What Movie Are You, Emak ? Yosh, Naruto Shippuden

Ya, dari sekian banyak penggemar Naruto, mungkin ada seupil emak emak di dalamnya, dan daku masuk dalam seupil itu *jiaahhhh.
Sumber
Naruto merupakan sebuah komik karya Masashi Kisimotho yang kemudian difilmkan. Film tersebut menceritakan ttg perjalanan hidup Naruto yakni seorang anak yang menjadi yatim piatu karena peperangan. Naruto bercita cita untuk menjadi shinobi hebat dan menjadi seorang hokage (pemimpin desa) serta menghadirkan perdamaian di dunia shinobi. Ini merupakan salah satu pesan yang ingin disampaikan Masashi melalui Naruto yang menggambarkan betapa pahitnya peperangan antar negara. Masing-masing pihak menggunakan ninja-ninja elitnya sebagai kekuatan militer dan yang menjadi korban adalah anak-anak. 

Sumber Gambar
Selain dari pesan menakjubkan yang ingin disampaikan Masashi, ada beberapa hal menakjubkan lainnya yang berhasil ia hadirkan di film naruto ini yakni semangat pantang menyerah yang harus dimiliki oleh seorang shinobi. Lalu persahabatan yg begitu tulus, serta sikap rendah hati.

Aku cukup tergugah dengan semangat pantang menyerah yang dimiliki oleh tokoh utama yakni Naruto. Berbekal semangat pantang menyerah itulah membuat Ia berhasil mencapai mimpinya, meskipun dengan susah payah, dengan tangis dan darah, bahkan dengan kehilangan orang orang yang berharga baginya. 


Sumber Gambar
Terus terang yak, aku pengen punya semangat pantang menyerah seperti itu. Apalagi saat perekonomian yang tengah lesu seperti ini yang tak jarang membuat moodku miber miber alias terbang. Dan tentu saja akan semakin parah apabila datangnya bersamaan dengan pms juga tanggal tua. Beuugghh. Bisa bisa aku berubah jadi mak lampir, 'akan ku kutuk kau sembara, wahaahaahiiiihihihiiiiiii'. 

Berdasarkan pengamatanku ternyata semangat Naruto yang tidak pernah kendor tersebut ada formulanya. Apa saja formulanya ?, yuk cus baca di bawah ini :
  1. Tekad api, tekad kuat untuk meraih mimpi-mimpi yakni melindungi teman-teman dan orang orang sekitarnya.
  2. Berpikir positif. Naruto tidak pernah berpikir hal hal buruk. Bahkan terhadap musuh. Ia optimis si musuh pasti bisa menjadi temannya. Ia jg yakin sejahat apapun musuhnya pasti masih memiliki serpihan hati yang baik.
  3. Selalu berusaha utk lebih baik lagi, lebih kuat, dan lebih banyak belajar untuk menguasai jutsu (juruss) shinobi.
  4. Mendapat support dari orang-orang sekitarnya. Iya, meskipun Naruto terlahir yatim piatu, tapi ia masih memilki orang orang yang peduli padanya. Seperti jiraiya sensei, iruka sensei, dan hokage (pemimpin) ketiga. Dan orang orang tersebut adalah orang yang juga memiliki semangat pantang menyerah.
Sumber : devianart.com

Untuk formula 1 dan 4, sepertinya sudah aku miliki. Point ketiga juga. Aku mulai sering menempa diri dengan banyak membaca, rajin blogwalking, dan belajar dari para suhu blogger. Yang lumayan susah point kedua. Tapi demi punya semangat pantang menyerah untuk menggapai mimpi, mimpiku..mimpi..mimpi maaniiiiss *malah dangdutan, aku akan mengusahakan utk dpt memiliki 4 formula tersebut. Yosh, ganbatte.

Selanjutnya yang membuatku terkesima adalah nilai nilai persahabatan yang begitu kental, tulus, dan loyalitas yang tinggi. Jika si teman dalam kesusahan, Naruto akan membantu sekuat tenaga. Apabila tidak bisa dengan cara ini, ia akan mencoba cara yang itu. Begitu seterusnya. Naruto tak mengharap imbalan sedikit pun, apalagi imbalan duit *kalau aku mah iyah, zuzur. Namun dampak yang ia peroleh sangatlah banyak dan sangat membantunya utk mencapai mimpinya.

Melihat imbal balik yg diterima Naruto, membuatku ingin berteman dengan Naruto *halah, ingin melakukan hal yang demikian juga. Membantu sesama, semampunya. Jika tak bisa membantu dengan cara ini, mungkin aku bisa ikut membantu dengan cara itu, memberi support atau kata pak ustadz minimal membantu dengan do'a. Tak perlu memikirkan imbal balik lah yah. Bisa merasakan rasa senang saat bisa membantu seseorang saja itu sudah merupakan nikmat luar biasa. Alhamduuu..lillaaaahhhhh. 

Yang terakhir adalah sikap rendah hati. Naruto memang sudah jadi shinobi yang hebat, akan tetapi ia tetap masih mau mendengarkan saran dari orang orang sekitarnya. Ia juga tetap meminta bantuan kepada teman temannya untuk selalu berjalan bersamanya dan mendukungnya.

Nah itulah beberapa hal yang membuatku terinspirasi dari film anime Naruto, khususnya naruto Shippuden VIII. Mungkin terasa berlebihan gitu ya, emak emak seperti aku ini terinspirasi dengan film anime Naruto. Tapi ya begitulah kenyataannya. Kenyataan bahwa sebenarnya aku juga seorang shinobi *mulai error.

Sayangnya film anime Naruto sudah hampir selesai dan Masashi Kisimotho memutuskan untuk berhenti *hiks, jangan donk kakaakk. Baiklah, itulah ceritaku tentang film yang bisa dibilang aku banget. Kalian sendiri suka film apa nih ?. Cerita cerita di sini yuk, yuuukk.

NB : 
O ya satu hampir lufa. Film ini lebih baik ditonton untuk usia remaja seperti aku ini ya bukan untuk anak anak *dijitak lontong. 

***
Postingan ini diikutsertakan dalam Evrinasp SecondGiveaway: What Movie are You?

Cara Mengganti Stop Kontak yang Terbakar

Dulu, entah dapet inspirasi darimana, terpikir untuk memasukkan kriteria 'bisa memperbaiki kabel listrik' ke calon suami nanti. Bukan kriteria utama sih, tapi kriteria yang nantinya akan jadi pertimbangan jika ada pesaing yang lain. Maklum, aku kan kembang desa. Desa Kuyangkucinta. Kalau kriteria utamanya ya tentu saja menerima aku apa adanya. Baik dari penampilanku yang sering acakadut, masakanku yang sering semrawut, wajah yang kusut, dan masih banyak lagi ut ut lainnya. Namun di balik kekuranganku yang seabrek itu, tersimpan hati yang selembut marmut *pret.

Aku pernah bilang gitu ke temen, ee doi malah nyuruh aku nikah aja sama tukang listrik *jiaahh. Tapi bener juga sih, masak sama tukang ledeng. Akhirnya aku tidak jadi memasukkan hal itu ke kriteria calon suami aku nanti.

Tapi Allah memang Maha Baik ya, tanpa aku sangka, Si Ayah ternyata bisa memperbaiki kabel listrik. Amazing kan. Allah memang Maha Tahu 'kerentek' hati hambaNya. Usut punya usut, ternyata Si Ayah dulu memang pernah jadi tukang listrik. Tukang listrik hatiku yang tersengat oleh cinta Wahahahaaaaa.

Pernah ya, kulkas di rumah error, nggak ada hujan nggak ada angin, nggak ada lee min ho, nggak ada nicholas saputra juga. Tiba tiba tu kulkas tidak berfungsi. Setelah diselidiki Si Ayah, ternyata ada tikus yang menyantap beberapa bagian kabel kulkas. Mungkin di dunia pertikusan ada ilmu debus kali ya. Kabel listrik juga dimakan. Hadeehh.

Karena sumber masalah sudah ketemu, dengan sigap Si Ayah segera mengambil gunting dan isolasi. Bet bet bet. Tidak menunggu lama, kulkas sudah bisa berfungsi lagi. Alhamdulillah. Duit di dompet aman bos.

Nah tadi malam tragedi perkabelan terjadi lagi. Kali ini korbannya bukan si kabel tapi stop kontaknya. Dan bukan dimakan tikus, melainkan tiba tiba kabel kipas angin mengeluarkan api lalu meledak saat akan dinyalakan Si Ayah. Lalu diikuti dengan padamnya listrik di rumah. Sempat khawatir, tapi alhamdulillah Si Ayah baik baik saja, Hanya telapak tangannya seperti berbau daging yang di bakar. Tinggal ditambah bumbu kacang jadilah sate *jadi lafer.


Dengan sigapnya lagi, Si Ayah mengambil gunting isolasi dan kabel dari printer yang sudah rusak. Sayangnya kali ini aku tidak boleh leyeh leyeh indehoy, tetapi disuruh memperhatikan. Kata Si Ayah "sapa tau nanti ada kejadian begini lagi pas aku nggak di rumah, jadi bisa benerin sendiri".

Cara benerinnya kayaknya sih gampang. Yang penting ada alat dan bahannya saja.
Alat bahan yang perlu dipersiapkan :
Stop kontak pengganti
Isolasi
Gunting




Cara memperbaiki
1. Gunting rapi antara kabel yang stop kontaknya rusak dan kabel pengganti.
2. Isolasi bagian tepi kabel yang telah digunting rapi. 
3.Posisikan dengan tepat lalu pastikan dua buah titik yang ada di dalam kabel tersambung. 
4. Sambung dua kabel menjadi satu.
5. Satukan dengan isolasi kembali
6. Testing. Pada saat akan melakukan uji coba, matikan terlebih dahulu alat alat rumah tangga lain yang memakai listrik. 
7. Testing berhasil. Selesai.




Alhamdulillah, Kipas angin bisa berputar lagi. Rencana tidur di lantai beralaskan tikar gagal total.

Aku sempat bertanya kepada Si Ayah, soal dua titik yang ada di dalam kabel tersebut. Apakah penyatuan harus disesuaikan dengan warna masing masing titik ?. Dan jawaban Si Ayah adalah tidak. Tidak harus sewarna, karena alirannya sudah se arah. Tidak AC DC lagi. Kalau memperbaiki mesin kipasnya baru harus memperhatikan AC DC nya.

Aku manggut manggut paham sekaligus berdoa, moga tidak terjadi hal seperti ini lagi. amin. Kabel terbakar, listrik padam. No No No.

Membuat Baju Tetap Rapih Tanpa Disetrika

Berubung dollar sedang jual mahal, sehingga membuat ekonomi negeri ini menjadi labil maka sebagai seorang emak kece nan cihuy *brut, aku juga harus pinter pinter mengelola keuangan rumah tangga. Seharusnya begitu. Prakteknya ?. Beluuummm. Sementara ekonomi negara sedang labil eee aku juga ikut ikutan labil. Apalagi akhir akhir ini pendapatan si ayah juga mengikuti jejak rupiah. Kelabilanku pun semakin menjadi jadi. Kadang aku berubah jadi wonder woman, kadang juga berubah jadi maa..ri..mar..aw soto mie baksooo *malah nyanyi. Ya begitulah.

Tapi, sebagai emak yang merasa kece nan cihuy, aku tak mau donk berlama lama terperangkap dalam dunia kelabilan. Karena kalau terlalu lama bisa bisa aku direkrut ababil atau alayers untuk menjadi anggota baru yeyeye lalalala. Oh no. Selain itu aku juga tak mau kalah donk dengan pemerintah negeri ini yang sudah membuat kebijakan ekonomi, jadi aku pun juga harus membuat kebijakan ekonomi versi aku, si emabil.

Salah satu kebijakan ekonomi yang aku buat *aseg, adalah menghemat energi listrik. Karena dengan menghemat energi listrik, berarti aku sudah turut serta dalam kampanye #saveourearth *eya'. Nggak karena itu juga sih, masih ada alasan lain dan ini yang utama yakni biaya membayar listrik pun juga akan berkurang *ini baru aku banget, hahaha.

Aku pun mulai memilah dan memilih kegiatan apa saja yang memakai energi listrik dan masih bisa dikurangi kuantitas pemakaiannya. Dan pilihanku jatuh kepada kegiatan menyetrika baju.

Selama ini, menyetrika adalah kegiatan rumah tangga yang wajib aku lakukan dua hari sekali. Bukan hanya menyetrika baju yang penting saja tapi juga baju yang kami kenakan sehari hari. Berlebihan memang, tapi udah biasa begitu dari kecil sih. Namun setelah mengalami tragedi domfet tifis, aku memikirkan ulang kegiatan tersebut.

Membuat baju yang sudah dicuci manual tetap rapih
Aku pernah mendapatkan saran dari Mbak Fitroh Si Rambut Simba, sahabatku sewaktu kuliah, tentang membuat baju yang sudah dicuci tetap rapi tanpa disetrika. Caranya cukup mudah yakni :
1. Peras baju yang sudah dicuci.
2. Kebut kebutkan *halah, maksudnya kibas kibaskan baju yang sudah diperas tadi. Untuk mengurangi lipatan lipatan yang muncul saat proses mencuci hingga diperas tadi.
3. Gantung baju dengan hanger, atau bisa juga dengan menggunakan penjepit baju dengan syarat bentangkan baju, jangan dilipat. 
4. Setelah digantung atau dijepit, rapikan kembali baju hingga tidak terlihat lipatan lipatan lagi.


Mudah kan ?. Hasilnya lumayan rapi lho. Beneran. Ya meskipun nggak semua baju seperti itu. Lihat lihat bahan kainnya juga sih.

Lalu bagaimana dengan yang menggunakan mesin cuci untuk membantu proses pengeringan ?. Masih bisakah baju baju tersebut terlihat rapi ?. Tentu saja.

Membuat baju yang dicuci dengan mesin cuci tetap rapih.
Alhamdulillah, seperti kejatuhan lee min ho, saat aku bw, aku terdampar di blog admin KEB yang bernama emak Annisa Steviani ttg GTS. Di postingan tersebut si emak kece ini berbagi ttg tips membuat baju tetap rapi tanpa disetrika. Tanpa babibubebo lagi, aku segera mempraktekkannya donk ya.

1. Rapihkan baju, lalu letakkan dengan rapih ke dalam mesin cuci sebelum proses pengeringan dimulai.

2. Setelah proses pengeringan selesai, pada saat baju akan dijemur, jangan dipindahkan secara mak brur mak brur alias awut awutan, tapi dipindahkan dengan rapih.


3. Begitu juga saat dijemur, rapihkan kembali pakaian sebelum bergelantungan di tali jemuran.


4. Saat pakaian sudah kering, usahakan untuk langsung dilipat dan segera disimpan di lemari dengan rapih. Karena kerapihan menyimpan dilemari juga nantinya mempengaruhi kerapihan baju.

Tuh manteb kan. Rapih. Alhamdulillah, dengan mengurangi penggunaan setrika, aku berhasil menghemat pengeluaran rumah tangga, Lumayan, bisa membantu si ayah, meskipun cuma sedikit sih. Tapi, tenang aja yah, istrimu yang caem ini *pret, akan selalu berusaha untuk bisa membantumu lebih banyak lagi *asegasegjos.

Kalau kalian pernah mengalami tragedi domfet tifis kayak aku nggak ?. Apa yang kalian lakukan nih ?. Share di sini yuk. Etapi mudah2an nggak pernah dink, amin. Jangan sampek deh ya amin lagi.

Sekian dulu deh postinganku yang panjangnya udah kayak gerbong kereta api ini. Moga bermanfaat dan sampai jumpa lagi. Ba..iiiiiiii :D
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...