Showing posts with label Pelajaran Berharga. Show all posts
Showing posts with label Pelajaran Berharga. Show all posts

7 Hal yang Perlu Dilakukan Orangtua Sebelum Anak Kembali Sekolah Tatap Muka


Freepik

Mamis, kira-kira 10 bulan sudah kita menghadapi Corona. Pasti ada rasa lelah, bukan? Tapi mau bagaimanapun lelahnya, kita harus tetap semangat menghalau Covid-19 sampai benar-benar Covid-19 dinyatakan bubar jalan (terutama) dari negeri kita tercinta Indonesia. Semoga, sesegera mungkin. Aamiin

Baca juga: Covid-19

Nah, dalam kurun waktu selama itu, pasti ada begitu banyak perubahan dalam hidup kita. Kalau bagi aku, perubahan yang paling terasa sih soal isi dompet hehe. Yangmana sebelum pandemi, dompetku didominasi oleh gambar Djuanda Kartawidjaja. Lalu saat pandemi begini dompetku didominasi oleh gambar Tuanku Imam Bondjol, beberapa Frans Kaisiepo juga Sam Ratulangi Hahay. Perubahan isi dompetku ini terjadi karena tempat suami bekerja serta usaha sampingan ku sebagai seorang freelancer writer dan penjual baso aci juga terdampak pandemi Covid-19.



Sedih nggak? Awalnya sedih tapi lama-lama mah nggak. Buat apa juga sedih lama-lama, nggak ada untungnya, ya kan? Iyup.

Trus ada lagi perubahan lainnya yakni yang biasanya bekerja di kantor, sejak pandemi, berubah menjadi bekerja di rumah atau dikenal dengan work from home (WFH). 

Merdeka.com

Anak-anak juga tidak lagi sekolah tatap muka melainkan sekolah online saja. Apa lagi ya? Eemmm ... Masih banyak yang lainnya.

Detik - Edi Wahyono

Mamis, untuk perubahan lokasi kerja dan diberlakukannya sekolah online, aku bersyukur dengan hal itu. Aku tidak bisa membayangkan jika suami tidak WFH dan anak tetap sekolah tatap muka di pada pandemi covid-19 begini. Aku pasti diserang rasa khawatir, rasa cemas, juga rasa takut suami atau anak terpapar Covid-19. Dudududuuhhh...naudzubillah.

Soal aku yang harus menjadi guru dadakan untuk anakku, pun rasanya jadi tak masalah. Rempong, sih, repot juga kewalahan itu pasti. Apalagi mengajar anakku yang tipe gaya belajarnya kinestetik yang butuh effort banget. Tapi nggak apa-apalah daripada aku diterpa rasa khawatir karena melepas anakku pergi sekolah semasa pandemi begini. 


Lalu, beberapa waktu lalu aku mendapatkan informasi dari pihak sekolah bahwa kemungkinan sekolah tatap muka akan dimulai di  awal tahun 2021. Aku kaget donk dengan informasi itu. Bagaimana nggak kaget, lawong pandemi Covid-19 aja belum kelar, eeee sekolah tatap muka mau dimulai aja. Please jangan dooonkkk.

Mungkin, untuk sekolah sekolah yang benar-benar bisa menerapkan protokol kesehatan, dan benar-benar berkomitmen melindungi anak didik dari Covid-19, tidak jadi masalah jika memulai sekolah tatap muka di awal tahun 2021. Tapi bagi sekolah yang tidak bisa melakukan hal di atas, menurutku, lebih baik untuk tidak melaksanakan sekolah tatap muka. Karena apa? Berisiko jadi klaster baru euy. Iya, tho?

Aku sempat uring-uringan dengan informasi tersebut. Aku bahkan sudah berniat menemui kepala sekolah untuk mengkonfirmasi kabar tersebut sembari meminta izin agar anakku tetap bersekolah di rumah minimal sampai Covid-19 tidak jadi pandemi. Iya, aku sudah berpikir ke arah sana tapi akhirnya nggak jadi setelah aku mendengarkan konfirmasi langsung dari pak Menteri Nadiem Makarim bahwa tidak ada paksaan untuk memilih sekolah tatap muka daripada sekolah online. Jika orangtua memilih sekolah online, maka sekolah pun harus mengizinkannya.  Pyuuuhhhh... Syukur deh Alhamdulillah.

Mamis, bagiku, apa yang terjadi di atas adalah sebuah kode, sebuah pertanda bahwa sudah seharusnya orangtua perlu melakukan beberapa hal sebelum melepas anak kembali sekolah tatap muka. Terlepas dari masih ada atau sudah berakhirnya pandemi Covid-19.

7 Hal yang Perlu Dilakukan Orangtua Sebelum Anak Kembali Sekolah Tatap Muka

1. Senantiasa Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak.


Ini paling penting yakni senantiasa menjaga daya tahan tubuh anak. Dengan daya tahan tubuh yang tangguh akan membuat anak tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit. Caranya dengan memberikan nutrisi sesuai kebutuhan anak. 

2. Beri pemahaman dasar pada anak tentang Covid-19.

Ada banyak informasi terkait covid-19. Namun aku sebagai seorang ibu membuat definisi covid-19 menjadi lebih sederhana agar anakku yang masih kelas 2 sekolah dasar paham dengan penjelasanku. Seperti ini, Covid-19 itu virus yang berbahaya. Kalau terkena virus covid-19, membuat susah bernafas.  Jadi agar tidak terkena virus ini, caranya adalah dengan  harus mempraktekkan protokol kesehatan. Kalau ada yang bersin atau batuk, segeralah menjauh dan sebagainya. 

Cara lain yang aku gunakan yakni memberikan buku tentang covid-19 pada anakku. Salah satunya seperti buku yang ada di aplikasi let's read berikut ini. 


7 Hal yang Perlu Dilakukan Orangtua Sebelum Anak Kembali Sekolah Tatap Muka

Baca juga: baca dan download buku anak gratis di Let's Read

3. Latih anak menerapkan protokol kesehatan.

7 Hal yang Perlu Dilakukan Orangtua Sebelum Anak Kembali Sekolah Tatap Muka

Sejak daerah tempat tinggalku mulai ada yang terkena covid-19, aku sudah mulai menerapkan protokol kesehatan Covid-19 pada keluarga kecilku. Alhamdulillah semua mau menerapkannya. Bahkan sekarang keluarga kecilku sudah terbiasa dengan protokol kesehatan. Sekarang, kemana-mana selalu pakai masker, dan bawa hand sanitizer atau rajin cuci tangan pakai sabun.

Oya salah satu cara yang aku gunakan untuk mengenalkan hingga membuat anakku ingat dengan bagian bagian dari protokol kesehatan adalah mengajaknya bernyanyi lagu "Ingat Pesan Ibu" yang dinyanyinya oleh grup band Padi Reborn. 


7 Hal yang Perlu Dilakukan Orangtua Sebelum Anak Kembali Sekolah Tatap Muka
YouTube Padi Reborn


4. Survey ke sekolah.

Mengetahui kondisi lingkungan sekolah secara langsung di masa pandemi begini amat penting, bagiku. Agar aku tahu seperti apa dan bagaimana kesiapan sekolah sebelum mulai tatap muka mulai dari peraturan di sekolah terkait pandemi Covid-19, pengaturan posisi duduk di kelas, ketersediaan tempat untuk mencuci tangan dan sebagainya.

5. Koordinasi dengan pihak sekolah.

Orangtua juga perlu melakukan koordinasi dengan pihak sekolah. Agar orangtua tahu apa yang perlu dilakukan untuk mendukung usaha sekolah dalam menghalau Covid-19 di sekolah jika pembelajaran tatap muka benar-benar dilaksanakan.

6. Mempersiapkan benda-benda penting yang akan dibawa anak ke sekolah.

Biasanya, kalau sekolah, anak hanya membawa perlengkapan sekolah dan kadang juga kotak bekal serta botol minum. Namun, karena tengah pandemi, maka yang perlu dibawa ke sekolah jadi bertambah seperti masker, hand sanitizer, face Shield, tisu, dan sebagainya. Jadi orangtua perlu mempersiapkan itu semua di rumah.

7. Vaksin virus covid-19.

Ini yang paling dinanti-nanti oleh semua orang di banyak negara yakni kehadiran vaksin virus covid-19. Demikian juga dengan.  masyarakat Indonesia. Menanti banget kalau aku mah.

Ini sebagai salah satu ikhtiar agar terhindar dari virus covid-19. Ikhtiar lainnya ya tetap jaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan. Jadi misalkan kalau vaksin virus covid-19 sudah ada, aku mau banget mendapatkan vaksin tersebut. Sayangnya, aku dan kamu Mamis belum bisa mendapatkan vaksin covid-19, yak. Semoga segera deh, ya. Aamiin

Etapi kemarin, aku nonton berita di tv. Katanya vaksin Sinochem virus covid-19 sudah tiba di Indonesia. Waaahhh, aku langsung berbunga bunga juga bersyukur Alhamdulillah donk. Sayangnya, aku cuma nonton sekilas soal berita itu. Karena keburu rempong di kedai.

Trus pas luang, aku mencoba mencari berita tentang vaksin Covid-19 di Halodoc. Iya, aku memang kalau cari informasi atau referensi tentang kesehatan jiwa juga raga di Halodoc. Soalnya pembahasan kesehatan di Halodoc itu lengkap. Ditambah lagi artikel artikel di Halodoc ditinjau langsung oleh para dokter yang memang ahlinya di bidang kesehatan.

Adapun informasi yang aku dapatkan di Halodoc bahwa Vaksin Sinochem virus Covid-19 memang sudah tiba. Namun belum bisa langsung dipakai melainkan perlu beberapa tahapan lagi untuk akhirnya bisa disuntikkan pada masyarakat. Baiklah, aku setia menanti sampai akhirnya vaksin virus covid-19 siap digunakan untuk memvaksin masyakarat negeri ini.

Jadi seperti itu hal-hal yang aku persiapkan sebelum anak kembali sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19 yang belum juga pergi dari bumi Pertiwi ini. Tapi mau aku sih tetap, Mamis. Aku mau anakku sekolah online saja sampai pandemi benar-benar usai.

Mamis, kita memang masih harus terus berjuang untuk menjaga diri sendiri juga keluarga terutama dari virus covid-19. Semoga perjuangan kita untuk menghadapi dan menghalau virus covid-19 ini segera berakhir dengan happy ending ya, Mamis. Aamiin.



Jika Aku Menjadi Seorang Pemimpin, Ini yang Aku Lakukan untuk Indonesia

 



Teman, sudahkah kamu tahu kondisi hutan saat ini? Kalau kamu ingin tahu soal itu, aku sarankan untuk mencari informasi tersebut di Golongan Hutan bisa melalui Website, atau media sosialnya Golongan Hutan.


FYI, Golongan Hutan adalah gabungan berbagai organisasi masyarakat bidang lingkungan yang mengajak anak-anak muda Indonesia untuk bangga pada kehebatan hutan kita dan ikut serta menjaga kelestariannya.


Ketua MPR, Bamsoet, di detikcom, memaparkan jumlah pemuda dari data BPS. Saat ini, jumlah pemuda , dengan rentang usia 16 sampai sebanyak 64 juta jiwa. Ini jumlah yang cukup besar dan diprediksi akan semakin bertambah.


Nah, aku jadi membayangkan jika peran generasi muda di masa depan ikut melakukan hal yang sama seperti Golongan Hutan dengan jumlahnya yang begitu banyak, tentu akan membuat bumi Pertiwi jadi hijau royo royo adem lan tentrem. Oleh sebab itu, aku mendukung penuh serta mendo'akan keberhasilan Golongan hutan untuk mewujudkan misinya.


Salah satu bentuk dukunganku pada Golongan Hutan yakni dengan menjadi follower Instagram Golongan Hutan. Alasan lain tentu saja Golongan Hutan sebagai salah satu sumber informasi bagiku terkait hutan, kondisi lingkungan, dan sebagainya. 


Nah yang tak kalah penting, dengan menjadi follower Golongan Hutan, gairah atau semangatku untuk turut serta menjaga bumi termasuk didalamnya menjaga lingkungan juga keinginan untuk turut serta melestarikan hutan negeri ini, makin tumbuh subur. Bahkan, saat ini mendorongku untuk berani memimpikan sesuatu yang sekiranya bisa menularkan, menumbuhkembangkan rasa peduli akan kondisi hutan, lingkungan, bumi, pada banyak orang.


Dari kbr.id, Deputi MenLH Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Ilyas Asaad mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup (KemenLH) mencatat, tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hanya 57 persen. Dilihat dari informasi ini, dapat dikatakan bahwa masih banyak orang yang menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap lingkungan hidup. Tentu hal ini sangat memprihatinkan mengingat kondisi lingkungan, kondisi hutan, kondisi bumi Pertiwi yang (nampaknya) saat ini semakin babak belur.




Inilah yang menjadi latar belakang mimpiku itu, bahwa aku ingin sekali melakukan sesuatu yang sekiranya bisa meningkatkan jumlah orang yang peduli dengan lingkungan hidup, dengan hutan, dengan bumi Pertiwi.

Jika Aku Menjadi Seorang Pemimpin, Ini yang Aku Lakukan untuk Indonesia 

Mimpi yang aku maksud adalah mimpi menjadi seorang pemimpin. Menurutku, dengan menjadi seorang pemimpin, minimal, aku bisa mengajak orang-orang yang aku pimpin untuk turut serta menjaga lingkungan. Syukur-syukur jika ajakan ku tersebut malah memunculkan kesadaran mereka untuk turut serta menjaga kelestarian hutan, lingkungan, bumi pertiwi. Karena, menurutku, semakin banyak yang peduli, maka semakin panjang umur kelestarian hutan, lingkungan, dan bumi pertiwi.


Bukan, aku bukan ingin menjadi pemimpin negara ini. Aku tak bermimpi setinggi itu. Aku tahu dirilah ya. Aku sadar dengan kemampuanku sendiri yang hanya memiliki bekal pengetahuan dan pengalaman menjadi seorang ibu dan pendidik.


Menumbuhkan Rasa Peduli Lingkungan pada Anak Usia Dini melalui Pendidikan di Indonesia



Misiku menjadi seorang pemimpin sekolah atau kepala sekolah adalah menumbuhkan rasa peduli hingga mau turut beraksi menjaga lingkungan dan peduli pada kelestarian hutan. Menurutku memberikan pemahaman tersebut, alangkah baiknya apabila dimulai sejak usia dini. Apa yang didapatkan anak pada usia dini, akan menjadi bekal di masa depannya. Bekal ini akan menjadi pegangan baginya salah satunya saat ia tiba dan menjalani peran generasi muda. Nah, untuk mewujudkan hal tersebut maka aku, sebagai pemimpin sekolah, akan memberikan pendidikan tentang lingkungan pada anak-anak didik di sekolahku.


Ada pepatah yang mengatakan bahwa belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu. Susah, memang, karena butuh ketelatenan namun tak masalah sebab hasilnya begitu menawan. Jika anak paham dengan apa yang diajarkan di masa-masa ini, anak tidak akan mudah lupa.


Di samping itu, masa usia dini juga disebut sebagai golden age, dimana pada masa tersebut otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Pada masa ini juga perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Dengan fakta seperti ini maka dapat dikatakan bahwa menumbuhkan karakter positif berupa rasa peduli, rasa ingin menjaga, serta rasa cinta akan lingkungan sejak usia dini merupakan langkah yang tepat.


Usaha untuk Menumbuhkan Rasa Peduli Lingkungan pada Anak Usia Dini

Untuk menumbuhkan rasa peduli, rasa ingin menjaga, serta rasa cinta akan lingkungan dan peduli pada kelestarian hutan pada anak usia dini tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab anak bukan kertas kosong. Anak memiliki kesukaan sendiri, ketertarikan sendiri. Orangtua, guru, orang dewasa tidak bisa memaksakan kehendak sesuka hati pada mereka. Jadi jika ingin membuat mereka mau menoleh, mau mendengarkan, mau mengikuti apa yang kita mau, maka yang harus dilakukan adalah dengan menarik perhatian mereka terlebih dahulu, lalu kita berikan pemahaman secara perlahan sampai mereka paham.


Berdasarkan pengalamanku menjadi ibu, cara yang paling ampuh untuk menarik perhatian mereka apalagi kalau bukan mengajak mereka melakukan hal yang menyenangkan salah satunya yakni aktivitas bermain sambil belajar atau yang lebih dikenal dengan metode bermain sambil belajar.




Aktivitas bermain ini sendiri dapat menghadirkan rasa senang pada anak. Jika anak merasa senang, maka hormon-hormon yang keluar, yaitu dopamin, serotonin, endorfin, itu yang membuat anak jadi lebih semangat dan atentif.




Kalau sudah begini, kita bisa dengan mudah mengajarkan, hingga memberikan pemahaman pada mereka termasuk menumbuhkan rasa peduli, rasa ingin menjaga dan rasa cinta pada lingkungan.


Bersyukur sekarang sudah banyak pilihan aktivitas bermain yang bertemakan lingkungan seperti bermain dengan menggunakan game board Ecofunology dan sebagainya. Permainan-permainan ini pun sudah terbukti mampu memberikan pengetahuan terkait dengan menjaga lingkungan.


Aneka Media Belajar untuk Menumbuhkan Rasa Peduli Lingkungan melalui Pendidikan pada Anak Usia Dini


Nah, aku sendiri punya beberapa permainan yang bertemakan lingkungan. Permainan ini aku pakai untuk menumbuhkan rasa peduli, dan rasa ingin menjaga lingkungan pada anak-anakku.

1. Media belajar berupa Mainan untuk Mengenal Jenis Sampah.

Dari beritagar.id, Dini Trisyanti, pendiri dan juga peneliti Sustainable Waste Indonesia (SWI), mengatakan bahwa sebenarnya sekitar 90 persen masyarakat Indonesia sadar bahwa ada persoalan terkait sampah, akan tetapi aksi nyata dalam menyikapi keadaan ini masih nihil. Kesadaran akan pengelolaan dan kepedulian terhadap sampah masih sangat rendah.






Nah, berdasarkan hal ini, aku membuat mainan tentang memilah sampah. Tujuannya tentu saja untuk memberikan pengetahuan pada anak tentang jenis-jenis sampah. Harapanku dengan hal ini anak dapat mempraktekkannya di sekolah, di rumah, hingga dimanapun mereka berada. 





2. Media belajar berupa Mainan Mengetahui Manfaat Menanam Pohon.



Pengetahuan ini penting diberikan pada anak usia dini. Anak akan tahu begitu banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari menanam pohon. Dengan melakukan ini, aku berharap dapat menumbuhkan kepedulian mereka pada kelestarian pohon baik pohon-pohon yang ada di lingkungan tempat tinggal hingga hutan.






Lebih jauh, rencanaku lagi, nih, permainan-permainan di atas akan aku perbanyak dan aku bagikan ke setiap anak didik. Sehingga mereka juga bisa memainkannya di rumah bersama keluarga. Harapanku, dengan melakukan ini, dapat memunculkan rasa peduli dan keinginan untuk turut menjaga lingkungan pada orangtua hingga keluarga anak-anak didik di sekolahku. Kalau sekolah yang lain mau, juga boleh. Untuk semuanya lah. Sehingga akan banyak bermunculan keluarga-keluarga yang peduli pada lingkungan. Duh, bayangin aja rasanya aku seneng banget.




Lagi, aku juga berencana melakukan beberapa aktivitas lain. Rencanaku ini terinspirasi dari teori belajar yang dikemukan oleh Hebb seorang pakar neurologis. Hebb mengatakan bahwa intelegensi (kecerdasan) berasal dari pengalaman, dan karenanya tidak ditentukan secara genetik. Jadi kalau aku ingin memunculkan kecerdasan anak didikku, dalam hal ini memunculkan kecerdasan naturalis yang merupakan salah satu kecerdasan majemuk yang dicetuskan oleh Howard Gardner, maka aku harus memperkaya pengalaman mereka, bukan? Yup, Aku akan melakukan itu.


Nah, beberapa pilihan pengalaman yang rencananya akan aku berikan pada anak didikku nanti yakni sebagai berikut.


1. Menonton film tentang lingkungan

Menurut Ahmad Sabri dalam buku HM. Musfiqon, menggunakan media film dalam pembelajaran memberikan beberapa manfaat antara lain:  
Mengembangkan pikiran dan pendapat siswa, menambah daya ingat pada pelajaran, mengembangkan minat dan motivasi belajar, memberikan gambaran pengalaman yang lebih realistis dan sebagainya.

Beruntung sekarang ada begitu banyak film anak bertemakan lingkungan. Salah satunya Doraemon and The Green Giant Legend, dan lain-lain.


Wikipedia

2. Bernyanyi tentang lingkungan.

Bernyanyi adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi siapa saja, anak-anak hingga orang dewasa. Bernyanyi juga mempermudah kegiatan menghafal. Karena mempermudah menghafal maka proses menghafal pun bisa jadi lebih cepat dan tahan lama. Nah, dengan menggunakan metode bernyanyi ini, kita dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman pada anak tentang lingkungan. Harapan tentu saja agar ia paham juga ingat dengan materi yang diajarkan padanya.

Ada banyak lagu anak bertemakan lingkungan seperti lihat kebunku karya Ibu Soed, Menanam jagung karya Ibu Soed juga dan lain sebagainya.


3. Memberikan buku bergambar tentang lingkungan. 

Bagi anak dengan gaya belajar visual, buku bergambar dapat memberikan kemudahan dalam memahami materi yang dijelaskan oleh pendidik. Di samping itu juga, buku bergambar apalagi yang full color, selalu berhasil menarik perhatian anak. Anak senang melihat warna warni di buku bergambar hingga gambar animasi animasi lucu yang ada di buku bergambar.

4. Mendongeng 

Mendengarkan dongeng adalah salah satu aktivitas yang disukai anak-anak. Aktivitas ini selalu berhasil menarik perhatian anak karena ceritanya, ekspresi pendongengnya, hingga penggunaan alat pendukung misalkan boneka. Di samping itu, aktivitas mendongeng juga memiliki banyak manfaat salah satunya yakni meningkatkan daya ingat, juga imajinasi pada anak.

Nah, aku berharap dengan cara ini anak makin paham dengan materi yang diajarkan.


5. Eksplorasi

Setelah mendapatkan materi bertemakan lingkungan, maka selanjutnya yakni mengajak anak didik untuk melakukan eksplorasi seperti eksplorasi memilah-milah sampah, bercocok tanam, memetik hasil kebun, hingga melakukan study tour.

Eksplorasi sendiri memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Anak yang mendapatkan kesempatan untuk melakukan eksplorasi akan memperoleh manfaat berupa kaya pengetahuan, banyak pengalaman, kreatif, percaya diri, dan mandiri.


Nah, aktivitas-aktivitas yang tersebut tidak dilakukan sekali dua kali saja. Melainkan berulang-ulang. Melakukan pengulangan merupakan hal yang penting dalam pembelajaran. Karena dengan melakukan pengulangan dapat mempermudah anak untuk mengingat apa yang diajarkan pada mereka.  Sebagaimana pendapat 
N. Cabaroglu et al (2010) yang bilang kalau sebuah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang lebih cepat diingat dalam otak.

Akhir kata, aku berharap usaha yang aku lakukan ini, ikhtiar yang sudah semaksimal ini, nantinya dapat memberikan hasil yang maksimal pula berupa terbentuknya karakter positif anak yang cinta lingkungan, yang peduli lingkungan, dan mau melakukan aksi nyata seperti menjaga lingkungan serta melestarikan hutan.


Seperti itulah kiranya yang akan aku lakukan jika aku menjadi seorang pemimpin, Teman. Mohon bantuan do'anya yak. Do'akan mimpiku ini tercapai. Aamiin. 

Terima kasih banyak, sebelumnya. Do'a yang baik  akan kembali pada kamu, Teman, selaku yang melantunkannya.

Dah, terlepas dari itu, aku selalu berharap dan senantiasa berdo'a semoga lingkungan tempat tinggal kita, hutan-hutan di bumi Pertiwi tercinta, semakin membaik terus membaik dan baik baik baik. Semoga seiring berjalannya waktu, makin banyak orang yang peduli dengan lingkungan, dengan hutan, dengan alam. Semoga terwujud, segera, aamiin. 

***

Referensi:
Hergenhahn, B.R. Olson, H. Mattew. 2010. Theories of Learning. Jakarta:Kencana    media group
Musfiqon, H.M. (2011). Pengembangan media dan sumber pembelajaran.
Sidoarjo: PT. Pustakaraya.
Detik(dot)com
Beritagar(dot)id

Kontemplasi Webinar IIDN dan IM3Ooredoo: Memenangi Lomba Blog

 

Kalah Lomba Blog Bertubi-tubi


Dramatis ya, subjudulnya? 

Tapi, itu fakta, sih. Itu yang memang saya alami. Kalah Lomba Blog Bertubi-tubi. Kasihan sekali. 
😅

Namun, setelah saya mengikuti kelas yang diadakan oleh IIDN juga IM3Ooredoo, kekalahan lomba blog bertubi-tubi yang saya alami itu, tidak lagi terasa menyedihkan, melainkan rasanya menjadi hal yang wajar. Lah, kok gitu?


Di kelas IIDN Sabtu lalu, mbak Widyanti Yuliandari, yang merupakan ketua IIDN sekaligus pemateri, berbagi pengalamannya mengenai apa saja yang mbak Wid lakukan dan upayakan untuk memenangi lomba blog. FYI, mbak Widya ini langganan juara lomba blog, lho.




Ternyata, usaha yang dilakukan mbak Wid dalam menggarap sebuah artikel yang akan ia ikutkan lomba blog itu benar-benar totalitas. Warbiasak Khan Main usahanyaaaaa.


Kontemplasi di Webinar Terakhir IIDN dan IM3Ooredoo: Memenangi Lomba Blog, Tahu Sebab Kalah Lomba Blog Bertubi-tubi.


Saya lalu memindai diri saya sendiri. Saya bermonolog dengan diri saya sendiri. Saya bertanya apakah saya sudah melakukan upaya seperti apa yang mbak Wid lakukan? Ataukah tidak? Mari cek, yuk.


  • Mulai dari memilih lomba yang mau diikuti. 
Tidak semua lomba blog yang mbak Wid ikuti. Rata-rata lomba blog yang diikuti tidak jauh dari niche blognya. 

Bagaimana dengan saya?
Sama, tidak semua lomba blog saya ikuti. Sadar diri, tidak menguasai materi dan bukan Niche blog juga.

  • Durasi pengerjaan lomba blog.
Setelah memilih lomba blog yang mau diikuti, mbak Wid lalu menyimpan informasi tersebut ke dalam file khusus. Ini ia lakukan agar ia tidak lupa dengan lomba blog yang ingin ia ikuti. 
Durasi waktu pengerjaan blogpost untuk lomba cukup lama bahkan ada yang mencapai 1 bulan. Kata mbak Wid, ia butuh waktu untuk 2 Minggu untuk cari ide, cari referensi, riset-riset juga. Setelah ia paham betul dengan materi, referensi-referensi, juga riset-riset sederhana yang dilakukan, baru kemudian ia jadikan tulisan. Terakhir, mbak Wid melengkapi tulisan dengan infografis dan sebagainya. Jadi SKS tidak ada dalam kamus mbak Wid. 

Bagaimana dengan saya?
Mengerjakan mendekati dateline. SKS di lomba yang ini, lomba yang itu, semuanya SKS. Wadidawlah. 😅

  • Menentukan ide tulisan yang akan diikutkan lomba blog. 
Ini unik. Jadi untuk menentukan ide tulisan, mbak Wid mencari irisan antara dirinya sendiri dan tema dari lomba blog tersebut. Namun, tak cukup sampai di sini, mbk Wid juga melakukan riset, lho, untuk menemukan ide tulisan. Risetnya pun bukan hanya di artikel-artikel yang ada di laman google, karena ini bisa membuat tulisan jadi tidak unik, kata mbak Wid. Sedangkan mbak Wid menyukai yang unik atau anti mainstream. Jadi biar unik, biar beda, mbak Wid cari referensi di jurnal ilmiah. Mantul betul nggak, tuh? Anti mainstream ini. 

Kalau saya? 
Sama, cari irisan juga antara diri sendiri dengan tema lomba blog. Tapi ya, gitu. Mainstream euy hasil tulisan saya, donk donk donk. 😅
Menengok dari cara cari ide, cara cari referensi ala mbak Wid, pantas saja tulisan saya jadi mainstream. Lawong nyari referensinya hanya di halaman 1 google. 🤣

  • Cek tulisan dan syarat ketentuan lomba blog. 
Kata mbak Wid, ia sering sekali typo. Oleh sebab itu, ia selalu mengecek kalimat di tulisan yang ia buat, di infografis, dan sebagainya. Mbak Wid juga berhati-hati soal memenuhi syarat dan ketentuan lomba blog. Tidak boleh ada yang terlewat. 

Bagaimana dengan saya?
Karena tulisan baru selesai menjelang deadline, walhasil jadi abai dengan kata-kata yang typo, tidak sesuai KBBI, dan sebagainya. Fokus perhatian pada syarat dan ketentuan yang berlaku serta sinyal internet yang kadang tak bersahabat di detik-detik deadline lomba. Ya Allah, mak endredeg rasaneee, kuatir artikelku ora katut .
😅

  • Mempromosikan tulisan yang diikutkan lomba. 
Mbak Wid memaksimalkan media sosial yang dimiliki. Setiap tulisan yang ia ikutkan lomba selalu ia share di setiap media sosial miliknya. Mbak Wid juga merespon setiap pengunjung yang meninggalkan komentar di tulisan yang ia ikutkan lomba baik di blog maupun di media sosialnya. 

Bagaimana dengan saya? 
Apalah apalah. 😅



Dah, dari poin-poin di atas, saya jadi paham mengapa selama ini saya kalah lomba blog bertubi-tubi. Lawong usahanya cuma ngunukui, cuma begitu saja. Jadi wajar kalau saya kalah lomba blog sampai bertubi-bertubi. Bertubi-tubi gigit jari, ya? Iyaaaa, hahay.


Mengoptimalkan Peluang Dunia Blog.




• Memenangkan lomba blog.

Kemudian setelah saya dapat ilmu dan pencerahan dari Webinar yang diadakan IIDN juga IM3Ooredoo lalu berkontemplasi, saya pun memutuskan untuk segera berbenah. Saya mau memperbaiki cara atau langkah-langkah yang saya lakukan saat ikut lomba blog lagi suatu hari nanti. Syukur-syukur kalau bisa seperti cara-cara yang dilakukan mbak Wid. Tapi, meskipun saya sudah melakukan langkah-langkah seperti yang dilakukan mbak Wid, saya tetap harus memasang legowo mode on. Karena apa?


• Dapat Job Nulis

Kata mbak Wid, kalaupun sudah berupaya maksimal, namun hasilnya tetap tidak menjadi pemenang, jangan baper apalagi sampai bermuram durja, legowo-lah. Toh, masih ada hal lain yang secara otomatis bisa didapatkan dengan mengikuti lomba blog, seperti traffic blog jadi meningkat, tulisan berkualitas di blog makin bertambah, isi blog tidak dipenuhi dengan suara hati seorang istri eh curahan hati seorang istri maksudnya, dan boom-nya nih, dapat mendatangkan job untuk blogger macam saya. Btw, Saya suka sekali yang bagian boom-nya ini, lho. Jadi kalau teman-teman punya job, ajak-ajak saya ya.

😍


Berbagi Informasi

Yup, ini juga termasuk mengoptimalkan dunia blogging yakni bisa berbagi informasi yang kita dapatkan kepada para pengunjung blog. 


Mulai Berusaha Mengoptimalkan Dunia Blog




• Buat Banyak Blogpost yang Berkualitas

Sekarang, saya sudah mulai mempraktekkan ilmu yang saya peroleh dari Webinar IIDN dan IM3Ooredoo. Saya mengawalinya dengan membuat blogpost-blogpost untuk update blog yang mana dalam proses pembuatan blogpost tersebut, saya menerapkan beberapa langkah yang dilakukan oleh Mbak Wid dalam membuat artikel untuk diikutkan lomba. Mengapa begitu?

Saya sadar dengan kemampuan saya sendiri. Saya merasa butuh banyak berlatih agar nantinya bisa membuat blogpost yang berkualitas.


• Menggunakan Provider Seluler yang Berkualitas

Untungnya, dalam proses latihan saya ini, saya ditemani dengan IM3Ooredoo. Ya, saya pengguna IM3Ooredoo sejak dulu kala. Lebih tepatnya sejak 2008. Alasan saya memilih memakai IM3Ooredoo dulu, karena pas di kantong mahasiswa, banyak bonus SMS juga bonus telfon. Jadi komunikasi sama orangtua juga cem-ceman (yang akhirnya jadi suami) lancar jaya, yihaaa. Kalau dihitung-hitung nih, saya menggunakan IM3Ooredoo sudah lebih dari 12 tahun dan masih terus berlanjut.


Iya, rasanya, tidak ada keinginan untuk berhenti menjadi pengguna IM3Ooredoo. Selain karena saya memang tipe-tipe setia (ahay), saya sudah merasakan banyak manfaat selama saya menggunakan IM3Ooredoo ini. Ditambah lagi, IM3Ooredoo ini suka berinovasi. Ada saja inovasinya untuk para penggunanya.


Inovasi IM3Ooredoo terbaru yakni IMPreneur.

Inovasi baru dari IM3Ooredoo yakni paket IMPreneur.
IMPreneur ini khusus yang diciptakan untuk para pelanggan IM3Ooredoo, terutama pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM (small medium enterprise/SME) di Indonesia yang ingin memberikan kemudahan komunikasi bagi karyawannya. Kemudahan tersebut berupa pemberian kuota, nelpon ke operator lain dan juga kuota bisnis kepada karyawannya. Kuota bisnis ini sendiri meliputi Instagram, Facebook, Whatsapp, Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Traveloka, Ovo, Gopay dan Dana. Nah, pemberian kuota ini bisa dibagikan hingga ke 25 orang karyawan.

Untuk paketnya sendiri terdiri dari 3 paket :
Paket Max (320 GB) dengan 300 GB kuota utama - 20 GB kuota aplikasi
Paket Pro (130 GB) dengan 120 GB kuota utama - 10 GB kuota aplikasi
Paket Fit (65 GB) dengan 60 GB kuota utama - 5 GB kuota aplikasi


Menarik, bukan? Yup. Untuk informasi yang lebih lengkap, kunjungi saja website https://indosatooredoo.com.


Saya sendiri tertarik dengan IMPreneur ini. IMPreneur ini bisa saya gunakan untuk mengoptimalkan blog saya dengan cara belajar bersama kawan-kawan blogger lainnya yang juga memiliki jalan ninja eh tujuan yang sama maksudnya. Ah, bayangannya aja seru, deh kayaknya.


Nah, itu sekilas info mengenai inovasi terbaru dari provider favorit saya.


Dah, saya merasa beruntung karena bisa belajar. Saya bisa memperoleh ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan saya di dunia bloging, secara gratis pula. Saya senang sekaligus bersyukur Alhamdulillah. Karena Allah memberikan kemudahan bagi saya untuk mendapatkan ilmu yang nantinya mungkin bisa menjadi salah satu pintu rejeki bagi saya, rejeki yang bisa membantu mewujudkan mimpi saya untuk membangun sebuah sekolah gratis yang berkualitas. Mau banget, Ya Allah.


Untuk IIDN
Akhir kata, saya berharap semoga apa yang dilakukan IIDN, yakni memberikan ilmu yang sebermanfaat ini, yang didukung oleh im3Ooredoo tentunya, tidak berhenti sampai disini. Saya berharap masih ada lagi webinar-webinar lainnya dari IIDN, lagi, lagi, lagi, dan seterusnya. Aamiin ya robbal'alamiin.

Terima kasih banyak, IIDN juga im3Ooredoo. Semoga IIDN semakin bersinar terang, layaknya sinar mentari. Sunlight like a diamond, IIDN.

***

 














Covid-19, Akhirnya Datang Menyapa Indonesia

Sejak covid 19 menghampiri Wuhan Cina dan beberapa negara lainnya, aku sudah komat kamit melantunkan do'a semoga tak sampai di Indonesia. Sembari berdo'a, berkali kali aku meyakinkan diri sendiri bahwa covid 19 tidak akan sampai di sini.
"Ah, geografisnya kan beda"
"Nggak lah, karakter masyatakatnya juga beda"
"Di sini tahan banting alias kebal kebal koq orangnya".

Lalu, begitu dikabarkan ada 1 wni yang positif covid 19, keyakinanku ambyar seketika.

Khawatir? Iya. Khawatir negeri ini nggak mampu melawan covid 19. Mengingat negara-negara maju saja kewalahan menghadapi virus ini.

Lalu, beberapa hari kemudian, berita mengabarkan, pdp positif covid 19 bertambah 2 orang.

Ya Allah.

Sejak saat itu, aku semakin intens mengikuti perkembangan covid 19 di negeri ini terutama mengenai langkah konkret yang diambil pemerintah untuk menghalau menyebarnya virus ini.

Sayangnya, tak nampak tindakan atau keseriusan pemerintah dalam menghadapi covid 19 di masa masa awal ini. Santuuuuuyyyy banget.

Salah satunya terlihat dari Indonesia masih menerima kedatangan turis, yang dilakukan hanya memperketat syarat masuk. Membuat keputusan-keputusan tindakan penanganan pun terkesan lambat.

"Kita juga agak telat menanganinya secara tepat. Minggu terakhir ini saya yakin pemerintah sudah mengetahui masalah dan menjalankan prosedur," ujarnya dalam program Mata Najwa yang disiarkan langsung di Trans 7, Rabu (18/3/2020) malam.

Ah iya, benar kata pak JK, Indonesia tidak siap dengan kedatangan virus covid 19 alias corona ini.

Mangkel? Iya.
Jembek? Tentu.
Geregetan? Pasti.

Tapi untuk apa juga? Untuk apa punya perasaan seperti itu terhadap pemerintah. Malah berdampak negatif pada diri sendiri, bukan? Karena rasa mangkel cs itu, bakal mengundang energi negatif di diri sendiri.

Jadi yang aku lakukan adalah fokus memperkuat benteng kesehatan untuk keluarga. Lalu mendukung penuh apa yang dianjurkan pemerintah, seperti melakukan physical distancing, menggunakan masker saat keluar rumah, dan hal-hal lain yang tentunya amat sederhana. Kemudian, tak lupa untuk senantiasa berdo'a, semoga para garda terdepan (dokter, perawat, dan yang terlibat menangani covid 19) senantiasa diberikan kesehatan sama Allah. Aamiin

Dah, semoga wabah covid 19 ini segera ambyar dari muka bumi ini. Aamiin ya robbal'alamiin.

Benjolan di Payudara

Kaget, waktu pertama kali aku menemukan benjolan di sekitar payudara. Lalu khawatir, karena pikiran otomatis mengarah pada:"Duh, masa kanker payudara, ya Allah".
Kekhawatiran tersebut pun lalu menjadi lelehan air mata.

Lebay, ih.
Terserah mau dibilang apa. Kenyataanya memang aku setakut itu, sekhawatir itu, mengingat tidak sedikit wanita yang mengalami kanker payudara bahkan beberapa ada yang sampai meninggal dunia.

Aku mulai sadar akan adanya benjolan di payudaraku saat merasakan ada sesuatu yang tidak nyaman di area payudara. Aku cek, aku raba-raba, ternyata ada benjolan yang lumayan besar, kira-kira sebesar gundu alias kelereng.

Aku heran, koq bisa langsung sebesar itu, koq bisa langsung gede ukurannya, padahal kemarin-kemarin, rasanya tidak ada benjolan di payudara.

Aku cerita ke suami tentang hal ini. Respon suami adalah langsung mengajakku ke dokter kandungan. Ya, kebetulan saat itu aku tengah hamil anak pertama.

Tibalah aku di dokter kandungan. Beberapa pertanyaan aku ajukan, antara lain: "Apakah benjolan ini adalah bibir kanker payudara?" Lalu "Apa yang harus dilakukan".

Jawaban dokter begini:
Ada 2 kemungkin, bisa jadi memang bibit kanker payudara, tapi bisa jadi juga hanya  karena hormon saat hamil. Kalau benjolan itu muncul karena hormon selama kehamilan maka saat melahirkan benjolan itu akan hilang dengan sendirinya. Lalu kalau memang itu bibit kanker maka perlu dilakukan operasi. Ini bisa dilakukan setelah melahirkan.
"Jadi tunggu dulu sampai setelah melahirkan, kalau masih ada benjolan meski sudah melahirkan maka perlu diberikan tindakan lebih lanjut" kata dokter.

Tiba waktu melahirkan.
Benjolan itu masih ada.
Sebulan.
Dua bulan.
Hilang.
Jadi benjolanku ternyata benjolan yang muncul karena faktor hormon selama kehamilan. Atau yang lebih dikenal dengan nama fibroadenoma.
Alhamdulillah.

Fibroadenoma erupakan tumor jinak pada payudara yang paling sering terjadi. Fibroadenoma umumnya tidak terasa nyeri, dan jika diraba terasa bulat, padat, kenyal, dan dapat bergeser.
Tumor jinak ini paling sering dialami wanita usia 20-30 tahun. Fibroadenoma terjadi ketika tubuh membentuk jaringan kelenjar susu berlebihan. Fibroadenoma umumnya dapat hilang dengan sendirinya, tapi terkadang dapat juga menetap dan membesar, terutama saat hamil. Penyebab fibroadenoma tidak diketahui dengan pasti. Diduga fibroadenoma disebabkan karena sensitivitas yang meningkat terhadap hormon estrogen. Fibroadenoma dapat ditangani dengan operasi.

Meskipun begitu, aku tetap harus menjaga diri dari munculnya benjolan yang bisa jadi bibit kanker. Karena kanker tidak pilih-pilih mau menyapa siapa. Salah satunya menyapa wanita di kampungku, sebut saja namanya fulanita.

Awalnya fulanita ini menganggap bahwa benjolan yang ada di payudaranya adalah benjolan biasa. Ia pun tak hendak memeriksakan benjolannya ke dokter. Ia baru ke dokter saat kesehatannya mulai memburuk yang tak lain disebabkan karena benjolannya sudah berubah jadi kanker. Sempat disarankan untuk melakukan operasi. Tapi entah gimana fulanita tidak melakukan hal itu sampai akhirnya ia menghembuskan nafas. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

Ini tentu jadi pelajaran berharga. Bahwa tidak seharusnya meremehkan benjolan yang ada di payudara.

Memang, dari yang aku alami, tidak semua benjolan yang ada di payudara atau sekitarnya merupakan benjolan kanker payudara.


Dari alodokter, ada gejala berupa benjolan yang harus diwaspadai terkait kanker payudara. 
  • Terdapat benjolan atau penebalan pada payudara atau di dekat payudara, misalnya di ketiak, yang tetap terasa setelah masa haid selesai. Benjolan tidak bisa bergeser ketika ditekan atau digerakkan.
  • Terdapat area yang jelas terasa atau terlihat berbeda dibanding daerah sekitarnya, pada salah satu atau kedua bagian payudara.
  • Terjadi perubahan pada bentuk, ukuran, dan kontur payudara.
  • Terjadi perubahan pada kulit payudara atau pada puting, seperti kemerahan, cekung, berkerut, tanda-tanda peradangan, atau bersisik.
  • Keluar cairan bening atau darah dari payudara.

Akan tetapi alangkah baiknya, kita sebagai wanita tetap harus waspada dan tidak meremehkan manakala ada benjolan di payudara atau sekitar payudara. Karena dengan bersikap waspada, maka insyaAllah dapat menghalau segera yang namanya kanker payudara.

Sikap waspada akan kanker payudara dapat dilakukan dengan cara rutin mengecek payudara dengan melakukan gerakan SADARI. Caranya cukup mudah, seperti pada gambar di bawah ini.


Nah, jika menemukan benjolan di payudara atau sekitarnya, maka alangkah baiknya adalah segera berkonsultasi ke dokter. Kalau bisa lakukan mammograf atau usg payudara. Tapi alat ini masih jarang. Tidak semua daerah punya alat ini. Di tempat tinggalku juga belum ada.

Intinya, sebagai wanita, kita harus peduli dengan kesehatan sendiri. Kalau bukan diri sendiri, siapa lagi?

Selain peduli dengan kesehatan payudara sendiri, kita juga harus peduli dengan kesehatan sesama wanita. Bentuk kepedulian yang bisa kita lakukan seperti mengingatkan untuk menjaga kesehatan payudara atau melakukan SADARI, berbagi informasi terkait kanker payudara agar semakin banyak yang paham dengan kanker payudara, dan terakhir membantu orang-orang yang tengah berjuang melawan kanker payudara, terutama bagi mereka yang mungkin dalam kondisi ekonomi yang sedang sulit.

Wacoal, yang merupakan brand pakaian dalam yang diproduksi oleh sebuah perusahaan pakaian dalam asal Jepang-Wacoal Inc., menunjukkan kepeduliannya akan kanker payudara melalui pemberian bantuan bagi orang-orang yang terkena kanker payudara. Wacoal juga menfasilitasi bagi kita-kita yang ingin membantu orang-orang yang tengah melawan kanker payudara dengan menyediakan kotak donasi di Toko Wacoal. Nah, bagi kamu yang mau donasi, bisa ke toko Wacoal di daerah tempat tinggalmu.

Selain Wacoal, Blogger Perempuan juga turut menunjukkan kepeduliannya pada kanker payudara. Adapun bentuk kepedulian Blogger perempuan adalah dengan mengajak melakukan kampanye tentang Kanker Payudara yang berkolaborasi dengan Wacoal.  “Breast Cancer Blogger Perempuan Movement, in Collaboration with Wacoal

Harapannya tentu agar semakin banyak wanita yang teredukasi tentang kanker payudara. Aku, selaku anggota Blogger Perempuan, pun tertarik untuk ikut kampanye ini melalui seuprit pengalaman yang aku miliki.

Akhir kata, ingat, yuk jaga kesehatan payudara kita. Agar terhindar dari kanker payudara.

Tak Selalu Happy, Ini Momen Terbaik Saat Ramadan Kali Ini




Assalamu'alaikuuummm

Alhamdulillah, bersyukur banget, Allah masih memberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa tahun ini. Aku senang. Terlebih lagi, puasa kali ini, ada anggota baru di keluarga kecilku. Siapa lagi kalau bukan, si Baby Nuha. 

Tahun ke tahun ramadan, aku pikir selalu saja ada momen terbaik, momen yang paling berkesan. Terlepas dari apapun atau seperti apa saja momen yang terjadi, ramadan adalah bulan yang paling aku rindu, paling aku nanti, dan paling susah untuk kulepaskan pergi. Waktu sengaja kuluangkan, beberapa kegiatan sengaja kukurangi, demi bisa melewati hari hari ramadan. 

Memang, dalam setiap ramadan, pasti ada 1 atau 2 hal yang memberi kesan tersendiri, momen terbaik lah pokoknya. Begitu juga dengan ramadan kali ini. 

Bagiku, ini adalah ramadan yang beberapa kali kulalui dengan perasaan baper. Padahal sudah kuusahakan dengan menyibukkan diri dan pikiran agar tidak baper. Eee tapi masih aja baper. Baper karena ini pertama kali ramadan tanpa bareng suami alias LDM an. Berat euy. #meringis.

Akhirnya, aku ngalamin juga yang namanya LDM an. Nggak kukuh padahal ya suami pulang juga seminggu sekali hingga dua kali. Tapi, tetep saja, rasanya berat. Biasanya, hari hari, selalu ketemu, selalu bantu-bantu, momong bocah-bocah, kadang juga bantuin bersih bersih rumah. Lalu, begitu LDM an, semua pun aku kerjakan sendirian. Bersih-bersih rumah, momong bayi dan bocah. Nggak kukuh. Beneran. Jika ada yang bisa dan mampu melakukan. Sungguh, kamu super sekali. 

Kemarin aku sudah mengutarakan apa yang kurasa hingga aku bilang bahwa aku butuh bantuan agar aku nggak baper, agar aku tetap enjoy meskipun LDM an. Iya, aku butuh bantuan art. Minimal buat bersih-bersih rumah doank. Namun, suami belum mengiyakan keinginanku ini. Tapi, aku paham, kenapa suami tidak mengiyakan. Karena, penghasilan belum cukup untuk menggaji seseorang. Jadi menggunakan jasa ART bukan solusi yang tepat untuk saat ini. 

Solusi lain, agar aku nggak baper, agar aku tetap enjoy LDM an, nggak stres yang bisa saja muncul dikarenakan jenuh bosan hingga lelah karena ngurus dan momong bocah-bocah sendirian, adalah belum ada. Iya, kami belum punya solusi untuk mengatasi ini. Berharap banget semoga ada solusi di kemudian hari. Tapi harapanku yang terdalam sih, aku dan suami, nggak LDM an lagi. Doakan ya, manteman.

Ini, merasakan hal ini adalah salah satu kesan ramadan tahun ini. Yang berarti juga momen terbaik ramadan kali ini. Meskipun baper namun sarat makna. Aku pikir, pengalaman yang ku alami di ramadan ini, membuatku sadar betapa bapernya LDM an begini, paham betapa berartinya kehadiran suami di hari-hari, ada yang bantu-bantu tugasku sebagai ibu rumah tangga meskipun nggak banyak. Tapi minimal ada rasa aman karena suami tak jauh dari rumah. Belajar tangguh di depan bocah-bocah padahal aslinya hati melow baper parah. Dan sebagainya. 

Nah sekarang kalian, nih. Apa momen yang tidak terlupakan di bulan ramadan ini? Monggo share di komen, yak. Matur nuwun. 

Ikhtiar Agar Do'a Segera Dikabulkan sama Allah




Assalamu'alaikum

Haloo
Lohaaaa
Ahooooll
Olaaahhh

Mulai gaje
Hahahaha

Nggak lah. Gaje alias nggak jelasnya sudah beberapa hari yang lalu. Udah lalu banget malah. Sekarang alhamdulillah sudah sehat wal afiat lahir dan batin. Aamiin. Doain bertahan lama, yak. Ke-gaje-an tidak lagi datang menghampiri. Terutama di saat aku sedang kelelahan.

Ya, aku pernah merasa lelah. Lelah karena cobaan tak jua sirna. Awet bener ada di dalam kehidupan keluarga kecil aku. Bertahun-tahun. 

Selama itu juga sabar ku himpun. Usaha ku rangkul. Dan do'a kepadaNya selalu kulantun. 
"Robby, bawa kami segera keluar dari cobaan ini, sudah begitu tak tertahankan, hamba mulai lelah". 

Namun, apa daya, doa belum juga diijabah oleh Nya. Manusiawi bukan, merasa lelah saat menghadapi cobaan yang sudah berlangsung lama-lama. 

Kadang, kalau terbersit rasa lelah teramat sangat lalu kemudian memunculkan rasa ingin menyerah, aku alihkan dengan keyakinan bahwa Allah yang paling tahu kapan waktu tepat untuk mengabulkan do'a-do'aku. Itu saja yang aku ingat. Itu saja yang ku ulang-ulang. Karena itu menguatkan, menopang, dan memapahku dengan gemilang selama masa menanti doa dikabulkan. 

Selain mengalihkan pikiran yang nggak-nggak soal doa yang belum kunjung dikabulkan sama Allah, aku memilih untuk menyibukkan diri, berusaha kembali, lagi lagi dan lagi. Mending begini. Agar tak mengeluh, menggerutu di hati. Aku juga tak henti berdo'a, lagi lagi dan lagi. Karena sejatinya kemampuan sebagai seorang hamba, hanya bisa berusaha, berdo'a, berusaha lagi, berdoa lagi, dan lalu bertawakal kepada Allah. 

Di sela-sela kesibukan berusaha, aku juga meluangkan waktu untuk bermuhasabah. Merenungkan apa yang bisa aku usahakan agar Allah mau segera mengabulkan doa.

Hingga akhirnya aku teringat dengan nasihat Ust. Yusuf Mansur. Kata beliau, kalau ingin sesuatu, usahain, sambil sedekah yang diniatin karena Allah baru  lalu berdoa memohon kepada Allah agar berkehendak mengabulkan keinginanmu. Usaha, sedekah, do'a. Begitu terus. Terus begitu. 

Jadi, ternyata, ada tingkahku yang kurang, yakni kurang bersedekah. Kalaupun bersedekah aku tak pernah meniatkannya Agar Allah mau mengabulkan doa. Udah sedekah gitu aja. Sedekah biar dapat pahala dari Allah. Dan ternyata caraku belum benar. 

Sadar akan hal itu, aku pun segera memperbaiki usaha. Menambah aktivitas sedekah di dalam usahaku untuk mengambil hati, mendapat simpati hingga akhirnya Allah kabulkan doa-doaku. 

Berkah Ramadan Makin Terasa Melalui Aplikasi Ini




Assalamu'alaikuuummm.

Sudah masuk hari ke-20. Alhamdulillah busui ini bisa ikut puasa. Kemarin sempat bolong alias mokel karena tiba-tiba kepala keliyengan. Jadi daripada nanti lanjut sakit, aku memutuskan untuk berbuka saja waktu itu. 

Aku bersyukur sekali, karena masih diberi kesempatan sama Allah untuk beribadah di bulan ramadan. Terlebih di ramadan kali ini, adalah kali kedua aku berpuasa dalam keadaan menyusui. Senang, senang sekali. 

Iyup, rasa senang karena ramadan datang, meletup letup di dada. Entah gimana, rasanya serba mudah menjalani ibadah puasa, padahal seharusnya rempong ya, secara aku punya bayi dan juga bocah tanpa art tanpa nanny. Kadang ada sih, rasa lelah menghampiri, tapi nggak pernah singgah lama-lama. Hanya sekedar mampir lalu kemudian pergi. Kalau hari-hari biasanya, beugh, tiada hari tanpa ngomelin bocah sulungku. Hiks. Mungkin karena bapak bocah-bocah lebih lama berada di rumah kali, ya. Karena jam kerja yang berkurang selama ramadan. Yang biasanya pulang malam, kini jadi pulang siang. Iya, sepertinya karena itu. Karena ada bapak bocah yang bantu. 

Rasa lain yang aku rasakan selama ramadan adalah rasa menyenangkan bin membahagiakan. Kalau rasa ini, aku tahu betul sumbernya darimana. Ya apalagi kalau bukan disebabkan oleh sebuah aplikasi yang bikin usaha aku dan adekku semakin lancar jaya. Alhamdulillah. 

Usaha yang aku tekuni sama adekku adalah jualan baju. Sudah hampir setahun belakangan ini. Awalnya dulu jualan daster. Sekarang sudah merambah ke model-model baju yang lebih beragam. 

Kami berdua berbagi tugas. Aku bagian manajemen sedangkan adekku yang jiwa sosialnya tinggi dan tipe anak extrovert juga, memilih untuk menjadi bagian pemasaran. Namun kalau soal mencari baju mana yang mau dijual di toko, kami memilih untuk memutuskan bersama, diskusi berdua gitu. Sebagian besar, model baju yang kami pilih adalah model baju yang kekinian. Dengan ketentuan begini, mau nggak mau kami harus rajin cari informasi soal fashion yang sedang ngetren.

Nah, setelah mencari informasi, kami mulai mencari suplier yang menyediakan model baju seperti yang kami inginkan. Kadang, kami tidak bisa menemukan suplier yang menjual baju yang kami inginkan. Kalau sudah begini, pencarian kami alihkan ke e-commerce. Namun adakalanya kami mencari model baju di ecomerce lebih dulu sekalian melakukan survey harga. *hahay. Oleh sebab itu, untuk mempermudah pencarian kami, kami memutuskan untuk menginstal aplikasi e-commerce seperti shopee. 

Alhamdulillah, kami benar-benar terbantu berkat adanya aplikasi shopee ini. Nggak hanya terbantu soal mencari suplier namun juga mempermudah kami mendapatkan untung melalui program gratis ongkir yang selama ramadan ini, kami sudah menggunakan sekitar 10 an lebih voucher gratis ongkir shopee. Belum lagi diskon-diskon yang ditawarkan oleh toko-toko yang ada di shopee, beugghh, nyenengin banget. Syukur alhamdulillah, rasanya menyenangkan sekali, untung yang cuma 5000 hingga 10 ribu per baju jadi banyak karena baju-baju yang kami beli lewat aplikasi shopee sudah habis terjual semua. 

Alhamdulillah, alhamdulillah banget, aku banyak-banyak bersyukur, teramat bersyukur. Atas kemudahan dan kelancaran berpuasa sambil menyusui yang Allah berikan kepadaku. Dan atas kemudahan mengais rejeki di bulan ramadan ini. Sungguh terasa manis, manis sekali. Bagiku, bisa merasakan perasaan ini, adalah berkah di bulan ramadan. 


Hanya Modal Smartphone, Ini 7 Cara Memotret Makanan Berkualitas


Zaman sekarang kita melihat banyak sekali orang yang suka memotret makanan sebelum mereka menyantapnya. Itu bukan hal aneh lagi, kan? Rasanya sudah seperti ritual yang harus dilakukan sebelum makan. Hehehe. Memotret makanan bukan hal terlarang kok, kita bebas mau memotret makanan apapun yang kita miliki. Termasuk saya yang suka memotret makanan yang keliatannya bagus untuk difoto.

Tapi pernah nggak kalian merasa kalau foto yang kita ambil ternyata nggak sesuai dengan ekspektasi alias jomplang sama foto-foto makanan yang sering kita lihat dari para food blogger. Bahkan hanya secangkir kopi saja bisa kelihatan sangat indah.

Tenang saja, kita juga bisa kok menghasilkan foto makanan yang cantik-cantik seperti para food blogger itu. Nggak harus pake kamera professional, kita bisa memanfaatkan kamera smartphone yang kita punya untuk memotret makanan jadi hasil karya yang indah. Begini caranya:

1. Gunakan cahaya natural


Cahaya adalah hal utama yang harus kita perhatikan saat akan memotret makanan. Walaupun hanya menggunakan kamera smartphone, kita masih bisa menghasilkan foto yang bagus kalau sumber cahayanya sesuai. Cahaya yang datang dari jendela adalah salah satu contoh pencahayaan yang natural untuk memotret makanan. Efek yang dihasilkan dari cahaya ini bisa membuat foto terlihat cantik.

Selain menggunakan cahaya natural, kita juga bisa menggunakan teknik pencahayaan artificial atau cahaya yang kita ciptakan sendiri. Misalnya dengan menggunakan lampu LED yang diletakkan di sisi makanan atau di atas makanan secara vertical.

2. Memahami perspektif


Biasanya perspektif foto makanan pada umumnya dipotret dari sisi atas, tapi ini nggak berlaku untuk semua makanan. Kalau makanan kita terdiri dari beberapa bentuk seperti cupcake misalnya, maka foto dari angle atas akan memberi efek tiga dimensi. Sedangkan kalau makanannya di dalam mangkok maka pilihan terbaik adalah memotret dari sisi kiri atau kanan.

3. Menata Makanan


Menata makanan bukan hal sembarangan kalau ingin memotret makanan dengan baik. Dalam hal ini penataan makanan akan berkaitan dengan warna, penyajian, hiasan dan latar belakang yang sesuai. Contohnya komposisi piring putih besar dengan hiasan berwarna hijau. Perhatikan kecocokan warna sebelum memotret supaya hasilnya nggak mengecewakan.

4. Waktu yang Tepat


Untuk mendapatkan hasil gambar yang baik, pastikan kita memotret makanan dalam keadaan panas atau baru disajikan. Jadi, makanannya masih terlihat fresh.

5. Penyuntingan



Kalau merasa foto masih kurang sempurna, kita bisa memanfaatkan beberapa aplikasi yang mudah dan memiliki hasil yang bagus untuk menambah efek pada foto makanan tersebut agar terlihat lebih menarik.

6. Kuantitas Objek



Satu porsi makanan biasanya akan terlihat lebih baik di foto daripada makanan yang terlalu penuh. Satu porsi makanan akan memberi kesan lebih spesial dan menarik, serta tidak banyak komposisi yang membuat foto jadi terlihat penuh.

7. Kualitas Objek


Memotret makanan yang akan dishare ke sosial media ataupun portal lainnya lebih baik dipilih dulu dengan cermat. Pilihlah makanan yang berkualitas, baik dari segi penampilan maupun rasanya. Karena foto yang kita share bisa mempengaruhi opini publik.

Bukan hanya makanannya yang harus berkualitas, kamera smartphone yang digunakan untuk memotret harus berkualitas juga. Supaya hasil gambarnya terlihat lebih jelas dan tajam, serta efek yang diberikan pun akan menambah nilai estetika dari makanan tersebut.


Salah satu smartphone berkualitas yang bisa jadi pilihan untuk memotret makanan adalah OPPO F11 yang memiliki kamera belakang ganda beresolusi 48MP+5MP dengan lensa 6P dan bukaan lensa f/1.79 menawarkan hasil gambar berkualitas 48MP yang sangat jernih, serta potret sempurna meski dalam kondisi minim cahaya saat menggunakan Ultra Night Mode dan Dazzle Color Mode. Kamera AI yang telah ditingkatkan mampu mengenali 23 jenis pemandangan. Cocok sekali kan untuk memotret makanan yang cantik dan menarik.

Lebih lanjut tentang OPPO F11 : https://www.oppo.com/id/smartphone-f11/


Ini Solusi Bagi yang Ingin Berbisnis Tapi Terhambat Modal


Seringkali, orang yang mau memulai bisnis terjebak dengan pikiran soal modal usaha. Pikiran ini bisa dibilang cukup ampuh membuat langkah untuk memulai usaha menjadi berat bahkan malah bisa buat mundur teratur alias tak jadi memulai usaha. Tentu hal ini sangat disayangkan, bukan? Ibaratnya, belum melangkah sudah menyerah. Jika memang bermasalah di modal bisnis, maka kenapa tidak menjadikan mencari pinjaman sebagai salah satu solusi? Seperti mencari pinjaman ke keluarga atau ke teman atau mencari pinjaman ke bank, bukan malah balik kanan bubar jalan. Ya, nggak?

"Duh, aku nggak berani mencari pinjaman untuk modal memulai bisnis, nggak ah, atut". 

Mungkin kalimat itu yang terlintas di pikiran manakala ide untuk mencari pinjaman muncul di kepala. Hal ini wajar terjadi apabila belum memiliki rencana bisnis yang matang.

Aku dan suami sendiri pernah mengalami hal di atas. Entah gimana, waktu itu, kami merasa takut untuk mencari pinjaman demi mewujudkan keinginan kami untuk membuat bisnis kedai kopi. Namun, setelah kami mempunyai rencana yang matang, kami pun memiliki keberanian untuk mencari pinjaman untuk memulai bisnis kedai kopi kami. 

Berdasarkan beberapa artikel yang aku baca juga dari pengalaman aku dan suami, ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh orang yang akan memulai usaha sebelum memutuskan untuk mencari pinjaman. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ide bisnis
Mendapatkan ide bisnis, bisa dibilang semudah membalikkan telapak tangan. Namun tidak semua ide dapat mengantarkan si pemilik ide kepada titik kesuksesan. Untuk itu, alangkah baiknya, sebelum mewujudkan ide bisnis, harus dilakukan seleksi atau dipilah pilah terlebih dahulu. Jangan asal comot. Jangan buru-buru mewujudkan. 

Ide bisnis yang biasanya akan sukses adalah ide yang muncul dari memperhatikan tren bisnis yang sedang berkembang saat ini. Seperti es milo, nugget pisang, kebab dan sebagainya. 

Namun, ada juga yang memilih ide bisnis berdasarkan passion yang dimiliki. Ini juga bisa saja mengantarkan pada kesuksesan. Karena pasti si pemilik ide bisnis berdasarkan passion ini memiliki komitmen tinggi, tekun, dan pantang menyerah. 

Jika ide bisnis yang dimiliki sudah dipilih dipilah, dipertimbangkan sebaik mungkin dan dipikirkan matang-matang, maka bolehlah untuk berani mencari pinjaman demi bisa mewujudkan ide bisnisnya. 

2. Strategi bisnis
Menjalankan bisnis tanpa strategi, bagaikan naik perahu tanpa dayung. Hanya mengandalkan arus untuk bergerak. Padahal arus tak selalu membawa kepada tempat yang indah. Adakalanya arus membawa pada jalur jalur berbahaya.

Strategi bisnis yang harus dibuat adalah mulai dari sasaran konsumen, promosi, pemilihan lokasi, hingga desain tempat bisnis. 

Jadi, dengan memiliki strategi bisnis yang baik dan matang, pada umumnya, ini akan membuat bisnis menghasilkan pundi pundi yang membuat tersenyum girang karena bisa dipakai untuk melunasi pinjaman. 

3. Punya tabungan
Sebagaimana fungsi tabungan yakni untuk membantu di kala butuh, menyelamatkan di saat terancam maka seperti itulah peran tabungan dalam bisnis. 

Dengan memiliki tabungan saat berbisnis, akan membuat pebisnis terutama pebisnis pemula atau newbie menjadi tangguh tatkala bisnis yang tengah dijalani atau tengah dirintis diterpa dengan yang namanya sepi konsumen, atau hanya balik modal hingga rugi bandar. Kalaupun jatuh, tak sampai membuat lumpuh, malah membantu untuk bangkit, kembali berbisnis, dan belajar dari kegagalan yang terjadi sebelumnya. 

Jadi jangan pinjam, kalau nggak punya tabungan. Boleh pinjam, kalau punya tabungan. Jika suatu waktu bisnis tidak menghasilkan uang untuk bayar pinjaman, maka bisa menggunakan tabungan. Jika suatu waktu bisnis rugi bandar, bisnis tetap bisa tetap bertahan dan berusaha lebih baik lagi. 

Nah, jadi kalau sudah memiliki 3 poin di atas, maka bolehlah mengajukan pinjaman. Tak perlu ada rasa takut mencari pinjaman untuk modal bisnis. 

Setelah mendapatkan pinjaman, yang harus dipikirkan adalah cara untuk melunasi pinjaman.

Aku dan suami bersyukur, karena kala itu kami mendapatkan kemudahan dalam mencari pinjaman. Seorang sahabat dari suami, mau memberikan pinjaman kepada kami untuk memulai bisnis kedai kopi bahkan tanpa bunga.  Alhamdulillah.

Tentu kami senang sekali namun di sisi lain juga ada rasa tak enak alias sungkan kepada sahabat suamiku itu. 


Oleh sebab itu kami pun sepakat untuk menggunakan hasil jualan kedai kopi untuk fokus melunasi pinjaman. Kami juga melakukan promo yang cukup massive untuk menarik pembeli datang ke kedai kopi kami. Trus, di masa masa awal bisnis kedai kopi, untuk sementara kami menjalankan berdua saja, tanpa karyawan. Karena selain demi menggenjot penghasilan kedai untuk membayar pinjaman, kami juga ingin tahu terlebih dahulu rata-rata penghasilan kedai kopi per bulan.

Nah, syukur alhamdulillah, dengan melakukan langkah-langkah tersebut, sebelum 1 tahun, kami sudah bisa melunasi pinjaman.

Jadi seperti itulah awal mula perjalanan merintis bisnis kedai kopi kami. Kami senang sekali. Karena mimpi untuk memiliki bisnis sendiri alhamdulillah bisa kami wujudkan juga.

Nah bagi Kamu yang juga ingin merintis sebuah bisnis namun terkendala modal, coba deh mencari pinjaman. Kamu bisa mencari pinjaman ke keluarga, ke teman atau ke bank. 



Oya bagi Kamu yang sudah memutuskan untuk mencari pinjaman di bank, saranku, Kamu survey atau cari informasi soal pinjaman dulu dari beberapa bank. Setelah itu Kamu pilah dan pilih. Tapi kalau seandainya Kamu tidak ada waktu untuk survey offline, saranku, Kamu bisa melakukan survey secara online yakni melalui cekaja.com atau langsung klik link berikut ini yak.
https://www.cekaja.com/kredit-tanpa-agunan

Di cekaja.com atau di link di atas, Kamu bisa mendapatkan banyak informasi soal pinjaman di beberapa bank dan Kamu juga bisa mengajukan pinjaman melalui cekaja.com yang merupakan toko finansial online pertama di Indonesia.
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...