Pelajaran Berharga di Awal Tahun 2016

Sejak kami berada di kapal penyebrangan menuju pulau Bali. Kami sudah merasa ada yang tak beres dengan si cuaca. Biasanya saat menyebrang pasti kami akan disapa bahkan diterpa oleh hembusan angin laut. Namun penyebrangan kali itu kami merasa tak ada angin sama sekali. Puanas puuooll.

Tak hanya kami yang merasakan hal tersebut. Penumpang lain pun juga merasakan hal yang sama. Keringat membasahi wajah dan badan mereka yang ditunjukkan dengan keplehnya daerah bagian ketiak, bagian leher dan punggung mereka.

Si gembul ken juga tak beda jauh dari mereka. Ndromos kotos kotos. Jadi si ayah memutuskan untuk membuka kaosnya dan menyisakan kaos dalam serta celana panjang saja. Karena kalau dibiarkan ia mengenakan baju saat cuaca tengah hot hot nya, ia malah akan masuk angin. Jadi bisa dibilang sejak si ken mau menginjakkan kaki di pulau Bali, si ken sudah berkaos dalam saja.

Baca juga : Menikmati liburan akhir tahun di Bali Barat

Hari-hari selanjutnya pun begitu, kemana mana si ken selalu berkaos dalam. Jalan jalan ke beberapa wisata yang ada di sini, di bali barat sini, ia pun mengenakan kaos dalam saja. Di rumah juga gitu. Karena cuaca bener bener tak bersahabat. Ekstrim cyiinnn. Panas banget. Di pulau jawa banjir dimana mana sementara di sini nyaris tak pernah turun hujan. Mendung pun hanya lewat saja. Mbog ya ngopi ngopi dulu gitu sambil makan menjes atau ote ote, eee malah werrrrr lewat gitu aja tu awan kelabu.

Melihat si ken yang berhari hari hanya mengenakan kaos dalam saja, membuat beberapa orang termasuk orang tua aku, sedikit wanti wanti dengan hal tersebut. "awas masuk angin lho" begitulah kata mereka. Tapi aku tak menggubris wanta dan wanti tersebut. Karena aku merasa tau dan paham betul dengan si kecil.

Baca juga : Teguran Untukku, Si Pengguna Kalimat 'I Know My Son'.

Alhamdulillah apa yang dikhawatirkan orang orang akan keadaan si ken yang bisa masuk angin karena hanya mengenakan kaos dalam saja, tidak terjadi. Aku juga yakin hal itu juga tidak akan terjadi, sebab biasanya kalau ken dipaksa memakai baju saat panas menyergap, si ken malah akan masuk angin.

Ia memang beda. Tak seperti anak anak lainnya yang bisa masuk angin kalau hanya berkaos dalam saja. Selain itu juga, yang membuatku merasa yakin si ken tak akan kenapa kenapa hanya berkaos dalam saja adalah sebab ken memiliki daya tahan tubuh yang super. Saat anak anak sekitar rumah banyak yang sakit, alhamdulillah ken tetap sehat. Selesai imunisasi pun begitu. Hampir tak pernah demam. Sehat wal'afiat.

Pernah sih ken sakit, tapi nggak pernah berlangsung lama. Kalau demam, paling ya sehari semalam. Setelah itu tinggal pemulihan saja.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa aku tak terlalu gimanaaa gitu saat aku memegang kepala si ken dan merasakan sedikit sensasi panas di dahinya. Matanya berkaca-kaca dan kelihatan tak bertenaga.

Ya, tepatnya minggu malam kemarin si ken menunjukkan tanda tanda akan demam. Demam biasa. Aku pikir begitu. Aku pikir 'eeee bentar lagi pasti sembuh'. Aku pikir ken akan baik baik saja. Namun ternyata....
si ken yang tadinya tidur anteng dipangkuanku, tiba tiba terbangun lalu KEJANG bin STEP.

Setiap mengingat kejadian itu, rasanya hati MENCELOS. Nyesel. Nyesel karena terlalu meremehkan demamnya si ken. Demam yang diawali dengan masuk angin. Dan si masuk angin ini datang karena si ken mengenakan kaos dalam saat jalan jalan sore bersama aku dan si ayah naik motor. Dodol banget kan ?. Iyak. Akibat terlalu percaya dengan anti bodi ken. Dan lupa dengan cuaca ekstrim musim pancaroba yang tengah terjadi di sini. Cuaca ekstrim yang siap memporak porandakan anti bodi. Terutama anti bodi yang dimiliki anak-anak yang sedang dalam masa suka bereksplorasi seperti si ken ini. Serta tak menggubris wanta wanti yang diucapkan orang orang sekitarku. Hhhhh. Dasar emak2 dodol. *nunjuk diri sendiri.

Pelajaran yang dapat aku ambil dari kejadian ini adalah :
● Meskipun ken termasuk tipe anak yang menter bin jarang sakit, aku harus tetap waspada.
● Nggak selalu, berkaos dalam bisa mengobati gerah. Malah berpeluang mendatangkan sakit apalagi saat cuaca ekstrim datang melanda.
● Gubrislah *halah. Perhatikan perkataan orang. Jangan langsung dibuang, tapi dipilah dan dipilih terlebih dahulu.

Teguran Untukku, Si Pengguna Kalimat 'I Know My Son'

Karena aku bersama si ken begitu lama, setiap hari, setiap waktu, nyaris tanpa pernah meninggalkannya, membuat aku merasa sangat memahami dan mengerti si kecil ken. Bahkan sampai beberapa hal kecil yang menyangkut per-wc an seperti ini :

■ Kalau ia memegang bagian vitalnya, itu tandanya ia ingin pipis cuma males karena masih asyik dengan aktivitas yang ia lakukan.

■ Kalau alisnya sudah dinaik-naikkan ke atas saat menonton tv, itu tandanya si ken sudah mulai mengantuk. Cuma dibetah-betahin melek demi nonton pocoyo atau bob the train.

■ Kalau ia sering minta anter pipis ke kamar mandi tapi sampai di kamar mandi ia hanya jongkok saja setelah itu minta dicebokin. Itu tandanya si ken pengen buang air besar tapi masih belum 'untup-untup' alias belum di ujung tanduk.

Oleh sebab itu, kalau ada orang yang ngasih saran begini begitu, nasehat ini itu tentang si kecil ken, aku selalu mengatakan 'i know my son' atau tak merespon dan tak menggubris itu semua. Lalu membuang saran dan perkataan perkataan tersebut jauh jauh tanpa dipertimbangkan lagi. Aku lebih tahu anakku, si kecil ken. Aku juga tahu bagaimana mengatasi kerikil kerikil kecil yang berhubungan dengan si kecil ken. Aku tau aku tau aku tau. Apapun itu kecuali masa depannya karena aku tidak seperti mama laurent, aku hanya mama lemon. *hiyaaaaah.

Terus begitu. Begitu terus sampai beberapa hari yang lalu. Saat aku mendapat teguran. Teguran yang maha dahsyat. Yang berhasil membuat aku seperti orang gila. Teriak teriak sambil berlarian ke sana ke mari. Memanggil manggil nama Ken, meneriaki bapak agar segera menyusul ayah ken yang sudah berlari keluar rumah sambil menggendong ken yang sudah tidak sadarkan diri sebab STEP.

Ya Allah.

Saat dalam perjalanan menyusul si ayah dan bapak yang membawa ken ke IGD Rumah Sakit Negara. Aku tak henti henti mengucap istighfar. Memohon ampun kepadaNya. Sebab sudah terlalu angkuh. Menganggap diri paling tau tentang si kecil ken. Tak hirau dengan perkataan perkataan orang sekitarku yang mungkin saja salah satu atau salah dua perkataan tersebut memang benar adanya atau bisa jadi ucapan ucapan orang tersebut adalah sinyal pesan yang dikirimkan Allah untukku lewat perantara mereka. Bisa jadi begitu kan ?. Bisa banget.

Sayangnya aku tak hirau dengan sinyal sinyal yang dikirimkan padaku hingga akhirnya DIA yang menegurku dengan STEP yang dialami si ken. Bahwa tak boleh menganggap diri paling wah. Bahwa jangan sekali kali berjalan di muka bumi dengan begitu angkuh, dan bahwa jangan menganggap diri lebih tau segalanya. Karena DIA-lah yang Maha Segalanya. DIA tau betul makhluk ciptaan-Nya. Termasuk Aku juga si ken.

Tahun Baru Header Blog Juga Baru

Welcome 2016. Selamat Datang ye *ulurin tangan cipika cipiki* *uye*. Semoga kau, 2016, dan aku, bisa jadi bestfriend yang cucok setahun ini yak. Amin.

Nah dalam rangka menyambut kedatangan si 2016 ini, aku bikin sesuatu yang ada di hatimu *halah, aku bikin sesuatu yang baru di blog aku ini. Apakah itu ?. Tebak doonkkkk. Yang berhasil nebak akan aku nobatkan sebagai Penggemar Setiaku. *lalu balik kanan semua* *kaboorrrrr*. Hehe.

Sesuatu yang baru di blog aku ini adalah just Header Blog. Ya itu saja. Yang lainnya masih tetap sama. Label label juga. Menu menunya juga tetap sama. Tapi nggak menutup kemungkinan sih semua yang aku sebutin tadi bakal aku ubah. Cuma untuk mengubah itu itu itu harus dipikirkan mateng mateng. Biar nggak keluar jalur tema. Nggak sekedar bikin bikin publish, Nggak kayak budi baper lek dis yang jepret jepret uplot gituh. Nggak.

Pembuatan header blog ini juga nggak sembarangan loh. Aku harus pergi ke barat dulu *emangnya situ sun go kong ?*, lebih tepatnya jalan jalan ke tempat wisata yang ada di bali barat ini untuk mencari gambar yang pas dan mewakili tema blog aku 'motherhood' ini.

Dari sekian banyak fotoku yang cakep cakep *pret. Aku memilih foto yang di atas itu. Foto tersebut seakan mendeskripsikan bahwa Si ibu tengah menemani si jagoan neonnya memperhatikan deburan ombak yang terpecah oleh tumpukan batu besar. Di sela sela waktu tersebut, ibu menyisipkan pengetahuan juga beberapa nasihat tentang hidup. Terlepas dari apakah si jagoan neon paham atau tidak, yang jelas nasehat nasehat positif harus diberikan sejak dini kepada si kecil.

Sementara itu, pemandangan laut lepas itu menggambarkan masa depan yang tidak bisa dilihat sekarang. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan rangkaian masa depan yang sudah direncanakan, maka kita harus berhati-hati, menikmati prosesnya seraya mengamati sisi laut bagian mana yang arusnya cukup bersahabat untuk dilalui. Hal ini ditunjukkan dengan si anak dan si ibu yang duduk berteduh di atas bebatuan seraya melihat ke arah laut lepas.
Seperti itulah kiranya deskripsi dari foto tersebut. Gimana menurut kalian ?. paskan ?. Dipas pasin aja deh ya, hehe.

Bikin Header Blog ini juga cukup mudah. Terutama buat mamak gaptek seperti aku ini nih. Nggak pakek photoshop, coreldraw, dsbg. Tapi pakai Picsart aja. Caranya :

Masuk ke hatimu dulu *halah, masuk ke picsart dulu ---> Pilih Draw ---> Pilih template ---> Pilih FB apa gituuu ---> klik Oke ---> Silahkan berkreasi dah. Ditambah foto monggo, dikasih kalimat kalimat kece juga bisa, disisipin sticker picsart yang oye oye itu juga oke.

Hasilnya ? jeng jeng jeng jeeenggg. Lumayan lah yah. Daripada lumanyun. hehe.

Aku berharap, semoga dengan header blog yang baru ini, bisa mengundang semangat baru lagi, semangat yang masih fresh dan masih anget anget kuku di tahun 2016 ini, dan dunia blogging ini. Buang jauh jauh sedih juga kecewa masa lalu. Ambil hikmah juga pelajarannya saja. Jadikan bekal untuk menapaki tahun 2016 ini *aseg. Dan Go go go semangaatttt :D.

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...