Sore itu, beberapa jam sebelum tiba masa aku melahirkan, aku masih jalan-jalan naik motor. Bersama dengan anakku, ken, juga suami. Di tengah asyiknya jalan-jalan sore kala itu, suami usul untuk mengakhiri jalan-jalan sore dengan pergi ke rumak emak (mertua). Aku sih setuju saja, terserahlah suami mau ngajak kemana, aku ngikut aja. Ken pun kelihatan antusias waktu diberi tahu akan pergi ke rumah emak. Ken bilang: "Yeay, ke rumah emak trus ke rumah adek pinjem square hitam". Square hitam itu gawai warna hitam.
baca juga: Aplikasi Buku KIA Terbaru
Tiba di rumah emak, kami langsung ditawari makan. Kebetulan, sore itu, emak masak cukup banyak dan menu yang emak masak adalah favorit aku dan suami, yakni sambal, ikan mujaer tahu tempe dan kangkung kukus. Tawaran makan itu, tentu aku sambut dengan bahagia. Eheeemmm yammm yammm.
Pukul 9 malam, kami baru pulang ke rumah. Ken sudah ngantuk berat. Kalau ken sudah begini jangan harap deh ia mau diajak menjalani ritual sebelum tidur. Karena ken nggak bakal mau. Dan benar saja, begitu sampai rumah, ia langsung masuk kamar dan tidur. Pikirku, ya sudahlah.
1 jam kemudian, setelah aku mencuci piring dan beres-beres ruang tengah, aku pun menyusul ken, ingin langsung tidur. Karena sudah ngantuk juga. Tapi, tiba-tiba, perut aku sakit, sakit sekali. Aku pun bilang ke suami kalau kontraksi palsu datang lagi. Iya, aku pikir sakit perut yang muncul tiba-tiba juga merupakan rangkaian kontraksi palsu yang sering aku alami di hari-hari sebelumnya. Aku berpikir seperti itu karena HPL ku masih lama, dua mingguan.
Makin lama, sakit perut aku semakin intens dan berhasil membuatku tidak bisa tidur semalaman. Rentang waktu antara sakitnya pun semakin pendek. Dengan fakta begini, aku pun mulai berpikir bahwa sakit perutku itu adalah bukan kontraksi palsu. Tapi, Teman, di sisi hati aku yang lain, aku berharap ini bukan kontraksi beneran. Aku berharap tidak melahirkan di tanggal dan hari itu. Karena apa? Ada dua jadwal penting yang harus aku lakukan yakni ujian tugas akhir dan ikut tes cpns. Aku nggak mau melahirkan sebelum melakukan dua hal itu.
Saat aku mengalami kontraksi, suami setia menemani. Tapi sambil merem alias tidur. *hahay*. Tak apalah, kasihan juga kalau menuntut suami untuk ikut melek an atau tidak tidur. Kalau kurang tidur, kesehatannya tentu akan terganggu, sementara aku, di masa-masa genting seperti ini, membutuhkan bantuan suami, wara wiri dan bantu ini itu. Etapi sebelum terlelap, suami sempat browsing soal kontraksi. Ia menemukan artikel yang menuliskan tentang hal-hal yang memicu terjadinya kontraksi hingga terjadinya proses melahirkan. Kata suami:"Nih Ma, rasa pedas bisa memicu kontraksi, ini mungkin dipicu sama kamu makan sambal tadi, Ma".
Ah iya, bisa jadi. Pikirku.
Subuh, rasa sakit semakin merajai, sampai berdiri tegak untuk sholat subuh pun rasanya susah. Akhirnya, aku memutuskan untuk sholat sambil duduk saja. Meski rasa sakit kontraksi sudah makin menjadi, aku masih berharap bahwa kontraksi yang aku rasakan adalah kontraksi palsu. Aku belum mau melahirkan hari itu.
baca juga : gara-gara rumput siti fatimah
Setelah membuatkan sarapan si ken, suami memutuskan untuk mengajakku pergi ke IGD Rumah sakit ibu dan anak, tepatnya di RSIA Muslimat Jombang. Kata suami:"Buat memastikan kondisi kamu, Ma".
Okelah, aku manut.
Aku mau diajak ke IGD.
Tiba di IGD, sambil meringis, aku bilang ke resepsionis kalau aku mau periksa kandungan. Setelah itu, aku pun diminta untuk menuju ruang khusus untuk ibu bersalin tepat di sebelah IGD. Begitu masuk ruang tersebut, aku langsung diminta untuk berbaring oleh petugas kesehatan yang sepertinya adalah seorang bidan, karena setelah menanyakan beberapa hal terkait kandungan dan kontraksi yang aku rasakan, petugas kesehatan tersebut langsung memeriksa jalan lahir. Setelah memeriksa, petugas tersebut berkata: "Sudah bukaan 5".
Mendengar informasi tersebut,
Seketika itu,
Aku kaget
Suami melongo.
Kami berdua sama-sama tidak menduga, bahwa bukaan sudah sebanyak itu.
Setelah kagetku menghilang, aku mulai mengkondisikan hati dan pikiran, bahwa ini memang saatnya aku melahirkan, 2 minggu sebelum HPL. Ini sudah kehendak Allah. Jadi pikiranku soal 2 jadwal di bulan yang sama dan bagiku penting itu, aku kesampingkan dulu.
Dua jam kemudian, bukaanku bertambah dua menjadi tujuh. Waktu itu rasanya, yang ada di dalam perut sudah mau keluar gitu. Kayak nyundul nyundul gitu rasanya. Jujur ini adalah pengalamanku yang pertama. Karena waktu hamil pertama, aku hanya mandeg alias berhenti dibukaan 3 dan nggak nambah lagi. Hingga akhirnya berujung pada operasi caesar.
Namun sayangnya dibukaan yang ketujuh ini, tanpa undangan, asmaku datang merangsek masuk dan membuat aku kesulitan bernapas. Untungnya, tepat pada saat itu, dokter kandungan yang menanganiku, dr. Parmin, sudah tiba. Beliau pun menghampiriku sambil berkata; "Ayok ke ruang operasi".
baca juga: Aplikasi Buku KIA Terbaru
Tiba di rumah emak, kami langsung ditawari makan. Kebetulan, sore itu, emak masak cukup banyak dan menu yang emak masak adalah favorit aku dan suami, yakni sambal, ikan mujaer tahu tempe dan kangkung kukus. Tawaran makan itu, tentu aku sambut dengan bahagia. Eheeemmm yammm yammm.
Pukul 9 malam, kami baru pulang ke rumah. Ken sudah ngantuk berat. Kalau ken sudah begini jangan harap deh ia mau diajak menjalani ritual sebelum tidur. Karena ken nggak bakal mau. Dan benar saja, begitu sampai rumah, ia langsung masuk kamar dan tidur. Pikirku, ya sudahlah.
1 jam kemudian, setelah aku mencuci piring dan beres-beres ruang tengah, aku pun menyusul ken, ingin langsung tidur. Karena sudah ngantuk juga. Tapi, tiba-tiba, perut aku sakit, sakit sekali. Aku pun bilang ke suami kalau kontraksi palsu datang lagi. Iya, aku pikir sakit perut yang muncul tiba-tiba juga merupakan rangkaian kontraksi palsu yang sering aku alami di hari-hari sebelumnya. Aku berpikir seperti itu karena HPL ku masih lama, dua mingguan.
Makin lama, sakit perut aku semakin intens dan berhasil membuatku tidak bisa tidur semalaman. Rentang waktu antara sakitnya pun semakin pendek. Dengan fakta begini, aku pun mulai berpikir bahwa sakit perutku itu adalah bukan kontraksi palsu. Tapi, Teman, di sisi hati aku yang lain, aku berharap ini bukan kontraksi beneran. Aku berharap tidak melahirkan di tanggal dan hari itu. Karena apa? Ada dua jadwal penting yang harus aku lakukan yakni ujian tugas akhir dan ikut tes cpns. Aku nggak mau melahirkan sebelum melakukan dua hal itu.
Saat aku mengalami kontraksi, suami setia menemani. Tapi sambil merem alias tidur. *hahay*. Tak apalah, kasihan juga kalau menuntut suami untuk ikut melek an atau tidak tidur. Kalau kurang tidur, kesehatannya tentu akan terganggu, sementara aku, di masa-masa genting seperti ini, membutuhkan bantuan suami, wara wiri dan bantu ini itu. Etapi sebelum terlelap, suami sempat browsing soal kontraksi. Ia menemukan artikel yang menuliskan tentang hal-hal yang memicu terjadinya kontraksi hingga terjadinya proses melahirkan. Kata suami:"Nih Ma, rasa pedas bisa memicu kontraksi, ini mungkin dipicu sama kamu makan sambal tadi, Ma".
Ah iya, bisa jadi. Pikirku.
Subuh, rasa sakit semakin merajai, sampai berdiri tegak untuk sholat subuh pun rasanya susah. Akhirnya, aku memutuskan untuk sholat sambil duduk saja. Meski rasa sakit kontraksi sudah makin menjadi, aku masih berharap bahwa kontraksi yang aku rasakan adalah kontraksi palsu. Aku belum mau melahirkan hari itu.
baca juga : gara-gara rumput siti fatimah
Setelah membuatkan sarapan si ken, suami memutuskan untuk mengajakku pergi ke IGD Rumah sakit ibu dan anak, tepatnya di RSIA Muslimat Jombang. Kata suami:"Buat memastikan kondisi kamu, Ma".
Okelah, aku manut.
Aku mau diajak ke IGD.
Tiba di IGD, sambil meringis, aku bilang ke resepsionis kalau aku mau periksa kandungan. Setelah itu, aku pun diminta untuk menuju ruang khusus untuk ibu bersalin tepat di sebelah IGD. Begitu masuk ruang tersebut, aku langsung diminta untuk berbaring oleh petugas kesehatan yang sepertinya adalah seorang bidan, karena setelah menanyakan beberapa hal terkait kandungan dan kontraksi yang aku rasakan, petugas kesehatan tersebut langsung memeriksa jalan lahir. Setelah memeriksa, petugas tersebut berkata: "Sudah bukaan 5".
Mendengar informasi tersebut,
Seketika itu,
Aku kaget
Suami melongo.
Kami berdua sama-sama tidak menduga, bahwa bukaan sudah sebanyak itu.
Setelah kagetku menghilang, aku mulai mengkondisikan hati dan pikiran, bahwa ini memang saatnya aku melahirkan, 2 minggu sebelum HPL. Ini sudah kehendak Allah. Jadi pikiranku soal 2 jadwal di bulan yang sama dan bagiku penting itu, aku kesampingkan dulu.
Dua jam kemudian, bukaanku bertambah dua menjadi tujuh. Waktu itu rasanya, yang ada di dalam perut sudah mau keluar gitu. Kayak nyundul nyundul gitu rasanya. Jujur ini adalah pengalamanku yang pertama. Karena waktu hamil pertama, aku hanya mandeg alias berhenti dibukaan 3 dan nggak nambah lagi. Hingga akhirnya berujung pada operasi caesar.
Namun sayangnya dibukaan yang ketujuh ini, tanpa undangan, asmaku datang merangsek masuk dan membuat aku kesulitan bernapas. Untungnya, tepat pada saat itu, dokter kandungan yang menanganiku, dr. Parmin, sudah tiba. Beliau pun menghampiriku sambil berkata; "Ayok ke ruang operasi".
Baca juga: Ngobrol ASI dari A sampai Z
Memang, dari minggu-minggu pertama hamil kedua ini, beliau sudah menyarankanku untuk melahirkan secara caesar saja. Mengingat asmaku yang sering banget kambuh saat dikehamilanku yang kedua ini dan kambuhnya pun cukup parah. Aku pun setuju mengenai hal itu bahkan aku juga mengutarakan keinginanku untuk memilih melahirkan caesar di tanggal bersejarah saja yakni 10 November. Namun apalah daya, Allah sudah memilih tanggal 4 Nopember sebagai masa yang tepat bagi aku untuk melahirkan. Alhamdulillah proses melahirkan secara caesar berjalan dengan lancar.
Baca juga : Informasi biaya melahirkan secara normal dan melahirkan secara caesar di Rumah Sakit Muslimat Jombang
Oya, hampir lupa mbahas soal dana atau biaya melahirkan secara caesar di RSIA Muslimat Jombang. Aku bahas sekarang yak.
Jadi beberapa bulan sebelum melahirkan, suami sempat menanyakan ke resepsionis soal biaya operasi caesar tanpa BPJS di RSIA Muslimat Jombang. Untuk rincian lengkapnya bisa dilihat di bawah ini.
Alhamdulillah, melahirkan kali ini, aku amat terbantu dengan BPJS. Jadi nggak bayar sama sekali. Hanya mbayar biaya untuk keperluan bayi selama di rumah sakit, membeli beberapa keperluanku yang dibutuhkan saat operasi, dan mbayar biaya untuk mengelola limbah seperti jarum, kateter yang aku pakai, dan sebagainya.
Baca juga: Ikhtiar punya anak berjenis kelamin laki-laki
Ini adalah kali kedua aku melahirkan di RSIA Muslimat Jombang. Melahirkan yang pertama tanpa bpjs dan yang kedua ini dengan bpjs. Alhamdulillah tidak ada perbedaan, terutama dalam hal pelayanan baik saat aku menggunakan BPJS atau Non BPJS alias umum. Recomended dah melahirkan di RSIA Muslimat Jombang ini.
Jadi seperti itu, cerita melahirkan anak kedua di RSIA Muslimat Jombang. Semoga bermanfaat yak. Aamiin.
***
Baca juga:
Baca juga : Informasi biaya melahirkan secara normal dan melahirkan secara caesar di Rumah Sakit Muslimat Jombang
Oya, hampir lupa mbahas soal dana atau biaya melahirkan secara caesar di RSIA Muslimat Jombang. Aku bahas sekarang yak.
Jadi beberapa bulan sebelum melahirkan, suami sempat menanyakan ke resepsionis soal biaya operasi caesar tanpa BPJS di RSIA Muslimat Jombang. Untuk rincian lengkapnya bisa dilihat di bawah ini.
Alhamdulillah, melahirkan kali ini, aku amat terbantu dengan BPJS. Jadi nggak bayar sama sekali. Hanya mbayar biaya untuk keperluan bayi selama di rumah sakit, membeli beberapa keperluanku yang dibutuhkan saat operasi, dan mbayar biaya untuk mengelola limbah seperti jarum, kateter yang aku pakai, dan sebagainya.
Baca juga: Ikhtiar punya anak berjenis kelamin laki-laki
Ini adalah kali kedua aku melahirkan di RSIA Muslimat Jombang. Melahirkan yang pertama tanpa bpjs dan yang kedua ini dengan bpjs. Alhamdulillah tidak ada perbedaan, terutama dalam hal pelayanan baik saat aku menggunakan BPJS atau Non BPJS alias umum. Recomended dah melahirkan di RSIA Muslimat Jombang ini.
Jadi seperti itu, cerita melahirkan anak kedua di RSIA Muslimat Jombang. Semoga bermanfaat yak. Aamiin.
***
Baca juga:
Lho.. aku kok baru tahu kalau Ken udah punya adek. Masya Allah Mbak Inda! Kita sama-sama pejuang SC 2x yak. Wkwkwkk.
ReplyDeleteBiaya melahirkan SC di Jombang jauh lebih murah daripada di Kudus, Mbak. Di sini harga kelas 3 kayaknya udah sekitar 10 juta. Yang VVIP 20 juta. Uang bisa dicari, kesehatan dan keselamatan 2 nyawa, lebih penting.
Melahirkan SC sepertinya lebih aman secara finansial memakai BPJS ya mba,jadi ingat dulu sy melahirkan biayanya diatas 10 juta krn gak pake BPJS, kasian pak su deh
ReplyDeleteRS Muslimat itu yang di dekat apotik itu ya mba? dekat Quick Chicken?
ReplyDeleteDulu anak saya langganan di RS itu deh, sama DSA yang udah tua, lupa namanya, dr Rahmat atau siapaaa gitu
Btw lumayan terjangkau ya biayanya, saya juga kemaren sc pakai BPJS, cuman karena ambil VIP jadinya nambah deh bayarnya, tapi lumayan sih gak semahal bayar semua :)
Kira2 kalo melahirkan caesar pakai bpjs dan ambil kamar vip kena biaya berapa ya
ReplyDeleteDari hasil baca2 nih, Kak. Dari ketentuan bpjs itu kayak gini,
DeleteKalau untuk peningkatan kelas rawat inap dari kelas 1 ke kelas di atasnya, seperti VIP, peserta harus membayar selisih biaya paling banyak 75% dari tarif INA CBG’s kelas 1.
Tapi kalau dari kelas kelas II misalnya ke kelas I. Selisihnya tarif INA-CBG (Indonesia Case Base Groups) berapa? Selisih tarif itu yang dikenakan.
Utk informasi yg lebih jelas, silakan tanyakan langsung ke kantor bpjs atau ke bagian informasi rs. Semoga membantu, Kak.
Harus pake rujukan gk ya kak
ReplyDeleteKlok mau melahirkan pakek bpjs harus pakek rujukan kak. Kecuali dalam kondisi tertentu seperti kondisi gawat darurat bisa langsung datang ke rumah sakit yang diinginkan. Seperti itu kak, sependek pengetahuan aku.
DeleteSemua bpjs di terima gak?
ReplyDeleteSoal.a bpjs faskes.a dari gresik?
Bisa, Kak.
DeleteSaya jg bpjs faskes cirebon. Minta rujukannya kmn ya?
DeleteMinta rujukan dr faskes 1 untuk selanjutnya dibawa ke rs. muslimat
DeleteRawat inap Kelas 2 untuk 1 kamar berapa orang ya?
ReplyDelete2 orang pak,
DeleteKok saya kelas 1 tapi 2 orang ya pak
DeleteDi rsia muslimat setauku kelas 1 itu 2 orang... kalo kelas 2 itu 3 atau 4 orang gitu...
Deletekalau melahirkan pakai bpjs syaratnya apa saja ya..apakah harus pernah riwayat periksa di situ dulu.baru bisa di layani..
ReplyDeleteBawa surat rujukan dr faskes 1 pak/bu. Nggak harus pernah riwayat periksa.
DeleteMbak, apakah punya jadwal dokter kandungan di RSIA muslimat jombang ? Rencana mau coba periksa kandungan kesana.
ReplyDeletedr. Suparmin : Senin dan Rabu pkl. 08.00-10.00
ReplyDeletedr. Teguh : Selasa, Kamis, Sabtu pkl. 08.00-10.00
dr. Iwan : Selasa dan Rabu pkl. 17.00-20.00
dr. Faria Toma : Kamis dan Sabtu pkl. 18.00-20.00 dan Jumat pkl. 08.00-11.00
Terima kasih banyak mbk riidaaaa
DeleteMf tanya untuk sibaby setelah kelahiran prosedur bpjsnya gmn Ya?
ReplyDeleteMf tanya untuk sibaby setelah kelahiran prosedur bpjsnya gmn Ya?
ReplyDeletePengalaman saya kemarin, baby sudah 1 paket dg ibunya.
DeleteAda yg lupa,
DeleteUtk bayi dlm kondisi khusus (misal prematur) tidak satu paket dg ibunya.
Kemudian, pada saat kontrol kondisi bayi ( biasanya seminggu stlah keluar rs) akan dikenakan biaya sendiri. Pengalaman saya kemarin seperti itu
dr.yang recomendet disana dia ya.. dan yang tidak pro SC? Terimakasih.
ReplyDeletemaaf mau tanya, dokter yang recomendet disana dr.siapa ya.. dan yang tidak pro SC. Terimakasih.
ReplyDeleteSemua dokter di sini recomended. Pengalaman saya sendiri juga bbrpa org terdekat yg melahirkan di sini. Semuanya Komunikatif. Seumpama mau melahirkan caesar insyaAllah bisa dikomunikasikan dg dokter2 di sini.
DeleteMbak semisal lahiran cesar menggunakan askes biaya yg dikeluarkan pasien apakah ttp sejumlah yg tertera ato ada potongannya ya..trimaksih
ReplyDeleteSejumlah yg tertera
DeleteMbak kalau mau periksa kandungan di muslimat jalur umum (bkn bpjs) brp ya tarifnya (dluar obat atau vitamin) ?
ReplyDelete150 ribuan, blm obat atau vitamin
DeleteKelas 3 berapa isi pasien sesar ya
ReplyDeleteKurang lebih 6 orang
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteApakah kalau periksa kandungan n USG bisa pakai BPJS. Terimakasih
ReplyDeleteBisa
DeleteSalam, maaf saya mau nanya mbak/mas admin, untuk periksa kandungan/kehamilan ,saya guna BPJS nganjuk, apa bisa lgs datang ke RSI, sebab saya ingin proses kelahiran nanti D RSI? Terima kasih sangat..
ReplyDeleteAsal bawa rujukan dr faskes 1 insyaAllah bisa. Semoga lancar yak proses melahirkan nanti aamiin.
DeleteOhh..gitu nggih, sebab saya td dri bidan puskesmas kertosono, katanya suruh lgs dtg sana,(RSI) tnpa rujukan, gimana ini😁?
ReplyDeleteBerdasarkan pengalaman saya dan orang2 terdekat, tahapannya seperti itu, harus punya rujukan dr faskes 1, kalau mau melahirkan di rsia. Namun, agar lebih jelas, silakan tanyakan langsung ke bagian informasi rsia. Salam.
DeletePaling enak sm dr siapa ya bun?
ReplyDeleteOk maturnembah nuwun, infonya nggih,(kalo diliat dr alurnya BPJS mmnfbhrs rujukaan ya.)
ReplyDeleteSami sami, Bunda. Semoga persalinannya lancar ya, Bunda. Aamiin
DeleteMaaf mau tanya klo pkai jalur umum biayanya apa lbh dr 10 jt ya
ReplyDeleteTerima kasih
Bisa jadi Bunda. Mungkin utk biaya limbah yg kita pakek selama di RS seperti kateter, jarum, pembalut dsbg. Juga biaya perlengkapan bayi seperti menyewa baju bayi, bedong, pospak, dsbg. Lebih baik dipersiapkan lebih ya, Bunda. Semoga persalinannya lancar aamiin
Deletekak dl nambah biaya brpa tahun 2019
DeleteUtk kelas 3 kira2 berapa ya biayanya
ReplyDeleteDi tulisan di atas sudah ada keterangan biaya utk kelas 3 monggo dilihat lagi.
DeleteAssalamualaikum..
ReplyDeleteKalo untuk biaya persalinan normal di rsia muslimat kira kira berapa ya?
Terimakasih 🙏
Wa'alaikumsalam, di tulisan di atas sudah ada rinciannya, monggo dilihat lagi.
DeleteMff ya,mau tanya ini
ReplyDeleteAndaikata dlm keadaan terdesak/darurat
Kiranya bsa lgsg ke RSIA ngga ya...
This comment has been removed by the author.
DeleteMaaf numpang nanya. Untuk melahirkan cesar kelas 1 di RS Muslimat 1 kamar isi berapa orang dan fasilitasnya apa saja...??
ReplyDeleteDan untuk biayanya apa sesuai yg tertera Rp.10.800.000,- itu atau ada tambahan lainnya ya...??
Ada tambahan biaya utk limbah yg dipakai selama di rs. Utk kamar kelas 1 diisi 2 orang.
DeleteInformasi lebih detail, monggo langsung ke rs muslimat.
Mbak Indaa kasih tipsnya dong, barangkali tau caranya biar dpt nomer antrian 1😁, suka males, udah dftr telepon..nympe sna.masihh aja dpt no belakangan..maklum bumil perut gede...matur nembah nuwun..
ReplyDeleteWkwkwkwk,
DeleteIya sekrang prosedur pendaftaran periksanya beda, nggak kaya dlu yg bisa ambil nomor antrian lewat telfon. Sekarang mah pakek registrasi lagi. Kalau nggak registrasi bisa dapet nomor antrian buncit lagi. Hahay. Semangat ya bumiiiilllll
Mbak mau tanya dong, itu harga di tahun 2019. Apakah di tahun 2020 ada perubahan? Saya asli Jombang,tapi sekarang ikut suami di Tangerang. Dan rencana mau lahiran di RS Muslimat. Hpl tgl 10 Juni. Saya blm ada BPJS, kemarin ngurus tapi susah banget gara² ada wabah corona ini .
ReplyDeleteTerimakasih
Maaf baru saya jawab mbk, dapet info dari temen yang baru melahirkan di muslimat, katanya ada perubahan tarif. Semoga bisa segera ngurus bpjs ya mbk. Semangat.
DeleteMau nanya mbk..klo pke bpjs itu minta rujukan dari faskesnya kpn? Soale dri penjelasan diatas,mbake lairan sebelum hpl?
ReplyDeleteNah yg saya mksud itu apkah wktu mbake dtg k rsia udah bawa rujukan apa menyusul?
Saya nggak bawa rujukan mbk, karena sudah dalam kondisi mendesak (saya sudah bukaan dan punya riwayat sakit asma yang mana beresiko untuk melahirkan normal), jadi saya ke rs. Muslimat nggak bawa rujukan sama sekali. Di samping itu juga, sejak awal hamil sampai mau melahirkan saya periksa di dokter yang praktek di sana.
DeleteNah, kalau dalam keadaan tidak mendesak seperti saya, tetap harus membawa surat rujukan terlebih dahulu mbk.
Utk informasi lebih jelas dan lengkap silakan tanyakan langsung ke resepsionis di rs. Muslimat. Semoga lancar lahirannya yak aamiinn
Bun klo mau usg langsung datang atau daftar online dulu ya?
ReplyDeleteMaaf mau tanya lahiran caesar yg tidak menggunakan bpjs berapa ya ?
ReplyDeleteMbk rncna sy jg mau oprasi di muslimat...dokter yg pling recom dr siapa ya ??? Trs ada keluhan2 ga mbk stlah caesar di muslimat ???hehe mf bnyk tnya mbk
ReplyDeleteMbk, klo dokter kandungan cewek di muslimat ada ngga?
ReplyDeleteAda mbk dr faria
Deleteuntuk biyaya kontrol habis sesar kira2 brapa y mabk
ReplyDeleteMau tanya kalau sesar pakai kartu kis yang dari pemerintah itu masih krna biaya gak kira2.. kalo krna biaya nya brpa sekrang trimaksih
ReplyDeleteMbak mau tanya, itu di atas biaya persalinan tahun 2019, kalau yg untuk 2020 katanya ada perubahan ya? Kira2 perubahannya melonjak tinggi atau naik sedikit ya? Trmksh
ReplyDeleteAdmin mau tanya kalau mau USG kandungan di RS muslimat pakek BPJS syaratnya apa aja?
ReplyDeleteUntk biaya caesar 2021 berapa untk kelas 111
ReplyDeleteSelamat malam dok ...
ReplyDeleteMau tanya apakah persalinan normal / SC di muslimat kalau pakai BPJS mandiri kelas 2...nambah biaya lagi apa tidak ya
Mau tanya saya lairan di RS muslimat.tpi di puskesmas saya mtk rujukan kok GK bisa soal.ktnya rujukanya cumak 3 tempat RS mjowarno.nu.sana RS mojoagung
ReplyDeleteMaaf apa bisa melahirkan di rsi muslimat jombang menggunakan bpjs dari pemerintah
ReplyDelete