Saat Ibu Berpartner dengan Teknologi

Hai teknologi ? Apa kabar nih ? Pasti kau baik-baik saja bukan ? Ngomong-ngomong sudah sejauh mana kau menjelajah hari ini ? Apakah sudah sampai ke dasar bumi ? Atau sudah bisa lebih dekat dengan matahari ?.  Lalu apa lagi yang akan kau jelajah ? Waktu ? Apakah kau akan menaklukan waktu ? Atau kau akan menjelajah masa lalu atau kau ...???
Ah membicarakanmu memang tidak ada habisnya ya teknologi. Kau melesat begitu cepat.

***
Iyup itulah teknologi. Perkembangannya yang begitu pesat membuat kita mungkin sedikit kewalahan mengikuti gerakannya  yang hampir ada di semua disiplin ilmu. Mulai dari dunia komunikasi, informasi, psikologi,  antariksa hingga dunia medis pun juga sudah menggunakan teknologi. Begitu juga dengan penggunanya. Terdiri dari berbagai macam profesi, kelas ekonomi, hingga tingkat usia.

Wajar jika teknologi bisa berkembang luas di berbagai macam disiplin ilmu. Wajar juga apabila teknologi diminati oleh beraneka macam pengguna. Sebab teknologi menawarkan apa yang dibutuhkan dan disukai oleh kita yakni kemudahan dalam melakukan sesuatu.

Nah itu juga alasanku menjadikan teknologi sebagai partner dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memudahkanku dalam menyelesaikan kewajiban dan tugasku sebagai seorang ibu rumah tangga.

Ada beberapa teknologi yang menjadi partner dalam keseharianku. Yakni teknologi mesin, komunikasi dan informasi
Teknologi mesin
Tak dapat dipungkiri kehadiran teknologi mesin ini sangat amat membantuku. Terutama dalam mempercepat waktu pengerjaan. Misalnya nih, dalam satu waktu, aku bisa mencuci baju dengan mesin cuci sambil menghaluskan bumbu dengan menggunakan blender sekaligus memasak makanan untuk orang rumah. Atau kadang mencuci baju sambil membersihkan rumah dan sebagainya. Pekerjaan yang biasanya membutuhkan waktu dua jam lebih untuk untuk menyelesaikannya. Kini hanya memerlukan waktu 1 jam lebih sedikit untuk menyelesaikannya. Mantabb kan ?. Hahaha.

Teknologi komunikasi dan informasi
Dua hal ini bisa dikatakan saling berhubungan satu sama lain. Sama halnya dengan teknologi mesin, teknologi informasi dan komunikasi ini pun tak pernah lepas dalam kehidupanku sehari-hari. Seperti handphone dan internet.

1. Handphone
Sebagai anak rantau, komunikasi dengan keluarga sudah menjadi kebutuhan primer. Meskipun aku sudah berkeluarga, rasa tertaut dengan orangtua masih tetap mengakar.

Dengan menggunakan teknologi komunikasi seperti handphone android, benar-benar memberikan kemudahan untukku dalam berkomunikasi dan juga praktis dibawa kemana-mana. Terlebih lagi handphone saat ini sudah dilengkapi dengan berbagai macam aplikasi. Baik untuk memudahkan komunikasi, untuk foto, mendengarkan musik, bermain game dan sebagainya.

2. Televisi
Salah satu caraku untuk meng-update informasi dan pengetahuan adalah dengan menonton televisi. Baik itu informasi atau pengetahuan yang berhubungan dengan dunia wanita, dunia ibu, maupun informasi tentang dunia politik, kriminal, pendidikan, dan sebagainya. Minimal tahulah ya informasi ter-update saat ini.

Selain sebagai sumber informasi, bagiku, televisi juga sebagai hiburan yang paling mudah dan murah loh. Pengen nyengnyong alias nyanyi suka-suka, nggak perlu pergi ke tempat karaoke. Cukup mantengin channel musik aja. Beres deh. Trus, kalau lagi bosen sama sinetron, nggak perlu pergi ke bioskop. Cukup mantengin aja channel-channel tv yang bisanya nayangin film-film layar lebar. Tapi, kalau pengen banget nonton film terbaru yaaa tetep kudu ke bioskop sih. O ya ada lagi dink, lagi satu nih, dengan adanya televisi, urusan buang hajat alias panggilan aman jadi lebih aman dan nyaman. Saat ingin ke belakang, aku tinggal nyalain acara kesukaan si kecil. Jadi aku tak perlu khawatir dengan tingkah si kecil yang kadang suka nyariin, atau manggil-manggil atau kadang langsung nyamperin ke kamar mandi. Bahkan tingkah si kecil yang membahayakan.

Nah, itu beberapa dampak positif yang aku dapatkan dari televisi. Lain lagi dengan dampak positif yang dirasakan oleh si kecil ken yang merupakan tipe anak dengan gaya belajar visual kinestetik. Dimana anak yang memiliki gaya belajar ini, sangat cocok menggunakan media belajar visual. Salah satunya yaitu televisi.

Eit, tunggu dulu, aku nggak langsung 'nyodorin' begitu aja sama si kecil ken. Terlebih dahulu, aku memilah-milah acara atau channel-channel tv yang cocok dan pas untuk anak se-usia ken. Seperti channel tv disney junior atau baby tv.


Alhamdulillah, dengan menonton televisi (plus tontonan yang disesuaikan dengan usia dan perkembangan si kecil), daya imajinasi ken menjadi luas. Kecerdasan visualnya juga terasah dengan baik. Bahkan sekarang, si ken tidak hanya menonton tv saja, melainkan ia sertai dengan kegiatan menggambar. Nonton lalu ia gambar. Dan hasilnya, amazing. Ia bisa membuat apa yang ia lihat. Yaa meskipun hasilnya masih maknyonyor. Tapi seiring berjalannya waktu, insyaAllah akan semakin baik lagi.

Itulah alasanku tidak menyingkirkan televisi dari keseharianku sebagai ibu rumah tangga juga bagi keseharian si kecil ken. Karena banyak manfaat yang kami rasakan dengan adanya teknologi yang satu ini.

3. Internet.
Internet merupakan salah satu teknologi yang paling diminati oleh hampir semua kalangan masyarakat. Kehadiran internet memudahkan dalam hal berkomunikasi. Oleh sebab itu tak heran jika berbagai macam merk handphone, pasti dilengkapi dengan internet. Internet membantu komunikasi menjadi lebih mudah, lebih luas, dan dengan harga yang terjangkau. Kalau dulu mengirim foto lewat MMS dikenakan tarif sebesar 500 rupiah. Dan sekarang hanya puluhan kb saja sudah bisa mengirimkan foto asal ada internet.

Selain memberikan kemudahan dalam berkomunikasi. Teknologi internet juga memberikanku kemudahan dalam mencari informasi. Informasi yang tak jauh dari ruang lingkup ibu. Parenting, resep masakan, atau sekali-sekali mencari informasi tentang baju yang sedang nge-trend atau model dompet yang ter-update.

Untuk informasi yang berkaitan dengan ibu dan yang aku akses hampir setiap hari adalah seperti soal parenting, minat bakat anak, resep masakan untuk anak, kesehatan anak, membuat mainan untuk anak dan sebagainya. Berkat informasi yang aku dapat dari internet, aku jadi tahu bahwa si kecil ken merupakan tipe anak yang memiliki kecerdasan kinestetik dominan. Sementara gaya belajar si kecil ken adalah gaya visual kinestetik. Dimana dengan pengetahuan tersebut aku bisa memberikan stimulus kepada si kecil ken dengan baik, jelas dan terarah *uhuy.

Berkat teknologi aku jadi tahu soal ini

Ide membuat mainan ini didapat dari internet

Disamping kemudahan dalam memperoleh informasi, teknologi internet juga mengantarkanku bertemu lagi dengan passion lamaku yakni dunia menulis. Di dunia menulis ini, aku dipertemukan oleh para penulis-penulis handal. Mulai dari blogger, cerpenis, novelis, hingga jurnalis. Bertemu dengan orang-orang luar biasa seperti mereka, membuat hasratku semakin kuat untuk kembali menekuni dunia menulis. Untuk terus belajar, belajar dan belajar lagi. Setiap hari. Setiap ada waktu luang. Setiap ada waktu luang. Setiap si kecil tengah terlelap. Agar kemampuan menulisku kembali terasah.

Dari uraian di atas, dapat aku tarik kesimpulan nih mengenai dampak seorang ibu yang berpartner dengan teknologi. Antara lain sebagai berikut :

  • Memberikan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga
  • Pekerjaan rumah tangga dapat selesai lebih cepat
  • Komunikasi menjadi lebih mudah
  • Tarif komunikasi terasa lebih nyaman di kantong
  • Mudah mendapatkan informasi
  • Menambah pengetahuan tentang parenting, minat bakat si kecil ken, dan sebagainya.
  • Sebagai sarana hiburan yang mudah dan murah
  • Sebagai solusi jika dalam keadaan mendesak (mis. kebelet sementara si kecil minta ditemenin main)
  • Membantu menstimulasi kecerdasan majemuk si kecil ken
  • Mengantarkanku bertemu dengan hobi yang terlupakan yakni menulis
  • Membuatku kenal dengan banyak orang-orang luar biasa yakni para blogger, cerpenis, novelis, jurnalis, dan sebagainya
  • Membuat waktu luangku/ me time menjadi lebih bermakna karena aku gunakan untuk belajar menulis, dan belajar lagi dengan ditemani internet
  • Dan sebagainya.

Alhamdulillah, berpartner dengan teknologi membawa dampak positif dalam kehidupanku sehari-hari sebagai seorang ibu rumah tangga. Meskipun demikian aku tetap harus berhati-hati jika berpartner dengan teknologi.
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa teknologi bagaikan pisau bermata dua. Jadi agar teknologi tak melukai kita, maka yang harus dilakukan adalah tahu cara dan tehnik menggunakan pisau tersebut serta kenal dengan hal yang akan disentuh oleh pisau tersebut.
***
"Lomba ini diselenggarakan oleh IDCopy.net dan Eliska.id"

#BahagiadiRumah Itu, Saat Melihat Mereka Bahagia

Jika matahari adalah pusat tata surya. Maka ibu adalah pusat energi cahaya di rumah. Jika matahari tetap memancarkan sinarnya dalam kondisi apapun, cuaca seburuk apapun untuk menyinari tata surya. Maka ibu akan melakukan apapun demi melihat senyum bahagia anggota keluarga.

Sebagaimana matahari yang sinarnya memberi kehidupan bagi makhluk hidup di bumi. Begitu juga ibu, yang kehadirannya di rumah laksana energi cahaya. Energi cahaya yang disalurkan ibu lewat perhatian, kasih sayang, pengertian, perlindungan. Agar setiap anggota keluarga merasa hangat, merasa tenang, merasa senang dan bahagia saat berada di rumah. Tidak ada lagi kata tidak betah tinggal di rumah. Tidak ada lagi kata bosan menghabiskan waktu dan berlama-lama di rumah. Bahkan, jika terpisah jarak yang cukup jauh, maka akan selalu ada rasa rindu untuk segera pulang ke rumah. Indah bukan ?.

***

Itu adalah mimpiku. Mimpi seorang ibu yang seluruh waktunya dihabiskan di rumah. Mimpi yang tengah aku usahakan saat ini dan seterusnya. Mimpi untuk membuat anggota keluarga, suami dan si kecil ken merasa hangat, tenang, senang dan bahagia saat berada di rumah. Sebab aku percaya, bahwa rasa bahagia saat berada di rumah akan membawa dampak positif bagi suami dan si kecil ken saat mereka berada di luar rumah. Bagiku, jika Mereka Bahagia di rumah maka Aku pun akan merasa lebih bahagia dari mereka.

Untuk menghadirkan rasa bahagia di rumah, maka ada beberapa hal yang aku lakukan.
1. Memahami karakter suami dan si kecil
● Karakter suami
Salah satu karakter suami adalah suka sekali berdiskusi. Maklum saat mahasiswa, suami aktif di berbagai organisasi yang notabene selalu ada yang namanya kegiatan diskusi. Saat ini pun suami masih suka membantu salah satu organisasi buruh di sini. Tak jarang banyak teman-teman buruh yang datang ke rumah untuk sekedar berdiskusi, meminta pendapat solusi dan sebagainya. Pokoknya kalau diajak diskusi ekspresi wajahnya langsung sumringah dan nampak begitu bersemangat.

Hari buruh ~ Suami dan sekjen spbi

Nah demi menghadirkan ekspresi tersebut di rumah, maka aku pun tak keberatan jika teman-teman organisasinya yakni para buruh datang berdiskusi di rumah. Aku juga menyiapkan tempat yang nyaman dan bersih untuk tempat berdiskusi. Selain itu, aku juga berusaha untuk menjadi partner diskusinya di rumah. Entah itu mendiskusikan soal si kecil ken, lingkungan sekitar hingga beberapa berita terupdate. Jadi aku menyesuaikan diri juga suasana rumah dengan karakter suami.

Diskusi soal ketentuan pesangon utk buruh yg ingin resign krn kanker

● Karakter si kecil
Pada umumnya anak usia dini memang sangat suka bermain. Begitu juga si kecil ken. Si ken suka permainan yang melibatkan ketrampilan tangan dan kakinya. Ia nampak bersemangat dan antusias dan tidak akan cepat bosan memainkan mainan tersebut.
Mainan dari barang bekas yang aku buat untuk ken

Untuk menghadirkan rasa semangat dan antusias ken di rumah. Maka aku selalu membuat aneka macam permainan untuk ken. Seperti membuat miniatur gedung-gedung dan pepohonan dari kardus bekas. Juga membuat perahu kincir dari botol bekas. Kemudian bermain engklek yang terbuat dari mainan bongkar pasang beberapa mainan lainnya. Yang mana cara memainkannya melibatkan kaki dan tangan.



2. Mengetahui selera setiap anggota keluarga
Ada pepatah yang mengatakan bahwa makanan adalah penghangat suasana. Maka dari itu, aku pun berusaha untuk memperhatikan dan menyiapkan makanan sesuai dengan selera rasa setiap anggota keluarga. Si kecil ken suka makanan yang rasanya manis gurih. Sementara suami suka makanan yang manis pedas.



Kadang aku dan suami memasak bersama. Bahkan kadang suami yang mengajariku masak menu masakan kesukaannya. Jujur untuk urusan dapur aku memang sedikit lemah dan masih harus lebih banyak belajar lagi.

3. Memberikan perlindungan kepada mereka
Nikmat Allah yang luar biasa adalah kesehatan. Dengan kondisi badan sehat maka bisa melakukan apapun yang ingin dilakukan. Jadi demi menjaga kesehatan suami dan si kecil ken, aku berusaha untuk memberikan asupan bergizi untuk mereka. Serta mengajak mereka untuk melakukan gaya hidup sehat.

4. Merumuskan kegiatan-kegiatan seru dan menyenangkan yang bisa dilakukan bersama-sama di rumah
Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama di rumah. Seperti membersihkan rumah, memasak, makan bersama, belajar bersama menonton tv dan sebagainya. Nah kegiatan-kegiatan tersebut bisa membantu mempererat hubungan antara anggota keluarga.

Aku juga melakukan kegiatan-kegiatan tersebut bersama si kecil dan suami. Hanya saja aku kemas dengan cara yang berbeda. Yakni seru dan menyenangkan. Misalnya saat kegiatan gotong royong membersihkan rumah. Si ken yang mendapat tugas merapikan mainannya, aku ajak untuk berlomba merapikan mainan. Demikian juga saat menonton tv program untuk anak-anak. Aku selalu mengajak si ken beradu akting seperti acara yang tengah kami lihat. Dan sebagainya.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut di atas yang dilakukan sehari-hari. Aku menambahkan satu kegiatan lagi dalam list daftar kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama di rumah. Yakni menggambar bersama. Menggambar adalah hobi si kecil ken. Sementara bagi aku dan suami, menggambar adalah refreshing. Nah biasanya pada saat melakukan kegiatan ini tak jarang tawa si ken membahana. Apalagi saat gambarnya mendapat pujian dari aku dan suami. Seketika itu wajahnya merona bahagia. Kami pun juga ikut tertawa donk ya. Tertawa bahagia karena melihat kemampuan menggambar si kecil ken yang luar biasa.

aneka gambar yang dibuat ken
***

Karena aku bukan superwoman apalagi superman, jadi adakalanya aku merasa lelah. Capek. Badan linu-linu. Bahkan badmood juga kadang menghampiri. Terutama saat aku tengah datang bulan. Tapi alhamdulillah selama ini semua bisa diatasi oleh suami. Ia sudah paham betul bagaimana cara mengatasi moodku yang sedang down atau saat aku sedang lelah. Jadi lelah atau badmood tak jadi masalah bagiku untuk terus berusaha membuat mereka bahagia di rumah.

Justru yang jadi masalah adalah saat aku sedang dilanda miskin ide. Mulai dari tidak punya ide untuk bahan diskusi, ide untuk parenting, hingga miskin ide membuat menu masakan apa untuk mereka.

Ada sebuah kalimat yang cukup familiar, terutama di dunia para penulis. Yaitu kalau kehabisan ide maka solusinya adalah membaca. Jadi aku pakai cara itu deh. Membaca. Baca-baca tulisan atau artikel-artikel yang berhubungan dengan duniaku donk ya. Dunia ibu. Dunia wanita.


Nah bacaan yang pas banget buat aku nih adalah Tabloid Nova. Iya Tabloid Nova. Di Tabloid Nova ini aku menemukan apa yang aku butuhkan. Mulai dari ide untuk materi diskusi dengan suami. Seperti mendiskusikan tentang problematika dalam rumah tangga yang dibahas dalam artikel yang berjudul 'Seatap tapi terasa jauh'. Kemudian ide untuk menjaga kesehatan keluarga, terutama untuk tumbuh kembang si kecil ken yang terdapat dalam artikel 'Memasak untuk Si Kecil Cepat Tanggap'. Sampai ide untuk membuat aneka sajian unik dan lain dari biasanya juga ada di Tabloid Nova. Nama rubriknya adalah Sedap Sekejap.  


Setelah ide-ide untuk membuat suami dan si kecil ken bahagia di rumah sudah aku dapatkan. Selanjutnya adalah mencari informasi untuk aku sendiri. Selain bisa untuk aku praktekkan langsung, juga untuk menambah pengetahuanku. Ya siapa tahu apa yang aku baca bisa berguna di kemudian hari. Untukku atau untuk orang-orang sekitarku. Seperti tentang kecantikan, padu padan, griya, busana, aneka tips keuangan, dan sebagainya. Lengkap kan Tabloid Nova ? Ho oh. Lengkap kap kap. Pokoknya mah, Tabloid Nova paham banget sama dunia wanita yak. Semua yang dicari dan dibutuhkan wanita ada di Tabloid Nova.


Sebagai seorang ibu yang ingin membuat anggota keluarga bahagia di rumah, kehadiran Tabloid Nova sangat berarti untukku. Tabloid Nova membantuku untuk mewujudkan keinginan dan mimpiku itu melalui ide-ide segar serta aneka macam pengetahuan yang disajikan dengan cara yang menarik dan enak dibaca. Oleh sebab itu aku ingin mengucapkan Terima Kasih Banyak kepada Tabloid Nova yang tetap setia menemaniku juga para wanita di negeri ini selama lebih dari seperempat abad ini.

Seperempat abad lebih bukanlah waktu yang sebentar. Juga bukan sembarang usia. Ada moment-moment indah nan bahagia dan penuh makna di sana. Dalam perjalanan selama seperempat abad lebih itu juga pasti akan bertemu onak dan duri.

Tabloid Nova sudah dan mampu melewati masa-masa itu dengan baik. Seperempat abad lebih. Dan baru-baru ini, 'lebih' itu bertambah satu. Tahun lalu 27. Berarti sekarang, usia Tabloid Nova adalah 28 tahun. Luar biasa bukan ? Iyup.

Jadi nih, buat yang baru berulang tahun, aku mau ngucapin, Happy Anniversary yang ke-28 tahun untuk Tabloid Nova. NOVAVERSARY. Semoga semakin berjaya dan terus memberi inspirasi para wanita di negeri ini. Sukses selalu yak buat kamu, Tabloid Nova kesayanganku. Amin.


Membuat Miniatur Gedung dari Kardus Jajan Kondangan

Semua bulan itu baik. Namun untuk melangsungkan pernikahan maka dipilihlah bulan terbaik dari yang baik. Seperti bulan syawal, dzulhijjah, rabiul awal, atau bulan rajab yang baru berakhir beberapa hari lalu. Oleh sebab itu, tak heran jika bulan-bulan tersebut banyak bertebaran undangan pernikahan di rumah. Dan tak heran juga kalau bulan-bulan itu, dompet rasanya cepet sekali menipis. Makpisss. Wkwkwkwk.

Seperti bulan rajab kemarin. Dalam satu hari, aku dan si ayah ken bisa bowo alias mendatangi 2 hingga 3 tempat resepsi pernikahan loh. Jadi abis dari sini, langsung pergi ke situ. Tanpa ganti baju dulu. Capcipcup cusss. Urusan bau keti, belakangan lah yah. Yang penting kondangan cepet selesai. Hahaha.

Pulang dari kondangan, otomatis kami membawa penghuni baru donk ke rumah. Apakah itu ? kardus jajan atau kardus suvenir. Wahahayyyyy.Pokoknya nih, kalau sudah musim nikah tiba. Nggak hanya undangan nikahan saja yang bertebaran di rumah. Tapi juga kardus-kardus kotak jajan dari kondangan juga numpuk puk di rumah.

Si ayah, yang orangnya bersihan, sudah gatel banget pengen buang tuh tumpukan kardus jajan ke tempat sampah. Tapi nggak aku bolehin donk. Karena...... eman cuy. Tuh kardus masih cakep-cakep rupanya. Mulus. Aseli. Eman kan kalau nggak dimanfaatin dulu.

Pemanfaatan paling sip dan mudah yaaaa, dijadiin mainan buat si ken. Mainan yang belum ia punya atau mainan yang belum pernah ia mainkan.  Yaitu miniatur gedung-gedung atau bangunan yang ada di kota-kota besar.

Alat bahan yang dibutuhkan untuk membuat miniatur tersebut cuma kardus sama spidol plus selotip. Dan cara membuatnya yaitu kita tinggal merapatkan tutup dengan badan kardus menggunakan isolasi. Lalu gambar kotak-kotak atau garis-garis di bagian belakang kardus. Sudah. Jadi deh.

Alhamdulillah. Ken excited banget loh lihat mainan ini. Dia pun segera menata kota kecil versinya.

Duh senengnya hatiku melihat si ken mau memainkan mainan yang aku buat. Dan lebih bahagianya lagi, isi dompet pun aman terkendali. wkwkwkwk.

Kalau begini mah, nggak usah beli lego ya ken. Nggak ada lego, kardus bekas jajan kondangan pun jadi. Hahahayyyyy.

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...