Showing posts with label Bermain Sambil Belajar. Show all posts
Showing posts with label Bermain Sambil Belajar. Show all posts

5 Manfaat Mengajak Anak Nonton Lagu Anak-anak Terbaru di Hoala dan Koala bagi Tumbuh Kembang Anak



Hai, Mombeb.

Apa ya manfaat mengajak anak menonton lagu anak-anak terbaru di Hoala dan Koala bagi Tumbuh Kembang Anak? 

Mombeb, sejauh ini, menyanyi lagu-lagu anak, menurutku, adalah cara termudah untuk mengenalkan hingga mengajarkan sesuatu pada anak. Ya, kan, Mombeb? Misalnya kalau mau mengenalkan nama-nama warna, kita bisa menggunakan lagu anak yang berjudul pelangi. Kemudian kalau kita mau mengenalkan alat transportasi yang bernama becak, kita menggunakan lagu anak yang berjudul becak, dan sebagainya.

 

Mengapa anak lebih mudah belajar jika menggunakan lagu?

Menurut Valeriee Salimpoor, seorang neuroscientist dari McGill University, mengemukakan bahwa musik yang tepat bisa memicu timbulnya hormon endorfin yaitu hormon yang menimbulkan perasaan lega dan bahagia. Hormon endorfin inilah yang hadir setiap kali anak mendengarkan lagu, terutama pada lagu yang memiliki irama musik ceria. Rasa senang itu sendiri adalah salah satu hal yang penting dalam pembelajaran. Jika anak merasa senang saat belajar, ia akan menjadi lebih bersemangat saat belajar sampai akhirnya ia dapat mengenal hingga memahami apa yang ia pelajari.  Nah, apabila dua hal ini dikolaborasikan, lagu yang tepat dan belajar mengenal hingga memahami sesuatu yang sederhana, tentu akan memberikan kemudahan bagi anak dalam mengenal dan memahami suatu hal.

Adapun tipe lagu yang disukai anak yang dapat kita gunakan untuk mengenalkan, mengajarkan, hingga memberikan pemahaman pada anak tentang sesuatu hal, menurut Caspar Addyman seorang ahli di bidang perkembangan anak dan Lauren Stewart seorang psikolog musik, yakni lagu yang simpel, banyak pengulangan, kata-kata yang sederhana, dan sebagainya.

 

Hoala dan Koala

Nah mengetahui fakta tersebut, aku pun makin rajin mencari lagu-lagu anak untuk belajar si kecil. Beruntung, aku menemukan sebuah channel di YouTube yang memiliki lagu-lagu anak terbaru yakni Hoala dan Koala

 

Lagu Anak-anak Terbaru Hoala dan Koala

Dari sekian banyak lagu-lagu anak terbaru di Hoala dan Koala, anakku paling sering nonton Lagu Anak  Rubah Ngintip Hoala Koala

 

Sejauh ini, dan sependek pengamatanku, ada beberapa manfaat yang nampak sejak anakku sering nonton lagu-lagu anak terbaru yang ada di channel Hoala dan Koala. Apa saja manfaat tersebut? Aku list manfaatnya di bawah ini yak.

 

Manfaat Menonton Lagu Anak-anak Terbaru di Hoala dan Koala bagi Tumbuh Kembang Anak

1. Mengembangkan kemampuan bahasa anak

Ada banyak cara untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak seperti diajak ngobrol, membaca buku cerita bersama, bermain flash card, eksplorasi alam, dan bernyanyi lagu-lagu anak. Nah, dari sekian banyak cara tersebut, menurutku, bernyanyi lagu-lagu anak adalah cara yang paling ampuh untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak.

Ini terjadi pada anakku yang usianya 2 tahun 8 bulan. Sebelum mendengar dan menonton Lagu anak rubah ngintip Hoala Koala, anakku belum kenal dengan kosa kata rubah. Lalu setelah ia menonton dan mendengar lagu anak tersebut beberapa kali, ia pun kenal bahkan paham maksud dari kata tersebut.

2. Memperkaya pengetahuan anak

Banyak lagu-lagu anak yang menggambarkan sesuatu hal yang sederhana dan ada di sekitar anak. Beberapa contoh yakni menggambarkan tentang bagaimana kondisi saat hujan, apa saja nama-nama warna yang ada di pelangi, tentang akibat dari jarang membersihkan rumah, aktivitas setelah bangun tidur, dan sebagainya. Di Hoala Koala sendiri juga ada lagu anak-anak yang memperkaya pengetahuan anak. Salah satunya yakni lagu Kuman.


Lagu anak kuman hoala koala


Awalnya, anak hanya akan menghapal lagu tersebut. Namun seiring berjalannya waktu ia akan memahami maksud dari lagu tersebut. Nah, agar ia lebih cepat dan mudah memahami maksud dari lagu-lagu anak yang ia hapal dan mengandung pengetahuan baru baginya, maka tugas kitalah, sebagai seorang ibu, menunjukkan makna dari lagu tersebut menggunakan contoh konkret.

3. Menanamkan karakter positif  pada anak.

Lagu-lagu anak juga didalamnya berisi cerita yang mengandung tauladan. Ini dapat kita jumpai juga di beberapa lagu anak yang ada di Hoala dan Koala seperti lagu anak rubah ngintip hoala koala yang mengajaran anak untuk jadi pemberani.

Lagu Anak Rubah Ngintip Hoala Koala

Nah dengan menyanyikan lagu-lagu anak yang mencontohkan karakter positif, lambat laun, anak akan meniru karakter positif yang ada di lagu tersebut

4. Melatih daya ingat pada anak

Sejak dalam kandungan, tanpa kita sadari, kita sudah melatih daya ingat si kecil. Kita sering mengajaknya ngobrol, dan bernyanyi untuknya. Hal ini membuat si kecil yang waktu itu masih dalam kandungan, mengenal suara kita. Sekali-kali, melalui komunikasi kita dengan orang-orang sekitar kita, si kecil jadi mengenal suara lainnya, seperti suara ayahnya, kakek neneknya dan yang lainnya.

Saat mereka lahir, stimulasi daya ingat tersebut pun hendaknya terus dilakukan. Daya ingat yang kuat akan membuat anak jadi lebih mudah dalam belajar dan mudah dalam memahami apa yang ia lihat dan ia dengar. Jika anak memiliki konsentrasi yang baik, informasi pun akan lebih mudah terserap ke dalam otak anak.

Salah satu cara yang mudah untuk melatih kemampuan daya ingat anak apalagi kalau bukan mengajaknya menyanyikan lagu-lagu anak terbaru yang ada di Hoala dan Koala.

5. Menstimulasi kecerdasan musikal anak

Kecerdasan musikal merupakan bagian dari kecerdasan majemuk. Menstimulasi kecerdaan musikal anak, menurutku, adalah salah satu usaha untuk menemukan bakat anak. Ini yang aku lakukan pada anak sulungku. 

Stimulasi yang aku lakukan yakni dengan mengajaknya nonton lagu anak. Kemudian aku mengajaknya untuk mengiringi lagu anak tersebut dengan ketukan-ketukan sederhana. Jika ia sudah bisa, maka aku ajak mencoba membuat ketukan pada lagu anak yang lain. Alhamdulillah, sulungku bisa melakukan hal ini dengan baik. 

Jadi lagu anak dapat kita jadikan sebagai salah satu media untuk menstimulasi kecerdasan musikal anak hingga menemukan bakat terpendam anak. Sekarang, aku masih di tahap membantu sulungku mengembangkan bakatnya dengan menggunakan lagu-lagu anak terbaru yang ada di Hoala dan Koala.


Mombeb, itulah 5 manfaat mengajak anak nonton lagu anak-anak terbaru di Hoala dan Koala bagi tumbuh kembang anak. Tentu masih banyak manfaat lain dari mendengarkan atau nonton lagu anak-anak terbaru di Hoala dan Koala. Dengan segambreng manfaat ini, rasanya, aku makin semangat untuk mengajak anak nonton lagu-lagu anak terbaru di Hoala dan Koala.

 

Kalau kamu gimana, Mombeb? Kuylah, ajak putra-putri Mombeb untuk mendengarkan dan nonton lagu-lagu anak terbaru di Hoala dan Koala. Kita ajak mereka belajar mengenal hingga memahami sesuatu melalui lagu-lagu anak terbaru.   


Pengalaman Ikut Kelas Bahasa Inggris untuk Anak Kinestetik di Kreasa


"Ken, ikut Kelas Bahasa Inggris Kreasa yak? Biar nanti kamu gampang kalau kamu pergi ke Rusia, Belanda, Amerika serikat, Inggris, Jepang, semuanya dah?"

"Mau, Ma, Mau" 


Aku senang sekali si Ken begitu antusias menyambut tawaranku. Jadi aku nggak perlu ngasih penjelasan panjang kali lebar, atau bujuk rayu agar ia mau ikut kelas di Kreasa

Sertifikat dari Kreasa


Yup, liburan sekolah kemarin, si Ken aku ikutkan kelas di Kreasa. Ini sebagai salah satu usahaku biar dia nggak bosan di rumah saja selama liburan sekolah.


Di samping itu juga, sudah sejak dulu, aku ingin mengikutsertakan si Ken di kelas bahasa Inggris. Tujuanku yakni untuk menstimulasi kemampuan bahasa Inggrisnya si Ken. Hanya saja aku baru menemukan tempat belajar bahasa Inggris secara daring yang memenuhi semua kriteria yang aku buat. Semua kriteria dalam memilih tempat belajar bagi si Ken tersebut aku rangkum dalam 5 Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Memilih Kelas Bahasa Inggris untuk Anak Kinestetik

Baca juga: serunya punya anak kinestetik

5 Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Memilih Kelas Bahasa Inggris untuk Anak Kinestetik


Pertama, apa metode belajar yang digunakan?


Si Ken adalah tipe anak dengan gaya belajar kinestetik. Ia agak susah menerima pelajaran jika penyampaian materi hanya berupa penjelasan atau lebih dikenal dengan metode ceramah. Ken, si anak kinestetik ini, lebih mudah memahami materi yang diajarkan jika disertai dengan praktik, atau diselingi dengan aktivitas yang menyenangkan misalnya sembari bernyanyi atau menggambar, atau bisa juga dengan menghadirkan komunikasi dua arah antara si Ken dan pemberi materi. 


Kedua, jumlah siswa di setiap kelas.


Berdasarkan pengalamanku saat menjadi guru dulu, aku mengalami kesulitan mengajar di kelas jumbo, kelas yang punya banyak siswa. Aku tidak bisa memperhatikan siswa yang ada di kelas tersebut. Apakah mereka sudah paham dengan penjelasanku atau tidak.  Dampaknya, banyak siswa yang belum paham dengan materi yang aku sampaikan. Aku tidak ingin dialami si Ken. Jadi dengan jumlah peserta yang sedikit maka hasil pembelajaran yang diharapkan akan tercapai.  


Ketiga, biaya dan fasilitas apa saja yang didapatkan


Sebenarnya, aku tipe orang tua yang tidak terlalu ambil pusing soal biaya-biaya yang terkait dengan pendidikan atau biaya buat mengembangkan kemampuan anak, selama biaya yang dikeluarkan sesuai dengan fasilitas yang didapatkan dan juga dapat membantu anak mengembangkan kemampuannya, tak jadi masalah. Berapapun biaya pendidikan anak, insyaAllah bakal aku usahakan. Aku yakin, mah, kalau untuk kebaikan insyaAllah selalu ada bantuan dari-Nya. 


Keempat, jadwal pelaksanaan kelas


Menurutku, anak sekolah dasar, belum benar-benar bisa belajar sendiri, jadi masih perlu didampingi. Mendampingi bukan untuk membantu, melainkan untuk tahu seperti apa kegiatan pembelajaran, mana bagian yang perlu distimulasi, hingga apakah anak mengalami kesulitan? Bagian mana? Sebab apa? Jadi untuk jadwal pelaksanaan, aku lebih memilih kelas yang dilaksanakan pas aku luang, misal weekend, gitu. 


Kelima, review positif

Review positif adalah kunci, kunci untuk memantapkan sebuah keputusan mau memilih ya atau tidak. Pengalaman orang lain itu tak kalah berharga dengan pengalaman sendiri. Dari pengalaman orang lain, kita bisa sedikit banyak jadi tahu apakah pengalaman tersebut bernilai positif atau negatif. 


Jadi seperti itulah kira-kira 5 Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Memilih Kelas Bahasa Inggris untuk Anak Kinestetik. Nggak banyak koq, Mombeb, cuma lima lapis, nggak sampai ratusaaaannnnn. 


Baca juga: Memilih sekolah untuk anak kinestetik


Dan semua poin di atas, dipenuhi oleh Kreasa.  


Apa itu KREASA?


Kreasa adalah sekolah kreativitas berbasis online dengan sistem fun learning yang menyediakan berbagai program belajar bagi anak-anak. Kreasa hadir dengan membawa tujuan yakni dapat menjadi tempat untuk menumbuhkan fitrah kreatif dan inovatif anak-anak Indonesia yang tentunya sudah disesuaikan dengan perkembangan zaman. Ini sesuai dengan tagline milik Kreasa yakni “Where kids creativity will be born”.


Dari deskripsi singkat di atas saja, sudah berhasil bikin aku tertarik mengikutsertakan Ken di Kelas Bahasa Inggrisnya Kreasa. Jadi tanpa pikir lama-lama, aku pun segera mendaftarkan si Ken. 


Cara mendaftar program belajar Kreasa ini bisa dibilang amat mudah. Cukup dengan mengikuti langkah di setiap fitur kelas Kreasa yang ingin dikuti, Mombeb sudah bisa mengikutsertakan si kecil di kelas bahasa Inggrisnya Kreasa dan mendapatkan fasilitas yang ada di Kreasa.


Fasilitas kreasa



Oya di Kreasa ini ada berbagai pilihan program untuk anak. Ada program animasi, kelas menulis, kelas bahasa Inggris dan masih banyak lagi. 


Program kelas kreasa

Program Kreasa

Program Kreasa


Review Ikut Kelas Bahasa Inggris untuk Anak di Kreasa


Setelah selesai daftar kelas bahasa Inggris Kreasa, aku segera diinvite ke dalam grup WA yang beranggotakan peserta kelas bahasa Inggris, dan juga ada admin Kreasa yang mengatur grup WA hingga keperluan kelas berlangsung. 


Untuk jumlah peserta di kelas bahasa Inggris Kreasa ini sebanyak 4 orang. Dah, kalau gini mah berasa ikutan kelas privat yak. Alhamdulillah banget ini mah. 


Aktivitas di kelas bahasa Inggris kreasa


Nah, di grup WA ini, admin Kreasa aktif membagikan informasi seputar jadwal pelaksanaan Kelas, share record pembelajaran di zoom, hingga mengingatkan para peserta menjelang jadwal pelaksanaan kelas di mulai. Oya, kelas ini dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 4 sore, tet, tepat waktu. 


Sesuai dengan deskripsi tentang Kreasa di atas, seperti itulah aktivitas belajar yang berlangsung di kelas.  Anakku antusias, semangat banget dia mah. Si Ken yang tipe anak kinestetik, jadi anteng, semangat, dan antusias selama mengikuti pelajaran bahasa Inggris.


La gimana nggak semangat, secara aktivitas belajar benar-benar dikemas secara fun, fun learning. Anak diajak bernyanyi, menari bersama, diajak diskusi, tanya jawab singkat, bermain tebak-tebakan, dan sebagainya. 


Media belajar bahasa inggris


Aku suka dengan bagaimana guru di Kreasa mengemas aktivitas belajar. Mulai dari mencoba mengenal nama-nama setiap siswa di kelas, menerapkan komunikasi dua arah dengan mengajak setiap anak berdiskusi atau menyanyi bersama, hingga menggunakan kata-kata yang sederhana saat menjelaskan materi pelajaran pada anak-anak agar mudah dipahami anak-anak. Hal ini menunjukkan bahwa guru di Kreasa adalah guru yang profesional.  


Hasil Belajar si Ken di Kelas Bahasa Inggris (English Class) di Kreasa


Hasilnya gimana? Alhamdulillah, hasil Ken belajar di kelas Bahasa Inggris Kreasa ini memuaskan banget, luar biasa malah menurutku. 

Pertama, Si Ken yang sebelumnya malu-malu kalau diajak ngobrol bahasa Inggris, sekarang lebih percaya diri.

Kedua, kosa kata bahasa Inggrisnya si Ken jadi bertambah banyak. 

Ketiga, Ken makin suka kalau diajak belajar bahasa Inggris. 

Keempat, Ken jadi ingin ikut kelas lagi di Kreasa. 


Nah, selain mendapatkan hasil belajar yang maksimal, Kreasa juga memberikan modul pembelajaran, sertifikat dan progress report. Asyik bener, kan? Recommended pokoknya, mah. 


So bagi kamu Mombeb, yang juga sedang mencari kelas bahasa Inggris untuk anak dengan tujuan untuk menstimulasi kemampuan menggunakan bahasa Inggris anak yang dilaksanakan secara daring dan dikemas secara fun learning, maka aku rekomendasikan untuk ikut kelas bahasa Inggris atau English Class di Kreasa saja.





Jika Aku Menjadi Seorang Pemimpin, Ini yang Aku Lakukan untuk Indonesia

 



Teman, sudahkah kamu tahu kondisi hutan saat ini? Kalau kamu ingin tahu soal itu, aku sarankan untuk mencari informasi tersebut di Golongan Hutan bisa melalui Website, atau media sosialnya Golongan Hutan.


FYI, Golongan Hutan adalah gabungan berbagai organisasi masyarakat bidang lingkungan yang mengajak anak-anak muda Indonesia untuk bangga pada kehebatan hutan kita dan ikut serta menjaga kelestariannya.


Ketua MPR, Bamsoet, di detikcom, memaparkan jumlah pemuda dari data BPS. Saat ini, jumlah pemuda , dengan rentang usia 16 sampai sebanyak 64 juta jiwa. Ini jumlah yang cukup besar dan diprediksi akan semakin bertambah.


Nah, aku jadi membayangkan jika peran generasi muda di masa depan ikut melakukan hal yang sama seperti Golongan Hutan dengan jumlahnya yang begitu banyak, tentu akan membuat bumi Pertiwi jadi hijau royo royo adem lan tentrem. Oleh sebab itu, aku mendukung penuh serta mendo'akan keberhasilan Golongan hutan untuk mewujudkan misinya.


Salah satu bentuk dukunganku pada Golongan Hutan yakni dengan menjadi follower Instagram Golongan Hutan. Alasan lain tentu saja Golongan Hutan sebagai salah satu sumber informasi bagiku terkait hutan, kondisi lingkungan, dan sebagainya. 


Nah yang tak kalah penting, dengan menjadi follower Golongan Hutan, gairah atau semangatku untuk turut serta menjaga bumi termasuk didalamnya menjaga lingkungan juga keinginan untuk turut serta melestarikan hutan negeri ini, makin tumbuh subur. Bahkan, saat ini mendorongku untuk berani memimpikan sesuatu yang sekiranya bisa menularkan, menumbuhkembangkan rasa peduli akan kondisi hutan, lingkungan, bumi, pada banyak orang.


Dari kbr.id, Deputi MenLH Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Ilyas Asaad mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup (KemenLH) mencatat, tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hanya 57 persen. Dilihat dari informasi ini, dapat dikatakan bahwa masih banyak orang yang menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap lingkungan hidup. Tentu hal ini sangat memprihatinkan mengingat kondisi lingkungan, kondisi hutan, kondisi bumi Pertiwi yang (nampaknya) saat ini semakin babak belur.




Inilah yang menjadi latar belakang mimpiku itu, bahwa aku ingin sekali melakukan sesuatu yang sekiranya bisa meningkatkan jumlah orang yang peduli dengan lingkungan hidup, dengan hutan, dengan bumi Pertiwi.

Jika Aku Menjadi Seorang Pemimpin, Ini yang Aku Lakukan untuk Indonesia 

Mimpi yang aku maksud adalah mimpi menjadi seorang pemimpin. Menurutku, dengan menjadi seorang pemimpin, minimal, aku bisa mengajak orang-orang yang aku pimpin untuk turut serta menjaga lingkungan. Syukur-syukur jika ajakan ku tersebut malah memunculkan kesadaran mereka untuk turut serta menjaga kelestarian hutan, lingkungan, bumi pertiwi. Karena, menurutku, semakin banyak yang peduli, maka semakin panjang umur kelestarian hutan, lingkungan, dan bumi pertiwi.


Bukan, aku bukan ingin menjadi pemimpin negara ini. Aku tak bermimpi setinggi itu. Aku tahu dirilah ya. Aku sadar dengan kemampuanku sendiri yang hanya memiliki bekal pengetahuan dan pengalaman menjadi seorang ibu dan pendidik.


Menumbuhkan Rasa Peduli Lingkungan pada Anak Usia Dini melalui Pendidikan di Indonesia



Misiku menjadi seorang pemimpin sekolah atau kepala sekolah adalah menumbuhkan rasa peduli hingga mau turut beraksi menjaga lingkungan dan peduli pada kelestarian hutan. Menurutku memberikan pemahaman tersebut, alangkah baiknya apabila dimulai sejak usia dini. Apa yang didapatkan anak pada usia dini, akan menjadi bekal di masa depannya. Bekal ini akan menjadi pegangan baginya salah satunya saat ia tiba dan menjalani peran generasi muda. Nah, untuk mewujudkan hal tersebut maka aku, sebagai pemimpin sekolah, akan memberikan pendidikan tentang lingkungan pada anak-anak didik di sekolahku.


Ada pepatah yang mengatakan bahwa belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu. Susah, memang, karena butuh ketelatenan namun tak masalah sebab hasilnya begitu menawan. Jika anak paham dengan apa yang diajarkan di masa-masa ini, anak tidak akan mudah lupa.


Di samping itu, masa usia dini juga disebut sebagai golden age, dimana pada masa tersebut otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Pada masa ini juga perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Dengan fakta seperti ini maka dapat dikatakan bahwa menumbuhkan karakter positif berupa rasa peduli, rasa ingin menjaga, serta rasa cinta akan lingkungan sejak usia dini merupakan langkah yang tepat.


Usaha untuk Menumbuhkan Rasa Peduli Lingkungan pada Anak Usia Dini

Untuk menumbuhkan rasa peduli, rasa ingin menjaga, serta rasa cinta akan lingkungan dan peduli pada kelestarian hutan pada anak usia dini tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab anak bukan kertas kosong. Anak memiliki kesukaan sendiri, ketertarikan sendiri. Orangtua, guru, orang dewasa tidak bisa memaksakan kehendak sesuka hati pada mereka. Jadi jika ingin membuat mereka mau menoleh, mau mendengarkan, mau mengikuti apa yang kita mau, maka yang harus dilakukan adalah dengan menarik perhatian mereka terlebih dahulu, lalu kita berikan pemahaman secara perlahan sampai mereka paham.


Berdasarkan pengalamanku menjadi ibu, cara yang paling ampuh untuk menarik perhatian mereka apalagi kalau bukan mengajak mereka melakukan hal yang menyenangkan salah satunya yakni aktivitas bermain sambil belajar atau yang lebih dikenal dengan metode bermain sambil belajar.




Aktivitas bermain ini sendiri dapat menghadirkan rasa senang pada anak. Jika anak merasa senang, maka hormon-hormon yang keluar, yaitu dopamin, serotonin, endorfin, itu yang membuat anak jadi lebih semangat dan atentif.




Kalau sudah begini, kita bisa dengan mudah mengajarkan, hingga memberikan pemahaman pada mereka termasuk menumbuhkan rasa peduli, rasa ingin menjaga dan rasa cinta pada lingkungan.


Bersyukur sekarang sudah banyak pilihan aktivitas bermain yang bertemakan lingkungan seperti bermain dengan menggunakan game board Ecofunology dan sebagainya. Permainan-permainan ini pun sudah terbukti mampu memberikan pengetahuan terkait dengan menjaga lingkungan.


Aneka Media Belajar untuk Menumbuhkan Rasa Peduli Lingkungan melalui Pendidikan pada Anak Usia Dini


Nah, aku sendiri punya beberapa permainan yang bertemakan lingkungan. Permainan ini aku pakai untuk menumbuhkan rasa peduli, dan rasa ingin menjaga lingkungan pada anak-anakku.

1. Media belajar berupa Mainan untuk Mengenal Jenis Sampah.

Dari beritagar.id, Dini Trisyanti, pendiri dan juga peneliti Sustainable Waste Indonesia (SWI), mengatakan bahwa sebenarnya sekitar 90 persen masyarakat Indonesia sadar bahwa ada persoalan terkait sampah, akan tetapi aksi nyata dalam menyikapi keadaan ini masih nihil. Kesadaran akan pengelolaan dan kepedulian terhadap sampah masih sangat rendah.






Nah, berdasarkan hal ini, aku membuat mainan tentang memilah sampah. Tujuannya tentu saja untuk memberikan pengetahuan pada anak tentang jenis-jenis sampah. Harapanku dengan hal ini anak dapat mempraktekkannya di sekolah, di rumah, hingga dimanapun mereka berada. 





2. Media belajar berupa Mainan Mengetahui Manfaat Menanam Pohon.



Pengetahuan ini penting diberikan pada anak usia dini. Anak akan tahu begitu banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari menanam pohon. Dengan melakukan ini, aku berharap dapat menumbuhkan kepedulian mereka pada kelestarian pohon baik pohon-pohon yang ada di lingkungan tempat tinggal hingga hutan.






Lebih jauh, rencanaku lagi, nih, permainan-permainan di atas akan aku perbanyak dan aku bagikan ke setiap anak didik. Sehingga mereka juga bisa memainkannya di rumah bersama keluarga. Harapanku, dengan melakukan ini, dapat memunculkan rasa peduli dan keinginan untuk turut menjaga lingkungan pada orangtua hingga keluarga anak-anak didik di sekolahku. Kalau sekolah yang lain mau, juga boleh. Untuk semuanya lah. Sehingga akan banyak bermunculan keluarga-keluarga yang peduli pada lingkungan. Duh, bayangin aja rasanya aku seneng banget.




Lagi, aku juga berencana melakukan beberapa aktivitas lain. Rencanaku ini terinspirasi dari teori belajar yang dikemukan oleh Hebb seorang pakar neurologis. Hebb mengatakan bahwa intelegensi (kecerdasan) berasal dari pengalaman, dan karenanya tidak ditentukan secara genetik. Jadi kalau aku ingin memunculkan kecerdasan anak didikku, dalam hal ini memunculkan kecerdasan naturalis yang merupakan salah satu kecerdasan majemuk yang dicetuskan oleh Howard Gardner, maka aku harus memperkaya pengalaman mereka, bukan? Yup, Aku akan melakukan itu.


Nah, beberapa pilihan pengalaman yang rencananya akan aku berikan pada anak didikku nanti yakni sebagai berikut.


1. Menonton film tentang lingkungan

Menurut Ahmad Sabri dalam buku HM. Musfiqon, menggunakan media film dalam pembelajaran memberikan beberapa manfaat antara lain:  
Mengembangkan pikiran dan pendapat siswa, menambah daya ingat pada pelajaran, mengembangkan minat dan motivasi belajar, memberikan gambaran pengalaman yang lebih realistis dan sebagainya.

Beruntung sekarang ada begitu banyak film anak bertemakan lingkungan. Salah satunya Doraemon and The Green Giant Legend, dan lain-lain.


Wikipedia

2. Bernyanyi tentang lingkungan.

Bernyanyi adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi siapa saja, anak-anak hingga orang dewasa. Bernyanyi juga mempermudah kegiatan menghafal. Karena mempermudah menghafal maka proses menghafal pun bisa jadi lebih cepat dan tahan lama. Nah, dengan menggunakan metode bernyanyi ini, kita dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman pada anak tentang lingkungan. Harapan tentu saja agar ia paham juga ingat dengan materi yang diajarkan padanya.

Ada banyak lagu anak bertemakan lingkungan seperti lihat kebunku karya Ibu Soed, Menanam jagung karya Ibu Soed juga dan lain sebagainya.


3. Memberikan buku bergambar tentang lingkungan. 

Bagi anak dengan gaya belajar visual, buku bergambar dapat memberikan kemudahan dalam memahami materi yang dijelaskan oleh pendidik. Di samping itu juga, buku bergambar apalagi yang full color, selalu berhasil menarik perhatian anak. Anak senang melihat warna warni di buku bergambar hingga gambar animasi animasi lucu yang ada di buku bergambar.

4. Mendongeng 

Mendengarkan dongeng adalah salah satu aktivitas yang disukai anak-anak. Aktivitas ini selalu berhasil menarik perhatian anak karena ceritanya, ekspresi pendongengnya, hingga penggunaan alat pendukung misalkan boneka. Di samping itu, aktivitas mendongeng juga memiliki banyak manfaat salah satunya yakni meningkatkan daya ingat, juga imajinasi pada anak.

Nah, aku berharap dengan cara ini anak makin paham dengan materi yang diajarkan.


5. Eksplorasi

Setelah mendapatkan materi bertemakan lingkungan, maka selanjutnya yakni mengajak anak didik untuk melakukan eksplorasi seperti eksplorasi memilah-milah sampah, bercocok tanam, memetik hasil kebun, hingga melakukan study tour.

Eksplorasi sendiri memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Anak yang mendapatkan kesempatan untuk melakukan eksplorasi akan memperoleh manfaat berupa kaya pengetahuan, banyak pengalaman, kreatif, percaya diri, dan mandiri.


Nah, aktivitas-aktivitas yang tersebut tidak dilakukan sekali dua kali saja. Melainkan berulang-ulang. Melakukan pengulangan merupakan hal yang penting dalam pembelajaran. Karena dengan melakukan pengulangan dapat mempermudah anak untuk mengingat apa yang diajarkan pada mereka.  Sebagaimana pendapat 
N. Cabaroglu et al (2010) yang bilang kalau sebuah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang lebih cepat diingat dalam otak.

Akhir kata, aku berharap usaha yang aku lakukan ini, ikhtiar yang sudah semaksimal ini, nantinya dapat memberikan hasil yang maksimal pula berupa terbentuknya karakter positif anak yang cinta lingkungan, yang peduli lingkungan, dan mau melakukan aksi nyata seperti menjaga lingkungan serta melestarikan hutan.


Seperti itulah kiranya yang akan aku lakukan jika aku menjadi seorang pemimpin, Teman. Mohon bantuan do'anya yak. Do'akan mimpiku ini tercapai. Aamiin. 

Terima kasih banyak, sebelumnya. Do'a yang baik  akan kembali pada kamu, Teman, selaku yang melantunkannya.

Dah, terlepas dari itu, aku selalu berharap dan senantiasa berdo'a semoga lingkungan tempat tinggal kita, hutan-hutan di bumi Pertiwi tercinta, semakin membaik terus membaik dan baik baik baik. Semoga seiring berjalannya waktu, makin banyak orang yang peduli dengan lingkungan, dengan hutan, dengan alam. Semoga terwujud, segera, aamiin. 

***

Referensi:
Hergenhahn, B.R. Olson, H. Mattew. 2010. Theories of Learning. Jakarta:Kencana    media group
Musfiqon, H.M. (2011). Pengembangan media dan sumber pembelajaran.
Sidoarjo: PT. Pustakaraya.
Detik(dot)com
Beritagar(dot)id

DIY Mainan untuk Batita part 1



Lama sepertinya nggak posting mainan di sini yak. Maklum, lagi sibuk dengan problematika di dunia nyata *hahay. Tapi alhamdulillah beberapa problematika sudah terselesaikan.

Oleh sebab itu, mungkin, aku bakal rajin lagi bebikinan main-main sama bocil-bocil. Selanjutnya semoga bisa share di sini, atau mungkin di channel youtubenya bocil-bocil sendiri. Gitu ajalah, yah? Ho oh.

Sebagai pemanasan, aku bikin mainan sederhana ini dlu buat bocilku si nana, yg usianya 14 bulan. Sebagaimana stimulasi anak usia segitu yakni seputar motoriknya saja.

DIY Mainan untuk Batita
Lempar Masuk Bola

Alat dan Bahan:
Nah, mainan yang aku buat ini cuma pakai 2 bahan saja. Yakni kardus bekas sama solatip. Alatnya pun cuma pakai gunting aja.

Tang ting tang ting.
Tempal tempel tempal tempel.
Jadi deh.


Aku sempat berpikir bahwa mainan yang aku buat ini bakal dicuekin sama si nana, eee ternyata nggak. Yeaayyy.

Manfaat mainan ini, tentu biar bocil seneng. Lah? Yadonk, buat apalagi kalau nggak buat bikin bocil senang. Soal stimulasi motorik juga mengenalkan beberapa lafal padanya adalah sebagai bonusnya saja. 


Oya mainan ini tadi juga sempat dimainkan sama si ken, abangnya si nana, yang usianya 7 tahun. Apalagi kalau bukan buat main lempar masuk bola dan lintasan mainan mobil-mobilan.

Alhamdulillah,
Gini nih bikin daku makin semangat bikin mainan buat mereka.

Btw, yuk maks, bebikinan....

DIY Mainan Solar System


Hai, Mamis.

Libur semester ganjil kemarin si ken mendapatkan tugas sekolah membuat prakarya dengan menggunakan bahan dari barang bekas.

Nah waktu aku tahu bahan yang harus digunakan untuk membuat prakarya adalah barang bekas. Naluri kebekasanku seketika itu membuncah *halah. Kecintaanku akan barang bekas membuat aku excited dengan tugas sekolah si ken ini. Dah, yang diberi tugas si ken, yang semangat malah saya. Yoyoilah.

Mungkin saking excitednya, aneka macam ide bermunculan difikiranku. Mulai dari ingin bikin mainan sepak bola mini, lempar basket, lintasan balap mobil, hingga solar system. Tapi untung saja, remku cukup paten. Jadi aku nggak akan bikin prakarya sesuai dengan kehendakku atau keputusanku melainkan atas keputusan si kecil ken.

Mengapa harus mengutamakan keinginan si ken? Ya karena memang ini adalah tugas sekolah si ken. Di samping itu, menurutku, penting untuk membuat prakarya berdasarkan keinginan si ken. Karena dengan begitu, ia juga akan merasa excited, mau ikut bantu bikin, dan ini yang paling utama karena kata Ibu guru wali kelas Ken:
"Jadi ini yang paling utama, membangun bonding orangtua dan ananda selama liburan, Ma. Bukan bagus-bagusan prakarya koq, Ma." Begitu penjelasan dari guru wali kelas si ken.
"Nantinya prakarya yang dibuat oleh orangtua dan ananda akan dipresentasikan di depan kelas oleh ananda, seperti itu, Mama" lanjut ibu guru.

Alasan lainnya adalah karena nantinya si ken akan presentasi di depan teman-teman kelasnya mengenai prakarya yang ia buat. Jadi dengan ia memilih sendiri prakarya yang mau dibuat, aku berharap si ken mampu presentasi prakarya yang ia buat di depan kelas, di depan teman-temannya.

Dan akhirnya pilihan si ken pun jatuh kepada membuat Solar System.


Ok fix, kita bikin solar system. Tapi gimana caranya?

Iya aku sempat melontarkan pertanyaan itu kepada diriku sendiri. Gimana cara bikinnya. Mau bikin solar system ala-ala mainan solar system yang sudah mainstream karena sering aku temui di olshop hingga di pinterest dan sebagainya atau bikin yang unik?

Pertimbangannya adalah kalau bikin yang unik adalah agak butuh perjuangan tapi hasilnya insyaAllah oke. Sementara itu, yang satunya adalah tidak butuh perjuangan karena tinggal ngeprint dan gunting-gunting saja. Trus gimana?

Pilihanku jatuh kepada bikin solar system yang unik. Biar bisa membuat kesan bagi si ken. Selain itu, bahan-bahannya juga secara kebetulan sudah tersedia di rumah. Hanya kurang kertas warna hitam saja dan kertas berwarna gold.

Lalu bagaimana cara membuat prakarya Solar System dari barang bekas?

Yang harus dipersiapkan terlebih dahulu, tentu adalah bahan membuat Solar System donk ya. Nah seperti apa bahan-bahannya? Cekidot di bawah ini yak.

Bahan:
Bagian bawah kardus bekas air mineral kemasan
Kardus susu formula
Kawat jemuran
Kertas warna hitam
Kertas warna gold
Double tip
Isolasi
Lakban hitam
Magnet
Gambar solar system

Alat:
Tang
Gunting

Cara membuat:
1. Alas lintasan solar system
Gunting bagian bawah kardus bekas air mineral kemasan.
Gunakan lakban hitam untuk membuat bagian bawah kardus menjadi tidak embeliyut alias kokoh. Bagian bawah kardus air mineral dijadikan sebagai alas dari lintasan solar system.
Paskan kertas hitam dengan bagian bawah kardus air mineral kemasan tersebut lalu gunting kertas hitamnya.
Setelah kertas digunting sesuai ukuran alas lintasan solar system lalu tempelkan ke alas lintasan menggunakan double tip.

2. Membuat planet
Tempelkan gambar planet di atas kardus bekas susu formula.
Gunting satu persatu gambar planet.
Lalu tempelkan planet-planet di atas magnet.
Note: perhatikan ukuran tiap magnet. Misal planet merkurius yang lebih kecil dari venus dan sebagainya.


3. Lintasan solar system
Ada 8 lintasan yang dibuat.
Potong kawat jemuran menggunakan tang menjadi 8 dimulai dari ukuran yang paling pendek sampai yang paling panjang.
Perkirakan ukuran lintasan planet. Misal untuk lintasan planet merkurius yang paling dekat dengan matahari tentu ukuran lintasannya lebih pendek dari venus. Selain itu juga perhatikan jarak antar lintasan. Untuk jarak antar lintasan ini disesuaikan dengan besarnya tiap planet. Ketentuan ini berlaku sampai pada planet neptunus.
Tempelkan lintasan-lintasan tersebut menggunakan isolasi (bisa juga pakai lem tembak).

4. Membuat benda-benda langit
Gunting kecil kecil kertas berwarna emas.
Lalu tempelkan double tip di atas isolasi yang berada di atas lintasan.
Kemudian taburkan serpihan kertas emas tadi di atas double tip.

5. Mainan solar system pun siap dimainkan.

Gimana, lumayan panjangkan tahapan pembuatannya? Meskipun begitu, mainan ini berhasil bikin bocah senang dan tertarik untuk memainkannya. Adanya rasa tertarik itu sendiri penting dalam kegiatan belajar. Rasa tertarik adalah modal awal suksesnya transfer ilmu pengetahuan kepada si kecil.


Ayo bikin. Bikin bareng sama bocah malah seru loh, Mam. Oya kalau dari tahapan di atas ada yang belum jelas, silakan tanyakan di kolom komentar ya, Mam. InsyaAllah segera daku jawab.
Dan
Matur nuwun sudah berkunjung di sini ya, Mam.

Jangan Lupa Stimulus Otak Kanan, Agar Kinerja Otak Si Kecil Seimbang

Tahu donk dengan Einstein ? Salah satu ilmuwan jenius yang penemuannya masih dipakai dan digandrungi sampai saat ini. Yang dikenal dengan sebutan "Bapak Fisika Dunia".

Dulu, aku pikir, Einstein memiliki kinerja otak kiri yang sangat baik dan lebih dominan dari yang kanan. Alasanku adalah karena penemuan-penemuan Einstein yang aku tahu, lebih condong ke arah penggunaan otak kiri. Seperti kemampuan menganalisis, kemampuan dunia eksak.

Namun ternyata, pikiranku tentang Einstein itu salah donk yak. Dengdong. Karena di buku Teori Belajar Bab Neurologi ini disebutkan bahwa Einstein memiliki otak yang seimbang. Kinerja otak kanan dan kiri seimbang.Jadi bisa dibilang Einstein menggunakan otak kanan dan kiri dengan baik dan maksimal. Sehingga berhasil membuatnya menemukan penemuan-penemuan luar biasa. Salah satunya yaitu Teori Relativitas.

Sebagai seorang ibu, tentu aku menginginkan yang terbaik buat Si kecil Ken (dan adek-adek ken yang masih dalam tahap planning) *uhuk. Salah satunya ya ini, menstimulus otak kanan juga otak kiri.

Sebenarnya, menstimulus otak kiri saja, membutuhkan effort yang uwow. Mengingat bahwa si kecil ken adalah tipe anak kinestetik dengan gaya belajar kinestetik visual. Walhasil untuk mengenalkan ini itu, untuk mengajarkan ini itu, dan menstimulus ini itu, tidak cukup dengan memberikan penjelasan saja. Melainkan harus disertai dengan suatu wujud visual juga dengan kegiatan (bermain). Tapi, berhubung, hasilnya yang menggiurkan jika si ken memiliki kinerja otak yang seimbang, so SAATNYA MAMAK SINGSINGKAN LENGAN BAJU DASTER.


Salah satu usaha aku untuk menyeimbangkan kinerja otak si kecil ken yakni dengan tak lupa menstimulus kinerja otak kanan si ken. Caranya dengan mengenalkan musik kepada si kecil ken. Einstein sendiri adalah pemain Biola yang luar biasa. Disela-sela waktu luangnya, ia menyempatkan diri untuk bermain Biola.

"Jika saya bukan seorang fisikawan, 
saya mungkin akan menjadi musisi"
~ Albert Einstein ~

Lalu bagaimana dengan si ken ? Ya pengenalanku ke musik masih itu-itu saja sih. Nggak uwow bin fantastis. Seperti di bawah ini :

1. Mini piano alias piano mainan
Gaya baru, main piano sambil tiduran *lol
2. Marakas 
Marakas dari sendok susu formula
3. Drum mainan

4. Perkusi 
Daei kaleng kaleng bekas pun jadi yak, hahay
Harapanku, dengan melakukan hal ini, dapat menstimulus kinerja otak kanan si kecil ken. Sehingga otak kiri tidak akan mendominasi. Secara, yang lebih sering aku stimulus memang kinerja otak kiri sih. Seperti berhitung, belajar menjumlahkan, mengurutkan, dan lain sebagainya.


Dengan harapan yang begitu. Maka, yang harus aku lakukan adalah banyak belajar, banyak membaca, lebih peka dengan sekitar karena kali aja ada ilmu yang bisa aku ambil trus aku praktekin deh untuk menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri si kecil ken. Hahay. Jadi, buat temen-temen yang punya segudang ilmu soal ini, pengalaman soal mendidik anak, mengajarkan anak ini itu, jangan lupa share ke aku yes, colek-colek aku, karena pengalaman kalian amat berharga buat aku juga para orangtua tentunya. :)
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

Mengenal Bedanya dari Jenis QRIS Statis dan Dinamis

sumber BCA Ketika akan melakukan pembayaran bisa dengan menggunakan smartphone tanpa perlu sedia uang tunai dan juga membawa dompet. Pembaya...