#BukaInspirasi : Wujudkan Mimpi Sekolah Lagi Meskipun Terhambat Biaya.
Beruntung. Definisi kata beruntung itu macam-macam. Ada yang bilang, beruntung itu, adalah gampang dapat jodoh yang sesuai dengan keinginan.
Trus ada juga yang bilang kalau
beruntung itu, adalah mudah dapat kerja yang bikin nyaman dan jadi
jutawan. Bahkan ada juga yang bilang gini, kalau beruntung itu, adalah
orang yang makannya banyak tapi nggak gendut-gendut. *lah. Banyak kan ?
Yup, tergantung sudut pandang masing-masing orang sih ya. Tapi kalau
bagi aku, beruntung itu, adalah bertemu dengan orang-orang yang
inspiratif. Karena bertemu dengan mereka, akan membuat kita menjadi
pribadi yang lebih baik, lebih tangguh bahkan mampu membuat kita optimis
untuk meraih mimpi-mimpi kita. Kehadiran mereka, #BukaInspirasi .
Aku
sendiri sudah pernah merasakan efek samping dari bertemu dengan sosok yang inspiratif. Berkat cerita hidup juga dukungannya, aku bersemangat
untuk meraih mimpi aku yang ingin lanjut kuliah.
Jujur,
sebelum bertemu dengan sosok inspiratif tersebut. Aku menganggap mimpiku itu
ketinggian alias nggak mungkin bisa aku raih. Alasannya karena betapa
mahalnya biaya kuliah S2. Mau minta ke orangtua, rasanya, nggak mungkin
mengingat mereka juga masih harus membiayai sekolah adekku juga beberapa
sepupuku. Kalau mau biaya sendiri juga nggak mungkin bisa. Karena waktu
itu aku yang masih freshgraduate hanya berprofesi sebagai guru honorer
dan guru les yang mana gaji perbulannya, kalau digabungkan, hanya
sebesar 500 ribu rupiah. Kalau jalur beasiswa gimana ? Bisakan ? Sudah
dicoba ? Sudah. Jadi, waktu itu, aku giat berburu soal informasi
beasiswa, beberapa kali juga aku sudah mencoba, namun sebanyak kali itu
juga aku gagal. Dengan kondisi seperti ini, aku pun memilih untuk
memendam mimpi. Hingga akhirnya aku bertemu dengan sosok inspiratif
itu.
Sosok inspiratif itu bercerita kalau dulu bahkan ia tak berani bermimpi kuliah karena kondisi ekonomi keluarganya.
"Bisa makan sehari-hari saja sudah syukur alhamdulillah" katanya.
Dengan
kondisi ekonomi keluarga seperti itu, membuat ia tidak memikirkan soal
lanjut kuliah setelah lulus SMK. Bahkan tak terlintas sedikitpun. Yang
ada dipikirannya hanyalah gimana caranya dapat pekerjaan dengan gaji
lumayan sehingga bisa membantu orangtua dan membiayai adek-adeknya
sekolah.
Setelah ia berhasil membantu ekonomi
keluarga dan ekonomi keluarga juga sudah membaik, keinginan untuk kuliah
itu belum juga mampir dipikirannya.
"Mungkin karena sudah terlalu asyik kerja, jadi nggak mikir itu" katanya.
Hingga
pada suatu hari, ia bertemu dengan pamannya. Entah gimana, waktu itu
pamannya membahas soal kuliah-kuliah gitu, padahal sebelumnya, saat
mereka bertemu, tidak pernah membahas soal itu. Dari pertemuan yang
berbeda itu, ada satu kalimat dari pamannya yang paling 'ngena' baginya
"Kuliah o, Le. Ilmu iku isok ngarahno awakmu neng masa depan sing luwih
apik". (Kuliah, Nak. Ilmu itu bisa membawamu ke masa depan yang lebih
bagus).
Berbekal nasehat dari pamannya ia pun memutuskan untuk nekat daftar kuliah. Kenapa nekat ?
"Karena
waktu itu, aku nggak punya tabungan sama sekali. Ditambah lagi aku
terkena PHK. Tapi untung saja masih ada motor, jadi uang hasil jual
motor aku pakai buat registrasi kuliah".
La trus SPP dan kebutuhan lainnya gimana ?
"Waktu
itu, solusi yang ada dipikiran aku cuma jualan kecil-kecilan, seperti
jualan kopi, mie rebus, gorengan dan sebagainya. Jadi paginya aku
kuliah, trus sore sampai malam aku jualan kopi".
Katanya,
hasil dari jualan kopi dan teman-temannya itu, bisa ia pakai bayar spp
dan kebutuhannya selama kuliah. Dan sekarang ia pun sudah berprofesi
sebagai seorang dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Jawa
Timur serta aktif di beberapa gerakan hukum dan ham.
"Jadi,
jangan buang mimpi kuliah lagi meskipun kepentok biaya. Karena yakin
wes, pasti ada jalan rejeki bagi yang tholabul 'ilmi, bagi yang mencari
ilmu".
Terinspirasi cerita dari sosok inspiratif tersebut serta dan tentu dukungan penuh dari sosok
inspiratif itu yang tak lain adalah suamiku sendiri, aku pun
memberanikan diri untuk membuka mimpiku dulu. Sebuah mimpi ingin
sekolah lagi, mimpi ingin melanjutkan S2. Dan alhamdulillah, saat ini, tengah aku lakoni. Ya, sekarang, aku adalah mahasiswa pascasarjana di salah satu kampus negeri di Surabaya.
Aku
membenarkan apa yang dikatakan oleh sosok inspiratif yang adalah suamiku
itu, bahwa selalu ada jalan rejeki bagi para pencari ilmu, karena apa ?
Sejauh ini, alhamdulillah, ada beberapa cara atau jalan rejeki yang
bisa aku (dan pak suami) usahakan untuk mengumpulkan pundi-pundi buat
membayar SPP S2 dan kebutuhan lainnya selama aku kuliah. Jalan rejeki
itu berupa jualan daster ke orang-orang sekitar aku. Beli dasternya di e-commerce seperti Bukalapak biar dapat harga murah apalagi kalau waktu momen tertentu seperti Hari Kemerdekaan, beeuughh Bukalapak menawarkan Promo dan Diskon Hari Kemerdekaan Indonesia yang pasti membuat pedagang kecil seperti aku ini bahagia. Karena bisa dapat untung banyak dari jual daster.
Sebenarnya, ada hal lain yang belum sempat aku lakukan saat jualan daster ini. Yakni ingin membuka lapak di Bukalapak. Kenapa di Bukalapak ? Karena, dari pengalaman orang-orang yang buka lapak di Bukalapak, ada banyak keuntungan dan kemudahan membuka lapak di Bukalapak. Di samping itu juga, Bukalapak peduli dengan para pelapak. Kepedulian ini berupa membentuk Komunitas Bukalapak. Komunitas ini bertujuan untuk membantu para pelapak untuk semakin berkembang dan sukses di Bukalapak.
Selain itu, Aku juga membuka usaha kedai kopi bareng pak suami. Trus, aku juga me-monetize blog dan medsos aku. Alhamdulillah, hasil dari monetize ini bisa aku pakai untuk memenuhi kebutuhan selama kuliah seperti biaya transport, uang saku, buat beli buku, tugas dan sebagainya.
Sebenarnya, ada hal lain yang belum sempat aku lakukan saat jualan daster ini. Yakni ingin membuka lapak di Bukalapak. Kenapa di Bukalapak ? Karena, dari pengalaman orang-orang yang buka lapak di Bukalapak, ada banyak keuntungan dan kemudahan membuka lapak di Bukalapak. Di samping itu juga, Bukalapak peduli dengan para pelapak. Kepedulian ini berupa membentuk Komunitas Bukalapak. Komunitas ini bertujuan untuk membantu para pelapak untuk semakin berkembang dan sukses di Bukalapak.
Selain itu, Aku juga membuka usaha kedai kopi bareng pak suami. Trus, aku juga me-monetize blog dan medsos aku. Alhamdulillah, hasil dari monetize ini bisa aku pakai untuk memenuhi kebutuhan selama kuliah seperti biaya transport, uang saku, buat beli buku, tugas dan sebagainya.
Oya
ada satu momen yang lumayan sering aku alami tapi kalau dipikir-pikir seperti tidak masuk akal gitu. Nah momen tersebut terjadi, biasanya, saat uang untuk membayar spp belum cukup. Saat begini, entah gimana, kedai kopi tiba-tiba jadi ramai, serta tawaran atau pemberitahuan
dari teman-teman blogger tentang job untuk blogger atau ngebuzzer di
medsos juga banyak, ditambah lagi fee yang ditawarkan cukup bikin aku sujud syukur dan berkali-kali bilang alhamdulillah. Nggak cukup sampai di situ, bahkan pernah ada yang rela meminjamkan uangnya untuk aku pakai
bayar spp tanpa bunga tentunya.
Dah,
kalau ingat dengan momen di atas, rasanya, kudu mbrebes mili. Terharu.
Ada saja jalan rejeki yang dibuka Allah untuk aku baik lewat pembeli di
kedai kopi, dukungan dari orang-orang sekitar aku, hingga
dukungan dari teman-teman di dunia maya yakni para teman-teman blogger.
Terima kasih untuk kalian semua dan doakan semoga aku bisa segera
menggapai mimpi aku lulus S2. Aamiin.
Jadi,
bagi Kamu, yang juga punya mimpi seperti aku, ingin menuntut ilmu
setinggi mungkin namun masih pikir-pikir karena kondisi ekonomi atau
terhalang biaya. Jangan menyerah dengan mimpi itu, ya. Berusahalah untuk
mewujudkannya. Usaha sekuat tenaga, dan kerja keras tentunya.
InsyaAllah ada saja jalan rejeki bagi yang tholabul'ilmi. Yakini itu.
Akhir
kata, semoga share pengalaman ini dapat menjadi Inspirasi atau dapat mem- #BukaInspirasi dan memberikan banyak manfaat terutama
dapat menguatkan tekad para pemimpi yang ingin sekolah lagi. Aamiin.
semoga dimudahkan dalam menuntut ilmu mbak :')
ReplyDeleteaku jadi kepengen juga Mak Ken kuliah lagi semoga bisa mengikuti jejaknya mak ken aamiin
ReplyDeleteKeren, memotivasi nih, Teh.
ReplyDeleteSukses selalu ya, Teh, semoga kedepannya selalu dipermudahkan segala keinginannya.
Btw, salam kenal..
Hebat mba, selalu aja jalan jika ada niat baik untuk mencari ilmu. Aku doakan semoga lancar kuliahnya, lancar rezekinya. Sehat-sehat selalu.
ReplyDeleteAamiin
DeleteMasya Allah merinding membaca kisah sosok itu dan kisah Mbak Inda. Semoga jadi inspirasi buat orang2 yang pengen kuliah tapi mikir biaya. Allah memberi jalan kepada yang bersungguh2 ternyata yaa
ReplyDeleteSukses untuk s2nya ya mba.. lancar juga untuk warung kopinya.. iya, selalu ada jalan rejeki untuk yang mau berusaha
ReplyDeleteWah saya salut sama usaha Mbak. Saya kira domisili di Semarang. Kalau lewat Lamongan, bolehlah kita ngopi. Atau kasih tahu di mana warkopnya biar bisa kopdar hehe. Saya sudah lama mengubur mimpi S2 karena faktor kesehatan dan ekonomi tentu saja. Dengan dua anak sekarang pas di kota kelahiran rasanya berat atau belum nemu motivasi yang tepat. Apa harus buka kedai kopi juga ya? Hehe. Makasih inspirasinya. Aku terbakar!
ReplyDeleteAmien, rezeki itu kan haknya Allah. Kalau memang menurut Allah pantas untuk mendapatkan S2, ya pasti dimudahkan rezekinya. Moga lancar untuk semua ikhtiar ya, Mba :)
ReplyDeleteAlhamdulillah, selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha dan sungguh sungguh ya Mba :)
ReplyDeleteKeren...salut....kisah suami istri yang sangat inspiring. Jujur aku salut pada kalian mbak...
ReplyDeleteWah kece ceritanya mbak.. menginspirasi bangeet ❤️
ReplyDeletewah keren, mbak. Memang ya Allah pasti memberikan rezekinya dari berbagai arah
ReplyDeleteInspiratif banget ya mbak, saya juga sekolah alhamdulilah ngak sampe bayar banyak mbak krn dapet beasiswa dari pemerintah. Klau bayar sendiri saya juga kyknya ngak mampu hehehe
ReplyDeletesangat menginspirasi mbak ceritanya
ReplyDeleteSemoga lancar kuliahnya mbak, lancar juga aliran rejekinya. Benarlah kata pepatah ya mbak, dimana ada kemauan, disitu ada jalan
ReplyDeleteSubhanallah.. aku kok terlewat cerita yang ini.. Ceritanya sangat menginspirasi Mbak Inda. Aku juga pernah punya mimpi yang sama, tapi sekarang kayaknya aku lebih menikmati menjadi diriku yang sekarang.
ReplyDeleteSemoga lancar usaha kedai kopi, jualan lain, dan juga sekolahnya ya. Iya sih bertemu kisah inspirasi itu bikin kita terinpirasi juga utk bisa melakukan hal sama atau lebih krn jadi termotivasi bhw kita bisa.
ReplyDeleteJadi teringat perjuangan saya dulu kuliah S2 mbak. Penuh perjuangan juga. Sekolah lanjut ketika dah punya anak itu luar biasa. Biaya mandiri juga. Ah, sungguh deh. Jika kita yakin dgn niat karena Allah. Allah akan mudahkan jalan. Termasuk jalan bagi para penuntut ilmu. Makasih mbak sharingnya
ReplyDeletekeren mba, semoga selalu ada jalan ya untuk mereka yang memperjuangkan pendidikan
ReplyDeleteMak nyeeeessss, aku bacanya Mbaaak.... Terharu....
ReplyDeleteKebetulan suamiku dua tahun lalu baru memutuskan berhenti dari kuliah S2nya karena usahanya tidak lancar. So i feel youuuu :) Namun tahun ini mau nyoba kuliah lagi :) doakan lancar ya....
betul mbak kata suaminya, akan ada rejekinya sendiri buat para pencari ILmu . terharu banget mbak, semangat selalu
ReplyDeleteTFS mba .. insya Allah kisah mba ini dpt menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk saya tentunya .. Salam sukses mba..
ReplyDeleteSemoga dimudahkan dan dilancarkan kuliahnya dan segera lulus S2 ya. Sukses juga buat warung kopinya.
ReplyDeletekita memang butuh orang yang memiliki inspirasi dan dengan inspirasinya itu bisa banget menyemangati jiwa yg sedang down ya, Mbak. Semoga kita semua dimudahkan dalam hal rejeki ya, Mbak
ReplyDeleteSelamat ada niat dan usaha, pasti ada jalan. Semangat!
ReplyDeleteKalau ada niat & usaha Insya Allah bisa ya. AKu doakan lancar ya kuliahnya sampai lulus nanti. Keren loh udah punya usaha warung kpi
ReplyDeleteSetuju mbak, selalu ada rezeki yang datang tepat di saat kita membutuhkan yaa..
ReplyDeleteAku juga merasakan kayak gitu soalnya, lagi butuh tau2 ada tawaran job yang nominalnya kalau di total lumayan banget.
Sekarang lagi nabung dikit-dikit buat pendidikan anak bayik dan buat mamanya juga 😁
Mbaaak, semoga usahanya makin berkembang yaa, berkah rejekinya. Dan lancar pula kuliahnya, semoga dimampukan menjalani semuanya
ReplyDeleteAlhamdulillah ya Mbak bisa nerusin sekolah lagi. Memang benar rezeki itu datangnya dari arah yang nggak kita duga. Pas lagi susah, tiba-tiba aja Allah baik banget kayak yang ngertiin kita gitu ya. Tetap bersyukur supaya nikmat kita bertambah. :)
ReplyDeleteSelamat ya mbak semoga dimudahkan dalam menjalankan kuliahnya pengalaman ikut suami menyelesaikan kuliah S2 nya di Pada ribet tapi alhamdulillah bahagia pada akhirnya.
ReplyDeleteMantap! Sangat inspiratif. Semoga barokah ya ilmunya
ReplyDeleteMemang selalu ada jalan untuk mereka yang serius mencatinya, apalagi untuk menuntut ilmu ya mba
ReplyDeleteNoted mba, pokoknya selalu ikhtiar dan percaya kalau Allah Maha Baik ya.. kalau sudah waktunya pasti ada jalan buat mimpi-mimpi kita :)
ReplyDeleteluar biasa mbak. rejeki itu ndk lari kemna mabk. apalagi klw kita melakukan gang terbaik pasti rejkinya ada ada aja
ReplyDeleteBelajar dari sosok inspiratif memang bikin kita termotivasi dan mensyukuri kehidupan ini ya.
ReplyDeleteCerita yang inspiratif banget. Smg sy juga bisa terus semangat menuntut ilmu, meski bukan lewat S2.
ReplyDeleteSemoga kuliahnya segera rampung dan ilmu yang di dapat menjadi berkah dan bermanfaat. Aamiin.
ReplyDeleteSuka banget, selalu ada rejeki bagi yang tholabul 'Ilmi. Doakan suamiku segera lulus S2 nya ya mbaaa
ReplyDeleteSemoga berkah manfaat ilmunya ya mbak
ReplyDeleteMoga dimudahkan ya,mba. Dulu aku bermimpi setelah nikah akan meneruskan kuliah psikolog yang belum kelar, tapi ternyata sibuk jadi istri dan ibu
ReplyDeleteAku terinspirasi lho baca tulisan ini biar semangat cari ilmunya. Hihi. Makasih mba atas charger spirit yang secara tak langsung ini
ReplyDeleteHalo mba salam kenal, suami kita seprofesi yes. InsyaAllah punya mimpi yang sama jg kits. Tp saya masih diminta nungguin beliau S3 biar nanti kuliah bareng hehehe gak mau jauh dari istri dia nya
ReplyDeleteMenginspirasi, mba. Semoga dimudahkan semuanya ya. Semangaaaatt ^_^
ReplyDeleteSekolah yang setinggi-tingginya
ReplyDeleteKalau aku pengen sekolah lagi, tapi ambil jurusan bahasa asing, niatnya buat ngajar anak2 hehe. InsyaAllah kalau ada jalan pasti kita bisa ya. Skrng banyak beasiswa jg, semoga ada jalannya ya mbak :D
ReplyDeletehuaaaa terharu bgt mb.. selalu ada jalan untuk mereka yang mau tholabul 'ilmy yaa
ReplyDeleteSetuju mbak..selalu ada jalan bagi yang mau berusaha ya
ReplyDeleteJadi ikutan nangis, mba...
ReplyDeleteYa Allah...Allah Maha Pengasih Penyayang.
Semoga lancar dan ilmunya berkah untuk ummat.
Aamiin.
rezeki emang mudah dicari ya mba asalkan may berusaha :)
ReplyDeleteMba, aku sungguh salut pada perjuanganmu utk terus menuntut ilmu. Enggak kayak aku nih, kuliah sekali aja rasanya udah ngos-ngosan hehee
ReplyDeletePerjuangan kayak gini yang seringnya dialami orang2 sukses. Karena ga mudah sekolah jadi mereka lebih menghargai orang lain pula
ReplyDeletemasyaAllah inspiratif banget mbak, saya juga insyaAllah mau sekolah lagi. bismillah . insyaAllah pastia da rejekinya ya mbak
ReplyDelete