Renungan Singkat di Hari Pahlawan

Kala itu, proklamasi telah dikumandangkan. Pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, entah kesambet apa, atau memang sengaja membuat masalah, pada tanggal 27 Oktober 1945, bendera berwarna merah putih biru dikibarkan di hotel Yamato Surabaya (sekarang bernama hotel Majapahit). Kejadian ini tentu saja membuat warga, arek arek Suroboyo getem-getem mangkel karena sekutu tidak menghargai kedaulatan dan emerdekaan yang sudah diproklamirkan. Tak terima dengan hal tersebut, arek arek suroboyo memutuskan untuk melakukan perlawanan. Yang mana perlawanan tersebut berhasil membuat Inggris merasa kewalahan, bahkan sampai meminta bantuan Presiden Soekarno untuk meredakan pertempuran di surabaya.

29 Oktober 1945, pertempuran mereda. Tentara Inggris dan Arek arek suroboyo bersepakat untuk melakukan gencatan senjata. Ya benar benar mereda. Mereda saja. Bukan berhenti. Karena masih ada beberapa percikan percikan pertempuran antara arek arek suroboyo melawan inggris. Terus begitu, hingga akhirnya percikan percikan tersebut tersulut oleh tewasnya jenderal mallaby dalam baku tembak dengan arek arek suroboyo di jembatan merah.

Terbunuhnya jenderal mallaby membuat Inggris marah besar dengan pihak Indonesia. Mereka pun mengultimatum agar pihak Indonesia menyerahkan senjata dan berhenti melawan tentara NICA dan AFNEI. Dan ultimatum tersebut berlanjut pada aksi Ricklef "Pembersihan Berdarah" di seluruh sudut kota.

Aksi dan serangan membabi buta tersebut membuat pasukan Inggris berhasil merebut kota dalam waktu 3 hari. Tetapi, meskipun begitu, perlawanan terus berlanjut, dan baru berhenti setelah 3 minggu kemudian.

Ya, 3 minggu. Hal ini menunjukkan betapa hebatnya perlawanan yang dilakukan oleh arek arek Suroboyo. Dan yang lebih luar biasanya lagi. Perlawanan tersebut hanya dibekali dengan beberapa senjata api saja, dan didominasi oleh bambu runcing. Bambu runcing. Sementara pihak Inggris dibekali dengan senjata senjata perang yang sedemikian canggih. Sayangnya senjata senjata tersebut dan pasukan terlatih kalah dengan semangat juang arek arek suroboyo. Pantang menyerah, hingga titik darah penghabisan. Subhanallah. Pertempuran besar besaran tersebut menggugurkan 6000 rakyat Indonesia. 6000 pahlawan Indonesia.

***

Saat membaca beberapa tulisan tentang peristiwa di balik Hari Pahlawan tersebut, sungguh, benar benar membuat aku merinding, darah berdesir, membayangkan peristiwa heroik yang terjadi saat itu. Bahkan mungkin 1 juta kali lebih parah dari apa yang aku bayangkan.

6000 rakyat yang gugur dalam pertempuran besar besaran tersebut. Beribu ribu rakyat menggalang kekuatan untuk mempertahankan kemerdekaan ini. Memberanguskan siapa siapa yang tidak menghargai kedaulatan dan kemerdekaan negeri ini. Iya, siapa saja.

Salut, ah bukan bukan. Lebih tepatnya takjub. Teramat takjub dengan semangat juang mereka, para pejuang bangsa ini. Semangat juang tanah air yang sayangnya saat ini benar benar sudah memudar. Cinta teramat dalam akan tanah air Indonesia sudah terkikis mengempis dan menipis. Entah karena tergerus zaman, atau karena lupa dengan kerasnya perjuangan merebut kemerdekaan negeri ini. Lupa dengan peristiwa peristiwa berdarah yang terjadi saat itu. Dan lupa dengan jasa para pahlawan bangsa ini. Iya, mungkin karena itu.

Ada sebuah kalimat yang sudah sangat sering kita dengar yaitu "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak lupa akan sejarahnya dan jasa para pahlawannya". Ya, dengan tidak melupakan sejarah, maka semangat untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa ini entah bertahan dari jajahan budaya maupun ekonomi, tidak akan pernah meredup bahkan hilang.

Jadi, di moment ini, di Hari Pahlawan ini, mari kita mantabkan hati untuk tak pernah melupakan sejarah juga para pahlawan bangsa ini. Hargai dan hormati apa yang telah para pahlawan lakukan untuk bangsa ini dengan cara mengisi kemerdekaan ini dengan suatu hal yang positif dan bermanfaat.

Terima kasih kami ucapkan, dari hati yang terdalam, untukmu, para pahlawan bangsa ini.
Dan Selamat Hari Pahlawan.

***
Referensi :

https://www.idjoel.com/hari-pahlawan-sejarah-makna-dan-arti-10-november-1945/

3 comments:

  1. selamat hari pahlawan..sekarang kita tinggal menikmati kemerdekaan..bisa senang2 juga karena pahlawan :)

    ReplyDelete
  2. sungguh ruar biasa semangat juang para pahlawan dan arek2 suroboyo kala itu :')

    btw, selemat hari pahlawan :D

    ReplyDelete
  3. walau telat saya juga mau mengucapkan selamat hari pahlawan :)
    semoga kita bisa menjadi generasi yang selalu menghargai jasa pahlawannya yah mbak :)

    ReplyDelete

Biji bunga matahari namanya kuaci
Kupas kulitnya pakai gigi
Eee para pengunjung yang baik hati
Yuk tinggalkan komentar sebelum pergi.

Buah Pir Buah Naga
Jangan khawatir, aku akan mengunjungimu juga. :)

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

Tips Lancar Berpuasa di Bulan Ramadan bagi Penderita Sesak Nafas

 Assalamu’alaikum, Dear, Mombeb. Apa kabar? Aku do’akan semoga kamu selalu dalam kondisi sehat dan bahagia aamiin ya robbal’alamiin. Doa...