Aloha
Mamis, aku tu kalau mau buka lemari suami, suka deg-deg an. Bukan deg-deg an karena ada sesuatu yang membahagiakan di sana. Seperti ada surat cinta, atau sekuntum mawar merah yang kau berikan kepadaku di malam itu kumengerti apa maksudmu, bukan, bukan itu. Melainkan deg-deg an karena ada suatu pemandangan yang bikin lelah mata, rasa, juga (kadang) tenaga. Pokoknya, kalau pas lelah, trus buka lemari suami, bawaannya pengen ngunyah beling #kuda lumping dwonk. Kesel. Sebel. Dan el el lainnya. La gimana nggak sebel, kesel, setiap kali buka lemari pasti disambut dengan pemandangan tumpukan baju yang awut-awutan. Padahal baru beberapa hari lalu ditata, eeee sudah porak poranda. Kan esmeralda jadi lelah.
Sudah beberapa kali aku meminta suami untuk menjaga keutuhan rapinya lemari. Suami pun mengiyakan. Tapi ya gitu, pemandangan yang sama aku temukan setiap kali buka lemari doi.
Saking seringnya kejadian ini, akhirnya aku pun memutuskan untuk menanyakan perihal mengapa lemari pakaian sering ambyar ke suami. Jawaban suami gini, "Tadi cepet-cepatan" atau nggak gini, "Sudah pelan-pelan, eee yang lainnya katut (ikut ketarik)". Sudah, jawabannya berputar-putar di situ situ saja.
Aku sempat berpikir bahwa kebiasaan ini hanya ada di suamiku saja. Namun ternyata suami-suami di luar sana juga punya kebiasaan yang sama. Yes, aku nggak sendirian. Hahay.
Jadi ya sudahlah ya, mungkin sudah jadi karakter mereka entah itu sebagian besar atau beberapa saja. So aku memutuskan nggak baper lagi setiap kali melongo lemari suami. Aku memilih untuk menghadapi dengan senyuman segala yang terjadi biar terjadi. #lah. Tapi, aku juga sambil itu sih, cari-cari solusi, gimana caranya biar lemari suami tetap rapi gemah ripah loh jinawi.
Salah satu solusinya adalah memakai lemari gantung untuk suami. Jadi sudah tidak ada lagi baju yang ikut ketarik saat mengambil baju.
Solusi kedua adalah mungkin meminta suami untuk mengambil baju yang berada di bagian atas saja. Jangan mengambil yang ditengah apalagi baju ditumpukan bawah. Bisa berhamburan.
Solusi ketiga adalah kurangi jumlah baju di lemari suami. Kasih 3 potong baju ajalah di lemari suami. Sisanya, masukin kresek. #jahat.
Solusi keempat adalah terima dengan lapang dada.
Dari ke empat solusi tersebut, aku baru mempraktekkan yang poin terakhir.yakni menerima dengan lapang dada sembari menganggap bahwa itu adalah ladang pahala bagi seorang istri.
Kalau Mamis, gimana? Punya solusi atau cara untuk membuat lemari suami tetap rapi jali? Share donk, Mamis. Kali aja bisa aku praktekin. Yak yak yak. Sebelumnya, aku ucapkan terima kasih banyak.