Yuk Membuat Sarung Bantal Cantik dari Kaos Bekas

Sarung Bantal dari Kaos Bekas 

Terinspirasi dari membuat tas hobo, saya lanjut membuat sarung bantal dan lagi-lagi dari kaos ayah ken yang sudah tidak terpakai (Lama-lama abis kaos ayah..hahaha).
Sama dengan tas hobo, tak ada jahit-menjahit, sewing-sewingan, cukup digunting, krak krek krak krek, diikat sana sini, jadi deh. Lebih jelasnya, yuk simak langkah-langkah mengubah kaos bekas jadi sarung bantal.
1. Siapkan alat dan bahan

Kaos Bekas, Pulpen, Gunting, Penggaris (gak keliatan..hihi)
2.Gunting bagian bawah kaos

3. Setelah itu, agar rapi, gunakan penggaris lalu beri jarak titik yang satu dengan yang lain sebesar 2 cm. Lalu gunting secara berbarengan bagian depan dan belakang kaos.


4. Kemudian, setiap bagian belakang dan depan kaos tersebut diikat atau disimpul mati. Hingga jadinya seperti gambar di bawah ini.


5. Selesai bagian bawah kaos lalu beralih ke bagian atas kaos. Gunting bagian lengan kaos seperti penampakan di bawah ini.

6. Lakukan hal yang sama seperti pada bagian bawah kaos tadi. Selesai, lakukan juga hal yang serupa di sisi kanan dan kiri kaos tersebut. Setelah selesai, tarik kaos tersebut ke kanan dan ke kiri, untuk mengecek ada tidaknya ikatan yang terlepas. Maka..eng ing eng..taraaaaa..jadi dehhhhhh......................




DIY: Muma Ken's Hobo Bag

Mumaken's Hobo Bag

Senengnyaa bisa bikin beginian.
Awal mulanya, ada kaos ayah ken yang masih baru tapi nggak pernah dipakek. Sempat terpiikir untuk menjadikan kaos tersebut sebagai keset saja. Tapi eman. Masih bagus.
Nah lagi iseng-iseng berselancar di dunia maya, ketemu dah sama blog yang isinya tentang recycled kaos bekas (Lupa blognya...#dasar emak2).
Dari sekian banyak model tas yang dijentrengkan di blog itu, saya suka dengan model tas hobo. Cara membuatnya pun gampang. Tak ada sewing-sewing an di situ. Cukup digunting, krak krek krak krek, ikat sana ikat sini, jadi deh tas hobo buatan muma ken. So easy.
Begini nih, yang membuat saya tak pernah bosan menjadi ibu rumah tangga.

Membuat Training Pants Sendiri

Ken's training pants

Training Pants menurut pemahaman saya, adalah celana dalam anak yang dipakai saat anak sedang melakukan toilet training atau latihan pipis dan pup pada tempatnya.
Celana dalam ini memiliki fungsi untuk memberi kesan basah sehingga anak merasa tidak nyaman. Kenapa demikian? anak yang sudah terbiasa menggunakan pospak atau popok sekali pakai mungkin akan merasa nyaman setelah pipis di pospak karena hanya beberapa menit setelah pipis, pospak akan kembali kering. Sedangkan dengan menggunakan Training Pants, si kecil mungkin akan merasa begini:
"ah pipis ah". cuuuurrrrr...pipislah dia.
Beberapa menit kemudian.
"Loh..koq masih basah ya, ah nanti juga kering"..nana..tata..dada..si kecil kembali asyik dengan kegiatannya.
Beberapa dari beberapa menit kemudian.
"aduh koq gak kering-kering juga...iihhh gatel". Nah setelah itu, si kecil merasa tak nyaman lalu minta celananya diganti. 
Fungsi yang kedua. Tentunya sangat membantu si emak. Why?. Jelas, si emak tidak akan bolak-balik mengepel saat si kecil sedang di-toilet ttraining. Jika emak tidak bolak balik mengepel, maka si emak pun tidak akan mudah lelah, sehingga tenaganya bisa ia curahkan untuk memperhatikan si kecil.  
'Halahh..bilang aja si emak males'
'he'em'..Nyengirr.
Fungsi ketiga. Mencegah terjadinya kecelakan bagi si kecil. Maksudnya terpeleset. Biasanya, si kecil setelah pipis akan langsung melangkah meninggalkan posisi dimana ia pipis tadi. Jika si emak lengah sedikit saja, maka tidak menutup kemungkinan bagi si kecil menginjak genangan air pipisnya yang dapat mengakibatkan si kecil terpeleset. Nah dengan menggunakan training pants si kecil dapat terhindar dari hal yang demikian.
Fungai ke-empat, ke-lima, dan seturusnya, silahkan dipikirkan sendiri. Hehehe.
Itu merupakan beberapa fungsi utama dari training pants.
Oke cukup sudah basa basinya. Kenapa? ya biar tidak basi dong.
Berdasarkan 3 fungsi utama di atas, maka saya memutuskan bahwa training pants masuk dalam kebutuhan wajib bagi si kecil. 
Saya pun mulai berburu info tentang harga training pants. Dan ternyata...busyet bener harganyaaa. Mahal. Halah bilang aja pelit. Bukan pelit. Tapi Hemat, sebagaimana naluri emak-emak. 
Saya berpikir keras. berpikir dan berpikir. Akhirnya..tara...saya akan memutuskan untuk membuat training pants sendiri buat si kecil, Ken. Ide ini muncul saat saya sedang mengenakan Pemb*l*u*.
Segere saya memburu celana dalam. Dapat. 4 pcs dengan harga 10.000. Hasil tawar menawar antara pedagang dan suami. Hidup Ayah Keeeennn !!!!!.
Kemudian saya menyiapkan bahan selanjtnya, alas ompol ken yang tak terpakai. Ketemu. 
Okke..bahan sudah siap. Sisingkan lengan baju dan mulai berakseee. 
Langkah Pertama
gmbr 1. Celana dalam, alas ompol yang tak terpakai, gunting, jarum (gak keliatan), benang, yang terakhir tekad bajah..hah..hah..hah.    

Langkah Ke-dua
Alas ompol dilipat-lipat seperti ini.
gmbr 2. penampakan alas ompol 


Langkah Ke-tiga
Pinggiran alas ompol di jahit, agar nampak rapi. O ya permukaan alas ompol yang lebih halus diletakkan di luar agar si kecil nyaman saat alas ompol tersebut bersentuhan dengan kulitnya. Setelah pinggiran di jahit kemudian di satukan dengan celana dalam. Disarankan menjahit dengan mesih jahit saja, karna menjahit dengan tangan terkadang membuat jari jemari tercoblos, tertusuk jarum. Hiks..Pengalaman sendiri.
Dan jadinya begini
gmbr 3.1. Celana dalam nampak dari dalam

gmbr 3.2 Celana dalam nampak dari luar dengan posisi terbalik. Hadehhh..tukang fotonya payah. Tunjuk diri sendiri.



Langkah ke-4
Silahkan dicobakan ke model. Maksudnya si kecil. Jika si kecil keliatan nyaman, dan lipatan alas ompol yang dijadikan penahan pipis sudah benar-benar berfungsi. Maka hal ini bisa dijadikan acuan untuk menjahit celana training pants berikutnya.

Hhhhh..dengan keringat mengucur-ngucur, jari-jari yang tercubles-cubles, akhirnya ken punya training pants sendiri. Hanya dengan modal 20.000 untuk 8 celana, dengan alas ompol yang sudah tidak terpakai, dan semangat berkobar-kobar si emak ken, ken sudah punya 8 training pants. 
Dan sekarang Alhamdulillah, sebelum waktunya ken di toilet training, saya dapat memperkenalkan training pants lebih awal pada di ken. Memeperkenalkan terlebih dahulu, lalu berikutnya, berikutnya, dan berikutnya. No memaksa. amin siipp.

Untuk emak-emak, ayo monggo dicoba, benar-benar membantu loohhh. 
Yuk..Semangaaaattttttttt.



Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...