3 Kelebihan yang Hanya Dimiliki Mahfud MD, Cawapres Ganjar Pranowo


Tahun pemilu sudah dimulai. Perhatian masyarakat tertuju pada  bakal calon presiden dan wakil presiden yang diusung oleh para partai. Tentu ini hal yang wajar mengingat yang akan kita pilih adalah orang yang memimpin bangsa ini.

Setiap masyarakat bebas menentukan pilihan. Tak ada paksaan. Meskipun demikian, sebagai rakyat, kita tetap harus selektif memilih dengan cara  berusaha untuk mengumpilkan banyak informasi. Tak hanya calon presiden, informasi calon wakil presiden pun perlu kita telusuri juga.

Di era teknologi ini, tak mudah untuk menutupi sesuatu. Lawong mau berbuat baik secara sembunyi-sembunyi saja kadang rasanya susah nutupin. Apalagi kalau aib, bakal beredar sih. Oleh sebab itu, mencari informasi terkait calon presiden dan wakil presiden melalui daring pun tak masalah. Asalkan dari media yang diakui kredibilitasnya.

Untuk saat ini, informasi yang sudah saya dapatkan yakni tentang calon wakil presiden dari Bapak Ganjar Pranowo yakni Bapak Mahfud MD.




Kalau boleh jujur sebenarnya saya sempat menaruh harap bahwa pak Mahfud MD akan menjadi cawapres pada pemilu lalu. Namun rupanya tidak terjadi. Entah karena apa. Nah sekarang harapan saya tersebut tercapai, pak Mahfud MD menjadi cawapres bapak Ganjar Pranowo.

Ada 3 kelebihan yang hanya dimiliki  Mahfud MD, Cawapres Ganjar Pranowo

1. Pendidikan

Mahfud MD mengenyam pendidikan sarjana di UII fakultas hukum. Beliau juga mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas Sastra Arab Universitas Gajah Mada. Tak berhenti sampai di sini, beliau melanjutkan kuliah Pasca Sarjana Ilmu Politik UGM. Lalu kemudian lanjut ke Program Doktoral Ilmu Hukum Tata Negara UGM. Dari alur pendidikan beliau ini menunjukkan bahwa beliau adalah seorang yang mencintai ilmu, terutama tentang ilmu hukum. 

Jauh sebelum menjadi Kemenpolhukam, bapak Mahfud MD dikenal sebagai seorang pengajar dan Guru Besar Fakultas Hukum UII Yogjakarta. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan beliau di bidang hukum sudah tidak perlu diragukan lagi. Karena untuk mendapatkan gelar Guru Besar membutuhkan keilmuan yang tinggi. Jadi bisa dibilang beliau sudah paham betul soal dunia hukum. Dan negeri ini membutuhkan seseorang yang paham akan hukum .


2. Kaya Pengalaman

Menjadi pengajar dan Guru Besar  merupakan langkah awal beliau dalam mengamalkan ilmu yang dimiliki. Sebab langkah beliau berlanjut menjadi seorang Hakim Konstitusi. Namun sebelum itu Mahfud MD pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI (2000-2001), Menteri Kehakiman dan HAM (2001), Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) (2002-2005), Rektor Universitas Islam Kadiri (2003-2006), dan masih banyak lagi. Selain itu, beliau juga masih aktif mengajar di Universitas Islam Indonesia (UII), UGM, UNS, UI, Unsoed, dan lebih dari 10 Universitas lainnya pada program Pasca Sarjana S2 & S3. Mata kuliah yang diajarkan adalah Politik Hukum, Hukum Tata Negara, Negara Hukum dan Demokrasi serta pembimbing penulisan tesis dan disertasi. Terbaru, beliau menjabat sebagai Menkopolhukam. 

Sungguh luar biasa jejak langkah karir beliau. Beliau kaya akan pengalaman. Sedangkan pengalaman itu sendiri merupakan hal yang berharga karena biasanya terdapat pelajaran atau hikmah di dalamnya. Nah dengan pengalaman yang begitu banyak, serta keilmuan yang tinggi, optimis Mahfud MD akan membawa negeri ini menjadi lebih baik bersama dengan Ganjar Pranowo.

 

3. Andalan Rakyat

Belakangan ini, beredar sebuah stigma yang berbunyi: "Kalau nggak viral, kasus nggak akan diusut tuntas." Stigma ini menunjukkan bahwa masyarakat ragu akan penegakan hukum di negeri ini. Bahkan beberapa kasus menunjukkan hukum seakan tajam ke bawah. Jika hukum tidak memihak rakyat, lalu kemana rakyat akan bersandar.  

Untungnya masih ada pak Mahfud MD yang beberapa kali menunjukkan bahwa hukum berlaku untuk semua, hukum tidak tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Tanpa pandang status beliau turut mendukung penuntasan kasus korupsi yang terjadi di beberapa kementerian. Beliau juga membantu Nurhayati yang sempat menjadi tersangka dan nyaris masuk penjara karena melaporkan kasus korupsi yang dilakukan kepala desa tempat tinggalnya. Dan masih banyak lagi bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Mahfud MD menjadi andalan rakyat.

Sebenarnya masih ada kelebihan lainnya yang masih dimiliki oleh Mahfud MD yang saat ini menjadi Cawapres Ganjar Pranowo. Namun 3 kelebihan ini saja sudah cukup menjadi alasan kuat untuk mendukung beliau menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

Mari menjadi pemilih cerdas demi mempermudah jalan menuju Indonesia Emas.

 ***


Referensi:

https://nasional.sindonews.com/read/1220427/13/pelapor-kasus-korupsi-yang-nyaris-dipenjara-bertemu-mahfud-md-terima-kasih-sudah-bantu-saya-1696741831

https://edukasi.sindonews.com/read/1228777/211/mahfud-md-cawapres-ganjar-ini-latar-belakang-pendidikannya-1697598626

Harapan Istimewa Pemuda Indonesia (Guru TK) Menjelang 100 Tahun Sumpah Pemuda

 

Seperti biasanya, saat anak-anak sudah pulang sekolah, aku duduk-duduk di bawah pohon mangga di depan kelas. Laporan harian aku selesaikan di sini.  Setelah itu, aku pun mengerjakan yang lainnya yakni membuat rencana kegiatan sekolah dalam rangka memperingati sumpah pemuda. Mombeb, gara-gara ini, aku baru menyadari bahwa 5 tahun lagi sumpah pemuda akan berusia 1 abad, wow, masyaAllah.


cerita-cerita sama anak-anak tk kesayangan

Bukan Soal Gaji, Ini Harapan Pemuda Indonesia (Guru TK) Menjelang 100 Tahun Sumpah Pemuda

Nah, menjelang 100 tahun usia sumpah pemuda, aku sebagai orang muda Indonesia yang berprofesi sebagai guru TK menaruh harap istimewa. Harapanku kondisi iklim bumi semakin membaik. Bukan makin parah seperti sekarang. 


Fakta Perubahan Iklim

Mombeb, ada alasan dibalik harapan yang aku lambungkan itu. Dari artikel-artikel yang aku baca, aku punya sebuah kesimpulan bahwa perubahan iklim tidak masuk dalam lingkar prioritas negara ini. Salah satunya terlihat dari bagaimana pemerintah memperlakukan hutan Indonesia yang menjadi paru-paru dunia.

Hutan Indonesia yang sebagian besar berjenis hutan hujan tropis memiliki peran penting dalam menjaga iklim dunia. Kemampuan hutan dalam menyerap karbondioksida dari atmosfer yang dipercaya dapat menjadi mempengaruhi perubahan iklim, sudah tidak diragukan lagi. Kemampuan tersebut sudah dibuktikan oleh para ilmuwan. Sayangnya, luas hutan di Indonesia sudah berkurang signifikan. Hal ini tentu menimbulkan dampak negatif selain perubahan iklim. Seperti hilangnya rumah berbagai flora dan fauna, siklus air menjadi terganggu, dan sebagainya.


Dampak Perubahan Iklim

Pun demikian juga perubahan iklim yang memiliki dampak luar biasa di berbagai lini kehidupan seperti sosial ekonomi, hingga kesehatan. Lebih detil berikut dampak luar biasa perubahan iklim yang sudah aku rangkum berikut ini:

  • Dampak perubahan iklim bagi ekonomi masyarakat

Perubahan iklim mengakibatkan cuaca ekstrim. Jika hal ini terjadi maka berbagai sumber ekonomi masyarakat pun akan menjadi terganggu seperti petani yang mengalami gagal panen, nelayan yang tidak bisa melaut, dan sebagainya. Lalu jika dampak dari perubahan iklim berupa bencana alam, maka tak hanya sumber ekonomi petani dan nelayan saja yang terganggu, melainkan semua sumber ekonomi yang dilakoni masyarakat.

  • Dampak perubahan iklim bagi alam

Manusia bukanlah satu-satunya yang hidup di bumi, ada flora dan fauna. Tidak seperti manusia yang dianugerahi akal sehingga selalu bisa mencari solusi untuk bertahan hidup, flora dan fauna tak dapat berbuat banyak jika dampak perubahan iklim menghampiri. Flora dan fauna yang tidak tangguh menghadapi perubahan iklim, akan mati, lalu lama-lama menjadi musnah, punah. Lalu jika flora dan fauna sirna, maka bencana lain pun akan datang menghampiri.

  • Dampak perubahan iklim bagi kesehatan manusia

Kesehatan juga terkena dampak dari perubahan iklim. Contohnya saat terjadi curah hujan tinggi lalu mengakibatkan banjir maka berbagai penyakit pun akan muncul, terutama bagi korban banjir seperti diare atau penyakit kulit. Lalu saat musim kemarau tiba yang mana kadang suhu bumi meningkat lebih tinggi membuat beberapa orang terkena alergi, bahkan dehidrasi. Tak hanya kesehatan fisik, perubahan iklim juga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan inilah yang tengah aku alami. 


Dampak Perubahan Iklim bagi Seorang Guru TK

Perubahan iklim juga terasa bagi aku yang seorang guru TK. Dan dampaknya bisa mengarah pada keberlanjutan karir aku sebagai seorang guru. 

Seorang guru memiliki tanggung jawab menanamkan karakter positif pada anak didik. Salah satu caranya dengan memberikan contoh perilaku yang baik pada mereka. Seperti memberikan contoh bagaimana bersikap saat menghadapi sebuah masalah yakni harus sabar, tidak reaktif atau mendahulukan emosi. Nah di tengah suhu udara yang panas begini, bersikap sabar tentu menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru, terlebih guru TK. Sebab cuaca panas yang diakibatkan dari perubahan iklim ini tak hanya mempengaruhi kesehatan fisik melainkan juga benar-benar mempengaruhi kesehatan mental.

Melansir dari Halodoc, kesehatan mental adalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang. Nah dari definisi tersebut, ada satu kondisi yang belakangan sering aku rasakan yakni emosi yang tidak baik. Jika aku amati, kondisi ini terjadi saat aku merasa panas, kalau bahasa jawanya sumuk. Jadi begitu merasa sumuk, otomatis rasa tidak nyaman akan muncul. Kalau rasa ini sudah muncul akan mempengaruhi kondisi emosi. Kesabaran yang setebal karang, berangsur-angsur berubah menjadi setipis tisu tatkala rasa tidak nyaman sebab kepanasan mulai menghampiriku.

Serotonin dikenal sebagai hormon yang memproduksi rasa bahagia. Selain itu serotonin juga bertugas untuk mengatur kerja berbagai organ dalam tubuh termasuk menjaga suhu tubuh agar tetap dibatas normal.

Suhu udara panas memicu naiknya suhu tubuh. Normalnya suhu tubuh berkisar 36 derajat Celcius hingga 37 derajat Celcius. Nah jika suhu udara mencapai lebih dari 37 maka tubuh akan berusaha menormalkan suhu tubuh, dan serotonin berperan dalam tugas ini. Oleh karena serotonin fokus pada hal tersebut, maka kadar bahagia pun menjadi menurun.

Selain itu, suhu udara yang panas juga mempengaruhi kemampuan kognitif. Jika kognitif menurun maka akan membuat susah konsentrasi, dan sebagainya.

Berdasarkan hal tersebut, maka perubahan iklim harus sesegera mungkin bisa ditangani. Tak lupa, hutan pun harus dilindungi,  mengingat begitu luar biasa manfaat yang bisa dirasakan jika hutan dalam kondisi baik-baik saja.   


Menghadapi Perubahan Iklim Sekaligus Melindungi Hutan ala Guru TK

Adapun cara menghadapi perubahan iklim sekaligus melindungi hutan ala aku yang merupakan seorang  guru TK adalah sebagai berikut.

1. Menjaga tanaman yang ada di sekolah.

Sejak cuaca panas melanda, aku jarang sekali mengajak anak-anak didik untuk belajar di dalam kelas kecuali saat kegiatan awal di pagi hari. Aku selalu mengajak mereka belajar di bawah pohon rindang, teduh, dan penghasil semilir angin. Selain untuk menghindari munculnya emosi negatif dari aku sendiri juga mencegah perasaan tidak nyaman menghinggapi anak-anak. Sebab jika mereka merasa tidak nyaman, maka pasti susah diajak mengikuti kegiatan bermain dan belajar.

tempat belajar favorit di sekolah - di bawah pohon mangga


Sadar akan betapa bermanfaatnya tanaman yang ada di sekolah, aku pun mengajak anak-anak untuk turut serta menjaga seperti rajin menyiram tanaman, membersihkan rumput liar, dan sebagainya.

2. Membawa bekal sekolah.

Aku menyarankan orang tua siswa untuk membawakan bekal saja. Hal ini sebagai ikhtiar untuk mengurangi sampah plastik dari makanan atau minuman kemasan. Alhamdulillah, orang tua siswa mau mengikuti saran ini.

 


3. Mengenalkan aksi daur ulang pada anak-anak

Untuk mengenalkan hingga memberikan pemahaman pada anak-anak, aku sering menggunakan media belajar. Nah sebagian besar bahan untuk membuat media berasal dari barang bekas, seperti kertas bekas, botol minuman dan sebagainya. Beberapa kali aku mengajak anak-anak untuk membuat mainan dari barang bekas juga. Alhamdulillah anak-anak menyambut hangat. Ini adalah bentuk ikhtiarku mengenalkan anak-anak pada kegiatan daur ulang. Lebih jauh lagi, aku berharap anak-anak bisa menjadi generasi bangsa yang mencintai lingkungan.



4. Aktif membuat konten tentang perubahan iklim dan melindungi hutan.

Sejak jadi ibu, aku sering membagikan konten berupa mainan daur ulang untuk menstimulasi anak-anakku di akun  media sosialku. Tapi paling sering sih share di Instagram dengan nama akun @indachakim .  Hal ini masih berlanjut sampai sekarang saat aku menjadi guru TK. Selain itu aku juga pernah membuat konten tentang pentingnya menjaga lingkungan di Instagram dan di blog  ini.



 

5. Bergabung dengan komunitas #MudaMudiBumi

Demi melindungi hutan, dan menghentikan perubahan iklim, aku bergabung dalam sebuah komunitas yang didalamnya banyak pejuang yang mau melakukan apapun untuk menjaga bumi #UntukmuBumiku . Komunitas ini rajin menggaungkan semangat untuk terus menjaga bumi. Selain itu juga memberikan alternatif atau pilihan aksi yang bisa dilakukan sebagai bentuk melindungi hutan dan menghentikan perubahan iklim. Keren mah pokoknya.

Nah buat kamu yang juga ingin menjaga bumi, yuk deh bergabung dengan #MudaMudiBumi di  #TeamUpForImpact .


Solusi Mengatasi Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan : Menumbuhkan Karakter Pelajar Pancasila yang Berakhlak Mulia Kepada Alam

 

Kadang terlintas sebuah tanya apakah ikhtiar yang aku lakukan berpengaruh pada bumi atau tidak sama sekali? Kalau boleh jujur, rasanya, ingin sekali melakukan sesuatu yang besar yang dapat membuat kondisi iklim menjadi lebih baik. Untungnya, aku sudah menemukan jawaban dari inginku itu, yakni bergabung ke  #TeamUpForImpact .

 

Ya, aku pikir, solusi mengatasi perubahan iklim adalah dengan bersama-sama menjaga bumi, kompak, serempak, bersatu padu. Jika kita, #MudaMudiBumi  #BergerakBersamaBerdaya melakukan sesuatu untuk bumi, maka aku yakin hasilnya akan terlihat signifikan.

 

Mombeb, aku jadi membayangkan andai para pemegang kebijakan, para pemegang kekuasan di negeri ini turut andil menjaga bumi serta aktif mendukung gerakan-gerakan menjaga lingkungan seperti aksi #BersamaBergerakBerdaya ini, seperti pemegang kebijakan terkait pertambangan mungkin, atau hutan, atau energi, tentu negeri ini….. Ah sudahlah, tak perlu lama-lama membayangkan hal itu terjadi, mengngat itu di luar jangkauan kita.

 

Eh tapi ada satu lembaga pemerintah yang sudah menunjukkan kepeduliannya kepada bumi yakni kementerian pendidikan dan kebudayaan  melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila atau dikenal dengan P5. Projek penguatan profil pelajar pancasila ini sendiri merupakan bagian dari rencana strategis Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 yang ditulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020.

 

Adapun definisi dari Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Untuk poin berakhlak mulia itu sendiri dibagi menjadi 5 poin meliputi (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

 

Mombeb, aku senang sekali begitu tahu bahwa ada lembaga pemerintah yang bersungguh-sungguh menunjukkan kepeduliannya pada bumi. Terlebih lagi lembaga itu adalah dari dunia pendidikan, MasyaAllah Tabarokallah. Karena apa?

 

Menurut KBBI, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Definisi ini sejalan dengan sebuah ungkapan yang berasal dari tokoh dunia yakni Nelson Mandela bahwa pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan pendidikan, maka kita dapat mengubah dunia.

 

Jepang sudah membuktikan bagaimana kemampuan pendidikan dalam mengubah sesuatu. Jepang yang sempat terpuruk sebab kalah dari sekutu di Perang Dunia II, akhirnya dapat bangkit dan saat ini menjadi negara maju. Pencapaian ini tak lepas dari peran dunia pendidikan. Nah dengan fakta seperti ini, rasanya negeri ini sudah berada di jalur yang tepat yakni menggunakan pendidikan sebagai jalan untuk mengatasi perubahan iklim.

 

Anindito Aditomo, Kepala badan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan kemendikbudristek memberikan contoh aktivitas penguatan profil pelajar pancasila yang berakhlak mulia terhadap alam di sekolah. Guru membuat proyek bertema lingkungan, perubahan iklim, ataupun gaya hidup berkelanjutan, yang relevan dengan masalah di sekitar sekolah. Kegiatan belajar berbasis proyek ini dapat mendorong terjadinya kolaborasi berbagai ilmu pengetahuan juga mengeksplorasi demi menemukan solusi yang tepat.

 

Sebagai seorang guru, aku menyambut hangat projek penguatan profil pancasila yang merupakan bagian dari kurikulum merdeka. Aku pun berkomitmen untuk tetap berusaha dan bersemangat menstimulasi anak-anak usia dini agar memiliki karakter positif pelajar Pancasila salah satunya memiliki karakter seorang pelajar yang berakhlak mulia kepada alam. Bukan hanya aku, teman-teman guru lain dan dari jenjang pendidikan yang berbeda pun sudah mulai melakukan ini, alhamdulillah. Ikhtiar teman-teman guru ini, membuatku yakin, kelak kondisi iklim bumi akan kembali membaik. Aamiin

Kalau kamu gimana, Mombeb.      

“Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan!”


***


Referensi:

https://www.bbc.com/indonesia/articles/c72vvx99n9eo

https://hellosehat.com/mental/gangguan-mood/serotonin-adalah-zat-kimia-tubuh/

https://www-psychologytoday-com.translate.goog/us/blog/mind-matters-from-menninger/202307/too-hot-to-handle-heat-and-mental-health?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

https://www.halodoc.com/kesehatan/kesehatan-mental

https://www.merdeka.com/jatim/tanda-tanda-tubuh-kekurangan-serotonin-salah-satunya-pola-tidur-terganggu-20094-mvk.html

https://www.liputan6.com/citizen6/read/5121964/cuaca-panas-ternyata-berpengaruh-pada-kesehatan-mental-manusia

https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/profil-pelajar-pancasila

Bolehkah Memilih?

 Dear, Mombeb.

Sudah 2 tahun belakangan ini, aku mulai meniti karir sebagai seorang guru. Namun beberapa bulan ini, aku memutuskan untuk fokus menjadi guru sekaligus pengelola sekolah anak usia dini. 

Keputusan ini mengharuskanku untuk membagi fokus perhatian. Semula hanya fokus menjadi support system anak-anak dan suami, serta sesekali menyalurkan hobi. Sekarang fokus bertambah mengembangkan kemampuan anak-anak peserta didik juga mengembangkan sekolah.

Jujur, aku mulai merasa kewalahan dengan hal ini. 

Kalau boleh, ingin rasanya memilih untuk fokus salah satu atau salah dua saja. Namun lingkungan sekitarku tidak menghendaki itu. Mereka yakin aku mampu melakoni tanggung jawab sebagai seorang ibu, istri, guru, dan pengelola sekolah. 

Tapi, aku tengah berusaha agar dibolehkah untuk memilih. Karena belakangan ini, sakitku makin sering kambuh.

Bagiku, ini adalah sinyal bahwa aku sudah melampaui batas maksimal kemampuanku.

Mombeb, do'akan aku bisa meyakinkan orang-orang sekitarku ya.

  

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo