Sudah sudah sudah. Hentikan sudah perselisihan di antara kita. Duhai para pemilik telapak kaki surga. Baik itu ibu bekerja atau ibu di rumah. Sudah bukan saatnya lagi memperdebatkan Siapa yang akan menelurkan generasi uwow dan sebaliknya. Sudah ya. Lagipula.... Sudah kadaluarsa cyin. Sekarang waktunya ngomongin descendant of the sun *halah. Hehe.
Sebab apa ? Sebab belum pasti, seorang ibu rumah tangga akan menelurkan generasi emas. Belum tentu juga, ibu bekerja menelurkan generasi sebaliknya. Hukum mutlak tidak berlaku pada kasus ini.
Untuk menghasilkan generasi yang amazing, menurutku, dibutuhkan keseriusan orang tua terutama ibu dalam mendidik anak. Bentuk keseriusan tersebut berupa :
1. Mengetahui tahapan perkembangan si kecil.
2. Mengerti asupan gizi yang baik untuk si kecil
3. Mengetahui keunggulan si kecil
4. Mengetahui kelemahan si kecil
5. Memahami keinginan si kecil
6. Mengetahui kebutuhan si kecil
7. Mengenal lingkungan sosial si kecil
8. Mengerti ekspresi si kecil
8 hal tersebut dapat diperoleh dengan cara membangun bonding dengan si kecil. Bonding tak melulu dibangun berdasarkan lamanya waktu bersama dengan si kecil. Namun bonding juga dapat terbangun dari quality time. Waktu yang benar-benar berkualitas. Waktu dimana fokus perhatian mengarah kepada si kecil. Hanya si kecil.
Nah pada saat itu kita bisa menggali segala informasi tentang si kecil. Mengamati bakat yang ia miliki. Mencari apa yang perlu distimulus. Dan sebagainya.
Soal bonding yang terbangun dari quality time ini (bukan dari lamanya waktu bersama-sama dengan si kecil) sudah dibuktikan oleh Si Ayah. Si ayah yang memiliki waktu lebih sedikit bersama si kecil daripada aku. Yakni hanya sekitar 3-4 jam/24 jam. Ternyata juga memiliki bonding yang baik dengan si kecil ken.
Si ayah tahu cara mengatasi si kecil yang bertingkah begini atau begitu. Si ayah juga kenal betul dengan ekspresi si kecil. Dan juga paham mana makanan yang disukai si kecil. Tanpa aku beri tahu. Malah kadang si ayah yang ngasih tahu aku solusi kalau si ken lagi begini begini adalah ini ini ini.
Jadi sudahlah yah. Stop Momwar. Cukuplah Superman dan Batman saja yang war-waran. Toh kita kan sama, sama-sama menjadi seorang ibu dan sama-sama berpeluang tinggi menghasilkan the amazing generation. Pokoknya mah yang paling penting harus ada bonding antara orangtua dan anak. Ini hukumnya fardhu 'ain alias wajib dimiliki oleh setiap orangtua. Baik ibu bekerja maupun ibu di rumah. Bonding is The King.
setuju banget nih Inda..
ReplyDeleteapapun asalkan tujuannya selalu yang terbaik buat anak-anak :)
yuhuuuuu, apapun yg terbaik deh, bwt si kecil
Deleteyupyup,
ReplyDeletebonding mendekatkan segalanay ya. anak juga makin percaya sama kita
ReplyDeleteiya, qt jd kenal betul dg si kecil
Deletesetuju Mbak Inda :)
ReplyDeletemau ibu bekerja, mau ibu stay at home intinya adalah seberapa kuat bonding ia dan anaknya :)
ho oh,
DeleteAaaak, tulisannya nampooooll!
ReplyDeleteMakasiii ya maksay :)
makasiiihhh mbk nrul,
Deletetulisan dikau malah nampol bingit
#malah nampol nampolan :D
ngga capek yaaa dengan momwar hehehe...c'est passe memang dan lebih baik konsentrasi ke anak-anak dan masa depan mereka ya mbaa :)
ReplyDeleteyup, konsentrasi ke si kecil aja ya mbk indah
Deletebetul tapi aku sih kadang secara naluriah saja , kadang banayk teori juga bikin mumet, aku juga banyak belajar dari ibuku
ReplyDeletepengalaman orgtua mmg bs bgd dijadiin pedoman bwt ngedidk si kecil ya mah tira, sipsip
Deletesetuju kedekatan anak dan orangtua penting, apapun profesi ibunya. iya lah ngapain ya war-war an , tapi kadang para mam ga sadar bikin status memancing war, status yang memancing2 heheh
ReplyDeletemungkin mereka lg lelah mbk rin,
DeleteSay no to war hehe...
ReplyDeleteBonding time amat perluuu..ngga bisa lagi klo mereka udah gede :(
mending di bangun dari kecil ya mbk
DeleteAku nggak terlibat momwar, tapi aku terlihat mom-grandpa-war. Ayahku sering berusaha menggurui aku untuk kasih susu formula ke bayiku, padahal bayiku nggak suka makanan pabrik. Aku yang bonding dengan bayiku, tapi ayahku merasa jauh lebih berpengalaman.
ReplyDeleteTerima kasih sudah menulis ini, Inda. Aku merasa sedikit lebih terhibur.
hehehehe... momwar
ReplyDeletelucu juga istilahnya, Tante