Menelusuri Sebab Keluh Mengeluh

Dari awal masuk sekolah lagi. Aku sering berbagi cerita tentang rasa rasi yang aku rasa selama kembali ke sekolah. Baik di blog ini, atau ke orang orang sekitar aku. Sebagian besar rasa yang aku bagi, berisi keluh, mengeluhkan ini itu.

Sekali, dua kali, mungkin masih maklum. Tapi.....sudah satak kali, sudah lewat satu semester, masih saja begitu. Melelahkan bukan ? Lelah bagi yang mendengarkan, pun melelahkan juga bagi aku sendiri. Mengeluh itu, melelahkan. Makin terasa melelahkan. Ternyata.

Iya, itulah hasil refleksi yang aku lakukan belakangan ini. Bahwa ada yang salah denganku. Karena ini sudah terlalu lama, sudah terlalu sering aku lakukan. Sampai suami pun angkat tangan dan menyarankanku untuk berkeluh kepadaNya saja. "Toh, apa yang ayah sarankan juga nggak ngaruh kan ?" Ucap suami di sekian kalinya aku mengeluh padanya.

***

"Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak".

Mencari salah sendiri itu, tak semudah mencari kesalahan orang lain. Sebab itu, aku meminta bantuan suami untuk mengoreksiku. "Ada yang salah denganku ? Tapi apa ? Beri tahu aku !!".

Namun, suami memilih mengucapkan kalimat seperti ini ; "Dah, adaptasi aja dulu, nanti lama-lama pasti terbiasa".

Aku tahu, maksud suami berkata seperti itu. Demi agar aku tak merasa 'nganu'. Tapiiii.....

Hhhh. So, kalau begini, aku harus mencari jawaban pertanyaanku sendiri.

Mengapa terus mengeluh begini ? Apa penyebab aku berkeluh kesah teus menerus ? Apakah ada yang memberatkan ? Si kecil kah ? Suami kah ? Atau jangan-jangan penyebab keluh kesahku selama ini karena aku yang memberatkan diri sendiri ?.

Ah iya...
Memang begitu..
Penyebab keluh kesahku karena aku sendiri..
Aku memberatkan diri sendiri...

Berat badan maksudnya ? Bukanlah yah. Berat badan mah...nggak pernah mikiiiiirrr. Hahaha. Trus apa donk ?.

Target.
Itu yang membuat apa yang aku alami ini terasa berat. Yang mengakibatkan aku berkeluh mengeluh.

***

Entah sejak kapan target ini muncul. Rasa-rasanya, waktu awal aku mulai sekolah lagi, aku tak memiliki target apa-apa. Just nyari ilmu. Nambah ilmu saja. Ladalah makin kesini, aku jadi punya target. "IP harus cakep. Biar gampang nyarik kerja setelah lulus sekolah. Secara kan, sampai saat ini, yang dilihat pasti nilai toh".
Ngoookkk...
Target yang maknyonyor...
Iya...
Karena demi mengejar target itu, aku jadi 'meleng' dengan tugasku sebagai ibu juga istri. Belajar terus, lupa sekitar. Si kecil jadi nggak keramut, suami pun begitu. Puncaknya, sebulan yang lalu, dua orang kesayangan jadi tepar. Suami jatuh sakit. Si kecil juga ikut jatuh sakit. Bahkan sampai masuk rumah sakit (lagi).

Selain itu juga, target itu aku buat tanpa berpikir panjang. Tanpa mempertimbangkan kondisi diri, yang tengah menjabat sebagai seorang full time mom tanpa art dan seorang istri yang tengah dibutuhkan dukungannya akan karir suami. Target yang maknyonyor bukan ?.

Maka dari itu, demi menghapus rasa keluh kesah yang aku rasa dan sering aku bagi di sini. Dengan kekuatan bulan aku putuskan untuk menghapus target itu.
TING
Hahahaha.
LEGAHHHH

Pengalaman Menyusui dan Tips Memperbanyak dan Memperlancar ASI dengan Cepat

Pengalaman Menyusui : ASI Hanya Sakuprit Setelah Melahirkan

"ASI aku bisa keluar tidak ya ?".

Itu adalah kalimat yang menghantui pikiranku, tepat setelah aku melahirkan. Yup rasa khawatir tidak bisa menyusui si kecil menyeruak di pikiran.

Kekhawatiranku itu, tentu, tidak makbedundug muncul begitu saja. Ada yang melatarbelakanginya donk ya.

Sebelum melahirkan, jauh-jauh hari, banyak yang share tentang pengalaman menjadi ibu. Salah satunya adalah momen memberi ASI eksklusif kepada si kecil. Ada yang mengatakan bahwa ia langsung bisa memberi ASI tepat setelah melahirkan. Kemudian ada juga yang selang beberapa hari setelah melahirkan. Dan ada juga yang tidak bisa memberi ASI karena sesuatu hal. Macam-macam. Cerita-cerita dari orang-orang sekitarku itu, membuatku beranggapan bahwa tidak semua ibu bisa memberikan ASI kepada si kecil. Dan anggapanku itu pun semakin menjadi-jadi, saat di hari kedua melahirkan, ASIKU HANYA KELUAR SAKUPRIT. Hiks. Tapi alhamdulillah, anggapanku itu dibantah oleh seorang perawat rumah sakit tempat aku melahirkan si kecil ken.

Hari itu, adalah hari kedua setelah aku melahirkan. Seperti biasa, setiap hari, pasti ada perawat yang datang (pagi dan sore) untuk mengecek apakah para ibu yang baru melahirkan, termasuk aku, sudah bisa cara menyusui yang benar. Untuk mengetahui hal itu, perawat memintaku untuk menyusui si kecil. Nah pada momen inilah, ANGGAPANKU yang MAKNYONYOR itu TERKIKIS drastis. Entah bagaimana, atau mungkin terlihat dari ekspresi wajahku yang menunjukkan rasa khawatir karena ASIku tak kunjung keluar banyak saat belajar menyusui si kecil. Perawat itu, tiba-tiba mengucapkan kalimat seperti ini :

"Ndak apa-apa Ma, yang penting harus sering distimulus, harus sering nyusuin, insyaAllah nanti bisa keluar koq asinya" begitu kata perawat tersebut seraya membenarkan posisiku saat belajar menyusui si kecil ken yang baru lahir dengan posisi yang benar.

"Posisi putingnya harus pas di mulutnya adek ya Ma, biar  adeknya nggak kembung" lanjutnya lagi.

"Makan yang banyak juga ya Mah, makan-makanan yang bisa membantu memperbanyak dan memperlancar produksi ASI".

Aku pun manggut-manggut mendengar penjelasan perawat itu. Dan tentu saja, ada deburan (DEBURAN) keyakinan baru bersemayam di hati, bahwa asal berusaha, aku pasti bisa menyusui si kecil ken. Dan...hoalah...seminggu kemudian, ASIku melimpah ruah. SAMPEK TUMPEH TUMPEH *halah. Hehe.
Bayi ASI nak ginuk ginuk

Tips Memperlancar dan Memperbanyak ASI Dengan Cepat

Nah, dalam masa seminggu itu, tentu ada hal yang aku lakukan. Penasaran ? Berikut aku jentrengin yah Tips Memperlancar dan Memperbanyak ASI Dengan Cepat versi aku.
  • Rajin menyusui si kecil
Sejak mendengar penjelasan dari mbak perawat rumah sakit, aku pun rajin menyusui si kecil ken. Setiap 2 jam sekali atau setiap si kecil bangun, aku pasti mencoba menyusui si kecil. Karena apa, kenyotan si kecil *halah,  merangsang produksi ASI ibu.

  • Bangun rasa percaya diri bisa menyusui
Bagaimana caranya ? Ya harus yakinin diri sendiri. Mensugesti diri sendiri. Kalau berusaha, pasti bisa menyusui si kecil dengan lancar dan sukses.

  • Berusaha untuk tetap bahagia
Caranya ? Dengan melakukan aktivitas yang disuka, entah itu mendengarkan musik, nonton india he, drama korea, menulis, menggambar, dan lain sebagainya, dapat menghadirkan hormon kebahagiaan di dalam jiwa. Dan jangan lupa, pasang mode on anti baper bin anti galau ya. Agar tak mudah baper kalau ada omongan-omongan yang membuat hati menjadi tak enak.

  • Konsumsi makanan yang dapat memperlancar ASI
Alhamdulillah, soal ini, aku mendapat bantuan dari emak mertua. Emak sering mengirimkan serantang SAYUR DAUN KATUK, atau URAP-URAP DAUN PEPAYA dan DAUN SINGKONG ke rumahku. Yippiiiee. Tengkiu ya Mak.


Alhamdulillah. Dengan melakukan langkah-langkah di atas, ASIku jadi bisa keluar banyak dan lancar jaya.

Pengalamanku ini, sering aku bagi-bagi ke kerabat atau teman yang mengalami hal yang sama seperti aku. Yakni ASI tak lancar setelah melahirkan. Namun, banyak yang mengeluhkan langkah terakhir. Mengingat, daun-daun tersebut, sekarang cukup sulit untuk didapatkan. Terlebih lagi daun katuk. Selain itu juga, mereka mengeluhkan bagaimana cara mengolah dedaunan tersebut agar terasa enak di lidah. Seperti itu. Oleh sebab itu, sekarang, kalau ada yang minta share pengalaman dan berbagi Tips Memperlancar dan Memperbanyak ASI Dengan Cepat , aku menambahkan satu langkah lagi yakni KONSUMSI ASI BOOSTER TEA.


Yup ASI BOOSTER TEA , merupakan minuman teh pelancar ASI alami pertama di Indonesia yang bisa meningkatkan jumlah ASI hingga 900% HANYA DALAM WAKTU 24 JAM

Keunggulan ASI Booster Tea nih yaitu :
• Melancarkan ASI hingga 900% dalam waktu 24 Jam – 72 jam 
• 100% herbal yang aman untuk ibu & bayi 
• Lebih ekonomis, tanpa konsumsi susu formula 
• Sudah dikonsumsi jutaan ibu menyusui


Trus trus Mengapa Asi Booster Tea bisa lebih unggul dari pelancar asi lainnya?
Karena e karena Asi Booster Tea diracik secara tidak main-main, dengan komposisi takaran bahan yang benar-benar tepat dan presisi sehingga ampuh melimpahkan asi sekaligus benar-benar aman bagi ibu & bayinya.


Komposisi Asi Booster Tea itu sendiri terdiri dari
ASI booster Tea (walaupun tanpa kandungan daun teh) adalah sebuah suplemen penambah ASI yang terbuat dari bahan alami (herbal) dengan komposisi Fenugreek seed, fenugreek powder, FENNEL SEEDS, Fennel powder, ANISE, cinnam venum, alpinia powder, dan habbatussauda.


Jadi nih, bisa dibilang, ASI BOOSTER TEA ini, bisa membantu banget para ibu yang baru melahirkan dan ingin segera bisa menyusui si kecil dengan kuantitas ASI yang banyak juga lancar. Dan ASI BOOSTER TEA ini juga bisa membantu bagi ibu yang ingin kembali menyusui si kecil.

Nah bagi kalian nih, para ibu yang ingin menyusui si kecil dengan lancar jaya namun masih belum bisa, tetep semangat yes. Kalian pasti bisa. Yakin deh. InsyaAllah. Amin amin ya robbal'alamin. :)

Menjaga Kesehatan Si Kecil Saat Berada di Lingkungan Orang yang Sakit

Menjaga kesehatan si kecil saat berada di lingkungan orang yang sakit. Bisa dibilang suatu keharusan yak. Gak boleh sakit. Jangan sampai deh si kecil ikutan sakit gara-gara berada di lingkungan orang yang sakit.

Itulah yang tengah aku usahakan saat ini. Berusaha menjaga si kecil tetap sehat saat berada di sekitar ayahnya yang sedang sakit flu dan demam.  
Obat yang dikonsumsi ayah si kecil waktu sakit demma dan flu

Ini merupakan tugas yang berat. Mengingat betapa mudahnya cara penularan virus influenza ini. Dan betapa 'nempelnya' si kecil dengan ayahnya. Meskipun ayahnya dalam keadaan sakit.  

Nah untuk menghindari si kecil tertular virus influenza dari ayahnya, maka aku harus gercep alias gerak cepat. Adapun Cara Menjaga Kesehatan Tubuh yang aku terapkan pada si kecil adalah dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 
  • Meminta si kecil untuk tetap rajin minum air putih 
  • Tetap memberikan si kecil makanan sehat dan bergizi 
  • Tetap memberlakukan jadwal istirahat untuk si kecil agar mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas.
  • Memberikan Stimuno Sirup

Mengapa Stimuno Sirup ? 
Beberapa waktu yang lalu, teman-teman blogger sempat share tentang cara mereka menjaga kesehatan saat tengah disibukkan dengan deadline dan juga ada yang share tentang cara menjaga kesehatan si kecil saat berada di lingkungan orang yang sakit.Dan cara yang mereka pakai pun sama yakni dengan minum Stimuno setiap hari. Aku penasaran donk dengan Stimuno, so aku pun browsing dan terdampar di sini,  http://www.serbaherba.com/daya-tahan. Dari sini aku bisa paham betul dengan Stimuno yang dibicarakan oleh teman-teman blogger.



Imonumodulator pada Stimuno
STIMUNO, mengandung imunomodulator yang berperan membuat sistem imun lebih aktif dalam menjalankan fungsinya menguatkan sistem imun tubuh. Atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan. Sehingga kekebalan atau daya tahan tubuh selalu optimal dalam menjaga tubuh agar tidak mudah diserang oleh virus, bakteri atau mikroba lainnya.


Dapat Sertifikat FITOFARMAKA dari BPOM
Stimuno juga sudah mendapatkan sertifikat FITOFARMAKA dari BPOM. Karena telah terstandarisasi dan telah lolos uji pre klinis (uji keamanan) dan uji klinis (pembuktian khasiatnya).


Lalu, bagaimana dengan bahan pembuat Stimuno ? 
Dari herbal. Iyup, lebih tepatnya Stimuno terbuat dari herbal asli Indonesia yakni ekstrak Phyllanthus niruni (meniran, herbal asli Indonesia).


Tanya Dokter
Nah, dari poin-poin penting di atas. Maka dengan mantab aku memilih Stimuno Sirup.


Namun sebelum memberikan stimuno sirup kepada si kecil, aku tetap tanya dokter dulu donk ya. Dan apa jawaban dokter ? 
"Boleh, asal setelah minum dia nggak mencret (indikasi yang mungkin terjadi pada si kecil kalau tidak cocok minum Stimuno), gitu aja, ndak apa-apa".



Langsung aku coba donk ke si kecil, secara aku menghindari bener si kecil tertular sakit yang tengah dialami ayahnya. Dan hasilnya....
Alhamdulillah, si kecil nggak mencret.


#Sehat365Hari
Dengan minum STIMUNO SIRUP setiap hari, daya tahan tubuh jadi tangguh. Dan insyaAllah, bisa #Sehat365Hari. Sehingga tak perlu khawatir lagi saat si kecil berada di lingkungan orang yang sakit. Seperti saat ini, berada di sekitar ayahnya yang sedang sakit flu disertai demam. Karena ia sudah memiliki daya tahan tubuh yang tangguh.


Tak hanya si kecil, aku juga berusaha menjaga kesehatan suami juga diri sendiri dengan mengkonsumsi stimuno forte. Bagi aku, dan keluarga aku, Stimuno ini,  sudah seperti penjaga. Penjaga tubuh agar tetap sehat, prima, dan alakazam.  



Nah, kalau kalian gimana nih manteman ? Bagamana cara teman-teman menjaga kesehatan si kecil saat berada di lingkungan orang yang sakit ? Monggo dishare ya manteman, matur nuwun.

WAJIB, Punya Speaker Bluetooth Bagi Kita-kita yang Suka Menyanyi

Mungkin karena sudah terlanjur cinta, jadi saat orang-orang sekitarku bilang kalau suaraku itu fals-nya ampun-ampunan, aku mah cuek aja. Tidak pernah masuk ke hati. Yang ada malah lanjut nyanyi. Hahay.

Bagiku, kegiatan menyanyi, adalah semacam oase di tengah padang pasir. *aseg. Saat hati aku nggak enak, biasanya, aku alihkan dengan nyanyi-nyanyi di kamar mandi. Volume suaraku, aku pol-polin. Begitu nyanyi selesai, alhamdulillah, rasa hati yang nggak enak pun terasa sedikit berkurang. Dari sini bisa dibilang menyanyi merupakan bagian penting dalam hidup aku. 
 
Nah untuk menunjang kecintaanku akan kegiatan satu ini. Boleh donk ya aku beli sesuatu. Berupa sebuah teknologi yang mampu menghasilkan suara yang apik. Dan sesuatu itu adalah speaker bluetooth.

Aku rasa, dengan bertemankan speaker bluetooth ini, kegiatanku menyanyi akan makin cihuy. Tak akan ada lagi yang namanya musik yang diputar di dalam hati saat aku tengah menyanyi. Dan tak ada lagi suara kecipak kecipuk air keran bocor yang menjadi pengiring musik saat aku bernyanyi di kamar mandi.

Selain bisa membuat kegiatan menyanyi di rumah atau di kamar mandi jadi lebih bertaste. Keunggulan memakai speaker bluetooth lainnya adalah :

1. Mudah dibawa kemana-mana
Ukurannya yang kecil memudahkan untuk dibawa kemana-mana. Jadi kalau keluar kota, atau mudik, speaker bluetooth ini bisa aku bawa donk ya. Sehingga kegiatan menyanyi pun akan terasa tetap asyik dan bertaste dimanapun berada.


2. Cara memakainya lebih mudah
Karena ini merupakan speaker bluetooth. Maka untuk menggunakannya cukup dengan menyalakan bluetooth saja. Dengan menyalakan bluetooth, maka lagu-lagu yang ada di smartphone akan tersalurkan langsung ke speaker bluetooth tersebut. Lalu lagu-lagu itu pun dapat didengarkan oleh orang-orang sekitar.


3. Hemat tempat penyimpanan
Berkat ukurannya yang kecil. Speaker bluetooth ini mudah untuk disimpan dan tidak banyak memakan tempat seperti speaker-speaker berukuran besar.


4. Suara yang dihasilkan tak kalah dari speaker berukuran besar
Kecil-kecil cabe rawit. Biar kecil tapi rasa pedasnya nampol abis. Seperti itulah speaker bluetooth. Meskipun ukurannya kecil namun kualitas suara yang dihasilkan tak kalah oke dari speaker yang berukuran besar.


5. Harga terjangkau
Ini yang paling favorit. Harga terjangkau. Jadi tak perlu merogoh kocek terlalu dalam demi bisa membuat kegiatan menyanyi di rumah lebih asyik dan bertaste.

Sumber gambar : MatahariMall


6. Mudah untuk mendapatkannya
Yup, untuk mendapatkan speaker bluetooth ini, bisa dibilang cukup mudah. Mengingat produk yang satu ini tengah naik daun alias populer. Tak perlu susah-susah, cukup beli online saja, maka speaker bluetooth bisa menjadi milik kita.


Nah, dari keunggulan speaker bluetooth yang aku jentrengin di atas tadi, membuatku semakin yakin untuk memasukkan speaker bluetooth ke dalam wishlist aku. Dan begitu ada rejeki, aku bisa beli speaker bluetooth yang kece ini.

Jadi teman-teman, mohon bantuan do'anya yak. Do'ain semoga aku bisa segera memiliki speaker bluetooth ini yak teman-teman. Pokoknya, nanti, kalau aku sudah punya, kalian monggo main ke rumah aku yak. Kita nyanyi bareng atau aku yang nyanyiin kalian juga boleh. Boleh request lagu apa saja. Akan aku nyanyikan buat kalian. Gitu ya. Sippp.

NB: jangan lupa bawa sumpel telinga. Hahay.

3 Tips Modis Memakai Baju Muslim Bagi Wanita Muslimah yang Sudah Memutuskan Berhijrah

Dewasa ini muslimah yang ingin tampil modis semakin terfasilitasi dengan banyaknya model baju muslim yang nampak lebih modern. Dulunya muslimah hanya memiliki model dan warna busana yang terbatas sehingga selalu terlihat ketinggalan zaman. Bagi muslimah yang tidak sibuk berkarir tentu tidak akan menjadi masalah, namun tidak bagi muslimah yang aktif bekerja di kantor dan bertemu banyak orang. Maka akan memerlukan tampilan yang terlihat segar setiap saat supaya tidak membuat klien dan rekan sekantor merasa kurang nyaman dengan kehadiran kita.

Tips Modis Meski Menutup Aurat  

Memang benar ada beberapa hal yang menjadi batas bagi muslimah untuk bereksperimen dengan cara berpakaiannya. Batasan tersebut tentu tidak berat untuk diikuti dan tidak juga menghalangi mendapatkan tampilan modis. Supaya tidak rancu berikut beberapa batasan tersebut:   
  • Menghindari bahan yang terlalu tipis sehingga nerawang sekaligus membentuk lekuk badan
  • Model dan warna yang menyerupai kaum lain
  • Tampil berlebihan dan memamerkannya dengan begitu ringan. 
Batasan yang ada menjadi patokan mutlak dalam memilih pakaian, namun tidak menutup kemungkinan untuk terlihat trendy atau modis. Simak tips berikut untuk penampilan terlihat lebih bergaya:  

Menimbang model syar’i
Zaman sekarang banyak desainer yang menyediakan baju untuk muslimah dalam model syar’i yakni berbentuk gamis longgar. Kadang dijual satu set dengan hijab atau kerudung yang panjang dan lebar sehingga menjadi pilihan menarik. Muslimah kini bisa tampil modis dan modern tanpa mengesampingkan identitas agama dan juga menjadi ladang amal. Sebab muslimah tercatat melakukan satu kebaikan dari pakaian yang dipakainya, maka pilih saja model syar’i.  

Memilih warna cerah atau kombinasi
Warna rupanya juga memberi efek pada penampilan, supaya modis baiknya tidak melulu memakai warna gelap. Sesekali boleh saja asalkan dipadukan dengan hijab dengan warna kontras sehingga lebih mudah diterima lingkungan masyarakat kita. Warna-warna pastel beberapa waktu ini juga semakin banyak digemari apalagi cocok untuk semua warna kulit. Kesannya juga tidak berlebihan sebab warna pastel adalah warna muda dan terkesan sangat lembut sehingga sangat tepat dijadikan pilihan. Warna yang menarik akan membuat penampilan modis meski modelnya simpel.  

Memilih model hijab yang pas dengan baju
Hijab atau kerudung menjadi pilihan pendukung supaya penampilan masuk ke dalam kategori modis. Kini banyak sekali model hijab di pasaran dan beberapa bahkan dibuat instan sehingga terlihat dikreasikan namun aslinya tinggal dimasukkan kepala tanpa bantuan pentul ataupun peniti. Kita bisa memilih hijab model bergo, pashmina, segi empat, atau memilih versi instan nya yang tentunya dirasa nyaman sekaligus disesuaikan dengan warna baju. Sedikit kontras tidak masalah asalkan baju muslim yang dipakai sudah memiliki warna netral, yakni semua warna gelap dan warna putih.

Sumber gambar : palingmodis.com

Arti Cobaan Yang Dialami Emak Back To School

Kadang, aku suka nanyak ke diri aku sendiri. Bahasa kerennya, koreksi diri *aseg. Apa arti dari cobaan yang aku alami sepanjang aku kembali ke sekolah ini.
Apa cobaan ini menunjukkan Allah nggak ridho ?
Atau
Apa cobaan ini sebagai pelebur dosa ?
Atau
Apa cobaan ini sebagai tahapan untuk naik kelas ?
Atau
Apa cobaan ini sebagai langkah awal menuju hal yang manis-manis di depan sana ?

Yang mana ?
?????

Nah dari pilihan itu, ada satu yang paling aku pikirkan, bahwa Allah nggak ridho ?.
Duuhh, asli, nulis kalimat ini aja rasaya merinding. Bagaimana tidak, sebagai hamba-Nya, pasti selalu mendamba Ridho dari-Nya. Iya kan ?.

Lalu apakah cobaan yang aku alami selama ini bermakna demikian ?
Wallahu'alam.
Rahasia Allah.
Yang bisa seorang hamba lakukan hanyalah, Berprasangka Baik tentang-Nya. Segala kehendak-Nya, Cobaan dari-Nya, dan apapun ketentuan dari-Nya.

Kalimat itulah yang keluar dari mulut suami, setelah aku mengutarakan uneg-uneg yang menggelayut dipikiran aku belakangan ini.
Prasangka baik yang dimaksud suami adalah...
Cobaan yang aku alami selama ini bukan menunjukkan Allah tidak ridho. Bukan pula menunjukkan bahwa cobaan adalah peringatan bahwa kembalinya aku ke sekolah itu merupakan keputusan yang salah. Bukan. Bukan itu.

Kata suami lagi, cobaan yang datang (dan jika sabar menghadapinya, tanpa kata menyerah), mungkin sebagai cara Allah untuk mempersiapkan hamba-Nya ke tahapan hidup berikutnya. Istilah kecenya, naik kelas.

Lagipula niat untuk menuntut ilmu, bukan hal yang buruk, bukan hal yang tidak baik. Jadi, tidak mungkin rasanya Allah tidak ridho dengan pilihan yang baik, niat yang baik, untuk menuntut ilmu.
"Iya kan, berprasangkalah seperti itu!" Ucap suami, mengakhiri diskusi kami malam itu.

***
Tulisan sebelumnya, Cobaan Emak Back To School.

Cobaan Emak Back To School

Di awal kuliah, aku pikir, cobaan yang aku hadapi akan sama dengan yang dihadapi suami waktu suami kuliah S2 yakni ekonomi. Terseok-seok berburu rejeki buat bayar spp dan sangu kuliah. Namun ternyata, makin ke sini, aku baru paham bahwa cobaan yang aku hadapi tak sama dengan suami.

Alhamdulillah, sampai saat ini, aku tak terlalu memikirkan soal spp dan sangu kuliah. Karena alhamdulillah, Allah membuka jalan rejeki bagi aku untuk mencari sangu kuliah lewat profesi yang dua tahun ini sudah aku tekuni yakni sebagai blogger. Allah juga memberi bantuan buat aku lewat teman-teman blogger yang suka 'nyolek' aku kalau ada job untuk blogger. Berkat colekan mereka, aku yang nggak selalu bisa 'megang' medsos, jadi tahu info tentang job untuk blogger. Tengkiu mama wahyu, tengkiu mbk irly, tengkiu mama neyna. Kalian baek banget. Semoga kebaikan kalian dibalas sama Allah amin. #Srot #UsapUmbel #Terharu.

Lalu, jika cobaan itu bukan ekonomi, apa donk ? Anak.

Entahlah, mungkin ini hanya perasaanku saja. Bahwa aku merasa sejak aku mulai kembali sekolah, si kecil jadi gampang banget sakit. Bahkan dalam satu semester ia sudah dua kali masuk rumah sakit. Hiks, maafken emakmu ya nak, Padahal sebelum itu, sebelum aku sekolah, si kecil jarang banget sakit. Apalagi sampai masuk rumah sakit. Nah Kalau seperti ini, apakah aku hanya terbawa perasaan saja ? Hemmm....rasa-rasanya nggak.

Aku akui, sejak aku mulai sekolah lagi, perhatianku akan si kecil sangat amat berkurang. Bisa dibilang berkurang drastis. Fokus perhatianku pada tugas kuliah yang bagaikan nggak pernah ada habisnya. Sementara sisa perhatianku, aku bagi pada usaha mencari sangu kuliah, beberes rumah (karna aku nggak pakek ART dan pengasuh), menyiapkan hidangan buat keluarga, dan beberapa pritilan lainnya. Dan jatah buah si kecil yang harusnya lebih banyak, malah sekarang harus berebut dengan hal-hal itu. #sedih

Bingung, di satu sisi, ada hasrat ingin mendapatkan yang terbaik di bangku kuliah. Di sisi lain, ada hasrat ingin selalu menjaga bocah, biar selalu sehat, tidak sakit lagi, dan tumbuh menjadi pribadi yang amazing, seperti dulu, sebelum aku 'nyambi' adi mahasiswa. Lalu apa ? Bisakah dua hal tersebut berjalan berbarengan. Tugas segambreng selesai, dan perhatian terhadap bocah tidak berkurang sedikitpun. Bisakah begitu ?.

Kemaruk yak. Karena mengharapkan dua-duanya.
Tapi, apakah aku harus memilih salah satu. Aku nggak mau begitu Karena Kuliah lagi, juga anak merupakan dua hal yang bagiku sama-sama penting.

Trus gimana ?
Entahlah
Aku cukup bingung memikirkannya.

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...