Ngeblog Makin Asyik Dengan vivo X3S
Kotak Tertawa Yang Hilang
Pernah nonton spongebob yang episodenya nyeritain si squid kehilangan kotak tertawanya nggak ?. Pernah kan ?. Pernah wess. Nah kejadian seperti itu ternyata nggak hanya terjadi di dunia spongebob aja, di sini juga bisa begitu loh. Nggak percaya ?. Nih belah dadamu. Hehe.
Yup, 'kotak tertawa' aku sepertinya lagi hilang entah kemano. Udah dicari di segala penjuru rumah juga belum ketemu. Ke tetangga juga. Ke lembaran-lembaran buku juga udah. Televisi juga. Masih belum ketemu. Duuhh..kalau si kotak tertawa hilangnya lama bisa berabe dah nih. Bisa mecucu cahyati seharian. Rumah berantakan. Rambut awut-awutan seperti sarang burung walet. Hadeehhh. Gaswat gaswat.
Biasanya sih si kotak tertawa aku ini nggak pernah hilang lama-lama. Misalnya hilangnya siang, paling sore aja udah ngakak cantik lagi. Ya si konyol naruto berhasil membuat kotak tertawa aku cepat kembali.
Namun akhir-akhir ini naruto sudah jarang munculin aksi konyolnya bareng temen-temennya. Sekarang episode episodenya lagi serius binggo jreng. Kalau nggak nangis-nangis, pasti wajah jutek nan galak yang muncul. Juga mata yang memerah. Begitu terus. Terua begiu sampai nanti akhirnya si naruto bertemu dengan killer bee. Sepertinya episode itu bakal nayangin naruto yang kocak lagi. Ah jadi pengen nonton episode yang itu. Bisa dicepetin nggak ya. Halah. Sabar buuukk.
Apa mungkin gara gara itu ya si kotak tertawaku nggak pulang pulang juga. coz aku belum menemukan sesuatu yang lucu. Atau mungkin karena mau pms kali yak, jadi si kotak suara nggak bisa pulang soalnya pintunya sudah ditutup rapat sama si pms. Mungkin begitu kali ya.
Tau ah gelap.
Btw kalian pernah ngalamin kehilangan kotak tertawa nggak ?. Kalau pernah, cara ngatasinnya gimana ?. Apa hal hal yang kalian lakukan agar si kotak tertawa kembali pulang. Bagi donkkk. Ya ya ya...plis plis..... *pose mata ala sinchan ngerayu emaknye.
Sebab Dream
Sore itu, Nina duduk di sebuah gazebo yang berada di halaman bagian depan rumahnya. Ia ayun-ayunkan kakinya sambil menjilati es lilin kacang hijau buatan ibunya. Tak lama kemudian, Dini, teman sekelasnya muncul dari balik pintu pagar rumah Nina.
"Lama ya Nin, maaf, gara-gara nyari ide nih Nin, itu tuh tugas Pak Roni, bikin otak Aku kribo, Kamu pasti sudah selesai ya Nin?" Tanya Dini. Ia duduk di samping es lilin Ibu Nina. Tanpa basa basi, Dini lalu mengambil es lilin tersebut.
"Udah donk".
"Tuh kan, sudah Ku duga, bagi resepnya donk Nin ".
"Resep es lilin ?".
"Bukan itu jreng, itu, resep gimana Kamu bisa jadi seperti sekarang, pinter nan cemerlang, perasaan dulu, kemampuan kita sama deh Nin, sama-sama dong-dong".
"Enak aja, nggak ada resep rahasia tuh Din, belajar dan banyak baca aja".
"Masa' sih, nggak percaya ah".
"Iya sih, ada satu lagi yang belakangan ini sering Aku lakuin, yaitu dream, iya itu" jawab Nina.
"Dream ?"alis tebal Dini mengkerut jadi satu mirip ulat bulu.
"Iya Dream, ada banyak hal yang bisa Aku temukan di situ , nggak hanya sekedar menambah pengetahuan, tapi juga memberi solusi, tips, dan lain sebagainya. Kamu ingat lomba hijab itu kan, nah Aku dapet ide dari Dream. Trus untuk ngisi mading sekolah, Aku dapat referensi dari Dream. Trus ada lagi, Kamu tahu kan menu masakan ibu Aku macam-macam, itu juga hasil lihat dream, emmmm...Apalagi ya, oh itu, Dream juga ngasih percikan-percikan segar untuk rohani juga Din, cocok nih buat Kamu, rohani Kamu kan lagi gersang " jelas Nina sambil tertawa lebar. Sementara bibir Dini, sudah maju 5 centi.
"Kalau yang ini, si es lilin, dari dream juga".
"Dari Ibu Aku lah" goda Nina. Bibir Dini semakin maju.
"Itu gimana caranya Nin, bisa mimpi sekeren itu gimana caranya, apa sebelum tidur harus ngatamin Al Qur'an dulu, atau tidur miring kanan atau gimana Nin? Kasih tau donk, kalau hanya dengan mimpi jadi bisa pinter Aku juga mau" ujar Dini sambil menggoyang-goyangkan pundak Nina.
"Bukan Dream mimpi Dini, sebentar sebentar" Nina merogoh kantong celananya. Mengambil smartphone. Memencet-mencet tombolnya.
"Dream yang ini nih, Dream.co.id" Nina menunjukkan smartphone-nya kepada Dini. Dan Dini menepuk jidatnya.
"Oalaaaahhhhh Dream ini toh, Aku juga tahu, sering lihat di wall fb Aku, cumaaa" Dini menggantungkan kalimatnya.
"Kamu lebih milih stalking mantan Kamu sama pacarnya kan" tebak Nina. Dini nyengir.
"Ya udah, daripada tu smartphone Kamu gunakan untuk sesuatu yang nggak jelas, mending Kamu pakai buat main-main ke Dream, baca yang mau Kamu baca, bebas millih, sebab ada banyak menu di Dream, ada lifestyle, dinar, trending, news, dan lain-lain, gitu".
"Gitu" ucap Dini manggut-manggut. Nina tersenyum melihat sahabatnya.
Di dalam hati Nina, Ia bersyukur atas syarat yang diberikan Bapak yakni nilai sekolah Nina harus meningkat dan si smartphone harus digunakan untuk sesuatu yang manfaat.
Alhamdulillah, terima kasih Bapak.
Kosong, Tak Berisi
Semangat ngeblog tiba tiba menghilang. Eh nggak jg dink, tepatnya menyusut lalu menghilang. Perlahan lahan dan lalu musnah.
Seperti embun pagi yang hilang sebab terevaporasi atau jatuh sebab gravitasi atau kesenggol angin.
Ye begitulah kiranya.
Entahlah. Daku sendiri tak terlalu paham sabab musababnya.
Entahlah
Entahlah
Dan entahlah.
Tentang UN
Ujian nasional....
Dulu, kalau denger kata-kata ujian nasional kepala langsung puyeng, kecantikan hilang seketika, pucet, ndredeg, dan lain sebagainya.
Sebab apa ?. Penasaran sama soal2nya. Kira2 yg dipelajari dan dikuasai pada keluar nggak ya. Jangan2 soalnya malah sulit2 bikin perut melilit. Bisa gaswat kalau begitu. Dan begitu soal sudah di depan mata. Mak deg. Otak segera melaksanakan tugasnya. Memetakan mana saja soal yang dikerjakan terlebih dahulu, sebab mudah, dan mana yang harus dipikirkan dua kali dan mana juga soal yg akhirnya harus berujung pasrah, hitung kancing atau nunggu barter. Halah. Yg trakhir jgn ditiru yak. Hehe.
Waktu daku sekolah dulu sih nggak ada yg namanya bocoran. Murni hasil sendiri dan .......
Apaan itu titik2?. Rahasia. Ish pasti dapet contekan ?. Nggak lah. Barter barter. Namanya barter kan nggak banyak, satu dua aja. Halah. Sama aja. Hehe.
Pengennya sih ngerjakan sendiri. Tapi apalah daya. Otak dipaksa kerja maksimal. Nggak hanya ilmu umum, ilmu agama juga, baca kitab, nahwu, dan berbagai hafalan alquran dan hadits. Halah alasan. Iya sih.hehe.
Oke balik lagi nih ke UN yang katanya sekarang sudah bukan menjadi garis finish penentu kelulusan siswa. Standing applause bwt pak menteri. Sip markosip. Salah satu harapan beliau adalah, dg diubahnya garis finis kelulusan siswa, diharapkan tidak adanya lagi kecurangan2 dlm pelaksanaan UN. Amin.
Mudah mudahan begitu. Tapi sebenarnya, curang dan nggak curang tegantung dari individu itu sendiri atau kelompok. Tidak menutup kemungkinan kecurangan masih saja terjadi, mengingat masyarakat Indonesia masih menganggap nilai-nilai cantik sebagai ukuran paling utama keberhasilan siswa, guru dan sekolah.
Tapi semoga saja kecurangan itu tidak terjadi. Semoga aturan baru dari pak menteri anis ini, memberikan hasil maksimal sesuai dengan harapan harapan yang tersimpan di balik keputusan ini. Semoga dunia pendidikan di negeri tercinta ini, menjadi lebih baik lagi. Amin.
#CERMAT-Penatnya Nina
Akhirnya, berakhir sudah ujian kalkulus yang berhasil membuat otak Nina kalang kabut. Untuk memulihkan kondisi otak, jiwa dan raganya, Nina memilih untuk menikmati mie ayam akhirat. Bagi Nina, pedasnya mie akhirat bisa memusnahkan penatnya dalam sekejap mata.
Tentu saja Nina tak sendiri. Ada Cika dan Vina yang menemaninya.
"Eh Nin, Kamu jadi nikah sama Ale ?" tanya Cika. Nina mengangguk seraya menyeruput kuah mienya.
"Kapan ?, kapan Nin ?, gitu ya, nggak woro-woro ke Kita" seru Vina tak terima.
"Rencananya nanti kalau sudah dapat hari baik baru Aku kasih tau kalian" terang Nina.
"Bukannya semua hari itu baik ya Nin ?" ujar Cika. Alis tebalnya nampak menjadi satu.
"Yup, mungkin mencari hari terbaik diantara yang baik" jelas Nina.
"Eeemmm..berarti antara senin atau jumat ya Nin ?" tebak Vina.
"Nggak juga, katanya sih lihat dari wetonku sama Ale." Bantah Nina.
"Wetonmu apa Nin, sama Ale sekalian deh, biar Aku tanya ke mbah google " kata Cika antusias. Namun lagi-lagi Nina menjawab dengan isyarat kepala.Menggelengkan kepalanya sambil menambah cabe di mienya.
"La trus, hari apa donk Nin, Aku jadi penasaran, Kamu penasaran juga kan Vin ?" kata Cika yang didukung dengan anggukan kepala Vina.
"Udah, nggak usah ngeributin si hari, yang paling penting itu, Aku jadi kawin, dan sah, gitu aja koq repot" jawab Nina lalu kembali menambahkan sesendok cabe di mienya. Nampaknya penat Nina tak juga musnah.
Apa Isi Kulkasmu ?
Kulkas. KuKul dipangKas kan ?. Bukan bukan. Lemari pendingin atau lemari es. Buat nyimpen nyimpen. Nyimpen buah, minuman, bumbu masak, dan nyimpen hati aku biar stay cool. Hehe.
Seharusnya isinya begitu. Seharusnya. Tapi hal itu tidak berlaku di kulkas daku. Karena isinya..............
Mobil mobilaaannnn.
Hadeeehhhh.
About Me
Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...
-
Sore itu, beberapa jam sebelum tiba masa aku melahirkan, aku masih jalan-jalan naik motor. Bersama dengan anakku, ken, juga suami. Di teng...
-
Tahun pemilu sudah dimulai. Perhatian masyarakat tertuju pada bakal calon presiden dan wakil presiden yang diusung oleh para partai. Ten...
-
Mamis, Rasanya agak gimana gitu kan ya, pas kita lagi semangat menggebu ingin bikin rumah jadi kinclong ngecling, ingin ngepel sebener...