I Can So Are You

Rasanya senang sekali saat melihat lalu dapat menikmati air sebersih ini. Tidak hanya sedap dipandang mata, akan tetapi juga dapat mengundang ketenangan di jiwa. Tenang, tenang, dan tenang. Benar-benar dapat merelaksasi jiwa.

Kadang terlintas dibenak saya, berandai-andai, andaikan saja, air sebersih itu, juga dapat dijumpai di sungai yang berada di desa tempat tinggal saya. Pasti akan terasa menyenangkan. Namun faktanya air sungai yang melewati desa saya tidak sebersih air yang ada di foto tersebut. Tidak. Melainkan sebaliknya. Kotor, dan sampah dimana-mana.

Saya benar-benar merasa prihatin, dan menyayangkan kondisi sungai di desa saya yang nampak kotor dan tercemar tersebut. Dan ternyata, kondisi sungai yang seperti ini tidak hanya dapat dijumpai di desa tempat tinggal saya saja atau di beberapa tempat lainnya, melainkan sebagian besar sungai di Indonesia sudah berada dalam kondisi tercemar berat.


Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan, 75% sungai di Indonesia sudah tercemar. Penyebab tercemarnya air sungai tersebut tentu saja karena limbah. Baik itu limbah industri maupun limbah domestik. Dan sumbangsih paling besar di antara dua limbah tersebut adalah limbah domestik. Tepatnya 60% sungai tercemar karena limbah domestik. Iya, limbah domestik seperti sampah kresek, plastik, pospak, dan lain sebagainya.


Jujur, saya sempat kaget dengan fakta tersebut, karena biasanya limbah yang mencemari sungai berasal dari limbah industri. Dan sekarang malah limbah domestik yang mendominasi. Kalau ada sungai yang tercemar karena limbah yang berasal dari sebuah industri maka sudah pasti industri tersebut harus mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya. Nah bagaimana kalau yang mencemari sungai berasal dari limbah domestik ?. Siapa yang harus dimintai pertanggung jawaban?. Siapa ?. Jawabannya adalah kita. Seluruh masyarakat Indonesia. 

Salah seorang tokoh lingkungan hidup Guru Besar FEUI Prof. Emil Salim dalam diskusi kelestarian air dan lingkungan yang diadakan oleh PT. Aqua Group mengatakan bahwa : "Kita semua adalah bagian dari masyarakat yang memiliki peran dalam melestarikan air dan lingkungan. Misalnya pemerinyah mengatur kebijakan, masyarakat merawat, akademisi menyediakan teknoogi manajemen lingkungan, media memotivasi gerakan pelestarian sedangkan lsm mengorganisir pemberdayaan masyarakat. Kita tidak bisa menyerahkan tanggung jawab kepada satu pihak saja karena masalah air adalah masalah kita bersama ".

Sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Prof. Emil bahwa masalah air adalah masalah kita bersama. Jadi ayo kita segera bertindak. Lakukan apa yang bisa kita lakukan kemudian memaksimalkannya. 

Sebagai seorang ibu rumah tangga, tentu saja saya tidak mau ketinggalan dengan misi ini. Saya akan melakukan apa yang bisa saya lakukan. Bukan hanya merawat kelestarian air dan lingkungan tapi saya juga melakukan beberapa improvisasi. 

Ide improvisasi ini sendiri saya peroleh saat membaca beberapa blogpost kawan-kawan blogger saat berkunjung ke pabrik Aqua. Tepatnya saat bulan Ramadhan tahun lalu. Di dalam blogpost tersebut tidak hanya membahas tentang proses produksi Aqua melainkan juga tentang program CSR Aqua yakni pemberdayaan masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik Aqua. Pemberdayaan masyarakat tersebut berupa memberikan edukasi tentang bagaimana mengolah sampah menjadi barang berharga dan bisa digunakan kembali. Salut buat Aqua.



Terinspirasi dari hal tersebut, maka saya pun mencoba untuk mengolah sampah sendiri. Kalau sampah organik biasanya saya jadikan makanan ayam atau disimpan di sebuah tong untuk selanjutnya diproses menjadi pupuk organik. Sedangkan sampah an organik biasanya akan saya recycle. Jika ada yang tidak bisa saya recycle maka biasanya akan saya bawa ke tukang loak atau ke bank sampah yang ada di dekat tempat tinggal saya.

Sampah an organik yang paling banyak di rumah saya adalah plastik kresek, pakaian yang sudah tak layak pakai, dan bekas kemasan bedak minyak telon atau sampo. Untuk plastik kresek saya mengolahnya menjadi pot bunga beserta bunganya dan menjadi tali rapiah kw tapi tak kalah kuat dengan tali rapiah asli.




Kemudian pakaian yang sudah tak layak pakai (sebab robek sana sini) atau sudah tak muat, saya mengubahnya menjadi penampung pipis untuk popok celana si kecil, sarung celana, tas hobo, dan keset. 



Lalu bekas kemasan saya olah menjadi mainan buat si kecil ken. Mainan perahu kincir, jam pasir yang terbuat dari botol plastik dan beras yang telah diwarnai serta membuat mobil-mobilan dan lain sebagainya.




Itu baru improvisasi pertama. Nah sekarang berlanjut ke improvisasi kedua yakni dengan menggunakan barang hasil daur ulang dalam kegiatan sehari-hari. Baik saat di dalam rumah maupun di luar rumah. Sebagai bentuk sosialisasi sederhana hasil daur ulang yang saya buat kepada keluarga dan orang-orang sekitar saya.

Selanjutnya improvisasi yang terakhir yakni tebar dan berusaha menularkan semangat untuk menjaga kelestarian air dan lingkungan kepada orang banyak lewat blog saya yang ini dan blog saya yang satunya lagi khusus membahas tentang mengolah sampah menjadi barang berguna. Dan tentu saja juga lewat facebook, twitter atau google+ dan sebentar lagi akan saya sebarkan juga lewat instagram. Jika ada yang bertanya mengapa memakai kata sebentar lagi ?. Maka dengan sedikit malu-malu saya akan menjawab karena saya baru punya instagram. Hehe.




Jadi hanya itulah yang bisa saya lakukan dan saya maksimalkan untuk ikut bersama-sama menjaga kelestarian air dan lingkungan. Sederhana memang. Tapi saya berharap, apa yang saya lakukan ini, bisa sedikit membantu mereka-mereka yang memilih untuk bertindak lebih besar dalam usaha menjaga kelestarian air dan lingkungan. Amin.

Nah bagaimana dengan kalian ?. Kalian mau turut serta menjalankan misi untuk menjaga kelestarian air dan lingkungan juga kan ?. Jangan mau kalah sama ibu rumah tangga seperti saya ini donk yak.

So, tunggu apa lagi. Ayo kita beraksi kawan. Bergotong royong, bahu membahu dan bersama-sama menjaga kelestarian air dan lingkungan. Kerahkan dan maksimalkan kemampuan. Apa yang bisa dilakukan, lakukanlah dan maksimalkanlah. Karena ini, menjaga kelestarian air dan lingkungan ini adalah tanggung jawab kita bersama dan hanya bisa dilakukan bersama-sama. 

Referensi :
http://m.antaranews.com/berita/506102/emil-salim-menjaga-kelestarian-air-tanggung-jawab-bersama
http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/03/24/n2xa7z-75-persen-sungai-di-indonesia-tercemar-berat

Yoyoyow, Kejar Mimpi dan Go For It

Banyak giveaway dan lomba blog bertebaran dimana-mana yak. Saking banyaknya, hingga ada beberapa giveaway atau lomba blog yang gagal aku ikuti. Tapi kalau lomba blog yang satu ini, aku usahain ikut. Karena kalau nggak ikut, nanti malah begini :




Lomba blog emak gaoel yang berduet bareng smartfren kali ini, menurutku, temanya cukup sulit. Karena menyangkut perasaan dan masa lalu yang memalukan. Kalau kawan-kawan blogger memiliki niat ngeblog untuk berbagi atau mengisi waktu luang atau mengasah hobi, sementara aku ???. Hhhhhhh...*sodorin masker, nafas naga keluar. 

Jujur, niat awalku ngeblog memang untuk mencari seupil eh secuil berlian lewat lomba blog maupun giveaway. Oleh sebab itu, postingan di blog aku banyak berisi lomba-lomba. Tapi usahaku tersebut belum membuahkan hasil yang maksimal. Jika dibuat perbandingan, 50 : 1. 50 kali zonk, 1 kali cihuy. Hal yang demikian ini, terkadang malah bikin aku berubah jadi maknyonyor alias nggak jelas.

Mungkin si ayah kasihan kali ya, jadi kalau aku kalah, si ayah akan mengajakku makan di warung. Saat ngewarung inilah si ayah mulai mengeluarkan kata-kata super marionya yang cukup berhasil mempengaruhiku. "Sudah, bukan rejeki, sekarang ubah niat, niatkan ngeblog untuk berbagi, banyak berbagi semoga rejeki menghampiri" kata si ayah. Aku diam saja. Lalu ayah berkata lagi "uang belanja mau ditambah juga ?". Aku tak berkata apa-apa, tapi kepalaku yang mengangguk semangat, hahaaayyy. Sejak saat itu, aku mantab meniatkan ngeblog ini sebagai sarana tempat aku berbagi.

Jadi sekarang kalau ditanya Apa yang Aku Kejar dari Ngeblog ?, maka jawabanku adalah dapat berbagi sesuatu yang mudah-mudahan bermanfaat untuk para penggemar *halah, untuk buanyaak orang. Dengan memiliki niat begini kalau kalah lomba maka otomatis perasaanku akan mengarah ke sini "eee yang penting sudah berbagi".

Dari berbagi, aku pengen bisa menginspirasi *eee..yaak. Boleh begitu kan ?. Terlalu pede yak ?. Aku pengen banget suatu saat nanti ada yang terinspirasi dengan apa yang tengah aku tekuni akhir-akhir ini, bukan ikut-ikut lomba, tapi mendaur ulang barang bekas menjadi sesuatu yang berguna dan bisa dipakai lagi. Khususnya untuk para ibu rumah tangga agar bisa turut andil dalam menjaga bumi tercinta ini *cieeee, dalem ni yeeey, uhuy.


Dan yang terakhir, aku berharap blog ini bisa mewujudkan cita-cita aku yang ingin menerbitkan buku. Mungkin buku tentang daur ulang atau buku fiksi tentang super hero yang berjudul Super Emak Jreng-jreng mungkin. Aku harap buku tersebut dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah untukku atau mungkin bisa untuk kegiatan daur ulang sampah. Hhhhh...membayangkannya saja rasanya semriwiiinggg. Tolong bantu diaminin yak, prok-prok-prok.



Kemudian soal aplikasi yang aku pakai saat ngeblog. Yaaa, ada dua cara yang aku gunakan untuk ngeblog. Lewat tablet dan pc. Kalau tabletnya lagi dipakai si ayah main game coc, berarti aku ngeblog pakek PC. Kalau lewat PC, aplikasi yang aku gunakan adalah :
1. Ms. Word
ini sudah pasti donk yak.
2. Ms. Publisher
kadang juga pakek ini. Memadukan gambar atau membuat infografis. Di Ms. publisher ini, kita bisa mengubah format tulisan menjadi gambar, bahkan bisa juga membuat gif.

ini contohnya

3. Google Chroome
Untuk browsing-browsing siauching haiyyaahh.


Kalau lewat tablet, aplikasi yang aku gunakan seperti
1. Gmail Nggak hanya untuk menerima notifikasi blog saja, atau kirim terima email, tapi aku juga memakai gmail untuk ngedraft tulisan buat blog.
2. Blogger
Sesuai dengan plafon eh platform yang aku pakai, blogspot. 

3. Picsart
Ini juga baru belajar. Terinspirasi dari postingan-postingan kece mami raffi. Sebelum ini pakek photo studio. Tapi dihapus si ken.

4. Toondo
aku juga kadang menyelipkan adegan-adegan kartun di postingan blog aku. Biar lebih bervariasi aja sih. Aplikasi ini juga cukup mudah yak. Hanya saja butuh jaringan internet yang mantab dan stabil seperti Smartfren 4GLite gitu.

ini contohnya
5. Aplikasi medsos, fb, twitter, G+.
Kurang lengkap rasanya, kalau ngeblog tanpa medsos. Seperti adam levine tanpa aku *ditoyor fans si adam.

Itu aja sih. Ya sudah kalau gitu. Semoga bermanfaat yak. So, mari tingkatkan semangat ngeblog. Wujudkan mimpi kita. Go For It dan yoyoyowwwww.

 

***

Go For It Blog Competition






Santri dan Keberagaman



Itu adalah foto aku waktu masih jadi santri. 12 tahun yang lalu *waduh ketahuan. Gimana ?. Unyu banget kan aku ? *sodorin kantong kresek. Iya, gini gini aku juga pernah jadi santri lho. Masih nggak percaya ? tanya aja sama Ustadz Maulana. Jama'aaahh..ooo.,jama'ah..Alhamdu..lillaaahh. .Hehe.

Ada banyak moment berharga yang terjadi saat aku masih jadi santri yang manis lucu imut bin amit amit. Ada manis juga pahit. Apapun itu, semua memberikan kesan dan kenangan mendalam hingga saat ini *aseg.

Saat nyantri, aku tak hanya belajar mengaji atau ilmu duniawi *aseglagi, tapi juga belajar tentang keberagaman. Beragam bahasa, budaya, sikap, sifat, dan pemikiran. Ada yang begini, ada yang begitu. Ada yang punya itu, ada yang punya ini. Ada yang berpendapat begini, ada juga yang begitu. Berwarna.

Selama 3 tahun aku menjadi santri. Alhamdulillah. Hampir tak pernah mengalami yang namanya perang dingin dikarenakan beda pemahaman, beda pendapat, atau beda adat budaya yang berlaku dan lain sebagainya. Terutama dengan teman asrama atau teman sekolah. Sesekali, ada sih sedikit percikan. Namun tidak terlalu berarti. Bagi kami, waktu itu, selama tidak melenceng saja dari ajaran Islam yang berlaku pada umumnya, tak masalah. Ajaran Islam yang berlaku pada umumnya itu seperti soal sholat wajib sebanyak 5 waktu dan lain sebagainya. Seperti itu.

Iya, kami benar benar menghargai yang namanya keberagaman. Tidak terlalu memusingkan beberapa perbedaan di antara kami. Kami lebih fokus kepada persoalan yang harus kami hadapi. Persoalan yang sama yang pasti dialami oleh para santri. Rindu orang tua, berusaha mandiri, bosan melanda, disapa sakit hingga kiriman tinggal sak ndulit.

Jika rindu datang dan bosan melanda, maka kami akan saling menghibur. Jika sakit, kami juga akan saling menjaga. Lalu jika kiriman sudah menipis maka kami akan saling berbagi. Indah bukan ?. Ho oh.

Jujur, rindu sekali dengan masa masa seperti itu. Rindu merasakan keberagaman yang serukun. Rindu melihat hal yang demikian terjadi di negeri ini.

Harapanku, di Hari Santri ini, bahkan di hari hari yang lain. Tidak ada lagi yang mengkotak kotakkan pemahaman hingga berujung pada perang dingin. Tidak ada lagi yang demikian. Semua memiliki pendapat masing masing dan tentu saja ada acuannya. Jadi berusahalah, sekuat tenaga, untuk berhenti menyalah nyalahkan sesuatu dan menganggap diri paling benar. Sudah. Berhenti ya.

Mari kita fokus ke masalah bersama. Soal negeri ini. Ya soal negeri ini. Sebelum negeri ini jatuh terpuruk. So, para santri, ayo, ayo kita bertindak !.














Arti dan Cerita di Balik Nama Ken


Jauh sebelum aku melahirkan, aku sudah berencana memberikan nama untuk calon bayiku dengan nama Ken yang dalam bahasa Jepang, memiliki arti seorang anak laki-laki yang sehat kuat tangguh.

Keinginanku tersebut tidak muncul 'makbedundug' begitu saja. Tentu saja ada hal yang melatarbelakangi keinginanku itu yakni aku ingin di kehamilanku yang kedua, janin yang ada di dalam rahimku tumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat. Aku tidak ingin kehilangan calon bayiku lagi seperti pada kehamilanku yang pertama. Iya, di kehamilan pertama, aku mengalami keguguran. Innalillahi wainna ilaihi roji'un.

Lalu kenapa nama nama bayi yang dipilih adalah ken ?. Sementara masih banyak nama lain yang juga bermakna sehat bukan ?. Iyup, benar sekali. Masih banyak nama lain yang memiliki makna sehat. Tapi lagi lagi, ada alasan di balik itu semua.

Apa alasannya ? Alasannya adalah sebab kandunganku lemah, bisa dibilang begitu. Dikehamilanku yang kedua, aku juga hampir kehilangan janinku kembali.   Aku mengalami pendarahan. Tapi alhamdulillah terselamatkan dengan bantuan penambahan hormon yang dimasukkan lewat vagina. Setelah kejadian itu, dokter memintaku untuk bedrest, tidak mengendarai motor atau bepergian jauh dulu, dan berhubungan suami istri. Untuk menghindari terjadinya pendarahan lagi.

Oleh sebab itulah aku ingin janin yang ada di rahimku, tidak hanya tumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat saja, melainkan juga ia harus kuat dan tangguh. Dan nama Ken memiliki makna demikian, sehat kuat dan tangguh. 

Alhamdulillah wa Syukurillah. Setelah sekian lama penantian, akhirnya lahirlah si kecil ken. Sesuai dengan harapan dan do'aku, dan sesuai dengan makna dari nama Ken, sehat kuat tangguh. Alhamdulillah. Si ken lahir dengan berat 4 kg dan panjang 50 cm. Sehat ginuk ginuk. 


9 hari kemudian, 'udel' atau pusar ken sudah putus yang berarti bahwa saatnya memberikan nama sekaligus tasyakuran. Jadi sebelum acara tasyakuran berlangsung, aku kembali berselancar di pantai mbah google terlebih dahulu. Untuk memastikan arti nama ken.

Luar biasa, alhamdulillah, aku pun tak henti-hentinya mengucapkan kata amin. Kenapa?. Karna ternyata nama ken memiliki banyak arti yang kesemua artinya memiliki makna yang apik.

Ken dalam bahasa inggris artinya pengetahuan atau orang yang suka dengan ilmu pengetahuan.







Sedangkan Ken menurut ahli sejarah negeri kita ini memiliki arti orang yang baik dan dihormati karena keahliannya, dan memaksimalkan potensi dirinya. Amin amin Ya Robbal 'alamin. 

Duhai Ken anakku sayang, semoga engkau selalu dalam lindunganNya ya nak, jadi anak sholeh, sehat kuat tangguh, juga pantang menyerah, penuh semangat, berpengetahuan dan memiliki keahlian. Amin.. 
***




Self Reward ala Bukan IRT Biasa

Andai saja di baris profesi yang ada di KTP maupun SIM bisa ditulis begini "profesi : sailormoon *halah, maksudku bisa ditulis begini "Profesi : Bukan Ibu Rumah Tangga Biasa", pasti sudah aku tulis begitu. Sungguh. Bukan karena ingin tampil beda, meskipun iya sih, sedikit, tapi karena itulah yang tengah aku lakukan dan aku tekuni. Menjadi bukan ibu rumah tangga biasa.

Tepatnya, sejak si kecil ken lahir, aku membulatkan tekad untuk berusaha menjadi bukan ibu rumah tangga biasa. Seorang ibu rumah tangga yang tidak hanya mampu mengurus keluarga dan rumah, melainkan juga mampu out of the box *aseg.

Nah untuk menjadi bukan irt biasa, aku melakukan beberapa hal yang jarang dilakukan oleh para irt biasa. Khususnya irt yang tinggal di sekitar tempat tinggalku, antara lain sebagai berikut :

Berusaha memenuhi kebutuhan gizi si kecil dan suami.
Iya, aku benar benar mengusahakan hal ini lho. Terutama untuk si kecil. Menu menu masakan yang aku buat sebagian besar pasti mempertimbangkan gizi untuk si kecil. Seperti menu sayur bayam yang kaya akan vitamin dan mineral serta menu ceker ayam kampung yang memiliki kandungan kalsium di dalamnya. Begitu juga dengan camilan yang aku buat, tetap mempertimbangkan gizi untuk si kecil. Seperti camilan roti gulung pisang atau nugget wortel plus ayam.



Memperhatikan kesehatan si kecil dan suami.
Setelah memperhatikan gizi, kemudian aku mengajak suami untuk mengenalkan lalu membiasakan si kecil dengan gaya hidup sehat. Dan alhamdulillah suami menyambut ajakanku tersebut.


Gaya hidup sehat yang kami kenalkan kepada si kecil belum terlalu mendalam sih. Kami baru membiasakan si kecil untuk suka mengkonsumsi air putih, suka buah buahan, tidak mengkonsumsi makanan ringan, dan membiasakan sikat gigi.



Memperhatikan dan memberikan stimulus untuk tumbuh kembang si kecil.
Ini juga aku lakukan lho. Informasinya tentu saja bersumber dari buku pink posyandu atau buku kesehatan ibu dan anak, bidan posyandu, dan mbah google. Kalau informasi dari yang sudah berpengalaman sih menurutku kurang bisa dijadikan acuan ya. Karena pengalaman orang kan beda-beda.


Stimulus yang aku berikan juga macam-macam. Ada stimulus untuk melatih motorik si kecil, stimulus untuk melatih kecerdasan visualnya, kecerdasan spasial, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak stimulus yang aku berikan kepada si kecil, ada satu stimulus yang membuat aku sedikit kewalahan. Karena benar-benar butuh kesabaran. Stimulus itu adalah stimulus untuk melatih kecerdasan linguistik si kecil. Iya, si ken memang agak terlambat bicara.

Menjaga kebersihan si kecil dan rumah.
Jujur, melakukan hal ini susah banget. Karena begitu selesai aku bersihkan juga rapikan, dalam hitungan menit, sudah dihambur hamburkan si kecil lagi. Makbyor. Jadi, biasanya aku membersihkan rumah saat si kecil tidur siang dan malam.


Berusaha membantu keuangan rumah tangga.
Caranya adalah dengan berhemat. Ada beberapa penghematan yang aku lakukan. 
Pertama, menghemat pemakaian listrik. Selain mematikan listrik di siang hari, dan menggunakan listrik seperlunya di malam hari, aku juga tidak menyetrika baju lho. (baca : baju rapi tanpa disetrika). Kecuali untuk bahan kain tertentu. Kedua, menghemat air. Ketiga, memasak sendiri. Ke empat, daur ulang barang bekas agar bisa digunakan kembali. (baca : sarung bantal dari kaos bekas, keset dari kaos bekas, dll).


Membantu dan juga berbagi kepada keluarga, sahabat, tetangga, dan masyarakat luas.
Aku juga berusaha bisa membantu orang-orang. Berusaha semampuku. Jika tidak mampu berbuat sesuatu, minimal aku bisa membantu mendo'akan agar mendapatkan solusi atau yang terbaik lah yah.


Begitu juga dengan berbagi. Berbagi sepunyanya. Punya rejeki makanan lebih, apalagi yang harus dilakukan kalau bukan untuk dibagi. Punya pemahaman lebih, apalagi yang harus dikerjakan kalau bukan untuk dibagi juga. Iya kan ?. Iya donk. Karena, berbagi itu indah. Jama'ah..oooo..jama'ah. Alhamdu..lillaaaaahhh. Hehe.

Mungkin terlihat mustahil bisa melakukan itu semua. Tapi bisa lho. Beneran. Ya meskipun harus dilalui dengan kerja keras. Meskipun harus berlumuran keringat karena harus mengerjakan beberapa hal dalam waktu bersamaan. Meskipun mata panda keluar sebab menyiapkan camilan atau alat bahan untuk menstimulus si kecil. Dan meskipun kalah cantik dari Suzy kekasih Lee Min Ho. Alhamdulillah dan insyaAllah aku berhasil menjadi bukan irt biasa. Yuhuuuuu *lalu berenang di empang.

Keberhasilan tersebut tentu saja tidak aku raih sendiri. Ada udang *ups, ada suami di balik keberhasilanku itu. Iya, suami menerima dan benar-benar mewujudkan self reward yang aku ajukan padanya. Bukan hanya satu tapi banyak, hahaaayyy.

Nah berikut ini daftar self reward yang aku ajukan ke suami dan disetujui *yeay :
1. Tidak memasak saat hari libur.
Ada dua pilihan untuk suami. Masak atau beli. Kalau suami memilih masak sendiri, maka menu masakan bebas. Tapi kalau beli, maka menu makanan yang dibeli harus sesuai dengan pilihanku *mantab.
Masak masaakkkk

2. Momong si ken di malam hari.
Bagi tugas momong. Aku mulai pagi hingga sore hari, sementara suami setelahnya. Bukan hanya menemani bermain, tapi juga segala sesuatu yang dilakukan ken, seperti menyuapinya, dan mengajak untuk melakukan ritual wajib sebelum tidur (sikat gigi, buang air kecil, cuci kaki dan tangan).


3. Jalan-jalan.
Biasanya, suami mengajak aku jalan-jalan di taman kota dekat rumah. Aku setuju donk, tapi ada syarat yang harus dipenuhi yaitu momong si ken.



4. Nonton acara televisi yang aku suka.
Si ken sudah tidur, aku bisa nonton tv donk dan bebas memilih mau nonton apa. Kecuali kalau ada pertandingan sepak bola. Alhamdulillah, suami oke-oke saja. Dia memilih untuk main game coc saja.

5. Beli pakaian yang aku suka *cihuy ulala.

Salah satunya ini, Jogger pants yang lagi ngetrend


Bagaimana ?. Asoy kan self reward yang aku dapatkan. Apalagi yang dibutuhkan irt selain istirahat, leyeh-leyeh, sambil baca buku, ngeblog, atau nonton drakor, bahkan jalan-jalan. Itu yang paling utama. Jika badan sudah segar kembali, pikiran fresh, maka berjuang untuk kemaslahatan keluarga pun sudah tak jadi masalah lagi. Akan tetapi, ada satu self reward yang tak ternilai harganya, saat melihat ini....

Ken dan Mobil

Si Ken suka banget sama mobil mobilan. Sebagian besar mainannya pun mobil mobilan. Kalau ke toko mainan pasti yang dipilih langsung mobil mobilan. Begitu juga saat di bapak bakul mainan, si ken pasti memilih mobil mobilan, padahal nih, aku sudah nawarin si ken barbie loh, tapi tetep aja si ken milih mobil mobilan *yaiyalah, plis deh emak.

Sayangnya, kesukaannya akan mobil mobilan tersebut tak sebanding dengan cara si ken memainkannya. Beringas boooo'. Ada yang dilempar, ada yang diduduki, dan ada pula yang keinjek..keinjek aku, hehe. Tapi yaaa begitulah, namanya juga anak anak.

Oleh sebab itulah, hampir sebagian besar mobil mobilan si ken tak ada yang utuh. Ada yang rusak di bagian kepala, ada juga rusak rodanya, dan ada yang ringsek *yang ringsek karena diinjek dikau kali mak, hehe, iyah.

Akan tetapi meskipun rusak, masih tetap dimainin koq sama si ken *kecuali yang ringsek donk yak. Masih tetap di pajang di showroom mobilnya *aseg.

Aku, sebagai emaknya si ken, tentu saja merasa takjub dengan apa yang dilakukan si ken yang tetap menerima keadaan si mobil apa adanya *eyaak. Tetap memainkan mobil mobilannya meskipun sudah tak bisa melaju lagi karena rodanya hilang, atau bagian badannya yang hilang dan menyisaka bagian roda doank, atau sudah penyok karena ditumpak i alias diduduki si ken.

Alhamdulillah, seneng rasanya dengan perkembangan si ken. Perkembangan positif yang bisa dipertahankan dan mungkin bisa aku tingkatkan lagi. Dan satu hal lagi yang bikin aku menjadi happy salma *halah yaitu, isi dompet aman cyinn *teuteup., hehe.

Jombang Car Free Night

Kalau malam minggu, biasanya kalian pada ngapain nih ?. Nonton tv di rumah, wisata kuliner, atau jalan jalan nih ?. Kalau aku plus anggota gank aloeveraku *gank apaan ituuuu, si ayah dan si ken, menghabiskan malam minggu kemarin di Jombang Car Free Night.

Awalnya aku pikir tidak ada yang istiiii..mewah di jombang car free night ini. Tapi setelah aku mendaki gunung melewati lembah *emangnya situ ninja hatori, hehe., maksudku setelah aku and my gank berjalan lebih jauh lagi, ternyata di situ ada panggung mini. Melihat panggung itu membuat aku ingiiinn...emmm..emmm.. ingin nyumbang lagu cyiinnn *lalu dilempar gombal.

Tak berapa lama kemudian, panggung yang tadinya kosong, tiba tiba makbetungul, muncul anak kecil imut imut di situ, dengan membawa stick di kedua tangannya. Rupanya si imut imut itu akan beraksi di panggung tersebut. Bermain drum booook. Jujur, melihat si imut imut menggebuk drumnya membuatku teringat dengan masa kecilku dulu yang juga seperti dia. Bedanya hanya, dia memukul drum, sedangkan aku memukul debog pisang. Tidak beda jauh kan ? *iyain ajah.



Jalan kaki berlanjut. Tak jauh dari panggung mini tempat bocah bocah beraksi, ada beberapa motor lawas yang parkir di situ berikut dengan para pemiliknya. Mereka duduk duduk santai bertemankan musik ala ala DJ. Yow yow yow.

Jalan sedikit lagi, ada mobil mobil lawas yang juga parkir di situ. Kemudian bergeser beberapa langkah, ada tenda tenda berjajar rapi. Sebagian sudah berpenghuni, sisanya masih kosong. Penghuni para tenda tersebut adalah umkm2 di Jombang. Di sekitar situ juga ada panggung yang lebih besar dari sebelumnya yang pada saat itu tengah menampilkan para remaja yang memiliki ketrampilan bernyanyi dan pandai memainkan aneka jenis musik. O ya satu lagi, di situ juga ada mobil samsat keliling looooh. Mantab kan.



Di Jombang car free night tersebut tidak hanya dipenuhi oleh para pejalan kaki saja, tapi juga ada para pecinta sepatu roda, skate board, dan sepeda angin. Ruame puwoool dah pokok e.



Sebagai salah satu warga Jombang, aku cukup senang menyambut kegiatan yang diadakan oleh pemkab dan jajarannya ini. Karena tak hanya sebagai salah satu tempat refreshing mengisi waktu bagi warga Jombang saja melainkan juga sebagai sarana mengenalkan dan menjajakan produk para umkm dan tempat untuk mengenalkan komunitas komunitas yang ada di Jombang. Kece. Harapanku semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut bahkan mungkin bisa dikemas dengan lebih kreatif dan inovatif lagi. amin.

NB : 
Jombang Car free night ini diadakan setiap 2 minggu sekali.
Jangan lupa bawa duit ya, karena aneka panganan tersebar dimana-mana. Yuhuuuu.

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

Mengenal Bedanya dari Jenis QRIS Statis dan Dinamis

sumber BCA Ketika akan melakukan pembayaran bisa dengan menggunakan smartphone tanpa perlu sedia uang tunai dan juga membawa dompet. Pembaya...