[Cerita Ramadhan] Tentang Tarawih Pertama Bareng Bocah dan Meniadakan Target

Haihai
Gimana puasa kalian hari ini teman-teman ?
Masih cucok kan ?
Yuhuuu.

Alhmdulillah yah, hari ini kita masih diizinkan sama Allah bertemu Ramadhan lagi. Seneng.

Tidak hanya seneng. Dari jauh-jauh hari aku sudah bertekad untuk memanfaatkan bulan Ramadhan sebaik mungkin. Minimal ibadah yang aku lakukan tetap samalah seperti tahun yang lalu. Salah satunya ini nih, mengenalkan si ken dengan sholat tarawih berjamaah di masjid.

Mengenalkan si ken dengan sholat berjamaah di masjid sudah aku dan suami lakukan dari Ramadhan tahun kemarin. Hasilnya yaaaa gitu deh. Aku dan suami jadi tak bisa mengerjakan full jumlah rakaat tarawihnya. Karena kami sholat secara bergantian. Sementara suami sholat aku yang 'njagain' si ken. Dan begitu sebaliknya. Karena, kalau tidak dijaga, si ken bakal main air di tempat wudhu. *wakwaw. Tapi aku dan suami nggak mempermasalahkan hal itu. Karena memang kami hanya berniat untuk mengenalkan saja. Jadi tidak ada target harus begindang begidet.

Nah Ramadhan kali ini, aku dan suami mulai menyelipkan sedikit target di misi mengenalkan si ken dengan kegiatan tarawih berjamaah di masjid. Minimal si ken mau duduk manis lah. Sambil nunggu aku dan suami selesai sholat tarawih. Karena kami merasa, di usia ken saat ini, iya sudah mulai bisa diajak kompromi. Sedikit paham kalau diajak begini atau diminta begitu.

Lalu bagaimana hasilnya ?
Alhamdulillah, di tarawih pertama ini, si ken bisa mengikuti sholat isya' berjamaah sampai selesai. Setelah itu, BUYAAAARRRR. Tu bocah malah lari-lari an di pelataran masjid. Hadeehhh.  Tapi alhmdulillah sih, nggak main air di tempat wudhu lagi.

Nah karena si ken main di pelataran masjid, dimana disitu juga digunakan sebagai tempat parkir sepeda, walhasil suami harus nungguin tu bocah dan memberikan kesempatan ke aku untuk mengikuti sholat tarawih sampai selesai. Tengkiu ya suami tersayoooonnggg.

Meskipun hasilnya tak sesuai harapan. Tapi kami masih tetap donk ya ingin melanjutkan misi ini. Cuma yaaaa, nggak naruh harapan lagi deh. Nggak menyelipkan target apa-apa lagi dibalik misi mengenalkan kegiatan sholat tarawih berjamaah di masjid. Ngalir aja lah yah. Fokus ke poin ini saja : Yang penting tu bocah kenal dengan suasana seperti ini. Begitu saja.

Kalau kalian, apa cerita ramadhan kalian di hari pertama ini ?

#MemesonaItu Tetap Ceria Meski Sedang Mendaki Gunung Melewati Lembah Demi Meraih Mimpi

#MemesonaItu relatif. Setiap individu memiliki definisi yang berbeda dari kata #MemesonaItu. Kalau menurut aku, #MemesonaItu adalah tetap ceria meskipun sedang mendaki gunung melewati lembah untuk meraih mimpi.

***

Tak hanya ninja hatori donk ya yang mendaki gunung melewati lembah. Ibu rumah tangga pun mengalami hal itu. Hanya versinya saja yang berbeda. Kalau versi aku nih, mendaki gunung dan melewati lembah itu berupa menjadi ibu rumah tangga tanpa art tanpa nanny sekaligus menjadi mahasiswi di salah satu PTN di Surabaya.

Awalnya, aku pikir dua hal ini amat mudah. Namun sayangnya, tidak. Ini, benar-benar tidak mudah.

Pertama, seperti yang aku tuliskan di atas, bahwa aku irt tanpa art. Karena tanpa art, maka aku harus mengerjakan tugas rumah tangga. Kadang nih, sebelum berangkat kuliah, aku menyempatkan diri dulu untuk bersih-bersih rumah atau membuat makanan untuk si kecil. Kadang juga, di sela-sela mengerjakan tugas kuliah, aku sambi dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Nah, tak jarang, suami suka membantuku saat aku mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Alhamdulillah.

Alasan kedua adalah aku juga tidak memakai jasa nanny. Jadi selama aku kuliah, suami yang menggantikanku menjaga si kecil dengan mengajak si kecil pergi ke kantor bersamanya. Setelah aku pulang kuliah, gantian deh aku yang momong si kecil. Sebelumnya, pernah sih, aku minta tolong ke mertua dan adek ipar untuk menjaga si kecil selama aku kuliah, tapi semua angkat tangan. Lebih tepatnya mereka kewalahan dengan tingkah si kecil yang aktif luar biasa.

Nah dengan kondisi seperti ini, maka aku tidak punya pilihan selain pulang pergi, Jombang - Surabaya. Say good bye deh ke ajakan teman-teman kuliah yang ngajak ngontrak hingga ngekos bareng. Byeeee.

Berangkat kuliah naik kereta api - padat penumpang

Berkat keputusanku itu, kekuatan tersembunyi aku muncul. Kekuatan yang dimiliki oleh semua ibu. Atau yang dikenal dengan sebutan The Power of Emak-emak. Yup, mungkin karena ada kekuatan itu, rasa lelah, letih, dan badan linu-linu karena harus pulang pergi, rumah-kampus, dengan waktu tempuh sekitar 2 - 3 jam, sama sekali tak jadi masalah buatku. Kondisi seperti itu tak menjadi prioritas di dalam pikiranku. Beneran. Justru, yang menjadi prioritasku, adalah soal bagaimana agar aku bisa tetap ceria dalam menjalani semua ini. Saat sedang mendaki gunung melewati lembah demi meraih mimpi ini. 

Cara Agar Tetap Ceria

Ceria merupakan bagian dari bahagia. Dengan bahagia, energi positif pun akan bermunculan dan mendekat. Untuk aku, energi positif tersebut, bisa berupa kemudahan saat belajar, hingga merasa nyaman dan percaya diri saat berinteraksi dengan teman kuliah, dosen, hingga suami dan si kecil. Karena tanpa adanya rasa bahagia, mungkin aku jadi susah fokus saat belajar, serta merasa tak percaya  diri saat bersosialisasi.

Bau wangi parfum, dikenal ampuh untuk mengundang rasa ceria. Dan parfum yang aku pilih untuk mengundang rasa ceria di hati dan di sepanjang hari aku adalah VITALIS BODY SCENT.

Membawa serta vitalis body scent saat kuliah
Biar tetap ceria

Mengapa Vitalis Body Scent ?

Vitalis body scent yang aku pakai ini, aromanya segar dan kalem. "Heeemmmm....Wangiiiiii" Begitu kata si kecil. Wangi yang enak dan menyenangkan.

Selain memiliki aroma yang aduhai, aroma Vitalis Body Scent juga awet. Terbukti dari saat aku berangkat kuliah, hingga pulang kuliah, aroma Vitalis Body Scent masih nempel bin melekat loh. Asyik kan ? Ho oh.

Vitalis Body Scent juga cocok digunakan dalam kondisi apapun. Mau berjejal-jejal di kendaraan umum. Atau bahkan dalam kondisi panas yang nyentrong strong sekalipun, aroma Vitalis Body Scent tetap awet dan tahan lama.

Aroma Vitalis body Scent tidak mudah hilang
Meski berjejal-jejal di transportasi umum

Lalu, selain bizarre nih, Vitalis Body Scent juga memiliki varian lain. Seperti blossom, breeze, belle, blissful, dan blese

Oya, baru-baru ini, PT. Unza Vitalis, selaku produsen dan distributor Vitalis, mengeluarkan produk Vitalis Body Scent kemasan baru. Dengan desain yang makin elegan, dan memesona. Desain ini, seperti tengah menggambarkan kemampuan Vitalis Body Scent yang semakin ampuh membantu seseorang untuk lebih memesona.

Pesona Vitalis

Dan benar saja, desain baru Vitalis Body Scent ini membuatku terpesona. Sehingga aku pun ingin membeli dan memakainya. Kebetulan juga, Vitalis Body Scentku yang lama sudah mau habis isinya. Namun sayangnya, di desa tempat tinggal aku belum ada Vitalis Body Scent yang kemasan baru ini. Tapi karena sudah terlanjur terpesona dengan desain Vitalis Body Scent yang baru, maka aku pun berangkat ke kota untuk membeli Vitalis Body Scent. Cuuusss. Dan alhamdulillah langsung dapat Vitalis Body Scent dengan varian wangi kesukaanku.

Wangi Vitalis Menjaga Semangat
Saat Mengerjakan Tugas kuliah

Vitalis Body Scent Membantuku Tetap Ceria

Alhamdulillah. Wangi dari Vitalis Body Scent berhasil membantuku menjadi pribadi yang memesona versi aku. Yang mana memesona versi aku itu seperti ini : #MemesonaItu adalah Tetap Ceria Meskipun Sedang Mendaki Gunung Melewati Lembah Demi Meraih Mimpi. 

Tetap ceria meskipun sedang mendaki gunung
Melewati lembah demi meraih mimpi

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...