Persiapan Kuliah : Kostum


Jangan lihat kulitnya, tapi lihat juga isinya. 

Jangan menilai buku dari sampulnya saja.

Kalimat-kalimat begitu sering berseliweran di telinga. Bahwa tidak boleh menilai seseorang berdasarkan penampilannya saja. Melainkan kudu dilihat inner beauty nya juga. Begitu. . Iya kan ?.

Pada umumnya, hal itulah yang terjadi. Menurut aku nih, sebelum keinginan untuk mengetahui inner beauty muncul di hati, pasti akan melalui tahapan menilai penampilan terlebih dahulu. Setelah itu baru akan berlanjut ke tahapan menggali inner beauty. Namun, meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan masih ada orang yang tak mempedulikan penampilan saat menilai seseorang. Tapi langsung tertarik dengan inner beauty. Emangnya Ada ? Ada. Ada koq yang begitu. #ngelirik ke suami. Hahahayy.

Meskipun aku paham soal begitu-begitu. Tapi aku tetap tidak memikirkan soal penampilanku saat kuliah nanti. Mau berpenampilan seperti apa ? Mau pakai gaya casual atau feminin ? Tomboy atau ala ibu-ibu PKK? Nggak pernah terlintas hal seperti itu di dalam pikiran aku. Karena ada hal yang bagiku lebih penting daripada memikirkan penampilan. Apakah itu ? Ngumpulin duit buat sangu kuliah. Bahkan kalau bisa sih, mudah-mudahan bisa, aku pengen bayar SPP kuliah sendiri. Nggak nyusahin suami. Gitu.

Ajaibnya nih yah. Ternyata ada seseorang yang mikirin seperti apa penampilanku saat kuliah. Seseorang itu adalah adekku tercinta.
"Mbak, sudah punya baju buat kuliah ?" Tanya adekku suatu hari.
"Nggak" jawabku singkat.
"La trus, baju mbak kan hampir daster semua ?"
"Eh iyaya, iya sih, daster semua. Tapi....masih belum tahulah. Nggak mikirin itu dulu"
"Gimana kalau mbak pakek bajuku aja" usul adekku
"Emang ada yang muat diaku ?" Tanya ku lagi. Secara, postur tubuh adekku lebih besar dari aku.
"Adalah, baju-baju lama aku, tapi masih bagus koq mbk, nggak mbulak, asli, besok kalok mudik mbak lihat-lihat sendiri aja ya"
"Okeh"

Hhhhhhh
Lega. Ah nggak. Lebih dari itu. Bersyukur banget alhamdulillah. Kalau dipikir-pikir. Ini mungkin salah satu cara Allah bantu aku melalui adekku tercinta. Tengkiu my little sister.

Tengkiu my little sister
*abaikan caption yak, wkwkkwkwk
***
Cerita emak back to school yang lain :

Persiapan Kuliah : Membuat Pilihan Rute Menuju Kampus

Salah satu hal yang patut aku syukuri, insyaAllah selama hidup aku adalah dipasangkan dengan seorang pria yang menerimaku apa adanya. Terutama menerima kekuranganku. Yang pastinya nggak hanya satu. Berjubel-jubel cyiinnn.

Nah diantara tumpukan kekuranganku itu, salah satunya adalah tak mahir mengingat jalan, tak cepat mengingat rute menuju suatu tempat. Dampaknya tentu saja, jadi rawan nyasar. Tapi kalau sudah berulang-ulang, tentu saja bakal hapal donk yak. Yuhuuuu.

Demi agar aku tak mengalami yang namanya nyasar saat mulai sekolah nanti. Suami pun mulai memikirkan caranya.

Langkah awal yang dilakukan suami adalah membuat pilihan-pilhan rute perjalanan dari rumah menuju kampus. Antara lain, rute perjalanan dengan menggunakan motor, bus, dan kereta api.

Sebagai penentu, rute perjalanan mana yang akan kami pilih. Maka kami menggunakan acuan. Berupa waktu tempuh perjalanan.

Dari pengalaman suami sendiri, yang sudah lebih dulu menyesap pendidikan di kampus yang sama, waktu tempuh untuk rute perjalanan menggunakan motor paling cepat dari yang lainnya. Jombang-Kampus, kira-kira 1.5 jam. Paling lama 2 jam.

Sementara untuk bus, perjalanan bisa memakan waktu 3 jam-an. Itupun baru nyampek Bungurasih. Sedangkan untuk menuju kampus, harus naik bus kota lagi atau angkot.  Namun, kelebihan bus yakni kapanpun butuh selalu ada. Tidak terjadwal seperti kereta api.

Kemudian, waktu perjalanan untuk kereta api, sekitar 2 jam-an. Kadang bisa molor juga. Tapi tak selama bus. Dari stasiun bisa naik ojek atau becak untuk menuju kampus.

Nah, berdasarkan waktu tempuh maka pilihan jatuh kepada rute perjalanan menggunakan.......
"Kereta api aja ya ma" kata suami.

Naik Kereta Api..Tuut..Tuutt...Tuutt

Aku pun mengangguk. Happy. Karena dengan naik kereta api, aku nggak bakal terserang yang namanya mabok darat eh mabok kendaraan. Nggak mblunek-mblunek, apalagi huek-huek, tapi hahahihi. Dan satu lagi, bisa tidur nyenyak. Hahayyy.

"Tapi, kalau tidur jangan dinyenyak2in loh ma, entar kebablasan"
Wkwkwkwkwk.
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...