Hai Mamis.
Apa kabar di penghujung tahun ini ?
Baik semua lah yah.
Dan sukses nan bahagia selalu buat kita. Amin.
Sebelum 7 jadi angka 8. Aku ingin mencatat hasil refleksi aku beberapa hari belakangan ini. Buat apa ? Sebagai pengingat bagi aku. Kalau nanti aku kembali berada di posisi seperti di tahun 2017 ini.
Hasil refleksi aku sebenarnya ada banyak. Tapi nggak aku bahas semua donk ya. Bisa berepisode episode entar jadinya. Bahahaha.
Jadi aku milih yang mendominasi di tahun 2017 ini dan paling maknyonyor. Apakah itu ? Cus dimari.
Pekerja Sambilan
Tahun lalu. Aku jadi ibu rumah tangga yang nyambi kuliah juga nyambi berburu duit di dunia maya. Dan tahun ini, sambilan aku bertambah tiga. *wataw
Nggak tanggung-tanggung. Kerja sambilan kali ini butuh tenaga yang uwow. Tapi yaaa mau gimana lagi daripada nggak bisa budal moleh kuliah dan juga nggak bisa bantu suami bayar biaya kuliah kan ya. Jadi ya dilakoni aja. Meskipun belum bisa bantu banyak sih. Tapi lumayan kan ya bojo 😉.
Kerja sambilan aku yang pertama jualan es batu plus camilan. Kalok es batu aku nyediain untuk pembeli di sekitar rumah dan buat nyuplai warung kopi. Demikian juga dengan camilan, untuk nyuplai warung doank. Trus sambilan kedua, aku menggantikan orang yang biasa bantu suami di warung. Soalnya yang biasa bantu nggak kunjung balik juga. Padahal waktu di telpon suami sih bilangnya bakal balik. Berkali kali suami nelpon tapi selalu jawabannya begitu, "Balek". Tapi sampai sekarang nggak muncul-muncul lagi. Hiks.
Pekerjaan sambilan yang ketiga, jualan daster secara online juga offline. Tapi lebih banyak offlinenya sih. Cuma kalau ini, nggak terlalu berat. Karena dibantu sama adekku.
Dampak positif kerja sambilan ini dan itu :
Punya uang saku kuliah
Nah dengan kondisi seperti ini, nyambi di banyak hal begini. Alhamdulillah, uang sakuku bisa aku pakai untuk beli makan atau njajan waktu kuliah. Kalau pas aku masih di semester satu dulu mah, uang saku cuma cukup buat ongkos pergi dan pulang kuliah. Trus kalau lapar gimana ? Ya. Aku banyakin aja minum air trus kenyang deh. Kalau laper lagi minum lagi. Begitu terus sampek negara api menyerang. Beser urusan belakanganlah yah. Hahay.
Nggak jalan kaki lagi. Tapi naik ojek online.
Semester awal, karena uang saku yang terbatas banget. Walhasil aku kudu hematlah yah. Salah satu caraku adalah ya memilih jalan kaki menuju tempat mangkalnya atau trayek kendaraan umum yang aku pakai. Sementara jarak kampus dan tempat pemberhentian tersebut kurang lebih 2 km an. Jauuhhh. Gempor gempor dah kaki. Geliga mana geliga.
Kalau sekarang alhmdulillah. Aku bisa naik ojol menuju terminal bungurasih. Betis kaki yang segede pemain sepak bola udah nggak pernah cenat cenut lagi. Yeah.
Punya tabungan
Kuliah s2 tanpa beasiswa dengan kondisi ekonomi yang belum stabil, membuat aku sering dilanda kebingungan. Apalagi menjelang detlen bayar spp. Duuhhh...mumet mumet dah ah.
Tapi sejak aku memilih untuk melakukan pekerjaan ini itu, aku jadi punya sedikit tabungan. Nggak banyak sih. Tapi bisalah dipakai untuk menggenapkan uang untuk biaya spp.
Dampak negatif kerja sambilan ini dan itu.
Segala sesuatu pasti ada dampak negatifnya. Hanya saja ada dampak negatif yang kadarnya sekian dana ada yang menimbulkan dampak negatif yang cukup besar. Sayangnya dampak negatif dari apa yang aku kerjakan ini termasuk menimbulkan dampak negatif yang kadarnya nggak sedikit. Maknyonyor bangetlah.
Waktu istirahat jadi berkurang banyak
Ini sudah pasti. Waktu yang seharusnya aku pakai untuk istirahat malah aku pakai untuk belajar atau mengerjakan tugas kuliah yang sehompimpa alaihom gambreng.
Sementara waktu lainnya aku pakai untuk nyelesein pekerjaan rumah tangga, momong bocah dan ngerjain pekerjaan sambilanku itu.
Si asma jadi sering dateng
Aku punya asma. Yang sering datang kalau aku lagi suntuk atau kelelahan. Jadi apa yang aku lakukan sudah pasti bakal dihiasi dengan datangnya si asma. Sayangnya kalau asmaku kumat aku memilih untuk konsumsi obat. Bukan malah istirahat. Karena apa ? Ya itu tadi. Biar tugas sebagai ibu rumah tangga, juga tugas kuliah dan kerjaan sambilan bisa segera selesai.
Lalu apa kabar dengan organ tubuh yang paling sensitif sama obat-obatan ? Nah itu. Aku harap, baik-baik saja.
Kedunyan
Entah gimana, belakangan ini, tiba-tiba aku ngerasa, aku kedunyan. Sholat cepet banget. Makwes makwes nggak pakai wirid. Karena pengen cepet-cepet nyelesein pekerjaan atau tugas kuliah. Ngaji jarang. Kalau ngajipun nggak pernah lama. 1 rubu' udah shodaqollahul'adzim. Bahkan sholat dhuha yang biasanya aku lakuin sekian raka'at malah aku pangkas jadi cuma dua rakaat. Tahajudnya gimana ? Duh sering bablas alias ketiduran. Puasa senin kemis ? Apalagi. Nggak pernah malah. Hiks. Ngapunten GUSTI.
Parah. Parah banget bukan ? Terutama yang dampak negatif bagian akhir.
La trus gimana ?
Karena aku sudah masuk di semester akhir. Dan uang untuk biaya spp juga alhamdulillah sudah terkumpul. Serta masuk kuliah juga sudah nggak berhari-hari melainkan pas butuh konsultasi aja. Jadi bisalah yaa aku memangkas beberapa pekerjaan sambilan aku.
Harapan aku. Dengan memangkas beberapa pekerjaan sambilan aku itu. Aku bisa 'Menanam padi yang kualitasnya lebih baik'. Amin.
Nah gimana dengan kalian nih Mamis. Udah refleksi diri kan untuk tahun ini ?
Jangan lupa yak.
Akhir kata, semoga di tahun 2018 nanti, perjalanan hidup kita lebih baik, sehat, lebih berkah, bahagia dari tahun-tahun sebelumnya. Amin amin ya robbal'alamin.
Selamat Datang 2018.