Penampilan Makin Keren Dengan Jogger Pants

Sebelumnya, aku pengen ngucapin selamat datang dulu ah buat penghuni baru lemariku yakni jogger pants. Akhirnya setelah...sekiiii..an laa..maaa..aa..aa.. aku menunggu, untuuuukk ejumpaaa denganmuuuu, toret toret dut *malah nyanyi. Hehe.

Iya, itu adalah fakta bahwa lemariku belum pernah ada celana ini  karena sebagian besar telah dikuasai oleh keluarga jinny oh jinny. Dari mulai skinny jeans, jeans ala elvis presley, jeans mbulak, jeans risliteng rusak sampai jeans bapak yang diwariskan ke aku juga ada *tepuk jidat. Sedangkan sisanya diisi oleh celana kulot, celana kain, celana aladin, dan celana kolor. Oleh sebab itu seneng banget rasanya punya varian celana baru di lemariku.

Selain suka karena ada celana varian baru di lemariku, aku juga jatuh hati pada pandangan pertama dengan celana ini.  Dan yang namanya jatuh hati, pasti ingin nempel terus kan ?. Nah seperti itulah  aku. Aku jadi lebih sering  memakai celana ini di berbagai macam aktivitasku. Seperti olahraga, jalan jalan santai, kopdar dengan blogger2 kece, dan bahkan pernah aku gunakan untuk kondangan. Sungguh. Kelihatan aneh donk ?, nggaaaak, sumprit dah. Jadi kelihatan tampil beda, unik dan bikin aku percaya diri *aseg.



Gimana ? Unik kan ? Ho oh. Keren kaann ? Ho oh, Cantik kan ? Siapa ? Ya akulah, masa' sun go kong. Ya, itulah si jogger pants. Unik, kece, mbois.

Nah kalau kalian penasaran sama ni celana, kalian bisa intip Lenolinon Shop, karena di situ ada berbagai macam celana jogger pants yang keren-keren. Salah satunya seperti celana jogger pants yang aku pakai itu.

Iya, jogger pants yang aku pakai itu produksi Lenolinon Shop. Bahannya oke dan nyaman. Selain unggul dalam segi bahan, ada keunggulan Lenolinon Shop yang lain lagi yakni kita bisa request ukuran celana, bisa memilih mau pakai ini atau itu, dan satu lagi pelayanannya cepat, bener bener anti buffering. Trus yang paling utama adalah terpercaya, no tipu tipu.So, tunggu apa lagi. Cus langsung berkunjung ke situ aja yak. Tak usah ragu apalagi malu malu. Cuss. 



Jangan Mencabut Bulu Ketiak

Manusia itu kadang suka begitu. Meskipun sudah tahu akan suatu informasi, tapi kadang masih tetep saja tidak percaya atau tidak peduli sebelum mengalaminya sendiri atau melihat dengan mata kepalanya sendiri. Dan salah satu manusia yang begitu adalah......eikeh cyiiinnn.

Iya, aku memang tahu informasi kalau membersihkan ketiak dengan cara mencabut bulu bulunya itu tidak benar. Karena bisa membuat pori pori kulit terbuka. Kalau sudah pori pori terbuka, maka kotoran akan gampang masuk. Makbleng gitu aja. Tapi informasi tersebut aku tanggapi dengan santai seperti di pantai. Aku tetap mencabuti bulu bulu ketiakku.

Penggundulan tersebut sudah berlangsung cukup lama. Tepatnya sampai 1 bulan yang lalu. Akhirnya dengan mantab surantab aku memutuskan untuk berhenti menggunduli ketiakku setelah aku mengantar adek iparku ke dokter untuk memeriksakan benjolan di ketiaknya.

Kata bu dokter, benjolan yang ada di ketiak adekku itu seperti inflamasi. Inflamasi tersebut muncul karena ada sesuatu yang masuk ke dalam daerah ketiak melalui pori pori yang terbuka. Sesuatu tersebut bisa kotoran, kuman, bahkan bahan bahan kimia yang berasal dari produk produk untuk merawat ketiak.

Kalau benjolan yang ada di ketiak adekku itu muncul sejak ia pakai produk perawatan ketiak yang cara pakainya dioleskan ke kulit. Dimungkinkan bahan kimia yang ada di produk tersebut masuk melalui pori pori kulit yang sudah terbuka. Iya, adek iparku memiliki kebiasaan yang sama denganku, suka mencabuti bulu bulu ketiaknya. Duuuhhh, sereeemm.

Pesan bu dokter kepada adekku itu, selain harus disiplin mengkonsumsi obat, juga jangan menggunakan produk perawatan ketiak lagi. Apapun itu. Kalau ketiak bau, ya solusinya dengan mandi atau menghindari makanan yang dapat memicu bau badan. Begitcu.

Jadi, yang suka mencabut bulu ketiak, harap segera dihentikan yak. Karena berbahaya. Ojo' lali loh yooo.

Membuat Buku Mini Untuk Si Kecil

Beberapa tahun yang lalu, sebelum aku berperan sebagai Shehrazat dari Hongkong, bukan dari Turki, aku terkena yang namanya sindrom newmom. Parnoan, harus begini begini begitu, pakai teori parenting yang ini atau yang itu, dan selalu siwer saat mata menangkap sesuatu yang unik, lucu, dan bagus untuk pertumbuhan si kecil. Jika sudah siwer begitu, apalagi membaca keterangan "baik untuk tumbang si kecil", aku pasti kalaf, kemudian langsung beli beli dan beli.

Salah satu yang aku beli tanpa berpikir panjang kali lebar adalah buku bantal kumpulan do'a sehari-hari. Maksud aku membeli buku bantal tersebut adalah untuk memperkenalkan ken tentang do'a do'a sehari-hari sejak dini. Seberapa dini ?. Nah itu yang tidak aku pikirkan sama sekali. Aku membeli buku bantal tersebut saat Si Ken masih berusia 5/6 bln. Dodol banget kan ?.

Alhamdulillah, setelah terkena cambuk cemeti amarrosulinya sembara *emangnya emak lampir, kedodolan tersebut tidak berlangsung lama. Aku sadar bahwa belum waktunya Ken menggunakan buku bantal tersebut. Karena seharusnya buku yang digunakan Si Ken adalah buku yang berisi tentang gambar tumbuh tumbuhan dan hewan-hewan disekitarnya, anggota tubuh, dan alat alat rumah tangga disekitarnya juga.

Langkah selanjutnya adalah, aku segera membuat buku kecil untuk si ken. Bukan buku bantal. Tapi buku mini sederhana saja yang aku buat dari barang bekas. Cara membuatnya juga cukup mudah.

Pertama, siapkan bahan dan alat.
Kemasan kardus pewangi baju.
Kertas bekas
Tali hias berwarna emas
Gunting
Plong-plongan (alat untuk melubangi kertas)

Kedua, Cara membuat
Gunting kardus kemasan pewangi baju Gunting kertas bekas sesuai dengan kardus pewangi
Beri lubang kemasan kardus pewangi baju
Beri juga lubang kertas-kertas bekas yang sudah digunting dan sesuaikan lubang dengan lubang yang ada di kemasan kardus pewangi baju tersebut.
Satukan antara kertas bekas dengan kardus kemasan tersebut
Rapikan
Setelah itu masukkan tali hias berwarna emas ke dalam lubang lubang tersebut. Ikat di kedua ujungnya. Selesai

Buku mini untuk si kecil ken pun sudah jadi. Selanjutnya tinggal diisi saja. Karena ken lagi semangat mengenal huruf dan nama-nama buah, jadi buku tersebut aku isi dengan huruf abjad dan gambar buah buahan yang biasa ia konsumsi. Alhamdulillah. Buku tersebut diterima dengan baik oleh Si Kecil Ken. Yippiiiieeee *lalu joget sambal lado. 

Bapak Penjual Bola Plastik

Sebenarnya, minggu kemarin, aku punya rencana terselubung. Sembari mengantarkan sepasang pengantin yang tak lain adalah adek iparku ke tempat tinggal mereka, aku berencana untuk mengambil beberapa foto saat di perjalanan atau saat kami berhenti istirahat lalu makan siang. Foto foto itu nantinya akan kujadikan bahan ikut lomba blog yang diadakan blogger kece mbak Arin.

Kamera sudah kusiapkan. Bekal sudah beres. Beberapa orang dari rombongan pun sudah ku woro woro. Semuanya sudah oke. Tinggal eksekusi saja. Sayangnya rencana tersebut gagal terwujud.

Tentu saja bukan karena aku batal ikut mengantar atau karena aku mabuk perjalanan. Tapi karena sesuatu. Sesuatu yang begitu menyentuh. Terharu hingga buat aku tergugu begitu tiba kembali di rumah. Iya, akhirnya tangisku tumpah ruah di balik bantal.

Minggu pagi, sekitar pukul 9.30 WIB, kami berangkat dari rumah. Kami memilih lewat jalur alternatif. Karena lebih cepat dan jalan tersebut juga sudah cukup baik. Sebagian besar mulus beraspal. Kekurangannya hanya satu yakni sempit. Waktu itu memang lalu lintas jalan tersebut cukup ramai. Jadi si ayah yang duduk di balik kemudi memutuskan untuk alon alon saja.

Awalnya perjalanan cukup lancar dan penuh canda tawa, hingga di detik detik kami hampir mendahului bapak penjual bola plastik, tiba tiba dari arah berlawanan muncul sepeda motor dengan kecepatan tinggi dan mengambil banyak bagian jalan. Kemudian tak sampai 5 detik, hanya sekejap saja, kejadian itu terjadi. Dus Prek. Mobil menyerempet bapak penjual bola plastik untuk menghindari terjadinya tabrakan dengan motor yang melaju dengan kencang tersebut.

Menyadari hal itu, Si ayah lalu menepikan mobil, berhenti, lalu berlari menuju bapak penjual bola plastik. Dan bagaimana ekspresi bapak penjual bola plastik tersebut ?.
"ndak apa apa mas, cuma kaget thok" jawabnya sambil nampak sedikit menyunggingkan senyum lalu menyambut uluran tangan si ayah yang bermaksud untuk meminta maaf padanya.

Melihat kejadian tersebut rasanya seperti ini 'nyes'. Hati luluh. Seakan jatuh membumi. Sungguh aku tak menduga kalau ekspresi itu yang muncul dari beliau. Aku mengira ia malah akan membentak kami, marah dan segala macamnya, namun ternyata tidak begitu sama sekali. Subhanallah. Masih ada hati sebaik itu di zaman seperti ini.

Sepanjang perjalanan, baik saat menuju ke tempat tujuan hingga kembali lagi, pikiranku tak lepas dari sosok bapak penjual bola plastik tersebut. Aneka pertanyaan muncul dipikiranku. Ada terselip protes di dalamnya. Protes kepada Sang Maha segalanya. Mengapa begini mengapa begitu. Mengapa orang sebaik itu harus menjalani hidup seperti itu. Menjajakan bola plastik kemana mana dengan menggunakan motor butut dan rengkek kayu yang sudah tak apik lagi. Sementara yang 'begitu begitu', hidup berlimpah ruah harta, hanya duduk ongkang ongkang tak nampak bekerja keras apalagi bekerja baik. Mengapa begitu Ya Robb ?. Mengapa ?.

Entah di bagian ruang pikiran sebelah mana, tiba tiba muncul kalimat begini : " Mungkin hidup yang dijalani bapak penjual bola plastik itu yang menurut kita penuh dengan kekurangan terutama materi, adalah cara Allah melindungi beliau dari perbuatan yang tidak baik 'begitu begitu' ". Iya mungkin seperti itu. Itu adalah cara Allah melindungi beliau. InsyaAllah yang terbaik. Wallohua'lam.

Pelajaran yang aku peroleh dari kejadian tersebut adalah :
1. Harus lebih hati hati saat berkendara.
2. Jika dari jauh sudah terlihat ada kendaraan yang nampak ugal ugalan, ngebut ngebutan, lebih baik kita menjauh. Entah harus segera mendahuluinya, atau berjalan perlahan bahkan berhenti. Paling tidak hingga si ugal ugalan tersebut jauh atau melewati kita.
3. Masih ada orang dengan ekspresi yang keren bin baik di zaman seperti ini.
4. Sebagai refleksi, terutama untuk aku yang akhir akhir ini cukup sering khilaf. Mengeluhkan ini itu kepada Allah. Kenapa begini, koq begitu, kakoq kakoq saja, tanpa berusaha sekuat tenaga, melakukan sesuatu. Malah sering berdiam diri, bahkan sedikit geje (nggak jelas). Sementara si bapak penjual bola plastik, dengan hidup yang mungkin lebih tidak baik dari aku tapi tetap berusaha, berkeliling menjajakan bola plastik dagangannya ke warung warung di desa.

Subhanallah. Astgahfirullahal 'adzim. Walaahaulawala Quwwata illah billah hil 'aliyyil 'adzim.




Cerita Piknikku, Dulu, Sekarang, dan Nanti

Kalau alis mengkerut, bola mata ke kiri ke kanan, bibir lancip, itu adalah ekspresi wajahku saat sedang mengkalkulasi pengeluaran rumah tangga. Kemudian kalau bibir monyong 5 centi, dan di dahi seperti ada tulisan "jangan diganggu lagi galak" adalah ekspresiku saat jadi maknyonyor alias saat sedang pms. Trus kalau sorot mata tak berbinar *aseg, berjalan tak tegak, hilang gairah, males ngapa-ngapain itu adalah tanda kalau aku butuh yang namanya piknik. Yup, butuh piknik.

Si ayah sudah hafal betul dengan aneka ekspresiku dan cara menghadapinya. Kalau ekspresi yang pertama dihadapi si ayah dengan kalimat begini "nanti kalau duit belanjanya kurang bilang aja ya mah". Kemudian ekspresi wajah kedua dihadapi si ayah dengan tabah. Trus ekspresi ketiga dihadapi si ayah dengan mengabulkan keinginan tersiratku untuk pergi piknik *hurray. Ini pasti loh. Karena kalau si ayah nggak ngajak aku piknik, resikonya adalah aku bakal berubah jadi kak ros. Jadi, kalau sudah ekspresiku begitu, si ayah pasti mengajak aku piknik, karena piknik itu penting. Tidak hanya penting untukku, tapi juga untuk kemaslahatan bersama, hahayy.

Kegiatan piknik yang ayah rencanakan memang tidak wah. Hanya piknik di taman kota atau alun alun saja. Beralaskan rumput atau duduk di tempat yang sudah disediakan sambil melihat lalu lalang orang atau kendaraan. Bekal yang kami bawa pun hanya camilan seperti gorengan, pentol, atau roti plus air minum. Sederhana bukan ?. Tapi meskipun begitu, rasanya sudah seneng banget loh. Sayangnya moment bahagia nan tenang ini tak dapat berlangsung lama, karena si kecil ken.

Piknik di taman Keplak Sari dekat rumah

Ya,  Si Ken yang masuk dalam tipe anak kinestetik tak dapat duduk diam berlama-lama. Kami sering berbagi waktu untuk menemani si ken bereksplorasi. Jika si ayah lelah, maka aku yang sudah duduk daritadi harus mengambil alih tugas ayah menemani si ken. Selalu begitu. Jadi masa-masa indah menikmati piknik sederhana hanya berlangsung sekian menit saja *piknik macam apa itu. hiks.

Acara piknik berubah jadi lomba lari

lomba lari berlangsung seru, antara si ayah dengan si ken

Sebenarnya tak masalah sih meskipun bisa piknik beberapa menit saja. Tapiiiiii, kadang terselip keinginan untuk piknik seperti dulu. Saat piknik bersama sahabat sahabat aku waktu kuliah dulu. Seruuuu.

Dulu, aku dan sahabat sahabatku punya program piknik jangka pendek dan jangka panjang. Muculnya program tersebut sebagai salah satu cara untuk refreshing dan memberikan pengalaman baru yang tak terlupakan dengan saling berkunjung ke daerah tempat tinggal kami masing-masing.

Piknik jangka pendek akan dilakukan saat tanggal merah yang disusul dengan harpitnas, hari kejepit nasional. Kalau jangka panjang akan dilakukan saat libur semester ganjil. Sedangkan libur semester genap yang biasanya berlangsung lebih lama kami putuskan untuk pulang kampung saja.

Piknik jangka pendek kami adalah piknik ke tempat wisata yang ada di daerah kami masing masing dan tidak keluar provinsi. Kalau keluar provinsi akan masuk dalam piknik jangka panjang. Tujuan piknik jangka pendek kami adalah pacet Mojokerto, Wisata Bahari Lamongan, dan pantai-pantai di madura. Sedangkan jangka panjang akan pergi ke rumahku yakni Bali, dan rumah sahabatku yang lain yakni Lombok.

Yang membuat piknik ini seru adalah :
  • Kami memutuskan untuk memakai angkutan umum menuju ke rumah tujuan sahabat maupun ke lokasi piknik. 
  • Aktivitas yang kami lakukan saat piknik tak hanya sekedar jeprat jepret saja, melainkan diisi dengan berbagai macam hal. Seperti saling menyiram air terjun saat kami sedang di Pacet, atau berroller coaster ria saat di Jatim Park Lamongan, dan menikmati sensasi naik perahu saat di Madura.

Siapa yang mangap paling omboh ? eikeh cyiin

Tak ada Titanic, perahu pun jadi

Nekat main air, meski tidak membawa baju ganti

  • Kemudian saat kami lapar, kami memilih untuk tidak jajan di warung warung makan yang ada di lokasi piknik tersebut melainkan memilih untuk menyantap bekal yang dibawakan oleh orang tua sahabat kami. 
Cuekin kamera, buka bungkusan, lafaaarr

  • Terakhir bercengkrama, bercanda ria.
Udah kaya' foto model kan *preettt
Piknik seru yang aku lakukan bersama sahabat sahabatku itu tentu saja tidak semata-mata untuk mengisi waktu libur saja, tapi ada banyak manfaat juga yang kami peroleh.
1. Menguatkan ikatan persahabatan di antara kami.
2. Menjalin silaturahim dengan keluarga sahabat kami.
3. Refreshing.
4. Mengundang semangat untuk melakukan aktifitas kami di hari hari selanjutnya.
5. dan menciptakan memory indah yang mungkin nantinya akan selalu kami kenang bahkan kami ceritakan kepada pasangan atau anak cucu kami nanti.


Yup, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari piknik seru saat aku masih mahasiswa dulu. Oleh sebab itu bisa dibilang, piknik itu penting bagi mahasiswa.

Lalu bagaimana dengan kegiatan piknik sekian menit yang aku dan si ayah lakukan ?. Apakah memiliki manfaat juga ?. Tentu saja. Melihat senyum ceria si kecil ken sudah sangat membuat aku bahagia *aseg.

Tapi aku yakin suatu saat aku pasti bisa menikmati piknik seru seperti itu lagi. Bersama si ayah, juga si ken yang sudah bisa diajak kompromi. Dan pasti tak kalah seru juga kaya akan manfaat. Tidak lagi piknik di taman kota atau alun alun saja, tapi mungkin bisa piknik ke luar kota atau provinsi. Seperti piknik ke Bogor gitu. Iya, aku pengen banget liburan di Bogor. Lalu piknik seru di situ. Berdasarkan informasi yang aku dapat dari nonton tv dan baca-baca artikel travelling di mbah google, ada banyak lokasi wisata di Bogor. Hemmmm. Membayangkannya saja sudah bikin hati aku tumbuh bunga dimana-mana, seru dan asoy deh kayaknya.

Jadi ya begitulah cerita piknik sederhanaku bersama si ayah dan si kecil ken yang aktif bak bola bekel, dan cerita piknik seruku bersama sahabat-sahabat aku waktu kuliah dulu berikut dengan manfaat dari kegiatan piknik tersebut serta cerita tentang harapan aku untuk dapat melakukan piknik seru selanjutnya bersama si ayah dan si ken. Doakan terkabul yak. Terima kasih manteman dan inga'-inga', piknik itu penting ting *langsung hilang.

***

Cara Mempercepat Memasak Nasi di Rice Cooker

Apalah daya, meskipun jam weker sudah dipasang, alarm hp juga sudah disetting, tetep aja susah bangun pas subuh. Minimal 30 menit, dan paling banter lanjut molor 60 menit. Lumayan kan ?. lumayan luama cyiinn.

Kekoloran*halah, kemoloranku ini tentu saja ada sebabnya. Salah satunya karena si kecil ken suka begadang. Padahal aku sudah sering mengatakan ini pada si ken "begadang jangan begadaaangg..terororeet..kalau tiada artinyaaahaaa".

Salah satu dampak terbesar kalau aku bangun siang adalah gagal membuat sarapan untuk si ayah. Iya, beberapa kali aku sempat gagal membuat sarapan untuk si ayah. Alhasil si ayah berangkat kerja dengan bertemankan lagu keroncong di perutnya. Bahkan pernah juga masuk angin karena belum sarapan.

Sebagai istri yang maknyonyor *halah, sebagai istri yang masih dan harus terus berusaha menjadi istri sholehah *aseg, aku tidak mau donk mengulangi kesalahan yang sama. Jadi meskipun aku bangun kesiangan aku tetap berusaha menyiapkan sarapan buat si ayah.

Berbekal menu masakan yang diajarkan emak plus cara mempercepat memasak nasi di rice cooker, alhamdulillah aku berhasil menyiapkan sarapan sederhana buat ayah. Menunya bisa diintip di sini yak.

Kalau trik mempercepat memasak nasi di rice cooker caranya cukup mudah yakni gunakan air mendidih untuk memasak nasi di rice cooker. Dengan cara ini, bisa menghemat waktu antara 10 hingga 15 menit. Tentunya sudah dikurangi dengan waktu memasak air juga. Lumayan kan ?, lumayaaannn, daripada perut si ayah keroncongan.

Kalian pernah begitu nggak sob ?. Terlambat bikin sarapan gitu?. Kalau pernah, bagi triknya donk gimana cara kalian tetap berhasil menyiapkan sarapan meskipun bangun kesiangan. Share di sini yak, sapa tau bisa aku praktekin. Sebelum dan sesudahnya terima kasih. :)

Hijab yang Nyaman di Hati Emak

Seneng deh, ada banyak giveaway bertebaran dimana mana. Jadi nggak perlu bingung berburu materi untuk update blog. Cihuy kan ? ho oh.

Nah giveaway yang aku ikuti kali ini diselenggarakan oleh mak Ruli dengan tema Hijab yang Nyaman di Hati.

Dulu hijab yang nyaman di hati aku adalah hijab yang bikin aku percaya diri. Seperti hijab segi empat atau pashmina. Namun sejak aku keluar dari cherrybelle *halah, maksudku sejak si kecil ken hadir kriteria hijab yang nyaman di hati aku pun berubah.

lagi lufa diri, hehe

1. Multifungsi
Tidak hanya berfungsi sebagai penutup aurat, tapi juga saat si ken masih ASI, tu hijab bisa aku jadikan penutup saat sedang menyusui. Bahkan nih bahkan pernah juga aku jadikan lap umbel waktu si kecil ken pilek, hehe *makjor, mamak jorok.


2. Praktis, cukup satu langkah
Kalau Uut perlu lima langkah dari rumah, kalau aku memilih satu langkah saja untuk memakai hijab. Makbleng gitu. Selesai.


3. Ukuran besar
Oleh karena point pertama, maka hijab yang bisa melakukan multifungsi tersebut adalah hijab yang berukuran besar donk yak.


4. Bahan hijabnya adem
Selain 3 hal yang tersebut di atas, bahan hijab juga dapat mempengaruhi kenyamanan hati saat memakai hijab loh. Nyaman di raga, nyaman di jiwa, u..lala.


Bayangin coba, kalau bahan hijabnya panas pasti bikin gerah kan, kepala berkeringat, lalu gatal, dan tau donk yang terjadi selanjutnya. Bakal berubah jadi sun gokong boo', garuk sana garuk sini. Aku nggak mau donk begitu. Jadi hijab yang nyaman di hati adalah hijab yang bahannya adem semlohay.

5. Warna netral
Hampir sebagian hijab aku berwarna netral. Kalau nggak putih, ya hitam atau krem. Karena warna warna itu mudah dipadupadankan dengan warna yang lain. Misalnya baju aku berwarna abu abu, maka warna hijabnya adalah putih. Atau bajuku berwarna pink, celana hitam, maka hijabnya juga berwarna hitam. Dan lain sebagainya. Ya biasalah emak emak, sukanya kan memang sama yang beli satu dapet dua atau beli ini bisa digunakan untuk ini ini ini. Ya begitulah. hehe.


Jadi itulah 5 kriteria hijab yang bikin nyaman di hati aku saat memakainya. Kalau kalian gimana nih ?. Sama seperti aku atau beda ?. boleh deh share di sini , oke ? okidoki. :D
***

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...