Gapai Cita-cita dengan Berwirausaha

Tidak pernah terlintas sedikitpun di dalam benak pria berbadan  kurus itu untuk melanjutkan pendidikan lagi setelah ia lulus STM. Ia hanya berpikir bahwa setelah lulus STM, ia akan mencari kerja lalu membantu ekonomi keluarga. Sudah. Itu saja.

Dan niat itu pun  ia wujudkan. Begitu lulus STM ia pun segera mencari pekerjaan dan dapat. Ya ia mendapat pekerjaan sebagai karyawan salah satu restoran cepat saji terkemuka di negeri ini.

Alhamdulillah gaji sebagai karyawan restoran cepat saji yang selalu ramai pengunjung ini benar benar membuatnya mampu membantu ekonomi keluarga. Membantu membayar uang sekolah adiknya yang nomor 1 (SMA), 2 (MTs) dan 3 (SD). Membantu memperbaiki rumah orang tuanya. Yang semula terbuat dari bedek atau anyaman bambu menjadi rumah yang terbuat dari bata. Serta beberapa hal kecil lainnya.

Namun roda kehidupan selalu berputar bukan ?. Dan 4 tahun lamanya posisi roda kehidupan pria berbadan kurus itu berada di atas. Di atas ..... di atas ....... lalu perlahan berputar ke bawah lalu berhenti di kata PHK. Ya ia di PHK.

Ia sempat luntang lantung. Jadi pengangguran. Hingga akhirnya ia mengikuti sepupunya pergi ke ibu kota untuk berjualan nasi goreng keliling di area kampus kampus yang ada di Ibu kota. Sungguh berbanding jauh dengan kehidupan sebelumnya. Akan tetapi masa masa inilah yang mengantarkannya bertemu dengan seseorang. Seseorang yang berhasil mencerahkan dan membangkitkan gairahnya untuk melanjutkan pendidikan lagi. Untuk kuliah.

Gayung bersambut. Orang tuanya pun menyetujui keinginannya untuk kuliah lagi. Namun hanya menyetujui. Ragu untuk dapat sepenuhnya membiayai. Pendapatan warung klontong merangkap warung kopi tak terlalu banyak. Para pembeli banyak yg berhutang. Dan mereka baru membayar kalau sudah ada uang. Jadi hasil warung hanya cukup untuk makan, dan sisanya dibelanjakan barang-barang untuk mengisi warung lagi. Istilah kecenya, uang muter. Meskipun begitu ia tetap nekat mendaftar kuliah di salah satu universitas swasta di kota tempat tinggalnya.

Setelah ia nekat mendaftar dan mulai mengikuti perkuliahan, ia masih berusaha bagaimana cara menghasilkan uang untuk bekal kuliah. Ia sempat menjadi pengasong juga pernah ikut ngamen. Namun tidak terlalu lama, karena akhirnya ia menemukan solusi untuk masalah keuangannya. Dan solusinya adalah membuka warung kopi lesehan. Tidak memerlukan modal yang begitu banyak. Tidak mudah 'basi'. Bisa menghasilkan pundi pundi yang lumayan.


Sekali lagi gayung bersambut. Orang tua mendukung idenya. Mereka akan membantu menyuplai bubuk kopi maupun kopi sachetnya. Dan pria berbadan kurus itu tinggal memikirkan gerobak warkopnya saja. Kenapa harus memakai gerobak ?, karena gerobak tersebut nantinya tidak hanya dipakai untuk menaruh perlengkapan warung namun juga dipakai untuk meletakkan produk yang dijual.

Jadwal membayar spp pun semakin dekat. Sementara ia belum juga bisa menghasilkan uang untuk membayar spp. Resah tentu saja ?. Ia pun mengutarakan kegundahannya tersebut kepada salah satu dosennya juga soal idenya ingin membuka warung kopi. Dan sungguh tak terduga. Siapa sangka bahwa dosen tersebut ternyata juga sedang menjual gerobak miliknya. Dosen itu pun menawarkan gerobaknya kepada pria berbadan kurus. Tentu saja dengan harga miring dan boleh dibayar kalau sudah ada uang.

kira kira seperti inilah gerobak kopinya
Kopi sudah, gerobak juga sudah. Tinggal cari lokasi. Tidak membutuhkan waktu lama, karena ia sudah menemukan lokasi yang sangat strategis. Yakni di depan kampus.
Bahan yang akan dijual sudah siap, gerobak juga sudah ada, tempat juga sudah beres, maka langkah selanjutnya yakni membuat warung kopi tersebut. Dan begitu warung kopi tersebut dibuka, alhamdulillah, mendapat sambutan baik. Terutama oleh teman teman kuliahnya. Namun meskipun begitu, ia ingin warung kopinya tak hanya ramai di awal awal saja. Tapi seterusnya.

malam hari utk warkop, siang hari dipakai para pedagang es degan

Oleh sebab itu, ia sudah menyiapkan beberapa strategi. Strategi yang ia rumuskan berdasarkan pengalamannya saat menjadi karyawan di restoran cepat saji terkemuka itu juga pengalamannya saat menjual nasi goreng keliling. Apa saja strateginya :

● Mempertahankan kualitas rasa kopi yang ia jual yakni kopi hijau dari tulungagung dan kopi hitam. Ia berprinsip untuk tidak mencari keuntungan lebih dengan cara mengubah perbandingan kopi dan air. Atau mencampurkan biji kopi dengan beras lalu diubah menjadi bubuk kopi. Tidak akan begitu.

● Memperhatikan saran pelanggan. Seperti menyarankannya untuk menjual gorengan juga mie instan. Dan itu ia lakukan.

● Tidak membuat pelanggan lama menunggu. Oleh sebab itu, ia mempekerjakan satu orang lagi untuk membantunya.

Dengan strategi tersebut juga didukung dengan lokasi yang strategis berhasil membuat warung kopinya selalu ramai. Kalau sudah begitu, kotak tempat menyimpan uang pun bisa segera penuh. Rata-rata penghasilan bersih (sudah dikurangi dengan membayar orang yang rewang juga membayar kopi bubuk, kopi sachet juga mie instan ke orang tuanya) yang ia dapatkan sekitar 60 hingga 50 rb/hari.  Di tahun 2004 uang sebesar itu bisa dibilang cukup banyak. Jadi 1 bulan ia bisa menghasilkan pundi-pundi sebesar 1jt-1.8jt rupiah. Uang tersebut bisa ia pakai untuk membayar cicilan gerobak, menabung untuk membayar spp, memberi uang saku untuk adik2nya, terkadang juga bisa membantu teman kuliahnya yang sedang kesulitan dana, serta memenuhi biaya hidupnya selama kuliah. Bahkan ia juga bisa membeli motor megapro sendiri.

meja peninggalan warkop
Sekarang, pria berbadan kurus itu sudah berhasil menggapai mimpinya untuk berkecimpung di dunia pendidikan, menjadi guru juga menjadi seorang dosen. Lalu siapakah nama pria berbadan kurus yang kini sudah tak lagi kurus itu ?. Ia adalah pemilik nama chakim yang ada di belakang namaku, Inda Chakim. Iya dia adalah si ayah ken. Salah satu sosok yang menginspirasiku juga si kecil ken nantinya. Inspirasi untuk tak pernah menyerah menggapai cita-cita. Dan salah satu cara untuk mencapai cita cita adalah dengan berwirausaha.
***
“Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Semua Tentang Wirausaha yang diselenggarakan oleh Suzie Icus dan Siswa Wirausaha”.

Nasi Goreng Daun Jeruk Versi Ayah

Kalau ditanya apa makanan favorit aku nih, maka aku akan menjawab dengan lantang bahwa aku suka kamyu..kamyu..kamyu..di hatiiiku *halah, aku suka nasi goreng. eehhhhmmmm. yum. Akan tetapi meskipun aku pecinta nasi goreng, aku males betul kalau diminta bikin nasi goreng sendiri. Apalagi kalau pakai bumbu asli. Bukan bumbu jadi. Duuuhhh. tak suka tak suka tak suka.

Harus ngupas bawang merah putih dulu. Trus ngelapas tangkai cabe. Dicuci. Diiris kecil kecil biar gampang nguleknya. Diulek. Ulek terus sampek halus. Kalau belum halus, ulek lagi. Kalau belum halus juga ?. Letakkan si cobek. Pergi ke warung. Beli bumbu jadi *uhuy. La mau gimana lagi. Udah capek. Perut laper. Ngeluarin tenaga yang tinggal seuprit pula. Beuugghh. Bisa pingsan mah diriku kalau kayak gitu. *lebay.

Lain halnya dengan si ayah. Pantang bagi si ayah menggunakan yang namanya bumbu jadi di aneka masakannya. Kata si ayah sih kurang mengigit di lidah. Gitu. Untuk membuktikan apa yang ia katakan, ia pun membuatkan aku se-wajan nasi goreng daun jeruk. Yang mana nantinya nasi goreng itu akan dibandingkan dengan nasi goreng bumbu jadi buatan aku. Dan hasilnya adalah tentu saja saya....
saya kalah telak. Lebih enak nasi goreng buatan dia. ternyata sodara sodara. Padahal tanpa penyedap rasa loh. Tapi rasanya nampol polll.

Resep nasi goreng daun jeruk buatan si ayah bisa dibilang mudah. Karena bahan bahannya bisa ditemukan di tempat kita menyimpan berbagai macam buumbu dapur *yaiyalah, masak nemu di daput tetangga ?. Hehe. Lalu apa saja nih bahan yang dibutuhkan dan bagaimana cara membuatnya. Cus cus cus di bawah ini yak ?.

Bahan bahannya.
Bawang merah
Bawang putih
Cabe
Terasi yang sudah digoreng
Garam
Gula
Kecap
Daun jeruk segar
Jangan lupa nasinya ya.

Bahan pelengkap
Telur Ceplok.

Cara membuat
Haluskan bawang merah putih dan cabe. Tambahkan terasi, garam, dan sedikit gula pasir. Sisihkan.
Cincang bawang putih.
Panaskan minyak goreng.
Tumis bawang putih hingga harum. Kata si ayah, ini akan membuat bau nasi goreng begitu menggoda. Serta menambah cita rasa gurih gurih enak di nasi goreng tersebut.
Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan tadi. Lalu masukkan juga daun jeruk yang sudah disobyek sobyek *halah.
Tumis hingga harum.
Setelah bumbu harus masukkan nasi. Campur rata dengan bumbu memakai api kecil. Kalau pakai api besar, nasi bagian bawah akan nempel di wajan.
Tambahkan kecap.
Cicipi. Dirasa rasa. Apa yang kurang. Jika kurang garam, ya tambahkan garam. Jika kurang manis, tambahkan daku, hehe, maksudnya tambahkan kecap. Jika nggak tau kurangnya apa, itu tandanya and mulai lafaaaarrr. hehe. Pokoknya dicicip cicip. Dirasa rasa lah ya. Sesuai selera.
Selesai.
Tambahkan telur ceplok di atasnya. Dan sikaaaaattttttttt.

Langsung ludes loh se wajan. Dan yang ngeludesin adalah saya. Hahaayyy. Nggragas bener. Lafer cyin laferr. Enak pula. Bener bener nampol. Daun jeruk menambah kesegaran nasi goreng dan wanginya menggugah selera. Beneran enak. 1000 rius. Bener bener membuat nasi goreng ala emak2 lagi males menjadi kalah telak. Huuuuuu.

"Sering sering ya yah" kataku.
"Yaaaahhhh" jawab si ayah pasrah. Hahahahahaaaaa.

Kira kira penampakannya seperti ini. Maaf ya hasil fotonya maknyonyor banget. Keburu lafer. Hehe. InsyaAllah lain kali akan lebih baik lagi. Nggak asal cekrek aja.

Selamat mencoba yak. Resep Nasi Goreng Daun Jeruk ala Ayah Ken. Yuhuuuuuu.

Asyiknya Mencuci Tanpa Deterjen

Asyiknya Mencuci Tanpa Deterjen dengan Ecowash Laundry Ball ~ Dari segambreng pekerjaan rumah tangga yang harus aku lakukan nih, ada satu pekerjaan yang paling aku suka. Yaitu, goler goler di kasur *halah. Nggak bukan itu. Pekerjaan rumah tangga yang paling aku suka adalaaahhhh MENCUCI. Yeayyyy *mulai lebayyyy.

Alasanku suka mencuci adalah karena mencuci berhubungan dengan air, nah kalau air paling cocok bekerja di bidang ngerawat kuda nil *apa sih iniih*, hehe. Iya kalau berhubungan sama air kan rasanya seger bin nggak bikin gerah. Selain itu, mencuci juga bisa membuatku seperti sedang bermain peran sebagai bajak laut. Macam jack sparrow gitu yang suka memburu harta karun. Bedanya kalau si jack nyari harta karunnya di samudra sementara aku di kantong baju si ayah *ahayyyy.

Dua alasan itulah yang membuat aku selalu tersenyum manis nan indah mempesona. Layaknya bidadari yang kecemplung empang. Saat melihat baju baju kotor yang menggunung tinggi, tinggi sekali itu. Entah kenapa bisa setinggi itu. Padahal aku nyuci baju sudah setiap 2 atau 3 hari sekali loh. Belum sampek seminggu. Pernah juga sih aku nyuci 1 minggu sekali dan berhasil membuat teras rumah aku jadi seperti area jual baju bekas.

Setelah itu, nggak lagi lagi deh nyuci seminggu sekali kecuali kalau kulit jari jariku ini mulai nggelodoki alias terkelupas dan gatal. Hal tersebut biasanya disebabkan karena kulitku terlalu sering terpapar deterjen. Baik itu saat berusaha menghilangkan noda membandel di baju atau bolot membandel yang biasanya ada di kerah baju, pergelangan lengan baju dan beberapa bagian lainnya.

Inilah penghalang tumbuh suburnya cintaku pada kegiatan mencuci ini *uhuy. Yang membuat kegiatan mencuci jadi tidak asyik lagi. Andai saja kulit jari-jariku ini nggak seperti itu. Pasti aku sudah buka usaha laundry baju *eyak. hehe.

Tapi alhamdulillah. Penghalang cintaku pada aktivitas mencuci tak berlangsung lama. Sebab aku sudah punya solusinya nih. Nah solusinya adalah Nggak Usah Pakai Deterjen. Loh.

Sekarang aku nyuci baju nggak selalu pakai deterjen, tapi lebih sering pakai Laundry Ball. Apa itu laundry ball ?. Ecowash Laundry ball ini adalah bola pencuci pengganti deterjen hasil inovasi baru yang diproduksi dengan menggunakan teknologi canggih dan modern bersertifikasi standar internasional di Eropa. Terbuat dari bebatuan mineral alami berkualitas tinggi. Nah butiran keramik mineral alam tersebut memiliki kemampuan merubah pH air seperti sifat deterjen yang mampu membersihkan noda dan mencuci pakaian. Sekian dan terima kasih. hehe.



Mencuci menggunakan Ecowash laundry ball ini nggak hanya membuat kegiatanku mencuci baju orang orang rumah menjadi lebih asyik. Akan tetapi juga banyak manfaatnya. Seriusan.

Pertama
Aman untuk kulit apabila bersentuhan secara langsung sekalipun. Terutama kulit yang sensitif atau alergi-an seperti aku ini. Karena, di lembaran yang aku baca, ada keterangan yang mengatakan bahwa laundry ball tidak mengandung residu maupun bahan kimia berbahaya.

Kedua
Ini cocok banget dipakai untuk mencuci pakaian bayi dan anak anak juga cloth diapers. Karena ya itu tadi. No residu No bahan kimia berbahaya.


Ketiga
Karena no bahan kimia jadi bisa dikatakan laundry ball ini ramah lingkungan. Tidak merusak ekosistem air. So bisa ikut GO GREEN donk yak. Sipsip.


Ke-empat
Meskipun laundry ball ini tidak ada bahan kimianya, tapi tetap ampuh menghilangkan bau tak sedap di pakaian. Celana si ken yang pesing saja bisa hilang loh baunya. Beneran. Dan meskipun pakaian dijemur tidak terkena matahari langsung, bau pakaian juga tidak apek. Selain itu juga, waktu aku kelupaan nge-rendam baju nih, ternyata rendamannya tidak bau sama sekali. Padahal kan biasanya kalau nge-rendam baju terlalu lama bisa bikin rendamannya bau kan ?.

Nggak apek, meskipun dijemur di sini


Ke-lima
Sekali lagi nih, meskipun nggak ada bahan kimianya, tapi hasil cucian tetap bersih koq. Kalau ada kotoran atau noda membandel bisa digosok pakai Stick Penghilang Noda. Dan.... ting.. kotoran di kerah baju si ayah pun jadi hilang.

Before


After

Ke-enam
Mencuci pakai laundry ball ini sama sekali nggak ada busa sabunnya loh. Jadi cukup satu kali bilas aja selesai dah.


Ke-tujuh
Karena satu kali bilas, berarti kita bisa hemat air, hemat listrik (kalau pakai mesin cuci), dan hemat tenaga.


Ke-delapan
Menurut lembaran tentang laundry ball ini, bola pencuci pengganti deterjen ini bisa digunakan hingga 1000x cuci loh. Asalkan digunakan sebagaimana aturan pakai yang ada di lembaran tersebut. Berarti dengan begini, pengeluaran untuk membeli deterjen bisa dicoret *aseg.


Ke-Sembilan
Karena hemat air, hemat listrik, mengurangi pengeluaran untuk membeli deterjen, berarti bisa dibilang dengan laundry ball ini kita bisa hemat biaya juga. Duuhhh senengnyaaa *saya suka saya suka. hehe.


Ke-Sepuluh
Laundry ball ini bisa dipakai untuk segala jenis mesin cuci. Juga bisa digunakan secara manual alias mencuci menggunakan tangan. Cara memakainya juga sangat mudah dan praktis. Sudah aku praktekin. Kira kira tahapannya seperti di bawah ini nih :


Mencuci dengan Mesin Cuci Menggunakan Ecowash Laundry Ball
● Masukkan pakaian dan laundry ball ke dalam mesin cuci.



● Utk memaksimalkan daya cuci, rendam pakaian bersama Ecowash laundry ball selama kurang lebih 30 menit.
● Setting mesin cuci seperti biasa.
● Pencet 'start', tunggu hingga proses membilas dan mengeringkan selesai.



● Angkat pakaian lalu jemur, sementara si Ecowash laundry ball disimpan di tempat yang kering.


Mencuci Secara Manual (dengan Tangan) Menggunakan Ecowash Laundry Ball
● Letakkan pakaian dan laundry ball ke dalam bak yang sudah terisi air.



● Supaya hasil lebih maksimal, rendam pakaian bersama laundry ball selama  kurang lebih 30 menit.
● Aduk dan putar pakaian di dalam bak selama beberapa menit. Mengaduknya jangan seperti ngaduk kuah kare ayam ya, tapi adukannya penuh tenaga sampai bajunya ikut begerak berputar. Yaaa seperti adukan mesin cuci gitu.
● Kucek lalu bilas pakaian.
● Peras pakaian lalu di jemur dan simpan laundry ball di tempat yang kering.


Gimana ?. Cara menggunakan Ecowash Laundry Ball  ini benar benar mudah dan praktis bukan ?. Manfaatnya juga bejibun. Dan yang paling penting kulit aku jadi aman nih. Tidak khawatir akan terkelupas dan gatal lagi. Mencuci jadi makin asyik, happy dan full semangat. Mau setumpuk kek, dua tumpuk baju kotor kek, atau tiga tumpuk, hajaaarrr. Nggak jadi masalah.

Ah senengnyooooo. Jadi beneran pengen buka usaha laundry baju aja nih daku *eyak. Ada yang mau laundry ?. Jom kirim ke sini yak. :D

Tanda-tanda Si Kecil Memiliki Kecerdasan Bermusik

Dulu, waktu hamil si ken, aku lumayan sering nih ngasih dia suara suara musik klasik gitu. Untuk apa ?. Ya biar keren aja sih. *glodak. Selain dengerin musik klasik, si ken juga aku perdengarkan suara merduku *brut. Baik saat konser di kamar mandi, atau ngaji al qur'an seusai sholat. Niatku melakukan itu cuma agar si ken yang waktu itu masih di dalam kandunganku kenal betul dengan suara emaknya. Itu aja sih. Mengenai musik klasik yang katanya bisa meningkatkan kecerdasan janin atau juga mengenai memperdengarkan ayat suci al quran yang juga dapat mencerdaskan janin, aku nggak terlalu mikirin.

Begitu si kecil ken lahir nih, dua hal itu juga masih aku lakukan. Sampek kapan ? sampek aku tak sanggup dengan semua ini *halah, sampek si ken mulai pandai menunjukkan aneka macam ekspresi. Ya sejak saat itu, aku semakin bersemangat memperkenalkan si ken berbagai macam suara, musik, maupun lagu. Hingga lama kelamaan musik klasik pun tergeser sepenuhnya dari chart ampuh musik ken *ahayyyy. Kalok ngaji ngaji mah masih tetep sampek sekarang.

Lama-kelamaan, beberapa lagu yang aku kenalkan kepada si ken mulai menghilang juga. Dan berganti dengan beberapa musik selera si ken yang sepertinya mengikuti seleraku. Kalau aku denger atau nonton video musik yang menurutku enak, si ken tiba tiba ikut nimbrung. Menghentikan sebentar akvitasnya lalu ikut nonton juga. Seperti saat aku menonton video klip, taylor swift-shake it off. Si ken yang tadinya lompat lompatan di tempat tidur, langsung menghentikan aktivitasnya, lalu berlari menuju ruang tengah kemudian berdiri di depan tv sambil menggoyang goyangkan kakinya.

Lalu lebih lama dari lama kelamaan, kondisi tersebut berubah. Malah sepertinya si ken yang menunjukkan padaku beberapa musik yang enak didengar.

Pernah suatu hari nih, si ayah yang pulang dari ngampus ingin menunjukkan beberapa lagu milik Jannina's Music yang ia download dan menurutnya enak kepadaku. Namun waktu itu aku sedang menuruti yang namanya panggilan alam. Jadi yaaa nggak ada yang nonton. Pikirku begitu. Eee dilalah begitu aku selesai ke belakag dan lalu menuju ke depan tv, ternyata sudah ada si ken duduk di depan tv. Nggak tolah toleh. Fokus. Penasaran dengan apa yang membuat si ken fokus, aku pun ikutan memperhatikan dan memfokuskan telinga aku kepada lagu yang tengah di dengar si ken. Dan ulalaaaa, eikeh suka juga cyiiinnn. Kejadian ini pun berlangsung beberapa kali, dan nggak selalu jatuhnya aku bakal suka dengan apa yang disukai ken. Berdasarkan hal ini aku jadi tau bahwa si ken sudah punya selera musik sendiri dan tak selalu sama dengan seleraku.



Semula, aku pikir keahlian si ken dalam memilih lagu disebabkan karena aku dan si ayah yang suka memperdengarkan musik khusus untuknya, atau musik kesukaan kami. Namun setelah beberapa kejadian yang satu ini membuatku berhenti berpikir bahwa keahlian si ken tersebut karena kami. Kejadian tersebut antara lain yaitu :

● Si ken mampu mengiringi lagu yang aku nyanyikan. Tentu saja bukan lagu 'I know you so well, girl i need you' atau lagu 'cintaku kepadamu...apalah, sayangku kepadamu...apalah'. Bukaaann. Tetapi lagu anak anak kesukaannya. 'A is aple..A..A..Aple' gituh. Nah si ken berhasil membuat hentakan dari toples, yang ia anggap seperti drum, sesuai dengan jeda yang aku buat.

● Si ken memang kurang unggul dalam linguistik, bahkan ia pernah mengalami yang namanya terlambat memulai bicara, jadi ia tak terlalu bisa cepat menangkap lalu meniru kata atau kalimat dari lirik lagu anak yang ia dengar. Meskipun begitu, si ken tetap suka ikut bernyanyi loh. Kadang masih bubling tapi seringkali lirik lagunya ia ganti dengan kosa kata yang ia kuasai seperti nama nama warna atau nama nama hewan hingga huruf abjad

● Si ken juga amat tertarik dengan aneka macam alat musik. Bahkan alat musik sederhana yang dipakai para pengamen pun membuat ia terpana loh.

● Si ken juga cukup bisa membedakan mana suara piano, bagaimana suara drum dan gitar. Ia hanya masih sedikit kurang tepat dalam hal membedakan mana suara flut dan seruling. Juga mana suara biola dan mana suara selo. Emaknye ?. Ajep ajep aje yak. hehe.

Berdasarkan hal tersebut di atas membuatku berpikir bahwa si ken begitu bukan karena kami. Melainkan karena potensi yang ia miliki sendiri. Kami hanya merangsang potensi tersebut. Itupun hanya memperdengarkannya lagu lagu anak atau beberapa lagu kesukaan kami. Kami tidak pernah mencontohkannya untuk mengubah lirik lagu atau bagaimana membuat hentakan sesuai dengan jeda lagu yang dinyanyikan. Tidak pernah. Akan tetapi meskipun sudah yakin, rasanya kurang afdol gitu kalau tidak menengok mbah google lebih dulu.

"Menurut Howard Gardner, kecerdasan bermusik mencakup kepekaan dan penguasaan terhadap nada, irama, pola-pola ritme, tempo, instrument, dan ekspresi musik, hingga seseorang dapat bermain musik dan menikmati musik".

Jadi bisa dikatakan bahwa si ken memiliki kecerdasan bermusik. Yaaa meskipun baru beberapa point saja sih yang ia tunjukkan dan ia kuasai. Alhamdulillah lah yah, sesuatu.

Kedepannya, kami sepakat untuk membantu si ken mengembangkan kecerdasan musik yang ia miliki. Mungkin langkah awalnya dengan mengikutkannya kursus musik untuk anak anak. Tidak lagi kursus sama emaknye yang suaranya maknyonyor bin makgedubrak. hehe.

Nah kalau kalian gimana ?. Sama dengan si ken atau sama dengan...
Saya. hehe.

Cara Praktis Membimbing Anak untuk Giat Menabung

Senangnya melihat pertumbuhan si buah hati dari hari ke hari yak. Sebagai orangtua, kita tentu ingin memberikan segala sesuatu yang terbaik untuk anak-anak kita. Namun memperhatikan anak bukan sekadar memenuhi kebutuhannya saja lho. Ada pula pelajaran hidup berharga yang patut kita tanamkan sedini mungkin. Salah satunya adalah cara menabung.

Jika kita sudah memperkenalkan cara menabung pada anak sejak dini, niscaya nih antinya anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas mengelola keuangan. Tidak perlu bingung mencari cara untuk mengajarkan si kecil menabung, kita tinggal melakukan beberapa hal sederhana berikut ini :

Memberikan Uang Jajan Secukupnya.
Jika orangtua sudah memberikan uang jajan harian untuk si kecil, maka tanamkan pemahaman bahwa ia tidak bisa membeli sesuatu yang harganya lebih mahal dari uang jajan hariannya. Jadi, sesuatu yang harganya cukup mahal hanya dapat diperoleh dengan cara giat menabung. Kita, orangtua bisa membantu anak si kecilmemilah mana barang yang harus dibeli dan mana yang tidak walaupun si kecil menggunakan uang tabungannya sendiri.


Belikan Celengan untuk Si Kecil

Sumber gambar
Ada banyak pilihan celengan berbentuk lucu yang bisa kita berikan kepada si kecil. Berikan celengan tersebut sembari mengajarkannya untuk rajin menyisihkan uang jajannya. Ketika uang di dalam celengan sudah banyak, kebutuhan-kebutuhan sekolah si kecil pun bisa dipenuhi dari uang tabungan tersebut. Buah hati kita pasti akan bangga jika dapat membeli sesuatu dari hasil tabungannya sendiri.


Ajarkan Anak untuk Berbelanja Secara Hemat
Sesekali tidak ada salahnya untuk mengajak buah hati kita menjelajahi situs MatahariMall. Karena MatahariMall tempat belanja online terbesar yang menyiapkan aneka kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan anak secara lengkap. Si kecil bisa belajar berhemat secara modern dengan memilih barang-barang yang harganya terjangkau ketika berbelanja online.


Mengajak Si Kecil Membuka Tabungan Di Bank
Beberapa tahun ini sudah banyak bank yang menyediakan program tabungan khusus anak. Dengan biaya saldo minimal yang tidak terlalu besar serta bebas biasa administrasi, si kecil pun akan memahami kalau menyimpan uang di bank adalah pilihan yang tepat dan aman. Kumpulkan sisa uang jajan hingga memenuhi celengan kemudian gunakan uang di celengan tersebut untuk saldo awal tabungan si kecil.


Ternyata tidak sulit kan mengajarkan si kecil untuk menabung sejak dini?.Dengan sedikit ketelatenan dan perhatian, memiliki buah hati yang cermat mengelola keuangan tak lagi sekadar jadi impian.

KEB BERKARYA : Ibarat Pelangi, Berbeda Namun Tetap Indah Mempesona

Dulu, sebelum bersatu (menjadi power rangers) atau bergabung di KEB, aku pikir KEB itu adalah kumpulan ibu-ibu rumah tangga yang suka ngeblog. Jadi sebab merasa sama dalam hal kesukaan maupun profesi, aku pun memutuskan untuk bergabung ke KEB. Mendaftar, lalu memenuhi syarat ketentuan yang berlaku di KEB trus diapprove deh sama mama maira atau makte Sary Melati.

Lambat laun *aseg, akhirnya aku tau bahwa KEB bukan hanya kumpulan ibu-ibu rumah tangga yang suka ngeblog saja. Melainkan KEB adalah sebuah wadah yang di dalamnya berisi rupa rupa perasaan, pikiran, kesukaan, kebiasaan, kegundahan, kegalauan para wanita. Mau cari yang model gimana ?. Pasti ada di KEB. Mau cari yang suka mbahas soal kecantikan ?. Ada. Cari yang suka travelling ? juga ada. Atau cari yang seperti Dian sastro juga ada ?. *Nunjuk diri sendiri  *lalu ditoyor rame-rame. Hehe.

Biasanya, sebuah komunitas itu terdiri dari orang-orang yang memiliki kesukaan yang sama. Dengan begitu komunitas pun akan berusia cukup lama. Sebab adem ayem tentrem. Karena merasa sudah satu hobi. Satu kesukaan. Maupun satu pikiran. Selain itu juga yang dibahas di komunitas tersebut tak pernah jauh banget dari apa yang sama sama disukai. Jadi aman. Aman dari yang namanya kres-kres pecah kongsi.

Lain halnya dengan KEB. KEB memang terdiri dari para wanita yang memiliki kesukaan yang sama yakni ngeblog, akan tetapi di KEB tidak melulu membahas soal ngeblog. Semua anggotanya bebas mau share apapun asalkan tidak mengandung si sara dan berbau forno. Mau share tulisan soal parenting, monggo. Share curahan hati juga silahkan. Share menu masakan plus masakannya sekalian juga boleh banget *hahayyyy. Apalagi share soal ilmu ngeblog hingga dapetin duit dari ngeblog, beuughhh, pasti bakal diserbu. Boleh dishare, boleh dikomentarin dan boleh ngajukan pertanyaan juga kepada si empunya tulisan. Beneran. Anggota KEB pada royal koq sama ilmu. Nggak pelit informasi. Mau tanya apa pasti dijawab tentu saja sesuai dengan pengalaman masing-masing.

Share yang beraneka ragam tersebut tentu saja ada yang menimbulkan pro dan kontra. Seperti misalnya share soal ibu bekerja atau ibu rumah tangga. Kalau di luar, bahasan tersebut masih cukup mampu memicu mom war. Tapi kalau di KEB nggak. Dua wanita yang mbahassoal itu (satunya soal ibu bekerja dan satunya lagi soal ibu rumah tangga) malah saling berpelukan ala teletubbies gitu. Atau jangan-jangan mereka berdua itu, si emak annisa steviani dan emak istiana sutanti, memang jelmaan teletubbies kali yak ?. Mari kita tanyakan langsung ke mereka berdua. Hehe.

Pro dan kontra itu pasti selalu ada. Dimanapun pasti kita ketemu sama yang namanya perbedaan. Tapi ya tergantung masing-masing menyikapinya gimana. Kalau aku sendiri nih, misalnya ketemu sama tulisan salah satu atau salah dua anggota KEB yang nggak sreg di hati, biasanya aku memilih untuk jadi silent reader aja. Kadang juga ketidak-sreg-anku itu aku tuangkan juga di blog. Kalau sudah begitu, ya harus siap-siap aja mendapat komentar yang unik. Resiko lah yah. Trus selanjutnya apa ?. Ya udah. Nggak perlu di simpan di hati donk ah. Apalagi berbalas nyinyir. Lanjutin ngeblog aja. Lanjutin berkarya. Kalau semangat ngeblog hilang, lalu keluar dari suatu komunitas blogger gara-gara ada yang kontra sama kita, beuugghh, dijamin bakal rugi. Bisa hilang kesempatan dapet ilmu ini itu secara gratis. Bisa hilang juga ladang amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat kepada kawan-kawan blogger dan yang lainnya. Dan bisa hilang juga peluang untuk menghasilkan pundi-pundi dari dunia blogging ini.

Ah rasanya, kawan-kawan blogger, terutama para emak blogger, sudah paham betul akan hal itu. Makanya KEB tetep adem ayem tentrem dan langgeng sampai saat ini, di usianya yang sudah menginjak 4 tahun ini. Pro dan kontra pun sudah jadi hal yang biasa. Sama sekali nggak membuat para emak blogger berhenti berkarya. Menelurkan tulisan yang oke punya. Menabur manfaat serta dapat menuai hasil yang begitu manis rasanya (baca : punya banyak teman atau kantong jadi tebal, hihihi) amin.

Di ultah KEB kali ini, aku ingin melakukan dua hal. Yang pertama adalah ingin mengucapkan terima kasih kepada para founder KEB yang sudah berpeluh-peluh membentuk komunitas se-kece ini. Terima kasih juga buat para makmin yang sudah siap sedia menghandle emak-emak rempong seperti eikeh ini. Dan terima kasih juga buat kawan-kawan emak blogger yang senantiasa menyulut semangatku untuk terus ngeblog makin membara *tsah.

Harapan plus doa aku untuk KEB adalah semoga KEB makin mengudara *tsah. Terus menebarkan energi positif kepada para wanita di seluruh penjuru negeri ini bahkan hingga ke luar negeri. Serta terus menjadi inspirasi. Khususnya inspirasi untuk negeri ini. Bahwa, meskipun dalam perbedaan, tapi tetap berkarya untuk perubahan. Ibarat pelangi yang memiliki warna berbeda-beda, mejikihibiniu. Berbeda tapi tetap mampu menyajikan pemandangan yang indah dan mempesona. 


Bermain Membuat Rumah Boneka

Kalian sudah nonton film toy story 3 kan ?. Itu tu yang ada adegan barbie ketemu dengan ken. Kalian lihat rumah si ken, beuugghh, kece ya rumahnya. Rasanya aku pengen nginep di situ. Sayangnya yang ditawarin si ken cuma si barbie aja. Sementara, aku, mrs. Potato Head nggak ditawarin si ken sama sekali. Eikeh Syedih. *halah. Hehe.



Seneng banget rasanya melihat rumah boneka seperti itu. Keren. Pasti seneng banget deh ya yang bisa punya rumah boneka seperti itu. Pasti donk. La wong aku dulu punya rumah boneka dari kardus saja rasanya sudah senang banget. Iya, waktu aku kecil dulu tuh, aku suka main boneka dari kertas sama kakak sepupu aku. Untuk membuat permainan ini lebih seru, kami pun membuat rumah untuk  boneka kertas kami. Tentu saja rumah bonekanya tidak seperti rumah barbie atau ken. La wong bahan bahan yang kami gunakan untuk membuat rumah boneka tersebut hanya aneka kardus kardus bekas wadah pasta gigi,bekas bungkus rokok, hingga kardus bekas korek api. 

Bahan bahan tersebut kami kumpulkan satu persatu. Kadang kami mendapatkannya berserakan di depan warung klontong. Atau kadang juga kami menemukannya di jalan jalan saat kami tengah bermain. Pokoknya mah dulu kalau lihat kardus bekas rasanya kayak makan coki coki se-renteng gitu. Seneng banget.

Kalau sudah banyak, kardus-kardus tersebut akan kami atur, berjajar-jajar, membentuk kotak atau persegi panjang besar. Nah di dalam kotak tersebut akan ada kotak-kotak kecil lagi yang akan menjadi kamar tidur, kamar mandi, ruang nonton tv, tempat pesta dan lain sebagainya. Komplit dah. Hehe.

Kurang lebih seperti ini rumah boneka kertas yg aku buat dulu

Kalau sudah main ini, aku dan kakak sepupu aku suka lupa waktu dah. Saking asyiknya. Kadang kalau kami sudah suka banget sama rumah yang kami buat, rasanya eman gitu mau dibongkar. Tapi tetap harus kami bongkar, kalau nggak, bisa dimarahin ibuk. 

Sederhana namun tetap menyenangkan. Kalau sekarang mah mau membuat rumah atau bangunan apa gitu sudah nggak pakai kardus bekas lagi melainkan pakai lego beneran atau lego kw. Kaya' si ken nih, membuat bentuk bentuk bangun ruang pakek lego kw. Hihihi. Tentu saja yang seperti ini lebih cakep, lebih keren, lebih variatif, dan pasti akan membuat anak menjadi lebih kreatif. Tapi nih kalau dipikir-pikir, rumah boneka yang aku buat pakek kardus itu hampir sama dengan sketsa desain desain para arsitek. Ya nggak ?. Cuma ya lebih kece-an punya mereka donk. Jauh. Daripada punya anak desa bin anak kebon yang manis kinyis kinyis seperti aku ini. Hehe.

Membangun rumah versi anak masa kini

***

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...