mengambil alih pekerjaan rumah tangga yang biasanya aku lakukan. Mulai dari mencuci baju hingga momong alias menjaga si kecil. Bahkan terkadang ia juga memasak untuk ku juga si kecil. Hal yang sama juga ia lakukan saat aku pergi kuliah.

Dimasakin, kalok aku lagi rempong dengan urusam kuliah

Namun, dukungan yang paling berarti bagi aku adalah ia yang selalu memberiku semangat, selalu menguatkan hati aku agar tak terpengaruh dengan orang-orang yang meremehkan profesi aku sebagai full time mom, serta orang-orang yang mempertanyakan untuk apa seorang ibu rumah tangga kuliah lagi ?.

Berkat pom-pom suami inilah, membuat aku mampu bertahan sampai saat ini. Aku juga mampu membuktikan bahwa aku  juga bisa mengikuti perkuliahan dengan oye serta dengan nilai yang oke. Alhamdulillah.

Lalu apa nih hadiah yang ingin aku berikan untuk suami ?

Emmm...rencananya, hadiah yang ingin aku berikan kepada suami adalah sebuah smartphone. Soalnya, smartphone suami belakangan ini sering heng hong alias ngeblank.

Untuk hal ini, aku sudah menjatuhkan pilihan. Yakni Samsung Galaxy A3. Mengapa Samsung Galaxy A3 ? Koq nggak yang lain, gitu ? Soalnya, ini adalah merk smarphone yang pernah dijual suami untuk tambahan biaya spp kuliah aku yang waktu itu kurang 2 juta-an. Padahal ia baru saja membeli smartphone tersebut.

Tentu, aku tidak membeli Samsung Galaxy A3 yang baru, karena apa ? Uangku nggak cukuuupppp. *ahay. Hasil jualan es, camilan, dan ngeblog selama dua bulan cuma hampir 2 juta-an, sementara harga Samsung Galaxy A3 yang baru, di Jombang sini, masih sekitar 3 juta-an lebih banyak. Jadi aku akan membeli Samsung Galaxy A3 second aja. Second tapi masih baguuussss. Maunyaaaa... *hahay.

Soal tempat membeli barang second, aku mendapatkan rekomendasi dari teman-teman blogger. Namanya PRELO.


Kata teman-teman blogger yang sudah pernah menggunakan aplikasi prelo ini. Aku bisa mendapatkan barang bekas yang aku inginkan, masih bagus nan berkualitas di sini. Soalnya di Prelo ini, barang bekas yang dijual merupakan preloved . Teruuusss, kata teman-teman lagi, agar aku mudah mencari barang second yang aku inginkan maka aku harus menginstal aplikasi PRELO di smartphone aku. Jadi yaaaa, aku pun segera menuju play store. Lalu tinggal ketik kata PRELO di kolom pencarian. 

REVIEW Aplikasi PRELO


Friendly.
Layaknya teman. Meskipun baru pertama kali aku menggunakan aplikasi ini, namun rasanya sudah kenal lama. La gimana nggak langsung terasa akrab coba, kalau sebelum menginstal aplikasi ini saja, aku sudah mendapatkan kesan yang menyenangkan. Bahwa aplikasi ini, mobile friendly.
  • Mobile friendly

Testimoni pengguna Aplikasi Prelo
Sebelum mantab instal aplikasi, biasanya yang aku lihat adalah testimoni. Nah, dari sekian banyak testimoni aplikasi prelo, tidak ada yang menyebutkan soal ketidaknyamanan saat menggunakannya. Terlebih lagi, ada beberapa testimoni yang menyatakan bahwa aplikasi Prelo ini, Mobile Friendly. 


Size yang Kecil
Setelah testimoni, pandanganku langsung menuju Size. Karena apa ? Memori smartphone aku minim. Bisa sih memakai banyak size, tapi ya gitu. Agak rewel jadinya. Nah alhamdulillahnya nih, size aplikasi prelo ini kecil banget. Nggak menghabiskan banyak memori. Yiha........

Cuma 9,53 MB. Cucookk kanl

Bisa Diinstal di Smartphone Jadul Sekalipun
Dari dua hal yang di atas itu. Maka dengan yakin aku memutuskan untuk menginstal aplikasi prelo ini. Dan hasilnya....
Taraaaaa

Aplikasi prelo bisa diinstal di smartphone jadul aku. yeaaahhhh.

  • User Friendly

Selama menggunakan aplikasi ini, aku tidak mengalami yang namanya alis mengkerut bibir mbetutut. Soalnya fitur-fitur yang ada di aplikasi ini memberikan kemudahan bagi aku, penggunanya.

Kategori Aneka Barang Bekas yang Tersedia di Prelo
Pada tampilan awal aplikasi ini, aku sudah diberikan kemudahan berupa kategori aneka barang bekas yang tersedia di Prelo. Jadi, cukup satu kali klik pada salah satu kategori, aku bisa langsung menuju ke kumpulan dari barang bekas yang aku cari yakni smartphone. Maka aku pun langsung klik gadget.

Kategori barang bekas berkualitas di Prelo,
Lengkap

Filter
Setelah aku menuju ke tempat berkumpulnya aneka jenis smartphone, aku tak perlu nyekrol-nyekrol aplikasi ini demi mencari merk Samsung Galaxy A3 serta melihat harga Samsung Galaxy A3 yang sesuai kantong aku. Karena aku bisa memanfaatkan fitur Filter.



Selain itu, fitur filter ini juga dapat memberikan kemudahan dalam menentukan lokasi penjual. Kemudian, bisa membuatkan aku sebuah list harga smartphone dari yang terendah hingga tertinggi, dan sebagainya.

Chat
Dan dengan begitu mudahnya, aku pun sudah mendapatkan list harga Samsung Galaxy A3 bekas. Ada harganya yang sesuai dengan kantong aku, dan ada juga yang tidak sesuai kantong. *hahay.

Ya udah, beli yang sesuai kantong aja ? 
Seharusnya mah gitu ya. Tapi aku nggak mau begitu. Kalau bisa, aku malah ingin punya banyak pilihan tapi dengan harga sesuai kantong. Kalau bisa, harga-harga Samsung Galaxy A3 yang melebihi kantong aku, berubah jadi sesuai dengan kantong aku. *hahay.

Emang bisa gitu ?
Untungnya, aplikasi Prelo ini memungkinkan aku untuk melakukan hal itu. Aku tinggal meng-klik CHAT, maka aku bisa melakukan tawar menawar harga kepada penjualnya. Yaaa, paling nggak aku bisa berusaha mendapatkan harga yang sesuai kantong aku lah yah.


Oya, kalau mau tanya-tanya soal barang yang dijual kepada penjualnya juga bisa pakai ini. Tinggal klik CHAT, maka pembeli akan langsung terhubung dengan penjualnya.

Selain fitur-fitur yang aku gunakan untuk mencari barang bekas yang aku inginkan, ada fitur lain lagi. Yakni fitur JUAL yang bisa digunakan saat kita ingin menjual barang preloved.

Lalu ada juga Menu Pilihan Barang Bekas Berdasarkan Merk. Jadi dengan menggunakan fitur ini, kita bisa lebih mudah mencari barang berdasarkan merk yang kita inginkan.

Jadi, seperti itulah, pencarianku di PRELO yang berbuah manis banget. Karena aku menemukan barang bekas yang aku inginkan dan sesuai dengan kantong aku. Sebuah barang bekas yang nantinya akan aku jadikan hadiah tanda terima kasih aku kepada suami. Lalu, langkah selanjutnya yaitu aku tinggal komunikasi saja nih dengan penjualnya.

Yeah, Ketemu deh. Barang Bekas yang Aku Inginkan di Prelo

Pilihan pertama


Pilihan kedua


Nah, bagi kalian nih, yang juga tengah mencari hadiah untuk orang terkasih, jangan lupa pakai aplikasi PRELO ini ya. InsyaAllah bisa mempermudah kalian untuk mencari hingga mendapatkan barang bekas yang kalian inginkan dan nyaman di kantong. Coba ya..

Terima kasih prelo.
Karena kamu memudahkanku,
Dengan senang hati aku beri bintang 5 yak.

Jangan Biarkan Suami Sendirian di Dapur

Kadang, niat hati ingin nunggu ibu sayur datang, sambil leyeh-leyeh, sambil intip-intip social media gitu, eeeee malah jadi molor lagi. Udah gitu, kata suami, molorku bukan molor biasa pula, melainkan molor yang nyenyak banget. Kata suami : "Susah dibangunin, sampek ngiler-ngiler". *abaikan yg ngiler-ngiler.


Nah, kalau sudah begini, biasanya, suami beli sarapan di luar atau masak sendiri. Iya, sendiri. Dan aku nggak rela akan hal itu. *ahay.Bukannya karena takut kalau masakan buatan suami rasanya nggak enak, apalagi karena nggak tega bin so sweet gitu. Tapi, demi menghindari hal-hal yang tidak aku inginkan terjadi saat suami masak sendirian di dapur.

1. Bumbu dapur jadi cepat habis
Suami adalah penganut paham 'Masakan jadi enak kalau bumbu banyak'. Sementara aku, 'Yang penting ada rasanya aja udah enak'. *uhuy.


Dulu, aku setuju banget sama pendapat suami. Karena emang gitu juga kan, hasil masakan jadi makin mantab surantab kalau pakai bumbu yang banyak. Tapi setelah aku mengalami yang namanya terombang ambing akan harga bawang merah, lalu cabai, yang mana dua hal itu adalah bumbu inti yang sering aku pakai, beuuugghhh, rasanyaaaa..kudu lari ke hutan aja mah. Sejak saat itu, aku mulai mengurangi penggunaan bumbu dapur. Nggak all out lagi. Yang penting ada rasanya aja, udah alhamdulillah yah sesuatu.

Maka dari itu, kalau suami masak sendiri di dapur, hati aku jadi was-was. Takut bumbu dapur yang seharusnya bisa diusahain untuk seminggu berubah jadi 3 hari. Akibatnya, mamak pun gagal nyisihin duit belanja. Ujungnya malah nombok. Boookkk.

2. Banyak perabotan yang kotor
Kalau aku, biasanya, satu wadah buat naruh beberapa bahan masakan. Sementara suami, satu tempat, satu bahan. *hahay. Tentu saja hal ini menyebabkan banyaknya perabotan yang kotor. 

3. Perabotan kotornya ada dimana-mana
Karena suami suka pakai banyak perabotam saat masak. Atau satu perabotan satu bahan. Hal ini bisa jadi membuat meja dapur penuh. Pas mau naruh ini itu jadi bingung kan. Walhasil, naruh bahan jadi sembarangan. Mana tempat kosong, ya diletakkan di situ aja. Pernah nih, waktu beresin dapur, aku nemu gelas yang habis dipakai untuk mengocok telur di rak piring. Bayangin cobak hayo, di rak piring. Untung saja ketahuan duluan, sebelum aku pakai minum. Selameeettt selamet.


4. Suka-suka pakai perabotan
Ada beberapa perabotan yang aku khususkan untuk bahan tertentu. Seperti wadah khusus untuk mengocok telur, wadah khusus untuk memisahkan minyak yang sudah terpakai, dan sebagainya. Maksudku melakukan hal itu yaaa, biar perabotan lain tetap aman. Nggak ada aroma aroma makslenting amis, atau berminyak banget.


Sayangnya, hal ini tidak berlaku bagi suami. Ada wadah kosong di depan mata. Sekiranya bikin bahan makanannya nggak tumpah, ya udah, langsung dipakai aja.

Nah, itulah beberapa hal yang biasanya terjadi kalau suamiku masak sendirian di dapur. Dimasakin sih memang enak. Tinggal makan doang. Tapi setelah itu, harus siap-siap membersihkan dapur yang habis dipakai suami masak sendirian. *uhuy.
Kalau kalian gimana ? Lebih suka suami masak sendirian di dapur, atau lebih suka nemenin suami masak di dapur ? ?.


Surat Cinta Setelah 5 Tahun Nikah dan 8 Tahun Bersama

Hai Masbro
Inget nggak ? Hari ini, hari jadi kita loh. Hari jadi yang disaksiin sama keluarga, orang-orang terdekat kita, juga semesta. Inget nggak ? Pasti lupa.
*sudah biasa begeto*

Emm...Nggak terasa ya, udah lima tahun aja nih usia pernikahan kita. Time flies yes ? ho oh. Cepet banget. Perasaan baru kemarin deh, pertama kalinya aku lihat kamu masbro. Pakek jeans bolong-bolong, berkaos biru mbulak, rambut jemburis (mendekati gondrong), bawa pengeras suara, di depan kampus, sambil bilang,
"Hidup Mahasiswa"
"Hidup rakyat"
"Hidup buruh".

Sementara hati aku bilang, "Ngapain sih, demo demo nggak jelas".

Hahaha.

Iya, kita kan dulu memang beda aliran. Tapi siapa sangka yo masbro, dua kutub yang saling berlawanan arah sudut pandang ternyata bisa menyatu juga. Ahay.

Penyatuan dua kutub berlawanan itu bukan terjadi begitu aja kan masbro. Pasti ada salah satu kutub yang memiliki daya tarik lebih besar. Dan kutub yang memiliki daya tarik besar itu adalah aku. Iya aku. Bukan kamu. Kan kamu yang bilang sendiri kalau tertarik banget sama pribadi aku, kalau kamu diam-diam suka merhatiin aku, kalau kamu melakukan itu sejak lama. Iya tho. Masak lupa ? Aku aja inget banget.

Yaiyalah.
Gimana mau lupa sama pernyataan yang bikin hati kembang kempis begeto.

Tbh, waktu denger pernyataan itu aku bener-bener kaget loh. Nggak nyangka gitu, bahwa gadis yang biasa banget, nggak terkenal, nggak gaul, abis selesai kuliah langsung ndekem di kos, tidur, nonton drakor, ngerjain tugas, ngemil, nggosip , ternyata bisa menarik perhatian dikau yang merupakan aktivis, aktif di BEM, di kegiatan mahasiswa, terkenal, gaul, dan mendapatkan ruang di hati para gadis. Asli nggak nyangka banget.

Ah mungkin ini yang namanya, Jodoh Pasti Bertemu ya masbro. Ahay. Dan aku bersyukur banget bisa bertemu dan insyaAllah terus berjodoh sama kamu masbro. Beneran.

Jadi nih masbro, di hari pernikahan kita yang ke-5 ini, yang juga merupakan hari jadian kita yang ke-8 ini, yang nggak ngadain apa-apa, dan nggak apa-apa juga, aku ingin ngucapin terima kasih banyak. Untuk apa ? untuk segala hal yang nggak mungkin aku ucapin satu-satu, saking banyaknya. Do'a yang sama seperti awal kita nikah, masih aku panjatkan sampai saat ini (dan mungkin akan terus aku lantunkan sampai DIA berkata berhenti, karena masa hidupku sudah selesai). Do'a agar kita bisa menjadi sebuah keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, keluarga yang disukai-Nya, keluarga yang diridhoi-Nya, serta keluarga yang dipenuhi berkah dari-Nya. Amin.

Sekali lagi, happy anniversary buat kita ya masbro. I love you and i know, you love me too. Always. :D

23 Juli 2016, Satu Mimpi Bersama Kami Tercapai

Alhamdulillah. Puji syukur tiada terkira kepada Sang Maha Segalanya. Atas kehendak-Nya lah, satu mimpi bersama kami berhasil tercapai. Alhamdulillah.

Proses menuju garis finish dari satu mimpi bersama kami ini tidaklah mudah. Sangat amat tidak mudah. Sungguh tidak mudah. Benar benar tidak mudah.

Jujur, sempat sangsi, bahwa mimpi bersama ini akan berhasil kami raih. Terlebih lagi saat aneka macam hambatan menghampiri. Yang tak jarang hambatan tersebut berhasil membuat aku berpikir untuk menyerah saja.

Lelah. Lelah rasanya mendukung si ayah untuk mewujudkan mimpinya. Mimpinya yang telah menjadi mimpiku juga. Mimpi kami bersama.

Namun setiap kali aku melihat keteguhannya, kerja kerasnya, keuletannya, rasa lelahku terkikis dengan sendirinya.

Mungkin itulah, salah satu faktor utama, selain juga sebab Ridho dari-Nya, membuat kami berhasil menggapai mimpi kami bersama. Mimpiku. Dan especially, mimpi si ayah.

Congratulation for you Ayah. Barakallah. Semoga mendapatkan ilmu yang manfaat dan bermanfaat untuk orang banyak. Semoga juga, pencapaian ini, adalah pintu pembuka bagi kita, bagi keluarga kita, untuk menuju masa depan yang cerah, penuh berkah dan selalu berada dalam Ridho-Nya, amin amin Ya Robbal'alamin.

Menu Sahur Paling Enak Sedunia

Haiiiiiiii ........ *Sapa semangat full energi gegara abis sahur*. 
Nggak terasa, sudah seminggu aja nih kita menjalankan ibadah puasa. Gimana gimana nih puasa kalian ? Lancar jaya kan ? Iyak ? Sip.. alhamdu....lillah. Semoga kita tetap diberi kesehatan, dan ke-seterongan sampai bulan Ramadhan beranjak dan berganti dengan bulan Syawal nanti. Amin. Kurang kenceeeeeenngggg !!!!. AMIIIINNNNNN. Siiiipppp.


Selama 7 hari puasa ini, ada beraneka macam peristiwa yang aku alami. Nah salah satu peristiwa yang aku alami beberapa hari yang lalu adalah peristiwa saat aku shock melihat jam digital di hp. Yang menunjukkan bahwa waktu imsak kurang 10 menit lagi. Sementara aku belum menyiapkan makan sahur untuk suami tercinto se dunio.

Mungkin bagi sebagian wanita, waktu 10 menit bisa membuat berbagai macam menu. Dan tentu saja aku....... bukan satu dari mereka *jiyaaahhhh. Soalnya, aku kalau masak lama banget cyinnn. Beneran. Paling waktu 10 menit itu cuma bisa aku manfaatin buat bikin sambel doank sama tahu setengah mateng. Atau mie instan. Tapi masalahnyaaa tuuuuu, aku sudah terlanjur janji mau bikinin menu sahur requestnya suami yakni oseng tempe cabe ijoe sama telor ceplok anget plus susu bendera anget serta bertemankan seulas senyum manis penuh kehangatan dariku. Hahahaaayyyyyy. Tapi yaaaa mau gimana lagi, namanya juga ketiduran. Nggak sengaja kan tidur kelamaan. Gitu.

Setelah sadar dari shock, aku melihat ke sebelahnya si kecil ken tidur. Ternyata sudah tidak berpenghuni. Dan penghuninya tiba-tiba nongol di balik pintu kamar seraya berkata :
"Mah, sudah mau imsak, nggak sahur?".

Aku langsung bergegas turun. Sudah kuputuskan untuk membuat mie instan saja. Nanti tinggal minta maaf aja ke suami sebab tidak bisa menyiapkan menu sahur pesanannya. Paling juga doi maklum. Paling juga ekspresi doi biasa aja. Karena memang sudah biasa jadi korban istri yang  doyan molor begini. hehe.

Keluar kamar, aku kembali shock, melihat pemandangan yang terpampang di depan suami. Kaget melihat kepulan asap dari dua piring nasi hangat, sambal kecap, tahu hangat, telor ceplok , kerupuk, beserta teh hangat yang tersaji di sana.
"Loh, ayo mah, mau imsak iki loh".

Kata si ayah. Aku pun pergi ke kamar mandi, buat cuci tangan. Cuci muka sama kumur-kumur ? nantilah. Keburu imsak kan ?. Halah bilang aja males. Hahaha. Iyak.
Alhamdulillah. Menu sahur kali itu rasanya nikmat banget. Bahkan paling enak deh sedunia. Pendapatku itu, bukan hanya karena aku tinggal makan doank, nggak repot bikin. Tapi juga karena yang masak adalah si suami dan rasanya pun asli enak. Beneran. Lebih enak dari buatan aku malah.

Fabiayyi alaa irobbikuma tukadziban.

Kalian pernah ngalamin hal itu nggak ? Dimasakin oleh seseorang yang istimewa di hati ? Pasti rasanya enak banget kan ? kan kan kan ?.


Bonding Is The King

Sudah sudah sudah. Hentikan sudah perselisihan di antara kita. Duhai para pemilik telapak kaki surga. Baik itu ibu bekerja atau ibu di rumah. Sudah bukan saatnya lagi memperdebatkan Siapa yang akan menelurkan generasi uwow dan sebaliknya. Sudah ya. Lagipula.... Sudah kadaluarsa cyin. Sekarang waktunya ngomongin descendant of the sun *halah. Hehe.

Sebab apa ? Sebab belum pasti, seorang  ibu rumah tangga akan menelurkan generasi emas. Belum tentu juga, ibu bekerja menelurkan generasi sebaliknya. Hukum mutlak tidak berlaku pada kasus ini.

Untuk menghasilkan generasi yang amazing, menurutku, dibutuhkan keseriusan orang tua terutama ibu dalam mendidik anak. Bentuk keseriusan tersebut berupa :

1. Mengetahui tahapan perkembangan si kecil.
2. Mengerti asupan gizi yang baik untuk si kecil
3. Mengetahui keunggulan si kecil
4. Mengetahui kelemahan si kecil
5. Memahami keinginan si kecil
6. Mengetahui kebutuhan si kecil
7. Mengenal lingkungan sosial si kecil
8. Mengerti ekspresi si kecil

8 hal tersebut dapat diperoleh dengan cara membangun bonding dengan si kecil. Bonding tak melulu dibangun berdasarkan lamanya waktu bersama dengan si kecil. Namun bonding juga dapat terbangun dari quality time. Waktu yang benar-benar berkualitas. Waktu dimana fokus perhatian mengarah kepada si kecil. Hanya si kecil. 

Nah pada saat itu kita bisa menggali segala informasi tentang si kecil. Mengamati bakat yang ia miliki. Mencari apa yang perlu distimulus. Dan sebagainya.

Soal bonding yang terbangun dari quality time ini (bukan dari lamanya waktu bersama-sama dengan si kecil) sudah dibuktikan oleh Si Ayah. Si ayah yang memiliki waktu lebih sedikit bersama si kecil daripada aku. Yakni hanya  sekitar 3-4 jam/24 jam. Ternyata juga memiliki bonding yang baik dengan si kecil ken. 

Si ayah tahu cara mengatasi si kecil yang bertingkah begini atau begitu. Si ayah juga kenal betul dengan ekspresi si kecil. Dan juga paham mana makanan yang disukai si kecil. Tanpa aku beri tahu. Malah kadang si ayah yang ngasih tahu aku solusi kalau si ken lagi begini begini adalah ini ini ini.

Jadi sudahlah yah. Stop Momwar. Cukuplah Superman dan Batman saja yang war-waran. Toh kita kan sama, sama-sama menjadi seorang ibu dan sama-sama berpeluang tinggi menghasilkan the amazing generation. Pokoknya mah yang paling penting harus ada bonding antara orangtua dan anak. Ini hukumnya fardhu 'ain alias wajib dimiliki oleh setiap orangtua. Baik ibu bekerja maupun ibu di rumah. Bonding is The King.

Gapai Cita-cita dengan Berwirausaha

Tidak pernah terlintas sedikitpun di dalam benak pria berbadan  kurus itu untuk melanjutkan pendidikan lagi setelah ia lulus STM. Ia hanya berpikir bahwa setelah lulus STM, ia akan mencari kerja lalu membantu ekonomi keluarga. Sudah. Itu saja.

Dan niat itu pun  ia wujudkan. Begitu lulus STM ia pun segera mencari pekerjaan dan dapat. Ya ia mendapat pekerjaan sebagai karyawan salah satu restoran cepat saji terkemuka di negeri ini.

Alhamdulillah gaji sebagai karyawan restoran cepat saji yang selalu ramai pengunjung ini benar benar membuatnya mampu membantu ekonomi keluarga. Membantu membayar uang sekolah adiknya yang nomor 1 (SMA), 2 (MTs) dan 3 (SD). Membantu memperbaiki rumah orang tuanya. Yang semula terbuat dari bedek atau anyaman bambu menjadi rumah yang terbuat dari bata. Serta beberapa hal kecil lainnya.

Namun roda kehidupan selalu berputar bukan ?. Dan 4 tahun lamanya posisi roda kehidupan pria berbadan kurus itu berada di atas. Di atas ..... di atas ....... lalu perlahan berputar ke bawah lalu berhenti di kata PHK. Ya ia di PHK.

Ia sempat luntang lantung. Jadi pengangguran. Hingga akhirnya ia mengikuti sepupunya pergi ke ibu kota untuk berjualan nasi goreng keliling di area kampus kampus yang ada di Ibu kota. Sungguh berbanding jauh dengan kehidupan sebelumnya. Akan tetapi masa masa inilah yang mengantarkannya bertemu dengan seseorang. Seseorang yang berhasil mencerahkan dan membangkitkan gairahnya untuk melanjutkan pendidikan lagi. Untuk kuliah.

Gayung bersambut. Orang tuanya pun menyetujui keinginannya untuk kuliah lagi. Namun hanya menyetujui. Ragu untuk dapat sepenuhnya membiayai. Pendapatan warung klontong merangkap warung kopi tak terlalu banyak. Para pembeli banyak yg berhutang. Dan mereka baru membayar kalau sudah ada uang. Jadi hasil warung hanya cukup untuk makan, dan sisanya dibelanjakan barang-barang untuk mengisi warung lagi. Istilah kecenya, uang muter. Meskipun begitu ia tetap nekat mendaftar kuliah di salah satu universitas swasta di kota tempat tinggalnya.

Setelah ia nekat mendaftar dan mulai mengikuti perkuliahan, ia masih berusaha bagaimana cara menghasilkan uang untuk bekal kuliah. Ia sempat menjadi pengasong juga pernah ikut ngamen. Namun tidak terlalu lama, karena akhirnya ia menemukan solusi untuk masalah keuangannya. Dan solusinya adalah membuka warung kopi lesehan. Tidak memerlukan modal yang begitu banyak. Tidak mudah 'basi'. Bisa menghasilkan pundi pundi yang lumayan.


Sekali lagi gayung bersambut. Orang tua mendukung idenya. Mereka akan membantu menyuplai bubuk kopi maupun kopi sachetnya. Dan pria berbadan kurus itu tinggal memikirkan gerobak warkopnya saja. Kenapa harus memakai gerobak ?, karena gerobak tersebut nantinya tidak hanya dipakai untuk menaruh perlengkapan warung namun juga dipakai untuk meletakkan produk yang dijual.

Jadwal membayar spp pun semakin dekat. Sementara ia belum juga bisa menghasilkan uang untuk membayar spp. Resah tentu saja ?. Ia pun mengutarakan kegundahannya tersebut kepada salah satu dosennya juga soal idenya ingin membuka warung kopi. Dan sungguh tak terduga. Siapa sangka bahwa dosen tersebut ternyata juga sedang menjual gerobak miliknya. Dosen itu pun menawarkan gerobaknya kepada pria berbadan kurus. Tentu saja dengan harga miring dan boleh dibayar kalau sudah ada uang.

kira kira seperti inilah gerobak kopinya
Kopi sudah, gerobak juga sudah. Tinggal cari lokasi. Tidak membutuhkan waktu lama, karena ia sudah menemukan lokasi yang sangat strategis. Yakni di depan kampus.
Bahan yang akan dijual sudah siap, gerobak juga sudah ada, tempat juga sudah beres, maka langkah selanjutnya yakni membuat warung kopi tersebut. Dan begitu warung kopi tersebut dibuka, alhamdulillah, mendapat sambutan baik. Terutama oleh teman teman kuliahnya. Namun meskipun begitu, ia ingin warung kopinya tak hanya ramai di awal awal saja. Tapi seterusnya.

malam hari utk warkop, siang hari dipakai para pedagang es degan

Oleh sebab itu, ia sudah menyiapkan beberapa strategi. Strategi yang ia rumuskan berdasarkan pengalamannya saat menjadi karyawan di restoran cepat saji terkemuka itu juga pengalamannya saat menjual nasi goreng keliling. Apa saja strateginya :

● Mempertahankan kualitas rasa kopi yang ia jual yakni kopi hijau dari tulungagung dan kopi hitam. Ia berprinsip untuk tidak mencari keuntungan lebih dengan cara mengubah perbandingan kopi dan air. Atau mencampurkan biji kopi dengan beras lalu diubah menjadi bubuk kopi. Tidak akan begitu.

● Memperhatikan saran pelanggan. Seperti menyarankannya untuk menjual gorengan juga mie instan. Dan itu ia lakukan.

● Tidak membuat pelanggan lama menunggu. Oleh sebab itu, ia mempekerjakan satu orang lagi untuk membantunya.

Dengan strategi tersebut juga didukung dengan lokasi yang strategis berhasil membuat warung kopinya selalu ramai. Kalau sudah begitu, kotak tempat menyimpan uang pun bisa segera penuh. Rata-rata penghasilan bersih (sudah dikurangi dengan membayar orang yang rewang juga membayar kopi bubuk, kopi sachet juga mie instan ke orang tuanya) yang ia dapatkan sekitar 60 hingga 50 rb/hari.  Di tahun 2004 uang sebesar itu bisa dibilang cukup banyak. Jadi 1 bulan ia bisa menghasilkan pundi-pundi sebesar 1jt-1.8jt rupiah. Uang tersebut bisa ia pakai untuk membayar cicilan gerobak, menabung untuk membayar spp, memberi uang saku untuk adik2nya, terkadang juga bisa membantu teman kuliahnya yang sedang kesulitan dana, serta memenuhi biaya hidupnya selama kuliah. Bahkan ia juga bisa membeli motor megapro sendiri.

meja peninggalan warkop
Sekarang, pria berbadan kurus itu sudah berhasil menggapai mimpinya untuk berkecimpung di dunia pendidikan, menjadi guru juga menjadi seorang dosen. Lalu siapakah nama pria berbadan kurus yang kini sudah tak lagi kurus itu ?. Ia adalah pemilik nama chakim yang ada di belakang namaku, Inda Chakim. Iya dia adalah si ayah ken. Salah satu sosok yang menginspirasiku juga si kecil ken nantinya. Inspirasi untuk tak pernah menyerah menggapai cita-cita. Dan salah satu cara untuk mencapai cita cita adalah dengan berwirausaha.
***
“Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Semua Tentang Wirausaha yang diselenggarakan oleh Suzie Icus dan Siswa Wirausaha”.

Nasi Goreng Daun Jeruk Versi Ayah

Kalau ditanya apa makanan favorit aku nih, maka aku akan menjawab dengan lantang bahwa aku suka kamyu..kamyu..kamyu..di hatiiiku *halah, aku suka nasi goreng. eehhhhmmmm. yum. Akan tetapi meskipun aku pecinta nasi goreng, aku males betul kalau diminta bikin nasi goreng sendiri. Apalagi kalau pakai bumbu asli. Bukan bumbu jadi. Duuuhhh. tak suka tak suka tak suka.

Harus ngupas bawang merah putih dulu. Trus ngelapas tangkai cabe. Dicuci. Diiris kecil kecil biar gampang nguleknya. Diulek. Ulek terus sampek halus. Kalau belum halus, ulek lagi. Kalau belum halus juga ?. Letakkan si cobek. Pergi ke warung. Beli bumbu jadi *uhuy. La mau gimana lagi. Udah capek. Perut laper. Ngeluarin tenaga yang tinggal seuprit pula. Beuugghh. Bisa pingsan mah diriku kalau kayak gitu. *lebay.

Lain halnya dengan si ayah. Pantang bagi si ayah menggunakan yang namanya bumbu jadi di aneka masakannya. Kata si ayah sih kurang mengigit di lidah. Gitu. Untuk membuktikan apa yang ia katakan, ia pun membuatkan aku se-wajan nasi goreng daun jeruk. Yang mana nantinya nasi goreng itu akan dibandingkan dengan nasi goreng bumbu jadi buatan aku. Dan hasilnya adalah tentu saja saya....
saya kalah telak. Lebih enak nasi goreng buatan dia. ternyata sodara sodara. Padahal tanpa penyedap rasa loh. Tapi rasanya nampol polll.

Resep nasi goreng daun jeruk buatan si ayah bisa dibilang mudah. Karena bahan bahannya bisa ditemukan di tempat kita menyimpan berbagai macam buumbu dapur *yaiyalah, masak nemu di daput tetangga ?. Hehe. Lalu apa saja nih bahan yang dibutuhkan dan bagaimana cara membuatnya. Cus cus cus di bawah ini yak ?.

Bahan bahannya.
Bawang merah
Bawang putih
Cabe
Terasi yang sudah digoreng
Garam
Gula
Kecap
Daun jeruk segar
Jangan lupa nasinya ya.

Bahan pelengkap
Telur Ceplok.

Cara membuat
Haluskan bawang merah putih dan cabe. Tambahkan terasi, garam, dan sedikit gula pasir. Sisihkan.
Cincang bawang putih.
Panaskan minyak goreng.
Tumis bawang putih hingga harum. Kata si ayah, ini akan membuat bau nasi goreng begitu menggoda. Serta menambah cita rasa gurih gurih enak di nasi goreng tersebut.
Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan tadi. Lalu masukkan juga daun jeruk yang sudah disobyek sobyek *halah.
Tumis hingga harum.
Setelah bumbu harus masukkan nasi. Campur rata dengan bumbu memakai api kecil. Kalau pakai api besar, nasi bagian bawah akan nempel di wajan.
Tambahkan kecap.
Cicipi. Dirasa rasa. Apa yang kurang. Jika kurang garam, ya tambahkan garam. Jika kurang manis, tambahkan daku, hehe, maksudnya tambahkan kecap. Jika nggak tau kurangnya apa, itu tandanya and mulai lafaaaarrr. hehe. Pokoknya dicicip cicip. Dirasa rasa lah ya. Sesuai selera.
Selesai.
Tambahkan telur ceplok di atasnya. Dan sikaaaaattttttttt.

Langsung ludes loh se wajan. Dan yang ngeludesin adalah saya. Hahaayyy. Nggragas bener. Lafer cyin laferr. Enak pula. Bener bener nampol. Daun jeruk menambah kesegaran nasi goreng dan wanginya menggugah selera. Beneran enak. 1000 rius. Bener bener membuat nasi goreng ala emak2 lagi males menjadi kalah telak. Huuuuuu.

"Sering sering ya yah" kataku.
"Yaaaahhhh" jawab si ayah pasrah. Hahahahahaaaaa.

Kira kira penampakannya seperti ini. Maaf ya hasil fotonya maknyonyor banget. Keburu lafer. Hehe. InsyaAllah lain kali akan lebih baik lagi. Nggak asal cekrek aja.

Selamat mencoba yak. Resep Nasi Goreng Daun Jeruk ala Ayah Ken. Yuhuuuuuu.

Kronologi Saat Si Kecil Terserang Step / Kejang



Aku kaget betul saat itu. Si ken yang sedang tidur dipangkuanku sebab ia sedang tidak enak badan (demam), tiba tiba bangun lalu memposisikan tubuhnya seperti saat aku menjadi kuda kudaan buat dia. Ia liukkan badannya. Melengkung.

Tak pernah melihat tingkah begitu saat si ken bangun tidur membuatku memanggil si ayah. Sementara si ayah begitu melihat tingkah ken begitu. Langsung menggendong si ken seraya berteriak minta tolong kepada bapak lalu berteriak teriak lagi seraya memanggil manggil nama si ken.

Melihat si ayah panik, aku langsung mendekati si ken. Dan kudapati si ken kejang di dalam gendongan ayah. Bola matanya sudah naik ke atas. Lalu beberapa saat kemudian, si ken nampak lunglai, namun gigi giginya masih saling beradu lalu mengatup. Mungkin karena si ayah tak ingin gigi gigi tersebut melukai bibir atau lidah si ken, jadi si ayah memasukkan jarinya ke dalam mulut si ken dan gigi gigi kecil si ken pun mulai mendarat di jari si ayah. Sementara aku, apa yang aku lakukan?. Menggila. Terlebih lagi saat melihat si kecil ken tak sadarkan diri. Aku menggila makin parah.

Aku pun berteriak teriak, menyebut Sang Khalik dan berganti meneriakkan nama bapak, meminta beliau untuk segera bertindak cepat. Segera mengejar ayah ken yang sudah berlari keluar rumah sembari menggendong ken yang sudah tidak sadarkan diri. Sayangnya, kunci motor sulit sekali ditemukan. Teriakanku pun semakin menjadi jadi. Dan berhasil membuat para tetangga terbangun dari tidur nyenyak mereka.

Akhirnya kunci motor yang dicari cari pun ketemu. Bapak segera men-starter motor lalu tancap gas menyusul si ayah yang sudah berlari keluar rumah sembari menggendong ken. Para tetangga pun mulai mengerumuni rumah, menanyakan apa yang sedang terjadi. Dan...aku tak bisa memberikan jawaban kepada mereka, karena aku kembali berlarian ke dalam rumah. Mengambil smartphone lalu menghubungi abang sepupu dan memintanya untuk mengantarkanku ke tempat ken dibawa yakni rsu negara.

Tiba di rumah sakit, Ya Allah, wajah ken nampak pucat sekali. Bibirnya bergetar dan memutih. Ia menggigil sejadi jadinya. Suara tangis pun tak terdengar sama sekali, hanya air di matanya yang sebelah kiri mengalir perlahan. Kami berkali kali memanggil namanya, namun ken tak merespon. 

Ya Allah...
Andai saja bisa digantikan. Ingin rasanya sakit yang dirasakan ken aku ambil alih semua. Nyawa pun rela kuberikan untuk si ken.


Dan kira kira sekitar 30 menit kemudian, Alhamdulillah wa syukurillah. Rona wajah si ken mulai berubah. Mulai berwarna. Tidak pucat pasi. Ia pun berhenti menggigil dan juga mulai menangis.

Senang sekali atas perubahan yang terjadi pada si ken. Suara tangisnya pun terdengar sangat amat merdu di telingaku. Alhamdulillah. Ken mulai sadar.

Aku usap perlahan air mata yang jatuh dari kedua matanya. Dan sesekali mengusap air mata yang membanjiri kedua mataku. Serta sesekali mengarahkan tanganku ke mulut saat suara sesenggukanku terdengar keras. Sementara si ayah, hanya melihat wajah si ken, membelai rambut si ken dengan tangan kanannya dan mengelus punggung tangan ken dengan tangan kirinya. Air matanya, ia biarkan jatuh bebas begitu saja.

Tak ada yang berbicara saat itu. Kami hanya fokus melihat dan memperhatikan si kecil ken. Namun hati kami, seakan terhubung dan bersepakat untuk menjaga amanah yang dititipkan Allah kepada kami sebaik dan semaksimal mungkin. Lebih dari saat ini. Kesalahan yang telah kami lakukan, tidak akan terulang. InsyaAllah. Semoga Allah meridhoi niat kami ini amin.

Definisi Cantik yang Katanya Aku Banget

Kalau kata Afgan, gadis yang berhasil mengalihkan dunianya adalah yang begini nih :

Baiknya putihnya bidadariku
Cantiknya hiasi hari-hariku

Nah kalau kata si ayah, gadis yang berhasil mengalihkan perhatiannya dari berita berita yang berkaitan dengan ham dan tenaga kerja adalah gadis yang begini nih :



*eyak.

Iya, kata si ayah, aku adalah satu satunya gadis yang berhasil membuat perasaan si ayah dagdigdug kembang kuncup lagi. Setelah sekian lama ia nggak merasakan perasaan itu. Karena terlalu fokus berorganisasi, demo, orasi, dan "hidup buruh".

Awalnya, aku tidak terlalu respect gitu mendengar pernyataan si ayah. Aku pikir itu hanya gombyal gombyal pacul saja. Tapi saat aku mengenalnya lebih jauh, penilaianku tersebut sirna begitu saja. Karena akhirnya aku tau, bahwa si ayah bukanlah tipe tipe cowok yang suka bilang "bapak kamu tukang ledeng ya ? atau tukang sayur ya ?", bukaan. Ia bukan tipe seperti itu.

Kenyataan tersebut tentu saja membuat hati aku berbunga bunga donk ya. Namun di antara bunga bunga tersebut, terselip sebuah tanya, apa yang membuat si ayah menaruh rasa kepadaku ?. Sementara di sekitarnya, banyak teman teman wanitanya, yang jauh lebih cantik dari aku. Why me ?. dan jawaban si ayah adalah.....

Karena kamu baik, sederhana, nggak neko neko, dan kelihatan lebih smart dari yang lain. *uhuuuyy*.

Jujur, aku sedikit keberatan dengan alasan tersebut. Kenapa harus ada kata 'kelihatan' sih. Mbog ya nggak usah pakek kata itu gitu loh.

Tapi, entah kenapa, rasanya belum cukup puas gitu mendengar alasan yang diungkapkan si ayah. Masa' sih dia kecantol sama aku gara gara sifatku doank, Masa' nggak ada unsur cantik atau unsur fisik gitu yang membuat ia kecantol sama aku ?. Ah daripada masa' masa' masa' lalu mateng trus gosong, aku memutuskan untuk menanyakan hal tersebut kepada si ayah. Dan jawaban si ayah adalah.....

Iya, mas memilih kamu karena kamu cantik...cantik kepribadianmu. Pertimbangan soal penampilan luarmu, itu nomor sekian. *glodak*.
Bagi mas, cantik fisik itu hanya sekedar enak di pandang mata saja. Akan tetapi cantik sebenarnya adalah cantik yang dapat menentramkan jiwa, cantik yang dapat menghadirkan rasa nyaman, serta cantik yang dapat mengundang kebahagiaan. Begitu.

Lalu .....
Tanyaku lagi...

"kenapa nggak nyarik wanita yang cantik dua duanya ?. hem ?. kenapa akhirnya memilih aku yang hanya cantik kepribadiannya saja, tapi penampilan luarnya nomor sekian ? kenapa ? ".

Dan jawaban si ayah adalah .....

"capek nyari lagi, seadanya aja lah". *kejet kejet*.

Jadi ya begitulah cantik menurut si ayah. Salah satu kaum adam di muka bumi ini yang berpendapat bahwa cantik itu tidak melulu soal kulit putih, gitar spanyol, dan rambut lurus. Tidak. Namun cantik itu selalu soal kepribadian yang baik dan mampu menghadirkan kebahagiaan bagi siapa saja yang berada di dekatnya. Cantik itu suka menolong. Cantik itu suka berbagi. Dan cantik itu dapat memberi manfaat untuk orang lain. Itulah definisi cantik yang aku banget menurut si ayah yang merupakan salah satu kaum adam di muka bumi ini. *bukan kaum ada yang paling sexy ? bukan* *oke fix, kita impas yah*.
***





Luka Sebab Kena Puntung Rokok Menjadi Atheroma

Beberapa bulan lalu, Si ayah tak sengaja lewat depan rumahmu *malah nyanyi, hehe. Maksud daku, jari kelingking si ayah tak sengaja terkena puntung rokoknya orang. Bukan yang sudah mati, tapi puntung rokok yang masih merah menyala teng teng. Begitu kena langsung nyooss.

Awal mulanya, si ayah tak terlalu peduli dengan luka yang diakibatkan puntung rokok tersebut. Santai seperti di hawaiii. Hula hula gitu. Namun lama kelamaan ternyata luka tersebut berubah menjadi sesuatu. Menghitam dan membentuk bukit. Kalau dicolek, terasa kenyal, seperti ada air di dalamnya. Kata si ayah, kadang cenut cenut, kadang juga gatal. Tak tahan, akhirnya si ayah memutuskan untuk mencubles benjolan tersebut pakai jarum yang sudah dipanaskan, dan hasilnya adalah...... makin paraaahhh.

Iya, makin parah. Benjolan tersebut memang tidak bertambah tinggi namun melebar. Daaannn, terasa gatal sekali. Lebih gatal dari sebelumnya. Kalau kesentuh, kata si ayah sakitnya tuh di sini di sini dan di sini.

Tak tahan melihat benjolan di tangan si ayah. Rasanya gemes banget. Pengen tak cubles cubles *sadiiss. Mungkin inilah alasan si ayah untuk segera pergi ke igd puskesmas. Takut daku cubles. Hehe.

Nggak donk, bukan karena itu. Lebih tepatnya adalah sebab kebetulan. Kebetulan waktu itu si ayah nganter siswa ke puskesmas, nah sambil nunggu, si ayah iseng ke igd. Saat itu kata si ayah memang lagi sepi jadi si ayah langsung bisa konsultasi ke dokter jaga. Dan hasil konsultasinya adalah benjolan tersebut termasuk aterom, sejenis kista yang muncul akibat penyumbatan pada kelenjar keringat. Aterom disebabkan oleh infeksi, trauma (luka), dll. Kalau si ayah mungkin disebabkan karena trauma (luka bakar puntung rokok). Dan dokter pun mengatakan bahwa benjolan tersebut harus segera dioperasi sebelum bertambah lebar dan semakin banyak akarnya. Si ayah menyetujui perkataan dokter tersebut. Ia pun segera dioperasi. Operasi kecil saja.

Alhamdulillah sekarang luka bekas operasi kecil si ayah berangsur angsur membaik. Benang benang fibrin sudah mulai bekerja menutup luka tersebut. Alhamdulillah.

Pelajaran yang bisa diambil adalah ;
1. Jangan menganggap remeh luka bakar sebab puntung rokok
2. Jangan mengotak atik luka




Penghalau Nyamuk

Ada yang bergolongan darah O kah ?. Ada ?. Cieee selamat ya, kamu punya fans berat tuh. Karena hampir selalu ada dimanapun kamu berada. Penasaran ? aku kasih clue ya, awalnya N huruf akhirnya K. Yup, betul sekali. Nyamuk.

Ya, sudah bukan hal yang dianggap tabu lagi *halah, membicarakan soal kedekatan antara golongan darah O dan nyamuk. Karena itu adalah fakta. Bahwasanya nyamuk suka banget dengan yang bergolongan darah O. Suka dengan aroma khas yang terpancar dari tubuh si golongan darah O. Baik si O kecil, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Entah seperti apa aroma yang membuat nyamuk tergila gila. Aroma kecut kecut seger hingga pahit atau A' rhoma irama  ?.

Aku sebagai ibu dari si O kecil (Si Ken) dan istri dari si O dewasa (Si Ayah), sempat kewalahan menghalau serbuan nyamuk. Kalau si O dewasa mah aku nggak terlalu ambil pusing yak, mau nyamuk ngentup giginya pun tak masalah. Asal jangan ngentup kantong si ayah aja yak *tetep. Yang menjadi perhatian utamaku ya si O kecil alias si kecil Ken.


Demi menjaga kulit si ken yang sangat sensitif dengan gigitan nyamuk bahkan hanya dengan diserempet nyamuk saja kulit si ken bisa jadi bendol dan menghindari serbuan emak emak judger, aku pun berburu penghalau nyamuk buat si ken. Perburuanku tersebut meliputi :

1. Raket nyamuk
Biasanya yang pakai alat ini si Ayah. Aku nggak terlalu suka pakai alat ini. Kasihan. Mending diceblek aja. Hadeehh. Sayangnya alat ini tidak bisa bertahan lama. Baru pakai 3 bulan sudah koid. Mungkin karena murah kali ya. Ada harga ada rupa.

2. Semprotan nyamuk
Pernah juga pakai ini. Nggak lama. Soalnya suka sesak sama baunya. Tapi cukup ampuh sih. Begitu disemprot, beberapa saat kemudian nyamuk akan terbang dengan gaya bang jali bikin happy alias kliyengan.

3. Obat nyamuk elektrik
Hampir semua merk sudah aku coba. Ada yang ampuh tapi bikin sesak napas, ada yang baunya tidak bikin sesak tapi di-ece ece nyamuk, dan ada yang ampuh dan tidak bikin sesak asalkan ditaruh di tempat tertentu.

4. Lotion anti nyamuk
Ini cuma beberapa kali pakek. Si Ken nggak terlalu suka. Mungkin Si Ken nggak suka dengan sensasi lengket yang ia rasakan di kulitnya.

5. Oil anti nyamuk
Kalau pakai ini Si Ken mau, dan ampuh cukup lama. Asalkan nggak terhapus keringat atau air saja. Dan alhamdulillah kulit Si Ken juga cocok. Merknya My Baby, yang khusus anti nyamuk loh ya. Kadang Si Ayah juga ikut pakai ini, emak mertua juga. Dan ampuh.

Nah dari kelima penghalau nyamuk tersebut, sekarang hanya menyisakan dua saja yakni obat nyamuk elektrik dan oil anti nyamuk. Karena tidak terlalu banyak efek sampingnya dan cukup ampuh menghalau nyamuk.

Kalau kalian pakai jurus apa nih untuk menghalau nyamuk ?, ada yang pakai jurus alami nggak ?. Share di sini yuk, yuuuukkk. Makasiihh :)

Cara Mengganti Stop Kontak yang Terbakar

Dulu, entah dapet inspirasi darimana, terpikir untuk memasukkan kriteria 'bisa memperbaiki kabel listrik' ke calon suami nanti. Bukan kriteria utama sih, tapi kriteria yang nantinya akan jadi pertimbangan jika ada pesaing yang lain. Maklum, aku kan kembang desa. Desa Kuyangkucinta. Kalau kriteria utamanya ya tentu saja menerima aku apa adanya. Baik dari penampilanku yang sering acakadut, masakanku yang sering semrawut, wajah yang kusut, dan masih banyak lagi ut ut lainnya. Namun di balik kekuranganku yang seabrek itu, tersimpan hati yang selembut marmut *pret.

Aku pernah bilang gitu ke temen, ee doi malah nyuruh aku nikah aja sama tukang listrik *jiaahh. Tapi bener juga sih, masak sama tukang ledeng. Akhirnya aku tidak jadi memasukkan hal itu ke kriteria calon suami aku nanti.

Tapi Allah memang Maha Baik ya, tanpa aku sangka, Si Ayah ternyata bisa memperbaiki kabel listrik. Amazing kan. Allah memang Maha Tahu 'kerentek' hati hambaNya. Usut punya usut, ternyata Si Ayah dulu memang pernah jadi tukang listrik. Tukang listrik hatiku yang tersengat oleh cinta Wahahahaaaaa.

Pernah ya, kulkas di rumah error, nggak ada hujan nggak ada angin, nggak ada lee min ho, nggak ada nicholas saputra juga. Tiba tiba tu kulkas tidak berfungsi. Setelah diselidiki Si Ayah, ternyata ada tikus yang menyantap beberapa bagian kabel kulkas. Mungkin di dunia pertikusan ada ilmu debus kali ya. Kabel listrik juga dimakan. Hadeehh.

Karena sumber masalah sudah ketemu, dengan sigap Si Ayah segera mengambil gunting dan isolasi. Bet bet bet. Tidak menunggu lama, kulkas sudah bisa berfungsi lagi. Alhamdulillah. Duit di dompet aman bos.

Nah tadi malam tragedi perkabelan terjadi lagi. Kali ini korbannya bukan si kabel tapi stop kontaknya. Dan bukan dimakan tikus, melainkan tiba tiba kabel kipas angin mengeluarkan api lalu meledak saat akan dinyalakan Si Ayah. Lalu diikuti dengan padamnya listrik di rumah. Sempat khawatir, tapi alhamdulillah Si Ayah baik baik saja, Hanya telapak tangannya seperti berbau daging yang di bakar. Tinggal ditambah bumbu kacang jadilah sate *jadi lafer.


Dengan sigapnya lagi, Si Ayah mengambil gunting isolasi dan kabel dari printer yang sudah rusak. Sayangnya kali ini aku tidak boleh leyeh leyeh indehoy, tetapi disuruh memperhatikan. Kata Si Ayah "sapa tau nanti ada kejadian begini lagi pas aku nggak di rumah, jadi bisa benerin sendiri".

Cara benerinnya kayaknya sih gampang. Yang penting ada alat dan bahannya saja.
Alat bahan yang perlu dipersiapkan :
Stop kontak pengganti
Isolasi
Gunting




Cara memperbaiki
1. Gunting rapi antara kabel yang stop kontaknya rusak dan kabel pengganti.
2. Isolasi bagian tepi kabel yang telah digunting rapi. 
3.Posisikan dengan tepat lalu pastikan dua buah titik yang ada di dalam kabel tersambung. 
4. Sambung dua kabel menjadi satu.
5. Satukan dengan isolasi kembali
6. Testing. Pada saat akan melakukan uji coba, matikan terlebih dahulu alat alat rumah tangga lain yang memakai listrik. 
7. Testing berhasil. Selesai.




Alhamdulillah, Kipas angin bisa berputar lagi. Rencana tidur di lantai beralaskan tikar gagal total.

Aku sempat bertanya kepada Si Ayah, soal dua titik yang ada di dalam kabel tersebut. Apakah penyatuan harus disesuaikan dengan warna masing masing titik ?. Dan jawaban Si Ayah adalah tidak. Tidak harus sewarna, karena alirannya sudah se arah. Tidak AC DC lagi. Kalau memperbaiki mesin kipasnya baru harus memperhatikan AC DC nya.

Aku manggut manggut paham sekaligus berdoa, moga tidak terjadi hal seperti ini lagi. amin. Kabel terbakar, listrik padam. No No No.

Keset dari Pakaian Bekas

Kalian tau keset kan?. Itu tu yg bentuknya persegi, trs ada pita di dalamnya kalau dimasukin ke tape jd keluar suara begini 'jatuh bangun aku, mengejaarrrmuuuu..'.

Iya yang itu, keset, untuk lap kaki yang basah atau berdebu itu tuh. Tau kan yak ?. Sip sip. Nah ceritanya nih, ayah ken lagi suka sukanya nyervis motor sendiri di rumah. Entah kenapa tiba tiba begitu, karena biasanya si ayah jarang nyervis sendiri, pasti dibawa ke bengkel. Apa mungkin karena ngerasa udah bisa sendiri, atau karena domfet syedyang tuifis tuifisnya ?. Ah mungkin karena yg pertama. Karena tak nampak tanda tanda dompet si ayah tipis.

Tutorial membuat keset dari pakaian bekas tanpa dijahit ada di sini.

Salah satu tanda dompet si ayah tipis adalah tak ada lembaran duit di kantong kantong bajunya. La ini selama aku nyuci masih sering nemu duit di kantong ayah yang akhirnya beralih ke kantongku. Ya begitulah, suka khilaf kalau lihat duit di kantong si ayah.

Kegiatan baru si ayah ini berdampak pada lantai rumah yang sering disapa oli. Iya oli. Walhasil lantai jadi berminyak nan licin serta lengket pula. Tapi aku tak perlu khawatir soal ini. Karena pasti langsung dibersihkan ayah. Dilap. Dilap pakai bajunya, atau kaosnya, atau kolornya. Tentu saja yang sudah tak layak pakai. Udah robek dimana mana. Udah molor banget. Si karet sudah hilang ke elastisannya. Jadi begitu nyampek panggul langsung terjun bebas. Akibatnya, lap atau keset dari pakaian bekas numpuk puk puk.

Berawal dari terbersitnya rasa malu *aseg, kepada para tamu yang membersihkan kaki mereka dengan keset yang masih berupa kaos  (bahkan kolor juga pernah) atau baju, akhirnya aku memutuskan untuk menjadikan pakaian bekas tersebut menjadi keset beneran, bukan lagi keset yang masih berupa kaos or baju bahkan kolor. Bukan.

Langkah awal tentu saja browsing di mbah google, namun sayang hasil pencarian lebih banyak ttg tutorial membuat keset dari kain perca dengan mesih jahit. Meskipun begitu, aku masih semangat berselancar di mbah google.

Hingga akhirnya aku bertemu dengan tutorial membuat keset dari pakaian bekas dengan cara dianyam. Sayangnya lagi, ada alat yang tak kumiliki *alasaaannn, padahal males beli keluar. Hehe. Maksa nyobak, ternyata gagal.

Namun semangat belum pudar, karena mendapat support langsung dari rasa malu kalau ada tamu. Aku pun coba coba coba dan ting. Ketemu. Si ayah sempet sangsi. Melihat bentuk awal yang masih abstrak. Tapi tetap aku lanjutkan saja sambil bergumam dalam hati 'lihat saja nanti ayah, akan kutunjukkan padamu, keset karyaku, hiaaattt ciat ciat ciat' *malah tarung.

Dan semangatku berbuah manis, setelah kurang lebih 1 bulan pengerjaan karena sibuk syuting film ganteng ganteng srikaya, akhirnya keset karyaku jadi juga. Nggak abstrak. Bener bener terlihat seperi kaset. Bukan lagi kaos, atau baju, atau daster, atau kolor ijoe. Beneran. Swer deh. Kalian nggak percaya ?. Nih aku tunjukin penampakannya ya. Lumayan deh pokoknya, daripada beli. *emabelit, emak2 labil nan medit. 



Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

Tips Lancar Berpuasa di Bulan Ramadan bagi Penderita Sesak Nafas

 Assalamu’alaikum, Dear, Mombeb. Apa kabar? Aku do’akan semoga kamu selalu dalam kondisi sehat dan bahagia aamiin ya robbal’alamiin. Doa...