Harapan Istimewa Pemuda Indonesia (Guru TK) Menjelang 100 Tahun Sumpah Pemuda

 

Seperti biasanya, saat anak-anak sudah pulang sekolah, aku duduk-duduk di bawah pohon mangga di depan kelas. Laporan harian aku selesaikan di sini.  Setelah itu, aku pun mengerjakan yang lainnya yakni membuat rencana kegiatan sekolah dalam rangka memperingati sumpah pemuda. Mombeb, gara-gara ini, aku baru menyadari bahwa 5 tahun lagi sumpah pemuda akan berusia 1 abad, wow, masyaAllah.


cerita-cerita sama anak-anak tk kesayangan

Bukan Soal Gaji, Ini Harapan Pemuda Indonesia (Guru TK) Menjelang 100 Tahun Sumpah Pemuda

Nah, menjelang 100 tahun usia sumpah pemuda, aku sebagai orang muda Indonesia yang berprofesi sebagai guru TK menaruh harap istimewa. Harapanku kondisi iklim bumi semakin membaik. Bukan makin parah seperti sekarang. 


Fakta Perubahan Iklim

Mombeb, ada alasan dibalik harapan yang aku lambungkan itu. Dari artikel-artikel yang aku baca, aku punya sebuah kesimpulan bahwa perubahan iklim tidak masuk dalam lingkar prioritas negara ini. Salah satunya terlihat dari bagaimana pemerintah memperlakukan hutan Indonesia yang menjadi paru-paru dunia.

Hutan Indonesia yang sebagian besar berjenis hutan hujan tropis memiliki peran penting dalam menjaga iklim dunia. Kemampuan hutan dalam menyerap karbondioksida dari atmosfer yang dipercaya dapat menjadi mempengaruhi perubahan iklim, sudah tidak diragukan lagi. Kemampuan tersebut sudah dibuktikan oleh para ilmuwan. Sayangnya, luas hutan di Indonesia sudah berkurang signifikan. Hal ini tentu menimbulkan dampak negatif selain perubahan iklim. Seperti hilangnya rumah berbagai flora dan fauna, siklus air menjadi terganggu, dan sebagainya.


Dampak Perubahan Iklim

Pun demikian juga perubahan iklim yang memiliki dampak luar biasa di berbagai lini kehidupan seperti sosial ekonomi, hingga kesehatan. Lebih detil berikut dampak luar biasa perubahan iklim yang sudah aku rangkum berikut ini:

  • Dampak perubahan iklim bagi ekonomi masyarakat

Perubahan iklim mengakibatkan cuaca ekstrim. Jika hal ini terjadi maka berbagai sumber ekonomi masyarakat pun akan menjadi terganggu seperti petani yang mengalami gagal panen, nelayan yang tidak bisa melaut, dan sebagainya. Lalu jika dampak dari perubahan iklim berupa bencana alam, maka tak hanya sumber ekonomi petani dan nelayan saja yang terganggu, melainkan semua sumber ekonomi yang dilakoni masyarakat.

  • Dampak perubahan iklim bagi alam

Manusia bukanlah satu-satunya yang hidup di bumi, ada flora dan fauna. Tidak seperti manusia yang dianugerahi akal sehingga selalu bisa mencari solusi untuk bertahan hidup, flora dan fauna tak dapat berbuat banyak jika dampak perubahan iklim menghampiri. Flora dan fauna yang tidak tangguh menghadapi perubahan iklim, akan mati, lalu lama-lama menjadi musnah, punah. Lalu jika flora dan fauna sirna, maka bencana lain pun akan datang menghampiri.

  • Dampak perubahan iklim bagi kesehatan manusia

Kesehatan juga terkena dampak dari perubahan iklim. Contohnya saat terjadi curah hujan tinggi lalu mengakibatkan banjir maka berbagai penyakit pun akan muncul, terutama bagi korban banjir seperti diare atau penyakit kulit. Lalu saat musim kemarau tiba yang mana kadang suhu bumi meningkat lebih tinggi membuat beberapa orang terkena alergi, bahkan dehidrasi. Tak hanya kesehatan fisik, perubahan iklim juga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan inilah yang tengah aku alami. 


Dampak Perubahan Iklim bagi Seorang Guru TK

Perubahan iklim juga terasa bagi aku yang seorang guru TK. Dan dampaknya bisa mengarah pada keberlanjutan karir aku sebagai seorang guru. 

Seorang guru memiliki tanggung jawab menanamkan karakter positif pada anak didik. Salah satu caranya dengan memberikan contoh perilaku yang baik pada mereka. Seperti memberikan contoh bagaimana bersikap saat menghadapi sebuah masalah yakni harus sabar, tidak reaktif atau mendahulukan emosi. Nah di tengah suhu udara yang panas begini, bersikap sabar tentu menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru, terlebih guru TK. Sebab cuaca panas yang diakibatkan dari perubahan iklim ini tak hanya mempengaruhi kesehatan fisik melainkan juga benar-benar mempengaruhi kesehatan mental.

Melansir dari Halodoc, kesehatan mental adalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang. Nah dari definisi tersebut, ada satu kondisi yang belakangan sering aku rasakan yakni emosi yang tidak baik. Jika aku amati, kondisi ini terjadi saat aku merasa panas, kalau bahasa jawanya sumuk. Jadi begitu merasa sumuk, otomatis rasa tidak nyaman akan muncul. Kalau rasa ini sudah muncul akan mempengaruhi kondisi emosi. Kesabaran yang setebal karang, berangsur-angsur berubah menjadi setipis tisu tatkala rasa tidak nyaman sebab kepanasan mulai menghampiriku.

Serotonin dikenal sebagai hormon yang memproduksi rasa bahagia. Selain itu serotonin juga bertugas untuk mengatur kerja berbagai organ dalam tubuh termasuk menjaga suhu tubuh agar tetap dibatas normal.

Suhu udara panas memicu naiknya suhu tubuh. Normalnya suhu tubuh berkisar 36 derajat Celcius hingga 37 derajat Celcius. Nah jika suhu udara mencapai lebih dari 37 maka tubuh akan berusaha menormalkan suhu tubuh, dan serotonin berperan dalam tugas ini. Oleh karena serotonin fokus pada hal tersebut, maka kadar bahagia pun menjadi menurun.

Selain itu, suhu udara yang panas juga mempengaruhi kemampuan kognitif. Jika kognitif menurun maka akan membuat susah konsentrasi, dan sebagainya.

Berdasarkan hal tersebut, maka perubahan iklim harus sesegera mungkin bisa ditangani. Tak lupa, hutan pun harus dilindungi,  mengingat begitu luar biasa manfaat yang bisa dirasakan jika hutan dalam kondisi baik-baik saja.   


Menghadapi Perubahan Iklim Sekaligus Melindungi Hutan ala Guru TK

Adapun cara menghadapi perubahan iklim sekaligus melindungi hutan ala aku yang merupakan seorang  guru TK adalah sebagai berikut.

1. Menjaga tanaman yang ada di sekolah.

Sejak cuaca panas melanda, aku jarang sekali mengajak anak-anak didik untuk belajar di dalam kelas kecuali saat kegiatan awal di pagi hari. Aku selalu mengajak mereka belajar di bawah pohon rindang, teduh, dan penghasil semilir angin. Selain untuk menghindari munculnya emosi negatif dari aku sendiri juga mencegah perasaan tidak nyaman menghinggapi anak-anak. Sebab jika mereka merasa tidak nyaman, maka pasti susah diajak mengikuti kegiatan bermain dan belajar.

tempat belajar favorit di sekolah - di bawah pohon mangga


Sadar akan betapa bermanfaatnya tanaman yang ada di sekolah, aku pun mengajak anak-anak untuk turut serta menjaga seperti rajin menyiram tanaman, membersihkan rumput liar, dan sebagainya.

2. Membawa bekal sekolah.

Aku menyarankan orang tua siswa untuk membawakan bekal saja. Hal ini sebagai ikhtiar untuk mengurangi sampah plastik dari makanan atau minuman kemasan. Alhamdulillah, orang tua siswa mau mengikuti saran ini.

 


3. Mengenalkan aksi daur ulang pada anak-anak

Untuk mengenalkan hingga memberikan pemahaman pada anak-anak, aku sering menggunakan media belajar. Nah sebagian besar bahan untuk membuat media berasal dari barang bekas, seperti kertas bekas, botol minuman dan sebagainya. Beberapa kali aku mengajak anak-anak untuk membuat mainan dari barang bekas juga. Alhamdulillah anak-anak menyambut hangat. Ini adalah bentuk ikhtiarku mengenalkan anak-anak pada kegiatan daur ulang. Lebih jauh lagi, aku berharap anak-anak bisa menjadi generasi bangsa yang mencintai lingkungan.



4. Aktif membuat konten tentang perubahan iklim dan melindungi hutan.

Sejak jadi ibu, aku sering membagikan konten berupa mainan daur ulang untuk menstimulasi anak-anakku di akun  media sosialku. Tapi paling sering sih share di Instagram dengan nama akun @indachakim .  Hal ini masih berlanjut sampai sekarang saat aku menjadi guru TK. Selain itu aku juga pernah membuat konten tentang pentingnya menjaga lingkungan di Instagram dan di blog  ini.



 

5. Bergabung dengan komunitas #MudaMudiBumi

Demi melindungi hutan, dan menghentikan perubahan iklim, aku bergabung dalam sebuah komunitas yang didalamnya banyak pejuang yang mau melakukan apapun untuk menjaga bumi #UntukmuBumiku . Komunitas ini rajin menggaungkan semangat untuk terus menjaga bumi. Selain itu juga memberikan alternatif atau pilihan aksi yang bisa dilakukan sebagai bentuk melindungi hutan dan menghentikan perubahan iklim. Keren mah pokoknya.

Nah buat kamu yang juga ingin menjaga bumi, yuk deh bergabung dengan #MudaMudiBumi di  #TeamUpForImpact .


Solusi Mengatasi Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan : Menumbuhkan Karakter Pelajar Pancasila yang Berakhlak Mulia Kepada Alam

 

Kadang terlintas sebuah tanya apakah ikhtiar yang aku lakukan berpengaruh pada bumi atau tidak sama sekali? Kalau boleh jujur, rasanya, ingin sekali melakukan sesuatu yang besar yang dapat membuat kondisi iklim menjadi lebih baik. Untungnya, aku sudah menemukan jawaban dari inginku itu, yakni bergabung ke  #TeamUpForImpact .

 

Ya, aku pikir, solusi mengatasi perubahan iklim adalah dengan bersama-sama menjaga bumi, kompak, serempak, bersatu padu. Jika kita, #MudaMudiBumi  #BergerakBersamaBerdaya melakukan sesuatu untuk bumi, maka aku yakin hasilnya akan terlihat signifikan.

 

Mombeb, aku jadi membayangkan andai para pemegang kebijakan, para pemegang kekuasan di negeri ini turut andil menjaga bumi serta aktif mendukung gerakan-gerakan menjaga lingkungan seperti aksi #BersamaBergerakBerdaya ini, seperti pemegang kebijakan terkait pertambangan mungkin, atau hutan, atau energi, tentu negeri ini….. Ah sudahlah, tak perlu lama-lama membayangkan hal itu terjadi, mengngat itu di luar jangkauan kita.

 

Eh tapi ada satu lembaga pemerintah yang sudah menunjukkan kepeduliannya kepada bumi yakni kementerian pendidikan dan kebudayaan  melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila atau dikenal dengan P5. Projek penguatan profil pelajar pancasila ini sendiri merupakan bagian dari rencana strategis Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 yang ditulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020.

 

Adapun definisi dari Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Untuk poin berakhlak mulia itu sendiri dibagi menjadi 5 poin meliputi (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

 

Mombeb, aku senang sekali begitu tahu bahwa ada lembaga pemerintah yang bersungguh-sungguh menunjukkan kepeduliannya pada bumi. Terlebih lagi lembaga itu adalah dari dunia pendidikan, MasyaAllah Tabarokallah. Karena apa?

 

Menurut KBBI, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Definisi ini sejalan dengan sebuah ungkapan yang berasal dari tokoh dunia yakni Nelson Mandela bahwa pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan pendidikan, maka kita dapat mengubah dunia.

 

Jepang sudah membuktikan bagaimana kemampuan pendidikan dalam mengubah sesuatu. Jepang yang sempat terpuruk sebab kalah dari sekutu di Perang Dunia II, akhirnya dapat bangkit dan saat ini menjadi negara maju. Pencapaian ini tak lepas dari peran dunia pendidikan. Nah dengan fakta seperti ini, rasanya negeri ini sudah berada di jalur yang tepat yakni menggunakan pendidikan sebagai jalan untuk mengatasi perubahan iklim.

 

Anindito Aditomo, Kepala badan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan kemendikbudristek memberikan contoh aktivitas penguatan profil pelajar pancasila yang berakhlak mulia terhadap alam di sekolah. Guru membuat proyek bertema lingkungan, perubahan iklim, ataupun gaya hidup berkelanjutan, yang relevan dengan masalah di sekitar sekolah. Kegiatan belajar berbasis proyek ini dapat mendorong terjadinya kolaborasi berbagai ilmu pengetahuan juga mengeksplorasi demi menemukan solusi yang tepat.

 

Sebagai seorang guru, aku menyambut hangat projek penguatan profil pancasila yang merupakan bagian dari kurikulum merdeka. Aku pun berkomitmen untuk tetap berusaha dan bersemangat menstimulasi anak-anak usia dini agar memiliki karakter positif pelajar Pancasila salah satunya memiliki karakter seorang pelajar yang berakhlak mulia kepada alam. Bukan hanya aku, teman-teman guru lain dan dari jenjang pendidikan yang berbeda pun sudah mulai melakukan ini, alhamdulillah. Ikhtiar teman-teman guru ini, membuatku yakin, kelak kondisi iklim bumi akan kembali membaik. Aamiin

Kalau kamu gimana, Mombeb.      

“Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan!”


***


Referensi:

https://www.bbc.com/indonesia/articles/c72vvx99n9eo

https://hellosehat.com/mental/gangguan-mood/serotonin-adalah-zat-kimia-tubuh/

https://www-psychologytoday-com.translate.goog/us/blog/mind-matters-from-menninger/202307/too-hot-to-handle-heat-and-mental-health?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

https://www.halodoc.com/kesehatan/kesehatan-mental

https://www.merdeka.com/jatim/tanda-tanda-tubuh-kekurangan-serotonin-salah-satunya-pola-tidur-terganggu-20094-mvk.html

https://www.liputan6.com/citizen6/read/5121964/cuaca-panas-ternyata-berpengaruh-pada-kesehatan-mental-manusia

https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/profil-pelajar-pancasila

48 comments:

  1. Adalah tugas kita menjaga kelestarian bumi dengan berbagai cara, apalagi bahaya peruabhan iklim semakin nyata

    ReplyDelete
  2. Keren mba.. upaya2 nya utk turut menjaga bumi. Salut deh. Kalau aku baru sebatas berkebun dan meminimalisir sampah..hehe..

    ReplyDelete
  3. Terharu bacanya. Guru TK bisa berperan dalam lingkungan. Mengajarkan ke murid-muridnya kesadaran lingkungan. Apalagi usia segitu masih golden age yaaa.

    ReplyDelete
  4. Wah....mantap mbak. Pas banget nih, guru TK menjadi awal dimana anak-anak bisa mendapatkan wawasan kebangsaan juga lingkungan. Sehingga, kelak ketika mereka sudah beranjak dewasa, cinta terhadap tanah air dan juga cinta terhadap kelangsungan bumi bisa selalu ada di setiap tindakan. Semangat ya mbak.

    ReplyDelete
  5. ya ampun, sudah mau tgl 28 oktober lagi ya, cepet juga udah mendekati akhir tahun. jadi inget, hari blogger nasional juga sebentar lagi, beda 1 hari dengan peringatan sumpah pemuda.

    ReplyDelete
  6. Di sekolah anakku juga lagi ada program bersih sekolah. Jadi enggak cuma petugas kebersihan aja bersih² sampah, tapi semua elemen di sekolah ikut gotong royong. Agendanya tiap jum'at kaya pilah sampah, sapu² halaman, terus bantu pak bon membuat kompos di sekolah. Kegiatan ini mengajarkan anak² yg masih piyik buat menjaga lingkungannya, enggak kebayang ketika jaman mereka besar, bumi jadi lebih panas. Kita enggak mau kaya gitu dong 🫰🫰

    ReplyDelete
  7. Saya tersentuh ketika membaca itu. Guru Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang penting dalam membentuk kesadaran lingkungan pada anak-anak. Terlebih lagi, pada usia mereka yang masih berada dalam masa emas.

    ReplyDelete
  8. Wah, ini aksi nyata yang langsung diaplikasikan ya. Salut dengan usahanya kak, mengenalkan sejak dini pada anak-anak apa saja yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak dan terjadinya perubahan iklim. Mudah-mudahan ilmu2nya membekas hingga mereka dewasa ya.

    ReplyDelete
  9. Semoga anak cucu keturunan kita bisa tinggal di bumi yang lebih baik. Pengenalan pelestarian alam seperti ini memang bagus dikenalkan sedini mungkin. Programnya menarik ya untuk anak-anak. Sehat dan bahagia selalu. Semoga kita bisa menjaga dari dampak iklim yang semakin tidak menentu.

    ReplyDelete
  10. Baru terpikir juga kalau kita perlu mendidik muda mudi untuk menjaga bumi dan cara-cara merawat bumi.

    ReplyDelete
  11. Mereka itu manusia2 cerdas dan super keren karena bisa menyatukan Indonesia dg bahasa yang sama.

    ReplyDelete
  12. Lakukan apa yg kita bisa. Kalau konten kreator,buat buat konten ajakan untuk merawat bumi ya. Idenya menginspirasi nih

    ReplyDelete
  13. Sangat mendukung ide yang dilakukan oleh guru-guru mengenai cara memelihara lingkungan, membawa bekal dan lainnya. Karena pembekalan positif seperti ini memang harus diajakarkan ke anak sedini mungkin.

    ReplyDelete
  14. Saya pernah tuh lihat foto hitam-putih mereka saat muda, wah ganteng-teng. dan cerdas ya Kak

    ReplyDelete
  15. mengamini harapan ibu guru, semoga makin banyak yang peduli dengan perubahan iklim dan giat untuk melindungi hutan. Tidak hanya masyarakat, pemerintah tu turut andil dalam hal ini. aamiin

    ReplyDelete
  16. Suka banget sama gerakan yang mba ajarkan kepada murid di sekolah TK. Anak-anak jadi mengerti dan paham akan kesadaran untuk menjaga bumi. Nice artikel kak:))

    ReplyDelete
  17. Bawa bekal sekolah ini jadi langkah manis memang biar meminimalisir sampah tempat makan. Selain itu jangan lupa makanannya dihabiskan agar tidak jadi sampah sisa makanan

    ReplyDelete
  18. untungnya di sekolah anakku disediakan makan siang jadi nggak nambah-nambahin sampah, karena langsung pake piring hehee makan bersama di kantin

    ReplyDelete
  19. Memang belakangan panasnya ekstrem, ya. Senangnya ada guru TK yang gigih membiasakan kebiasaan hijau bagi murid murid

    ReplyDelete
  20. Seru ya jadi guru TK. Bulan iki aku mencoba melamar jadi guru TK tapi ternyata belum rejekiku. Setuju banget deh kalau bawa bekal ke sekolah karena bisa lebih hemat dan bisa mengurangi sampah plastik.

    ReplyDelete
  21. Ya mbak, buat ngejaga bumi emang harus kompak banget, edukasi dan regulasi mungkin harus dikencengin

    ReplyDelete
  22. Jadi guru TK gak gampang lho .. tanpa adanya cuaca ekstrem seperti sekarang saja butuh kesabaran ekstra ... terlebih saat cuaca fanasnya ruar biyasah :)

    Selalu salut sama guru TK yang menikmati profesinya, terlebih yang menyadari pentingnya pelestarian lingkungan sehingga bisa mengajarkannya kepada murid2nya.

    ReplyDelete
  23. Beberapa hari lagi sudah 28 Oktober. Salut untuk guru TK yang memberikan 'landasan' menyenangkan pada anak-anak usia dini tentang peduli lingkungan dan menyayangi bumi.

    Kalau aku, minimal punya 1 pohon di rumah yg memproduksi O2 utk penghuninya.

    ReplyDelete
  24. wah ternyata efek perubahan iklim dirasakan juga oleh guru TK ya. ini jadi bahan evaluasi bagi kita semua untuk makin menyayangi bumi

    ReplyDelete
  25. Dampak perubahan iklimnya makin nyata terasa ya, Mbak. Di Bandung saat ini lagi darurat sampah di mana tpa lagi ga bisa nampung sampah-sampah dengan maksimal. Ada aja tiap hari woro² di grup wag komplek untuk disiplin membuang dan mengolah sampah. Makin alert jadinya kalau dampak perubahan iklim ini ga lepas dari peran kita

    ReplyDelete
  26. Hehe hutannya aja ditebang mau dijadikan kota baru #uppss.
    Kadang juga rasanya penindakan hukum utk mereka yang membalak hutan secara liar masih tebang pilih. Lihat2 dulu kepentingan siapa. Utk lingkungan hidup belum terlalu di-up padahal potensi Indonesia sebagai paru2 dunia besar sekali, mestinya bisa dimanfaatkan dengan baik agar negeri ini di-notice negara2 lain. Hutannya dipeleihara baik2. Diambil hasilnya secara bijak. Sayangnya masih banyak yang maunya dapat hasil instan.
    Masyarakat emang kudu banyak mengkritisi soal hal2 kyk gini ya.
    Guru2 pun bisa memberikan pemahaman pentingnya hutan ke murid2nya.

    ReplyDelete
  27. Perubahan iklim tahun ini memang luar biasa lho. Kemarau panjang, air sulit, kebakaran yang merajalela, nggak cuma berdampak pada kehidupan manusia, tapi juga bagi flora dan fauna. Sudah waktunya ya setiap orang berpartisipasi secara aktif menjaga lingkungan, dan caranya lengkap banget diulas di artikel ini.

    ReplyDelete
  28. berbagai elemen dan profesi wajib mendukung pelestarian alam, termasuk perlindungan hutan serta mencegah perubahan iklim yang mana efeknya sangat merugikan bagi para penduduk bumi.

    ReplyDelete
  29. Perubahan iklim nih emang efeknya jadi kemana-mana ya buuu... bisa mengganggu kesehatan mental juga.

    Keren nih upaya yang dilakukan bu guru sebagai rasa cinta pada bumi. Semoga bisa menjadi penggugah rasa cinta pada lingkungan pada orang lain dan melakukan upaya-upaya untuk mencegah perubahan iklim yang berkepanjangan.

    ReplyDelete
  30. wah bener nih, anak2 dilibatkan untuk mencintai bumi, menjaga kelestarian alam. membiasakan dari kecil harapannya akan terus konsisten sampai dewasa.

    ReplyDelete
  31. Nah iya nih, guru TK juga punya andil yang besar untuk menularkan cinta lingkungan pada murid2nya. Biasanya apa yang dikenalkan oleh guru TKnya akan berkesan bagi anak yang masih usia dini. Jika sejak dini mereka sudah diajar untuk menjaga lingkungan maka ke depannya juga akan lebih mudah bagi mereka untuk peduli pada kelestarian lingkungan.

    ReplyDelete
  32. Semua bisa bergerak bersama turut menjaga lingkungan. Terutama dimulai dari gen Z yang dapat kebiasaan baik dari kedua orangtua.
    Seru banget, bisa mengajak anak-anak turut serta mulai menjaga lingkungan dari hal-hal sederhana.

    ReplyDelete
  33. senangnya kalau semua bisa bergerak bersama menjaga lingkungan demi masa depan anak dan cucu kita ya mba

    ReplyDelete
  34. Faktanya siapapun bisa berkontribusi dalam membantu menjaga keselamatan lingkungan. dan kontribusi tuk guru TK yang disebutin diatas menarik juga tuh. terutama yang poin no 3 dan 4. merapkan aksi daur ulang pada anak dan membuat konten seputar menjaga lingkungan.

    ReplyDelete
  35. Semoga semangat kakak dan semangat banyak #MudaMudiBumi lainnya dapat mengilhami perubahan yang positif, baik pada tingkat individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Bersama-sama, kita memiliki kemampuan untuk membuat perbedaan yang signifikan.

    ReplyDelete
  36. Keren banget sih ini mbak, bisa membuat rancangan harapan untuk masa depan dan menjadi individu yang peduli akan lingkungan ya

    ReplyDelete
  37. whoaaa nyatanya memang semua bisa bergerak bersama turut menjaga lingkungan yaa! Langkah kecil kita tentu akan sangat berarti bagi Bumi tercinta kita

    ReplyDelete
  38. Miris sekali perubahan iklim tidak masuk dalam lingkar prioritas negara, padahal ini sangat penting. Dan perubahan iklim itu juga bukan murni dari kondisi alam tapi ulah manusia seperti aksi pembakaran hutan. Sekarang saya merasakan, padahal tinggal di Bukittinggi tapi awan selalu kuning dan gelap karena asap dari Riau.

    ReplyDelete
  39. Sekarang ini kita harus bahu membahu menjaga bumi agar terus sehat dan baik-baik saja. Soalnya udah berasa banget kalau bumi lagi sakit, bencana alam, cuaca ekstrim, sedih banget.

    ReplyDelete
  40. Gak nyangka deh kalau pada akhirnya suhu bumi makin panas karena perubahan iklim. Entah kayak apa jadinya manusia yang hidup di dalamnya.

    ReplyDelete
  41. ada banyak cara yang bisa dilakukan sebagai wujud menjaga bumi ya kak. Ini seru banget ala guru TK , dpt insight baru

    ReplyDelete
  42. Setuju dengan harapan ibu guru, semoga semakin banyak orang yang prihatin dengan isu perubahan iklim dan tekun dalam usaha melindungi hutan. Tidak hanya masyarakat, pemerintah juga harus berperan aktif dalam hal ini. Aamiin.

    ReplyDelete
  43. Panasnya emang wow banget nih. Baru tahu klo ternyata cuaca panas berpengaruh terhadap konsentrasi dan fungsi kognitif anak saat belajar.

    ReplyDelete
  44. belajar menghargai alam dari kecil, keren banget
    Aku juga merasa akhir-akhir ini cuaca panas banget, tanaman hijau yang ada di pot di depan rumahku kayaknya belum cukup untuk mengatasi.
    Aku juga cukup sering membawa bekal ke kantor dan meminimalisir penggunaan plastik

    ReplyDelete
  45. menjadi guru ini peekrjaan yang penuh tantangan. Lengkap banget pelajarannya, mengenalkan anak mendaur ulang, belajar mencintai bumi, mengasah kreativitas. Semoga generasi kita lebih baik dan bisa menjaga bumi untuk tempat yang lebih baik.

    ReplyDelete
  46. Menjaga bumi agar tetap lestari memang tugas semua profesi ya mbak tak terkecuali. Saya jadi terharu sama aksi aksi mbaknya sebagai guru TK. Apalagi bahas kepanasan saat di dalam kelas memengaruhi hormon jadi kesindir kemaren saya juga ngeluh kepnasan di depan anak anak hehe

    ReplyDelete
  47. Ngerasa Jakarta makin hari makin panas. Bahkan akhir-akhir ini panasnya nggak biasa banget. Apa ini efek dari perubahan iklim juga ya?

    ReplyDelete

Biji bunga matahari namanya kuaci
Kupas kulitnya pakai gigi
Eee para pengunjung yang baik hati
Yuk tinggalkan komentar sebelum pergi.

Buah Pir Buah Naga
Jangan khawatir, aku akan mengunjungimu juga. :)

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...