Daahhh..Penampung Pipis

Penampung pipis ?. Yup, penampung pipis. Untuk siapa?. Untuk si kecil dong. Masa' untuk emaknye. Kalau emaknye penampung duit. Hahaha.

Awal mula kenal sama penampung pipis ini ya saat masih bergelut di dunia perclodian. Tepatnya saat si kecil usia 3 bulan hingga 1.5 bulan. Namun setelah itu, dunia perclodian berganti dengan dunia pertrainingan. Apa sih ?. Maksudnya toilet training.

Karena sudah terlena dengan dunia perclodian yang membuat pengeluaran lebih hemat, dipuji suami, dan tentu saja lebih berotot sebab sering nyuci. Membuat Daku tergoda ingin mencoba training pants. Daku ?. Maksudnya mencobakan si kecil memakai training pants. Namun dikarenakan faktor ini itu * nunjuk dompet, alhasil niat membeli training pants untuk si kecil jd terkubur jauh jauh.

Daku pun memeras otak, kepala dan memeras baju, mencari ide untuk mengatasi masalah daku tersebut. Hingga akhirnya ide itu muncul seketika.wus. aha. Yup..membuat training pants sendiri. Dari katok yang didalamnya di letakkan suatu penampung pipis.
Cara membuat training pantsnya bisa diklik di sini.

Katok sudah didapat. Tinggal penampung pipisnya.

Mikir lagi. Akhirnya ketemu ide bikin penampung pipis dari alas ompol si ken yg udah nggak kepakek. Dan bet bet bet. Jahit sana jahit sini. Mencong sana mencong sini. Ketusuk di sana dan ketusuk di sini. Taraaa..penampung pipis untuk membuat training pants sudah jadi. Sekarang tinggal digabungkan. Jadi deh.
penampakan training pant
Performa, cie performa hehe. Performa penampung pipis made in dewe ini bisa dikatakan lumayan berfungsi dengan baik hingga si kecil lulus toilet training. Alhamdulillah, tepat diusia si kecil yg ke 24 bulan.

Nah berubung si kecil udah lulus toilet training jadi nggak perlu lagi deh yang namanya training pants. Yang dibutuhkan adalah celana biasa.

Beli lagi donk ?. Oh noooo. Tinggal dicopot aja penampung pipisnya, udah deh, si celana kembali seperti semula.

La trus penampung pipisnya buat apa donk ?. Ya dicuci trus disimpen rapi, buat si adek ken. Ups adek ?. Nanti nanti dulu lah ya. Hehe. Atau bisa jg dimanfaatkan utk yg lain. Rencananya sih pengen dialihfungsikan utk pembalut ya. Cuma ya gitu. Nggak sempet. Sibuk banget. Sibuk nonton drakor. Hehe.

Jadi purna sudah tugas si penampung pipis ini. Alhamdulillah, meskipun hanya terbuat dari alas ompol yang sudah tidak terpakai, tapi berhasil memberikan manfaat yang maksimal ya. Mengantarkan si kecil ken lulus toilet training, dan mengamankan dompet emaknye *syelalu syubidubiduuu.

Baiklah sekian dulu postingan ini ya. Kita ketemu di postingan yang lain. Yuk cao.

#FFRabu-Lipstik

Sudah 3 kali kencan, Joni belum pernah melihat Siti tersenyum dan tak ada kata manis keluar dari mulutnya. Kalau tidak 'palamu peyang' ya 'udelmu bodong'. Joni tak marah. Sebab Ia merasa dirinyalah yang membuat Siti begitu. Oleh sebab itu, kencan kali ini Joni memberikan hadiah lipstik untuk Siti.

"Ini, malam minggu besok dipakai ya," kata Joni. Siti mengambil hadiah tersebut seraya tersenyum.

Malam minggu tiba. Joni optimis kencan ini akan terasa manis.

Ia mematikan motornya begitu tiba di rumah Siti. Tak lama, muncullah Siti dengan bibir yang berbeda.

"Bibirmuuuu ".
"Jontor?, gara-gara lipstikmu tau" seru Siti. Sementara Joni, mati-matian menahan tawa.

Mengenalkan Kegiatan Menggosok Gigi Pada Si Kecil Sejak Dini

Alhamdulillah, gigi Si Kecil Ken sudah menampakkan diri. Tak hanya satu. Bahkan dua sekaligus. Tak lama kemudian. Muncul 2 gigi lagi di bagian atas. Hingga usianya  18 bulan, geraham di gigi Ken sudah bermunculan.

Senang sekaligus khawatir. Khawatir ?. Iyup, betul sekali. Khawatir Daku tidak bisa menjaga gigi gigi Ken dengan baik. Oleh sebab itu, Daku mulai mengenalkan aktifitas menggosok gigi kepada si kecil Ken sejak dini. Iya, 18 bulan.

Bagaimana cara Daku mengenalkannya ?. Dengan memberikan contoh langsung kepada Ken mengenai kegiatan menggosok gigi.

Kesan pertama, begitu menggoda. Ken nampak sangat antusias. Ia memperhatikan sampai Daku selesai menggosok gigi. Daku pun berasa bak model, diperhatikan sedemikian rupa oleh Si Kecil Ken. Model apaan buk ?. Model sikat gigi pembasmi jigong yang bandel. Puas puas. Hiks *mewek.

Kesan kedua, juga begitu. Kesan ketiga, Ia malah mengikuti gerakan mulut Daku saat menggosok gigi.  Memiring-miringkan bibirnya, ke kanan juga ke kiri. Lucu sekali. Koq bs lucu begitu ya. Sementara Daku kalau bergaya memiringkan memonyong monyongkan bibir, malah dikira lagi mules sama Ayah Ken. Hadeehh.

Melihat 3 kesan yang ditunjukkan oleh Ken, Daku pun merasa inilah saatnya memberikan sebuah sikat gigi untuknya. Dan ternyata, berhasil. Berhasil mengalih fungsikan sikat yang seharusnya untuk gigi menjadi sikat untuk lantai kamar mandi. Dinding kamar mandi juga sandal khusus kamar mandi. Sikat gigi itu pun rusak seketika. Biasanya kerusakan yang paling parah diderita oleh korban (baca:sikat gigi) adalah bagian bulu bulu sikatnya. Tu bulu bulu yang sebelumnya lurus beubah jd mekrok.

Belum menyerah, Daku pun memberikannya sikat gigi lagi. Tapi ya begitu lagi. Bahkan sikat gigi Daku juga suami ikut jadi korban alih fungsi. Terus begitu, setiap kali ia melihat sikat gigi, Ia akan melakukan hal tersebut. 

Hingga suatu hari.Waktu itu Ia tengah buang air kecil sebelum tidur. Sementara menunggu si kecil pipis, Daku pun menyikat gigi. Selesai Daku menyikat gigi, dan Si Ken udh selesai pipis, seperti biasa, Ken selalu meminta sikat gigi Daku, dan ternyata Si Ken mengarahkan sikat gigi itu tepat mendarat di gigi-giginya. Tapi Daku tidak membiarkan itu terjadi. Kenapa ?. Ya iyalah, menghindari bergabungnya jigong kami. Ish.

Speechless. Benar-benar membuat Daku terkesima. Alhamdulillah. Setelah ini, tidak akan ada 'korban' yang berjatuhan lagi.


Beberapa hari kemudian, Ken pun akhirnya memiliki sikat gigi sendiri berdasarkan pilihan sendiri. Alhamdulillah. Akhirnya Ken bisa dan mau menyikat giginya sendiri.

Semangat sikat gigi yak....:D

Abaikan penampakan di belakang ken..
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...