Tentang Bakat Anak
Aku percaya bahwa bakat itu bawaan bukan hasil dari pelatihan, atau
tempaan. Sebagaimana pendapat Conny Semiawan dan Utami Munandar (1984) yang
mendefinisikan bahwa bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa
potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan
muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya.
Berdasarkan definisi bakat di atas, dapat dimaknai juga bahwa meskipun bakat merupakan bawaan tapi tetap memerlukan kesempatan untuk berkembang dengan baik. Lalu kesempatan seperi apa yang diperlukan? Bagian mana atau bidang apa atau aktivitas apa yang harus diberikan kesempatan? Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka yang harus dilakukan yakni mencari tahu atau menemukan bakat terlebih dahulu.
Menurut Bukik Setiawan, ahli parenting, mengenali bakat anak merupakan
agenda penting yang harus dikerjakan oleh orangtua. Sebab bakat memiliki
pengaruh di masa depan. Lalu dengan mengenal bakat anak, orangtua bisa membantu
anak mengembangkan karier di masa depannya.
Aneka Macam Cara Menemukan Bakat Anak Sejak Usia Dini
Cara untuk menemukan bakat bisa
melalui tes bakat, atau tes sidik jari. Namun dua tes tersebut hanya bisa dilakukan oleh profesional yak. Kalau cara mengetahui bakat anak ala ibu rumah tangga ada, nggak?
Sebuah artikel dari kompasdotcom menyebutkan bahwa orangtua bisa
menemukan sendiri bakat anak dengan melakukan lima tahapan. Adapun lima tahapan
tersebut meliputi memberikan stimulus, mengamati tingkah laku anak, mengamati
kecerdasan anak, memberi ruang berekspresi, dan memberi dukungan positif. Nah,
dari kelima tahapan tersebut, aku mempraktekkan poin yang nomor tiga saja yakni
mengamati kecerdasan anak.
Cara Menemukan Bakat Anak dan Aktivitas Stimulasi Kecerdasan Majemuk Anak
Ada delapan macam kecerdasan anak atau yang dikenal juga dengan kecerdasan majemuk (Gardner, 2003). Delapan macam kecerdasan anak tersebut antara lain kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematika, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual spasial, kecerdasan naturalis, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan intra personal.
Setiap kecerdasan memiliki cara stimulasi yang berbeda. Nah, untuk
menemukan bakat anak, aku mengawalinya dengan menstimulasi semua bagian
kecerdasan majemuk. Kemudian aku amati setiap aktivitas stimulasi. Hasil
pengamatan yang aku lakukan yakni dari delapan kecerdasan tersebut, ada dua
kecerdasan yang paling menonjol yakni kecerdasan kinestetik dan kecerdasan
musikal.
Setelah mendapatkan kecerdasan anak yang paling menonjol, selanjutnya aku
membuat list aktivitas setiap kecerdasan untuk menemukan bakat anakku. List
kegiatan untuk kecerdasan kinestetik yakni menggambar, mewarnai, menari,
olahraga dan sebagainya. Kemudian list kegiatan untuk kecerdasan musikal yakni
membuat atau meniru nada di alat musik mainan drum, piano, dan xilophone.
Hasil pengamatan untuk kecerdasan kinestetik yakni anakku lihai dalam
aktifitas menggambar. Sedangkan hasil pengamatan untuk kecerdasan musikal yakni
ia lihai memainkan alat musik piano.
Tahapan Menemukan Bakat Anak Sejak Usia Dini
Dua kemampuan tersebut menunjukkan perkembangan signifikan tanpa aku ajari, tanpa aku contohkan, dan tanpa aku berikan latihan. Berdasarkan hal ini maka aku yakin bahwa bakat anakku di bidang menggambar dan bermain musik piano.
Sejauh ini, anakku menunjukkan perkembangan yang signifikan. Ia makin mahir memainkan musik piano juga mahir menggambarkan menggunakan software di laptop. Alhamdulillah, bersyukur karena bisa menemukan bakat anak saya sejak usia dini sehingga aku bisa membantunya untuk mengembangkan dan meningkatkan bakat yang ia miliki.
Akan tetapi meskipun sudah menemukan bakat anak, aku masih tetap memberikan kesempatan padanya untuk melakukan eksplorasi atau melakukan apa yang ia minati.
Jadi seperti itulah Tahapan Menemukan Bakat Anak Sejak Usia Dini yang aku lakukan untuk menemukan bakat anakku. Cukup mempraktekkan satu langkah yakni mengamati respon hingga perkembangan anak setiap kali memberikan stimulasi kecerdasan majemuk, aku bisa menemukan bakat anak sejak usia dini. Nah, aku berharap semoga pengalaman saya ini dapat menjadi tambahan referensi bagi orangtua yang ingin menemukan bakat anak sejak usia dini.
Referensi
Semiawan, Conny, Munandar, dkk. 1984. Memupuk Bakat dan Kreativitas siswa sekolah menengah. Jakarta: PT Gramedia
Gardner, Howard. 2003. Kecerdasan Majemuk. (Terjemahan Drs. Alexander