Showing posts with label Giveaway. Show all posts
Showing posts with label Giveaway. Show all posts

Definisi Cantik yang Katanya Aku Banget

Kalau kata Afgan, gadis yang berhasil mengalihkan dunianya adalah yang begini nih :

Baiknya putihnya bidadariku
Cantiknya hiasi hari-hariku

Nah kalau kata si ayah, gadis yang berhasil mengalihkan perhatiannya dari berita berita yang berkaitan dengan ham dan tenaga kerja adalah gadis yang begini nih :



*eyak.

Iya, kata si ayah, aku adalah satu satunya gadis yang berhasil membuat perasaan si ayah dagdigdug kembang kuncup lagi. Setelah sekian lama ia nggak merasakan perasaan itu. Karena terlalu fokus berorganisasi, demo, orasi, dan "hidup buruh".

Awalnya, aku tidak terlalu respect gitu mendengar pernyataan si ayah. Aku pikir itu hanya gombyal gombyal pacul saja. Tapi saat aku mengenalnya lebih jauh, penilaianku tersebut sirna begitu saja. Karena akhirnya aku tau, bahwa si ayah bukanlah tipe tipe cowok yang suka bilang "bapak kamu tukang ledeng ya ? atau tukang sayur ya ?", bukaan. Ia bukan tipe seperti itu.

Kenyataan tersebut tentu saja membuat hati aku berbunga bunga donk ya. Namun di antara bunga bunga tersebut, terselip sebuah tanya, apa yang membuat si ayah menaruh rasa kepadaku ?. Sementara di sekitarnya, banyak teman teman wanitanya, yang jauh lebih cantik dari aku. Why me ?. dan jawaban si ayah adalah.....

Karena kamu baik, sederhana, nggak neko neko, dan kelihatan lebih smart dari yang lain. *uhuuuyy*.

Jujur, aku sedikit keberatan dengan alasan tersebut. Kenapa harus ada kata 'kelihatan' sih. Mbog ya nggak usah pakek kata itu gitu loh.

Tapi, entah kenapa, rasanya belum cukup puas gitu mendengar alasan yang diungkapkan si ayah. Masa' sih dia kecantol sama aku gara gara sifatku doank, Masa' nggak ada unsur cantik atau unsur fisik gitu yang membuat ia kecantol sama aku ?. Ah daripada masa' masa' masa' lalu mateng trus gosong, aku memutuskan untuk menanyakan hal tersebut kepada si ayah. Dan jawaban si ayah adalah.....

Iya, mas memilih kamu karena kamu cantik...cantik kepribadianmu. Pertimbangan soal penampilan luarmu, itu nomor sekian. *glodak*.
Bagi mas, cantik fisik itu hanya sekedar enak di pandang mata saja. Akan tetapi cantik sebenarnya adalah cantik yang dapat menentramkan jiwa, cantik yang dapat menghadirkan rasa nyaman, serta cantik yang dapat mengundang kebahagiaan. Begitu.

Lalu .....
Tanyaku lagi...

"kenapa nggak nyarik wanita yang cantik dua duanya ?. hem ?. kenapa akhirnya memilih aku yang hanya cantik kepribadiannya saja, tapi penampilan luarnya nomor sekian ? kenapa ? ".

Dan jawaban si ayah adalah .....

"capek nyari lagi, seadanya aja lah". *kejet kejet*.

Jadi ya begitulah cantik menurut si ayah. Salah satu kaum adam di muka bumi ini yang berpendapat bahwa cantik itu tidak melulu soal kulit putih, gitar spanyol, dan rambut lurus. Tidak. Namun cantik itu selalu soal kepribadian yang baik dan mampu menghadirkan kebahagiaan bagi siapa saja yang berada di dekatnya. Cantik itu suka menolong. Cantik itu suka berbagi. Dan cantik itu dapat memberi manfaat untuk orang lain. Itulah definisi cantik yang aku banget menurut si ayah yang merupakan salah satu kaum adam di muka bumi ini. *bukan kaum ada yang paling sexy ? bukan* *oke fix, kita impas yah*.
***





Sedekah Tidak Mengabulkan Do'a Tapi Menyelamatkan Nyawa

Dari arah depan, ada sebuah truk besar yang memenuhi badan jalan sebelah kanan. Di belakangnya ada sebuah bus besar berwarna putih. Sementara aku melaju di jalur sebelah kiri.

Saat itu, aku sengaja melajukan motorku agak ke tengah, karena bagian pinggir jalan yang masih berupa tanah nampak becek. Becek tersebut merupakan akibat dari hujan deras yang turun pada malam harinya.

Aku pun melaju dengan santai. Namun entah kenapa, saat posisiku hampir mendekati truk besar tersebut, tiba tiba bus besar yang sebelumnya ada di belakang truk, maju ke depan lalu mengambil bagian jalan yang aku lewati.
Kaget tentu saja. Badan jalan, kanan juga kiri, seketika itu penuh. Walhasil aku yang bersepeda motor ini menjadi tersingkir dan memilih melaju di bagian pinggir yang artinya harus melewati jalan yang super becek bin licin itu.

Awal mulanya berjalan lancar lancar saja, namun begitu ban motor melewati area yang super becek, keseimbanganku mulai goyah. Dan kegoyahanku tersebut di sambut oleh badan bus yang dengan mantab menyenggolku. Jedug. Lalu.......

***
15 hari sebelum kejadian.

Alhamdulillah. Bener bener tidak aku sangka akan mendapatkan uang transport sebanyak itu dari kegiatan workshop nasional pembuatan media belajar yang aku ikuti. Itu adalah pertama kalinya aku mendapatkan uang yang cukup banyak sejak aku menjadi guru honorer. Seneng banget rasanya.

Sebagai rasa syukur dan berharap agar do'aku (bisa menjadi salah satu guru honorer yang mendapat fungsional) terkabul, maka aku memutuskan untuk memakai sebagian uang yang aku dapatkan tersebut untuk mengadakan tasyakuran kecil-kecilan dan sedikit sumbangan untuk pembangunan musholla di dekat rumahku. Lalu sebagiannya lagi aku tabung untuk bekal nikah *eyak. Alhamdulillah niat sudah terlaksana. Selanjutnya tinggal menunggu terkabulnya do'a.

Aku pernah mendengar bahwa jika menginginkan sesuatu maka wujudkanlah dengan bersedekah. Oleh sebab itulah, aku optimis Allah akan mengabulkan do'aku.

Hari pengumuman pun tiba. Dan hasilnya adalah tak sesuai dengan do'aku. Iya, namaku tidak ada dalam daftar guru honorer yang berhak mendapatkan fungsional. Kecewa ?. Tentu saja. Bahkan hatiku sempat nyeletuk begini : "hamba sudah berusaha, juga rajin ibadah, sedekah pun sudah hamba lakukan, tapi kenapa do'a hamba tidak Engkau kabulkan juga". Sungguh tak patut. Namun saat itu pikiranku benar benar dilanda kecewa teramat parah hingga tak mampu berpikir jernih.

Seiring berjalannya waktu, aku mulai menerima kenyataan itu. Aku pun sudah bisa berpikir jernih. Tidak moody lagi. Aktivitasku mulai berjalan seperti biasa. Mengajar siswa dengan sungguh sungguh. Soal fungsional dan segala macamnya sudah tidak terlalu aku pikirkan. Aku beranggapan bahwa yang mendapatkan fungsional mungkin memang lebih membutuhkan dana itu daripada aku yang waktu itu masih single manis kinyis kinyis. Ya, anggap saja begitu.

Anggapan tersebut tidak berubah hingga akhirnya aku mengalami kejadian itu. Iya senggolan bus itu berhasil membuatku terjerembab dan lepas dari motor. Motorku menghantam pohon sementara aku......

Alhamdulillah aku jatuh ke samping kiri. Bukan ke samping kanan. Jika jatuh ke sebelah kanan mungkin aku akan terlindas roda belakang bus tersebut. Na'udzubillah.

Dan alhamdulillahnya lagi, motorku yang menabrak pohon tersebut berhasil menahan tubuhku untuk tidak jatuh ke kali yang cukup dalam yang berada tepat di sisi kiriku. Dan lagi lagi aku mengucapkan alhamdulillah wa syukurillah karena aku hanya mengalami luka ringan saja. Ya, akibat kecelakaan tersebut membuat lenganku hanya tidak bisa digerakkan saja. Dan baru benar benar sembuh 1 bulan kemudian.

Kejadian yang aku alami tersebut membuatku tersadar bahwa berbuat baik, dalam hal ini adalah sedekah, tidak hanya sebagai jalan agar terkabulnya do'a, atau memperlancar hingga memperbanyak rejeki. Melainkan berbuat baik juga bisa menjaga diri dari bahaya hingga kematian sekalipun.

Hal ini juga membuatku tersadar bahwa Allah Maha Segalanya. Allah memang tidak mengabulkan do'aku waktu itu. Tapi mungkin Allah membalas perbuatan baik yang aku lakukan itu dengan menyelamatkanku dari mara bahaya. Allahu Akbar.

Tidak ada perbuatan baik yang sia-sia. Pasti ada balasannya. Pasti. Jadi, yow, semangat berbuat baik. Membantu sesama. Sesuai dengan kemampuan kita masing masing. Semangaaatttt.

***
"Tulisan ini diikutsertakan pada Monilando's Giveaway : Spread The Good Story".

Berbagi Berkah Rejeki Dengan Emak Uwak

Emak dan uwak. Emak adalah kakak ibuk, dan uwak adalah abang ipar ibuk. Mereka hanya hidup berdua. Belum dianugerahi keturunan oleh Sang Maha Pencipta hingga saat ini, saat mereka sudah lanjut usia. Usia emak kira-kira 68 tahun, dan uwak 78 tahun.

Dulu, emak pernah 1 kali hamil. Namun saat usia kandungan 6 bulan, si calon bayi meninggal.

Kehilangan tersebut, tidak membuat emak dan uwak patah arang. Kata ibuk, emak uwak sampai berobat kesana kemari. Ke dokter, ke alternatif juga. Mengangkat anak saudara. Dengan harapan anak yang mereka angkat bisa membuka jalan untuk mendapatkan momongan. Namun yang dharapkan tak datang-datang juga.
Uwak pernah berkata kepadaku bahwa beliau adalah penyebab mereka tidak memiliki keturunan. "Uwak yang kurang berusaha maksimal untuk mencari rejeki sehingga berobat juga tidak bisa maksimal". Subhanallah. Uwak. Beliau tak mengatakan bahwa ini sudah kehendak Allah. Beliau juga tidak mengatakan ini sudah nasib. Uwaakk uwak.

Ketidakhadiran buah hati di dalam kehidupan mereka, tidak membuat mereka lesu dalam menjalani hari-hari mereka. Uwak tetap mencari nafkah dengan membuka warung kecil-kecilan. Menjual minyak, air galon isi ulang, dan gas LPG. Sementara emak, tetap menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga. Emak juga suka datang ke pengajian-pengajian. Bahkan cukup sering. Selain itu, emak juga kadang ikut bantu-bantu uwak. Jaga warung kalau uwak sedang mengantar air galon atau LPG ke para konsumen.

Dulu uwak sempat mempekerjakan orang utk mengantar air galon ke pelanggan namun berubung warung uwak mulai sepi jadi beliau memilih mengantarkannya sendiri.

Tak jarang, di tengah jalan, saat hendak mengantar LPG, beliau berhenti sejenak. Sebab kaki beliau tiba-tiba kram lalu kaku. Saat sudah mulai reda, beliau baru melanjutkan perjalanannya lagi.
Mengetahui kondisi uwak yang begitu, saat pulang kampung kemarin, kami, Aku dan suami juga si kecil ken, pergi ke rumah emak dan uwak. Menyambangi juga meminta mereka untuk tidak melakukan hal yang biasa mereka lakukan yakni mengunjungi kami ke rumah ibuk. Biar saja kami yang datang ke rumah mereka. Sebab, jarak antara rumah mereka, dan rumah ibuk cukup jauh. Tak tega rasanya membiarkan mereka menyambangi kami dengan kondisi mereka yg sudah seperti itu.

Namun, meskipun begitu, mereka tetap saja menyambangi kami. Tiba tiba sudah terdengar saja suara motor tua mereka di depan rumah. "Nggak pa-pa, sekali-kali, la wong pelipur laranya kan di sini". Begitu kata uwak, lalu menyambut uluran tangan si kecil ken yg minta salim cium tangan.

Sempat tertegun mendengar perkataan uwak soal Pelipur Lara. Ya pelipur lara. Pelipur lara mereka ada di sini. Ada di sini. Begitu kata Uwak.

Jika memang begitu, maka aku bersyukur. Alhamdulillah.

Kami, memang belum dapat memberikan banyak manfaat kepada uwak dan emak. Kami hanya baru mampu berbagi sesuatu yang sederhana saja. Tapi saat mendengar kata kata uwak, rasanya seneng. Bahwa kehadiran kami, terutama si kecil ken dapat menjadi pelipur lara bagi mereka. Membuat mereka tersenyum lebar saat melihat si kecil ken beraksi.

Namun, di lubuk hati terdalam, kami, aku dan suami bercita-cita dapat berbagi berkah rejeki kami kepada orang-orang terdekat kami, terutama uwak juga emak. Sehingga uwak tak perlu kerja berat lagi demi sesuap nasi. Uwak tak perlu menguat-nguatkan badan lagi untuk mengangkat juga mengantarkan galon atau LPG ke para konsumen. Uwak benar benar dapat istirahat, sehingga kram dan rasa kaku di kaki maupun tangan tidak terlalu sering menyapa uwak.

Saat ini, kami tengah berusaha, semaksimal mungkin, juga berdoa, agar cita-cita kami dapat tercapai. Utk mendapatkan rejeki yg berkah tak hanya utk kami sendiri tapi juga untuk orang-orang terdekat kami, terutama emak juga uwak. Harapan dan doa kami, semoga Allah memberikan emak dan uwak kesehatan, panjang umur, sehingga kami memiliki kesempatan untuk berbagi berkah rejeki kepada emak dan uwak. Amin Ya Robbal'alamin.

***


"Blessful August Giveaways by indahnuria.com"



Aubrey Naiym Kayacinta, Ubii, My Inspiration

Hai Ubiiiii....
Apa kabar ?. Pasti baik donk yak...selalu..amiinnn.

Tecan alias tante cantik..*pret. Mau ngucapin Happy Birthday yg ke-3 buat Ubii. Semoga selalu sehat, kuat, tangguh, dan cantik secantik miubii *tingting. Amin.

Selanjutnya, tecan juga mau ngucapin, selamat ya sayang, alhamdulillah, operasi implan koklea kamu sudah berhasil. Tecan ikut seneng.

Terakhir tecan mau mempersembahkan sebuah kado sederhana buat ultah Ubii.

Kado sederhana dari tecan berupa sebuah gambar yang tecan beri judul " Ubii, My Inspiration".

Gambar ini terinspirasi dari tulisan mami ubii ttg operasi implan koklea yang Ubii jalani kemarin2. Tepatnya pada kalimat yang bertuliskan :

"Ubii hebat. Ubii pemberani. Sebentar lagi Ubii mendengar ya. Sebentar lagi Ubii dengar Mami nyanyi." AMIN.

Jadi cerita gambarnya begini.
Ubii yg kemarin2 sudah berhasil melalui operasi implan koklea, sudah bisa mendengar mami ubii bernyanyi. Bahkan, perlahan2, ubii jg sdh mulai ikut berdendang. Dan nanti, Ubii jg bisa berdendang sendiri bahkan bisa main alat musik juga. Amiiinn. Trs, prestasi ubii yang gemilang, membuat ubii menjadi sosok inspiratif. Nama ubii pun digaungkan sampai ke Jepang dan didengar Doraemon. Ubii jadi sosok inspiratif bagi Doraemon. Oleh sbb itu, Doraemon memutuskan mengirim surat ucapan Happy Birthday buat ubii.

Begitu. Semoga ubii suka yak.

***

"#Giveaway3TahunUbii ini adalah kado ulangtahun Ubii yang ke-3"

Misi Rahasia untuk Samwan Spesyel

Tahun baru telah datang. Membawa serta Januari.
Sementara Januari tak datang sendiri. Ada hari-hari yang setia menemani.
Salah satu hari melambai padaku. Mengingatkan untuk bersiap-siap memutar otak. Membuat rencana. Merogoh kocek. Demi dapat meledakkan hati si samwan spesyel.
Dan
BOOM.
Ia akan jatuh hati lagi untuk yang kesekian kali.
Hahahaha.
Ya, tanggal 24 Januari nanti, adalah hari ultah suami yang ke-35. Banyak bener tu angka. Piss suami Piss. Hehe.
3 tahun yang lalu, di hari ulang tahunnya, saya memberikan hadiah kepadanya dengan cara yang berbeda. Hadiahnya sih biasa saja. Ya sekedar kaos, kemeja, terakhir sepatu kerja. Saya selipkan di antara lemari bajunya. Atau saya taruh di tas ranselnya.
Nah rencananya ultah kali ini, saya ingin memberikan kado sederhana dengan cara yang istimewa. Apakah itu?. Saya akan mengirimkan kado tersebut ke tempat suami bekerja. Pengennya sih pakek jasa pengiriman yang kirim sekarang besok udah nyampek.
Okey masalah cara sudah clear. Yang belum adalaahhh..jeng jeng jeng jeeennnggg. Kadonya. Mau ngado apa?. Kado domikado aja ya.
Ada 3 option.
1. Tas kecil slempang.
2. Sepatu kets
3. Kemeja
Sengaja saya siapkan 3 pilihan kado yang akan saya berikan ke suami. Jaga-jaga. Siapa tau dia udah duluan beli. Tadi aja sempat bilang, minggu depan, waktu maen ke kontras surabaya, dia mau singgah ke distro-distro buat berburu tas yang ia inginkan. Mak jedier. Tu kan. Baru juga saya punya rencana. Eehhh dia malah udah mau beli.
Tapi masih ada dua pilihan lagi. So santai lah ya. Kipas-kipas dulu.
Yang penting semua sudah terencana. Baik cara ngasih kadonya, kadonya apa, beli dimana, kira-kira sesuai selera dia atau tidak dan lain sebagainya. Jadi mendekati hari H. Tinggal di eksekusi aja. Beres.
Do'akan berhasil ya. Membuat samwan spesyel alias suami eikeh, jatuh hati lagi pada daku yang cantik nan anggun nan mempesona ini. Halah.


Kado yang Aku Inginkan


Banyak. Pengen ini. Pengen itu. Mau yang begini. Mau yang begitu. Semuanya dah. Hehehe.
Akhir tahun kemarin, sempat pengen dapat hadiah buku dari GA yang diadakan salah satu anggota KEB. Bukunya bukan buku baru. Tapi buku lawas yang ditulis Tan Malaka. Rencananya kalau menang, buku-buku tersebut akan kuhadiahkan untuk suami di hari ultahnya. Dan ternyataaaaaa..Deng Donk. Saya dapet zonk alias kalah. Hiks. Nggak jadi deh ngado suami buku favoritnya. Bakal keluar dah, nih duit tabungan sisa belanja buat beli hadiah. Hhhhhh. Dasar memang, emak-emak nggak modal. *tutup muka.
Okay. Lanjut kepada kado yang saya inginkan. Kali ini untuk saya sendiri. Apakah itu?. Hahahaaaaa. Malu rasanya mau ngomong. Rahasia aja deh. Hehehe.
Sebenarnya ini keinginan dari tahun kemarin. Tapi belum terwujud. Mudah2an tahun ini bisa ya. Amin.
Keinginan ini bermula dari pertemuan saya dengan beberapa teman semasa SMA dan kuliah. Saya melihat teman-teman saya itu, apa yaaa, nampak fresh, enak dilihat mata. Sedangkan saya, mending nggak usah dilihat. Soalnya bluurr. Gimana nggak blurr coba', kalau penampakan saya sudah seperti emak-emak beranak selusin. Padahal baru satu.
Dulu memang saya tak terlalu peduli dengan kulit, wajah, penampilan, dan lain sebagainya. Tapi makin kesana. Juga kesini (Ikut KEB). Saya merasa harus segera berbenah. Dimulai dari wajah.
Masak 2015 ini, masih kelihatan mbuluk saja. Kumus-kumus. Pengen kelihatan kinclong dikit gitu. Kayak si mami ubiii. Kinclong. Tetep cantik maksimal. *ting ting.
Ya, saya lagi pengen banget punya produk kecantikan utk facial di rmh. Bisa menghemat waktu, hemat doku, karena tak perlu ke salon. Cukup dilakukan di rmh. Betbetbetbet. Selesai.
Sayangnya produk facial yang saya inginkan itu tak dijual di sini. Maklumlah ya, bukan kota besar.
Tak jadi masalah. Di sini tidak ada. 
Di sana pasti ada. Lagipula sekarang jasa pengiriman bertebaran dimana-mana. Bahkan sudah ada jasa pengiriman yang menjangkau hampir semua pelosok negeri. 
Jadi tinggal klak klik klak klik. Ketemu. Pesan. Transfer. Dikirim. Dapet deh barang yang diinginkan.
Nah yang jadi masalah. Yang mau ditransfer itu. Itu tuuuhh. Duit duit. ;)
Gimana ya. Untuk saat ini, belum ada alokasi dana untuk merawat wajah. Dana diprioritaskan untuk merawat perut keluarga. Biar perut nggak tirus. Biar nggak di juuuss-jusss (red: disuntik). Dan satu lagi untuk memenuhi kebutuhan si kecil.
Tapi saya optimis, tahun ini, insyaAllah keinginan saya mendapatkan kado produk facial, dapat terwujud. *rayu suami lebih giat.
Jadi tahun ini, wajah saya akan terlihat bersih, nggak kumus-kumus, nggak terata'en, kinclong. Seperti itu tuh, kembaran saya, mbak Revalina S. Temat. Hehe. Piss.


Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...