Aku dan Emak : Rumangsamu

Musim hujan masih panjang. Tak ayal lagi, setiap hari hujan tentu saja akan menyapa bumi, menegur tanah, menyentuh dedaunan, dan mengakrabkan diri kepada makhluk-makhluk yang bersembunyi. Hujan berusaha mencari celah, jika ketemu, maka hujan akan segera masuk, tanpa permisi, tanpa basa basi, tau-tau, rumah, sudah basah, sana sini, alias bocoorr bocoorr. Hadeehhh. Bocor lagi. Iya bocor lagi, sebab Emak belum juga menyuruh tukang bangunan untuk menambal beberapa celah di atap rumah.

"Kamarmu sudah di kasih ember kan ?"

"Sudah mak"

"O ya sudah kalau gitu, ayo ke depan yok, ada roti bakar anget"

"Bentar mak, habis nonton video ini Aku langsung ke depan"

"Video apa to ?". Tanya emak. Penasaran. Beliau lalu berjalan mendekatiku.

"Ini loh mak, video rumangsamu"

"Oalah video tkw itu to, sudah tau"tukas emak bangga.
"Banyak gajinya ya, 5-6 juta perbulan, Emak jadi tkw aja yo" lanjut emak. Lalu duduk di sampingku.

"Ogyah..ntar malah ngirim-ngirim video gini lagi, ogah"seruku tak setuju.

"Rumangsamu...emakmu ini mau bikin-bikin video gitu ta ?. Rumangsamu...emakmu ini ngerti cara bikin video gitu ta ?. Begitu ?. La wong mbales smsmu aja emak nggak tau, apalagi bikin video..rumangsamuuu..rumangsamuuu". Jawab emak tak terima. Beliau langsung keluar dari kamarku. Ngambek. Rumangsamuu..:D

Cerita di Balik Foto Selfieku

Setelah mengobrak-abrik folder foto, akhirnya Daku menemukan satu foto selfie dari sekian banyak foto (tak selfie) yang Daku punya. Foto ini adalah foto untuk sebuah cover majalah. Majalah kadaluarsah.

Sambil nunggu kamar mandi KA terbuka, Selfie duluuuuu..Ceklik..

Daku ‘menjepret’ diriku ini sewaktu mau pulang ke Bali. Naik kereta api. Tuuutt tuutt tuuutt. Jurusan Surabaya-Banyuwangi. Ini juga kali pertama Daku naik kereta api. What ?. Baru pertama ?. Maksud Daku, ini pertama kali naik kereta api untuk pulang ke Bali. Biasanya sih naik bis malem atau travel.

Tapi bukan itu yang membuat foto ini jadi istimewa, jadi spesial pakek telor. Bukan itu. Yang membuat istimewa adalaaahhhhh.....

Sebab ini. Ini adalah perjalanan yang sangat luar biasa. Penuh kesabaran, dan ketahanan. Seberapa kuat, seberapa mampu menahan hasrat ingin ke belakang. Ya, saat itu Daku tiba-tiba menderita diare berkepanjangan. Harus bolak balik ke kamar mandi kereta api. Ekspresi wajah jadi nggak jelas. Abang ijoe gegara pintu toilet nggak kunjung terbuka. Dan menderitaahhh. Sangaaddd. Kecantikanku pun hilang seketika. Preeett.

3 hari di bali, diare tak kunjung pergi. Akhirnya Daku di bawa lari. Oleh taksido bertopeng alias suami, ke dokter terdekat. Seraya menunggu dokternya muncul, sesosok wanita berpakaian putih datang menghampiri. Hiiii......

Kami berbincang. Dalam perbincangan tersebut, wanita itu, yang ternyata adalah seorang bidan sekaligus asisten si dokter, mengatakan bahwa kalau Daku nggak salah makan, nggak juga punya riwayat maag, kemungkinan ini adalah tanda-tanda Daku hamil.

Kaget ?. Tentu saja. Sebab kata dokter obsgyn yang ‘menguret’ Daku, setelah kuret, biasanya, 5 atau 6 bulan kemudian baru hamil lagi.
"Itu kan biasanya, sapa tau ini nggak seperti biasanya".
Sip..pinter juga nih bocah. Eh koq bocah ?. Maksud eikeh suami. Meluncurlah kami ke apotek. Wusshhhh.
Seneng deh, Alhamdulillah, punya Aa' yg nggak hanya jadi suami siaga, tapi juga jadi smart husband, smart partner, smart teacher dan smartfren..aseg.

Ke esokan harinya, begitu bangun tidur, ku terus mandi, tidak lupa gosok gigi, biar si jigong pergi dan satu lagi, ceki ceki testpack yang kemarin Daku beli.

Dan hasilnya adalah..hanya ada satu garis merah yang bersinar terang, yang lainnya redup alias samar samar. Itu tandanyaaa...nggak jelas.

Daku pun mencoba dengan testpack yang lain dan hasilnya sama. Ya iyalah, la wong merknya sama. Hehe.
Ah masa' karena merk sih ?. Bukaaannn. Bukan karena merk ternyata, melainkan karena belum waktunya. La wong telat aja belom, udah main cek and ricek aja. Habisnyaaa...penasaran booo'.

Telat 2 hari, dengan diare yang masih setia menemani, Daku segera memeriksa diriku sendiri dan akhirnya, semua kembali ke jalan yang terang benderang. Ada dua garis merah di testpack yang berarti Daku positif cantik. Halah. Positif hamil. Seneng bukan main. Daku pun segera lari ke hutan kemudian teriakku "Daku hamiiilllll". Kemudian dilempari ranting, daun, dan segala isi hutan oleh si penghuni hutan alias monyet cs.

Alhamdulillah, seneeeenggg. Kenangan tak mengenakkan selama perjalanan kemarin, terbayar dengan berita bahagia. Kalau dipikir-pikir, berarti, waktu di kereta api itu, nggak hanya suami di sampingku. Tapi ada calon adek bayi, calon smart baby, smart child, smart partner, smart teacher dan smartfren, yang menemani perjalananku juga. Senengnyaaaa.

 Jadi ya begitulah cerita luar biasa bagiku di balik foto selfie itu.


Aku dan Emak : Ingin Kurus

Sore tiba. Hujan kembali menyapa. Membasahi lagi tanah yang telah basah sebab hujan yang datang tadi pagi.

Aku duduk berdua dengan Emak. Menikmati dentingan rintik hujan seraya berbagi cerita alias ngobrol santai saja.

Aku. : "Mak, hujan-hujan gini enaknya makan gorengan pakek teh anget, manteb mak".

Emak :"libur makan gorengan".

Aku  :"Loh kenapa Mak ?".

Emak :"Emak pengen kurus kayak dulu, kayak siapa tuh namanya, kayak pemain film yang kita tonton kemarin itu, yang main di ketika cinta bertasbih itu loohh, siapa itu...."

Aku  :"Oki, Oki lukman Mak" jawabku sekenanya.

Emak :"Iya itu, Oki lukman, kan kurus itu, cantik" jawab Emak. Aku, ngempet ngguyu.

Aku    :'Gimana mau kurus Mak, kalau makananku yang nggak abis, Emak yang ngabisin. Camilanku yang hampir kadaluarsa aja Emak mau. Gimana mau kurus Maaakk ?. Kalau Emak ngragas gitu'. Gumamku dalam hati. Hanya dalam hati. Kalau Emak tau bisa gaswat. :D

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

About Me

Halo Assalamu'alaikum, Aku Inda, guru tk. Aku  ibu dari dua bocil, ken dan yumna, yang suka menulis, suka kulineran, jalan-jalan...