[Bazaar Online Shop] Kain My Bali - Kain MelaYu Bali

Punya online shop ? Belum. Tapi mau. Mau punya. 


Trus mau jualan apa ?. Gorengan. Yaelah yang mbois gitu donk pertanyaannya. Misalnya gini.
Produk apa yang akan dijual ?. Gitu. Iya gitu.


Barang yang akan daku tawarkan nih berupa produk lokal. Tapi rasa interlokal...aseg. Seperti kain tenun Melayu Bali dan kain tenun Bali juga kain endek Bali.

Ada pertanyaan nggak nih, sebelum lanjut usia ?. Ups.


Daku lahir di Pulau Bali. Tepatnya di Negara Kabupaten Jembrana. Kalau ke Bali lewat jalur darat, pasti lewat jalan mau ke rumah Daku. Tinggal mak crit. Nyampek deh.


Nah di tanah kelahiranku ini, ada dua suku ya. Suku asli Bali dan suku pendatang yakni Melayu. Daku tentu saja Melayu, makanya wajah daku mirip banget sama Siti Nurhaliza *ditimpuk rengginang.

Dua suku ini masing masing memiliki karya luar biasa. Suku Melayu dengan kain tenun motif Melayu. Sementara suku asli Bali juga memiliki Kain tenun dengan motif Bali dan kain endek. Motifnya cantik cantik.

Harganya pun terjangkau. Kalau kain tenun Melayu, lebaran tahun kemarin sih masih di harga Rp. 300000. Mahal ya ?. He'em. Mahal banget memang. Tapi soal kualitas nomor satu bookkk.

Daku punya nih kain tenun almarhum datok (kakek), sekarang masih awet. Nggak ada yang namanya lapuk, atau jahitan lepas. Awet markawet. Warnanya juga lumayan. Yaaa lumayan pudar. Maklum udah bertahun-tahun. Nih kain ada di tangan Daku aja sekitar tahun 1999. Nah Datok punya kain ini jauuuuhhh sebelum itu. Disamping itu, bahannya adem trus halus lagi.

Dokri

Trus kalau kain endek, ini macem macem harganya. Yang paling murah sekitar Rp. 50000. Tapi ya gitu. Warna kainnya nggak bagus. Kalau yang standart, harganya Rp. 80000. Ini udah lumayan ya. Luntur cuma diawal saja. Bahannya juga adem dan kainnya nggak kaku.

Dokri

Lanjut ke kain songket Bali. Kalau ini, tahun kemarin paling murah harganya Rp. 300000. Yang Rp. 550000 juga ada (seperti di gambar). Ini kata Daku udah cakep banget. Dari bahan kainnya itu sendiri plus motif plus perpaduan warnanya, beuugghhh, cakep banget. Sayang nggak sempet foto. Kata Biang (bahasa Bali  halus utk kata ibu), Kain Songket yang harganya Rp. 700000, biasanya dipakai untuk acara acara adat, misalnya pernikahan gitu.

Nah, kalau kain-kain ini pada laris dan banyak peminatnya. Daku pengen melebarkan sayap lagi, wuusshhh. Eit jangan lebar. Burket tauk. Hehe.

Pengen ngembangin tuh kain aja. Bisa berupa tas kecil, dompet, atau baju juga boleh. Seperti yang ada di gambar ini. Keren banget kan tasnya. Nggak kalah deh sama yang bermerk-merk.
Sumber

Lanjut ke perawatannya ya. Cara merawatnya cukup mudah. Ya seperti merawat kain batik gitu dah. Kalau bisa di cuci pakai shampo dan tidak di jemur pas di bawah sinar matahari. Kasian bisa jadi gosong tuh kain kan. Tapi kalau kain songket Bali, kata Biangnya, lebih baik nggak usah dicuci. Diangin-anginkan aja. Itu tandanya, si kain ini tak boleh dipakek sembarangan ya. Apalagi dipakek ngejar layangan. Jangan yah. Plisss.

Niat hati ingin berjualan ini tak hanya sekedar agar kantong terisi, tapi memang itu alasan utama sih. Hehe.

Daku ingin mempromosikan Kecamatan Negara Kabupaten .Jembrana Bali ini lewat produk hasil karya buatan masyarakat Bali sendiri. Selain itu juga ingin menjadi wadah bagi industri kreatif tradisional di tanah kelahiranku ini dalam hal pemasaran produk produk mereka. Sehingga mereka tak tenggelam oleh derasnya arus globalisasi dan kecanggihan teknologi saat ini..aseg. : )

Ya begitulah beberapa produk yang ingin daku tawarkan kalau daku punya online shop nanti. Ada yang mau tanya tanya, boleh. Atau mau pesan, juga boleh banget. Itung-itung juga penglaris. Atau ada yang mau join, aihhh dengan senang hati. Atau ada yang ngasih duit, siapp, kantongku langsung terbuka lebar nih. Wkwkwkwk.

Oke deh. Gitu aja dulu yah. Mau siap-siap nih. Yuk Cao. :D

Tulisan ini disertakan dalam Kontes Bazaar Online 
 Pamerkan Bisnismu bersama Ladaka Handicraft dan Layana Shop. 

Menghitung Gerakan Janin Saat Trimester Ketiga

Hai, Namaku Ken. Kemunculanku di sini, hanya ingin berbagi cerita tentang emakku yang luar biasa. Luar biasa aneh. Luar biasa dudul. Luar biasa lebay. Liar biasa hebat. Luar biasa tangguh. Dan luar biasa sayang padaku.

Ah Emaaakkk. Aku juga sangat menyayangimu mak. Hiks.

Ya udah ah, langsung ke TKP aja ya. Cekidot.

***
Trimester Ketiga

Di Rumah

"Yah, cepetan pulang, anterin ke puskesmas atau kemana kek, cepetan ya"
...........
"Nggak gerak-gerak lagi ini, cepetan"
...........

***
Di Puskesmas

"Aduhhh lama sekali sih Yahhh,..."
" ya namanya puskesmas ya begini ini Mak, antri lama"
" tau gitu kan tadi ke dokter aja"
"Nah itu, itu pertanyaanku juga Mak, koq minta anter kesini"
"Loh siapa yg minta anter ke sini"
"Emak kan"
"Tadi kan Aku bilang kemana aja deh, gitu"
"Ooo gitu "
"Iya gitu "
"Emm gitu ya "
"Udah ah, Aku masuk dulu udah dipanggil tuh"

***
Di Ruang Periksa

"Si kecil ndak apa-apa koq Bu? Sehat"
"Tapi koq nggak gerak-gerak Bu Dokter, Saya hitung, setengah hari ini, gerakannya kurang dari 10, Saya khawatir, takut kenapa-kenapa"
"Nggak kenapa-kenapa koq Bu, memang kalau sudah hamil tua, kita harus sering-sering menghitung gerakan bayi, minimal 10 gerakan, yang ibu lakukan sudah benar, nah sekarang saya tanya, Ibu puasa ?"
"Iya Bu Dokter"
"Nah itu dia Bu"
"Maksud Bu Dokter"
"Si kecil ikut puasa"

APA ???!!!

***
Begitulah Emak.

La wong Aku lagi enak-enak tidur koq di dalam perut. Bulan puasa, kalau tidur kan ibadah Mak. Hemat tenaga juga kan. Emak tadi juga kan telat sahur. Padahal yang bangunin sahur udah kaya' perang dunia kedua aja. Ruameee.
Ya mungkin Emak kecapean. Sabar ya Mak. Bentar lagi Aku keluar koq dan Kita ketemu deh.
Love You Emak

2 Hal yang Harus Disiapkan Bagi Pengguna LPG 3 Kg

Seumur hidup, baru kali ini bisa masang LPG. Hellloooo ??. Biasanya pakek apa buukkk ?. Lilin. Yaelah..babi ngepet kaliiii. Ya begitulah kenyataannya. Apa ? Ngepet ? Enak aja. Ituuu, baru bisa masang LPG itu.

Karena apa ?. Karena takut campur ngeri campur wedi campur cingur campur rujak. Beugghh. Manteb dah tuh.
Pernah beberapa kali nyobak. Sebanyak itu juga si LPG berbunyi ceessss. Bocoorr bocoorrr. Kalau sudah begitu, rasanya pengen lari ke hutan kemudian teriakku : "woyyy LPG ku bocor wooyy".

Aku juga sering mempehatikan suami saat memasang LPG. Tapi doi lancar lancar aja tuh. Koq bisa ? Adakah yang terlewat dari perhatianku ?.

Eits tentu saja. Gimana nggak kelewatan. La wong memperhatikan betul-betul aja nggak. Hehe...betul sekali. Biasa nih mata seneng banget ngelihat yang bening-bening macam Lee Min Ho. Ngganteng puol.

Akhirnya setelah sekian lama. Daku pun paham apa langkah yang terlewat dari perhatiannku. Yakni dua benda yang selalu dijadikan suamiku untuk membuat tabung nggak berbunyi cesss lagi. Apa sajakah itu ?.

1. Karet gelang.
Karet gelang digunakan untuk menguatkan tutup bagian luar. Karena tak jarang, kita menemukan tutup selang LPG yang tidak pas dengan tabung itu sendiri. Alias masih longgar.

2. Karet khusus untuk LPG 3kg.
Di dalam tabung gas LPG 3 kg terdapat karet kecil berwarna merah. Nah kadang kadang saya juga menemukan bentuk karet gelang yg tidak sama dengan karet LPG pada umumnya. Dari segi ukuran, tekstur karet dan lain sebagainya.

Dua hal itu yang sengaja daku simpan di rumah. Sebagai jaga-jaga, kalau ketemu LPG yang agak bandel tingkahnya.

 

Ya udah gitu aja dulu deh. Semoga bermanfaat yah. :D


Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...