Sebab
Siti Rajin Mengaji
Gadis
kurus itu siti. Anak keempat dari 5 bersaudara. Emak uwaknya pedagang panganan
tradisional. Siti ikut menjajakan dagangan emaknya di sekolah. Kalau tak habis,
siti berjualan keliling desa. Hal inilah yang membuat siti sering terlambat
mengaji.
"Terlambat
lagi siti?"kata bu fiah, guru ngaji siti yang pernah menjuarai MTQ. Ia juga
terkenal disiplin. Menurutnya, disiplin kunci keberhasilan.
"Iyα,maaf
bu fiah"
"Iya,tp
kamu harus menerima konsekuensinya lo ya" kata bu fiah. Siti mengangguk.
Jika terlambat maka siti harus mengaji di luar ruangan. Siti tak sedih dengan
hukuman tersebut karena ia masih bisa mendengarkan materi qiroah favoritnya
yang disampaikan bu fiah. Ia sedih karna tak ada qur'an ditangannya. Sebab ia
tak punya.
Siti
suka qiroah. Menurut siti, qiro'ah tak kalah indah dengan musik dangdut yg ia
dengar di radio.
"Anak
anak sebentar lagi akan ada MTQ. Belajar yang tekun, biar bisa ikut dan menang
lomba"kata bu fiah setelah selesai mengaji. Pulang mengaji siti mengulang
kembali materi qiroahnya tentunya memakai al-qur’an dirumahnya yang sudah lepas
sana sini. Berkali kali.
Hingga
tiba saatnya.
"Emak,
siti mau berangkat. doakan siti ya mak"pamitnya seraya mencium tangan
emaknya.
"Iya,kalau
kalah jgn kecil hati ya nak"pesan si emak. Siti mengangguk.
Perlombaan
dimulai dan berakhir sore hari. Pemenangnya akan diumumkan saat nuzulul quran. Siti
tak banyak berharap. Ikut lomba saja sudah senang.
Nuzulul
quran. Saatnya pengumuman. Perasaan siti yang semula biasa saja kini jadi deg-degan.
Dan rasa itu hilang saat nama pemenangnya di sebutkan.
"Siti
aminah".
Mata
siti terbelalak. Terkejut sekaligus tak menyangka bahwa ia adalah juaranya.
Bahwa ia yang nantinya akan mewakili desanya ikut lomba qiroah untuk anak anak
di tingkat kecamatan.
Siti
naik ke atas panggung untuk menerima piala sekaligus hadiah. Ia sempat melihat
ke bu fiah yang tengah tersenyum kepadanya. Siti senang sekali. Selesai acara, dengan
berlari kecil ia pulng ke rumah.
Emak
adalah org pertama yang ingin siti temui.
"Siti
menang makkkk"serunya bahagia. Emak memeluknya.
"Alhamdulillah"ucap
emak, ia mengusap air yang tergenang di sudut matanya.
“Yang
paling siti seneng mak hadiahnya al quran mak alquran. Akhirny siti bisa ngaji
nggak modal kuping aja mak. Tapi juga ini " siti mencium-cium Al-qur’annya
yang begitu apik nan cantik yang dipesan langsung dari Syaamil Quran. Di dalam
hatinya ia berjanji akan sering mengaji dan semakin semangat belajar lagu-lagu dalam
seni membaca al-Quran.