Jual Mobil Bekas Bisa Menjadi Peluang Bisnis yang Menggiurkan

Banyak cara yang bisa dilakukan agar bisa mengisi rupiah. Selain harus bekerja di sebuah perusahaan, kita juga dapat membuka sebuah peluang usaha sendiri yang bisa dijadikan sebagai alternatif lapangan pekerjaan untuk orang lain. Kalau kamu memiliki modal yang cukup besar, salah satu bisnis yang bisa kamu kembangkan adalah jual mobil .

Karena apa ? Sekarang ini kebutuhan kendaraan yang berada di kota besar semakin lama semakin meningkat, harga kendaraan yang terbilang mahal juga menjadi alasan bagi banyak orang menjadikan mobil sebagai alternatif.  Selain itu juga, saat ini orang-orang tidak mengambil pusing selama kondisi masih baik, mereka akan membelinya.

Apakah Kamu tertarik untuk menjalankan bisnis menguntungkan ini? Ada beberapa tips bisnis jual beli mobil bekas yang bisa Kamu ikuti.

Pertama, miliki showroom yang berada di lokasi strategis.
Penjualan kendaraan seperti mobil memang bisa kamu lakukan di situs belanja online . Namun kamu juga harus memiliki showroom seperti pada umumnya. Sediakan tempat yang bisa cukup memajang stock mobil yang akan dijual. Pemilihan lokasi juga bisa mempengaruhi bisnis ini, oleh sebab itu pilih lokasi yang strategis seperti di dekat jalan raya. Pemilihan lokasi yang tepat bisa menarik minat banyak orang untuk membeli.


Kedua, cari mobil yang diminati di pasaran.
Kegiatan bisnis jual mobil tidak akan bisa berjalan dengan lancar jika kamu tidak menjual kendaraan yang benar-benar diminati. Tawarkan merek mobil yang terfavorit di pasaran. Selain itu pastikan jika tahun pembuatan mobil tidak terlalu lama. Karena, konsumen akan menimbang untuk melakukan pembelian mobil saat mesinnya telah ketinggalan jaman atau desainnya sudah tidak menarik lagi. mobil bekas yang masih keren akan lekas terjual dan akan memberi keuntungan yang lebih cepat.


Ketiga, mencari mobil bekas yang diminati di pasaran di situs beli online terpercaya dan jangan lupa cek kondisi.
Sekarang ini banyak situs beli online terpercaya. Harga yang ditawarkan pun cukup kompetitif serta terdapat banyak macam mobil bekas yang dijual di sana dan diminati di pasaran.  Biasanya, pada situs beli online tersebut menyediakan fitur yang membuat kamu bisa berkomunikasi dengan penjual. Nah pada saat itu kamu bisa menawar harga atau menanyakan kondisi mobil yang dijual. Meskipun begitu, kamu yetap harus mengecek kondisi mobil secara langsung. Agar kamu bisa mendapatkan mobil bekas dengan kondisi yang baik. Sehingga kamu tidak akan kesulitan saat menjualnya lagi. Keuntungan yang dapat kamu peroleh juga lebih banyak.


Keempat, selalu patuhi hukum. 
Apapun bisnis yang sekarang ini kamu alani, pasti terdapat peraturan hukum yang menaungi sehingga pihak-pihak yang berada di dalam transaksi tidak merasa dirugikan. Jangan pernah melanggar aturan dan hukum yang berlaku. Mungkin sekali dua kali kesalahan hukum, kamu bisa lolos, namun tidak seterusnya kamu akan bisa lolos. Bisa jadi konsumen yang dirugikan akan mengeluhkan showroom kamu dan membagikannya pada teman-temannya.


Terakhir, jangan pernah menyepelekan kekuatan jaringan berbagai macam pihak.
Agar bisa mempromosikan bisnis dan mendapatkan konsumen yang benar-benar ingin membeli mobil kamu, pasti memerlukan bantuan dari orang-orang sekitar. Kekuatan jaringan atau relasi dari berbagai macam pihak bisa membantu serta mempermudah memperoleh apa saja yang kamu ingini.


Bisnis jual mobil bekas adalah alternatif bisnis yang memiliki peluang yang cukup besar apabila kamu benar-benar menggeluti bisnis ini dengan sungguh-sungguh. Mengapa bisa demikian? Kondisi masyarakat yang bisa dikatakan pas-pasan pasti masih mempertimbangkan untuk membeli kendaraan baru untuk kendaraan mereka. Potensi inilah yang harus kita kejar sebaik mungkin dan kita dapat mendapatkan untung melalui usaha ini. Oleh sebab itu cermati dengan baik peluang yang bisa muncul.

Situs beli mobil bukalapak
Sumber gambar : bukalapak

Ada di Prelo, Hadiah Buat Suami yang Dukung Passion dan Mimpi Istri

Alhamdulillah, libur semester  kali ini, lama banget. Dua bulan lebih. Asli. Bikin aku happy. *hahay.

Akan tetapi, meskipun libur kuliah. Aku masih tetap jualan es batu, camilan, dan berburu job buat bloger loh. Buat apa cobak ? Pertama, biar aku bisa punya uang saku saat perkuliahan sudah dimulai nanti. Jadi nggak perlu minta suami lagi deh. Yaaa itung-itung demi bisa bantu suami, dikiiiit. Dan alasan yang kedua yaitu untuk mewujudkan sebuah misi. * Yihaaaa. 

Hadiah Tanda Terima Kasih

Dah, siapa sih yang nggak bakal terharu saat mendapat dukungan penuh untuk menjalani passion dan meraih mimpi ? Apalagi dari orang terkasih. Duh, bikin hati meleleh kan ya. Nah aku pun begitu. 

Jadi misi aku adalah ingin mengeskpresikan kemelecernya hati aku (KEMELECER) dan rasa terima kasih aku kepada suami. Karena mau mendukung mimpi dari emak-emak berdaster ini untuk melanjutkan kuliah lagi.


Support yang suami berikan kepadaku bukan hanya berupa biaya spp kuliahku saja. Melainkan banyak hal. 

Suami adalah orang yang siap siaga membantuku saat aku tengah berkubang dengan tugas-tugas kuliah. Pada saat seperti ini, biasanya ia akan mengambil alih pekerjaan rumah tangga yang biasanya aku lakukan. Mulai dari mencuci baju hingga momong alias menjaga si kecil. Bahkan terkadang ia juga memasak untuk ku juga si kecil. Hal yang sama juga ia lakukan saat aku pergi kuliah.

Dimasakin, kalok aku lagi rempong dengan urusam kuliah

Namun, dukungan yang paling berarti bagi aku adalah ia yang selalu memberiku semangat, selalu menguatkan hati aku agar tak terpengaruh dengan orang-orang yang meremehkan profesi aku sebagai full time mom, serta orang-orang yang mempertanyakan untuk apa seorang ibu rumah tangga kuliah lagi ?.

Berkat pom-pom suami inilah, membuat aku mampu bertahan sampai saat ini. Aku juga mampu membuktikan bahwa aku  juga bisa mengikuti perkuliahan dengan oye serta dengan nilai yang oke. Alhamdulillah.

Lalu apa nih hadiah yang ingin aku berikan untuk suami ?

Emmm...rencananya, hadiah yang ingin aku berikan kepada suami adalah sebuah smartphone. Soalnya, smartphone suami belakangan ini sering heng hong alias ngeblank.

Untuk hal ini, aku sudah menjatuhkan pilihan. Yakni Samsung Galaxy A3. Mengapa Samsung Galaxy A3 ? Koq nggak yang lain, gitu ? Soalnya, ini adalah merk smarphone yang pernah dijual suami untuk tambahan biaya spp kuliah aku yang waktu itu kurang 2 juta-an. Padahal ia baru saja membeli smartphone tersebut.

Tentu, aku tidak membeli Samsung Galaxy A3 yang baru, karena apa ? Uangku nggak cukuuupppp. *ahay. Hasil jualan es, camilan, dan ngeblog selama dua bulan cuma hampir 2 juta-an, sementara harga Samsung Galaxy A3 yang baru, di Jombang sini, masih sekitar 3 juta-an lebih banyak. Jadi aku akan membeli Samsung Galaxy A3 second aja. Second tapi masih baguuussss. Maunyaaaa... *hahay.

Soal tempat membeli barang second, aku mendapatkan rekomendasi dari teman-teman blogger. Namanya PRELO.


Kata teman-teman blogger yang sudah pernah menggunakan aplikasi prelo ini. Aku bisa mendapatkan barang bekas yang aku inginkan, masih bagus nan berkualitas di sini. Soalnya di Prelo ini, barang bekas yang dijual merupakan preloved . Teruuusss, kata teman-teman lagi, agar aku mudah mencari barang second yang aku inginkan maka aku harus menginstal aplikasi PRELO di smartphone aku. Jadi yaaaa, aku pun segera menuju play store. Lalu tinggal ketik kata PRELO di kolom pencarian. 

REVIEW Aplikasi PRELO


Friendly.
Layaknya teman. Meskipun baru pertama kali aku menggunakan aplikasi ini, namun rasanya sudah kenal lama. La gimana nggak langsung terasa akrab coba, kalau sebelum menginstal aplikasi ini saja, aku sudah mendapatkan kesan yang menyenangkan. Bahwa aplikasi ini, mobile friendly.
  • Mobile friendly

Testimoni pengguna Aplikasi Prelo
Sebelum mantab instal aplikasi, biasanya yang aku lihat adalah testimoni. Nah, dari sekian banyak testimoni aplikasi prelo, tidak ada yang menyebutkan soal ketidaknyamanan saat menggunakannya. Terlebih lagi, ada beberapa testimoni yang menyatakan bahwa aplikasi Prelo ini, Mobile Friendly. 


Size yang Kecil
Setelah testimoni, pandanganku langsung menuju Size. Karena apa ? Memori smartphone aku minim. Bisa sih memakai banyak size, tapi ya gitu. Agak rewel jadinya. Nah alhamdulillahnya nih, size aplikasi prelo ini kecil banget. Nggak menghabiskan banyak memori. Yiha........

Cuma 9,53 MB. Cucookk kanl

Bisa Diinstal di Smartphone Jadul Sekalipun
Dari dua hal yang di atas itu. Maka dengan yakin aku memutuskan untuk menginstal aplikasi prelo ini. Dan hasilnya....
Taraaaaa

Aplikasi prelo bisa diinstal di smartphone jadul aku. yeaaahhhh.

  • User Friendly

Selama menggunakan aplikasi ini, aku tidak mengalami yang namanya alis mengkerut bibir mbetutut. Soalnya fitur-fitur yang ada di aplikasi ini memberikan kemudahan bagi aku, penggunanya.

Kategori Aneka Barang Bekas yang Tersedia di Prelo
Pada tampilan awal aplikasi ini, aku sudah diberikan kemudahan berupa kategori aneka barang bekas yang tersedia di Prelo. Jadi, cukup satu kali klik pada salah satu kategori, aku bisa langsung menuju ke kumpulan dari barang bekas yang aku cari yakni smartphone. Maka aku pun langsung klik gadget.

Kategori barang bekas berkualitas di Prelo,
Lengkap

Filter
Setelah aku menuju ke tempat berkumpulnya aneka jenis smartphone, aku tak perlu nyekrol-nyekrol aplikasi ini demi mencari merk Samsung Galaxy A3 serta melihat harga Samsung Galaxy A3 yang sesuai kantong aku. Karena aku bisa memanfaatkan fitur Filter.



Selain itu, fitur filter ini juga dapat memberikan kemudahan dalam menentukan lokasi penjual. Kemudian, bisa membuatkan aku sebuah list harga smartphone dari yang terendah hingga tertinggi, dan sebagainya.

Chat
Dan dengan begitu mudahnya, aku pun sudah mendapatkan list harga Samsung Galaxy A3 bekas. Ada harganya yang sesuai dengan kantong aku, dan ada juga yang tidak sesuai kantong. *hahay.

Ya udah, beli yang sesuai kantong aja ? 
Seharusnya mah gitu ya. Tapi aku nggak mau begitu. Kalau bisa, aku malah ingin punya banyak pilihan tapi dengan harga sesuai kantong. Kalau bisa, harga-harga Samsung Galaxy A3 yang melebihi kantong aku, berubah jadi sesuai dengan kantong aku. *hahay.

Emang bisa gitu ?
Untungnya, aplikasi Prelo ini memungkinkan aku untuk melakukan hal itu. Aku tinggal meng-klik CHAT, maka aku bisa melakukan tawar menawar harga kepada penjualnya. Yaaa, paling nggak aku bisa berusaha mendapatkan harga yang sesuai kantong aku lah yah.


Oya, kalau mau tanya-tanya soal barang yang dijual kepada penjualnya juga bisa pakai ini. Tinggal klik CHAT, maka pembeli akan langsung terhubung dengan penjualnya.

Selain fitur-fitur yang aku gunakan untuk mencari barang bekas yang aku inginkan, ada fitur lain lagi. Yakni fitur JUAL yang bisa digunakan saat kita ingin menjual barang preloved.

Lalu ada juga Menu Pilihan Barang Bekas Berdasarkan Merk. Jadi dengan menggunakan fitur ini, kita bisa lebih mudah mencari barang berdasarkan merk yang kita inginkan.

Jadi, seperti itulah, pencarianku di PRELO yang berbuah manis banget. Karena aku menemukan barang bekas yang aku inginkan dan sesuai dengan kantong aku. Sebuah barang bekas yang nantinya akan aku jadikan hadiah tanda terima kasih aku kepada suami. Lalu, langkah selanjutnya yaitu aku tinggal komunikasi saja nih dengan penjualnya.

Yeah, Ketemu deh. Barang Bekas yang Aku Inginkan di Prelo

Pilihan pertama


Pilihan kedua


Nah, bagi kalian nih, yang juga tengah mencari hadiah untuk orang terkasih, jangan lupa pakai aplikasi PRELO ini ya. InsyaAllah bisa mempermudah kalian untuk mencari hingga mendapatkan barang bekas yang kalian inginkan dan nyaman di kantong. Coba ya..

Terima kasih prelo.
Karena kamu memudahkanku,
Dengan senang hati aku beri bintang 5 yak.

Cukup 6000, Bisa untuk Laminating Ratusan Printable Buat Bahan Belajar Siken

Mamis,
Belakangan ini aku kembali berburu printable buat bahan belajar siken. Soalnya sekarang, aku sudah dapat cara murah dan mudah untuk membuat printable yang ngeprint sendiri jadi tahan lama bin awet markawet. Akhirnya, setelah sekian lama. Aku bisa pakek ini buat bahan belajar siken lagi. Yihaaa.

Dulu, aku pernah sih jadikan printable sebagai bahan belajar buat siken. Secara gaya belajar siken visual kinestetik. Jadi cucoklah yah kalau bahan belajarnya pakek printable. Selain itu, siken juga keliatan tertarik dan suka. Mungkin karena gambar printable yang lucu-lucu itu kali ya dan penuh warna. Nah, melihat respon siken tentu aku seneng donk yak. Soalnya, aku nggak perlu bikin-bikin segala. Cukup googling aja kan. Ketemu dah aneka macam printable buat bahan belajar siken.

Sayangnya, printable yang ngeprint sendiri ini, yang hanya terbuat dari kertas indil-indil ini, ternyata rapuh banget di tangan siken. Belum juga aku njelasin ini gambar apa, ini namanya apa, udah lecet aja tu printable. hiks. Jadi yaaaa, sejak itu, aku menjadikan printable sebagai pilihan terakhir untuk bahan belajar siken. Meskipun cocok tapi belum efektif buat dijadikan bahan belajar siken yang waktu itu masih berusia 2 menuju 3 tahun.

Lalu, gimana cara membuat printable yang ngeprint sendiri ini, jadi tahan lama ?.
Pasti dilaminatingkan ? 
Yup.

Tapi aku laminating sendiri nih Mamis. Tanpa mesin. Tanpa pakai setrika juga. Dan cuma ngeluarin duit 6000 buat beli bahan yang akan aku pakai untuk laminating printable. Lalu apakah bahannya ? ISOLASI bening atau selotip. Hahay.

Alhamdulillah. Puluhan printable buat bahan belajar siken jadi aman terkendali bin tidak mudah robek lagi. Tur hemat pula. Dan berikut penampakan puluhan printable yang aku laminating sendiri tanpa pakai mesin tanpa pakai setrika dan tanpa pakai plastik laminating juga.

THR Lebaran Anak, Dihabiskan atau Ditabung ?

Hai Mamis,

Sudah jadi tradisi. Kalau saat lebaran, anak-anak akan mendapatkan yang namanya uang lebaran atau lebih dikenal dengan THR Lebaran Anak. Entah dimulai sejak kapan tradisi ini. Yang pasti, tahun 1994, waktu aku TK B, tradisi ini sudah ada. *dah, ketahuan dah angkatan berapa.

Dulu, THR lebaran aku, cuma bisa dipakai untuk beli es krim, gulali, dan beli mainan boneka kertas di Pak Wek (penjual mainan mulai dari harga 100-an). Sementara, THR lebaran Siken, bisa buat ini itu, cyiiinnn. Lalu aku pun sempat TER..GO..DA. Hahay.

thr lebaran anak

Beberapa orangtua, ada yang memilih untuk mengarahkan THR Lebaran Anak menuju tabungan atau celengan anak. Kalau aku, untuk lebaran kali ini, lebih memilih mengarahkan THR Lebaran Siken untuk dihabiskan, dibelanjakan dulu. Tentu buat Siken, bukan buat emaknye lah. Kalau ada sisa, baru deh dipinjam emaknye, eh ditabung maksudnya. Bhahaha.

Bagi aku dan suami, lebaran adalah momen buat manjain bocah, buat Siken. Waktu kami, fokus perhatian kami, semuanya buat bocah. Yaaa..itung-itung, ini sebagai penyuplai kekuatan bahagia  bagi Siken. Karena setelah libur lebaran usai, Siken akan kami ajak berjuang lagi. Berhemat lagi.

Lalu THR Lebaran Siken buat apa saja nih ?.

1. Main di arena bermain
Siken senang sekali waktu diajak main ke sini. Banyak mainan yang ingin ia coba. Termasuk mainan yang bukan untuk bocah. Mulai dari mobil goyang-goyang, sampai nge-dance begini.


Tapi, bukan Siken aja sih yang happy. Aku dan ayahnya juga happy. Beberapa kali kami ikut nimbrung alias ikut Siken main. Dan ternyata....seruuuuuuu.



Kalau dipikir-pikir, main di arena bermain yang banyak game-nya ini tidak hanya membuat Siken kenal dengan aneka macam permainan yang canggih. Melainkan juga bikin Siken happy dan kami bisa menjalin bonding yang lebih kuat dengan Siken. That's the point.

2. Update fashion anak
Jangan ngaku jadi mamak kece sebelum bisa bikin penampilan si kecil juga kece.


Iyup. Menurut aku sih gitu. Nggak tahu deh menurut mas anang. Jadi demi membuat penampilan Siken jadi kece badai ulala, aku pun mencari informasi fashion yang lagi nge-trend buat bocah. Mengapa begitu ? Yaaaa biar penampilan Siken lain dari yang lain. Karena biasanya nih, apa yang lagi ngetrend di ibu kota, belum jadi trend di daerah sampai beberapa bulan kemudian.

Beli celana siken ini di Tokopedia

Setelah aku menemukan fashion yang cocok buat Siken dan juga lagi nge-trend, lalu aku langsung cus aja dah ke Tokopedia.. Pasti yang aku cari ada di Tokopedia. Yakin mah. Sudah terbukti.

Aku pernah cari-cari celana yang diidamkan suami, alhamdulillah ada di Tokopedia. Nyari jilbab yang lagi nge-trend juga ada di Tokopedia. Dan baru-baru ini, aku beli celana buat Siken dan tentu celana yang lagi nge-trend, juga di Tokopedia. Lengkap. Mau perlengkapan bayi baru lahir, ada. Mau beli mainan bayi, juga ada.  Semuanya ada di Tokopedia.

Selain lengkap, belanja di Tokopedia juga aman sih. Soalnya, belanjaanku yang berupa jilbab, mainan, dan celana buat suami, alhamdulillah nyampek semua. Mendarat dengan pasti dan selamat.

Kemudian, fitur-fitur yang ada di Tokopedia juga bikin aku nyaman belanja. Soalnya memudahkan banget. Mau cari produk dengan kisaran harga tertentu, ada fiturnya. Trus mau cari produk dengan lokasi penjual berada di daerah tertentu, juga ada fiturnya. Dan lain sebagainya.

3. Beli mainan
Aku memang suka bikin mainan buat Siken. Bikin mainan yang sederhana. Kalau yang canggih atau keren mah, nggak bisa. *ahay. Jadi THR lebaran Siken aku pakai buat beli mainan yang nggak bisa aku bikin. Seperti mobil-mobilan atau kereta api yang bisa jalan sendiri, tanpa didorong-didorong, atau mainan yang keren bin kekinian seperti lego.

Alhamdulillah, dengan melakukan 3 hal itu, THR lebaran Siken jadi habis tak bersisa. Mamak pun nggak jadi pinjem. Mamak malah nombok, malah nambahin. Hahay. Tak apalah yah. Sekali- sekali.


Nah, kalau kalian gimana nih Mamis ? THR Lebaran Anak diarahkan buat apa nih ? Ditabung atau buat beli-beli ?.

Jangan Biarkan Suami Sendirian di Dapur

Kadang, niat hati ingin nunggu ibu sayur datang, sambil leyeh-leyeh, sambil intip-intip social media gitu, eeeee malah jadi molor lagi. Udah gitu, kata suami, molorku bukan molor biasa pula, melainkan molor yang nyenyak banget. Kata suami : "Susah dibangunin, sampek ngiler-ngiler". *abaikan yg ngiler-ngiler.


Nah, kalau sudah begini, biasanya, suami beli sarapan di luar atau masak sendiri. Iya, sendiri. Dan aku nggak rela akan hal itu. *ahay.Bukannya karena takut kalau masakan buatan suami rasanya nggak enak, apalagi karena nggak tega bin so sweet gitu. Tapi, demi menghindari hal-hal yang tidak aku inginkan terjadi saat suami masak sendirian di dapur.

1. Bumbu dapur jadi cepat habis
Suami adalah penganut paham 'Masakan jadi enak kalau bumbu banyak'. Sementara aku, 'Yang penting ada rasanya aja udah enak'. *uhuy.


Dulu, aku setuju banget sama pendapat suami. Karena emang gitu juga kan, hasil masakan jadi makin mantab surantab kalau pakai bumbu yang banyak. Tapi setelah aku mengalami yang namanya terombang ambing akan harga bawang merah, lalu cabai, yang mana dua hal itu adalah bumbu inti yang sering aku pakai, beuuugghhh, rasanyaaaa..kudu lari ke hutan aja mah. Sejak saat itu, aku mulai mengurangi penggunaan bumbu dapur. Nggak all out lagi. Yang penting ada rasanya aja, udah alhamdulillah yah sesuatu.

Maka dari itu, kalau suami masak sendiri di dapur, hati aku jadi was-was. Takut bumbu dapur yang seharusnya bisa diusahain untuk seminggu berubah jadi 3 hari. Akibatnya, mamak pun gagal nyisihin duit belanja. Ujungnya malah nombok. Boookkk.

2. Banyak perabotan yang kotor
Kalau aku, biasanya, satu wadah buat naruh beberapa bahan masakan. Sementara suami, satu tempat, satu bahan. *hahay. Tentu saja hal ini menyebabkan banyaknya perabotan yang kotor. 

3. Perabotan kotornya ada dimana-mana
Karena suami suka pakai banyak perabotam saat masak. Atau satu perabotan satu bahan. Hal ini bisa jadi membuat meja dapur penuh. Pas mau naruh ini itu jadi bingung kan. Walhasil, naruh bahan jadi sembarangan. Mana tempat kosong, ya diletakkan di situ aja. Pernah nih, waktu beresin dapur, aku nemu gelas yang habis dipakai untuk mengocok telur di rak piring. Bayangin cobak hayo, di rak piring. Untung saja ketahuan duluan, sebelum aku pakai minum. Selameeettt selamet.


4. Suka-suka pakai perabotan
Ada beberapa perabotan yang aku khususkan untuk bahan tertentu. Seperti wadah khusus untuk mengocok telur, wadah khusus untuk memisahkan minyak yang sudah terpakai, dan sebagainya. Maksudku melakukan hal itu yaaa, biar perabotan lain tetap aman. Nggak ada aroma aroma makslenting amis, atau berminyak banget.


Sayangnya, hal ini tidak berlaku bagi suami. Ada wadah kosong di depan mata. Sekiranya bikin bahan makanannya nggak tumpah, ya udah, langsung dipakai aja.

Nah, itulah beberapa hal yang biasanya terjadi kalau suamiku masak sendirian di dapur. Dimasakin sih memang enak. Tinggal makan doang. Tapi setelah itu, harus siap-siap membersihkan dapur yang habis dipakai suami masak sendirian. *uhuy.
Kalau kalian gimana ? Lebih suka suami masak sendirian di dapur, atau lebih suka nemenin suami masak di dapur ? ?.


Koq Nggak Sekolah ? Mau Jadi Apa ?

Dah, julid amat komentarnya yak *hahay.
Tapi, dimanapun itu, bagaimanapun keadaan kita, pasti akan ada saja yang berkomentar. Termasuk komentar nyinyir nan julid. Jadi sudah biasalah yah. Pinter-pinter kitanya aja sih dalam memanage hati. Biar nggak gampang baper gegara komentar yang maknyonyor. Seperti komentar yang satu ini dah.

Ohya, komentar maknyonyor ini tentu nggak muncul sekonyong konyong goder, tapi ada musababnya, ada asal mulanya.

Waktu itu, hari pertama sekolah. Mungkin karena ini,  jadi ibu-ibu yang anak-anaknya pada sekolah agak heboh gitu belanjanya, cepet-cepetan. Wajar sih ya menurut aku. Apalagi libur sekolah kali ini lumayan panjang kan. Nah, cuma herannya nih, lagi terburu-buru begitu, masih sempat aja ngobrol ini itu. Ngomentarin ini itu. Hingga akhirnya ngomentarin siken yang nggak berseragam.
"Ken nggak sekolah lagi ta Mbk ? Kemaren nggak paud juga kan ya ?"
"Ngge (iya) buk" jawabku sekilas.
"Usia ne piro tho Mbk (usianya berapa sih Mbk) ?"
"Hampir 5 tahun Buk"
"Laiyo, koq nggak sekolah-sekolah ? Mau jadi apa ?"

Lah.

Aku sempat speechless gitu waktu denger komentar seperti itu. Nggak habis pikir aja. Koq bisa nyampek situ. Dari nggak sekolah-sekolah (usia dini) ke mau jadi apa. Jauhnyaaaa. Seakan-akan, sekolah usia dini itu penentu kesuksesan masa depan anak. Deh.

Sekolah usia dini bisa dibilang penting. Karena disitu tempat membangun pondasi dasar bagi si anak. Baik itu dalam hal ilmu pengetahuan hingga karakter anak. Namun hal ini tidak dapat dijadikan sebagai penentu kesuksesan masa depan bocah donk ya. Nggak bisa. Sementara, setelah sekolah anak usia dini, anak akan menghadapi lingkungan yang lebih kompleks. Baik di sekolah, di rumah, dan lingkungan sekitar. Yang mana pada saat itu akan ada proses yang namanya belajar, belajar memahami sesuatu, belajar menghadapi dan mengatasi masalah. Dan hal ini terjadi dalam waktu bertahun-tahun, lebih lama dari rentang waktu anak bersekolah di sekolah anak usia dini. Jauuhhh. Amat jauh. Nah, tentu hal ini yang akan membawa pengaruh besar kehidupan, kesuksesan anak, dan sebagainya.

Tapi, alhamdulillah, speechless aku nggak berlangsung lama. Maka pertanyaan itu, langsung aku lemparkan saja ke siken.
"Ken, mau jadi apa ?"
"Spidermen, muma naga ya".
Tetep, kebagian jadi naga. Hhhhh.

Mendengar jawaban siken, ibu-ibu itu jadi tersenyum. Ibu-ibu yang lain juga. Alhamdu..lillaaahh. Komentar aneh-aneh tentang siken yang nggak kunjung sekolah anak usia dini, berhenti sampai disitu. Langsung ganti topik. Yihaaa.

Sebenarnya, bisa aja sih aku jelasin alasan siken belum sekolah anak usia dini. Tapiiiii....nggak deh. Nggak akan maksimal, nggak akan nyantol juga. Secara ibu-ibu itu tengah hectic karena hari pertama sekolah. Jadi mending aku senyumin aja deh. Woles aja. Nggak perlu baper apalagi sampai baper berubah jadi laper. Beuughh, bisa sarapan dua piring nanti mah. Diet bisa gagal nih. Aku kan mau diet. Diet pret. *ahay.

***

Baca juga : THR Lebaran Anak, Dihabiskan atau Ditabung ?

Membangun Perlindungan Keluarga, Jangan Menunggu Merasakan Sakit atau Jatuh Terlebih Dahulu

Hidup memang penuh kejutan. 
Kadang kejutan itu membuat bahagia, adakalanya juga membawa linangan air mata. 
Apapun itu, kita tetap harus siap menghadapi kejutan hidup bukan ? 
Ho oh.

Seharusnya memang seperti itu. Seharusnya, aku dan suami sudah siap saat tiba-tiba kejutan hidup datang menghampiri keluarga kecil kami. Bukannya malah membuat kami .....hhhh….

2 tahun yang lalu, sebuah kejutan yang berwujud cobaan ekonomi tiba-tiba datang menghampiri kami. Cobaan ekonomi yang berhasil membuat kami sempat terseok-seok.

Kalau ingat masa-masa itu, rasanya ada yang 'nyelekit' gitu di hati. Terlebih lagi saat ingat momen si kecil yang diharuskan menginap beberapa hari di rumah sakit karena demam tinggi yang beresiko step. Saat itu, aku dan suami lebih memikirkan biaya rumah sakit daripada kesehatan si kecil. Saking takutnya kami tak bisa membayar biaya tersebut, kami sampai meminta (dengan sedikit memaksa) dokter anak yang menangani si kecil untuk mengizinkan si kecil pulang. Dan akhirnya, si kecil pun diperbolehkan pulang dengan keterangan 'Pasien Pulang Paksa'. Iya, pulang paksa, karena seharusnya, si kecil masih harus menginap sehari lagi di rumah sakit. Untuk memastikan kondisinya sudah benar-benar sembuh.
Hiks.
Maaf ya, Nak.



Tapi, alhamdulillah, sekarang ekonomi kami sudah membaik. Maka dari itu, demi tetap siap siaga jika cobaan ekonomi datang menerpa lagi, aku dan suami memutuskan untuk membuat tameng alias benteng yang kami beri nama Perlindungan Keluarga.

Belajar dari Pengalaman Hidup Orang Lain

Sebenarnya, untuk membuat tameng berupa Perlindungan Keluarga, aku tidak harus menunggu mengalami jatuh, atau merasakan sakit terlebih dahulu. Mengambil hikmah atau pelajaran dari pengalaman orang lain pun bisa menjadi alasan kuat untuk segera membangun Perlindungan Keluarga.

Salah satunya seperti pengalaman hidup yang dialami oleh Ibu Pri, istri dari Ketua RT (Rukun Tetangga) tempat tinggalku. Kejutan hidup yang dialami Ibu RT lebih berat daripada yang aku dan keluarga kecilku alami. Kejutan hidup itu berupa Pak RT meninggal dunia. Iya, sang tulang punggung keluarga, 'tiang utama' rumah tangga pergi untuk selama-lamanya.

Rasa sedih teramat sangat di hati Ibu Rt itu pasti. Bahkan mungkin tak hanya rasa sedih yang menggelayuti ibu RT. Melainkan sebuah pikiran bagaimana melanjutkan tongkat estafet yang sebelumnya dipegang oleh sang tulang punggung keluarga. Namun, alhamdulillah, aku turut bahagia saat mendengar kabar bahwa ternyata Pak RT telah membuat tameng 'Perlindungan Keluarga'. Sebuah tameng yang membuat anaknya tetap bisa melanjutkan sekolah tanpa khawatir biaya. Alhamdulillah.

Dari pelajaran hidup yang dialami bu RT, serta dari apa yang telah aku alami di waktu lalu. Rasanya, tidak ada kata nanti nanti untuk membangun benteng Perlindungan Keluarga. Harus segera.

Membangun Perlindungan untuk Keluarga

Ada banyak pilihan usaha yang dapat kita lakukan untuk membangun Perlindungan bagi Keluarga. Salah satunya yaitu dengan Investasi. Investasi dalam bentuk ASURANSI. Namun, sebelum berasuransi Kita tetap harus menerapkan asas hati-hati. Harus memilih tempat yang terbukti terpercaya donk ya. Dan salah satu tempat yang memenuhi kriteria itu adalah DBS.




DBS adalah financial services group yang terkemuka di ASIA. Memiliki 280 cabang di 18 Markets. DBS berkantor pusat di Singapura. Dan saat ini Bank DBS juga sudah hadir di Cina, Asia Tenggara dan Asia Selatan. Selain itu juga, DBS memiliki beberapa penghargaan. Seperti Safest Bank Award (2016), World's Best Digital Bank (2016), Asian Bank of The Year (2015, dan masih banyak lagi yang lainnya. Nah dengan informasi seperti ini, maka tidak ada keraguan lagi untuk memilih Bank DBS sebagai tempat yang tepat untuk berasuransi bukan ? Iyup.

Penghargaannya buanyak. Ini yang terbaru.

Di DBS sendiri ada 3 pilihan asuransi untuk melindungi keluarga. Yakni Golden Protector, Prograduate, dan Family Estate Protection.

Golden Protector 
Solusi tepat dalam menghadapi kebutuhan keuangan keluarga di masa purna karya dan hari tua. Program ini, menggabungkan perencaan keuangan yang matang dan perlindungan jiwa yang pasti. Intinya, Golden Protector ini dapat membantu Kita untuk berada di puncak kemapanan hidup di usia emas.


Prograduate
Suatu program asuransi yang dikhususkan untuk membantu para orang tua dalam mempersiapkan dana pendidikan bagi si buah hati. Sejak masuk perguruan tinggi sampai anak Kita berusia 23 tahun. Jadi kalau Kita ingin dana pendidikan untuk si kecil sudah siap sedia. Maka bisa memilih jenis asuransi ini untuk melindungi mimpi atau cita-cita si kecil.


Family Estate Protection
Suatu program keuangan dalam bentuk asuransi dengan jenis pembayaran Premi Tunggal yang memberikan perlindungan jiwa seumur hidup (hingga usia 99 tahun).


Selain program Live Well di atas. Ada lagi cara melindungi keluarga yakni LIFE CONFIDENT. Life confident di sini ada dua point yakni Pro Health dan ProLife Plus. Pro Health adalah produk asuransi kesehatan perorangan hingga sampai berusia 99 tahun. Sedangkan ProLife Plus produk asuransi kesehatan keluarga.

Lengkap kan yak ? Ho oh. DBS memang lengkap. Satu bank bisa mengkatrol begitu banyak Cara Untuk Melindungi Keluarga. Perlindungan Keluarga jadi benar-benar Maksimal deh. Kalau
sudah begini, insyaAllah, tidak akan ada lagi yang namanya terseok-seok saat dihampiri oleh cobaan. Terutama saat ekonomi keluarga sedang terpuruk. Tidak ada lagi yang namanya memaksa pulang karena takut biaya rumah sakit yang mahal saat keluarga butuh menginap di rumah sakit. Tidak ada namanya gagal meraih mimpi karena terhalang biaya. Yang ada hanyalah, hidup baik-baik saja, hidup yang menenangkan, hidup yang menyenangkan, hidup yang membahagiakan dan yang paling utama adalah hidup sehat.

Nah kalau kalian gimana nih teman-teman ? Sudah membangun Perlindungan Keluarga belum ? Kalau belum, segera yak, biar nggak mengalami hal seperti aku. 
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...