Perfect Mistakes, Rons Imawan dkk. |
Perfect Mistakes, Sumpah Konyol, 237. |
Baiklah, karena jari jemariku udah pada geringgingan, jadi sekian dulu dah Review Buku Perfect Mistakes ini. Semoga bermanfaat yah. : )
Perfect Mistakes, Rons Imawan dkk. |
Perfect Mistakes, Sumpah Konyol, 237. |
Malam ini, Joni, jagoan kampung sini, mengajak Siti, jalan-jalan lagi dengan maksud ingin membuat Siti terpesona. Memperbaiki imagenya yang berkali-kali jatuh di hadapan Siti. Oleh sebab itu, Joni benar-benar memperhatikan penampilannya.
Selesai. Joni segera men-starter motor Kingnya dan Weeenngg.
Tiba di rumah Siti, Joni izin Pak Haji, Bapak Siti. Setelah itu Ia menunggu di atas motornya. Tak lama kemudian.
"Ayo" komando Siti. Tanpa memandang kiri kanan dan Siti, Joni menyalakan motornya dan weeeennggg.
Sampai di warung bakso.
"Pedes ?" Tanya Joni. Siti tak menjawab. Joni menoleh Siti dan terkejut.
"Dandanan baru ya ?" tanya Joni.
"Dandanan baru palamu peyang, asap motormu tau"
Musim hujan masih panjang. Tak ayal lagi, setiap hari hujan tentu saja akan menyapa bumi, menegur tanah, menyentuh dedaunan, dan mengakrabkan diri kepada makhluk-makhluk yang bersembunyi. Hujan berusaha mencari celah, jika ketemu, maka hujan akan segera masuk, tanpa permisi, tanpa basa basi, tau-tau, rumah, sudah basah, sana sini, alias bocoorr bocoorr. Hadeehhh. Bocor lagi. Iya bocor lagi, sebab Emak belum juga menyuruh tukang bangunan untuk menambal beberapa celah di atap rumah.
"Kamarmu sudah di kasih ember kan ?"
"Sudah mak"
"O ya sudah kalau gitu, ayo ke depan yok, ada roti bakar anget"
"Bentar mak, habis nonton video ini Aku langsung ke depan"
"Video apa to ?". Tanya emak. Penasaran. Beliau lalu berjalan mendekatiku.
"Ini loh mak, video rumangsamu"
"Oalah video tkw itu to, sudah tau"tukas emak bangga.
"Banyak gajinya ya, 5-6 juta perbulan, Emak jadi tkw aja yo" lanjut emak. Lalu duduk di sampingku.
"Ogyah..ntar malah ngirim-ngirim video gini lagi, ogah"seruku tak setuju.
"Rumangsamu...emakmu ini mau bikin-bikin video gitu ta ?. Rumangsamu...emakmu ini ngerti cara bikin video gitu ta ?. Begitu ?. La wong mbales smsmu aja emak nggak tau, apalagi bikin video..rumangsamuuu..rumangsamuuu". Jawab emak tak terima. Beliau langsung keluar dari kamarku. Ngambek. Rumangsamuu..:D
Sore tiba. Hujan kembali menyapa. Membasahi lagi tanah yang telah basah sebab hujan yang datang tadi pagi.
Aku duduk berdua dengan Emak. Menikmati dentingan rintik hujan seraya berbagi cerita alias ngobrol santai saja.
Aku. : "Mak, hujan-hujan gini enaknya makan gorengan pakek teh anget, manteb mak".
Emak :"libur makan gorengan".
Aku :"Loh kenapa Mak ?".
Emak :"Emak pengen kurus kayak dulu, kayak siapa tuh namanya, kayak pemain film yang kita tonton kemarin itu, yang main di ketika cinta bertasbih itu loohh, siapa itu...."
Aku :"Oki, Oki lukman Mak" jawabku sekenanya.
Emak :"Iya itu, Oki lukman, kan kurus itu, cantik" jawab Emak. Aku, ngempet ngguyu.
Aku :'Gimana mau kurus Mak, kalau makananku yang nggak abis, Emak yang ngabisin. Camilanku yang hampir kadaluarsa aja Emak mau. Gimana mau kurus Maaakk ?. Kalau Emak ngragas gitu'. Gumamku dalam hati. Hanya dalam hati. Kalau Emak tau bisa gaswat. :D
Dokri : Boneka Jari Sayur Mayur |
Tulisan Ini Diikutsertakan Dalam Kado Maret Susindra Craft |
Me. : Dua mata saya...hidung saya saaa...
Ken :Tuuuu...
Me. :Dua kaki saya...paaakai sepatu ba....
Ken :Ba..uuuu....
Ish...koq bau sih Keenn...
Bau apanya ?...
La wong cuma bau kaki aja gitu lo Ken..
***
Hehe...Ya begitulah Si Ken. Mentang-mentang udah bisa ngomong..jadi begitu dah.
Tapi Alhamdulillah yah sesuatuh.
Hhhhh...Setelah sekian lama..akhirnya..Si Kecil, Ken, mulai bicara. Iya saat usianya menginjak 26 bulan.
Sementara, teman main Ken, yang umurnya tidak beda jauh dari Ken, sudah mulai bicara sejak usianya 18 bulan.
Terlambat kah Ia ?. Mungkin bisa dibilang begitu.
Sebab apa ?.
Ada beberapa point sih.
1. Faktor keturunan.
Keturunan dari mana ?. Dari tao ming tse ?.
Ya bukanlah. Dari Daku donk.
Iya, kata Ibuk, dulu, waktu Daku masih kecil, juga seperti Ken. Terlambat bicara. Lebih banyak gerak ke sana ke sini.
Tapi Ibuk nggak pernah menganggap kalau Daku dulu itu, terlambat bicara. Tidak. Hanya males ngomong aja. "Bicara sih bisa, cuma males". Begitu kata Ibuk.
Kalau dipikir pikir, bisa jadi sih. Tapi nggak yakin juga, ini adalah faktor penyebab Ken terlambat bicara.
2. Anak Kinestetik
Ken masuk dalam kategori anak kinestetik. Ia aktif sekali. Kalau Daku perhatiin ya, Teman teman main Ken yang seumuran dengannya, tak terlalu banyak gerak. Malah lebih banyak diam. Memperhatikan Ken yang sedang belajar akrobat. Jungkir balik. Manjat lemari es, masuk ke dalam lemari, lompat lompat, Muter muter. Nabrak pintu, kejedok tembok dan lain sebagainya.
Tak hanya saat main dengan temannya. Kalau Ken main sendiri pun begitu juga tingkahnya. 'Diberhentikan' itu susah sekali. Diminta untuk memperhatikan sebentar juga susah.
Jadi kalau Daku ingin menarik perhatian Si Ken, biasanya Daku harus melakukan hal-hal yang dianggap tabu dilakukan Emak2. Nyanyi sambil goyang goyang ala Emak emak bergelambir berlemak. Bagi yang lain, goyanganku mungkin aneh, tapi bagi Ken, itu menarik. Hhhhh.
3. Kurang stimulus.
Begitu kiranya yang dikatakan Bidan tempat Ken ditimbang alias posyandu. Kata Bu Bidan, Ken kurang diberikan stimulus, rangsangan rangsangan gitu. Salah satunya dengan sering sering berkomunikasi dengannya.
Sudah. Swer tekewer kewer. Bahkan dari dalam kandungan Daku sudah sering mengajaknya komunikasi. Ngajak ngobrol, ngaji, juga nyanyi. Dan dilanjutkan saat Ia sudah keluar dari perut. Daku sering mengajaknya ngobrol. Dan Ia pun merespon.
"Aookk..ehek...".
Itu masih bayi. Dan berubah sejak Ia mulai bisa bergerak sendiri. Sudah seperti ngomong sama tembok dah. Dicuekin.
Lalu apa donk ?.
Setelah Daku berselancar di dunia maya, akhirnya Daku tau, kalau stimulus itu tidak hanya berupa mengajaknya bicara, tapi bisa juga dengan permainan yang dapat merangsang otot bicara bekerja maksimal. Nah Daku rasa, mungkin stimulus ini yang belum maksimal Daku terapkan pada Ken.
4. Terlalu banyak nonton tv
Ini prediksi Ayah Ken.
Bisa jadi sih. Soalnya, kalau Daku masak atau nyuci, Ken selalu ditemani tv. Biar tu anak nggak kemana mana, alias anteng. Kalau kemana mana trus ngapa ngapain tanpa pengawasan Daku kan bisa berabe. Na'udzubillah.
Jadi ya begitulah kiranya.
Tapi alhamdulillah, saat ini Ken sudah mulai mau memperhatikan, mau diam sebentar, dan akhirnya sudah mulai bisa bermain kosa kata.
Alhamdulillah. :D
Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...