Menelusuri Sebab Keluh Mengeluh

Dari awal masuk sekolah lagi. Aku sering berbagi cerita tentang rasa rasi yang aku rasa selama kembali ke sekolah. Baik di blog ini, atau ke orang orang sekitar aku. Sebagian besar rasa yang aku bagi, berisi keluh, mengeluhkan ini itu.

Sekali, dua kali, mungkin masih maklum. Tapi.....sudah satak kali, sudah lewat satu semester, masih saja begitu. Melelahkan bukan ? Lelah bagi yang mendengarkan, pun melelahkan juga bagi aku sendiri. Mengeluh itu, melelahkan. Makin terasa melelahkan. Ternyata.

Iya, itulah hasil refleksi yang aku lakukan belakangan ini. Bahwa ada yang salah denganku. Karena ini sudah terlalu lama, sudah terlalu sering aku lakukan. Sampai suami pun angkat tangan dan menyarankanku untuk berkeluh kepadaNya saja. "Toh, apa yang ayah sarankan juga nggak ngaruh kan ?" Ucap suami di sekian kalinya aku mengeluh padanya.

***

"Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak".

Mencari salah sendiri itu, tak semudah mencari kesalahan orang lain. Sebab itu, aku meminta bantuan suami untuk mengoreksiku. "Ada yang salah denganku ? Tapi apa ? Beri tahu aku !!".

Namun, suami memilih mengucapkan kalimat seperti ini ; "Dah, adaptasi aja dulu, nanti lama-lama pasti terbiasa".

Aku tahu, maksud suami berkata seperti itu. Demi agar aku tak merasa 'nganu'. Tapiiii.....

Hhhh. So, kalau begini, aku harus mencari jawaban pertanyaanku sendiri.

Mengapa terus mengeluh begini ? Apa penyebab aku berkeluh kesah teus menerus ? Apakah ada yang memberatkan ? Si kecil kah ? Suami kah ? Atau jangan-jangan penyebab keluh kesahku selama ini karena aku yang memberatkan diri sendiri ?.

Ah iya...
Memang begitu..
Penyebab keluh kesahku karena aku sendiri..
Aku memberatkan diri sendiri...

Berat badan maksudnya ? Bukanlah yah. Berat badan mah...nggak pernah mikiiiiirrr. Hahaha. Trus apa donk ?.

Target.
Itu yang membuat apa yang aku alami ini terasa berat. Yang mengakibatkan aku berkeluh mengeluh.

***

Entah sejak kapan target ini muncul. Rasa-rasanya, waktu awal aku mulai sekolah lagi, aku tak memiliki target apa-apa. Just nyari ilmu. Nambah ilmu saja. Ladalah makin kesini, aku jadi punya target. "IP harus cakep. Biar gampang nyarik kerja setelah lulus sekolah. Secara kan, sampai saat ini, yang dilihat pasti nilai toh".
Ngoookkk...
Target yang maknyonyor...
Iya...
Karena demi mengejar target itu, aku jadi 'meleng' dengan tugasku sebagai ibu juga istri. Belajar terus, lupa sekitar. Si kecil jadi nggak keramut, suami pun begitu. Puncaknya, sebulan yang lalu, dua orang kesayangan jadi tepar. Suami jatuh sakit. Si kecil juga ikut jatuh sakit. Bahkan sampai masuk rumah sakit (lagi).

Selain itu juga, target itu aku buat tanpa berpikir panjang. Tanpa mempertimbangkan kondisi diri, yang tengah menjabat sebagai seorang full time mom tanpa art dan seorang istri yang tengah dibutuhkan dukungannya akan karir suami. Target yang maknyonyor bukan ?.

Maka dari itu, demi menghapus rasa keluh kesah yang aku rasa dan sering aku bagi di sini. Dengan kekuatan bulan aku putuskan untuk menghapus target itu.
TING
Hahahaha.
LEGAHHHH

Pengalaman Menyusui dan Tips Memperbanyak dan Memperlancar ASI dengan Cepat

Pengalaman Menyusui : ASI Hanya Sakuprit Setelah Melahirkan

"ASI aku bisa keluar tidak ya ?".

Itu adalah kalimat yang menghantui pikiranku, tepat setelah aku melahirkan. Yup rasa khawatir tidak bisa menyusui si kecil menyeruak di pikiran.

Kekhawatiranku itu, tentu, tidak makbedundug muncul begitu saja. Ada yang melatarbelakanginya donk ya.

Sebelum melahirkan, jauh-jauh hari, banyak yang share tentang pengalaman menjadi ibu. Salah satunya adalah momen memberi ASI eksklusif kepada si kecil. Ada yang mengatakan bahwa ia langsung bisa memberi ASI tepat setelah melahirkan. Kemudian ada juga yang selang beberapa hari setelah melahirkan. Dan ada juga yang tidak bisa memberi ASI karena sesuatu hal. Macam-macam. Cerita-cerita dari orang-orang sekitarku itu, membuatku beranggapan bahwa tidak semua ibu bisa memberikan ASI kepada si kecil. Dan anggapanku itu pun semakin menjadi-jadi, saat di hari kedua melahirkan, ASIKU HANYA KELUAR SAKUPRIT. Hiks. Tapi alhamdulillah, anggapanku itu dibantah oleh seorang perawat rumah sakit tempat aku melahirkan si kecil ken.

Hari itu, adalah hari kedua setelah aku melahirkan. Seperti biasa, setiap hari, pasti ada perawat yang datang (pagi dan sore) untuk mengecek apakah para ibu yang baru melahirkan, termasuk aku, sudah bisa cara menyusui yang benar. Untuk mengetahui hal itu, perawat memintaku untuk menyusui si kecil. Nah pada momen inilah, ANGGAPANKU yang MAKNYONYOR itu TERKIKIS drastis. Entah bagaimana, atau mungkin terlihat dari ekspresi wajahku yang menunjukkan rasa khawatir karena ASIku tak kunjung keluar banyak saat belajar menyusui si kecil. Perawat itu, tiba-tiba mengucapkan kalimat seperti ini :

"Ndak apa-apa Ma, yang penting harus sering distimulus, harus sering nyusuin, insyaAllah nanti bisa keluar koq asinya" begitu kata perawat tersebut seraya membenarkan posisiku saat belajar menyusui si kecil ken yang baru lahir dengan posisi yang benar.

"Posisi putingnya harus pas di mulutnya adek ya Ma, biar  adeknya nggak kembung" lanjutnya lagi.

"Makan yang banyak juga ya Mah, makan-makanan yang bisa membantu memperbanyak dan memperlancar produksi ASI".

Aku pun manggut-manggut mendengar penjelasan perawat itu. Dan tentu saja, ada deburan (DEBURAN) keyakinan baru bersemayam di hati, bahwa asal berusaha, aku pasti bisa menyusui si kecil ken. Dan...hoalah...seminggu kemudian, ASIku melimpah ruah. SAMPEK TUMPEH TUMPEH *halah. Hehe.
Bayi ASI nak ginuk ginuk

Tips Memperlancar dan Memperbanyak ASI Dengan Cepat

Nah, dalam masa seminggu itu, tentu ada hal yang aku lakukan. Penasaran ? Berikut aku jentrengin yah Tips Memperlancar dan Memperbanyak ASI Dengan Cepat versi aku.
  • Rajin menyusui si kecil
Sejak mendengar penjelasan dari mbak perawat rumah sakit, aku pun rajin menyusui si kecil ken. Setiap 2 jam sekali atau setiap si kecil bangun, aku pasti mencoba menyusui si kecil. Karena apa, kenyotan si kecil *halah,  merangsang produksi ASI ibu.

  • Bangun rasa percaya diri bisa menyusui
Bagaimana caranya ? Ya harus yakinin diri sendiri. Mensugesti diri sendiri. Kalau berusaha, pasti bisa menyusui si kecil dengan lancar dan sukses.

  • Berusaha untuk tetap bahagia
Caranya ? Dengan melakukan aktivitas yang disuka, entah itu mendengarkan musik, nonton india he, drama korea, menulis, menggambar, dan lain sebagainya, dapat menghadirkan hormon kebahagiaan di dalam jiwa. Dan jangan lupa, pasang mode on anti baper bin anti galau ya. Agar tak mudah baper kalau ada omongan-omongan yang membuat hati menjadi tak enak.

  • Konsumsi makanan yang dapat memperlancar ASI
Alhamdulillah, soal ini, aku mendapat bantuan dari emak mertua. Emak sering mengirimkan serantang SAYUR DAUN KATUK, atau URAP-URAP DAUN PEPAYA dan DAUN SINGKONG ke rumahku. Yippiiiee. Tengkiu ya Mak.


Alhamdulillah. Dengan melakukan langkah-langkah di atas, ASIku jadi bisa keluar banyak dan lancar jaya.

Pengalamanku ini, sering aku bagi-bagi ke kerabat atau teman yang mengalami hal yang sama seperti aku. Yakni ASI tak lancar setelah melahirkan. Namun, banyak yang mengeluhkan langkah terakhir. Mengingat, daun-daun tersebut, sekarang cukup sulit untuk didapatkan. Terlebih lagi daun katuk. Selain itu juga, mereka mengeluhkan bagaimana cara mengolah dedaunan tersebut agar terasa enak di lidah. Seperti itu. Oleh sebab itu, sekarang, kalau ada yang minta share pengalaman dan berbagi Tips Memperlancar dan Memperbanyak ASI Dengan Cepat , aku menambahkan satu langkah lagi yakni KONSUMSI ASI BOOSTER TEA.


Yup ASI BOOSTER TEA , merupakan minuman teh pelancar ASI alami pertama di Indonesia yang bisa meningkatkan jumlah ASI hingga 900% HANYA DALAM WAKTU 24 JAM

Keunggulan ASI Booster Tea nih yaitu :
• Melancarkan ASI hingga 900% dalam waktu 24 Jam – 72 jam 
• 100% herbal yang aman untuk ibu & bayi 
• Lebih ekonomis, tanpa konsumsi susu formula 
• Sudah dikonsumsi jutaan ibu menyusui


Trus trus Mengapa Asi Booster Tea bisa lebih unggul dari pelancar asi lainnya?
Karena e karena Asi Booster Tea diracik secara tidak main-main, dengan komposisi takaran bahan yang benar-benar tepat dan presisi sehingga ampuh melimpahkan asi sekaligus benar-benar aman bagi ibu & bayinya.


Komposisi Asi Booster Tea itu sendiri terdiri dari
ASI booster Tea (walaupun tanpa kandungan daun teh) adalah sebuah suplemen penambah ASI yang terbuat dari bahan alami (herbal) dengan komposisi Fenugreek seed, fenugreek powder, FENNEL SEEDS, Fennel powder, ANISE, cinnam venum, alpinia powder, dan habbatussauda.


Jadi nih, bisa dibilang, ASI BOOSTER TEA ini, bisa membantu banget para ibu yang baru melahirkan dan ingin segera bisa menyusui si kecil dengan kuantitas ASI yang banyak juga lancar. Dan ASI BOOSTER TEA ini juga bisa membantu bagi ibu yang ingin kembali menyusui si kecil.

Nah bagi kalian nih, para ibu yang ingin menyusui si kecil dengan lancar jaya namun masih belum bisa, tetep semangat yes. Kalian pasti bisa. Yakin deh. InsyaAllah. Amin amin ya robbal'alamin. :)

Menjaga Kesehatan Si Kecil Saat Berada di Lingkungan Orang yang Sakit

Menjaga kesehatan si kecil saat berada di lingkungan orang yang sakit. Bisa dibilang suatu keharusan yak. Gak boleh sakit. Jangan sampai deh si kecil ikutan sakit gara-gara berada di lingkungan orang yang sakit.

Itulah yang tengah aku usahakan saat ini. Berusaha menjaga si kecil tetap sehat saat berada di sekitar ayahnya yang sedang sakit flu dan demam.  
Obat yang dikonsumsi ayah si kecil waktu sakit demma dan flu

Ini merupakan tugas yang berat. Mengingat betapa mudahnya cara penularan virus influenza ini. Dan betapa 'nempelnya' si kecil dengan ayahnya. Meskipun ayahnya dalam keadaan sakit.  

Nah untuk menghindari si kecil tertular virus influenza dari ayahnya, maka aku harus gercep alias gerak cepat. Adapun Cara Menjaga Kesehatan Tubuh yang aku terapkan pada si kecil adalah dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 
  • Meminta si kecil untuk tetap rajin minum air putih 
  • Tetap memberikan si kecil makanan sehat dan bergizi 
  • Tetap memberlakukan jadwal istirahat untuk si kecil agar mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas.
  • Memberikan Stimuno Sirup

Mengapa Stimuno Sirup ? 
Beberapa waktu yang lalu, teman-teman blogger sempat share tentang cara mereka menjaga kesehatan saat tengah disibukkan dengan deadline dan juga ada yang share tentang cara menjaga kesehatan si kecil saat berada di lingkungan orang yang sakit.Dan cara yang mereka pakai pun sama yakni dengan minum Stimuno setiap hari. Aku penasaran donk dengan Stimuno, so aku pun browsing dan terdampar di sini,  http://www.serbaherba.com/daya-tahan. Dari sini aku bisa paham betul dengan Stimuno yang dibicarakan oleh teman-teman blogger.



Imonumodulator pada Stimuno
STIMUNO, mengandung imunomodulator yang berperan membuat sistem imun lebih aktif dalam menjalankan fungsinya menguatkan sistem imun tubuh. Atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan. Sehingga kekebalan atau daya tahan tubuh selalu optimal dalam menjaga tubuh agar tidak mudah diserang oleh virus, bakteri atau mikroba lainnya.


Dapat Sertifikat FITOFARMAKA dari BPOM
Stimuno juga sudah mendapatkan sertifikat FITOFARMAKA dari BPOM. Karena telah terstandarisasi dan telah lolos uji pre klinis (uji keamanan) dan uji klinis (pembuktian khasiatnya).


Lalu, bagaimana dengan bahan pembuat Stimuno ? 
Dari herbal. Iyup, lebih tepatnya Stimuno terbuat dari herbal asli Indonesia yakni ekstrak Phyllanthus niruni (meniran, herbal asli Indonesia).


Tanya Dokter
Nah, dari poin-poin penting di atas. Maka dengan mantab aku memilih Stimuno Sirup.


Namun sebelum memberikan stimuno sirup kepada si kecil, aku tetap tanya dokter dulu donk ya. Dan apa jawaban dokter ? 
"Boleh, asal setelah minum dia nggak mencret (indikasi yang mungkin terjadi pada si kecil kalau tidak cocok minum Stimuno), gitu aja, ndak apa-apa".



Langsung aku coba donk ke si kecil, secara aku menghindari bener si kecil tertular sakit yang tengah dialami ayahnya. Dan hasilnya....
Alhamdulillah, si kecil nggak mencret.


#Sehat365Hari
Dengan minum STIMUNO SIRUP setiap hari, daya tahan tubuh jadi tangguh. Dan insyaAllah, bisa #Sehat365Hari. Sehingga tak perlu khawatir lagi saat si kecil berada di lingkungan orang yang sakit. Seperti saat ini, berada di sekitar ayahnya yang sedang sakit flu disertai demam. Karena ia sudah memiliki daya tahan tubuh yang tangguh.


Tak hanya si kecil, aku juga berusaha menjaga kesehatan suami juga diri sendiri dengan mengkonsumsi stimuno forte. Bagi aku, dan keluarga aku, Stimuno ini,  sudah seperti penjaga. Penjaga tubuh agar tetap sehat, prima, dan alakazam.  



Nah, kalau kalian gimana nih manteman ? Bagamana cara teman-teman menjaga kesehatan si kecil saat berada di lingkungan orang yang sakit ? Monggo dishare ya manteman, matur nuwun.
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...