Meskipun sudah 12 tahun menjadi ibu, menjadi orang tua, namun tak lantas membuatku merasa kaya ilmu pengasuhan. Malah rasanya masih miskin ilmu. Oleh sebab itu, jika aku memiliki waktu luang, maka sebagiannya aku gunakan untuk mencari referensi yang berkaitan tentang perkembangan anak juga tentang pengasuhan.
Nah belakangan aku tertarik sekali dengan gaya parenting tokoh-tokoh publik di negeri ini. Salah satunya gaya parenting pendiri Paragon.
sumber gambar kompas
Ketertarikanku ini membawaku untuk mulai nonton podcastnya koko Daniel Mananta dengan pembicara dr. Sari Chairunnisa yang tak lain adalah putri dari Ibu Nurhayati Subakat. Namun oleh karena bahasan tentang parenting cukup terbatas karena lebih banyak membahas tentang perjalanan Paragon walhasil aku cari-cari lagi donk. Akhirnya ketemu channel Ibu Ibukota dengan narasumber Ibu Nurhayati Subakat sendiri.
Tumbuh dalam didikan seorang ayah yang hebat juga ibu yang tangguh menjadikan Ibu Nurhayati sebagai sosok ibu yang luar biasa. Tak hanya sukses menjadi pengusaha, menurutku, beliau juga sukses menjadi seorang ibu.
Waktu merintis produk pertama, beliau tetap tidak mengesampingkan peran sebagai ibu. Padahal, namanya merintis, tentu berat dan membutuhkan curahan perhatian juga waktu. Aku sendiri mengalami ini, masa-masa awal membangun lembaga pendidikan. Saat itu, menemani anak belajar saja, aku tidak sempat. Hal ini tidak berlaku buat ibu Nur. Beliau tetap mengupayakan cukup waktu bersama anak-anaknya. Durasi waktu kerja beliau di luar rumah adalah mulai dari anak-anak sekolah sampai mereka pulang sekolah.
Hal menarik lain dari parenting ala beliau adalah bagaimana menanamkan kejujuran pada anak-anak. Beliau selalu memberikan kepercayaan kepada anak-anak untuk mengambil uang bekal sekolah sendiri di dompet beliau. Meskipun diberikan kebebasan, anak-anak tetap izin dan selalu mengambil uang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kata beliau, saat anak-anak tahu uang di dompet beliau menipis, mereka pun menahan diri dan tidak memaksakan kehendak sendiri.
Selain soal kejujuran, beliau juga melatih anak-anak bertanggung jawab. Beliau tak ragu melibatkan anak-anak ke dalam usaha yang beliau rintis. Anak-anak mendapatkan tugas masing-masing. Hal ini berdampak besar saat anak-anak terjun langsung ke dalam Paragon. Mereka begitu handal mengelola dan mengembangkan Paragon yang saat ini menjadi salah satu perusahaan terbesar di negeri ini bahkan menjadi perusahaan kosmetik Indonesia pertama yang menghadiri acara bergengsi IFSCC Congress London.
Jika dilihat dari segi pencapaian anak-anak beliau, bisa dibilang beliau sukses menjadi seorang ibu yang bisa mengantarkan anak-anaknya menjadi orang yang sukses dan kehadirannya memberikan banyak manfaat kepada lingkungan sekitar. Namun tak ada raut jumawa di wajah maupun ucapan beliau. Beliau merasa bantuan Allah begitu nyata. Beliau merasa amat bersyukur karena dianugerahi anak-anak yang begitu mengerti. Beliau tak perlu meminta anak-anak belajar karena anak-anak sudah menyadari kewajibannya masing-masing.
Masyaallah, kekagumanku akan beliau, ibu Nurhayati Subakat makin bertambah setelah menonton rangkaian podcast seputar beliau. Selain itu, ada satu hal berharga yang aku dapatkan bahwa parenting atau pengasuhan memiliki peran penting dalam kesuksesan Ibu Nurhayati Subakat dan putra-putrinya.
So. mari semangat belajar tentang pengasuhan ya, Mombeb. Sebagai bentuk ikhtiar dalam mengantarkan kesuksesan anak-anak kita di masa depan.
Ada perubahan yang signifikan begitu aku menjadi orang tua. Setelah
si kecil lahir, sejak saat itu fokus perhatian terbesar tidak lagi mengarah ke
diri sendiri, melainkan terbagi-bagi. Porsinya pun tidak fifty-fifty. Lebih
banyak porsi si kecil, pastinya begini. Dengan fokus perhatian yang begitu
besar, aku berharap bisa membantu si kecil meniti jalan setapak menuju
kesuksesannya meraih mimpinya di masa depan.
Banyak jalan menuju sukses raih mimpi. Sebagai orang tua kita seakan
diharuskan untuk bisa memilah dan memilih mana sekiranya jalan menuju sukses yang
bisa dilalui si kecil dengan baik. Tak lupa, do’a pun senantiasa terpanjat
semoga jalan yang kita pilihkan untuk si kecil diridhoi oleh-Nya.
Nah, salah satu modal sukses masa depan anak yang bisa kita
usahakan sejak dini adalah memberikan stimulasi inner strength pada
anak. Apa itu inner strength? Inner strength adalah kekuatan
karakter baik dalam diri anak. Adapun wujud dari kekuatan karakter baik dalam
diri anak berupa mandiri, berani, percaya diri, baik hati, dan tangguh.
Kadang atau bahkan seringkali, orang tua hanya fokus untuk
mengembangkan kemampuan akademik maupun bakat minat anak. Lalu lupa untuk
menstimulasi ketangguhan anak, keberanian, rasa percaya diri, hingga memupuk
nilai-nilai kebaikan pada anak. Padahal dengan memiliki inner strenght,
menurut Psikolog anak dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI),
Seto Mulyadi, dalam kompas(dot)com, inner strength ini dapat membantu anak
mengembangkan potensinya baik itu potensi di bidang akademik, bakat, ataupun
minat.
Karakter-karakter yang terdapat dalam inner strength bisa
saja diturunkan oleh orang tua. Namun menurut Hebb, pakar neurologi, karakter
orang tua yang diturunkan pada anak hanya 20% saja. Sisanya, terbentuk dari
lingkungan sekitar anak. Nah oleh karena kita tidak bisa mengontrol lingkungan
di luar keluarga, maka dari itu mari kita ambil alih hal tersebut agar bisa
membentuk inner strength pada anak. Untuk lingkungan di luar keluarga,
sisakan sedikit saja, sebagai bahan pembelajaran.
Melansir laman University of Michigan Health,ada beberapa
cara untuk menumbuhkan inner strength pada anak.
Pertama, memberikan rasa aman dan
cinta pada anak.
Penting untuk menunjukkan rasa cinta
kita pada anak. Sederhana saja, hanya perlu meluangkan waktu untuk beraktivitas
bersamanya, sudah berhasil membuat anak merasa dicintai orang tuanya. Lalu tawarkan
juga rasa aman padanya sehingga ia merasa nyaman saat bereksplorasi dan melatih
keterampilannya. Hal ini dapat menumbuhkan inner strength pada anak
bahkan sejak ia masih berada di fase usia dini.
Kedua, melatih keterampilan
bersosialisasi.
Orang tua memberikan contoh pada anak
bagaimana bersosialisasi yang baik. Karena orang tua adalah role model
bagi anak. Mulai dari hal yang sederhana seperti tidak bergosip tentang orang
lain. Selain itu, orang tua juga memberikan anak waktu untuk bersosialisasi
dengan teman sebayanya. Hal ini dapat melatih
keterampilan sosial, emosional, dan bahasa. Anak-anak juga belajar untuk
berbagi, bekerja sama, bernegosiasi saat mereka berinteraksi dengan teman
sebayanya, dan membantu anak-anak belajar kepekaan terhadap perasaan orang
lain.
Ketiga, melatih kemandirian anak dan menumbuhkan rasa percaya diri.
Melatih kemandirian dapat dilakukan sejak anak masih berada di fase
usia dini. Dimulai dengan memberikan izin pada anak melakukan sesuatu untuk
diri mereka sendiri, seperti berpakaian atau menyikat gigi. Berikan apresiasi
saat anak berhasil melakukan tugasnya. Ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri
pada anak bahwa ia sudah berhasil melakukan tugas yang diberikan orang tua.
Jangan lupa juga untuk mengajarkan anak menerima kekurangan, menerima
kekalahan, hingga membantunya menghadapi masa-masa yang sulit baginya. Tunjukkan
rasa peduli pada bakat dan minat anak. Lalu bantu dan dukung ia untuk
mengembangkannya.
Dengan melakukan 3 cara di atas, insyaAllah inner strength
pada anak pun akan muncul, dan tumbuh dengan baik. Aku sendiri juga tengah
mempraktikkan 3 cara tersebut. Alhamdulillah, beberapa inner strength
anakku sudah nampak seperti percaya diri, dan mandiri.
Namun ikhtiar soal inner strength pada anak tidak cukup
sampai di sini. Tidak lantas berhenti begitu anak sudah menunjukkan kekuatan
karakter baik dalam dirinya. Stimulasi harus tetap kita lakukan secara berulang-ulang
dan terus menerus agar inner strength mengakar kokoh pada anak. Sehingga
nantinya inner strength yang sudah kokoh ini dapat menjadi modal sukses
anak untuk meraih mimpi-mimpinya.
Untungnya, nih Mombeb, di zaman saat ini, kita tidak berupaya
sendiri untuk mengantarkan anak menuju sukses meraih mimpinya. Karena ada banyak
sekali yang peduli pada masa depan mereka. Bahkan ada yang sampai membuat
sebuah akademi.
Akademi ini tak hanya peduli soal prestasi, melainkan juga memperhatikan
potensi dan inner strength anak. Kerennya lagi, seluruh anak negeri bisa
ikut akademi ini tanpa dikenai biaya alias gratis tis tis. Siapakah yang
melakukan hal semulia ini? Ya BISKUAT donk.
Tentang Biskuat Academy
Biskuat merupakan salah satu brand andalan Mondelez International
yang memiliki purpose-led brand (tujuan mulia) untuk menciptakan
anak-anak #GenerasiTiger yaitu anak-anak yang tidak hanya berprestasi tetapi
juga memiliki kekuatan baik dari dalam (inner strength) yang tercermin dari
karakter positif anak.
Akademi apa, sih, yang didirikan sama biskuat?
Akademi sepak bola atau juga dikenal dengan nama Biskuat Academy. Ya,
biskuat academy ini hadir sejak tahun 2019 sampai saat ini. Di masa awal
lahirnya biskuat academy ini, sambutan hangat pun segera menghampiri. Salah
satunya dari Kemenpora. Lalu pada tahun 2021, biskuat academy kembali menerima
dukungan. Kali ini berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi. Nah di tahun ini, Biskuat Academy kembali mendapat dukungan dari Kemenpora
dan Kemendikbudristek.
Sebagai orang tua, aku juga menyambut hangat Biskuat Academy ini.
Karena apa? Sebuah artikel dari bolasport.com menyebutkan bahwa Indonesiamenjadi negara
kedua di dunia yang mencintai sepak bola dengan angka 77 persen penduduk yang
mencintai sepak bola. Akan tetapi hanya 17 persen penduduknya aktif bermain sepak bola pada urutan ke-22 di dunia.
Kenapa
bisa timpang seperti ini? Persentase penduduk yang suka sepak bola berbeda jauh
dengan penduduk yang aktif bermain sepak bola. Menurutku Mombeb, salah satu
penyebabnya yakni masih minimnya sekolah-sekolah bola di negeri ini. Kalaupun
ada, itupun sebagian besar berada di kota-kota besar. Padahal tidak menutup
kemungkinan bahwa ada banyak anak-anak yang berada di desa-desa hingga daerah
terpencil memiliki bakat sepak bola dan minat serta mimpi ingin menjadi pemain
sepak bola sukses.
Bagiku, Biskuat Academy ini semacam memberikan angin segar yang
membawa kabar bahagia. Terutama bagi anak-anak yang berada di daerah yang mana
tak ada sekolah bola di sana. Angin segar yang berasal dari biskuat academy
ini seakan berbisik ke telinga seluruh anak negeri ini, terutama bagi mereka
yang menyukai sepak bola:”Nak, jangan menyerah, kamu bisa meraih mimpimu
menjadi pemain bola sukses, kami bantu untuk raih itu.”
Nah, dukungan yang diberikan instansi pemerintah kepada Biskuat Academy
ini menunjukkan bahwa Biskuat Academy memiliki peran penting bagi masa depan
generasi penerus bangsa ini. Apa sajakah itu?
Peran Biskuat Academy bagi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Biskuat Academy Menstimulasi Inner Strength
Sepak bola dikenal sebagai salah satu olahraga yang dapat dijadikan
sebagai ikhtiar untuk menjaga kesehatan tubuh. Artikel di Halodoc menjelaskan
bahwa jika seseorang melakukan aktivitas olahraga sepak bola, maka ia dapat
merasakan manfaat berupa meningkatnya kondisi kesehatan kardiovaskular,
kepadatan tulang juga meningkat, meningkatkan fungsi otak kognitif, mengurangi
lemak tubuh, sehat mental, meningkatkan fokus dan konsentrasi.
Kemudian, selain baik untuk kesehatan, sepak bola juga punya
segudang manfaat lainnya. Sebuah penelitian yang dilakukan Komarudin
mengungkapkan peran sepak bola dalam pendidikan sosial anak. Hasil
penelitiannya yang terbit di Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, menunjukkan
bahwa bermain sepakbola akan memupuk sikap-sikap sosial yang positif antara
lain: semangat pantang menyerah, kebesaran jiwa untuk menerima kemenangan
maupun kekalahan, tanggung jawab akan tugas, perjuangan dan pengorbanan,
toleransi, kerja sama dalam mencapai tujuan dan semangat untuk selalu bekerja
keras.
Lebih lanjut, hasil penelitian yang dilakukan Yanti dkk di sebuah
sekolah sepak bola mengungkapkan bahwa ada banyak nilai-nilai pendidikan
karakter pada siswa sekolah sepak bola Sausu Raya. Karakter-karakter yang
nampak pada anak-anak sekolah sepak bola tersebut meliputi disiplin, pantang
menyerah, toleransi, bertanggung jawab, menghargai prestasi, dan peduli pada
lingkungan sekitar.
Jika diamati dengan seksama, siswa-siswa yang menekuni olahraga
sepak bola ini memiliki karakter-karakter baik. Jadi bisa dibilang olahraga sepak
bola ini memiliki pengaruh terhadap karakter baik anak. Sehingga olahraga sepak
bola ini pun memang bisa dijadikan sebagai salah satu ikhtiar untuk menstimulasi
inner strength pada anak. Lalu apabila karakter baik anak sudah tumbuh
maka dengan melakukan olahraga sepak bola ini, terutama ikut sekolah sepak bola
seperti Biskuat Academy ini dapat menstimulasi hingga memperkokoh karakter baik
dalam diri anak.
Biskuat Academy Membantu Anak Meraih Mimpi
Sembari menstimulasi hingga memperkokoh inner strength anak
yang merupakan modal meraih kesuksesan di masa depan, Biskuat Academy juga
membantu anak untuk meraih mimpinya, lho. Ini mah sekali mendayung dua pulau
terlampaui yak.
Ya, selain menstimulasi inner strength anak, ada beberapa
hal lainnya yang dilakukan biskuat academy demi membantu anak-anak negeri ini
untuk sukses raih mimpi menjadi pemain sepak bola yang mumpuni.
Biskuat Academy
memilih pelatih yang berlisensi UEFA A.
Lisensi UEFA A ini dikeluarkan oleh federasi sepak bola UEFA. UEFA
adalah badan pengatur sepak bola di negara Eropa. Sementara itu, Eropa sendiri
merupakan suatu negara yang memiliki banyak klub sepak bola ternama. Para
pemain sepak bola dengan kemampuan yang luar biasa juga lahir di sini. Selain
itu, melansir dari simamaung(dot)com, untuk mendapatkan lisensi ini tentu bukan
hal yang mudah. Karena sebelum mendapatkan lisensi UEFA A, terlebih dahulu harus
mendapatkan lisensi UEFA B. Ditambah lagi harus menjalani masa belajar selama
kurang lebih 2 tahun.
Dengan fakta seperti ini, bisa dibilang pelatih-pelatih yang
berhasil mendapatkan lisensi dari UEFA merupakan para pelatih kelas dunia.
Mereka dapat meningkatkan kemampuan para pemain sepak bola menjadi selevel
pemain sepak bola internasional.
Memilih pelatih berlisensi UEFA A adalah salah satu bentuk
totalitas Biskuat Academy dalam mendidik anak-anak calon pemain bola handal.
Memilih pelatih kelas dunia ini, tujuannya untuk melatih hingga meningkatkan
keterampilan sepak bola anak-anak Biskuat Academy. Selain itu, ini juga sebagai
persiapan untuk menjadi pemain bola masa depan.
Mengajak
anak-anak Biskuat Academy untuk bertemu pemain profesional dari Tim Nasional
Sepak Bola Indonesia.
Melansir dari KBBI, motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu. Sementara itu dalam ilmu psikologi, motivasi bermakna usaha
yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya.
Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi anak dalam meraih
mimpinya adalah dengan memberikannya kesempatan untuk bertemu dengan sosok yang
juga berhasil meraih mimpi yang sama dengannya. Jika anak bermimpi untuk
menjadi pemain bola sukses maka pertemukan ia dengan salah satu pemain bola
sukses juga. Misalnya bertemu dengan tim nasional sepak bola Indonesia. Bagi
seorang anak, bertemu dengan orang yang berhasil meraih mimpi yang sama
dengannya dapat membuatnya yakin bahwa ia juga bisa berhasil meraih mimpi.
Mombeb, Biskuat Academy paham betul bahwa dengan mempertemukan para
peserta dengan salah satu anggota tim nasional sepak bola Indonesia akan
membuat anak semakin termotivasi untuk meraih mimpinya. Anak-anak pun akan
makin semangat untuk meningkatkan kemampuannya di olahraga sepak bola. Hal ini
juga dilakukan karena Biskuat percaya, jika satu pelatih saja dapat
mengembangkan sekelompok anak, maka dukungan penuh dari berbagai pihak seperti
guru, orang tua, dan masyarakat sekitar dapat menghasilkan perubahan maksimal
dalam pengembangan olahraga sepak bola, terutama untuk mengasah skill sepak bola generasi muda.
Nah, setelah kita tahu betapa banyak manfaat yang dapat diperoleh
anak jika ikut Biskuat Academy, rasanya, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan
luar biasa ini. Oleh sebab itu, yuk mari kita ikutkan anak-anak kita yang
memiliki mimpi menjadi pemain bola sukses ke Biskuat Academy. Caranya mudah
koq, Mombeb.
Keuntungan ikut biskuat academy ini, selain dapat menstimulasi
inner strength dan dapat meraih mimpi menjadi pemain bola sukses, anak juga
berkesempatan untuk memenangkan tur ke Stadion di Eropa dan ratusan hadiah lainnya.
Lalu anak juga akan mendapatkan E-Certificate untuk seluruh peserta dan
sertifikat fisik yang ditandatangani oleh Kemendikbud dan Kemenpora untuk
finalis.
Disamping itu, pada program BISKUAT ACADEMY 2022, Bapak Andhika J.
Lestari selaku senior brand manager biskuat menginformasikan bahwa peserta yang
mengikuti Sekolah Bola Online BISKUAT ACADEMY 2022 ini berkesempatan untuk
mendapatkan pelatihan dengan kurikulum yang disusun oleh pelatih bersertifikat
UEFA yaitu Coach Timo Scheunemann dan Coach Aji sebagai sosok Pelatih Inspirasional pada BISKUAT ACADEMY 2022 yang dalam kesehariannya aktif sebagai
pelatih yang berjasa dalam membentuk pemain sepak bola handal di Indonesia.
Jadi tunggu apalagi, Mombeb. Yuk segera kita daftarkan anak-anak
kita yang menyukai sepak bola ke Biskuat Academy. Untuk tahun ini, Biskuat Academy sudah mulai dilaksankan sejak 25 September dan 9 Oktober 2022; 23 Oktober
dan 9 November 2022; 20 November dan 11 Desember 2022; dan kelas terakhir yaitu
pada tanggal 18 Desember 2022. Grand Final Sekolah Bola Online akan
diselenggarakan pada 22 Januari 2023.
Mombeb, mari kita dukung dan bantu
anak-anak kita untuk bisa meraih suksesnya di masa depan menjadi pemain bola
yang handal dan profesional. Aamiin.
"Artikel ini diikutsertakan pada lomba KEB X Biskuat Academy"
***
Referensi:
·Komarudin. (2005). Permainan
Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No. 1, 2005
·Yanti, Anita Novi., Hasnah, Sitti., dan Dzakiah. (2022). Nilai -
Nilai Pendidikan Karakter pada Siswa Sekolah Sepakbola (SSB) Sausu Raya. KIIIES
5.0, 2022, Volume 1
Mombeb, aku mau cerita deh. Jadi beberapa waktu lalu, suami (berprofesi sebagai Kepsek SMP swasta) cerita, katanya waktu lagi jalan ngecek sekolah eee nggak sengaja menemukan 3 siswa merokok di sekolah. Langsung wes 3 siswa itu ditatar.
Pas ditanya kenapa merokok, mereka kompak jawab karena ikut-ikutan teman main mereka di rumah. Trus ditanya lagi darimana mereka dapat rokok, mereka pun jawab kalau mereka beli rokok di warung yang tak jauh dari sekolah. Sesederhana itu ya alasan mereka merokok. Dan ya semudah itu juga cara mereka mendapatkan rokok.
Sebagai seorang ibu, cerita dari suami ini tentu berharga buat aku. Karena dari cerita tersebut aku bisa mengambil beberapa catatan yang bisa aku gunakan saat mendidik anak-anakku.
Nah dari cerita suami, ada dua hal yang jadi catatan aku bahwa masih banyak yang belum melek soal dampak negatif dari merokok terutama di kalangan anak-anak dan betapa mudahnya bagi anak untuk bisa mendapatkan rokok.
Ya, menurutku, banyak anak yang belum paham soal bahaya merokok. Contoh nyatanya di tempat tinggalku ini deh. Mereka sesantai itu merokok. Mereka merokok cuma karena mengikuti teman mereka. Saat ditanya bahaya merokok pun mereka hanya melongo alias nggak tahu bahayanya apa.
Tapi Mombeb ada juga sih, yang sudah tahu bahaya merokok namun tetap saja melakukan itu. Ya mungkin karena mereka cuma sekadar tahu tapi belum paham, belum sadar akan bahaya merokok. Mereka belum paham dan sadar akan hal ini bisa jadi karena belum pernah bertemu secara langsung dengan orang yang mengalami sakit kanker tenggorokan atau sakit paru-paru sebab merokok.
Lalu mengenai kemudahan untuk mendapatkan rokok nih ya yakni mereka bisa beli rokok batangan yang harganya ramah di kantong mereka. Misalkan harga rokok perbatang 2 ribuan sedangkan uang saku mereka 10 ribu. Nah dengan uang saku segitu pasti bisa banget donk buat beli rokok. Kemudahan lainnya yakni mereka bisa beli rokok di warung atau toko mana saja.
Setelah tahu fakta tersebut, terpikir untuk cari informasi soal jumlah perokok anak. Dan ya asli, bikin kaget, sih. Gimana nggak kaget, la wong data dari Global Youth Tobacco Survey dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyebutkan bahwa prevalensi perokok anak di negeri ini yakni 10.70%. Kalau dihitung-hitung nih, jika jumlah anak sekitar 70 juta jiwa, maka jumlah perokok anak sekitar 7 juta jiwa. Ya Allah banyak bangeeetttt. Ini mah bener-bener negara ini DARURAT PEROKOK ANAK.
Mombeb, yang makin bikin sedih tuh jumlah perokok anak ini meningkat terus setiap tahun. Kalau pun turun, itupun tidak signifikan. Duh, Gusti. Kalau sudah separah ini, seharusnya, pemerintah segera turun tangan untuk mengurangi jumlah perokok anak. Ya, tho? Yup.
Koq pemerintah yang harus segera turun tangan? Bukannya bisa dimulai dari diri sendiri dan lembaga-lembaga yang peduli soal perokok anak?
Cara Sederhana Melindungi Anak-anak dari Bahaya Rokok
Eits, jangan salah, aku sudah beraksi koq. Dan Alhamdulillah sudah membuahkan hasil yakni suami berhenti merokok setelah punya anak. Sekarang pun aku rajin bilang ke anak-anakku untuk menjauhi asap rokok. Karena aku nggak mau anak-anakku terkena efek dari menghirup asap rokok.
Artikel di alodokter menyebutkan bahaya asap rokok jika terhirup anak-anak. Bahaya tersebut meliputi dapat membuat anak lebih mudah sakit, meningkatkan risiko pneumonia atau bronkitis, anak sering batuk, mengi, dan sesak napas, juga dapat memicu serangan asma atau memperburuk gejalanya, bahkan dapat menghambat tumbuh kembang anak terutama berat dan tinggi badan, menimbulkan infeksi telinga, menyebabkan telinga tuli sebagian, dan sebagainya.
Menurutku, nggak hanya aku yang melakukan ini, memberikan edukasi ke orang sekitar akan bahaya rokok bahkan melarang secara terang-terangan. Aku yakin sudah banyak koq yang melakukannya. Kamu gini juga kan, Mombeb? Aku yakin sih kamu juga sudah melakukan ini.
Trus nih ya, suamiku, yang juga mantan perokok aktif juga rajin memberikan edukasi ke siswa. Bahkan 3 siswa yang kedapatan merokok di sekolah tersebut dipantau bener sama suami.
Lembaga-lembaga yang peduli soal ini pun sudah beraksi juga. Salah satunya yakni Yayasan Lentera Anak.
Pejuang yang Melindungi Generasi Penerus Bangsa dari Bahaya Rokok
Yayasan Lentera Anak adalah yayasan yang juga bergerak di bidang perlindungan hak anak melalui edukasi, advokasi, pemberdayaan, dan studi tentang anak, mencatat faktor yang mempengaruhi anak merokok, yaitu internal dan eksternal. Lentera Anak ini bisa dibilang aktif banget berjuang melindungi anak dari bahaya rokok.
Seperti apa perjuangan Lentera Anak untuk Kesehatan Generasi Penerus Bangsa? Nih aku jentrengin yak.
Lentera Anak melibatkan 2.281.200 kaum muda dan 70 organisasi dari berbagai kota di Indonesia dalam kampanye antirokok.
Lentera Anak juga telah melakukan pendampingan kepada anak, kaum muda, dan orang tua tentang kesehatan remaja di 95 sekolah dan 34 ruang publik terbuka ramah anak.
Lentera Anak mendukung capaian target RPJMN 2024, yaitu penurunan prevalensi perokok anak menjadi 8,7 persen dengan cara turut melakukan berbagai survey dan kajian untuk mendukung advokasi kebijakan tentang pelarangan iklan; promosi dan sponsor rokok; pelarangan penjualan rokok batangan; serta penegakan kawasan tanpa rokok dan pengaturan rokok elektronik.
Tahun 2017, mengumpulkan lebih dari 11.000 surat dari anak dan kaum muda dari seluruh Indonesia untuk Presiden yang mengirim pesan urgensi perlindungan anak dari adiksi rokok.
Pada 2018, bersama siswa dari 90 sekolah di lima kota, yaitu Padang, Mataram, Kota Bekasi, Tangerang Selatan dan Kab. Bogor berhasil mengedukasi dan mengajak warung-warung di sekitar sekolah untuk tidak menjual rokok kepada anak dan menurunkan 150 spanduk iklan rokok dari warung-warung di sekitar sekolah.
Pada 2019, Lentera Anak bersama berbagai organisasi dan KPAI berhasil mendesak Audisi Djarum Badminton untuk menurunkan logo dan brand image Djarum pada kegiatan audisi badminton yang melibatkan anak yang sudah dilakukan sejak 2015.
Pada 2020, Lentera Anak memantau ada 16 kota/kabupaten yang telah melarang iklan rokok di wilayahnya dan media pun mulai memberikan dukungan terhadap berbagai kampanye tentang pengendalian tembakau.
Tahun ini adalah tahun kelima Lentera Anak mengadvokasi proses revisi PP 109/2012 tentang pengamanan zat adiktif.
salah satu dari segambreng perjuangan Lentera Anak
Kalau boleh jujur, setelah merinci perjuangan Lentera Anak untuk melindungi anak-anak kita dari bahaya rokok, sungguh, rasa haru membuncah sedemikian rupa. Lalu seketika rasa terima kasih yang teramat sangat pada Lentera Anak menyeruak begitu saja. Terima kasih karena sudah peduli, terima kasih karena sudah mau berjuang untuk anak-anak generasi penerus bangsa. Terima kasih banyak Lentera Anak.
Mombeb, apa yang sudah kita lakukan, dan juga perjuangan Lentera Anak yang seluar biasa itu, rupanya, belum bisa mengurangi jumlah perokok anak secara signifikan. Makanya pemerintah, selaku pembuat kebijakan, harus segera bertindak.
Pentingnya Revisi PP 109/2012
Dari Kemkes menyebutkan bahwa pemerintah perlu merevisi Peraturan Pemerintah (PP) 109/2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan. Dalam Kompas, Ketua Yayasan Lentera Anak Lisda Sundari juga memiliki pendapat yang senada dengan Kemkes. Salah satu alasannya karena tujuan dari dibuatnya PP ini tidak tercapai secara maksimal. Sebab jumlah perokok anak makin meningkat. Selain itu, menurut Lisda, PP tersebut tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Seperti belum ada peraturan soal rokok elektrik yang sekarang tengah beredar merajalela.
Aku idem banget sama pendapat para ahli. Memang ada yang perlu direvisi. Menurut aku, salah satunya yang perlu direvisi nih, Pasal 17 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 Poin 1 yang berbunyi "Gambar dan tulisan peringatan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dicantumkan pada setiap Kemasan terkecil dan Kemasan lebih besar Produk Tembakau".
Berdasarkan fakta di lapangan nih, anak-anak beli rokok batangan bukan yang kemasan. Sedangkan peringatan kesehatan hanya ada di kemasan rokok saja. Boleh donk ya kalau peringatan kesehatan ini dicantumkan juga di rokok batangan atau kalau bisa jangan dibolehin deh jual rokok batangan. Duuhh.
Etapi ada koq bahasan soal ini di PP 109 tahun 2012 soal larangan untuk menjual rokok pada anak di bawah usia 18 tahun. Tapi ya gitu, faktanya di lapangan nih, rokok bisa dibeli siapapun.
Mombeb, kita sudah tahu betul bahaya rokok bagi kesehatan. Alodokter merinci efek rokok bagi kesehatan yakni dapat menyebabkan gangguan pada kardiovaskular sehingga mengundang penyakit jantung dan stroke, dapat mengganggu perkembangan dan fungsi otak, dapat menyebabkan penyakit mulut dan tenggorokan, penyakit paru-paru, lambung, tulang keropos dan rapuh, penuaan dini, masalah pada organ reproduksi, gangguan psikologis, dan sebagainya.
Lalu bagaimana dengan anak-anak? Apakah efek dari merokok tersebut juga dialami anak-anak yang merokok? Melansir dari Halodoc, ada beberapa efek yang terjadi pada anak-anak yang merokok. Efek pertama yang bisa dialami anak yang merokok yakni dapat membuat paru-paru berhenti berkembang. Efek kedua yakni dapat mengakibatkan kerusakan gigi. Efek ketiga yakni kesehatan otot dan tulang menurun. Selain efek ini, Kemkes juga merinci bahaya rokok bagi anak.
Banyak banget ya bahaya merokok bagi kesehatan tubuh. Trus juga bahayanya nggak kaleng-kaleng. Penyakit yang bisa muncul karena merokok bukan tipe penyakit ringan. Parah semua.
Aku jadi nggak berani membayangkan kalau anak-anak yang masa depannya masih begitu panjang harus terhambat bahkan terhenti karena merokok. Duh jangan sampai deh ya. Aamiin ya robbal'alamiin
Tahun 2045, negeri ini, diperkirakan akan mencapai generasi emas. Nah untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya kesehatan generasi penerus bangsa harus benar-benar diperhatikan. Negeri ini harus keluar dari masa DARURAT PEROKOK ANAK. Jika tidak, rasanya susah untuk mewujudkan target tersebut.
Oleh sebab itu, yuk kita dukung penuh apa yang dilakukan Lentera Anak dan yang lainnya. Salah satu bentuk dukungan kita yakni dengan turut menyuarakan agar pemerintah segera melakukan revisi PP 109 tahun 2012. Dukungan lainnya yakni dengan aktif mengikuti misi-misi, program-program, dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Lentera Anak.
Sembari melakukan hal tersebut, kita juga harus tetap konsisten dan semangat ya Mombeb untuk melindungi anak-anak dari bahaya rokok. Semoga usaha yang kita lakukan ini, Mombeb, tidak hanya bisa melindungi anak-anak kita dari bahaya rokok melainkan seluruh generasi penerus bangsa. Semoga negeri ini segera bisa keluar dari darurat perokok anak. Aamiin aamiin ya robbal'alamiin.
Jadi sekian dulu ya Mombeb cerita kali ini. Sampai ketemu lagi di ceritaku berikutnya.
Sehat dan bahagia selalu, Mombeb, untuk kita dan semuanya. See yaaaaaaa
Aku
sebagai emak-emak dari generasi milenial ini berdo’a buat kamu, semoga kamu selalu
dalam kondisi sehat dan bahagia. Aamiin.
Nak, anak muda, belakangan ini, emak cukup sering menemukan kata haradukuh atau haraduku di
beberapa media sosial. Kamu tahu kata itu, kan?
Nah,
dari beberapa artikel yang emak baca ni, akronim ini sendiri cukup populer
terutama di kalangan anak muda yang turut beraksi di Citayam Fashion Week.
Citayam Fashion Week ini adalah peragaan busana yang diadakan di daerah dukuh
atas oleh anak muda yang berasal dari Citayam. Belakangan mereka malah tidak
hanya dari Citayam melainkan dari daerah Sudirman, Bojong Gede, dan Depok atau
disingkat dengan SCBD.
Nak,
entah siapa yang memulai aksi ini, entah itu Roy, Bonge, Kurma atau siapa. Yang
pasti, menurut emak nih, Citayam Fashion Week ini bisa dibilang berhasil
menjadi sebuah tren di kalangan anak muda. Menurut emak, CFW ini unik juga kreatif, sih. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Nak,
kamu tahu nggak? Fenomena Citayam Fashion week ini bikin emak mikir gini, andai
saja yang menjadi tren di kalangan kamu nih, anak muda zaman now adalah aksi peduli hutan, maka emak yakin, kondisi hutan pun akan makin membaik seiring bertambahnya jumlah anak muda yang
mengikuti tren aksi peduli hutan ini. Lalu tren ini pun akan menjadi salah satu
hal yang membanggakan bagi Indonesia.#IndonesiaBikinBangga
Tapi
mengapa sih pakai bikin aksi peduli hutan? Kalau kamu belum tahu soal ini, sini, duduk sini, emak akan jelaskan
soal ini.
Lalu kenapa sih harus menjadikan aksi peduli hutan sebagai sebuah
tren?
Nak, sini, duduk dekat sini. Emak kasih tahu sekilas tentang hutan
negeri ini.
Hutan #IndonesiaBikinBangga
Ada banyak hal yang membuat kita bangga menjadi anak bangsa
Indonesia. Salah satu yang bikin bangga yakni hutan negeri ini.
a. Hutan Indonesia Sebagai Paru-paru Dunia.
Bukan tanpa alasan hutan Indonesia mendapat julukan tersebut. Hal
ini karena Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang amat luas. Indonesia
menduduki peringkat ke-tiga setelah Kongo lalu Brazil sebagai negara yang
memiliki hutan hujan tropis di dunia.
Sebagaimana peran paru-paru bagi tubuh manusia, seperti itulah
peran hutan hujan tropis Indonesia bagi dunia. Dunia masih bisa 'bernapas'
karena paru-parunya, hutan Indonesia, masih berfungsi dengan baik.
Hutan hujan tropis Indonesia yang kaya akan pohon yang bisa
menghasilkan banyak oksigen masih ada. Sehingga Indonesia beserta negara
lainnya yang memiliki hutan hujan tropis juga masih bisa menyuplai oksigen pada
dunia sekitar 20 hingga 30%.
Ya hutan hujan tropis memiliki kemampuan yang luar biasa dalam hal
menyerap karbondioksida dan menghasilkan banyak oksigen. Kemampuan ini
berasal dari banyaknya pohon yang ada di hutan hujan tropis.
Setiap pohon itu sendiri memiliki kemampuan menghasilkan oksigen
yang berbeda. Demikian juga pohon yang ada di hutan hujan tropis salah satunya
yakni pohon sonokeling. Dari ForestDigest disebutkan bahwa satu pohon
sonokeling (Dalbergia latifolia) setinggi 10 meter bisa menghasilkan oksigen
207,33 kilogram per hari. Jika ada 5 pohon sonokeling setinggi 10 meter maka
bisa menghasilkan 1 ton lebih oksigen per hari. Sejalan dengan ini, pohon
sonokeling juga memiliki kemampuan dalam menyerap karbondioksida.
b. Mega Biodiversity
Indonesia dinobatkan sebagai mega biodiversity. Salah satu
alasannya karena #HutanKitaSultan .
Nak, hutan kita sultan. Hutan Indonesia kaya akan keberagaman flora
dan fauna. Bahkan dalam website indonesia.go.id disebutkan bahwa keberagaman flora dan
fauna di Indonesia lebih kaya dibanding Afrika dan Amerika Selatan yang
memiliki iklim tropis.
Melansir dari rimbakita bahwa Indonesia memiliki sekitar 40.000 jenis tumbuhan hidup di
wilayah Indonesia. Nah dari jumlah total spesies tumbuhan yang ada di Indonesia
tersebut, sekitar 40% adalah vegetasi endemik yang hanya ada di Indonesia.
Lebih lanjut, Lipi mengungkapkan kekayaan spesies flora Indonesia merupakan 15.5
persen dari total jumlah flora di dunia.
Kalau fauna di hutan Indonesia gimana? Banyak juga donk,
Alhamdulillah. Data dari LIPI yakni Indonesia memiliki 8157 spesies vertebrata,
yang terdiri atas mamalia, burung, herpetofauna dan ikan.
Selain itu, terdapat 1900 spesies kupu‐kupu
atau 10 persen dari jumlah spesies kupu-kupu di dunia. Sama seperti flora,
Indonesia juga memiliki spesies fauna endemik. Adapun spesies fauna endemik
Indonesia antara lain 270 spesies mamalia, 386 spesies burung, 328 spesies reptile,
204 spesies amphibia, dan 280 spesies ikan.
Sungguh, pas mengumpulkan informasi soal flora dan fauna di
Indonesia ini, emak bolak-balik mengucapkan kata Alhamdulillah Indonesia kaya
raya, #HutanKitaSultan .
c. Hutan Indonesia menjaga Anak Bangsa secara Paripurna
Yang tak kalah penting, yang pasti bikin bangga anak bangsa karena
hutan menjaga kita dengan amat baik.
Nak, hutan menjaga kita dengan cara tak henti menyerap emisi
karbondioksida dan mengubahnya menjadi sesuatu yang dibutuhkan kita yakni oksigen.
Hutan juga tak pernah lelah berusaha menyimpan air untuk kita. Lalu di saat
curah hujan sedang tinggi, hutan pun akan bergerilya menyimpan air hujan untuk
kita, mengaturnya sedemikian rupa, mengerahkan akar-akar pohon agar
mencengkeram tanah sekuat tenaga demi menghalau terjadinya bangsir ataupun
longsor parah.
Tidak cukup sampai di situ, hutan yang kaya flora dan fauna, juga
menyediakan beberapa bahan makanan yang aman untuk dikonsumsi manusia. Kalau
perlu tanaman obat, kita bisa merapat ke hutan. Kalau ada tugas kuliah atau mau
meneliti flora endemik Indonesia, kita bisa mendekat ke hutan. Bahkan kalau
ingin healing, kita bisa berkunjung ke hutan.
sumber tourbandung.com
Saat ini, hutan menjadi salah satu pilihan tempat healing di sini.
Salah satunya yaitu bumi perkemahan Ranca Upas yang merupakan hutan lindung
yang ada di daerah Bandung. Healing di hutan, kita akan disuguhkan alunan
musik alam yang memberikan efek positif bagi kita. Mulai dari suara kicauan
burung, suara daun yang berderak, hingga suara gemericik air.
Kompas menjabarkan beberapa penelitian tentang efek mendengar
kicauan burung bagi manusia. Salah satunya yakni sebuah studi oleh Ferraro dan
timnya yang telah dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa suara kicau burung dapat meningkatkan perasaan
sejahtera dan merasa menjadi lebih baik.
Senada dengan kicau burung, suara gemericik air pun dapat memberikan efek
positif bagi kita. Liputan6 menunjukkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Orfeu Buxton seorang peneliti dari Live Science bahwa suara gemericik air dapat
mempengaruhi pikiran seseorang agar tetap tentang, dan nyaman.
Nak, hutan menjaga kita begitu paripurna. Lalu bagaimana dengan
kita? Apa yang sudah kita lakukan untuk hutan? Akan kah kita menjadi orang yang
digambarkan sebuah pepatah air susu dibalas air tuba? Jangan sampai begitu ya,
naudzubillah.
Kondisi Hutan Kita
Kondisi hutan negeri ini sedang memprihatinkan karena deforestasi.
Akibatnya luas hutan berkurang secara signifikan. Melansir dari IDNTimes
mengenai rincian deforestasi hutan Indonesia menurut Greenpeace Indonesia.
Deforestasi terjadi di 629.2 ribu hektare pada 2015-2016, 480 ribu hektare pada 2016-2017, 439.4 ribu hektare pada 2017-2018, 462.5 ribu hektare pada 2018-2019, dan 115.5 ribu hektare pada tahun 2019-2020. Jika ditotal maka luas
hutan yang mengalami deforestasi sejak tahun 2015 hingga 2020 adalah 2126.6 ribu hektare.
Nah
jika luas hutan berkurang maka berikutnya yang terjadi adalah 3 hal di atas perlahan akan menghilang. Lalu secara beriringan pemanasan global akan semakin menjadi-jadi,
berkurangnya jumlah atau bahkan hilangnya spesies hewan maupun tumbuhan, siklus
air akan terganggu mengingat hutan berfungsi menjaga tata letak air,
menyebabkan banjir juga tanah longsor, mempengaruhi kualitas hidup masyarakat
sekitar hutan dan sebagainya. Kamu bisa membayangkan kan apa yang akan terjadi jika kamu tidak segera beraksi?
Oleh
sebab itu, kamu perlu segera beraksi. Emak pasti dukung, tenang saja. Agar apa? Agar kondisi hutan tidak
semakin memburuk. Nah salah satu caranya yakni kamu harus menjadikan aksi
peduli hutan sebagai sebuah tren. Karena kalau kondisi hutan terjaga dengan baik, insyaAllah bumi pun semakin membaik. Lalu mengapa anak muda yang harus melakukan ini?
Alasan
Anak Muda Harus Menjadikan Aksi Peduli Hutan Sebagai Sebuah Tren
Alasan
pertama
Menurut
WHO, seseorang dikatakan anak muda apabila usianya berada di rentang usia 10
hingga 24 tahun. Sedangkan menurut Kemenkes, rentang usia anak muda dimulai
dari usia 10 tahun hingga 19 tahun.
Nak
jika dilihat dari ketentuan rentang usia anak muda tersebut maka bisa dibilang
bahwa kamu adalah generasi Z. Kamu lahir tahun berapa? Antara tahun 1996 hingga
2012, nggak? Kalau iya, berarti kamu benar-benar anak muda generasi Z.
Nah
generasi Z ini sendiri mendominasi penduduk Indonesia. Jadi yang satu generasi
sama kamu di negeri ini banyak sekali, Nak. Informasi ini berdasarkan data
sensus penduduk tahun 2020 yakni anak muda Indonesia sebanyak 27,94% . Lalu
diikuti oleh generasi milenial, generasi x dan seterusnya. Jadi alasan pertama
mengapa anak muda generasi Z yang harus menjadikan aksi peduli hutan sebagai
sebuah tren karena jumlah generasi kamu nih lebih banyak dari generasi
lainnya.
Alasan
kedua
Nak,
kamu itu memiliki kemampuan yang luar biasa terutama dalam hal kreativitas. Kan
keren tuh kalau kreativitas kamu, anak muda generasi Z, jikadigunakan untuk membuat suatu hal yang bernilai
positif bagi masyarakat. Ya salah satunya ini nih, membuat karya atau konten kreatif yang
menggambarkan tentang sebuah aksi peduli hutan.
Alasan
ketiga
Kamu
ngerasa nggak, kalau kamu itu memiliki rasa empati yang tinggi? Iya, generasi Z
memiliki rasa empati yang tinggi. Salah satu buktinya yakni hasilsurvei yang dilakukan oleh tim Sparks and
Honey menunjukkan bahwa 26% dari anak umur 16-19 tahun saat ini terlibat dalam
kegiatan volunteering. Wow, keren euy.
Nah
rasa empatimu yang tinggi ini, boleh donk kalau dibagi juga pada bumi pertiwi. Gimana?
Mau kan? Mau dooonkkk.
Alasan
keempat
Riset
datareportal menunjukkan bahwa ada 204.7 juta pengguna internet di Indonesia di
bulan Januari 2022. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia sendiri yakni 277 juta.
Berarti 73.7% dari total penduduk Indonesia menggunakan internet. Jumlah ini
tentu luar biasa, bukan? Yup.
Dari
204.7 juta pengguna internet tersebut, ternyata ada 191.4 juta penduduk
Indonesia yang menggunakan media sosial. Kemudian dari katadata disebutkan
bahwa rata-rata masyarakat Indonesia menggunakan media sosial selama 3,2 jam
perhari.
Berdasarkan
fakta tersebut maka tak heran banyak yang menjadikanmedia sosial sebagai tempat untuk menyebarkan
informasi, mempromosikan sesuatu dan sebagainya. Bahkan data dari BPS
menunjukkan bahwa media sosial dinilai sebagai media penyampaian informasi
covid-19 yang paling efektif menurut responden.
Nak,
di antara sekian banyak pengguna media sosial, emak yakin generasi kamu pasti
bisa membawa perhatian pengguna media sosial menuju aksi peduli hutan. Emak
yakin generasi kamu bisa menjadikan aksi peduli bumi ini sebagai sebuah tren
yang bakal diikuti oleh semua generasi, termasuk generasi emak, generasi
milenial. Karena apa?
Nak,
untuk saat ini, generasi kamu, generasi Z adalah yang paling melek dengan dunia
media sosial. Ini memang sudah jadi keunggulan anak muda generasi Z. Nah bagaimana kalau kelebihanmu ini, kamu
gunakan untuk membuat tren aksi peduli hutan? Atau coba kamu bayangkan dulu deh,
kira-kira bagaimana ya kalau aksi peduli hutan yang kamu buat ini berhasil
menjadi sebuah tren? Nak, membayangkan hal ini saja, sudah berhasil membuat
emak tersenyum sumringah membahana. Karena emak yakin, kondisi hutan akan membaik
seiring banyaknya orang yang mengikuti tren aksi peduli hutan yang dibuat oleh
generasi kamu.
Alasan kelima
Nak,
batas usia manusia, katanya, hanya 63 tahun. Jika dihitung-hitung pakai
kalkulator manusia, usia kamu lebih panjang dari usia emak yang bikin tulisan
ini. Nah, mungkin, selama emak hidup, dampak perubahan iklim yang emak rasakan
adalah banjir, angin puting beliung, atau musim kemarau berkepanjangan. Nah
bisa jadi, dampak perubahan iklim pada masa kamu nantinya, tidak seperti ini.
Mungkin akan lebih parah, jika generasi kamu tidak segera bertindak.
Bukan,
emak tidak berharap hal tersebut terjadi di masa kamu bahkan di masa generasi
selanjutnya. Naudzubilllah tsumma naudzubillahimindzalik. Emak mau generasi kamu dan selanjutnya bisa hidup aman dan nyaman
tanpa menghadapi berbagai macam bencana akibat dari perubahan iklim. Makanya
emak mau kamu dan generasimu segera melakukan aksi peduli hutan. Setelah itu
jadikan aksimu itu sebagai sebuah tren yang tidak hanya diikuti oleh kalangan
anak muda tapi juga diikuti semua kalangan. Caranya gimana?
Cara
Menjadikan Aksi Peduli Hutan Sebagai Sebuah Tren
Nak, kalau boleh, emak mau memberikan ide untuk menjadikan aksi peduli hutan sebagai sebuah tren. Nanti, ide ini bisa kamu aplikasikan langsung atau kamu kembangkan lagi juga boleh banget, koq.
1.
Mengemas konten tentang informasi hingga aksi peduli hutan dengan kreatif,
inovatif, dan menarik.
Alhamdulillahnya
nih, Nak, beberapa lembaga, komunitas, organisasi, public figure hingga musisi
yang peduli bumi sudah melakukan hal ini. Jadi ini bisa memudahkan dan membantu
usaha kamu untuk menjadikan aksi peduli bumi sebagai sebuah tren. Karena apa?
Mereka tu mengemas segala informasi hingga aksi yang berkaitan dengan peduli
bumi dengan apik, unik, kreatif, inovatif dan menarik. Salah satunya yakni
@hutanituid dan website team up for impact.
Menurut
emak ya, segala informasi tentang kondisi bumi dan aksi peduli bumi dikemas
dengan begitu kreatif oleh @hutanituid. Ada konten yang ala-ala anak tiktok lho.
Asyik, deh. Selain itu juga informasi yang ada di akun Instagram @hutanituid ini
mudah dipahami karena sebagian besar kontennya berupa infografis-infografis,
gitu, Nak. Coba deh kamu follow akun @hutanituid.
Nah
sama seperti @hutanituid, team up for impact juga mengemas informasi dengan begitu
kreatif.
Bahkan untuk kali ini, Alhamdulillah, komitmen #TeamUpForImpact untuk
menjaga bumi mendapat dukungan luar biasa dari musisi Laleilmanino, Hivi!,
Sheila Dara serta aktor Chicco Jerikho. Dukungan mereka ini berupa karya yang
amat istimewa yakni sebuah lagu yang indah yang berjudul DENGAR ALAM BERNYANYI. Seperti apa lagunya? Coba deh kamu klik di bawah ini yak.
Sudah
kamu dengar kan, Nak? Bagaimana? Apa yang kamu rasakan saat mendengarkan lagu #DengarAlamBernyanyi
?
Nak,
selama mendengarkan lagu ini, rasanya, emak seakan sedang diajak berbincang
dengan seseorang yang begitu dekat namun sudah lama tak berjumpa, dan nama orang
itu adalah Hutan. Ia pun mengutarakan kerinduannya, lalu mengajukan tanya
kenapa tidak pernah berkunjung hingga mengapa seperti sudah tidak peduli.
Meskipun begitu hutan tetap berusaha memberikan yang terbaik salah satunya
melindungi dari dampak perubahan iklim.
Sungguh,
lagu ini membuat kita merenung, bermuhasabah, sejauh mana ikhtiar atau usaha
yang kita lakukan untuk menjaga hutan.
Jangan-jangan belum berbuat apa-apa? Jadi yuk, mari kita berbuat sesuatu untuk hutan. Apa sih yang nggak #UntukmuBumiku. Kita berusaha maksimal untuk membuat
kondisi kamu baik-baik saja, ya kan, Nak? Iyalaaahhhh.
2. Aksi Peduli Hutan ala Kamu
Jadi
untuk kamu, anak mudah generasi Z, yuk turut serta melindungi bumi dengan
melakukan aksi peduli hutan. Kamu bisa memilih mau melakukan aksi yang mana
dulu. Tinggal disesuaikan sama kemampuan kamu. Kalau kamu belum ada ide, nih emak kasih beberapa referensi aksi peduli hutan buat kamu.
Aksi peduli hutan ala Emak
referensi aksi peduli hutan ala emak
Aksi peduli hutan ala Team Up For
Impact.
referensi aksi peduli hutan: mengikuti misi dari team up for impact
Lalu
jangan lupa untuk membagikan aksi peduli hutan ala kamu ke berbagai media sosial
yang kamu punya. Kamu jadikan aksimu ini sebagai konten. Setiap kali kamu melakukan aksi peduli hutan ala kamu, maka sebanyak itu
pula kamu membuat konten lalu kamu ke semua media sosialmu.
Oya tambahan referensi lagi nih bagi kamu untuk aksi peduli hutan, kamu bisa menengok hutanituid.
referensi aksi peduli hutan banyak pilihan aksi yang bisa diikuti
Nah
selain membagikan aksi peduli hutan ala kamu, jangan lupa juga untuk membagikan
setiap konten informasi atau aksi peduli hutan dari lembaga atau komunitas atau
pegiat lingkungan lainnya ya, Nak. Untuk hal ini, kamu bisa memulainya dari
sekarang, sesegera mungkin. Kamu bisa membagikan lagu Dengar Alam Bernyanyi di
berbagai media sosial yang kamu miliki.
Berbaginya
sesering mungkin ya, Nak. Setiap kali ingat atau mendengar lagu ini, sebanyak
itu juga kamu share yak. Biar apa? Biar makin banyak yang kenal, banyak yang
tahu, banyak yang suka dengan lagu ini, trus jadi viral deh. Dengan begini,
tidak hanya kalangan generasi Z yang tahu lagu ini, melainkan juga dikenal oleh
teman-teman emak dari generasi milenial, generasi X, dan seterusnya.
Yang tak kalah penting nih, Nak, dan perlu kamu ketahui juga bahwa ROYALTI dari
lagu Dengar Alam Bernyanyi ini akan disumbangkan oleh Laleilmanino, Hivi!,
Sheila Dara, dan Chicco Jerikho kepada Team Up For Impact untuk menjaga bumi,
untuk melindungi hutan. Gimana? Makin semangat donk pastinya membagikan lagu
Dengar Alam Bernyanyi dan mengajak orang-orang untuk menonton video clip atau
mendengarkan lagu tersebut? Iya donk semangat membara.
Oya,
lagu Dengarkan Alam Bernyanyi ini, tidak hanya ada di channel YouTube
Laleilmanino. Tapi juga ada di Spotify dan Apple music. Jadi share ini juga,
ajak-ajak orang-orang sekitar kita. Biar makin banyak yang kenal dan
mendengarkan lagu ini. Trus royaltinya pun makin bertambah banyak. Untuk link
Spotify dan Apple Music dari lagu Dengarkan Alam Bernyanyi ini, emak sisipkan di
bawah ini ya.
Nak, dengan
melakukan 2 hal di atas, insyaAllah, kamu bisa menjadikan aksi peduli hutan sebagai tren di kalangan teman-teman kamu, anak muda generasi Z. Ah kebayang
nggak sih jika ini terjadi. Seneng banget rasanyaaaaa. Rasa bangga sebagai anak
bangsa Indonesia pasti akan tumpah ruah. #IndonesiaBikinBangga
Emak ngingetin, nih.
Sebelum emak tutup obrolan kita nih, emak mau mengingatkan bahwa kamu, anak muda generasi Z,
harus turut serta melindungi bumi dengan cara menjadikan aksi peduli hutan sebagai sebuah tren. Mengapa kamu harus melakukan ini,? Karena ini untuk
kebaikan generasi kamu sendiri dan generasi setelahnya. Selain itu juga, kamu,
anak muda generasi Z, dianugerahkan kelebihan luar biasa oleh Allah SWT yang
mana kemampuan ini sangat pas digunakan untuk melindungi bumi. Generasi Z
memiliki kemampuan untuk melindungi bumi. Lalu kamu bisa mulai melindungi bumi
dengan melakukan aksi peduli hutan kemudian menjadikannya sebuah tren.
Memang,
usaha ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, juga tidak secepat awan
kinton sun goku. Kamu tahu sun goku kan, Nak? Dragon ball? Kartun zaman emak.
Kalau nggak tahu ya nggak apa-apa. Yang terpenting, Nak, mau sesusah apapun, #UntukmuBumiku, kita tetap harus melakukan ini. Emak,
dari generasi milenial, pasti mendukung tren aksi peduli hutan yang kamu buat.
Akhir
kata,
Sampai
jumpa di tulisan selanjutnya yak.
Byeeeee....
NB: Nak,
jangan lupa lho ya, segera share lagu Dengar Alam Bernyanyi, berkali-kali. Harus
ya. Jangan sampai nunggu emak berubah wujud jadi mak lampir, loh, ya. Buruuaannn.....