Kalau Kau Suka Hati Versi Me And Ken

Nyanyi bareng with Ken.
Daku yang nyanyi. Ken yang goyang.

Kalau kau suka hati tepuk tangan.... Prok 3x
Kalau kau suka hati tepuk tangan.... Prok 3x
Kalau kau suka hati, mari kita bersama
Kalau kau suka hati tepuk tangan .... Prok 3x

Kalau emakmu cantik hentak kaki..... dug 3x
Kalau emakmu ayu hentak kaki ...... dug 3x
Kalau emakmu cantik, mari kita bersama
Kalau emakmu ayu hentak kaki ...... dug 3x

Kalau emakmu baik bilang asyik..... asyik
Kalau emakmu keren bilang asyik ....... asyik
Kalau emakmu mbois, mari kita bersama
Kalau emakmu kece bilang asyik ..... asyik

*yes yes goyang goyang.

Hahahaaaa.....
Ini dah salah satu dari bermilyar-milyar bahagianya jadi emak-emak. Melambuuunnnggggg. :D

#FFRabu-Jagoan Kampung 2

Rambut sudah disisir rapi. Bau badan wangi dan dompet sudah penuh terisi. Hasil pinjam duit sana sini. Hanya untuk Siti.

Ya, akhirnya Joni bisa mendapatkan hati Siti dan sekarang Joni akan pergi jalan-jalan dengan Siti. Keliling kota. Naik gondola bernama The Becak.

Sepanjang jalan, Joni selalu tersenyum sumringah. Namun setiap kali Joni tersenyum, Siti selalu mencubitnya.

"Aduh...kenapa sih, daritadi kamu koq nyubit pinggang Aa' terus setiap kali Aa' senyum lebar ? Kenapa ? Kamu takut Aa' ditaksir cewek lain ya ? Tenaaanngg, hati Aa' hanya untuk kamu koq, Aa' janji" .

"Takut kepalamu peyang, jigongmu itu loohh, tebelnya 8 senti tau, bikin malu".

***
100 Kata

Ayo Plih Buah Lokal

Hayooo siapa di sini yang suka buah ?, angkat tangan. Saya hitung ya. Satu, dua, tiga, yak 4, 5,  yak yak, trus trus trus. 1000. 2000. Apa ?!. Semuanya ?!. Baguuuss. Sipp. Kurus gendut. Tua muda. Aliando dan Saya. Semuanya suka buah.



Yup, hampir semua orang menyukai makanan yang satu ini. Selain sehat, menyegarkan, juga enak. Di kala panas terik juga dahaga maka konsumsi saja buah yang mengandung kadar air yang cukup tinggi seperti semangka, melon, jeruk, dan lain-lain.

Di kala dingin menyerang, maka minuman anggur bisa jadi penghangatnya.  Di kala lapar tapi tak sempat makan karena pekerjaan menumpuk, maka ngemil buah adalah solusinya. Bisa apel, jambu biji atau Guava Crystal juga boleh. Enak dan praktis.

Kalau ingin sehat, maka mengkonsumsi buah adalah salah satu solusinya. Misalnya ingin pencernaan tetap sehat, maka bisa dengan mengkonsumsi buah apel karena mengandung serat yang cukup tinggi. Atau sedang membutuhkan asupan vitamin B, dapat mengkonsumsi buah pisang. Atau ingin menangkal radikal bebas, bisa mengkonsumsi sroberi karena stroberi memiliki konsentrasi antioksidan yang cukup tinggi. Atau kalau ingin semuanya, bisa mengkonsumsi jambu biji Guava Crystal. Karena apa ?.

Guava Crystal dapat memperlancar dan menjaga kesehatan pencernaan. Karena buah ini merupakan buah yang sangat kaya sumber serat larut (5,4 g per 100 g buah, sekitar 14% dari DRA), yang baik untuk memperlancar pencernaan. Serat membantu melindungi membran mukosa usus dengan mengurangi efek buruk racun serta mengikat bahan kimia penyebab kanker di usus besar.

Sumber : www.sunpride.co.id


Guava Crystal juga mengandung vitamin B yakni B3 dan B6. Vitamin B3, dikenal juga sebagai niasin yang berfungsi merangsang fungsi otak dan meningkatkan aliran darah, dan vitamin B6, juga dikenal sebagai pyridoxine, adalah nutrisi penting untuk otak dan fungsi saraf.

Selain itu juga Guava Crystal merupakan sumber antioksidan dan vitamin C, menyediakan lebih dari tiga kali dari kebutuhan asupan harian. Perlu diketahui bahwa kulit luar buah ini mengandung vitamin C yang lebih tinggi daripada bagian tengahnya.
.
Bagaimana ?, luar biasa bukan ?. Hanya satu buah, bisa memberikan manfaat untuk banyak hal. Nah, kalau sudah tau begini, masih adakah yang tidak suka mengkomsumsi buah?. Kalau saya sih, malah tambah cinta.

Untuk mendapatkannya pun bisa dikatakan cukup mudah ya. Bisa menanam sendiri di rumah atau beli di pasar buah maupun supermarket atau bisa juga membeli di Sunpride yang merupakan penyedia buah-buah segar berkualitas. Yang mana buah yang disediakan oleh Sunpride sebagian besar adalah buah-buah lokal. Jadi misalkan kita penasaran dengan rasa Apel Malang, namun di tempat tinggal tidak ada yang menjual buah tersebut, maka tak perlu sedih, karena Apel Malang tersedia di Sunpride. Dan satu lagi, kita tak perlu khawatir dengan kualitas buah yang tersedia di Sunpride, karena apa ?. Semua buah sudah memiliki sertifikasi. 

Sunpride memberikan produk terbaik yang aman dikonsumsi oleh kita, pelanggan setianya tanpa perlu was-was akan bahaya pestisida. Sunpride mengujicobakan secara berkala ke badan legal yang berperan menjamin mutu melalui pengujian dan kalibrasi bernama Sucofindo untuk menjamin mutu dan keamanan buah kepada konsumen. Tuh, kurang apa lagi coba' ?. Rasa penasaran terobati, dan tak perlu was-was lagi.
Kalau saya sih, untuk saat ini, beli di pasar buah kadang juga di supermarket. Soalnya, rumah yang saya dan suami kontrak tidak bertanah alias di plester keramik semua. Hiks. Buah yang saya beli pun kebanyakan buah lokal. Kadang juga beli buah import. Tapi bisa dihitung jari. Soalnya, harganya itu loh, mbog mbog mboogg, bikin dompet saya berbunyi 'pesss' alias berisi angin. Jadi ya, ini, inilah salah satu alasan saya lebih memilih mengkonsumsi buah lokal. Harganya nyaman di kantong saya. Karena tidak melalui proses perjalanan yang begitu panjang dan tidak melalui Bea dan Cukai.


Nah berbicara soal suka. Ini alasan saya yang kedua mengapa lebih memilih mengkonsumsi buah lokal. Ya karena suka. Suka dengan rasanya yang khas dan kesegaran yang hadir saat menikmatinya. Iya, ada rasa segar yang hadir di lidah hingga tenggorokan setiap kali menikmati buah lokal. Seperti halnya jeruk. Jeruk import memiliki rasa manis yang dominan. Sementara rasa jeruk lokal memiliki kombinasi rasa yang menakjubkan. Manisnya yang tidak mencolok, dan rasa kecut yang begitu tipis, mampu menciptakan kesegaran saat menikmatinya. 'Mak Nyess'. Inilah yang memikat hati saya dan keluarga.

Kemudian alasan saya selanjutnya adalah karena aman. Akhir-akhir ini, penikmat buah di Indonesia dikejutkan dengan buah apel dari Amerika yang mengandung bakteri Listeria monocytogenes. 

Listeria monocytogenes adalah bakteri yang dapat mengakibatkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit, dan lanjut usia serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Orang sehat yang terinfeksi mungkin menderita gejala jangka pendek seperti demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut, dan diare. Infeksi listeria dapat mengakibatkan keguguran pada perempuan hamil.

Alasan terakhir adalah banyak pilihan. Ada rambutan, mangga, manggis, pisang, jambu biji, dan masih banyak lagi yang lainnya. Memang sih, tidak semua buah-buahan tersebut dapat kta pilih, kita beli, dan nikmati  dalam satu waktu. Karena hampir setiap buah di Indonesia memiliki musim panen masing-masing. Tapi, justru itu kelebihannya. Sensasi saat bertemu dengan buah yang diinginkan sejak lama, tentu saja menambah cita rasa tersendiri.

Nah begitulah kiranya beberapa alasan saya suka dengan buah lokal. Bagaimana dengan kamu ?. Suka buah lokal juga kan?. Asyiiikkkk. Hidup buah lokal. Hiduuppppp.



Referensi :
http://www.sunpride.co.id/produk/guava-crystal/
http://www.sunpride.co.id/
http://www.doktercantik.com/4659/makanan-yang-menyehatkan-usus-dan-pencernaan.html
http://www.merdeka.com/sehat/5-buah-ini-memiliki-kandungan-antioksidan-tertinggi.html
http://www.femina.co.id/kuliner/info.kuliner/bahaya.buah.berlapis.lilin/004/002/27
http://www.jawapos.com/baca/artikel/12265/Temuan-Bakteri-Mematikan-di-Apel-Impor-Angkat-Pasar-Buah-Lokal

[Bazaar Online Shop] Kain My Bali - Kain MelaYu Bali

Punya online shop ? Belum. Tapi mau. Mau punya. 


Trus mau jualan apa ?. Gorengan. Yaelah yang mbois gitu donk pertanyaannya. Misalnya gini.
Produk apa yang akan dijual ?. Gitu. Iya gitu.


Barang yang akan daku tawarkan nih berupa produk lokal. Tapi rasa interlokal...aseg. Seperti kain tenun Melayu Bali dan kain tenun Bali juga kain endek Bali.

Ada pertanyaan nggak nih, sebelum lanjut usia ?. Ups.


Daku lahir di Pulau Bali. Tepatnya di Negara Kabupaten Jembrana. Kalau ke Bali lewat jalur darat, pasti lewat jalan mau ke rumah Daku. Tinggal mak crit. Nyampek deh.


Nah di tanah kelahiranku ini, ada dua suku ya. Suku asli Bali dan suku pendatang yakni Melayu. Daku tentu saja Melayu, makanya wajah daku mirip banget sama Siti Nurhaliza *ditimpuk rengginang.

Dua suku ini masing masing memiliki karya luar biasa. Suku Melayu dengan kain tenun motif Melayu. Sementara suku asli Bali juga memiliki Kain tenun dengan motif Bali dan kain endek. Motifnya cantik cantik.

Harganya pun terjangkau. Kalau kain tenun Melayu, lebaran tahun kemarin sih masih di harga Rp. 300000. Mahal ya ?. He'em. Mahal banget memang. Tapi soal kualitas nomor satu bookkk.

Daku punya nih kain tenun almarhum datok (kakek), sekarang masih awet. Nggak ada yang namanya lapuk, atau jahitan lepas. Awet markawet. Warnanya juga lumayan. Yaaa lumayan pudar. Maklum udah bertahun-tahun. Nih kain ada di tangan Daku aja sekitar tahun 1999. Nah Datok punya kain ini jauuuuhhh sebelum itu. Disamping itu, bahannya adem trus halus lagi.

Dokri

Trus kalau kain endek, ini macem macem harganya. Yang paling murah sekitar Rp. 50000. Tapi ya gitu. Warna kainnya nggak bagus. Kalau yang standart, harganya Rp. 80000. Ini udah lumayan ya. Luntur cuma diawal saja. Bahannya juga adem dan kainnya nggak kaku.

Dokri

Lanjut ke kain songket Bali. Kalau ini, tahun kemarin paling murah harganya Rp. 300000. Yang Rp. 550000 juga ada (seperti di gambar). Ini kata Daku udah cakep banget. Dari bahan kainnya itu sendiri plus motif plus perpaduan warnanya, beuugghhh, cakep banget. Sayang nggak sempet foto. Kata Biang (bahasa Bali  halus utk kata ibu), Kain Songket yang harganya Rp. 700000, biasanya dipakai untuk acara acara adat, misalnya pernikahan gitu.

Nah, kalau kain-kain ini pada laris dan banyak peminatnya. Daku pengen melebarkan sayap lagi, wuusshhh. Eit jangan lebar. Burket tauk. Hehe.

Pengen ngembangin tuh kain aja. Bisa berupa tas kecil, dompet, atau baju juga boleh. Seperti yang ada di gambar ini. Keren banget kan tasnya. Nggak kalah deh sama yang bermerk-merk.
Sumber

Lanjut ke perawatannya ya. Cara merawatnya cukup mudah. Ya seperti merawat kain batik gitu dah. Kalau bisa di cuci pakai shampo dan tidak di jemur pas di bawah sinar matahari. Kasian bisa jadi gosong tuh kain kan. Tapi kalau kain songket Bali, kata Biangnya, lebih baik nggak usah dicuci. Diangin-anginkan aja. Itu tandanya, si kain ini tak boleh dipakek sembarangan ya. Apalagi dipakek ngejar layangan. Jangan yah. Plisss.

Niat hati ingin berjualan ini tak hanya sekedar agar kantong terisi, tapi memang itu alasan utama sih. Hehe.

Daku ingin mempromosikan Kecamatan Negara Kabupaten .Jembrana Bali ini lewat produk hasil karya buatan masyarakat Bali sendiri. Selain itu juga ingin menjadi wadah bagi industri kreatif tradisional di tanah kelahiranku ini dalam hal pemasaran produk produk mereka. Sehingga mereka tak tenggelam oleh derasnya arus globalisasi dan kecanggihan teknologi saat ini..aseg. : )

Ya begitulah beberapa produk yang ingin daku tawarkan kalau daku punya online shop nanti. Ada yang mau tanya tanya, boleh. Atau mau pesan, juga boleh banget. Itung-itung juga penglaris. Atau ada yang mau join, aihhh dengan senang hati. Atau ada yang ngasih duit, siapp, kantongku langsung terbuka lebar nih. Wkwkwkwk.

Oke deh. Gitu aja dulu yah. Mau siap-siap nih. Yuk Cao. :D

Tulisan ini disertakan dalam Kontes Bazaar Online 
 Pamerkan Bisnismu bersama Ladaka Handicraft dan Layana Shop. 

Menghitung Gerakan Janin Saat Trimester Ketiga

Hai, Namaku Ken. Kemunculanku di sini, hanya ingin berbagi cerita tentang emakku yang luar biasa. Luar biasa aneh. Luar biasa dudul. Luar biasa lebay. Liar biasa hebat. Luar biasa tangguh. Dan luar biasa sayang padaku.

Ah Emaaakkk. Aku juga sangat menyayangimu mak. Hiks.

Ya udah ah, langsung ke TKP aja ya. Cekidot.

***
Trimester Ketiga

Di Rumah

"Yah, cepetan pulang, anterin ke puskesmas atau kemana kek, cepetan ya"
...........
"Nggak gerak-gerak lagi ini, cepetan"
...........

***
Di Puskesmas

"Aduhhh lama sekali sih Yahhh,..."
" ya namanya puskesmas ya begini ini Mak, antri lama"
" tau gitu kan tadi ke dokter aja"
"Nah itu, itu pertanyaanku juga Mak, koq minta anter kesini"
"Loh siapa yg minta anter ke sini"
"Emak kan"
"Tadi kan Aku bilang kemana aja deh, gitu"
"Ooo gitu "
"Iya gitu "
"Emm gitu ya "
"Udah ah, Aku masuk dulu udah dipanggil tuh"

***
Di Ruang Periksa

"Si kecil ndak apa-apa koq Bu? Sehat"
"Tapi koq nggak gerak-gerak Bu Dokter, Saya hitung, setengah hari ini, gerakannya kurang dari 10, Saya khawatir, takut kenapa-kenapa"
"Nggak kenapa-kenapa koq Bu, memang kalau sudah hamil tua, kita harus sering-sering menghitung gerakan bayi, minimal 10 gerakan, yang ibu lakukan sudah benar, nah sekarang saya tanya, Ibu puasa ?"
"Iya Bu Dokter"
"Nah itu dia Bu"
"Maksud Bu Dokter"
"Si kecil ikut puasa"

APA ???!!!

***
Begitulah Emak.

La wong Aku lagi enak-enak tidur koq di dalam perut. Bulan puasa, kalau tidur kan ibadah Mak. Hemat tenaga juga kan. Emak tadi juga kan telat sahur. Padahal yang bangunin sahur udah kaya' perang dunia kedua aja. Ruameee.
Ya mungkin Emak kecapean. Sabar ya Mak. Bentar lagi Aku keluar koq dan Kita ketemu deh.
Love You Emak

2 Hal yang Harus Disiapkan Bagi Pengguna LPG 3 Kg

Seumur hidup, baru kali ini bisa masang LPG. Hellloooo ??. Biasanya pakek apa buukkk ?. Lilin. Yaelah..babi ngepet kaliiii. Ya begitulah kenyataannya. Apa ? Ngepet ? Enak aja. Ituuu, baru bisa masang LPG itu.

Karena apa ?. Karena takut campur ngeri campur wedi campur cingur campur rujak. Beugghh. Manteb dah tuh.
Pernah beberapa kali nyobak. Sebanyak itu juga si LPG berbunyi ceessss. Bocoorr bocoorrr. Kalau sudah begitu, rasanya pengen lari ke hutan kemudian teriakku : "woyyy LPG ku bocor wooyy".

Aku juga sering mempehatikan suami saat memasang LPG. Tapi doi lancar lancar aja tuh. Koq bisa ? Adakah yang terlewat dari perhatianku ?.

Eits tentu saja. Gimana nggak kelewatan. La wong memperhatikan betul-betul aja nggak. Hehe...betul sekali. Biasa nih mata seneng banget ngelihat yang bening-bening macam Lee Min Ho. Ngganteng puol.

Akhirnya setelah sekian lama. Daku pun paham apa langkah yang terlewat dari perhatiannku. Yakni dua benda yang selalu dijadikan suamiku untuk membuat tabung nggak berbunyi cesss lagi. Apa sajakah itu ?.

1. Karet gelang.
Karet gelang digunakan untuk menguatkan tutup bagian luar. Karena tak jarang, kita menemukan tutup selang LPG yang tidak pas dengan tabung itu sendiri. Alias masih longgar.

2. Karet khusus untuk LPG 3kg.
Di dalam tabung gas LPG 3 kg terdapat karet kecil berwarna merah. Nah kadang kadang saya juga menemukan bentuk karet gelang yg tidak sama dengan karet LPG pada umumnya. Dari segi ukuran, tekstur karet dan lain sebagainya.

Dua hal itu yang sengaja daku simpan di rumah. Sebagai jaga-jaga, kalau ketemu LPG yang agak bandel tingkahnya.

 

Ya udah gitu aja dulu deh. Semoga bermanfaat yah. :D


Cahaya Emak

Kira-kira sepuluh jam yang lalu sebuah nomor tak dikenal menghubungiku. Dan sekarang, nomor itu kembali menghubungiku. Sudah berkali-kali. Jariku pun bergerak. Memencet tombol hijau. Lalu berkata : “Halo...? ”.

“Ini Nina Bang, pulsa Nina abis, ini minjem hp temen, cuma’ mau ngasih tau, Emak nanyain Abang terus. Kata Emak , Abang kapan pulang ?“.

Deg.
***

Kata orang, jadi anak pertama itu enak. Mendapatkan kasih sayang penuh. Bisa minta ini itu. Selalu jadi nomor satu. Siapa bilang ?. Orang. Orang dari mana ? dari Hongkong ? atau dari kolong?. Itu kata orang dari Hongkong kaliii. Bukan dari kolong. Kalau dari kolong, tentu bukan begitu. Tapi seperti ini. Anak pertama adalah anak yang diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga.

Ya itulah Aku. Dari kecil, Emak dan Bapak sudah melatihku untuk bisa mencari uang sendiri. Bukan dengan ngamen, bukan dengan ngasong. Tapi dengan ngangon, menjaga dan mengurus sapi atau kambing milik orang. Upahnya, satu anak kambing atau sapi boleh Aku miliki.

Kelihatannya manteb kan?. Tidak. Jauh malah. Kalau yang dipelihara tikus gitu, mungkin bisa untung banyak. Karena sekali beranak, lahir selusin. Kalau kambing atau sapi, sekali beranak ya kadang dua, lebih sering satu. Kalau sudah begitu, yaa tinggal nunggu belas asih dari si pemilik kambing atau sapi. Waktu itu, tak ada sedikitpun rasa sedih berlama-lama singgah di hati. Sungguh.

Sedih mulai menjalari hati, saat mata Emak terkena katarak. Tak ada uang untuk membawa Emak  ke ruang operasi. Karena penghasilan keluarga, hanya cukup untuk makan sehari-hari. Jika ada sisa, uang akan disimpan untuk biaya sekolahku juga adikku.

Meminta bantuan keluarga?. Tidak bisa. Hidup mereka juga susah. Jadi, Emak  tak pernah bisa ke ruang operasi. Dan mata Emak  tak dapat melihatku lagi.

Sedih bukan kepalang. Karena merasa diri tak mampu berbuat apa-apa. Ingin berhenti sekolah. Emak  malah marah. Lalu harus bagaimana ?.

“Nggak apa-apa Mat, Emak sehat, cuma nggak bisa ngelihat aja” kata Emak. Lalu beliau pergi, ditemani adikku, ke salah satu rumah warga untuk mencuci baju. Iya, sejak saat itu, Emak  memilih untuk menjadi buruh cuci baju saja.

Rasa sakit karena tak mampu berbuat apa-apa, sekian tahun terperangkap di dada. Cukup sudah. Aku tak sanggup lagi menahan ketidakberdayaan ini. Aku harus berbuat sesuatu untuk Emak . Maka begitu lulus SMK, Aku pun berangkat merantau.

Semula, Aku pikir, begitu merantau, Aku bisa segera berhasil. Dan ternyata tidak. Aku hampir seperti orang-orangan sawah. Lalu bagaimana ini ?. Emak  sudah memintaku untuk kembali. Sementara kantongku belum berisi.

Sudah sering, adikku menghubungiku. Mengatakan hal yang sama. Bahwa Emak  rindu. Emak  ingin Aku bekerja di rumah saja. Toh, di tanah rantau juga tak kunjung mendapatkan apa-apa.

“Emak  nggak apa-apa, Emak  sudah biasa, pulanglah”.

Begitu kata Emak. Kata-kata itu terngiang-ngiang di telinga.

“Tidak Aku belum menyerah. Aku belum mau pulang Mak. Aku harus jadi orang dulu. Baru Aku pulang. Emak  berdoa saja untukku“.

Terus begitu. Kalimat itulah yang selalu keluar dari mulutku. Iya, Aku yakin di tanah rantau ini, Aku pasti akan berhasil. Entah itu kapan. Tapi Aku yakin. Di sini, Aku bisa menemukan jalan yang bisa membuat kehidupanku juga keluargaku lebih baik lagi.

***

Hidup mulai bersahabat denganku. Ia mau berjalan beriringan dengan ku. Bahkan sesekali ia tersenyum kepadaku. Bahkan deretan giginya yang indah, hampir terlihat semua. Sebuah senyum yang begitu lebar. Dan Aku tidak lagi menjadi orang-orangan sawah. Badanku sudah berisi.

Ya. Di tanah rantau ini, Aku memang bekerja sebagai pelayan restoran. Awal mula, hanya sebagai pelayan restoran biasa. Kemudian, secara bertahap, karierku mulai menanjak. Hingga akhirnya Aku menjadi pelayan restoran berbintang. Hal inilah membuat Aku ngguya ngguyu setiap kali melihat amplop tebal di tanganku.

Penghasilanku dapat dikatakan lebih dari cukup. Tentu saja, Aku ingin berbagi kepada Emak , adik, juga bapak. Sementara sebagian lagi, diam-diam, akan Aku tabung untuk operasi mata Emak . Tapi lagi-lagi Emak  menolak, begitu juga dengan Bapak.


Kasih adekmu saja. Bapak Emak  masih bisa usaha sendiri. Kamu kapan pulang ?”.

Emak . Selalu begitu.

Entah dapat wangsit dari mana. Akhirnya uang yang seharusnya Aku bagi untuk Emak  juga bapak, Aku gunakan untuk sekolah lagi. Ya Aku kuliah. Aku adalah mahasiswa.

Sejak Aku memutuskan kuliah. Perlahan namun pasti. Aku menjadi orang-orangan sawah lagi. Badanku kurus. Tak terurus. Karena Aku harus mengencangkan ikat pinggang. Agar biaya kuliah bisa sanggup Aku bayar.

Dugaanku salah. Aku pikir biaya kuliah hanya mahal di awal saja. Namun ternyata tidak. Ada banyak praktikum yang harus Aku lewati. Dan tentu saja kegiatan itu membutuhkan biaya lagi.

Aku pun tak lagi mengirim uang kepada adikku tersayang. Aku pun memohon maaf akan hal itu, dan apa kata Emak.

"Kurang berapa Mat ?. Emak  Bapak bisa ngusahain”.

Aku terharu. Bukan karena ucapan Emak . Tapi karena Emak  tak menyuruhku pulang lagi. Malah Emak  mau membantu biaya kuliahku. Urusan sekolah, Emak  juga bapak memang nomor satu. Meskipun Emak Bapak bukan orang yang mampu, tapi soal sekolah mereka akan mendukungku penuh.

Ah Emak . Meskipun kau tak dapat melihat seperti dulu, tapi hatimu, semangatmu, tak pernah redup sedikitpun. Baiklah, Aku akan berusaha sekuat tenaga. Aku tak mau kalah dengan semangatmu.

***

Akhirnya, Aku memesan tiket kereta api juga. Dengan tujuan tanah kelahiranku. Ya, Aku akan menginjakkan kaki di tanah kelahiranku lagi. Aku memang belum benar-benar jadi orang. Tapi sesuatu hal mengharuskanku untuk pulang.

“Emak  sakit Bang. Segeralah pulang”.

Begitu kalimat terakhir yang dikatakan adikku. Emak  sakit. Tapi untuk kesekian kalinya, saat Aku berbicara kepada Emak, Emak  pun berkata :
“Ora opo-opo Mat, Adikmu saja yang berlebihan”.

Begitu kata Emak. Tapi, Aku membantah permintaan Emak. Aku mengatakan pada Emak , bahwa Aku sudah mengambil cuti beberapa hari dan 7 hari lagi Aku akan berangkat pulang. Emak  pun berkata :

“Ya sudah kalau gitu, hati-hati di jalan. Emak ora opo-opo mat, nggak usah buru-buru loh ya. Ngge pon, Emak  tak sholat dulu”.

Ah Emak . Kau selalu begitu.

***

Langit begitu cerah. Padahal, hari-hari kemarin, langit selalu mendung. Mungkin awan ingin beristirahat sejenak. Sekedar meringankan badan, karena sudah terlalu sering membawa berliter-liter air hujan kemanapun awan pergi.

Cuaca memang nampak bersahabat hari itu. Saat Aku menginjakkan kakiku, untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun merantau, di tanah kelahiranku.

Saat itu, Aku mempercepat langkahku. Setengah berteriak, kupanggil tukang ojek agar segera mendekat. Kupinta agar laju motor dipercepat. Karena hati sudah begitu ingin bersua, dengan seseorang yang selalu memberi warna dalam hidupku. Seseorang yang selalu ada untukku. Seseorang yang tidak pernah ingin menyusahkanku. Seseorang yang tidak pernah mau membuatku merasa khawatir. Dan seseorang yang selalu dengan senang hati membantuku dengan sekuat tenaga yang dimilikinya.

Dia lah Emak. Pelipur laraku. Penyemangat hidupku. Pencipta ketenangan menghadirkan kekuatan. Untuk terus berjuang demi mendapat hidup yang lebih baik. Demi sekolah lagi. Demi mendapat ilmu lagi.

Dialah Emak . Emak ku tersayang. Yang sangat amat Aku cintai. Yang sangat berarti bagiku. Yang segala-galanya untukku. Dan yang saat ini sudah tidak bersamaku lagi.

Iya, Emak  sudah pergi. Meninggalkan kami. Tuhan begitu sayang padanya, hingga menjemputnya begitu cepat. Bahkan sebelum Aku mewujudkan niatku untuk menghadirkan cahaya lagi di mata Emak . Dan tahukah Engkau Tuhan ?. Kau telah mengambil cahaya dalam hidup kami.

***

1150 Kata



Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...