Banyak Kejutan dari Si Tiga Tahun

Akhir-akhir ini, aku sering mendapatkan surprise dari si kecil ken. Surprise tersebut berupa perkembangan kemampuannya yang begitu cepat. Seperti sudah hafal huruf abjad, kenal dengan angka 1-10 berikut versi nge-west nya, bisa menulis beberapa huruf abjad meksipun bentuknya masih blendot sana blendot sini, dan kenal dengan beberapa kata, terutama kata mobil dan susu. Mbok ya yang dikenali itu kata-kata 'Muma Cantik' gitu ya *uhuy.

Sebenernya, aku nggak nyangka sama sekali bahwa kemampuan ken akan berkembang secepat itu. Mengingat bahwa si ken yang merupakan tipe anak kinestetik benar benar susah diminta untuk duduk manis lalu memperhatikanku barang sebentar saja. Ogah diam lama lama mah dia. Maunya ya plecat plecet ke sana ke mari. Kalau ia duduk diam itu pun sambil pegang mainan. Tapi kesempatan tersebut tetap aku manfaatkan sebaik mungkin. Ken duduk duduk main, aku sibuk ngoceh huruf abjad. Dicuekin ken mah urusan belakangan. Aku berharap dengan begitu, minimal ken familiar dengan satu atau dua atau beberapa huruf abjad yang masuk ke memory ken.

Pernah aku sedikit memaksa ken agar mau memperhatikanku barang sebentar saja, tapi hasilnya, jeng jeng jeng, ken malah nangis histeris. Nggak berapa lama kemudian, emaknye ikut nyusul mbrebes mili lihat ekspresi sedih ken saat menangis *aku tak sanggup. Setelah kejadian tersebut aku tak mau memaksa ken lagi. Sudah kapok.

Pernah juga ada yang menyarankan untuk memberikan iming iming hadiah kalau ia mau belajar sebentar. Tapi, nggak ah. Aku nggak mau begitu. Banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Daripada begitu, mending aku cari lain saja. Susah susah dikit nggak apa apa lah yaaa.

Dari sekian banyak cara yang aku lakukan, ada satu cara yang menurutku cukup ampuh untuk membuat ken mendengarkan lalu lama lama mau mengikutiku menyebutkan aneka huruf abjad yakni cara bergerak sambil belajar. Maksudnya yaitu, saat kami jalan jalan naik motor atau saat aku menemani ken naik sepedanya keliling perumahan, aku selalu mengiringi perjalanan kami *aseg, dengan lagu huruf abjad. Alhamdulillah ken tak protes mendengar suaraku yang alakazam bin makgedubrak ini.Ia malah ikut menyanyi. Dan tidak membutuhkan waktu yang lama, ken bisa hafal dengan huruf abjad yang aku nyanyikan. Yeayyy, Yippiieeee.

Alhamdulillah. Bener bener nggak nyangka Bahwa si ken yang handal di kinestetik ternyata juga bisa hafal abjad, angka, menulis, dan hafal model tulisan dari beberapa kata. Sehat selalu ya ken, dan tetap semangat untuk lebih baik dari ke hari. Yoyoyowwwww.

Manfaat Ikut Lomba

Jika dibandingkan lebih banyak dulu (waktu kecil hingga sebelum mengenal dunia blogging) atau sekarang aku ikut perlombaan ?. Tentu saja jawabannya adalah lebih banyak sekarang. Lalu mana yang lebih sering kalah ?. Ya jawabannya lebih sering kalah yang sekarang sih. *huuuu. Kalau dulu malah jarang kalah, la wong pesaingnya temen main sendiri, atau temen sekolah sendiri, pastilah sedikit banyak tahu bahkan paham dengan keunggulan atau strategi mereka. Kalau perlombaan di dunia maya mah lebih luas cakupannya. Lawannya bukan lagi temen main, atau tetangga desa, atau anak Pak Aji Jaky, melainkan pesaingnya adalah siapa saja yang menjadi warga negara Indonesia. Baik yang berada di Sabang hingga Merauke. Bisa dibilang skala nasional lah ya.

Akan tetapi meskipun sering kalah, aku tak gentar ikutan lomba. Karena ini adalah jalan ninjaku *emang situ naruto. hehe. Soalnya ada banyak manfaat yang dapat aku peroleh dari ikut perlombaan. Apa saja itu ?.

1. Dapet ilmu baru
Entah sudah berapa kali aku mengikuti kompetisi blog tentang smartphone. Namun belum ada satupun yang aku menangkan. *kasihan yak*, hiks. Akan tetapi berkat itu, aku jadi tahu kalau baterai smartphone dengan RAM segini tidak membuat performa smartphone menjadi lebih maksimal. Lebih tahu juga soal teknologi yang lagi tren di kalangan smartphone, dan lain sebagainya.

2. Melatih ketrampilan menulis
Kata si ayah, ketrampilanku menulis sudah sedikit membaik. WHAT ? sedikit ?. Iya kata si ayah baru sedikit. Kalau dulu tulisanku tidak pernah fokus. Kalau sekarang lebih fokus dan terarah.

3. Latihan buat otak
Pasti sering denger kan, kalau kita rajin nulis, maka lama kelamaan jari jemari pun berasa menari nari di keyboard. Gerakan jari jemari tersebut tentu saja bergegerak atas instruksi otak. Jadi apabila otak sudah terlatih, maka menangkap ide lalu menuangkannya dalam sebuah tulisan akan semakin cepat.

4. Melatih mental untuk menerima kekalahan
Dulu, waktu awal-awal ikutan lomba, begitu tau bahwa aku bukan salah satu pemenang, rasanyaaa beuughhhh, nyelikiiitt, lebih sakit dari sakit gigi cyiiinnn. Baper berhari hari. Tapi sejak aku sering ngontes, rasa nyelekit saat kalah tersebut perlahan mulai hilang dan berhasil jadi nggak baper lagi. Hari ini kalah, suatu hari pasti akan tiba saatnya aku jadi juara. Masalahnya, datangnya hari itu kapaaaannnn ?. Entahlah, nanti akan kutanyakan pada semak semak yang bergoyang.

5. Merasakan sensasi meletup meletup kembang kuncup
Sensasi ikut lomba ituuuuu..seruuuuuu. Apalagi waktu melihat nama kita ada di daftar pemenang, beuuuggghh, rasanyaaaa, bahagia banget. Lebih bahagia dari melihat timbangan berat badan yang jarumnya bergerak turun dari tempat sebelumnya *hahayyyy.

6. Menghindari pikiran yang tidak tidak
Ikut lomba adalah salah satu cara menghindari muncul bahkan berkembangnya pikiran yang tidak tidak. Tahu sendiri kan dampak dari memikirkan sesuatu hal yang tidak tidak yakni bisa membuat suasana hati menjadi tak enak. Jadi kalau ikut lomba, pikiran sibuk menemukan lalu memilah dan memilih ide yang pas untuk diikutkan lomba.

O iya, buat adek adekku, yg masih muda belia dan tengah susah move on dari mantan, ikut lomba ini juga bisa dijadikan salah satu cara ampuh utk move on dari memikirkan mantan loh *pengalaman ngelupain abang lee min ho.

7. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin
Sebagai seorang ibu rumah tangga tanpa ART dan memiliki seorang anak usia 3 tahun bisa dibilang tidak ada waktu yang terbuang percuma sih. Waktu si kecil tidur pun aku manfaatkan buat mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Waktuku luang itu yaaaa, kalau sedang dilanda susah tidur. Nah sebelum kenal dunia blogging, kalau aku susah tidur biasanya suka bingung mau ngelakuin apa. Ujung-ujungnya malah mantengin baju baju atau sepatu sandal di online shop. Tapi sekarang kalau susah tidur yaaa mending dimanfaatin buat bikin tulisan buat lomba aja. Begitcu.

8. Menambah pengunjung blog
Bisa begini ?. Bisa banget. Kalau di dunia blogging, menurutku, Perlombaan berlangsung dengan baik. Aura aura persaingan pun tak terlalu kentata. Yang kuat malah seperti suasana kekeluargaan gitu. Tak segan untuk saling mendukung dengan berkunjung ke blog milik peserta lain. Dengan begitu jumlah pengunjung blog pun akan bertambah.

9. Menambah rejeki
Nah ini bo to the nusssss. BONUS.

Jadi inilah alasan mengapa sampek sekarang aku suka gentayangan di banyak perlombaan. Menang kalah urusan belakang. Yang penting bisa dapetin manfaat yang aku sebutkan itu tadi, dan satu lagi......Bisa......EKSIS cyiiinnn *uhuy. Kalau kalian gimana ?. Masih suka ikutan lomba juga kaannn ?. Atau malah suka ngadain lomba ?. Jika iya, jangan lupa...colak colek daku yak. :D

Sedekah Tidak Mengabulkan Do'a Tapi Menyelamatkan Nyawa

Dari arah depan, ada sebuah truk besar yang memenuhi badan jalan sebelah kanan. Di belakangnya ada sebuah bus besar berwarna putih. Sementara aku melaju di jalur sebelah kiri.

Saat itu, aku sengaja melajukan motorku agak ke tengah, karena bagian pinggir jalan yang masih berupa tanah nampak becek. Becek tersebut merupakan akibat dari hujan deras yang turun pada malam harinya.

Aku pun melaju dengan santai. Namun entah kenapa, saat posisiku hampir mendekati truk besar tersebut, tiba tiba bus besar yang sebelumnya ada di belakang truk, maju ke depan lalu mengambil bagian jalan yang aku lewati.
Kaget tentu saja. Badan jalan, kanan juga kiri, seketika itu penuh. Walhasil aku yang bersepeda motor ini menjadi tersingkir dan memilih melaju di bagian pinggir yang artinya harus melewati jalan yang super becek bin licin itu.

Awal mulanya berjalan lancar lancar saja, namun begitu ban motor melewati area yang super becek, keseimbanganku mulai goyah. Dan kegoyahanku tersebut di sambut oleh badan bus yang dengan mantab menyenggolku. Jedug. Lalu.......

***
15 hari sebelum kejadian.

Alhamdulillah. Bener bener tidak aku sangka akan mendapatkan uang transport sebanyak itu dari kegiatan workshop nasional pembuatan media belajar yang aku ikuti. Itu adalah pertama kalinya aku mendapatkan uang yang cukup banyak sejak aku menjadi guru honorer. Seneng banget rasanya.

Sebagai rasa syukur dan berharap agar do'aku (bisa menjadi salah satu guru honorer yang mendapat fungsional) terkabul, maka aku memutuskan untuk memakai sebagian uang yang aku dapatkan tersebut untuk mengadakan tasyakuran kecil-kecilan dan sedikit sumbangan untuk pembangunan musholla di dekat rumahku. Lalu sebagiannya lagi aku tabung untuk bekal nikah *eyak. Alhamdulillah niat sudah terlaksana. Selanjutnya tinggal menunggu terkabulnya do'a.

Aku pernah mendengar bahwa jika menginginkan sesuatu maka wujudkanlah dengan bersedekah. Oleh sebab itulah, aku optimis Allah akan mengabulkan do'aku.

Hari pengumuman pun tiba. Dan hasilnya adalah tak sesuai dengan do'aku. Iya, namaku tidak ada dalam daftar guru honorer yang berhak mendapatkan fungsional. Kecewa ?. Tentu saja. Bahkan hatiku sempat nyeletuk begini : "hamba sudah berusaha, juga rajin ibadah, sedekah pun sudah hamba lakukan, tapi kenapa do'a hamba tidak Engkau kabulkan juga". Sungguh tak patut. Namun saat itu pikiranku benar benar dilanda kecewa teramat parah hingga tak mampu berpikir jernih.

Seiring berjalannya waktu, aku mulai menerima kenyataan itu. Aku pun sudah bisa berpikir jernih. Tidak moody lagi. Aktivitasku mulai berjalan seperti biasa. Mengajar siswa dengan sungguh sungguh. Soal fungsional dan segala macamnya sudah tidak terlalu aku pikirkan. Aku beranggapan bahwa yang mendapatkan fungsional mungkin memang lebih membutuhkan dana itu daripada aku yang waktu itu masih single manis kinyis kinyis. Ya, anggap saja begitu.

Anggapan tersebut tidak berubah hingga akhirnya aku mengalami kejadian itu. Iya senggolan bus itu berhasil membuatku terjerembab dan lepas dari motor. Motorku menghantam pohon sementara aku......

Alhamdulillah aku jatuh ke samping kiri. Bukan ke samping kanan. Jika jatuh ke sebelah kanan mungkin aku akan terlindas roda belakang bus tersebut. Na'udzubillah.

Dan alhamdulillahnya lagi, motorku yang menabrak pohon tersebut berhasil menahan tubuhku untuk tidak jatuh ke kali yang cukup dalam yang berada tepat di sisi kiriku. Dan lagi lagi aku mengucapkan alhamdulillah wa syukurillah karena aku hanya mengalami luka ringan saja. Ya, akibat kecelakaan tersebut membuat lenganku hanya tidak bisa digerakkan saja. Dan baru benar benar sembuh 1 bulan kemudian.

Kejadian yang aku alami tersebut membuatku tersadar bahwa berbuat baik, dalam hal ini adalah sedekah, tidak hanya sebagai jalan agar terkabulnya do'a, atau memperlancar hingga memperbanyak rejeki. Melainkan berbuat baik juga bisa menjaga diri dari bahaya hingga kematian sekalipun.

Hal ini juga membuatku tersadar bahwa Allah Maha Segalanya. Allah memang tidak mengabulkan do'aku waktu itu. Tapi mungkin Allah membalas perbuatan baik yang aku lakukan itu dengan menyelamatkanku dari mara bahaya. Allahu Akbar.

Tidak ada perbuatan baik yang sia-sia. Pasti ada balasannya. Pasti. Jadi, yow, semangat berbuat baik. Membantu sesama. Sesuai dengan kemampuan kita masing masing. Semangaaatttt.

***
"Tulisan ini diikutsertakan pada Monilando's Giveaway : Spread The Good Story".

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...