Ceritanya nih, aku dan prends dalam masa iddah wisuda.
What? Iddah?. Sambil nunggu wisuda kita berencana untuk jalan-jalan. Mulailah
acara undi-mengundi. Dan undian jatuh kepada deng deng deng..saya.
Aku merekomendasi perjalanan menggunakan travel.
Namun wankawan memilih untuk menggunakan
transportasi kereta api. Kelas ekonomi. Lebih murah. Malang-Banyuwangi cuma @ Rp. 19000.
Waktu itu. 2010.
“Daripada abis di ongkos, mending duitnya kita simpen,
trus nanti kita bisa pakek soping soping di bali” usul kusun. Yang lain
manggut-manggut.
Waktu itu, musim liburan, alhasil gerbong kereta jadi
padetrapet. Namun demi bali, mau tidak dapat tempat duduk kek, bau burket
dimana-mana kek, tak jadi masalah. Yang penting Baliiiiiiii.
Kami tiba di pelabuhan ketapang sekitar 11.30 malam. Sepi sekali. Kalau sendiri sih bakal ngeri. Berhubung
beramai-ramai, jadi santai ajee.
Biaya kapal Ferry, @ Rp. 6500.
Saat itu angin menderu-deru. Alhasil arus air tak lagi
mendayu-dayu. Tapi jep-ajep. Geleng-geleng. Miring kanan miring kiri. Kami yang memang sudah kelelahan setelah terhimpit
tergencet kurang lebih selama 11 jam, juga perut belum terisi. Maka jadilah
kami sekumpulan gadis berkerudung terhuyung-huyung. Karena mabuk laut. Hanya 3 dari kami yang berjumlah 10 orang, tak tertular
mabuk laut.
1 setengah jam- 2 jam kemudian. Kapal pun berlabuh. Senengnya bukan main.
Kami menuju terminal. Dewi fortuna bersama kami. Pukul 4
pagi sudah ada bis antar kota satu-satunya yang nangkring di situ. Biasanya
jam-jam segitu, sepi dari yang namanya bis.
Terakhir naik angkot gilimanuk-negara @ Rp. 7000. Total
perjalanan menuju Negara-Bali adalah sebesar @32500.
Was wes was wes.
Tibalah akhirnya.
Di rumah saya. Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana.
Kawan-kawanku menyegerakan diri untuk segera
beristirahat. Ada yang merebahkan badan. Duduk sembari mengobrol ngalor ngidul.
Juga membersihkan diri alias mandi. Saat itu ada salah satu kawanku yang mengaku perutnya
mules, tapi susah buang air besar. Pikirku mungkin itu efek dari kelelahan.
Setelah istirahat selama seharian.
“priiittttttttttttt..kumpul kumpuulllllll”
Kami berkumpul. Lalu kutawarkan beberapa tempat
pariwisata di negara. Ada pantai rening, pebuahan (kuliner aneka seafood),
bendungan bener, dan lain-lain. Dan akhirnya jalan-jalan sore itu diputuskan
untuk berkunjung ke pantai Dlod Berawah.
Sebenarnya kalau wisata di Bali, apalagi rombongan, paling enak menyewa mobil. Tapi sewanya jangan di rental konvensional. Ada alternatif yang lebih murah dan praktis, yakni rental mobil online OMOcars.
Sungai ijoe gading, pemandangan saat akan menuju ke Dlod Berawah |
Pantai ini terletak di desa Delod Berawah,
Kecamatan Mendoyo. Di sini terdapat Taman Rekreasi Tirta Samudra. Tiket
masuknya pun murah meriah. Rp. 3000. Namun bukan itu tujuan kami. Sore itu, kami ingin
menikmati senja yang kelabu.
Patung Selamat Datang |
Di tepi pantainya, banyak pohon-pohon besar
berjajar rindang. Menambah keelokan pantai ini.
Langitnya yang kelabu tak berhasil menyendukan
kalbu. Malah menggebu-gebu untuk bergaya ini itu.
Juga Begini.
Pantai cantik ini memang masih belum terjamah
wisatawan luar. Hanya beberapa wisatawan lokal saja yang mengunjunginya, itupun
hanya sekedar bermain air di Tirta Samudra. Sepi serasa milik sendiri. Jadi mau
berpose model apa saja, tak masalah.
Pose ala model
Atau
Pose hendak buang sesuatu #ih
Selesai sudah. Mahgrib pun hampir tiba. Kami pun memutuskan
untuk segera pulang ke rumahku. Istirahat sambil berbenah mempersiapkan tenaga
serta kebutuhan untuk perjalanan esok hari. Berkeliling bali dengan ongkos murah
sekali.