Beberapa bulan lalu, Si ayah tak sengaja lewat depan rumahmu *malah nyanyi, hehe. Maksud daku, jari kelingking si ayah tak sengaja terkena puntung rokoknya orang. Bukan yang sudah mati, tapi puntung rokok yang masih merah menyala teng teng. Begitu kena langsung nyooss.
Awal mulanya, si ayah tak terlalu peduli dengan luka yang diakibatkan puntung rokok tersebut. Santai seperti di hawaiii. Hula hula gitu. Namun lama kelamaan ternyata luka tersebut berubah menjadi sesuatu. Menghitam dan membentuk bukit. Kalau dicolek, terasa kenyal, seperti ada air di dalamnya. Kata si ayah, kadang cenut cenut, kadang juga gatal. Tak tahan, akhirnya si ayah memutuskan untuk mencubles benjolan tersebut pakai jarum yang sudah dipanaskan, dan hasilnya adalah...... makin paraaahhh.
Iya, makin parah. Benjolan tersebut memang tidak bertambah tinggi namun melebar. Daaannn, terasa gatal sekali. Lebih gatal dari sebelumnya. Kalau kesentuh, kata si ayah sakitnya tuh di sini di sini dan di sini.
Tak tahan melihat benjolan di tangan si ayah. Rasanya gemes banget. Pengen tak cubles cubles *sadiiss. Mungkin inilah alasan si ayah untuk segera pergi ke igd puskesmas. Takut daku cubles. Hehe.
Nggak donk, bukan karena itu. Lebih tepatnya adalah sebab kebetulan. Kebetulan waktu itu si ayah nganter siswa ke puskesmas, nah sambil nunggu, si ayah iseng ke igd. Saat itu kata si ayah memang lagi sepi jadi si ayah langsung bisa konsultasi ke dokter jaga. Dan hasil konsultasinya adalah benjolan tersebut termasuk aterom, sejenis kista yang muncul akibat penyumbatan pada kelenjar keringat. Aterom disebabkan oleh infeksi, trauma (luka), dll. Kalau si ayah mungkin disebabkan karena trauma (luka bakar puntung rokok). Dan dokter pun mengatakan bahwa benjolan tersebut harus segera dioperasi sebelum bertambah lebar dan semakin banyak akarnya. Si ayah menyetujui perkataan dokter tersebut. Ia pun segera dioperasi. Operasi kecil saja.
Alhamdulillah sekarang luka bekas operasi kecil si ayah berangsur angsur membaik. Benang benang fibrin sudah mulai bekerja menutup luka tersebut. Alhamdulillah.
Pelajaran yang bisa diambil adalah ;
1. Jangan menganggap remeh luka bakar sebab puntung rokok
2. Jangan mengotak atik luka
Untung aja cepat dikonsultasikan dan dokter segera mengambil tindakan.
ReplyDeleteWah.. untung gak disepelehkan ya..
ReplyDeleteKesimpulan tambahan Mak, kalau punya luka harus iseng, iseng diperiksakan ke tenaga medis..hihi
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteRasanya senud senud, pernah nyenggol #punya orang tapi
ReplyDeletengeri juga yah mbak, jadi ngilu membayangkannya :(
ReplyDeletebertambah satu lagi dampak buruk rokok :(
Jadi gimana? Udah berhenti merokoknya? Hehehee
ReplyDeleteIya , jangan meremehkan luka walau kecil. Cepat sembuh ya untuk si ayah
ReplyDeletesemoga jadi brenti rokoknya yaaa suami
ReplyDeletewahhhh aku juga jangan main tubles aja nih, bahaya juga kalo jadi membesar kaya gitu mbak
ReplyDeletepelajaran banget ini,jangan sepelekan luka kecil thanks mba...jadi inget kmarin kena knalpot pedihnya iyuh-iyuh.
ReplyDelete