Aneka Mainan dari Botol Kemasan

Aku lagi suka koleksi sesuatu nih.. sesuatu yang ada dihatimu..sesuatu yang ada dihatiku *malah menyonyo. Hehe. Iya aku lagi suka koleksi. Bukan koleksi tas, apalagi koleksi brondong manis *oh no*. Tapi koleksi botol kemasan minyak telon, bedak, sampho, sabun, dan lain sebagainya. What ?.. Koleksi botol. Ho oh. Botol plastik.

Hampir di seluruh sudut rumah, ada yang namanya botol plastik. Bertebaran dimana-mana. Dan jumlahnya pun terus bertambah. Sebagian botol plastik itu aku kasih ke tukang loak, dan sisanya aku jadikan sebagai mainan buat si ken.

Kalau botol bekas bedak, aku ubah jadi mobil-mobilan. Kemudian, botol minyak telon aku ubah jadi perahu kincir. Dan botol kemasan air mineral aku ubah jadi jam pasir ala ala syalala.

Alhamdulillah, ken mau memainkan mainan yang sangat amat sederhana ini. Seneng rasanya. Beneran. Terima kasih ya nak. Emakmu ini jadi brebes mili, hahayyyy.

Yang pengen bikin bikin juga. Memanfaatkan kembali barang yang tidak terpakai. Langsung cus dimari aja yak. Yuhuuuu, Terima kasiiihhh.

Membuat Perahu Kincir dari Botol Kemasan Minyak Telon
Membuat Jam Pasir Ala ala Ulala
Membuat Mobil-mobilan dari Botol Kemasan Bedak



Belajar dari Masterchef Professional Australia

Kalau si kecil ken lagi tidur, pasti aku manfaatin untuk melakukan kegiatan yang aku suka. Bahasa bekennya me time. Salah satunya adalah nonton Masterchef Professional Australia. Kalau masterchef australia adalah kompetisi untuk para koki rumahan yang memperebutkan gelar masterchef. Sedangkan masterchef professional australia adalah kompetisi para koki yang sudah terjun ke industri makanan untuk memperebutkan gelar masterchef professional serta hadiah $AU 200.000 dan kesempatan keliling dunia untuk memasak dengan para chef terbaik dunia. uwow.

Sayangnya, aku mengikuti acara ini tidak dari awal. Karena apa ?. baru tahu cyiinn. Tapi, alhamdulillah aku masih kebagian nonton beberapa episode terakhir menuju final. Iya. Final.

Final di masterchef professional ini terdiri dari tiga babak. Pertama adalah penemuan, lalu tes tekanan berupa mengikuti resep dari salah satu chef terbaik di dunia yakni Marco Pierre White, dan yang terakhir adalah memasak 3 menu untuk 120 tamu. Tamu tamu tersebut tentu saja bukan masyarakat biasa tapi mereka adalah para chef ternama di australia. Tuuh, busyet banget kan babak finalnya ?. Kalau aku jadi pesertanya mungkin sudah ngompol di celana. hadeehh.

Lalu siapa peserta yang berhasil masuk babak final ?. Mereka adalah Rys, Sarah, dan Rhett. Rys berhasil memenangkan hidangan utama, sementara Sarah memenangkan hidangan penutup, dan Rhett memenangkan hidangan pembuka. Yup, kompetisi berlangsung ketat. Namun ternyata penilaian tak hanya dilihat dari hidangan saja, melainkan juga dilihat dari cara memimpin tim, ketepatan waktu penyajian, tampilan hidangan, dan apa lagi yaaa, lufaaa. Hehe.

Dan akhirnya yang berhasil memenangkan gelar Masterchef Professional adalah Rys, yang ternyata dulunya adalah seorang pecandu narkotika. Ya, Rys berhasil mengalihkan kecanduannya terhadap narkotika dengan memasak di dapur. Ia menemukan passionnya di dunia makanan. Ia tekuni betul. Dan hasilnya adalah Ia berhasil meraih gelar Masterchef Professional.

"Rys yang dulunya seorang pecandu narkotika, kini meraih gelar masterhef professional. Rys yang dulunya hampir menjadi tunawisma, kini bisa memiliki uang sebesar 200.000 dolar. Akhirnya, aku bisa membuat kedua orang tuaku bangga".

Kalimat yang diucapkan Rys tersebut sempat membuat aku terharu. Iya, beneran. Orang yang dulu hidupnya kelam, bisa berhasil menggapai mimpinya. Salut buat Rys. Keren.

Jadi siapapun itu, entah dulu memiliki masa lalu yang kelam atau tidak, jika memiliki niat untuk berubah menjadi lebih baik, dan sungguh sungguh untuk mewujudkan itu, maka pasti dapat merengkuh mimpi. Amin.

Renungan Singkat di Hari Pahlawan

Kala itu, proklamasi telah dikumandangkan. Pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, entah kesambet apa, atau memang sengaja membuat masalah, pada tanggal 27 Oktober 1945, bendera berwarna merah putih biru dikibarkan di hotel Yamato Surabaya (sekarang bernama hotel Majapahit). Kejadian ini tentu saja membuat warga, arek arek Suroboyo getem-getem mangkel karena sekutu tidak menghargai kedaulatan dan emerdekaan yang sudah diproklamirkan. Tak terima dengan hal tersebut, arek arek suroboyo memutuskan untuk melakukan perlawanan. Yang mana perlawanan tersebut berhasil membuat Inggris merasa kewalahan, bahkan sampai meminta bantuan Presiden Soekarno untuk meredakan pertempuran di surabaya.

29 Oktober 1945, pertempuran mereda. Tentara Inggris dan Arek arek suroboyo bersepakat untuk melakukan gencatan senjata. Ya benar benar mereda. Mereda saja. Bukan berhenti. Karena masih ada beberapa percikan percikan pertempuran antara arek arek suroboyo melawan inggris. Terus begitu, hingga akhirnya percikan percikan tersebut tersulut oleh tewasnya jenderal mallaby dalam baku tembak dengan arek arek suroboyo di jembatan merah.

Terbunuhnya jenderal mallaby membuat Inggris marah besar dengan pihak Indonesia. Mereka pun mengultimatum agar pihak Indonesia menyerahkan senjata dan berhenti melawan tentara NICA dan AFNEI. Dan ultimatum tersebut berlanjut pada aksi Ricklef "Pembersihan Berdarah" di seluruh sudut kota.

Aksi dan serangan membabi buta tersebut membuat pasukan Inggris berhasil merebut kota dalam waktu 3 hari. Tetapi, meskipun begitu, perlawanan terus berlanjut, dan baru berhenti setelah 3 minggu kemudian.

Ya, 3 minggu. Hal ini menunjukkan betapa hebatnya perlawanan yang dilakukan oleh arek arek Suroboyo. Dan yang lebih luar biasanya lagi. Perlawanan tersebut hanya dibekali dengan beberapa senjata api saja, dan didominasi oleh bambu runcing. Bambu runcing. Sementara pihak Inggris dibekali dengan senjata senjata perang yang sedemikian canggih. Sayangnya senjata senjata tersebut dan pasukan terlatih kalah dengan semangat juang arek arek suroboyo. Pantang menyerah, hingga titik darah penghabisan. Subhanallah. Pertempuran besar besaran tersebut menggugurkan 6000 rakyat Indonesia. 6000 pahlawan Indonesia.

***

Saat membaca beberapa tulisan tentang peristiwa di balik Hari Pahlawan tersebut, sungguh, benar benar membuat aku merinding, darah berdesir, membayangkan peristiwa heroik yang terjadi saat itu. Bahkan mungkin 1 juta kali lebih parah dari apa yang aku bayangkan.

6000 rakyat yang gugur dalam pertempuran besar besaran tersebut. Beribu ribu rakyat menggalang kekuatan untuk mempertahankan kemerdekaan ini. Memberanguskan siapa siapa yang tidak menghargai kedaulatan dan kemerdekaan negeri ini. Iya, siapa saja.

Salut, ah bukan bukan. Lebih tepatnya takjub. Teramat takjub dengan semangat juang mereka, para pejuang bangsa ini. Semangat juang tanah air yang sayangnya saat ini benar benar sudah memudar. Cinta teramat dalam akan tanah air Indonesia sudah terkikis mengempis dan menipis. Entah karena tergerus zaman, atau karena lupa dengan kerasnya perjuangan merebut kemerdekaan negeri ini. Lupa dengan peristiwa peristiwa berdarah yang terjadi saat itu. Dan lupa dengan jasa para pahlawan bangsa ini. Iya, mungkin karena itu.

Ada sebuah kalimat yang sudah sangat sering kita dengar yaitu "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak lupa akan sejarahnya dan jasa para pahlawannya". Ya, dengan tidak melupakan sejarah, maka semangat untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa ini entah bertahan dari jajahan budaya maupun ekonomi, tidak akan pernah meredup bahkan hilang.

Jadi, di moment ini, di Hari Pahlawan ini, mari kita mantabkan hati untuk tak pernah melupakan sejarah juga para pahlawan bangsa ini. Hargai dan hormati apa yang telah para pahlawan lakukan untuk bangsa ini dengan cara mengisi kemerdekaan ini dengan suatu hal yang positif dan bermanfaat.

Terima kasih kami ucapkan, dari hati yang terdalam, untukmu, para pahlawan bangsa ini.
Dan Selamat Hari Pahlawan.

***
Referensi :

https://www.idjoel.com/hari-pahlawan-sejarah-makna-dan-arti-10-november-1945/

Ayo Lawan Kanker Payudara

Iya, ayok, kita lawan kanker payudara. Sekarang. Jangan nanti nanti. Di mulai dari diri sendiri, lalu orang-orang terdekat, sekitar kita, hingga masyarakat luas. Karena, dari beberapa tulisan tentang kanker payudara yang aku baca, kanker payudara  bisa menyerang siapa saja. Iya siapa saja. Siapa saja yang mengalami hal seperti di bawah ini :


Jujur, dulu, aku pikir kanker payudara hanya menyerang orang yang keluarganya memiliki riwayat kanker saja. Namun ternyata aku salah besar. Mengetahui hal tersebut, aku tak boleh indehoy lagi donk. Harus lebih waspada.

Ya, harus lebih waspada. Caranya adalah dengan melakukan SADARI dan mempraktekkan beberapa cara mencegah datangnya kanker di payudara. Seperti infografis yang tertera di bawah ini.


Lebih baik mencegah daripada mengobati kan ?. Lebih baik waspada daripada nantinya menyesal sendiri. Lebih baik deteksi sejak dini dengan melakukan sadari daripada deteksi nanti-nanti tapi sudah stadium segini. Karena dengan deteksi sejak dini, maka insyaAllah, si kanker dapat distop penyebarannya.




Begitulah informasi yang aku dapat dari hasil blogwalking ke salah satu blogger keren, Indah Nuria Savitri , yang sedang disapa oleh kanker payudara. Di dalam postingannya, mbak indah mengatakan bahwa setelah ia menjalani mastektomi, operasi payudara, lalu langkah selanjutnya adalah dengan melakukan beberapa tahapan yang salah satunya adalah kemoterapi untuk menghentikan penyebarannya di tubuh yang lain bahkan mungkin bisa sampai mematikan sel sel kanker payudara tersebut. Dengan demikian, jika dapat mendeteksi kanker payudara sejak dini, maka peluang untuk terbebas darinya amatlah besar. 

Jadi tunggu apa lagi, ayok, kita lawan kanker payudara. Dimulai dari diri sendiri lalu sebarkan ke banyak orang. Semoga dengan melakukan hal ini, kita, orang-orang yang kita cintai, dan semuanya bisa terbebas dari kanker payudara. Amiiinnn. Fight breast cancer. #GoPink. 


Referensi :
http://tabloidnova.com/Kesehatan/Wanita/Siapa-Yang-Berisiko-Lebih-Tinggi-Terkena-Kanker-Payudara
http://www.femina.co.id/isu.wanita/kesehatan/8.fakta.penting.tentang.kanker.payudara/005/005/183
http://health.liputan6.com/read/2316906/5-makanan-ini-bisa-picu-kanker-payudara?p=1
https://www.dokter.id/berita/10-cara-mencegah-kanker-payudara

Terlambat Bicara Bukan Berarti Nggak Bisa Bicara

Orang mah kadang suka asal kalau ngasih pendapat. Si Anu begini Si Itu begitu, tanpa tahu atau kenal betul dengan si anu atau si itu. Asal nyeplos aja. Kalau menghadapi orang model gitu memang butuh kesabaran extra. Soalnya kata-katanya itu looohh, bikin hati geremet geremet.

Iya, aku pernah bertemu dengan orang yang seperti itu dan perkataannya berhasil bikin aku pengen makan pete banyak banyak trus aku kasih orang itu jurus maut nafas nagaku, HAH HAH HAAAAHHHHH. Biar nyahok. Gimana nggak kezel, la wong si ken dibilang bisu, nggak bisa bisa ngomong. Hadeehhhh.

Sebagai emak penegak kebenaran *dengan kekuatan bulan akan menghukummu, aku berusaha menjelaskan kepada orang orang tersebut bahwa si ken tidak demikian, bukan tidak bisa ngomong, atau bisu. Si ken cuma terlambat bicara karena dia adalah tipe anak kinestetik.

Secara umum, ciri-ciri tipe pembelajar kinestetik itu seperti ini nih :
Suka menyentuh, merasakan, dan memegang sesuatu.
Rentang perhatian pendek.
Menyukai kegiatan yang membuatnya terus bergerak dan bekerja.
Lebih memilih untuk menunjukkan daripada menjelaskan sesuatu.
Mereka dapat mempelajari sesuatu dengan tangan secara lebih baik, suka mencoba segala sesuatu sendiri.

Kalau dilihat di point kedua, itulah salah satu alasannya mengapa si ken yang merupakan anak kinestetik terlambat bicara. Bukan karena emaknye kagak pernah ngajak ngobrol nih ?. Ow ow ow, tentu saja tidak. Mungkin kalau mulutku ini mesin, udah protol segala bautnya, saking seringnya berusaha ngajak si ken ngobrol, nyanyi, bacain cerita, menjelaskan ini itu saat jalan jalan, nonton tv, dan lain sebagainya. Tapi ya gitu, begitu buku cerita aku buka, tidak berapa lama kemudian, si ken sudah kabur. Begitu juga saat aku ajak ngobrol, si ken nampak nggak peduli sama sekali dan sibuk dengan showroom mobilnya. Cuek bebek dah pokoknya. Lain halnya kalau aku ajak main ayun ayunan, jungkat jungkit, renang, dan mencoba beberapa wahanan outbond, si ken semangat bukan main. Langsung berani dan bisa.

Tapi alhamdulillah, sekarang aku sudah nggak seperti ngomong sama tembok lagi soalnya si ken sudah mau ngobrol, ngomong ini itu, bahkan kalau ngomong seperti pakek nada. Lucu. Akhirnyaaaa. Kerja keras berbuah muanis. Semanis akyu *huwek.

Jadi sekarang, alhamdulillah, nggak ada lagi yang bilang ken bisu atau nggak bisa bicara. Tapi kalau masih ada yang bilang si ken begitu, beuugghh, siap siap aja nyisanak, bakal aku sihir jadi mak lampir *wuuss.

Referensi :
www.parenting.co.id

Baca juga :

Si Kecil Terlambat Bicara
Menyapih Si Kecil
Mengenalkan Gaya Hidup Sehat Untuk Si Kecil
Mengarahkan Hobi Anak Agar Gemar Membaca
Belajar Mengelompokkan Bentuk

Meningkatkan Kecintaan Budaya Indonesia Adalah Misi Sumpah Pemuda Selanjutnya

Ada rasa sedih dan prihatin, saat saya membaca atau menonton berita tentang tawuran antar pelajar, tawuran antar supporter bola, berita tentang beberapa tindak kriminal yang dilakukan oleh sekelompok atau seorang pemuda, dan lain sebagainya. Iya, sedih dan prihatin. Karena apa yang mereka lakukan sama sekali tidak mencerminkan semangat sumpah pemuda yang bertumpah darah satu, tumpah darah Indonesia. Yang berbangsa satu, bangsa Indonesia. Dan yang berbahasa satu, bahasa Indonesia. Bersatu bersatu dan bersatu. Bukan malah sebaliknya.


Perilaku yang demikian itu, bukan hanya tidak mencerminkan semangat sumpah pemuda akan tetapi juga merupakan perilaku yang tidak termasuk budaya yang dianut bangsa ini. Seperti budaya sopan santun, ramah tamah, gotong royong, berbudi pekerti luhur, dan lain sebagainya. Tidak ada perilaku budaya negeri ini yang menyelesaikan masalah dengan kekerasan, bahkan dengan pembunuhan.Yang ada adalah menyelesaikan masalah dengan cara kekeluargaan, musyawarah, atau menganut aturan norma dan hukum yang berlaku di negeri ini. 

Memang, negeri ini tengah dibanjiri oleh masuknya budaya-budaya dari luar. Dan budaya-budaya luar yang masuk tak semuanya sesuai dengan budaya yang berlaku di negeri ini. Malah mungkin ada yang dapat memecah belah negeri ini, terutama memecah belah para pemuda dan pemudinya. Seharusnya para pemuda pemudi bukan malah sibuk dengan diri sendiri atau kelompok saja, lalu tawur sana tawur sini, tapi seharusnya para pemuda pemudi sibuk dengan bahu membahu, bersatu padu membangun negeri ini. 

Iya, membangun negeri ini. Itulah tugas selanjutnya para pemuda dan pemudi saat ini.  Melanjutkan misi sumpah pemuda untuk bersatu padu mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih oleh para pemuda pemudi dulu. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kecintaan akan budaya negeri sendiri. Mulai dari seni, bahasa, adat istiadat, perilaku budaya, keelokan alam dan lain sebagainya.

Meningkatkan kecintaan hasil karya seni anak negeri :
Kalau soal hasil karya seni juga bahasa bisa kita tingkatkan dengan ikut serta memakai dan mempromosikan hasil karya seni anak negeri. Entah promosi melalui media sosial, ataupun blog, atau saat sedang datang ke acara tertentu. Ajaklah orang orang sekitar kita untuk mencintai produk anak negeri.



Meningkatkan kecintaan adat istiadat yang berlaku di daerah masing masing.
Caranya adalah dengan turut andil menyemarakkan kegiatan adat yang berlaku di daerah masing-masing. Atau bisa juga dengan mendokumentasikan kegiatan tersebut lalu share ke media share yang dimiliki. 



Meningkatkan kecintaan perilaku budaya atau kearifan budaya lokal yang dianut negeri ini.
Dengan cara mempraktekkannya. Lalu mengajak orang orang sekitar kita untuk turut serta melestarikan perilaku budaya negeri ini. Seperti gotong royong dan tolong menolong membantu korban asap, atau menjadi relawan untuk bencana gunung merapi atau bahu membahu mengkampanyekan hemat energi, go green, dan lain sebagainya. Jika perilaku budaya yang demikian ini masih banyak yang menganut dan mempraktekkannya, maka peluang untuk memecah belah negeri ini amatlah kecil.




Meningkatkan kecintaan akan keelokan alam negeri ini.
Kalau yang ini mungkin sudah tercover dengan baik oleh dinas pariwisata maupun pihak swasta yang bergerak di bidang pariwisata dan travelling, ditambah lagi dengan dukungan dari para traveller yang tak segan membagi pengalamannya ke media sosial ataupun blog mereka masing-masing.




Meningkatkan kecintaan budaya dengan ikut gerakan sejuta data budaya.
Iya, kita juga bisa ikut berpartisipasi dalam Gerakan Sejuta Data Budaya ini yang bertujuan untuk mengumpulkan kekayaan data budaya Indonesia yang mana data tersebut akan dikumpulkan akan didaftarkan ke World Intellectual Property Organization (WIPO) sebagai bentuk perlindungan budaya dari klaim, serta untuk kepentingan penelitian selanjutnya. Atau  bisa juga dengan melakukan kampanye budaya secara online seperti yang dilakukan oleh Sobat Budaya.

Jadi untuk para pemuda dan pemudi bangsa ini, ayo, mari singsingkan lengan baju, bahu membahu, bersatu padu mempertahankan kemerdekaan dan membangun negeri ini. Negeri kita ini kaya kawan. Lebih tepatnya kaya raya. Bukan hanya dari segi sumber daya alamnya saja. Melainkan juga dari segi budaya yang tersebar di seluruh negeri ini. Iya, ada lebih dari 300 budaya yang ada di sini. Kaya raya bukan ?. Lalu relakah kita membiarkan kekayaan itu semua hilang begitu saja ?. Entah itu tenggelam dihantam arus budaya luar atau diklaim oleh negara lain. Tentu saja kita tidak ingin hal itu terjadi. Maka dari itu, tunggu apa lagi, segera nyalakan semangat sumpah pemuda yang mengalir di darah kalian, wahai para pemuda, dan ayo beraksi. 


Referensi :
http://www.sejutadatabudaya.com
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia

Luka Sebab Kena Puntung Rokok Menjadi Atheroma

Beberapa bulan lalu, Si ayah tak sengaja lewat depan rumahmu *malah nyanyi, hehe. Maksud daku, jari kelingking si ayah tak sengaja terkena puntung rokoknya orang. Bukan yang sudah mati, tapi puntung rokok yang masih merah menyala teng teng. Begitu kena langsung nyooss.

Awal mulanya, si ayah tak terlalu peduli dengan luka yang diakibatkan puntung rokok tersebut. Santai seperti di hawaiii. Hula hula gitu. Namun lama kelamaan ternyata luka tersebut berubah menjadi sesuatu. Menghitam dan membentuk bukit. Kalau dicolek, terasa kenyal, seperti ada air di dalamnya. Kata si ayah, kadang cenut cenut, kadang juga gatal. Tak tahan, akhirnya si ayah memutuskan untuk mencubles benjolan tersebut pakai jarum yang sudah dipanaskan, dan hasilnya adalah...... makin paraaahhh.

Iya, makin parah. Benjolan tersebut memang tidak bertambah tinggi namun melebar. Daaannn, terasa gatal sekali. Lebih gatal dari sebelumnya. Kalau kesentuh, kata si ayah sakitnya tuh di sini di sini dan di sini.

Tak tahan melihat benjolan di tangan si ayah. Rasanya gemes banget. Pengen tak cubles cubles *sadiiss. Mungkin inilah alasan si ayah untuk segera pergi ke igd puskesmas. Takut daku cubles. Hehe.

Nggak donk, bukan karena itu. Lebih tepatnya adalah sebab kebetulan. Kebetulan waktu itu si ayah nganter siswa ke puskesmas, nah sambil nunggu, si ayah iseng ke igd. Saat itu kata si ayah memang lagi sepi jadi si ayah langsung bisa konsultasi ke dokter jaga. Dan hasil konsultasinya adalah benjolan tersebut termasuk aterom, sejenis kista yang muncul akibat penyumbatan pada kelenjar keringat. Aterom disebabkan oleh infeksi, trauma (luka), dll. Kalau si ayah mungkin disebabkan karena trauma (luka bakar puntung rokok). Dan dokter pun mengatakan bahwa benjolan tersebut harus segera dioperasi sebelum bertambah lebar dan semakin banyak akarnya. Si ayah menyetujui perkataan dokter tersebut. Ia pun segera dioperasi. Operasi kecil saja.

Alhamdulillah sekarang luka bekas operasi kecil si ayah berangsur angsur membaik. Benang benang fibrin sudah mulai bekerja menutup luka tersebut. Alhamdulillah.

Pelajaran yang bisa diambil adalah ;
1. Jangan menganggap remeh luka bakar sebab puntung rokok
2. Jangan mengotak atik luka




Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...