Perbedaan Puasa Saat Awal Pandemi dan Saat Ini


Masih, di tahun ini, kita masih menjalankan ibadah puasa di masa pandemi covid-19. Kalau dihitung sudah 3 kali kita menjalankan ibadah puasa di masa pandemi. Jadi bisa dibilang, kita sudah nggak kaget lagi, seperti awal pandemi di tahun 2020, kan? Yang mana di masa itu, begitu banyak yang masih sangsi, begitu banyak yang tidak tahu, hingga begitu banyak yang sok tahu tentang covid-19


Ya, perlahan namun pasti, kehidupan kita berubah sebab pandemi. Saat ini, kita sudah lebih melek tentang covid-19. Kita pun sudah mulai terbiasa melakoni protokol kesehatan demi melindungi diri, keluarga dan orang sekitar kits dari covid-19. Kita juga sudah memiliki aktivitas atau mungkin kesenangan baru yang dulunya hanya sebagai pelarian dari rasa ingin jalan-jalan, ingin nongkrong dan sebagainya. Ya, kehidupan kita berubah


Kebiasaan yang kita lakukan di bulan Ramadan sebelum dan saat pandemi pun terlihat jelas perbedaannya


Dulu, sebelum pandemi, di bulan puasa, kita bisa ngabuburit suka-suka. Kita bisa melaksanakan sholat tarawih di masjid tanpa syarat ini itu. Kita bisa mengadakan atau ikut kegiatan buka bersama tanpa syarat ini itu juga. Tadarus bersama. Selalu ada beduk sahur setiap masuk waktu sahur. Ada bagi-bagi takjil. Ada pasar ramadan juga. Seru deh pokoknya, meriah dan ramai banget di puasa Ramadan sebelum pandemi


Lalu, saat ini, puasa di masa pandemi tahun 2022 ini, kita tidak bisa melakukan hal-hal di atas. Kita tidak bisa ngabuburit suka-suka. Terawih dan mau buka bersama pun ada syaratnya. 




Tapi, puasa Ramadan di masa pandemi tahun ini, aku pikir, lebih santai daripada puasa di awal pandemi. Saat itu, masjid di jaga ketat oleh petugas keamanan setempat, agar tidak melakukan terawih. Kalau pun ada sholat terawih, jumlah jama'ah dibatasi  sedemikian rupa. Lalu tidak ada pasar takjil hingga tidak boleh melakukan buka bersama


Apabila dilihat dari perbedaan antara puasa di awal pandemi dan saat ini, maka aku optimis, puasa Ramadan di tahun depan atau tahun depannya lagi, akan berjalan seperti puasa sebelum pandemi. Namun soal protokol kesehatan mungkin akan tetap diterapkan mengingat ini sudah menjadi kebiasaan baru kita, bukan


Oya, ada lagi yang beda dari puasa saat pandemi di tahun 2022 ini dengan tahun kemarin dan kemarinnya lagi. Sekarang, di tempat tinggal aku, ada beduk sahur lagi. Trus ada pasar ramadan juga tempat beli takjil, lauk untuk buka puasa ataupun sahur, hingga beberapa perlengkapan ibadah. Kalau untuk bukber, sampai saat ini, belum ada undangan untuk buka bersama dari alumni sekolah. Ya buka bersama sambil reuni gitu, deh


Tapi kalaupun ada, aku pasti memilih nggak ikut. Aku pernah sekali ikut acara bukber merangkap reuni sekolah. Acaranya nggak jelas, isinya cuma makan lalu ngobrol ngalor ngidul. Udah gitu, aja. Kan bikin males, tho, untuk datang ke acara yang tidak memiliki konsep matang


Jadi, ya seperti itulah puasa saat pandemi di tempat tinggal aku, khususnya. Kalau di tempat kamu gimana, Bebs? Cerita donk.....







Hari Pertama Puasa Paling Sumringah Selama 3 tahun Pandemi

 

Alhamdulillah wa syukurillah, aku bersyukur banget karena masih diberi kesempatan sama Allah untuk bisa menjalankan ibadah puasa di tahun 1433 hijriah ini


Selain itu yang membuatku tak pernah berhenti berucap syukur adalah karena bagiku juga keluarga, puasa kali ini lebih sumringah ketimbang tahun lalu. Asli, beneran jujur, jujur kacang hijau


Ya, ramadan tahun lalu rasanya lara banget. Tak ada tawa sumringah di keluarga selama bapak sakit. Kalaupun tertawa itupun hanya sekelebat saja. Makan pun rasanya tak enak. Apalagi pas abis sholat, auto mbrebes mili. Saking pengennya bapak segera pulih. Perlu waktu nyaris setahun bagi bapak untuk bisa pulih


Sekarang bapak sudah bisa melakukan beberapa aktivitas seperti sudah bisa naik motor sendiri, dan sudah mulai berkebun lagi. Meskipun belum pulih seperti sebelum terkena covid-19, aku dan keluarga benar-benar bersyukur


Oke kembali ke laptop


Saking semangatnya dengan puasa hari pertama, aku pun menyiapkan menu untuk suami juga anak-anak buat buka puasa. Kalau di hari lain mah jarang begini. Aku lebih sering masak buat anak-anak daripada suami. Karena apa? Capek euy kalau mau nyiapin menu yang sesuai selera semua anggota keluarga. Untungnya suami ngerti


Dan taraaaa ini dia menu buka puasa hari pertama yang sesuai selera anggota keluarga.




Menu untuk anak-anak, ada bihun goreng, telur sosis, sama tempe goreng. Untuk takjilnya jelly susu


Menu untuk suami, ada tumisan tahu kecambah pedas, telur dadar cabe, sama tempe. Untuk takjilnya jagung manis rebus


Alhamdulillah, semua makanan yang aku siapkan, dilahap sama anak-anak juga suami. Aku seneng banget kalau kayak gini. Berarti makanan untuk buka puasa hari pertama yang aku buat sesuai selera anggota keluarga. Yihaaaa..


Jadi seperti itulah hari pertama puasa versi aku. Kalau versi kamu, gimana? Share donk.








SehatQ Bantu Jaga Kesehatanku, Kamu, Kita, Semuanya


Kawan, kita semua tahu, kalau pandemi covid-19 ini belum usai. Berarti perjuangan kita pun belum berhenti. Meskipun begitu, kita harus tetap optimis, bukan?


Ya, harus tetap yakin donk pandemi ini akan berakhir. Apalagi data dari hasil survei Asia Pacific Health Inertia Survey [tempo(dot)co(dot)id] menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah masyarakat Indonesia yang menerapkan gaya hidup sehat. Survey ini sendiri dilakukan pada tahun 2021 dimana pada tahun tersebut pandemi covid-19 masih di negeri ini. Hal ini berarti pandemi covid-19 secara langsung membuat banyak orang berubah ke arah positif. Dan dengan fakta ini, membuatku makin yakin Indonesia akan segera sehat tanpa covid-19 lagi. Aamiin Ya Allah. 


By the way kamu tahu kan, Kawan, kalau salah satu penyebab covid-19 belum usai itu karena mobilitas? Kata siapa? Dalam Kontan(dot)co(dot)id, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono menuturkan bahwa mobilitas atau perpindahan penduduk menjadi faktor penyebab menyebarnya virus Covid-19. 


Jadi bisa dibilang, untuk menekan penyebaran virus covid-19 alangkah baiknya memang kita mengurangi mobilitas yak. Toh juga ada banyak kemudahan yang tersedia di dunia digital yang bisa kita gunakan kan? Bahkan mau konsultasi sama dokter hingga beli obat atau produk kesehatan juga sudah tersedia di dunia digital yakni melalui aplikasi SehatQ. 


SehatQ ini adalah aplikasi kesehatan digital dengan fitur terlengkap untuk mendukung keluarga yang sehat. Di dalam aplikasi ini ada fitur Chat Dokter online secara gratis, langsung dan pribadi. Ada fitur booking online jadwal konsultasi dokter sesuai kebutuhan dan jadwal kita. Ada info kesehatan (artikel kesehatan, definisi penyakit, fungsi dan efek samping obat) dari sumber yang telah ditinjau langsung oleh dokter. Serta ada fitur belanja kebutuhan kesehatan dengan berbagai pilihan metode pembayaran. Gimana? Lengkap kan? Yup. 


Nah dari sekian banyak fitur yang ada di SehatQ, ada 3 fitur yang dapat membantu kita mengurangi mobilitas. 


Fitur Chat Dokter




Kawan, di fitur ini kita bisa langsung chat dokter untuk mendapat informasi akurat. Bagiku, ini sangat membantu. Dengan adanya chat dokter di SehatQ ini, aku tak perlu lagi browsing berselancar di google sampai puyeng hanya untuk mencari tahu tentang kondisi kesehatanku, misalnya. Setelah tahu kondisi kesehatan diri sendiri maka baru deh ke rumah sakit. 


Selain itu dengan adanya chat dokter ini, aku jadi bisa mengurangi mobilitas. Aku tak perlu buru-buru ke rumah sakit hanya untuk melakukan konsultasi ke dokter tentang penyakit yang aku derita, misalnya. 


Nah biar lebih jelas, berikut aku jentrengin topik kesehatan yang dapat kita tanyakan kepada dokter SehatQ:

- Perawatan kulit

- Tanya gejala penyakit

- Penanganan maag

- Flu & batuk

- Penyakit kulit

- Tumbuh kembang anak

- Tips cepat hamil

- Baca hasil lab

- dan banyak lainnya


Fitur Booking Online Jadwal Konsultasi

Chat online dengan dokter SehatQ untuk meminta rekomendasi dokter spesialis dan dokter umum yang sesuai kebutuhanmu

Ribuan dokter sudah terdaftar, tinggal pilih yang terbaik

Apabila menggunakan asuransi kesehatan, bisa pilih dari yang tergabung di jaringan asuransimu

Lebih mudah dan gratis


Fitur Belanja 

Kemudahan lain yang ditawarkan di SehatQ adalah adanya fitur belanja produk kesehatan, hingga tebus resep dokter. Jadi kalau kita mau beli obat  atau produk kesehatan bisa melalui SehatQ. Tak perlu ragu beli obat di SehatQ. Karena SehatQ sudah dapat sertifikat PSEF. 


PSEF adalah badan hukum yang menyediakan, mengelola, dan/atau mengoperasikan sistem elektronik farmasi untuk keperluan fasilitas pelayanan kefarmasian. Jadi SehatQ ini sudah memiliki memiliki surat tanda Penyedia Sistem Elektronik (PSE) dari Kementerian Informatika (Kominfo), akses pengawasan pemerintah, dan izin dari Kementerian Kesehatan. 


Oya tambahan informasi nih. SehatQ sering memberikan promo dan diskon loh. Ada promo tes PCR dan diskon hingga 30%. Oleh sebab itu, biar kamu nggak ketinggalan info ini, maka kuy Registrasi di SehatQ.com   dan instal aplikasi SehatQ di hp kamu. Lalu ikuti media sosial SehatQ. 



Connect with us!

Instagram: https://www.instagram.com/sehatq_id

Facebook: https://www.facebook.com/sehatQIndonesia

Twitter: https://twitter.com/sehatq


Gimana? Fitur-fitur di SehatQ ini benar-benar membantu kita untuk mengurangi mobilitas bukan? Maka dengan begini dapat dikatakan kita telah turut berpartisipasi menghentikan covid-19. Yang tak kalah penting, SehatQ beri kemudahan dalam menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga, maupun orang sekitar kita. Gitu, yak? 


Oke deh, cukup sekian dulu yak blogpost kali ini. Next kita sambung di hari lain yak. 


***

Informasi penting


SehatQ mengadakan Kompetisi Menulis SehatQ Berhadiah Uang Tunai Total Jutaan Rupiah. Jangan lupa ikutan yak. 






Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...