Pelajaran Berharga di Awal Tahun 2016

Sejak kami berada di kapal penyebrangan menuju pulau Bali. Kami sudah merasa ada yang tak beres dengan si cuaca. Biasanya saat menyebrang pasti kami akan disapa bahkan diterpa oleh hembusan angin laut. Namun penyebrangan kali itu kami merasa tak ada angin sama sekali. Puanas puuooll.

Tak hanya kami yang merasakan hal tersebut. Penumpang lain pun juga merasakan hal yang sama. Keringat membasahi wajah dan badan mereka yang ditunjukkan dengan keplehnya daerah bagian ketiak, bagian leher dan punggung mereka.

Si gembul ken juga tak beda jauh dari mereka. Ndromos kotos kotos. Jadi si ayah memutuskan untuk membuka kaosnya dan menyisakan kaos dalam serta celana panjang saja. Karena kalau dibiarkan ia mengenakan baju saat cuaca tengah hot hot nya, ia malah akan masuk angin. Jadi bisa dibilang sejak si ken mau menginjakkan kaki di pulau Bali, si ken sudah berkaos dalam saja.

Baca juga : Menikmati liburan akhir tahun di Bali Barat

Hari-hari selanjutnya pun begitu, kemana mana si ken selalu berkaos dalam. Jalan jalan ke beberapa wisata yang ada di sini, di bali barat sini, ia pun mengenakan kaos dalam saja. Di rumah juga gitu. Karena cuaca bener bener tak bersahabat. Ekstrim cyiinnn. Panas banget. Di pulau jawa banjir dimana mana sementara di sini nyaris tak pernah turun hujan. Mendung pun hanya lewat saja. Mbog ya ngopi ngopi dulu gitu sambil makan menjes atau ote ote, eee malah werrrrr lewat gitu aja tu awan kelabu.

Melihat si ken yang berhari hari hanya mengenakan kaos dalam saja, membuat beberapa orang termasuk orang tua aku, sedikit wanti wanti dengan hal tersebut. "awas masuk angin lho" begitulah kata mereka. Tapi aku tak menggubris wanta dan wanti tersebut. Karena aku merasa tau dan paham betul dengan si kecil.

Baca juga : Teguran Untukku, Si Pengguna Kalimat 'I Know My Son'.

Alhamdulillah apa yang dikhawatirkan orang orang akan keadaan si ken yang bisa masuk angin karena hanya mengenakan kaos dalam saja, tidak terjadi. Aku juga yakin hal itu juga tidak akan terjadi, sebab biasanya kalau ken dipaksa memakai baju saat panas menyergap, si ken malah akan masuk angin.

Ia memang beda. Tak seperti anak anak lainnya yang bisa masuk angin kalau hanya berkaos dalam saja. Selain itu juga, yang membuatku merasa yakin si ken tak akan kenapa kenapa hanya berkaos dalam saja adalah sebab ken memiliki daya tahan tubuh yang super. Saat anak anak sekitar rumah banyak yang sakit, alhamdulillah ken tetap sehat. Selesai imunisasi pun begitu. Hampir tak pernah demam. Sehat wal'afiat.

Pernah sih ken sakit, tapi nggak pernah berlangsung lama. Kalau demam, paling ya sehari semalam. Setelah itu tinggal pemulihan saja.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa aku tak terlalu gimanaaa gitu saat aku memegang kepala si ken dan merasakan sedikit sensasi panas di dahinya. Matanya berkaca-kaca dan kelihatan tak bertenaga.

Ya, tepatnya minggu malam kemarin si ken menunjukkan tanda tanda akan demam. Demam biasa. Aku pikir begitu. Aku pikir 'eeee bentar lagi pasti sembuh'. Aku pikir ken akan baik baik saja. Namun ternyata....
si ken yang tadinya tidur anteng dipangkuanku, tiba tiba terbangun lalu KEJANG bin STEP.

Setiap mengingat kejadian itu, rasanya hati MENCELOS. Nyesel. Nyesel karena terlalu meremehkan demamnya si ken. Demam yang diawali dengan masuk angin. Dan si masuk angin ini datang karena si ken mengenakan kaos dalam saat jalan jalan sore bersama aku dan si ayah naik motor. Dodol banget kan ?. Iyak. Akibat terlalu percaya dengan anti bodi ken. Dan lupa dengan cuaca ekstrim musim pancaroba yang tengah terjadi di sini. Cuaca ekstrim yang siap memporak porandakan anti bodi. Terutama anti bodi yang dimiliki anak-anak yang sedang dalam masa suka bereksplorasi seperti si ken ini. Serta tak menggubris wanta wanti yang diucapkan orang orang sekitarku. Hhhhh. Dasar emak2 dodol. *nunjuk diri sendiri.

Pelajaran yang dapat aku ambil dari kejadian ini adalah :
● Meskipun ken termasuk tipe anak yang menter bin jarang sakit, aku harus tetap waspada.
● Nggak selalu, berkaos dalam bisa mengobati gerah. Malah berpeluang mendatangkan sakit apalagi saat cuaca ekstrim datang melanda.
● Gubrislah *halah. Perhatikan perkataan orang. Jangan langsung dibuang, tapi dipilah dan dipilih terlebih dahulu.

Teguran Untukku, Si Pengguna Kalimat 'I Know My Son'

Karena aku bersama si ken begitu lama, setiap hari, setiap waktu, nyaris tanpa pernah meninggalkannya, membuat aku merasa sangat memahami dan mengerti si kecil ken. Bahkan sampai beberapa hal kecil yang menyangkut per-wc an seperti ini :

■ Kalau ia memegang bagian vitalnya, itu tandanya ia ingin pipis cuma males karena masih asyik dengan aktivitas yang ia lakukan.

■ Kalau alisnya sudah dinaik-naikkan ke atas saat menonton tv, itu tandanya si ken sudah mulai mengantuk. Cuma dibetah-betahin melek demi nonton pocoyo atau bob the train.

■ Kalau ia sering minta anter pipis ke kamar mandi tapi sampai di kamar mandi ia hanya jongkok saja setelah itu minta dicebokin. Itu tandanya si ken pengen buang air besar tapi masih belum 'untup-untup' alias belum di ujung tanduk.

Oleh sebab itu, kalau ada orang yang ngasih saran begini begitu, nasehat ini itu tentang si kecil ken, aku selalu mengatakan 'i know my son' atau tak merespon dan tak menggubris itu semua. Lalu membuang saran dan perkataan perkataan tersebut jauh jauh tanpa dipertimbangkan lagi. Aku lebih tahu anakku, si kecil ken. Aku juga tahu bagaimana mengatasi kerikil kerikil kecil yang berhubungan dengan si kecil ken. Aku tau aku tau aku tau. Apapun itu kecuali masa depannya karena aku tidak seperti mama laurent, aku hanya mama lemon. *hiyaaaaah.

Terus begitu. Begitu terus sampai beberapa hari yang lalu. Saat aku mendapat teguran. Teguran yang maha dahsyat. Yang berhasil membuat aku seperti orang gila. Teriak teriak sambil berlarian ke sana ke mari. Memanggil manggil nama Ken, meneriaki bapak agar segera menyusul ayah ken yang sudah berlari keluar rumah sambil menggendong ken yang sudah tidak sadarkan diri sebab STEP.

Ya Allah.

Saat dalam perjalanan menyusul si ayah dan bapak yang membawa ken ke IGD Rumah Sakit Negara. Aku tak henti henti mengucap istighfar. Memohon ampun kepadaNya. Sebab sudah terlalu angkuh. Menganggap diri paling tau tentang si kecil ken. Tak hirau dengan perkataan perkataan orang sekitarku yang mungkin saja salah satu atau salah dua perkataan tersebut memang benar adanya atau bisa jadi ucapan ucapan orang tersebut adalah sinyal pesan yang dikirimkan Allah untukku lewat perantara mereka. Bisa jadi begitu kan ?. Bisa banget.

Sayangnya aku tak hirau dengan sinyal sinyal yang dikirimkan padaku hingga akhirnya DIA yang menegurku dengan STEP yang dialami si ken. Bahwa tak boleh menganggap diri paling wah. Bahwa jangan sekali kali berjalan di muka bumi dengan begitu angkuh, dan bahwa jangan menganggap diri lebih tau segalanya. Karena DIA-lah yang Maha Segalanya. DIA tau betul makhluk ciptaan-Nya. Termasuk Aku juga si ken.

Tahun Baru Header Blog Juga Baru

Welcome 2016. Selamat Datang ye *ulurin tangan cipika cipiki* *uye*. Semoga kau, 2016, dan aku, bisa jadi bestfriend yang cucok setahun ini yak. Amin.

Nah dalam rangka menyambut kedatangan si 2016 ini, aku bikin sesuatu yang ada di hatimu *halah, aku bikin sesuatu yang baru di blog aku ini. Apakah itu ?. Tebak doonkkkk. Yang berhasil nebak akan aku nobatkan sebagai Penggemar Setiaku. *lalu balik kanan semua* *kaboorrrrr*. Hehe.

Sesuatu yang baru di blog aku ini adalah just Header Blog. Ya itu saja. Yang lainnya masih tetap sama. Label label juga. Menu menunya juga tetap sama. Tapi nggak menutup kemungkinan sih semua yang aku sebutin tadi bakal aku ubah. Cuma untuk mengubah itu itu itu harus dipikirkan mateng mateng. Biar nggak keluar jalur tema. Nggak sekedar bikin bikin publish, Nggak kayak budi baper lek dis yang jepret jepret uplot gituh. Nggak.

Pembuatan header blog ini juga nggak sembarangan loh. Aku harus pergi ke barat dulu *emangnya situ sun go kong ?*, lebih tepatnya jalan jalan ke tempat wisata yang ada di bali barat ini untuk mencari gambar yang pas dan mewakili tema blog aku 'motherhood' ini.

Dari sekian banyak fotoku yang cakep cakep *pret. Aku memilih foto yang di atas itu. Foto tersebut seakan mendeskripsikan bahwa Si ibu tengah menemani si jagoan neonnya memperhatikan deburan ombak yang terpecah oleh tumpukan batu besar. Di sela sela waktu tersebut, ibu menyisipkan pengetahuan juga beberapa nasihat tentang hidup. Terlepas dari apakah si jagoan neon paham atau tidak, yang jelas nasehat nasehat positif harus diberikan sejak dini kepada si kecil.

Sementara itu, pemandangan laut lepas itu menggambarkan masa depan yang tidak bisa dilihat sekarang. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan rangkaian masa depan yang sudah direncanakan, maka kita harus berhati-hati, menikmati prosesnya seraya mengamati sisi laut bagian mana yang arusnya cukup bersahabat untuk dilalui. Hal ini ditunjukkan dengan si anak dan si ibu yang duduk berteduh di atas bebatuan seraya melihat ke arah laut lepas.
Seperti itulah kiranya deskripsi dari foto tersebut. Gimana menurut kalian ?. paskan ?. Dipas pasin aja deh ya, hehe.

Bikin Header Blog ini juga cukup mudah. Terutama buat mamak gaptek seperti aku ini nih. Nggak pakek photoshop, coreldraw, dsbg. Tapi pakai Picsart aja. Caranya :

Masuk ke hatimu dulu *halah, masuk ke picsart dulu ---> Pilih Draw ---> Pilih template ---> Pilih FB apa gituuu ---> klik Oke ---> Silahkan berkreasi dah. Ditambah foto monggo, dikasih kalimat kalimat kece juga bisa, disisipin sticker picsart yang oye oye itu juga oke.

Hasilnya ? jeng jeng jeng jeeenggg. Lumayan lah yah. Daripada lumanyun. hehe.

Aku berharap, semoga dengan header blog yang baru ini, bisa mengundang semangat baru lagi, semangat yang masih fresh dan masih anget anget kuku di tahun 2016 ini, dan dunia blogging ini. Buang jauh jauh sedih juga kecewa masa lalu. Ambil hikmah juga pelajarannya saja. Jadikan bekal untuk menapaki tahun 2016 ini *aseg. Dan Go go go semangaatttt :D.

Menikmati Liburan Akhir Tahun 2015 di Bali Barat

Sudah tanggal segini aja yak. Sebentar lagi akan segera ganti bulan donk. Namun oleh karena sekarang adalah bulan Desember, maka kita tidak hanya akan menyambut bulan baru saja, tetapi juga Tahun Baru Masehi. Ya, tahun baru 2016 *tet toret toreeetttt*.

Biasanya, di detik-detik akhir tahun begini, sebagian besar orang sudah mempersiapkan acara masing-masing untuk menyambut tahun baru 2016 nanti. Misalnya seperti kumpul bareng temen-temen, mengadakan tasyakuran, liburan dan sebagainya. Yang jelas, apapun rencananya, semuanya bertujuan untuk menciptakan moment penutup yang indah dan berkesan di tahun 2015 ini.

Aku pun begitu. Juga ingin menutup tahun 2015 ini dengan sesuatu hal yang indah, berkesan, dan berbeza (baca: berbeda) dari tahun-tahun sebelumnya. Jadi aku, si ayah, dan si ken pada liburan akhir tahun ini memilih untuk pulang kampung ke Bali dan mengisi masa-masa liburan kami dengan mengunjungi wisata-wisata yang ada di tempat tinggal kami, yakni di Kabupaten Jembrana Bali.

Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami tidak ingin lagi melewati masa-masa akhir tahun dengan terjebak macet saat mengunjungi wisata-wisata ternama itu. Tahu sendiri kan, kalau akhir tahun begini, Bali pasti diserbu oleh para turis dan wisatawan lokal. Rame banget cyiinn. Selain itu juga, aku ingin mengenalkan lebih dalam tempat tinggalku ini  kepada si ayah dan si kecil ken yang merupakan anggota baru keluarga Bali.

Lalu apa saja nih wisata lokal yang sudah kami kunjungi di liburan akhir tahun ini :

1. Pantai Baluk Rening

Pantai Baluk Rening
Wisata lokal pertama yang kami kunjungi adalah Pantai Baluk Rening. Pantai ini terletak di Baluk dan berjarak sekitar 10 km dari kota Negara. Waktu kecil dulu, aku sering diajak main air di pantai ini. Kata bapak, air pantai ini dipercaya masyarakat sekitar mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.



2. Karang Sewu

Disambut oleh padang rumput
Pemandangan di sini cakep banget loh. Segerrr. Begitu masuk ke daerah ini, kita akan disambut dengan padang rumput yang luas. Masuk lebih dalam lagi, kita akan melihat teluk Gilimanuk yang cantik. Kalau air lautnya sedang surut, kita bisa berjalan kaki menuju ke bagian tengah teluk tersebut. Cakep.

Di depan situ namanya pulau menjangan



3. Dermaga Pengambengan

Dermaga Pengambengan
Wisata lokal selanjutnya adalah Dermaga Pengambengan yang merupakan tempat berlabuhnya perahu perahu penangkap ikan. Kalau ingin mencari ikan segar, kita bisa membelinya di sini langsung dari nelayannya. Di sini juga ada TPA dan beberapa pabrik ikan yang memproduksi sarden. O ya, pemandangan sunset di sini juga tak kalah cihuy loh.

4. Pebuahan

Sambil nunggu pesanan datang, leyeh-leyeh dulu
Ini adalah salah satu tempat wisata kuliner yang populer di Jembrana. Di bibir-bibir pantainya berjajar-jajar warung-warung makan yang menyediakan aneka olahan laut segar. Seperti ikan bakar, cumi krispy, ikan bumbu kuning, dan sebagainya. Yang membuat tempat ini istimewa adalah kita dapat menikmati ikan bakar dengan ditemani oleh deburan ombak serta semilir angin pantai. Dan juga dapat menikmati pemandangan laut lepas. Bagaimana dengan harganya ? Nyaman banget di kantong.

Ini + 5 es degan, only Rp. 175.000

Nge-degan duluu
5. Ayam Betutu Ibu Lina Gilimanuk

Maknyuuss
Kalau tempat kuliner yang satu ini pasti sudah banyak yang kenal yak. Ayam betutu ibu lina ini memiliki rasa yang nendang banget. Bumbunya meresap betul hingga ke tulang ayamnya. Daging ayamnya juga lembut banget. Dan satu lagi sambalnya, beuughhh, pedes benerrr. Mantab.

Itu baru sebagian kecil dari tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Jembrana Bali. Masih ada  pantai medewi, pantai rambut siwi, pantai dlod brawah, bendungan palasari, bendungan benel, museum Gilimanuk, pulau menjangan, penangkaran penyu perancak, bukit gelar, taman nasional Bali Barat dan masih banyak lagi tempat-tempat wisata lainnya di Kabupaten Jembrana. PR mengenalkan Kabupaten Jembrana kepada si ayah dan si kecil ken masih banyak rupanya.

Mungkin belum bisa diselesaikan di liburan akhir tahun ini. Tapi di lain waktu aku akan melanjutkan perjalanan mengunjungi tempat-tempat wisata lokal yang ada di tempat tinggalku ini. Aku dokumentasikan lalu akan aku abadikan di sini, di blogku yang baru ber TLD ini. 

Yup, akhirnya setelah 1 setengah tahun lebih, aku memutuskan untuk men-TLD-kan *bahasa apa ituh* blogku ini juga. Keputusan tersebut muncul saat aku tak sengaja lewat di depan rumahmu *halah*, melihat tweet @Qwordsdotcom yang sedang mengadakan promo diskon dalam rangka merayakan hari sumpah pemuda. Tanpa babibubebo lagi aku pun segera meluncur ke Qwords.com. Karena aku nggak mau donk kehilangan promo diskon tersebut. Lumayan cyinn. Dapet potongan 15%. Yang semula harganya sekian jadi cuma Rp. 77.000 saja. Untuk 1 tahun pula. Terjangkau banget kaann ?.

Bagi yang pengen men-TLD-kan blognya, aku saranin banget nih, beli domain di Qwords.com aja. Ada banyak promo diskon di sana. Nggak cuma waktu hari sumpah pemuda itu aja, tapi hampir di setiap moment Qwords.com ngasih promo diskon yang oke punya. Sekarang pun di akhir tahun ini, Qwords.com juga ngasih promo diskon loohh.



Cara beli domain di Qwords.com pun cukup mudah. Tinggal ngikutin alurnya aja. Selesai. Atau bisa juga pakek infografis di bawah ini nih.


Selain karena rajinnya Qwords.com ngasih promo diskon, di sini juga keren banget loh pelayanannya. Responsif banget. Aku aja yang gaptek gini bisa mengubah blogspot menjadi domain .com sendiri. Tentu saja setelah ngerecokin adminnya dengan melayangkan surat cinta (baca: support ticket) kepada si admin Qwords.com. Hehe. Dan satu lagi nih, di sini juga ada program afiliasinya loh. Dengan mengikuti program afiliasi ini, kita bisa mendapatkan fee dari Qwords.com. Tertarik ?. Langsung cus ke sini.

Alhamdulillah, blogku yang baru ber-TLD ini juga ikut memberikan moment penutup tahun 2015 yang manis untukku yakni mendapat tawaran job review. Dududu..senengnyaaaa.

Fabiayyi alaaa irobbikuma tukadziban
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.


Alhamdulillah banget dah. Liburan akhir tahunku kali ini di Belahan Pulau Bali Bagian Barat, bener-bener menjadi momen penutup tahun 2015 yang amat indah dan berkesan. Kalau momen penutup tahun 2015 kalian apa nih ?. Share di sini yuk. Makasih :D.

***

Manfaat Ngeblog yang Aku Rasakan di Tahun 2015

Waktu rasanya cepet banget yak. Tau tau kita sudah di penghujung tahun aja nih. Perasaan baru beberapa bulan yang lalu deh melewati tahun baru dengan bibir domble gegara kebanyakan naruh cabe di kuah bakso. Eee sekarang tahun baru malah tinggal menghitung hari saja. Dududuuhhh..cepetnyooooo..

Sebenernya ya, nggak cepet cepet amat sih waktu berlalu. Nggak langsung wes bablas angine gitu juga koq, alias masih terasa. Masih terasa sensasinya. Terutama sensasi berbeda yang baru aku rasakan di tahun ini. Sensasi seru di dunia blogging. Keseruannya ituuu..bisa di bilang seperti naik roller coaster lah ya. Memicu adrenalin banget. Terutama saat ikutan lomba. Apalagi ikutnya waktu menjelang deadline. Beuuugghhh....

Selain dapat merasakan sensasi berbeda dari tahun tahun sebelumnya, di dunia ngeblog ini juga aku mendapatkan banyak hal positif loh.

1. Dapat banyak ilmu pengetahuan
Yup, dapat banyak ilmu. Mulai dari ilmu blogging, writing, parenting, tumbuh kembang anak, masak memasak, berbagai pengetahuan soal tempat wisata yang kece abis, dan sebagainya. Yang begini ini nih, membuat aku merasa tak kudet lagi. Ya paling tidak, aku, sebagai irt ini, tetep bisa nyambung lah ya kalau diajak berdiskusi atau mengobrol soal hal yang tidak berkaitan dengan urusan rumah tangga. Begitu.

2. Nambah temen
Aku bersyukur banget nih yah karena di awal awal ngeblog aku sudah bergabung dengan beberapa komunitas blogger. Seperti KEB, Warung Blogger dan Blogger Perempuan. Dari situ aku mendapatkan banyak teman maya yang ramah, welkam banget dan tak pelit ilmu serta tak medit materi. Enak.

3. Kenal dengan peluang karir baru
Jujur nih, aku baru kenal dengan blog menjelang akhir tahun 2014. Semula aku pikir blog ya cuma tempat curhat saja, tempat berbagi informasi dan salah satu syarat buat ikut lomba. Aku juga dulu belum tahu bahwa ngeblog bisa dijadikan sebagai karier yang menjanjikan dan cerah. Sweer tekewer kewer. Telat banget yak tahunya. *kaaasiihaaann ish ish ish iissshh.

4. Dapet bonus rejeki
Pernah nih, aku berekspektasi tinggi akan lomba yang aku ikuti. Yakin banget akan masuk jadi salah satu pemenang. Paling tidak pemenang hadiah hiburan.

Latar belakang dari ekspektasi tinggi tersebut adalah sebab aku merasa tulisan yang aku buat ini sudah maksimal. Saking maksimalnya sampek aku mengorbankan kesehatan demi bisa membuat tulisan yang cakep menurutku. Begitu juga dengan promosi tulisan untuk lomba tersebut, aku pun mempromosikannya semaksimal mungkin. Namun sayangnya, ekspektasi tersebut menghasilkan angka 0 besar alias tidak mendapatkan apa apa. Walhasil semangat pun ngedrop seketika. Oleh sebab itu, aku tak mau lagi memikirkan materi yang dapat aku raih dari dunia ngeblog. Bikin stress cyiinn. Aku menganggap materi atau rejeki yang aku dapatkan dari ngeblog adalah sebagai BONUS. Seperti yang dikatakan blogger kece, mami raffi, mak echaimuttenan, "nulis nulis aja dulu, jangan mikirin materi". *setujuuuu.

Itulah beberapa hal positif yang aku dapat dari ngeblog. Semoga tahun depan, aku masih bisa merasakan hal hal yang tersebut di atas. Bahkan aku berharap dan berusaha bisa lebih dari itu. amin.

Kesan Nonton Dangdut Academy Asia

Salah satu suasana di rumah yang paling aku rindukan adalah saat nonton tv bareng. Dusel tempat duduk, ngotot ngototan, eyel eyelan, hingga rebutan remote tv. Yang satu pengen nonton ini yang satu pengen yang itu. Ujung-ujungnya malah nggak ada yang bisa nonton apa yang dipengenin, gegara kemunculan alm. si mbah yang tiba tiba lalu mengambil remote tv dan nonton berita dengan wajah tanpa dosa alias cuek markowek. Hadeehh.

Momen itulah yang aku rindukan, jadi saat aku pulang kampung begini, aku pasti akan menghadirkan suasana seperti itu. Yaaa, memang sih nggak sama dengan yang dulu. Tapi lumayan lah yah sebagai penawar rasa rindu *aseg.

Memang sudah tidak sama. Dulu, yang suka rebutan remote adalah aku dan adek, kalau sekarang yang rebutan remote adalah adek dan ibuk. Iya ibuk. Apalagi kalau jarum pendek menuju angka 20.00 WITA. Beuugghh, bener bener kagak bisa diganggu gugat dah. Karena itu adalah jadwal ibuk nonton Dangdut Academy Asia di Indosiar.

Iya, ibuk suka dengan acara dangdut yang satu itu. Saking sukanya, ibuk sampek rela mengurangi waktu tidur malamnya untuk nonton acara dangdut tersebut sampai selesai. Sempat heran, koq sampek segitunyaaaa si ibuk sama Dangdut Academy Asia. Biasanya cuma sekedar nonton saja. Nggak pernah sampek ngikutin seperti ini.

Aku sendiri nggak tertarik blas nonton acara yang satu itu, Sebab pikirku, paling dangdut ya begitu begitu aja. Main cengkok main goyang. Entah ngecor atau ngebor. Mungkin bisa juga ditambah dengan ngecat, ngarit, nyangkul sekalian. Yaaaa, berubung nggak ada kesempatan memilih acara tv. Walhasil, mau tidak mau aku ikut nonton acara tv pilihan ibuk.

Saat nonton pertama kali, aku sempet protes sama ibuk. Yang kedua kalinya, aku gerundel nggak jelas. Yang ketiga kalinya, lumayanlah ya. Lumayan ngikutin. Itu pun nggak sepenuhnya. Aku baru memperhatikan acara tersebut yaaa pada saat para kontestan menyanyi saja. Lalu begitu kontestan selesai bernyanyi, aku kembali menemani si ken main.

Sebenernya dan menurutku nih, acara Dangdut Academy Asia ini tak kalah kece dengan Indonesian idol. Karena apa ?. Para peserta kontes benar benar memiliki kualitas suara yang oke. Cengkok cengkok yang mereka buat pun luar biasa. Keren. Salah dua peserta yang menurutku paling unggul dari awal aku nonton adalah Lesty dan Shiha. Ajib bener dah mereka.

Nah yang membuat acara ini hilang kekeceannya adalah cara penyajiannya yang kurang sip. Banyak nyelipin drama. Guyonan guyonan yang nggak jelas. Komentar yang mbuletisasi dan host yang buanyak sekali omongnya. Jujur, hal yang begini ini malah bikin cepet cepet pengen ganti channel. Lelah nonton yang begituan.

Harapanku sih, kalau acara ini tahun depan masih diadain lagi, semoga penyajiannya nggak begini lagi. Eman. Beneran. Kalau memang acara ini diadakan untuk mempopulerkan musik dangdut hingga terkenal di mata dunia, mbog ya tujuannya dimaksimalkan gitu. Difokuskan ke dangdutnya. Bukan ke dramanya. Eman. Talenta talenta sekece itu jadi tertutupi, jadi tidak mampu menarik perhatian, jadi males nonton, jadi tidak ingin nonton, jadi tidak ingin tahu, dan jadi tidak peduli karena bisa jadi disebabkan dengan selipan sajian hal hal yang nggak jelas banget. Eman bener dah. Semoga lebih baik lagi lah kedepannya, amin.

Kesan Baru Naik Kereta Api Kelas Ekonomi

Akhirnya yang ditunggu tunggu datang juga yak. Ya, apa lagi kalau bukaaannnnn...Liburan Akhir Tahuuuuunnnn. Yeayyyyy *tet..teret..teteteeettt*. Duuhh..hatiku jadi mejikuhibiniu. Seneng gitu. Dan lebih senengnya lagi, liburan akhir tahun ini bakalan jadi liburan panjang karena berbarengan dengan libur semester sekolah. Ulala beibeh. Nah maka dari itu, aku, si ayah dan si ken memutuskan untuk menghabiskan tahun 2015 ini di suatu tempat yang dikenal sebagai surga dunia kedua yakni di pulau dewata *eyak.

Ini adalah pertama kalinya bagi si ken juga si ayah akan melewati akhir tahun di pulau Bali. Jadi mereka antusias banget. Terlebih lagi si ayah. Kalau aku mah, sudah sering. Hampir tiap tahun malah. Cieee..sombong ni yeayyy ?. Nggak, nggak begitu. Gimana nggak tiap tahun melewati akhir tahun di pulau Bali cobak ?, La wong aku jualan kembang api keliling di situ. Hehe. Bukan, bukan begitu, lebih tepatnya aku orang situ. Aku lahir dan besar di pulau dewata Bali.

Liburan akhir tahun ini pun akan semakin terasa berkesan dengan alat transportasi yang kami pilih. Biasanya, kalau kami pulang kampung ke Bali, alat transportasi yang kami gunakan adalah bus malam. Namun pulang kampung kali ini kami memilih untuk naik kereta api.

Niat ini bukan hanya untuk mengenalkan kereta api pada si kecil ken aja sih, namun juga karena aku dan si ayah ingin bernostalgia dengan si raja jalan ini. Kami sudah lama tidak melakukan perjalanan dengan kereta api. Terutama yang kelas ekonomi. Mungkin sekitar 5 atau 6 tahun lah yah. Jadi kami ingin merasakan sensasi naik kereta api dan juga mengenalkan sensasi tersebut kepada si ken. Sempet dag dig dug juga sih. Ragu ragu plus khawatir. Jangan jangan si kecil ken tak suka dengan sensasi naik kereta api yang baru ia rasakan. Tau sendiri kan gimana sensasi naik kereta api ?. Terutama untuk kelas ekonomi ?. Pasti akan merasakan yang namanya berdesakan plus tersaji aroma yang nano nano bin alakazam itu.

Hari H tiba. Si ken nampak senang sekali. Seperti ketemu teman lamanya aja. Entah itu Thomas and friends atau Si Bob the train. Sementara aku, sudah abang biru. Khawatir cyiinn. Akan tetapi kekhawatiran tersebut tidak berlangsung lama karena terkesan dengan tampilan baru si kelas ekonomi. Tidak seperti 6 tahun yang lalu.

1. Tidak ada lagi yang namanya ketek basah karena gerah melanda. Sebab, di kelas ekonomi sudah full AC.
2. Tidak ada lagi berseliweran bau nano nano, asap rokok, bau badan, hingga bau wc, karena sudah ada pewangi otomatis di setiap gerbong.
3. Bahkan jika ada yang ketahuan merokok, petugas kereta api tak segan segan menegur hingga menjatuhkan sanksi berat berupa diturunkan di stasiun terdekat.
4. Tidak ada lagi pedagang asongan bertebaran di sekitar penumpang. Baik di jendela maupun di dalam gerbong.
5. Dan tidak ada sampah dimana mana karena petugas kebersihan akan beraksi hampir setiap 2 hingga 3 jam sekali. KECE.

Rencana bernostalgia berubah menjadi Surprise untuk kami. Kami memang tidak bisa merasakan sensasi naik kereta kelas ekonomi seperti dulu. Akan tetapi kami bisa merasakan Sensasi Baru yang tak kalah amazing. Takjub bener dah dengan kemajuan yang dilakukan oleh PT. KAI. Salut. 

Dengan kondisi seperti ini membuatku tak perlu khawatir bahwa si ken nanti tak akan betah berlama lama di kereta api. Dan memang benar begitu, si ken malah nampak menikmati sekali sensasi berbeda dan baru yang ia rasakan. Sip sip. Lain kali bisa dicoba lagi ya ken. :).

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...