Tips Memilih Busana Muslim yang Tepat Saat Wawancara Kerja

Sumber

Banyak para wanita muslimah yang terkadang bingung dengan pilihan busana muslim yang harus dikenakan saat ada wawancara suatu pekerjaan. Busana muslim yang mereka pakai tentu harus sopan, rapi dan tetap modis agar memiliki kesan berbeda terhadap orang yang melihatnya. Begitu juga dengan model busana muslim yang harus disesuaikan ketika pergi ke tempat wawancara kerja. Apakah di kantor atau di luar kantor. Nah sebagai referensi, rancangan Jenahara dapat menjadi contoh untuk kalian. Kalian juga bisa mengaplikasikan busana muslim dengan busana lain seperti blazer dan rompi yang sesuai dengan tema, begitupun dengan kerudung yang kalian kenakan. Usahakan jangan memakai kerudung dengan terlalu banyak aksen motif dan warna. Pilihlah warna polos saja lebih bagus.  
Untuk menambah wawasan kalian dalam berbusana muslim berikut aku tuliskan tips memakai busana muslim saat wawancara kerja.
  1. Pilihlah model dan ukuran yang sesuai dengan tubuh, jangan sampai kebesaran atau kekecilan tentunya busana muslim yang dikenakan pun harus terlihat rapi, sopan dan bersih agar tetap nyaman saat dikenakan.
  2.  Pilihlah busana muslim yang tidak terlalu banyak motif, karena dengan banyak motif akan mengganggu pandangan yang mewawancarai kita. Lebih baik menggunakan busana muslim yang simpel dan praktis serta dengan warna yang elegan dan tidak memakai warna mencolok.
  3.  Pilihlah bahan yang sesuai dengan kebutuhan, jangan gunakan busana muslim dengan bahan jeans saat wawancara. Karena jeans tidak cocok dipakai saat wawancara kerja, sebaiknya menggunakan bahan lain seperti katun.
  4. Gunakan hijab dengan model simpel, praktis, bersih dan rapi jangan terlalu banyak lilitan dan aksesoris pada hijab yang kalian kenakan, juga sesuaikan warna hijab dengan busana yang kalian pakai.
  5.  Kalian bisa menambahkan pemakaian blazer atau rompi dengan model yang disesuaikan dan tentunya hindari bahan jeans. Kalian bisa memilih blazer dengan warna putih atau hitam. namun jangan terlalu memaksakan dan jangan sampai memperlihatkan kesan menumpuk saat berbusana muslim.
  6.  Pakailah sepatu yang nyaman kalian gunakan. Seperti sepatu heels, atau untuk kalian yang tidak bisa memakai sepatu hak tinggi. Kalian bisa memakai flat shoes saat wawancara kerja dan hindari pemakaian sepatu olahraga.


Demikian beberapa tips memakai busana muslim saat wawancara kerja dan tentunya akan sangat bermanfaat untuk kalian yang sedang membutuhkan tips tersebut. busana muslim  Jenahara juga dapat jadi referensi bagi kalian.

Bonding Is The King

Sudah sudah sudah. Hentikan sudah perselisihan di antara kita. Duhai para pemilik telapak kaki surga. Baik itu ibu bekerja atau ibu di rumah. Sudah bukan saatnya lagi memperdebatkan Siapa yang akan menelurkan generasi uwow dan sebaliknya. Sudah ya. Lagipula.... Sudah kadaluarsa cyin. Sekarang waktunya ngomongin descendant of the sun *halah. Hehe.

Sebab apa ? Sebab belum pasti, seorang  ibu rumah tangga akan menelurkan generasi emas. Belum tentu juga, ibu bekerja menelurkan generasi sebaliknya. Hukum mutlak tidak berlaku pada kasus ini.

Untuk menghasilkan generasi yang amazing, menurutku, dibutuhkan keseriusan orang tua terutama ibu dalam mendidik anak. Bentuk keseriusan tersebut berupa :

1. Mengetahui tahapan perkembangan si kecil.
2. Mengerti asupan gizi yang baik untuk si kecil
3. Mengetahui keunggulan si kecil
4. Mengetahui kelemahan si kecil
5. Memahami keinginan si kecil
6. Mengetahui kebutuhan si kecil
7. Mengenal lingkungan sosial si kecil
8. Mengerti ekspresi si kecil

8 hal tersebut dapat diperoleh dengan cara membangun bonding dengan si kecil. Bonding tak melulu dibangun berdasarkan lamanya waktu bersama dengan si kecil. Namun bonding juga dapat terbangun dari quality time. Waktu yang benar-benar berkualitas. Waktu dimana fokus perhatian mengarah kepada si kecil. Hanya si kecil. 

Nah pada saat itu kita bisa menggali segala informasi tentang si kecil. Mengamati bakat yang ia miliki. Mencari apa yang perlu distimulus. Dan sebagainya.

Soal bonding yang terbangun dari quality time ini (bukan dari lamanya waktu bersama-sama dengan si kecil) sudah dibuktikan oleh Si Ayah. Si ayah yang memiliki waktu lebih sedikit bersama si kecil daripada aku. Yakni hanya  sekitar 3-4 jam/24 jam. Ternyata juga memiliki bonding yang baik dengan si kecil ken. 

Si ayah tahu cara mengatasi si kecil yang bertingkah begini atau begitu. Si ayah juga kenal betul dengan ekspresi si kecil. Dan juga paham mana makanan yang disukai si kecil. Tanpa aku beri tahu. Malah kadang si ayah yang ngasih tahu aku solusi kalau si ken lagi begini begini adalah ini ini ini.

Jadi sudahlah yah. Stop Momwar. Cukuplah Superman dan Batman saja yang war-waran. Toh kita kan sama, sama-sama menjadi seorang ibu dan sama-sama berpeluang tinggi menghasilkan the amazing generation. Pokoknya mah yang paling penting harus ada bonding antara orangtua dan anak. Ini hukumnya fardhu 'ain alias wajib dimiliki oleh setiap orangtua. Baik ibu bekerja maupun ibu di rumah. Bonding is The King.

Cara Agar Ibu Yang Mempunyai Balita Tetap Nyaman Saat BAB

Sudahkah kalian "nyetor" hari ini ?. Kalau belum, jangan lupa nyetor yak. Karena buang air besar berdampak pada kesehatam tubuh kita juga. Nggak percaya ? Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang *halah.

Alhamdulillah, aku sudah bab hari ini. Berlangsung dengan lancar jaya tanpa hambatan berupa :
● si kecil manggil-manggil.
Kalau sudah bgini biasanya aku mulai gelisah).

● denger suara gubrak atau gedebug.
Mulai teriak-teriak dari kamar mandi.

● si kecil nangis.
Hasrat bab mulai pudar, ingin berhenti, tapi nanggung.

● melihat si kecil tengah menatap kamar mandi.
Sebab nanhgung jadi muulai berusaha mempercepat - > Ngeden pakek tenaga dalam - > sambil teriak teriak kepada si kecil agar mau menunggu sebentar.


● melihat si kecil mulai mendekati kamar mandi.
Semakin dipercepat - Ngeden dengan tenaga yang full power.

● si kecil bilang "Luk Ba" dari balik pintu kamar mandi yang terbuka setengahnya. 
Saat ekspresi kaget berkolaborasi dengan ekspresi lagi konsentrasi to the max demi cepat selesai.

● si kecil ikut masuk kamar mandi (padahal emaknye tengah konsentrasi).
HUUUAAAAAA.

Hampir semua ibu yang mempunyai balita pernah mengalami kejadian seperti di atas. Terutama ibu-ibu yang momong si kecil sendirian saat suami pergi bekerja. Betapa senepnya, alias menderitanya saat bab jadi tak nikmat sebab tingkah si kecil yang amazing. Meskipun begitu, kejadian ini akan menjadi kenangan yang terbingkai aman di ingatan. Betul begitu ibuibu ?.

Untuk menghindari hal itu terjadi. Aku biasanya, jauh-jauh hari *halah, sudah mempersiapkan beberapa cara agar bab nyaman. Jadi saat aku mau bab, aku .....
■ Memilih program tv kesukaan si kecil
Untuk ini, aku menyiapkan list proram tv apa saja yang si kecl suka. Lengkap dengan jam tayangnya. Biasanya kalau sudah dinyalain program tv kesukaannya, si kecil akan anteng duduk di depan tv. Sampai aku selesai melaksanakam panggilan alam.


■ Menyiapkan camilan kesukaan si kecil
Kalau ini, aku pakek pertimbangan waktu. Kira-kira camilan mana yang habisnya membutuhkan waktu cukup lama. Misalnya batu gitu *wadoh, Hehe.


■ Memutar lagu-lagu favorit si kecil
Tidak semua lagu menjadi favorit si kecil. Kalau suka ia akan ikut menyanyi bahkan bergoyang. Kalau tidak suka ia akan minta dimatikan lagunya atau ia matikan sendiri atau pakai cara ampuhnya yaitu nangis bombay.


Pernah nih ya, aku ceritanya lagi asyik asyik ikutan nyanyi sambil dengerin radio. Eee tiba tiba si ken mendekat lalu nangis di depanku. Bingung donk yak ? Tanyain kenapa ? Dia diem aja. Aku nyanyi lagi dia nangis lagi sambil akhirnya bilang gini "nanan ma nanan". Sejak saat itu aku baru sadar bahwa suaraku tak semerdu ariana grande *yaiyalaaahhh *hellooooooww, hehe.

■ Membuat mainan 
Kalau ada mainan baru, si kecil bakal konsentrasi meng-eksplorasi mainan barunya itu. Jadi aku biasanya bikin mainan yang sederhana aja. Dari barang bekas. Malah kadang penampakannya maknyonyor gitu. Tapi si kecil mau memainkannya.

Landasan dari kardus bekas ini bikin si kecil anteng sebentar


■ Nunggu si kecil tidur
Ini tergantung dari seberapa kuat menahannya. Juga tengah kebelet atau tidak.


■ Nunggu ada yang momong
Sama dengan nunggu si kecil tidur. Kalau aku masih sanggup ya nunggu sama si ayah pulang kerja.


Itulah beberapa cara yang aku lakukan saat aku akan bab. Demi bab bisa lebih nyaman dan lega. Kalau kalian gimana nih ? Pernah mengalami hal seperti aku gitu nggak ? Kalau iya, share di sana yak cara kalian mengatasinya seperti apa. Monggooooooo.

Smartphone Sejutaan Dengan Hasil Memuaskan​

Sejak aku ngeblog dan sering ikut beberapa lomba review Smartphone. Aku tidak lagi memilih smartphone berdasarkan harganya saja. Akan tetapi hal pertama yang aku lihat pas milih smartphone adalah sistem operasinya, Android, iOS, Windows, atau Blackberry. Kira-kira mana yang paling gampang aku pakai sehari-hari. Percuma donk ya kalau canggih tapi jatuhnya malah bikin aku ribet bin rempong dan aku nggak bisa manfaatin smartphone-nya secara maksimal. Nggak asyik kan ?.

Abis itu, yang aku cek lagi adalah kapasitas memorinya. Tau sendiri lah ya, sekarang aplikasi smartphone macem-macem dan apa-apa disimpen di henpon. Nah, ini juga berkaitan sama kameranya nih. Makanya, hal selanjutnya yang aku cek pas pilih smartphone adalah kamera. #Kudu.

Kok kamera, menurut kalian, kenapa?

Penting lho ini, buat selfie, foto bareng temen-temen, buat foto berdua pacar alias cem-ceman dunia akhirat (suami), selfie, foto bareng sahabat, selfie, foto bareng kapten Yoo Shi Jin atau Song Joong Ki, halah, dan seterusnya. Karena penting banget nih, gak mau dong pilih smartphone yang kameranya seadanya aja. Nanti hasil fotonya malah jelek, nggak jelas, nge-blur. Padahal kan penampakan aslinya kan cakep. Masa' kalau difoto hasilnya malah tambah maknyonyor. Nggak ah. Nggak mau begitu. Jaman sekarang smartphone itu harus lebih dari sekedar bisa buat nelpon, chatting, browsing, tapi juga kamera. Pokoknya harus satu paket.

Smartphone yang kameranya canggih biasanya mahal tuh!


Kata Siapa ?. Rajin-rajin browsing dan googling dong, makanya! Pilihannya banyak kok, sekarang pilih sesuai keinginan aja. Kalo aku sih sekarang lagi naksir sama Huawei Y6. Smartphone ini bersistem operasi Android, cocok lah sama aku! Kapasitas memorinya pun 8G, cukup juga lah buat menampung foto-foto aku (yang cihuy-cihuy itu).

Nah, kameranya nih…
Huawei Y6
Huawei Y6
Kamera belakang Huawei Y6 berkapasitas 8MP dan kamera depan  2MP, lumayan banget kan. Hasil fotonya pasti cukup tajam, jadi pasti keren buat di-upload ke instagram. Kameranya punya aperture f2.0 atau aperture besar yang artinya kalau buat dipake foto-foto di malam hari, hasilnya tetap akan bagus.

Fitur-fiturnya juga menarik. Ada yang namanya smart face enhancement yang bisa buat meng-edit foto wajah. Selain itu ada smart preview window, pictures with watermarks (foto-foto kita-kita nanti bisa dikasih tulisan-tulisan gitu deh!) dan fitur panorama yang juga bagus. Kebayang sih, pasti bakalan puas banget foto-foto pake Huawei Y6 ini. Hasilnya kece, fiturnya juga seru-seru!

Nggak perlu khawatir juga kalau kita keasyikan foto-foto (cekrek cekrek upload gitu), semua foto kita bisa disimpan kok, karena kapasitas memori Huawei Y6 bisa ditambah dengan memori external sampai 32GB.

Harganya?
Beeuuugghhh. Aman Cyin. Aman di kantong. Cuma sejuta-an saja! Pas kan buat kantong kita-kita :). Silahkan, Monggo-monggo kalian googling sendiri ya, Huawei Y6, buat dapetin info harga dan hal-hal kece lainnya soal smartphone ini. 

[Momen Tak Terlupakan] Saat Sedang Makan

Setiap orang pasti punya moment-moment yang tak terlupakan. Terutama moment bareng si kecil. Aku pun begitu loh. Beneran. #NggakAdaYgNanya.

Moment itu adalah saat aku lagi makan. Makan apa aja yang pasti minumnyaaaaaa.....teh botol sosrooooo. Gitu.

Pernah nih ya aku lagi laper-lapernya, trus ambil nasi ambil lauk duduk cantik mulut mangap ngap ngap ngap eeeeee tiba-tiba ...........

- Si ken dateng minta benerin mainannya.

- Si ken naik ke punggungku lalu main perosotan. Nyam nyam nyam ngek ngek ngek.

- Si ken nabrak pintu

- Si ken minta ditemenin joget

- Si ken minta ambilin jajan

- Si ken kentut

- Si ken pipis

- Sampek Si ken bab pun pernah aku alami. Dan semuanya itu aku lalui dengan tatapan nanar ke arah sepiring nasiku. Lalu bergegas menuruti apa yang si ken mau.

Tapi pernah sih aku nggak nurutin si ken. Waktu itu aku lagi terserang busung lapar eh kelaparan maksudnya. Saking lapernya, aku tetep ngelanjutin makan. Sementara si ken mondar mandir di depanku sambil megangin pantatnya. Sembari ngunyah, mulutku juga berkata "tahan ken tahaaannn, tahaaannn, tahaaannn, yak yak yak, tahaaaaaannnn....."

brooootttt

Haiyaaaahhhhh

Keluarlah sudah.

Itu terakhir kalinya sih. Dan nggak pengen ngalamin itu lagi. Meskipun waktu itu, aku makan bertemankan suara brott dan bau nyelenting itu. Bener-bener nggak ngilangin hasrat makanku juga, aku tetep lanjut makan. Soalnya nanggung, tinggal dikit juga kan. Emaaann. Eman apa laper ?. Laper. hehe. Iya, nggak pengen begitu lagi dah. Soalnya kasihan si ken. Wajahnya sampek abang ijoe gitu demi nahan sesuatu. Duuhhhh.

Nah itu salah satu moment yang tak terlupakan bagiku bareng si kecil ken. Kalau kalian pernah ngalamin itu juga nggak ?. Pasti nggak terlupakan kan ?. kan kan kan ?.

[Buku] Cerdas Dengan Spiritual Educational Games

Bukan suatu hal yang asing lagi saat membaca atau menonton berita soal orangtua membuang bayinya karena masalah ekonomi maupun karena hubungan gelap. Atau berita soal seorang anak membunuh orangtuanya karena tidak diberikan uang untuk membeli rokok. Atau juga berita soal artis yang tertangkap tengah mengonsumsi narkoba karena kabarnya si artis sedang depresi. Atau berita soal korupsi yang dilakukan oleh seorang oknum pejabat demi ingin hidup bergelimangan harta. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Berita-berita tersebut tidak hanya membuat kita menggeleng-gelengkan kepala. Namun juga membuka mata kita akan sebuah fakta bahwa bangsa ini tengah mengalami krisis kecerdasan spiritual.

Mengapa disebut demikian ?. Menurut kbbi, spiritual itu berhubungan dengan kejiwaan, rohani, batin. Sementara kecerdasan adalah kemampuan dalam menyelesaikan suatu masalah, menemukan solusi, serta mengetahui mana yang lebih baik. Jadi kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang dalam menghadapi atau menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kejiwaan, rohani, batin. 

Beberapa contoh di atas merupakan bentuk ketidakmampuan para pelaku dalam menyelesaikan masalah yang tengah dihadapinya. Sehingga ia melakukan tindakan kriminal seperti itu. Padahal jika ia memiliki kecerdasan spiritual, tentu saja hal tersebut tidak akan pernah masuk dalam pilihan solusi dari masalah yang tengah ia hadapi. Oleh sebab itu, kecerdasan spiritual ini bisa dibilang merupakan kecerdasan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Dan alangkah baiknya apabila kecerdasan spiritual ini distimulus sejak anak usia dini.

Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk menghadirkan kecerdasan spiritual ini. Mengingat bahwa jiwa dalam kata spiritual memiliki makna yang luas. Namun, di Indonesia, kecerdasan spiritual ini biasanya dikaitkan langsung dengan agama. Dengan kata lain, kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang untuk menyadari keberadaan Tuhan, dimana pun, dan kapanpun. Kemudian, kesadaran tersebut berpengaruh terhadap segala perbuatannya. [13]

Maka dari itu, kecerdasan spiritual anak usia dini ini, di negeri ini, distimulus dengan ajaran agama. Misalnya tentang memahami Kebesaran Allah, tentang Allah Maha Pengasih Maha penyayang dan sebagainya. Jika anak paham dengan hal ini maka jika suatu saat nanti ia tengah mengalami musibah. Maka ia tidak akan patah semangat apalagi hingga melakukan hal-hal yang seperti di atas. Namun ia akan lebih tegar, tetap semangat karena ia paham bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Bahwa Allah pasti akan membantunya dan menunjukkan solusi untuknya.

Sayangnya, hal tersebut belum diberikan kepada anak usia dini, bahkan hingga sekolah lanjutan. Mereka hanya dicekoki berupa ilmu-ilmu agama, menghapal hadist, ayat al quran, dan sebagainya. Sementara sisi jiwa belum tersentuh. Seharusnya stimulus yang digunakan tidak seperti itu. Teutama untuk anak usia dini. yang sebagian besar dunianya hanya tentang bermain, bermain dan bermain. [15]

Itulah yang menjadi salah satu latar belakang bagi Suyadi untuk menerbitkan buku yang berjudul Cerdas Dengan Spiritual Educational Games. Sujadi menuliskan bahwa Spiritual Educational Games ini bukan model permainan pada umumnya. Namun model permainan yang dibuat dengan mempertimbangkan aspek kecerdasan majemuk Howard Gardner, Montessori, dan SQ for Kids. [17]

Berbekal 3 konsep dasar tersebut, Suyadi membuat SEG dalam beberapa basis. Pertama adalah SEG berbasis alat atau benda. Yakni bentuk-bentuk alat permainan edukatif yang dirancang secara khusus untuk pengembangan kecerdasan spiritual anak. Contoh permainan menggunakan menara ajaib. Anak-anak akan diminta untuk naik ke menara ajaib sambil membawa bola. Tak lupa guru atau orangtua meminta anak untuk berdo'a terlebih dahulu lalu selalu memotivasi si anak hingga berhasil menaiki menara. [155 ]

Kemudian SEG berbasis Aktivitas. Seperti bermain peran dalam sebuah cerita seorang anak yang ditinggal ayahnya karena gugur membela tanah air. Atau tentang peristiwa bencana alam meletusnya gunung merapi dan lain sebagainya.  [163]

Masih banyak lagi macam permainan Spiritual Educational Games yang ada dibuku karya Suyadi ini. Dimana permainan-permainan ini akan menstimulus kecerdasan spiritual anak dengan cara yang menyenangkan. Serta akan memberikan hasil yang luar biasa dan lebih mendalam. Spiritual anak tidak akan berada di permukaan saja. Namun akan berada di hati sanubari anak. 

Buku Cerdas Dengan Spiritual Educational Games ini bisa dijadikan pegangan bagi orangtua juga para pendidik anak usia dini. Untuk mengembangkan kecerdasan spiritual anak. Demi masa depan anak, keluarga, juga bangsa ini.

Data Buku :

Penulis : Suyadi
Editor : Kak Damaya
Penerbit : Saufa
Tahun terbit : Cetakan Pertama, 2015
Jumlah halaman : 176
ISBN : 978-602-255-905-4

Olin dan Pemuda Misterius

Musim hujann telah tiba. Membawa kabar gembira bagi pendamba kehadirannya. Seperti sungai, sumur yang mengering. Tanah, ladang yang retak serta sang kodok yang mulai lelah bernyanyi.. Hujan menyegarkan. Hujan menyejukan. Hujan menghijaukan.

Di sisi lain. Terkadang musim hujan tak membingkai senyuman. Menghadirkan kekhawatiran juga tak jarang kesedihan. Sebab adakalanya turunnya hujann mengundang bencana alam. Berupa banjir hingga tanah longsor. Apalagi saat musim hujan berada di puncaknya seperti saat ini. Berita berita soal bencana alam karena hujan, muncul bergantian.

Maka sebagai wilayah yang tidak terkena musibah tersebut. SMA tempat Olin bersekolah, berinisiatif  mengadakan bakti sosial guna membantu para korban bencana alam. Bakti sosial ini akan diadakan selama bencana alam masih terjadi.

Program bakti sosial yang diadakan oleh sekolah tentu saja disambut penuh antusias oleh Olin dkk. Mereka pun sudah merencanakan berbagai macam ide untuk mengumpulkan dana dari masyarakat sekitar. Mulai dari mendatangi rumah warga satu persatu. Lalu menjual jajanan yang hasil penjualannya akan disumbangkan. Hingga menyebarkan informasi tersebut ke media media sosial yang mereka miliki.

Lokasi bencana alam yang mereka kunjungi pertama kali adalah daerah yang terkena bencana longsor. Dengan sigap Olin dkk mulai beraksi. Mereka tidak hanya membawa bantuan bahan saja, tetapi juga berusaha untuk menghibur para korban longsor. Terutama anak-anak kecil.

"Kak Olin punya tebak-tebakan ni buat kalian, siap siap jawab  ya" kata olin. 
"Di dalam sumur nih, ada berbagai macam batu, nah menurut adek-adek batu apa yang nggak ada  di dalam sumur,hayo batu apa hayoooo" lanjut olin.
"Batu akik" 
"Ada" jawab olin
"Batu permata"
"Ada"
"Batu kali"
"Ada"
"Tuh kaaannn, apa jawabannyaaaaa" bisik salah seorang anak ke anak disebelahnya.

Olin mengajak anak-anak korban longsor main tebak-tebakan


Anak-anak tersebut saling berbisik dan berdiskusi mencari jawaban teka teki yang diajukan olin. Tak hanya anak-anak. Lia dan Kristin juga sibuk mencari jawaban teka teki olin.

"Batu cinta" ucap Lia. Langsung disenggol Kristin dan dipelototi Olin.
"Ups sorryy, kelepasan" gumam Lia sambil nyengir.
"Yak waktu habis, jawabannya adalah Batu keriiiiinnngggg" sorak Olin kegirangan. Sendirian. Sedangkan anak-anak hanya melongo melihat tingkah Olin yang bersorak sorai kegirangan.

"Yang gampang aja kak, yang itu susah" pinta salah seorang anak berbaju merah.
"Okee, yang gampang-gampang serahkan pada kakak" ucap Lia sumringah. Menyingsingkan lengan bajunya dan mulai beraksi :
"Apel, apel apa yang".

"Warna-warni kan kak ?". Potong salah seorang anak yang berbaju biru.
"Loh koq tau".
"Sudah sering muncul di tv kak" jawab anak itu lagi. Lia lalu mundur ke belakang. Wajah sumringahnya buyar. Sedangkan Olin dan Kristin mengulum senyum melihat ekspresi pasrah wajah Lia.

Acara bakti sosial siang itu berlangsung dengan baik. Setelah berpamitan mereka bergegas naik ke bus sekolah. Begitu Olin, Kristin dan Lia duduk di kursi penumpang, Olin segera membuka pembicaraan. 

"Emmm ngomong-ngomong tadi ada seorang pemuda yang terus menatap ke arahku" ungkap Olin.

"Ciiiieeee..ada yang naksir nih yey" goda Lia. Sementara Kristin mentowel towel Olin.
"Tatapan matanya aneh, aneh banget" lanjut Olin. Lia dan Kristin berhenti menggoda Olin.
"Sudaahhh, nggak usah dipikirin, toh kita juga nggak balik ke sini lagi kan" kata Lia.
"Iya bakti sosial selanjutnya kn nggak di sini lagi, tapi di daerah yang terkena banjir, jadi nggak usah terlalu dipikirin yak, mungkin orang iseng" ucap Kristin. Olin mengangguk. Namun di dalam benaknya, Olin masih terbayang dengan tatapan aneh pemuda itu.

***

Keesokan harinya, mereka kembali beraktivitas sebagaimana biasa. Belajar. Namun saat pelajaran berlangsung, Olin nampak gelisah. Lia juga Kristin menyadari hal itu.
Masa istirahat tiba. Lia dan Kristin kemudian mendekati Si Olin yang saat itu tengah duduk sendirian sambil membaca buku terbitan Kaifa juga sesekali wifi-an menggunakan andromax 4G LTE.

Olin duduk sendirian smabil baca  buku terbitan kaifa
dan wifi an pakai andromax 4G LTE 

"Li:)n, kamu nggak apa-Apa kan?" tanya Kristin.
"Ah nggak, aku sehat begini".
"Tadi waktu pelajaran kamu nggak konsen gitu" giliran Lia yang bertanya.
Lalu dilanjutkan Kristin :
"Jangan bilang kamu masih memikirkan pemuda kemarin".
Olin mengangguk.


"Aku lihat dia lagi, tadi pagi, di gerbang sekolah" ungkap Olin. Lia dan Kristin saling menatap.
"Busyet, beneran Lin ? " tanya lia. Olin mengangguk.
"Kamu sudah bilang mas/orangtuamu mengenai hal ini ?" tanya Kristin. Olin menggeleng.
"Belum, mungkin nanti" jawab Olin.
"Okee, nanti aku dan lia nganter kamu sampek rumah". Kata Kristin, dan di-iyakan oleh oleh Lia.
"Makasih ya, makasih banget" ucap Olin seraya menggenggam dua tangan sahabatnya tersebut.

Bel pulang sekolah berbunyi.

Lia dan Kristin menepati janjinya untuk mengantar olin pulang. Saat mereka lewat pintu gerbang, Olin tidak melihat pemuda itu lagi. Ada kelegaan di raut wajahnya.

"Tapi Lin, meskipun dia udah nggak nongol lagi, meskipun kamu juga bisa taekwondo, kamu harus tetep bilang ke masmu atau ke orangtuamu, harus" ucap Lia mengingatkan. Olin tersenyum.

Sepanjang perjalanan, mereka pun asyik membicarakan soal cara mengumpulkan dana untuk bakti sosial berikutnya. Lia mengusulkan untuk membuka jasa edit foto bertarif murah dan hasilnya akan disumbangkan. Sementara Kristin lebih suka memakai cara mereka sebelumnya yakni buy for charity.

"Kita coba caraku aja dulu, kalau hasilnya sedikit baru kita pakai cara yang kemarin, gimana gimana hem hem hem" tawar Lia. Olin mengangguk. Lalu tiba-tiba menggeleng kuat seraya bergumam :
" Ya Allah...". Lia dan Kristin kompak menatap Olin.
"Pemuda itu lagi?" tanya Kristin.
"Mana ? sini ku foto trus aku laporin ke polisi" Lia menimpali. Bagi Lia ini sudah keterlaluan dan merupakan tindakan kriminal karena mengganggu kenyamanan orang lain.
Lalu Olin menunjuk ke seberang jalan. 
"Mana Lin ? Yang mana ?" Lia dan Kristin celingukan.
"Itu di sana. Di dekat pohon itu" ucap Olin.
"Mana Lin, ma...................." Kalimat Lia menggantung. Tiba-tiba ia sadar sesuatu. Begitu juga dengan Kristin. Bahwa pemuda itu.....................


***

Keesokan harinya, di sekolah. Lia dan Kristin nampak tengah serius berbincang di teras kelas. Sedangkan Olin belum tiba. 

Kristin dan Cecilia, sahabat olin

"Aku heran, kenapa Olin ? Koq nggak kamu aja ?".
Enak aja" Lia cemberut. Kristin menahan tawa.
"Yang jelas, kita harus segera beraksi, kasihan Olin" kata Kristin serius.
"Tapi kita nggak harus pergi ke tempat itu lagi kan?" 
"Ya harus ke sana donk, kita harus cari informasi tentang pemuda itu" terang Kristin.
"Iya sih" ujar Lia pasrah
"Okee, fix, kita tinggal ngomongin rencana kita ini ke Olin, mudah-mudahan dia setuju".
Lalu mereka berdua, bersama-sama, menatap langit. 
Set.

***

Hari yang ditentukan tiba. Tepatnya di Minggu pagi. Mereka berdua, Lia dan Kristin, menjemput Olin yang akhirnya setuju dengan ajakan mereka. Dengan syarat kakak Olin, Bagus, diperbolehkan untuk ikut.
"Setuju" ujar Lia semangat
"Lumayan ada bodyguard gratis" lanjut Lia sambil berbisik pada  Kristin yang juga mengagguk penuh arti. Lalu kemudian mereka berdua mendapat toyoran dari Olin. Lia dan Kristin meringis.


"Berangkat yok" ajak Mas Bagus.

Beberapa saat kemudian, perjalanan mereka untuk menyelesaikan masalah Olin dengan pemuda misterius itu segera dimulai.

Tiba di lokasi korban longsor.

Mereka bertiga langsung menuju ke tempat pengungsian korban longsor. Tak seramai dulu waktu acara bakti sosial itu.

Setelah menyapa beberapa pengungsi yang masih tinggal di situ mereka berempat langsung menuju ke pusat informasi. Mereka menanyakan apakah ada korban longsor yang meninggal ?.

"Tidak ada. Alhamdulillah semuanya selamat. Cuma ada satu korban yang masih di rawat di ICU" kata petugas informasi.
Pernyataan tersebut sontak membuat mereka berempat saling menatap. Dan tatapan mereka tersebut seolah berkata : 'Trus pemuda itu?'.

"Itu dia, pemuda itu" seru Olin tiba-tiba. Olin lalu beranjak meninggalkan tempat tersebut. Disusul Loa dan terakhir Kristin setelah berpamitan terlebih dahulu.

Langkah Olin semakin cepat mengikuti gerak pemuda itu. Sementara Lia dan Kristin akhirnya, berhasil mensejajari langkah Olin. Cepat cepat lalu melambat dan berhenti. Langkah Olin terhenti di sebuah rumah yang dindingnya terbuat dari anyaman bambu.

Olin lalu mengetuk pintu sembari mengucap salam. Tak lama kemudian muncullah seorang ibu paruh baya. Wajah ibu tersebut nampak lesu. Matanya pun sembab.
"Ada apa neng" tanya Si Ibu lembut.

Tanpa basa basi, olin pun menceritakan apa yang ia alami. Mulai dari awal ia bertemu dengan pemuda tersebut hingga ciri-ciri dari si pemuda. Setelah mendengarkan Olin bercerita, si ibu lalu masuk ke rumah dan kembali keluar dengan membawa sebuah foto "Ini foto anak ibu".
Deg.
Olin terkejut.

"Pemuda itu kah?" tanya Kristin. Olin mengangguk.
"Dia anak ibu, kepalanya tertimpa tiang kayu teras rumah, sekarang masih ada di rumah sakit, masih koma, kata dokter butuh darah banyak biar bisa dioperasi tahap 2, tapi stok darah AB di rumah sakit kosong dan di PMI hanya tinggal satu, ibu bingung neng dimana mau nyari darah buat anak ibu".

"Alhamdulillah, kebetulan, golongan darah saya AB bu, saya bisa bantu anak ibu" ucap Olin.
"Butuh banyak neng"
"Nanti kita bantu cari bu" kata Kristin. Ia berencana untuk menghubungi teman-temannya juga menyebarkan informasi ini ke medsos.
"Kita siap bantu" Lia meyakinkan.


Wajah si ibu yang tadinya lesu, mulai muncul benih-benih ekspresi bahagia. Sementara Olin, kembali melihat pemuda itu di dalam rumah. Hanya sebentar.  Lalu menghilang. Setelah menyunggingkan senyum pada Olin.

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...