Moment Manis di Saat yang Tidak Tepat

Akhirnya terungkap juga penyebab berat badanku terus melejit dan susah turunnya. Padahal porsi makan nggak banyak, dan jarang banget ngemil. Sebabnya adalaaahhhh karena aku telah bertransformasi jadi 'joglang' di rumah. Bahasa kasarnya, 'tempat sampah' hidup di rumah. Loh ?.

Iya, kalau dipikir-pikir emang gitu sih yak. Waktu nyuapin si kecil makan, aku juga menyuapi diriku sendiri. Kalau makanan si kecil nggak abis, aku yang ngabisin. Apapun makanannya. Bubur waktu  si kecil masih MPASI  pun aku doyan. Ngragas banget kan ? Wkwkwkwk.  Kalau si ayah nggak abis makan, aku juga yang ngabisin. Selain itu aku juga suka nyelametin makanan dari yang namanya tong sampah beneran. Jadi kalau ada makanan yang mau basi, aku evakuasi. Begitu juga dengan roti yang mau kadaluarsa, juga aku evakuasi. Evakuasinya kemana ? Ke perut donk. Keren kan misi penyelamatanku ? Hahahaha.

Hal ini juga disadari betul oleh si ayah ken dan si kecil ken. Kalau mereka nggak abis makan, pasti langsung dikasih aku. Kalau mereka nggak doyan, pasti juga disodorin ke aku. Bahkan belakangan ini si ken nggak hanya menyodorkan makanannya yang tidak habis kepadaku, melainkan langsung menyuapiku. Sementara aku menyambutnya dengan bahagia. Dasar !.

Laiya to, siapa yang nggak bahagia coba disuapin sama si kecil. Manis beud kan. Moment yang pasti membuat ibu manapun merasa amazing saat mengalaminya.

Namun sayangnya moment manis saat ken menyuapiku itu tidak terjadi di saat yang tepat. Moment manis itu terjadi saat PUASA PERTAMA. Dan tau kan selanjutnya gimana ? Aku lupa donk kalok aku lagi puasa. Muahahaha.

Tapi lupanya nggak lama sih. Saat kunyahan mau halus aku baru inget. Buru-buru deh ke kamar mandi. Ngeluarin tu kunyahan. Dan asli nggak enak cyiiinnn. Kalau kata orang, lupa jika sedang puasa adalah rejeki nomplok. Tapi kalau menurut aku, lupa kalau sedang puasa itu sama dengan seret cyin. Hadeehhhh.

Nah kalian pernah ngalamin kayak gitu nggak ? Lupa kalau sedang puasa trus makan minum deh ? Hahaha. Share dimari yak.

Persiapan Menjelang Bulan Ramadhan : Aneka Permainan untuk Si Kecil Selama Ibu Berpuasa

Hai hai merehai buibuuuuuu. Bentar lagi kita puasa yak. Seneng. Alhamdulillah banget ya kita masih diberi kesempatan untuk bertemu bulan yang penuh berkah ini. Alhamdulillah.

Ngomong-ngomong kalian udah nyiapin apa aja nih buat bulan Ramadhan nanti ? bumbu dapur udah belum ? buah ? gula ? kurma ? minyak goreng ? beras ? nugget bakso emik instan udah juga ? Apa ? Sudah semua. Duuuuhhh minta doonkkk. Hahaha *emak emak celamitan*.

Sebagai seorang ibu yang memiliki anak balita, tepatnya berusia 3 tahun 6 bulan, tentu ada hal lain yang juga harus dipersiapkan. Salah satunya yakni kegiatan untuk si kecil selama bulan Ramadhan. Nah karena si kecil ken masuk dalam masa anak usia dini, jadi yaaaaaa gitu deh.

MINTA DITOYOR YAK ? hahaha. Kagaaaakkkkk.

Karena si ken masih masuk dalam masa anak usia dini atau disebut juga dengan balita, maka kegiatan yang cocok untuknya yaaaa yang tidak jauh dari yang namanya bermain dan bermain. Jadi yang aku siapin untuk ken adalah aneka macam permainan yang bisa dilakukan di rumah.

Selain untuk mengisi hari-hari ken selama bulan Ramadhan, tujuanku menyiapkan aneka macam permainan untuk ken adalah agar si ken Nggak Ngajakin Main di Luar. Loh. Koq gitu ?. Ya kalau si ken ngajakin main di luar, bisa membuat tenagaku terkuras abis. Kalau tenaga abis, ujungnyaaa aku lemes, trus laper, trus nempel nempel deh di lantai. Mencari kesegaran.

Emak Macam Apa sih dikau mak ? Entahlah. hahahaha.

Jadi nih daripada tenaga dan cairan tubuh tereksplorasi buat nemenin si ken main di luar rumah di bawah sinar matahari yang nyentrongnya pakek banget *halah, mending tenaga difokuskan untuk ibadah kan yak. Si ken bisa main, aku juga bisa ngaji. *aseg*.

Ada beberapa permainan yang aku siapkan untuk ken, untuk beberapa hari ke depan. Yakni :
Bongkar pasang
Bongkar pasang adalah salah satu mainan ken yang paling senior. Meskipun udah lama, ken masih suka memainkannya. Apalagi kalau diajak berlomba membuat bangunan yang tinggi. Ken pasti semangat.




Engklek berbentuk bangun ruang
Tau engklek kan ? tau donk yak. Itu kan permainan tradisional paling populer di era kita. hahaha. Karena mainnya di dalam rumah, jadi ya bikinnya dari bongkar pasang. Biar lebih menarik dna menantang bagi ken, aku membuat aneka bentuk bangun dengan berbagai ukuran. Setelah jadi, ken tinggal melompat biasa atau melompat dengan satu kaki atau berjalan biasa di engklek yang sudah aku modifikasi itu.



Bowling ala ala ulala
Ini ya seperti permainan bowling pada umumnya. Cuma kalau yang ini aku menggunakan bongkar pasang dna bola kecil sebagai bola bowlingnya. Jadis telah bongkar pasang tersebut berdiri, ken tinggal menggelindingkan bola kecil yang ada di tangannya.




Kalau main ini kita bisa menggunakan mainan bongkar pasang atau dari kardus bekas. Membuat miniatur gedung lalu pohon. Setelah jadi, aku meminta ken untuk menata kotanya sendiri.



Berburu harta karun
Kalau main yang ini aku memakai brosur indomaret yang tiba-tiba sudah ada di depan rumah. Nah aku memanfaatkan brosur ini sebagai peta buat ken. Peta untuk mencari benda-benda di rumah yang sama dengan yang ada di brosur.


Berlomba menemukan huruf abjad
Karena ada banyak kardus bekas susu di rumah, jadi aku pakek untuk membuat kartu huruf. Setelah kartunya jadi, aku ajak deh si ken cepet-cepetan nyarik huruf, atau cepet-cepetan merangkai kata.




Masa' pak tarno aja yang bisa sulap. Aku juga bisa donk. hiyaaattt ciyat. wuuss.


Sebenarnya bukan sulap sih (tapi sihir). Cuma biar lebih kece aja jadi aku bilangnya begitu. Hahaha. Cara mainnya, celupkan jari di kaleng lem, lalu oleskan di kertas putih, olesan harus berbentuk abjad. Setelah itu tinggal nyuruh si kecil menaburkan kertas-kertas kecil di atasnya. Dan taraaaa... tampaklah sebuah huruuufffff. hoyeee.


Itulah beberapa permainan yang aku siapkan untuk si kecil ken yang bisa dimainkan di rumah demi menghemat tenagaku selama Ramadhan nanti. Masih berusaha nyarik ide permainan yang lain sih. Soalnya si ken bosenan.

Btw Mohon maaf lahir batin ya manteman. Maafken kalau ada salah salah kata yang aku tulis di sini atau aku tulis di kolom komentar blog temen-temen. Maafin yak ? pokoknya titik. *maksa* hahaha. Jaga kesehatan kita, siapkan jiwa dan raga untuk menjalankan ibadah di bulan puasa nanti. Gitu ya teman temon. Oke dah segitu aja dulu. Lain kali kita sambung lagi. Yuk Cao

Saat Ibu Berpartner dengan Teknologi

Hai teknologi ? Apa kabar nih ? Pasti kau baik-baik saja bukan ? Ngomong-ngomong sudah sejauh mana kau menjelajah hari ini ? Apakah sudah sampai ke dasar bumi ? Atau sudah bisa lebih dekat dengan matahari ?.  Lalu apa lagi yang akan kau jelajah ? Waktu ? Apakah kau akan menaklukan waktu ? Atau kau akan menjelajah masa lalu atau kau ...???
Ah membicarakanmu memang tidak ada habisnya ya teknologi. Kau melesat begitu cepat.

***
Iyup itulah teknologi. Perkembangannya yang begitu pesat membuat kita mungkin sedikit kewalahan mengikuti gerakannya  yang hampir ada di semua disiplin ilmu. Mulai dari dunia komunikasi, informasi, psikologi,  antariksa hingga dunia medis pun juga sudah menggunakan teknologi. Begitu juga dengan penggunanya. Terdiri dari berbagai macam profesi, kelas ekonomi, hingga tingkat usia.

Wajar jika teknologi bisa berkembang luas di berbagai macam disiplin ilmu. Wajar juga apabila teknologi diminati oleh beraneka macam pengguna. Sebab teknologi menawarkan apa yang dibutuhkan dan disukai oleh kita yakni kemudahan dalam melakukan sesuatu.

Nah itu juga alasanku menjadikan teknologi sebagai partner dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memudahkanku dalam menyelesaikan kewajiban dan tugasku sebagai seorang ibu rumah tangga.

Ada beberapa teknologi yang menjadi partner dalam keseharianku. Yakni teknologi mesin, komunikasi dan informasi
Teknologi mesin
Tak dapat dipungkiri kehadiran teknologi mesin ini sangat amat membantuku. Terutama dalam mempercepat waktu pengerjaan. Misalnya nih, dalam satu waktu, aku bisa mencuci baju dengan mesin cuci sambil menghaluskan bumbu dengan menggunakan blender sekaligus memasak makanan untuk orang rumah. Atau kadang mencuci baju sambil membersihkan rumah dan sebagainya. Pekerjaan yang biasanya membutuhkan waktu dua jam lebih untuk untuk menyelesaikannya. Kini hanya memerlukan waktu 1 jam lebih sedikit untuk menyelesaikannya. Mantabb kan ?. Hahaha.

Teknologi komunikasi dan informasi
Dua hal ini bisa dikatakan saling berhubungan satu sama lain. Sama halnya dengan teknologi mesin, teknologi informasi dan komunikasi ini pun tak pernah lepas dalam kehidupanku sehari-hari. Seperti handphone dan internet.

1. Handphone
Sebagai anak rantau, komunikasi dengan keluarga sudah menjadi kebutuhan primer. Meskipun aku sudah berkeluarga, rasa tertaut dengan orangtua masih tetap mengakar.

Dengan menggunakan teknologi komunikasi seperti handphone android, benar-benar memberikan kemudahan untukku dalam berkomunikasi dan juga praktis dibawa kemana-mana. Terlebih lagi handphone saat ini sudah dilengkapi dengan berbagai macam aplikasi. Baik untuk memudahkan komunikasi, untuk foto, mendengarkan musik, bermain game dan sebagainya.

2. Televisi
Salah satu caraku untuk meng-update informasi dan pengetahuan adalah dengan menonton televisi. Baik itu informasi atau pengetahuan yang berhubungan dengan dunia wanita, dunia ibu, maupun informasi tentang dunia politik, kriminal, pendidikan, dan sebagainya. Minimal tahulah ya informasi ter-update saat ini.

Selain sebagai sumber informasi, bagiku, televisi juga sebagai hiburan yang paling mudah dan murah loh. Pengen nyengnyong alias nyanyi suka-suka, nggak perlu pergi ke tempat karaoke. Cukup mantengin channel musik aja. Beres deh. Trus, kalau lagi bosen sama sinetron, nggak perlu pergi ke bioskop. Cukup mantengin aja channel-channel tv yang bisanya nayangin film-film layar lebar. Tapi, kalau pengen banget nonton film terbaru yaaa tetep kudu ke bioskop sih. O ya ada lagi dink, lagi satu nih, dengan adanya televisi, urusan buang hajat alias panggilan aman jadi lebih aman dan nyaman. Saat ingin ke belakang, aku tinggal nyalain acara kesukaan si kecil. Jadi aku tak perlu khawatir dengan tingkah si kecil yang kadang suka nyariin, atau manggil-manggil atau kadang langsung nyamperin ke kamar mandi. Bahkan tingkah si kecil yang membahayakan.

Nah, itu beberapa dampak positif yang aku dapatkan dari televisi. Lain lagi dengan dampak positif yang dirasakan oleh si kecil ken yang merupakan tipe anak dengan gaya belajar visual kinestetik. Dimana anak yang memiliki gaya belajar ini, sangat cocok menggunakan media belajar visual. Salah satunya yaitu televisi.

Eit, tunggu dulu, aku nggak langsung 'nyodorin' begitu aja sama si kecil ken. Terlebih dahulu, aku memilah-milah acara atau channel-channel tv yang cocok dan pas untuk anak se-usia ken. Seperti channel tv disney junior atau baby tv.


Alhamdulillah, dengan menonton televisi (plus tontonan yang disesuaikan dengan usia dan perkembangan si kecil), daya imajinasi ken menjadi luas. Kecerdasan visualnya juga terasah dengan baik. Bahkan sekarang, si ken tidak hanya menonton tv saja, melainkan ia sertai dengan kegiatan menggambar. Nonton lalu ia gambar. Dan hasilnya, amazing. Ia bisa membuat apa yang ia lihat. Yaa meskipun hasilnya masih maknyonyor. Tapi seiring berjalannya waktu, insyaAllah akan semakin baik lagi.

Itulah alasanku tidak menyingkirkan televisi dari keseharianku sebagai ibu rumah tangga juga bagi keseharian si kecil ken. Karena banyak manfaat yang kami rasakan dengan adanya teknologi yang satu ini.

3. Internet.
Internet merupakan salah satu teknologi yang paling diminati oleh hampir semua kalangan masyarakat. Kehadiran internet memudahkan dalam hal berkomunikasi. Oleh sebab itu tak heran jika berbagai macam merk handphone, pasti dilengkapi dengan internet. Internet membantu komunikasi menjadi lebih mudah, lebih luas, dan dengan harga yang terjangkau. Kalau dulu mengirim foto lewat MMS dikenakan tarif sebesar 500 rupiah. Dan sekarang hanya puluhan kb saja sudah bisa mengirimkan foto asal ada internet.

Selain memberikan kemudahan dalam berkomunikasi. Teknologi internet juga memberikanku kemudahan dalam mencari informasi. Informasi yang tak jauh dari ruang lingkup ibu. Parenting, resep masakan, atau sekali-sekali mencari informasi tentang baju yang sedang nge-trend atau model dompet yang ter-update.

Untuk informasi yang berkaitan dengan ibu dan yang aku akses hampir setiap hari adalah seperti soal parenting, minat bakat anak, resep masakan untuk anak, kesehatan anak, membuat mainan untuk anak dan sebagainya. Berkat informasi yang aku dapat dari internet, aku jadi tahu bahwa si kecil ken merupakan tipe anak yang memiliki kecerdasan kinestetik dominan. Sementara gaya belajar si kecil ken adalah gaya visual kinestetik. Dimana dengan pengetahuan tersebut aku bisa memberikan stimulus kepada si kecil ken dengan baik, jelas dan terarah *uhuy.

Berkat teknologi aku jadi tahu soal ini

Ide membuat mainan ini didapat dari internet

Disamping kemudahan dalam memperoleh informasi, teknologi internet juga mengantarkanku bertemu lagi dengan passion lamaku yakni dunia menulis. Di dunia menulis ini, aku dipertemukan oleh para penulis-penulis handal. Mulai dari blogger, cerpenis, novelis, hingga jurnalis. Bertemu dengan orang-orang luar biasa seperti mereka, membuat hasratku semakin kuat untuk kembali menekuni dunia menulis. Untuk terus belajar, belajar dan belajar lagi. Setiap hari. Setiap ada waktu luang. Setiap ada waktu luang. Setiap si kecil tengah terlelap. Agar kemampuan menulisku kembali terasah.

Dari uraian di atas, dapat aku tarik kesimpulan nih mengenai dampak seorang ibu yang berpartner dengan teknologi. Antara lain sebagai berikut :

  • Memberikan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga
  • Pekerjaan rumah tangga dapat selesai lebih cepat
  • Komunikasi menjadi lebih mudah
  • Tarif komunikasi terasa lebih nyaman di kantong
  • Mudah mendapatkan informasi
  • Menambah pengetahuan tentang parenting, minat bakat si kecil ken, dan sebagainya.
  • Sebagai sarana hiburan yang mudah dan murah
  • Sebagai solusi jika dalam keadaan mendesak (mis. kebelet sementara si kecil minta ditemenin main)
  • Membantu menstimulasi kecerdasan majemuk si kecil ken
  • Mengantarkanku bertemu dengan hobi yang terlupakan yakni menulis
  • Membuatku kenal dengan banyak orang-orang luar biasa yakni para blogger, cerpenis, novelis, jurnalis, dan sebagainya
  • Membuat waktu luangku/ me time menjadi lebih bermakna karena aku gunakan untuk belajar menulis, dan belajar lagi dengan ditemani internet
  • Dan sebagainya.

Alhamdulillah, berpartner dengan teknologi membawa dampak positif dalam kehidupanku sehari-hari sebagai seorang ibu rumah tangga. Meskipun demikian aku tetap harus berhati-hati jika berpartner dengan teknologi.
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa teknologi bagaikan pisau bermata dua. Jadi agar teknologi tak melukai kita, maka yang harus dilakukan adalah tahu cara dan tehnik menggunakan pisau tersebut serta kenal dengan hal yang akan disentuh oleh pisau tersebut.
***
"Lomba ini diselenggarakan oleh IDCopy.net dan Eliska.id"
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...