Anak Muda Zaman Now Harus Menjadikan Aksi Peduli Hutan Sebagai Sebuah Tren?

 

Hai, Anak Muda, apa kabar?

Aku sebagai emak-emak dari generasi milenial ini berdo’a buat kamu, semoga kamu selalu dalam kondisi sehat dan bahagia. Aamiin.  

Nak, anak muda, belakangan ini, emak cukup sering menemukan kata haradukuh atau haraduku di beberapa media sosial. Kamu tahu kata itu, kan?

Nah, dari beberapa artikel yang emak baca ni, akronim ini sendiri cukup populer terutama di kalangan anak muda yang turut beraksi di Citayam Fashion Week. Citayam Fashion Week ini adalah peragaan busana yang diadakan di daerah dukuh atas oleh anak muda yang berasal dari Citayam. Belakangan mereka malah tidak hanya dari Citayam melainkan dari daerah Sudirman, Bojong Gede, dan Depok atau disingkat dengan SCBD.  

Nak, entah siapa yang memulai aksi ini, entah itu Roy, Bonge, Kurma atau siapa. Yang pasti, menurut emak nih, Citayam Fashion Week ini bisa dibilang berhasil menjadi sebuah tren di kalangan anak muda. Menurut emak, CFW ini unik juga kreatif, sih. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.  



Nak, kamu tahu nggak? Fenomena Citayam Fashion week ini bikin emak mikir gini, andai saja yang menjadi tren di kalangan kamu nih, anak muda zaman now adalah aksi peduli hutan, maka emak yakin, kondisi hutan pun akan makin membaik seiring bertambahnya jumlah anak muda yang mengikuti tren aksi peduli hutan ini. Lalu tren ini pun akan menjadi salah satu hal yang membanggakan bagi Indonesia. #IndonesiaBikinBangga

Tapi mengapa sih pakai bikin aksi peduli hutan? Kalau kamu belum tahu soal ini, sini, duduk sini, emak akan jelaskan soal ini.

Lalu kenapa sih harus menjadikan aksi peduli hutan sebagai sebuah tren?

Nak, sini, duduk dekat sini. Emak kasih tahu sekilas tentang hutan negeri ini.

Hutan #IndonesiaBikinBangga

Ada banyak hal yang membuat kita bangga menjadi anak bangsa Indonesia. Salah satu yang bikin bangga yakni hutan negeri ini.

a. Hutan Indonesia Sebagai Paru-paru Dunia.

Bukan tanpa alasan hutan Indonesia mendapat julukan tersebut. Hal ini karena Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang amat luas. Indonesia menduduki peringkat ke-tiga setelah Kongo lalu Brazil sebagai negara yang memiliki hutan hujan tropis di dunia.

Sebagaimana peran paru-paru bagi tubuh manusia, seperti itulah peran hutan hujan tropis Indonesia bagi dunia. Dunia masih bisa 'bernapas' karena paru-parunya, hutan Indonesia, masih berfungsi dengan baik.

Hutan hujan tropis Indonesia yang kaya akan pohon yang bisa menghasilkan banyak oksigen masih ada. Sehingga Indonesia beserta negara lainnya yang memiliki hutan hujan tropis juga masih bisa menyuplai oksigen pada dunia sekitar 20 hingga 30%.

Ya hutan hujan tropis memiliki kemampuan yang luar biasa dalam hal menyerap karbondioksida dan  menghasilkan banyak oksigen. Kemampuan ini berasal dari banyaknya pohon yang ada di hutan hujan tropis.

Setiap pohon itu sendiri memiliki kemampuan menghasilkan oksigen yang berbeda. Demikian juga pohon yang ada di hutan hujan tropis salah satunya yakni pohon sonokeling. Dari ForestDigest disebutkan bahwa satu pohon sonokeling (Dalbergia latifolia) setinggi 10 meter bisa menghasilkan oksigen 207,33 kilogram per hari. Jika ada 5 pohon sonokeling setinggi 10 meter maka bisa menghasilkan 1 ton lebih oksigen per hari. Sejalan dengan ini, pohon sonokeling juga memiliki kemampuan dalam menyerap karbondioksida.

b. Mega Biodiversity

Indonesia dinobatkan sebagai mega biodiversity. Salah satu alasannya karena #HutanKitaSultan .

Nak, hutan kita sultan. Hutan Indonesia kaya akan keberagaman flora dan fauna. Bahkan dalam website indonesia.go.id disebutkan bahwa keberagaman flora dan fauna di Indonesia lebih kaya dibanding Afrika dan Amerika Selatan yang memiliki iklim tropis.

Melansir dari rimbakita bahwa Indonesia memiliki sekitar 40.000 jenis tumbuhan hidup di wilayah Indonesia. Nah dari jumlah total spesies tumbuhan yang ada di Indonesia tersebut, sekitar 40% adalah vegetasi endemik yang hanya ada di Indonesia. Lebih lanjut, Lipi mengungkapkan kekayaan spesies flora Indonesia merupakan 15.5 persen dari total jumlah flora di dunia.

Kalau fauna di hutan Indonesia gimana? Banyak juga donk, Alhamdulillah. Data dari LIPI yakni Indonesia memiliki 8157 spesies vertebrata, yang terdiri atas mamalia, burung, herpetofauna dan ikan.

Selain itu, terdapat 1900 spesies kupukupu atau 10 persen dari jumlah spesies kupu-kupu di dunia. Sama seperti flora, Indonesia juga memiliki spesies fauna endemik. Adapun spesies fauna endemik Indonesia antara lain 270 spesies mamalia, 386 spesies burung, 328 spesies reptile, 204 spesies amphibia, dan 280 spesies ikan.

Sungguh, pas mengumpulkan informasi soal flora dan fauna di Indonesia ini, emak bolak-balik mengucapkan kata Alhamdulillah Indonesia kaya raya, #HutanKitaSultan .

c. Hutan Indonesia menjaga Anak Bangsa secara Paripurna

Yang tak kalah penting, yang pasti bikin bangga anak bangsa karena hutan menjaga kita dengan amat baik.

Nak, hutan menjaga kita dengan cara tak henti menyerap emisi karbondioksida dan mengubahnya menjadi sesuatu yang dibutuhkan kita yakni oksigen. Hutan juga tak pernah lelah berusaha menyimpan air untuk kita. Lalu di saat curah hujan sedang tinggi, hutan pun akan bergerilya menyimpan air hujan untuk kita, mengaturnya sedemikian rupa, mengerahkan akar-akar pohon agar mencengkeram tanah sekuat tenaga demi menghalau terjadinya bangsir ataupun longsor parah.

Tidak cukup sampai di situ, hutan yang kaya flora dan fauna, juga menyediakan beberapa bahan makanan yang aman untuk dikonsumsi manusia. Kalau perlu tanaman obat, kita bisa merapat ke hutan. Kalau ada tugas kuliah atau mau meneliti flora endemik Indonesia, kita bisa mendekat ke hutan. Bahkan kalau ingin healing, kita bisa berkunjung ke hutan.

sumber tourbandung.com

Saat ini, hutan menjadi salah satu pilihan tempat healing di sini. Salah satunya yaitu bumi perkemahan Ranca Upas yang merupakan hutan lindung yang ada di daerah Bandung. Healing di hutan, kita akan disuguhkan alunan musik alam yang memberikan efek positif bagi kita. Mulai dari suara kicauan burung, suara daun yang berderak, hingga suara gemericik air.

Kompas menjabarkan beberapa penelitian tentang efek mendengar kicauan burung bagi manusia. Salah satunya yakni sebuah studi oleh Ferraro dan timnya yang telah dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B. Hasil studi ini menunjukkan bahwa suara kicau burung dapat meningkatkan perasaan sejahtera dan merasa menjadi lebih baik.

Senada dengan kicau burung, suara gemericik air pun dapat memberikan efek positif bagi kita. Liputan6 menunjukkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Orfeu Buxton seorang peneliti dari Live Science bahwa suara gemericik air dapat mempengaruhi pikiran seseorang agar tetap tentang, dan nyaman.   

Nak, hutan menjaga kita begitu paripurna. Lalu bagaimana dengan kita? Apa yang sudah kita lakukan untuk hutan? Akan kah kita menjadi orang yang digambarkan sebuah pepatah air susu dibalas air tuba? Jangan sampai begitu ya, naudzubillah.

Kondisi Hutan Kita

Kondisi hutan negeri ini sedang memprihatinkan karena deforestasi. Akibatnya luas hutan berkurang secara signifikan. Melansir dari IDNTimes mengenai rincian deforestasi hutan Indonesia menurut Greenpeace Indonesia. Deforestasi terjadi di 629.2 ribu hektare pada 2015-2016, 480 ribu hektare pada 2016-2017, 439.4 ribu hektare pada 2017-2018, 462.5 ribu hektare pada 2018-2019, dan 115.5 ribu hektare pada tahun 2019-2020.  Jika ditotal maka luas hutan yang mengalami deforestasi sejak tahun 2015 hingga 2020 adalah 2126.6 ribu hektare. 

Nah jika luas hutan berkurang maka berikutnya yang terjadi adalah 3 hal di atas perlahan akan menghilang. Lalu secara beriringan pemanasan global akan semakin menjadi-jadi, berkurangnya jumlah atau bahkan hilangnya spesies hewan maupun tumbuhan, siklus air akan terganggu mengingat hutan berfungsi menjaga tata letak air, menyebabkan banjir juga tanah longsor, mempengaruhi kualitas hidup masyarakat sekitar hutan dan sebagainya. Kamu bisa membayangkan kan apa yang akan terjadi jika kamu tidak segera beraksi?

Oleh sebab itu, kamu perlu segera beraksi. Emak pasti dukung, tenang saja. Agar apa? Agar kondisi hutan tidak semakin memburuk. Nah salah satu caranya yakni kamu harus menjadikan aksi peduli hutan sebagai sebuah tren. Karena kalau kondisi hutan terjaga dengan baik, insyaAllah bumi pun semakin membaik. Lalu mengapa anak muda yang harus melakukan ini?


Alasan Anak Muda Harus Menjadikan Aksi Peduli Hutan Sebagai Sebuah Tren 

Alasan pertama

Menurut WHO, seseorang dikatakan anak muda apabila usianya berada di rentang usia 10 hingga 24 tahun. Sedangkan menurut Kemenkes, rentang usia anak muda dimulai dari usia 10 tahun hingga 19 tahun.

Nak jika dilihat dari ketentuan rentang usia anak muda tersebut maka bisa dibilang bahwa kamu adalah generasi Z. Kamu lahir tahun berapa? Antara tahun 1996 hingga 2012, nggak? Kalau iya, berarti kamu benar-benar anak muda generasi Z.


Nah generasi Z ini sendiri mendominasi penduduk Indonesia. Jadi yang satu generasi sama kamu di negeri ini banyak sekali, Nak. Informasi ini berdasarkan data sensus penduduk tahun 2020 yakni anak muda Indonesia sebanyak 27,94% . Lalu diikuti oleh generasi milenial, generasi x dan seterusnya. Jadi alasan pertama mengapa anak muda generasi Z yang harus menjadikan aksi peduli hutan sebagai sebuah tren karena jumlah generasi kamu nih lebih banyak dari generasi lainnya. 

Alasan kedua

Nak, kamu itu memiliki kemampuan yang luar biasa terutama dalam hal kreativitas. Kan keren tuh kalau kreativitas kamu, anak muda generasi Z, jika digunakan untuk membuat suatu hal yang bernilai positif bagi masyarakat. Ya salah satunya ini nih, membuat karya atau konten kreatif yang menggambarkan tentang sebuah aksi peduli hutan.

Alasan ketiga

Kamu ngerasa nggak, kalau kamu itu memiliki rasa empati yang tinggi? Iya, generasi Z memiliki rasa empati yang tinggi. Salah satu buktinya yakni hasil survei yang dilakukan oleh tim Sparks and Honey menunjukkan bahwa 26% dari anak umur 16-19 tahun saat ini terlibat dalam kegiatan volunteering. Wow, keren euy.

Nah rasa empatimu yang tinggi ini, boleh donk kalau dibagi juga pada bumi pertiwi. Gimana? Mau kan? Mau dooonkkk.

Alasan keempat

Riset datareportal menunjukkan bahwa ada 204.7 juta pengguna internet di Indonesia di bulan Januari 2022. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia sendiri yakni 277 juta. Berarti 73.7% dari total penduduk Indonesia menggunakan internet. Jumlah ini tentu luar biasa, bukan? Yup.

Dari 204.7 juta pengguna internet tersebut, ternyata ada 191.4 juta penduduk Indonesia yang menggunakan media sosial. Kemudian dari katadata disebutkan bahwa rata-rata masyarakat Indonesia menggunakan media sosial selama 3,2 jam perhari.



Berdasarkan fakta tersebut maka tak heran banyak yang menjadikan  media sosial sebagai tempat untuk menyebarkan informasi, mempromosikan sesuatu dan sebagainya. Bahkan data dari BPS menunjukkan bahwa media sosial dinilai sebagai media penyampaian informasi covid-19 yang paling efektif menurut responden.

Nak, di antara sekian banyak pengguna media sosial, emak yakin generasi kamu pasti bisa membawa perhatian pengguna media sosial menuju aksi peduli hutan. Emak yakin generasi kamu bisa menjadikan aksi peduli bumi ini sebagai sebuah tren yang bakal diikuti oleh semua generasi, termasuk generasi emak, generasi milenial. Karena apa?

Nak, untuk saat ini, generasi kamu, generasi Z adalah yang paling melek dengan dunia media sosial. Ini memang sudah jadi keunggulan anak muda generasi Z. Nah bagaimana kalau kelebihanmu ini, kamu gunakan untuk membuat tren aksi peduli hutan? Atau coba kamu bayangkan dulu deh, kira-kira bagaimana ya kalau aksi peduli hutan yang kamu buat ini berhasil menjadi sebuah tren? Nak, membayangkan hal ini saja, sudah berhasil membuat emak tersenyum sumringah membahana. Karena emak yakin, kondisi hutan akan membaik seiring banyaknya orang yang mengikuti tren aksi peduli hutan yang dibuat oleh generasi kamu.  

Alasan kelima

Nak, batas usia manusia, katanya, hanya 63 tahun. Jika dihitung-hitung pakai kalkulator manusia, usia kamu lebih panjang dari usia emak yang bikin tulisan ini. Nah, mungkin, selama emak hidup, dampak perubahan iklim yang emak rasakan adalah banjir, angin puting beliung, atau musim kemarau berkepanjangan. Nah bisa jadi, dampak perubahan iklim pada masa kamu nantinya, tidak seperti ini. Mungkin akan lebih parah, jika generasi kamu tidak segera bertindak.

Bukan, emak tidak berharap hal tersebut terjadi di masa kamu bahkan di masa generasi selanjutnya. Naudzubilllah tsumma naudzubillahimindzalik. Emak mau generasi kamu dan selanjutnya bisa hidup aman dan nyaman tanpa menghadapi berbagai macam bencana akibat dari perubahan iklim. Makanya emak mau kamu dan generasimu segera melakukan aksi peduli hutan. Setelah itu jadikan aksimu itu sebagai sebuah tren yang tidak hanya diikuti oleh kalangan anak muda tapi juga diikuti semua kalangan. Caranya gimana?

Cara Menjadikan Aksi Peduli Hutan Sebagai  Sebuah Tren  

Nak, kalau boleh, emak mau memberikan ide untuk menjadikan aksi peduli hutan sebagai sebuah tren. Nanti, ide ini bisa kamu aplikasikan langsung atau kamu kembangkan lagi juga boleh banget, koq.

1. Mengemas konten tentang informasi hingga aksi peduli hutan dengan kreatif, inovatif, dan menarik.

Alhamdulillahnya nih, Nak, beberapa lembaga, komunitas, organisasi, public figure hingga musisi yang peduli bumi sudah melakukan hal ini. Jadi ini bisa memudahkan dan membantu usaha kamu untuk menjadikan aksi peduli bumi sebagai sebuah tren. Karena apa? Mereka tu mengemas segala informasi hingga aksi yang berkaitan dengan peduli bumi dengan apik, unik, kreatif, inovatif dan menarik. Salah satunya yakni @hutanituid dan website team up for impact.   

Menurut emak ya, segala informasi tentang kondisi bumi dan aksi peduli bumi dikemas dengan begitu kreatif oleh @hutanituid. Ada konten yang ala-ala anak tiktok lho. Asyik, deh. Selain itu juga informasi yang ada di akun Instagram @hutanituid ini mudah dipahami karena sebagian besar kontennya berupa infografis-infografis, gitu, Nak. Coba deh kamu follow akun @hutanituid.


Nah sama seperti @hutanituid, team up for impact juga mengemas informasi dengan begitu kreatif. 



Bahkan untuk kali ini, Alhamdulillah, komitmen #TeamUpForImpact untuk menjaga bumi mendapat dukungan luar biasa dari musisi Laleilmanino, Hivi!, Sheila Dara serta aktor Chicco Jerikho. Dukungan mereka ini berupa karya yang amat istimewa yakni sebuah lagu yang indah yang berjudul DENGAR ALAM BERNYANYI. Seperti apa lagunya? Coba deh kamu klik di bawah ini yak.



Sudah kamu dengar kan, Nak? Bagaimana? Apa yang kamu rasakan saat mendengarkan lagu #DengarAlamBernyanyi ?

Nak, selama mendengarkan lagu ini, rasanya, emak seakan sedang diajak berbincang dengan seseorang yang begitu dekat namun sudah lama tak berjumpa, dan nama orang itu adalah Hutan. Ia pun mengutarakan kerinduannya, lalu mengajukan tanya kenapa tidak pernah berkunjung hingga mengapa seperti sudah tidak peduli. Meskipun begitu hutan tetap berusaha memberikan yang terbaik salah satunya melindungi dari dampak perubahan iklim. 

Sungguh, lagu ini membuat kita merenung, bermuhasabah, sejauh mana ikhtiar atau usaha yang kita lakukan untuk menjaga hutan. Jangan-jangan belum berbuat apa-apa? Jadi yuk, mari kita berbuat sesuatu untuk hutan. Apa sih yang nggak #UntukmuBumiku. Kita berusaha maksimal untuk membuat kondisi kamu baik-baik saja, ya kan, Nak? Iyalaaahhhh.

2. Aksi Peduli Hutan ala Kamu

Jadi untuk kamu, anak mudah generasi Z, yuk turut serta melindungi bumi dengan melakukan aksi peduli hutan. Kamu bisa memilih mau melakukan aksi yang mana dulu. Tinggal disesuaikan sama kemampuan kamu. Kalau kamu belum ada ide, nih emak kasih beberapa referensi aksi peduli hutan buat kamu.

Aksi peduli hutan ala Emak

referensi aksi peduli hutan ala emak


Aksi peduli hutan ala Team Up For Impact.

referensi aksi peduli hutan:
mengikuti misi dari team up for impact

Lalu jangan lupa untuk membagikan aksi peduli hutan ala kamu ke berbagai media sosial yang kamu punya. Kamu jadikan aksimu ini sebagai konten. Setiap kali kamu melakukan aksi peduli hutan ala kamu, maka sebanyak itu pula kamu membuat konten lalu kamu ke semua media sosialmu.

Oya tambahan referensi lagi nih bagi kamu untuk aksi peduli hutan, kamu bisa menengok hutanituid. 

referensi aksi peduli hutan
banyak pilihan aksi yang bisa diikuti

Nah selain membagikan aksi peduli hutan ala kamu, jangan lupa juga untuk membagikan setiap konten informasi atau aksi peduli hutan dari lembaga atau komunitas atau pegiat lingkungan lainnya ya, Nak. Untuk hal ini, kamu bisa memulainya dari sekarang, sesegera mungkin. Kamu bisa membagikan lagu Dengar Alam Bernyanyi di berbagai media sosial yang kamu miliki.

Berbaginya sesering mungkin ya, Nak. Setiap kali ingat atau mendengar lagu ini, sebanyak itu juga kamu share yak. Biar apa? Biar makin banyak yang kenal, banyak yang tahu, banyak yang suka dengan lagu ini, trus jadi viral deh. Dengan begini, tidak hanya kalangan generasi Z yang tahu lagu ini, melainkan juga dikenal oleh teman-teman emak dari generasi milenial, generasi X, dan seterusnya.

Yang tak kalah penting nih, Nak, dan perlu kamu ketahui juga bahwa ROYALTI dari lagu Dengar Alam Bernyanyi ini akan disumbangkan oleh Laleilmanino, Hivi!, Sheila Dara, dan Chicco Jerikho kepada Team Up For Impact untuk menjaga bumi, untuk melindungi hutan. Gimana? Makin semangat donk pastinya membagikan lagu Dengar Alam Bernyanyi dan mengajak orang-orang untuk menonton video clip atau mendengarkan lagu tersebut? Iya donk semangat membara.

Oya, lagu Dengarkan Alam Bernyanyi ini, tidak hanya ada di channel YouTube Laleilmanino. Tapi juga ada di Spotify dan Apple music. Jadi share ini juga, ajak-ajak orang-orang sekitar kita. Biar makin banyak yang kenal dan mendengarkan lagu ini. Trus royaltinya pun makin bertambah banyak. Untuk link Spotify dan Apple Music dari lagu Dengarkan Alam Bernyanyi ini, emak sisipkan di bawah ini ya.

Klik ini untuk mendengarkan lagu Dengar Alam Bernyanyi di Spotify dan klik ini untuk mendengarkan lagu Dengar Alam Bernyanyi di Apple Music

Nak, dengan melakukan 2 hal di atas, insyaAllah, kamu bisa menjadikan aksi peduli hutan sebagai tren di kalangan teman-teman kamu, anak muda generasi Z. Ah kebayang nggak sih jika ini terjadi. Seneng banget rasanyaaaaa. Rasa bangga sebagai anak bangsa Indonesia pasti akan tumpah ruah. #IndonesiaBikinBangga 

Emak ngingetin, nih.

Sebelum emak tutup obrolan kita nih, emak mau mengingatkan bahwa kamu, anak muda generasi Z, harus turut serta melindungi bumi dengan cara menjadikan aksi peduli hutan sebagai sebuah tren. Mengapa kamu harus melakukan ini,? Karena ini untuk kebaikan generasi kamu sendiri dan generasi setelahnya. Selain itu juga, kamu, anak muda generasi Z, dianugerahkan kelebihan luar biasa oleh Allah SWT yang mana kemampuan ini sangat pas digunakan untuk melindungi bumi. Generasi Z memiliki kemampuan untuk melindungi bumi. Lalu kamu bisa mulai melindungi bumi dengan melakukan aksi peduli hutan kemudian menjadikannya sebuah tren.

Memang, usaha ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, juga tidak secepat awan kinton sun goku. Kamu tahu sun goku kan, Nak? Dragon ball? Kartun zaman emak. Kalau nggak tahu ya nggak apa-apa. Yang terpenting, Nak, mau sesusah apapun, #UntukmuBumiku, kita tetap harus melakukan ini. Emak, dari generasi milenial, pasti mendukung tren aksi peduli hutan yang kamu buat.

Akhir kata,

Sampai jumpa di tulisan selanjutnya yak.

Byeeeee....


NB: Nak, jangan lupa lho ya, segera share lagu Dengar Alam Bernyanyi, berkali-kali. Harus ya. Jangan sampai nunggu emak berubah wujud jadi mak lampir, loh, ya. Buruuaannn.....

 

***

Referensi:

https://www.forestdigest.com/detail/942/kebutuhan-oksigen-manusia

https://rimbakita.com/keanekaragaman-jenis-tumbuhan-di-indonesia/

http://lipi.go.id/berita/single/Catatan-Akhir-Tahun-Indonesia-Masih-Menjadi-Surga-Penemuan-Spesies-Baru/

https://foresteract.com/mengenal-hubungan-air-dan-hutan-melalui-hidrologi-hutan/

https://www.idntimes.com/news/indonesia/amp/melani-hermalia-putri/2-tahun-pandemik-covid-19-dan-luas-hutan-yang-kian-terkikis

https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/22/080500323/studi--dengarkan-kicau-burung-terbukti-bikin-bahagia-dan-sehat?page=all.

https://www.liputan6.com/citizen6/read/3387116/kenapa-dengar-suara-air-bikin-tenang-begini-penjelasan-pakar

https://pskp.kemdikbud.go.id/produk/artikel/detail/3133/gen-z-dominan-apa-maknanya-bagi-pendidikan-kita

https://www.sehatq.com/artikel/batasan-usia-remaja-dan-perubahannya-secara-fisik-dan-mental

https://www.grandshamaya.com/post/gen-z

https://www.its.ac.id/news/2021/10/26/menilik-penyebab-perubahan-iklim-dan-dampaknya-bagi-lingkungan/

https://blog.skillacademy.com/karakter-gen-z

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/05/09/warga-ri-main-medsos-3-jam-per-hari-ini-peringkat-globalnya

https://covid-19.bps.go.id/home/infografis

https://datareportal.com/reports/digital-2022-indonesia

https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2005/21TAHUN2005PPPenj.htm

https://katadata.co.id/intan/berita/620a595895d3d/deforestasi-adalah-penggundulan-hutan-ini-penjelasan-dan-penyebabnya

 

Saat Anakku Terlambat Bicara

Mombeb, ada ucapan dari salah satu tetanggaku yang sulit aku lupakan. Sudah cukup lama, sih. 7 tahun yang lalu. 

Aku susah lupa karena waktu itu rasanya menyakitkan. Gimana nggak sakit secara orang itu bilang begini di depan banyak orang:

"Ini koq belum ngomong-ngomong, anakmu bisu ya?"

JEDIERRRR 

Sebagai ibu, aku nggak terima. Dan ini aku tunjukkan langsung waktu itu. Aku balas ucapan orang itu seperti ini:

"Nggak bisu, cuma pilih-pilih, mau ngomong sama orang yang disenangi, yang baik sama dia" 

"Tak pikir bisu, nggak ngomong-ngomong e" 

Kajshhegeyheej

Asli, kesel banget waktu itu. Kirain tetangga masa gitu ada di tv aja, eee di dekatku juga ada yang begitu. Hadeehhhhhh...

Kalau bisa pindah rumah, pindah deh. Sayangnya nggak ada pilihan pindah rumah. 


Sejak saat itu, aku memilih untuk meminimalkan interaksi dengan tetanggaku yang satu itu. Alhamdulillah, dengan usaha tersebut, rasa sakitku berangsur-angsur membaik dan berubah. Coba tebak rasa sakitku berubah jadi apa? Yang pasti bukan berubah jadi Ultraman ya, Mombeb. Hahayy

Anakku Terlambat Bicara

Entah gimana kalimat yang menyakitkan itu berubah menjadi bahan refleksi buat aku. Aku pikir-pikir, anakku memang hampir jarang banget bicara. Ia asyik dengan dunianya sendiri. Misalkan kalau menolak sesuatu, ia memilih menghindar, kalau dipaksa baru deh ia mengucapkan kata tidak. Itupun tanpa disertai alasan. 

Aku pikir, begini ini, nggak masalah. Pikirku lagi, kemampuan bicara akan muncul dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Namun setelah aku baca-baca lebih detil tentang perkembangan kemampuan bicara pada anak, rupanya, pendapatku ini salah. 


Mombeb, Pada saat itu, anakku yang berusia hampir 3 tahun, baru bisa mengucapkan beberapa kata saja. Fakta ini membuatku meyakini kalau kemampuan bicara anakku ini terlambat. Dilihat dari tabel di atas kan seharusnya usia 3 tahun kosakatanya sudah banyak. Lalu apa? Apa yang harus aku lakukan? Adakah cara untuk mengatasi terlambat bicara ini? 

Apa itu terlambat bicara atau speech delay?

Dalam Kemendikbud dikatakan bahwa speech delay atau terlambat bicara merupakan istilah umum merujuk pada proses keterlambatan bicara dan berbahasa yang tidak sesuai dengan usia perkembangan anak. Nah untuk mengetahui atau mendeteksi apakah anak mengalami terlambat bicara ya salah satunya seperti yang aku lakukan itu, Mombeb, yakni dengan melihat tahapan perkembangan bicara normal anak (tabel di atas) lalu membandingkannya dengan kemampuan bicara anak sendiri. 

Setelah aku tahu bahwa anakku terlambat bicara, aku pun mencari penyebab hal ini terjadi. Pas momen ini, aku sempat mengalami perdebatan batin. Di satu sisi, aku meyakini kalau penyebab anakku mengalami keterlambatan bicara karena kurangnya stimulasi. Namun di sisi lain, aku menyangkal karena aku pikir sudah menstimulasinya dengan mengajaknya ngobrol.


Sembari mengalami perdebatan tersebut, aku tetap baca-baca lagi. Dan binggo, aku menemukan sebuah fakta yang membuat perdebatan batinku usai. Fakta ini juga bikin aku istighfar berkali-kali, Mombeb. Hiks. Sedih banget. Karena dari fakta itu aku jadi tahu kalau aku adalah penyebab anakku terlambat bicara. 

Ya, itu salahku, Mombeb. Aku tidak memperbanyak referensi tentang perkembangan bicara pada anak, aneka stimulasi kemampuan bicara, dan nutrisi apa yang diberikan pada anak yang dapat membantu anak untuk meningkatkan kemampuan bicaranya.  

Stimulasi untuk meningkatkan kemampuan bicara pada anak yang bisa dilakukan ibu di rumah

Mombeb, Aku baru tahu kalau stimulasi kemampuan bicara tidak cukup hanya dengan rajin mengajak ngobrol anak melainkan ada usaha lainnya yakni

1. Mengajak anak membaca buku cerita bersama

Untuk ini, aku biasanya meminta anak memilih buku yang mau ia baca. Dengan begini ia pun mau aku ajak membaca buku cerita. Aktivitas ini dapat menambah kosakata anak. 



2. Mengajak anak bernyanyi

Bernyanyi merupakan salah satu metode pelajaran yang banyak dipakai di sekolah anak usia dini. Hal ini menunjukkan bahwa metode ini memberikan dampak positif bagi anak. Misalnya anak lebih mudah paham dan tentu saja dapat dengan mudah menambah kosakatanya. 

3. Mengajak anak bermain permainan yang dapat menstimulasi kemampuan bicara anak

Mombeb, bermain adalah dunia anak. Beberapa ahli pun berpendapat kalau anak menjadi lebih mudah memahami sesuatu melalui permainan. Setiap permainan pun memiliki manfaat dan tujuan masing-masing. 

Dalam Fimela, Bridging the Gap merekomendasikan beberapa permainan yang dapat digunakan untuk stimulasi kemampuan bicara pada anak atau permainan yang dapat digunakan untuk mengatasi terlambat bicara (speech delay) meliputi permainan menyusun balok, bermain puzzle, bermain balon, mobil-mobilan dan sebagainya. 

Permainan-permainan ini dapat mengembangkan koneksi saraf untuk berbicara yang sedang tumbuh. Sehingga dapat merangsang kemampuan bicara anak.

Selain memberikan stimulasi, yang tak kalah penting yakni memberikan nutrisi yang dapat meningkatkan kemampuan bicara hingga dapat mengatasi speech delay pada anak. Nutrisinya seperti apa? Yuk kita bahas di bawah ini ya, Mombeb.

Nutrisi untuk Membantu Meningkatkan Kemampuan Bicara Anak

Mombeb, aku juga alpa memperhatikan nutrisi untuk membantu meningkatkan kemampuan bicara anakku. Nyesel banget rasanya. Lalu apa sih nutrisi yang bisa membantu meningkatkan kemampuan bicara pada anak? Susah nggak sih nyarinya? Cara mengolahnya, gimana? Nggak ribet kan, ya? Panduannya ada kan? Takutnya malah salah. 

Nah alhamdulillahnya, nih, Mombeb, kita nggak perlu mikirin A sampai Z terkait nutrisi tersebut. Karena kita bisa mengandalkan Generos


Generos atau Genius for Neuron merupakan multivitamin untuk otak yang didukung dengan 5 bahan utama alami Quantum. 5 bahan tersebut meliputi ikan sidat, pegagan, madu hutan, mengkudu, dan temulawak. Setiap bahan tersebut memiliki manfaat yang luar biasa. Mari kita rinci ya, Mombeb. 

Ikan Sidat

KKP menyebutkan kalau Indonesia merupakan salah satu eksportir sidat utama di dunia. Permintaan ekspor tertinggi yakni dari negara Jepang. Hal ini dikarenakan ikat sidat mengandung banyak sekali manfaat. Ikan sidat mengandung nutrisi yang baik seperti protein, lemak, Omega 3, vitamin A, serta asam lemak tak jenuh (EPA dan DHA). Protein ikan sidat ini sendiri ternyata lebih tinggi dari ikan salmon, lho, Mombeb. Wow. 

Nah nutrisi sidat tersebut dapat memberikan banyak manfaat bagi yang mengkonsumsinya seperti dapat menjaga daya tahan tubuh, baik untuk pertumbuhan, hingga menjaga kesehatan mata. 

Selain itu, ikan sidat juga dikenal memberikan manfaat bagi otak. Ia berperan menjadi salah satu penguat dalam memberikan nutrisi terbaik dan tumbuh kembang otak pada anak. Jika otak mendapatkan nutrisi maka ini dapat meningkatkan daya ingat dan menumbuhkan neuron yang tidak aktif. Dua hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan bicara anak.

Pegagan 

Mombeb, ternyata, pegagan ini sudah sejak lama dikonsumsi, terutama penduduk Jawa. Dijadiin lalapan, gitu. Jadi penasaran rasanya gimana yaaa. Eh tapi di tempat tinggalku sini, Bali, jarang deh ada yang jual pegagan. 

Nah pegagan ini ternyata mengandung zat omega. Zat omega sendiri bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan otak. Daun ini menguatkan saraf otak dan membuat konsentrasi semakin tinggi serta mampu mengingat dengan baik. 

Selain mengandung omega, pegagan juga mengandung zat asiaticosida yang dapat membuat anak yang sebelumnya berperilaku pasif, pemalu dan gelisah. Berubah menjadi anak yang aktif, periang, komunikatif, dan koperatif. Selain itu, Pegagan mempunyai antioksidan yang mampu meningkatkan daya ingat konsentrasi dan kewaspadaan.

Manfaat daun pegagan lainnya yakni dapat memperlancar aliran darah, mempercepat penyembuhan luka, hingga dapat meredakan kecemasan dan stres. 

Madu Hutan

Sudah bukan rahasia lagi kalau madu hutan memiliki segambreng manfaat. Lebih detilnya dituliskan di generos.id ternyata terdapat 3 kandungan probiotik alami yang dimiliki madu hutan, yaitu Lactobasilus Kunkeei, Lactobasilus SP, dan Lactobasilus Verniform. Ketiga probiotik ini sangat baik untuk mengembalikan dan menigkatkan kemampuan pencernaan manusia. Tak hanya itu, madu hutan juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Mengkudu

Di dalam buah mengkudu, terkandung beragam nutrisi seperti karbohidrat, protein, folat, magnesium, kalsium, dan sebagainya. Selain itu mengkudu juga kaya akan antioksidan, seperti flavonoid dan saponin, serta berbagai zat yang bersifat antiradang dan antibakteri. Lalu dalam generos.id dikatakan bahwa manfaat lainnya yakni dapat menangkal radikal bebas pada otak dan meningkatkan kecerdasan berpikir. 

Dari Gramedia(dot)com menyebutkan ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi buah mengkudu dapat mendorong aliran darah ke otak dan membantu meningkatkan fungsi memori yang lemah. 

Temulawak 

Temulawak dikenal memiliki manfaat menambah nafsu makan. Aku masih ingat, dulu, kalau aku nggak mau makan, dibikinin jamu temulawak sama Atok. 

Namun ternyata manfaat dari temulawak banyak lho, Mombeb. Salah satunya baik untuk otak. 

Dalam kontan(dot)co(dot)id menuliskan bahwa senyawa kurkumin pada temulawak dapat memicu peningkatan kadar BDNF. Apa itu BDNF? Adalah hormon hormon yang membantu memperbaiki dan memperbanyak neuron dalam otak manusia. 

Selain itu juga, di generos.id disebutkan bahwa temulawak dapat mencegah bakteri jahat yang bisa menyerang kekebalan tubuh manusia. Temulawak berfungsi meningkatkan fungsi syaraf pusat. Temulawak juga kaya akan kandungan flavonoid yang mampu meningkatkan rangsangan otak dan nafsu makan pada anak.

Nah kan, 5 bahan alami yang terkandung di Generos memiliki banyak sekali manfaat untuk anak ya, Mombeb. 4 dari 5 bahan alami yang terkandung di Generos memiliki manfaat untuk otak. Jadi bisa dibilang Generos sebagai nutrisi kecerdasan otak. 

Apabila otak mendapatkan nutrisi maka neuron-neuron yang merupakan bagian dari otak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Koneksi-koneksi antar neuron terjalin dengan lancar. Dengan demikian kemampuan anak pun akan meningkat termasuk kemampuan bicara. Hal ini berarti Generos mengatasi speech delay atau terlambat bicara. 

Mombeb, jujur, aku senang sekali ada Generos ini. Menurutku, Generos ini akan menjadi partner andalan bagi para ibu dalam hal mencegah hingga mengatasi speech delay atau terlambat bicara. Selama ini, bisa dibilang susah banget cari partner yang berkaitan dengan speech delay atau terlambat bicara. Alhamdulillah sekarang ada Generos. 

Generos sudah terdaftar di BPOM dengan nomor registrasi GENEROS 193633201. Selain itu Generos juga terdaftar di LPPOM MUI dengan Nomor register GENEROS di LPPOM MUI : 12120002440519 

Soal testimoni Generos mah sudah segambreng, banyak banget. Untuk lebih mudah cari tahu soal Generos berikut testimoni Generos, Mombeb bisa follow Generos di website generos.id atau di media sosialnya yak, nih aku jentrengin di bawah ini:

Instagram: @generos.id

Facebook page: Generos.id

Youtube official: Generos

Tiktok: generos.id



Jadi Mombeb, karena sekarang sudah ada Generos jadi yuk kita cegah anak-anak kita mengalami terlambat bicara atau speech delay dengan memberikan Generos pada anak. Namun bagi Mombeb yang mengalami hal sama seperti aku yakni memiliki anak yang terlambat bicara, yuk berikan Generos juga. InsyaAllah Generos akan meningkatkan kemampuan bicara anak kita, Mombeb. Aamiin. 

Oya, Generos sudah tersedia di berbagai marketplace, Mombeb. Jadi kalau mau beli Generos, bisa disitu. Atau Mombeb juga bisa beli melalui websitenya Generos.  

Jadi sekian ceritaku tentang saat anakku terlambat bicara. Semoga pengalaman ini bisa memberi manfaat bagi mombeb semuanya. aamiin

Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Sehat dan bahagia selalu untuk kamu, Mombeb. See yaaaa

***

Referensi:

https://pauddikmasdiy.kemdikbud.go.id/artikel/penyebab-speech-delay-atau-keterlambatan-bicara-pada-anak/

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara

https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/makan-sehat/wajib-tahu-6-kandungan-gizi-ikan-sidat-apa-saja-

https://kkp.go.id/djpdspkp/bbp2hp/artikel/37168-sidat-indonesia-di-pasar-dunia

 https://www.farmasetika.com/2020/02/11/daun-pegagan-herbal-ajaib-peningkat-kecerdasan-otak/amp/

https://www.gramedia.com/best-seller/manfaat-buah-mengkudu/amp/

https://generos.id/generos-anak-lancar-bicara/

https://www.fimela.com/parenting/read/4634684/5-rekomendasi-mainan-untuk-membantu-stimulasi-anak-yang-speech-delay

https://kumparan.com/kumparanmom/alasan-kenapa-anak-perlu-bernyanyi

https://generos.id/2022/06/03/khasiat-temulawak-untuk-anak-susah-makan/

https://generos.id/2022/05/19/manfaat-ikan-sidat-ratu-gizi-yang-membuat-anak-cerdas/

 

Tip Survive di Tengah Kepungan Naiknya Harga Bahan Pokok ala Emak


Mombeb, di tempat tinggal aku sini, bahan-bahan masakan pada naik. Bawang merah 60 ribu sekilo, telur ayam 2 ribu perbiji, gula pasir 20 ribu, cabe merah besar seribu dapet sebiji doank, dan sebagainya. Belum lagi minyak goreng yang harganya masih aja subhanallah nggak ndang-ndang kembali seperti semula. 

Kalau dulu, tepatnya sebelum minyak goreng melambung tinggi ke awan, belanja kebutuhan dapur sebesar 50 ribu udah dapet banyak bahan. Sekarang dapet seuplik doank. 

Selain bahan pokok naik, listrik juga kabarnya mau naik. Biaya BPJS mandiri juga berubah. Trus PDAM juga naik. Dahlah, harga-harga pada naik naik ke puncak gunung semuaaaa. 

Kalau penghasilan bertambah, sih, nggak masalah kalau bahan-bahan pada naik. La ini, penghasilan nggak nambah, pengeluaran yang malah makin menjadi-jadi. Sampai bingung apa yang mau dihemat lagi biar bisa survive. 

Selain berhemat, sebenarnya ada satu cara lagi untuk bisa survive di kondisi ekonomi yang serba maknyonyor ini. Ya apalagi kalau bukan cari kerjaan lagi. Tapi, untuk melakukan ini, aku nggak mampu rasanya. Karena sekarang saja aku sudah punya 1 kerjaan utama, dan 3 kerja sampingan. Mau ditambah lagi, takutnya, aku jadi nggak punya waktu untuk memperhatikan anak-anakku, dan mengurus rumah.  

Sebenarnya, ngurus rumah dan momong anak-anak sudah dibantu sama suami. Tapi ya namanya bapak-bapak tahu sendirilah ya cemana mereka. Momong anak atau ngurus rumah ya sekenanya aja, nggak kayak kita, Mombeb. Yang aku rasain begini. Tapi ya nggak apa-apa, dibantu sekenanya begini aja aku udah bersyukur. Karena ini menunjukkan suami peduli dan mau bantuin. 

Oleh sebab itu, aku memilih untuk berhemat ajalah. Hemat paling mentok mungkin nanti aku bakal lebih rajin puasa. Cemanalah ini niat puasa bukannya ibadah eee malah biar bisa hemat. Dududuhhh, ngapunten, Gusti. 

Oke, ubah niat harusnya, puasa tetap diniatin untuk ibadah, bonusnya ya bisa menghemat pengeluaran. Ini solusi sementara untuk bisa survive di tengah kondisi ekonomi yang makin memprihatinkan bagi aku khususnya. 

Nggak lupa, untuk selalu tetap berdo'a, semoga keadaan ekonomi negeri ini segera ramah terutama  sama rakyat kelas menengah ke bawah. Semoga harga bahan-bahan kebutuhan pokok ramah di kantong. Semoga juga para pembuat keputusan terkait dengan ekonomi, bisa lebih bijaksana dan peduli pada nasib rakyat. Itu aja dulu. Entar kalau ada ide aku tambahin lagi do'anya. Yuk aminin, mombeb. Aamiin ya robbal'alamiin. 


Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...