Menstimulasi Kecerdasan Naturalis Si Kecil

Beberapa waktu yang lalu. Aku dan si ayah mengajak si ken berlibur ke Bali Barat *yiipppiiiieee. Tujuan liburan kali ini adalah bukan hanya untuk refreshing atau cekrek-cekrek upload saja. Akan tetapi juga untuk menstimulasi kecerdasan naturalis si kecil ken. Yup salah satu dari kecerdasan majemuk yang ditunjukkan dengan ketertarikan si kecil akan hewan, juga tumbuh-tumbuhan. Serta suka bereksplorasi di alam bebas.

Berbeda dengan kecerdasan kinestetik dan kecerdasan visual spasial yang sudah dimiliki si ken dari sononya alias muncul begitu saja. Tanpa aku berikan stimulus atau rangsangan terlebih dahulu. Aku merasa bahwa kecerdasan naturalis ini perlu ditumbuhkan. Karena dari tanda-tanda yang aku sebutkan di atas tadi, si ken hanya menunjukkan satu tanda saja yakni suka sekali main sama kucing. Entah itu main kejar-kejaran ala indiahe atau ngobrol sama kucing *Loh. Hehe.

Kejar-kejaran ala indiahe 
Ngobrol sama kucing *loh
Menurutku kecerdasan naturalis ini merupakan kecerdasan yang harus dimiliki oleh setiap anak zaman ini. Karena, merekalah, generasi selanjutnya yang akan menjaga alam raya ini *aseg. Oleh sebab itulah aku begitu bersemangat liburan ke bali eh maksudku menstimulasi kecerdasan naturalis si ken saat kami berlibur di bali. Jadi berbekal misi tersebut, juga kamera untuk dokumentasi wisata lokal yang kami kunjungi maupun mengabadikan moment berharga, serta tentu saja pelembab andalanku. Aku dan si ayah dengan sangat mantab menobatkan pantai-pantai di bali barat yang akan kami jadikan sebagai obyek untuk menstimulasi kecerdasan naturalis si ken.

Ada beberapa stimulasi yang aku terapkan pada si kecil ken. Antara lain sebagai berikut :

Mengenalkan aneka macam benda maupun makhluk hidup yang si kecil ken lihat atau yang ada di sekitar si kecil ken.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi wisata-wisata lokal yang ada di bali barat. Aku selalu menunjukkan nama benda, pohon maupun hewan yang kami lihat. Seperti pohon kelapa, sapi bali hingga beberapa pura yang kami temui. Dan hal ini pun berlanjut saat kami sudah tiba di lokasi wisata.

Mengenalkan nama nama benda atau makhluk hidup yang ditemui si ken

Sempat terlintas dalam benakku *ahay, bahwa si ken mungkin lama-lama akan kerebeken atau risih denganku yang terus nyerocos ini itu. Tapi alhamdulillah, si ken tak begitu. Si ken malah enjoy dengan penjelasanku. Dari situ aku mulai sadar bahwa aku cocok juga jadi tour guide seperti sanchai gitu. Lagipula wajah aku juga nggak jauh beda sama sanchai kan ? *pede mode on. Hahaha.

Mengenalkan apa yang dilihat si kecil ken
Mengajak si kecil ken bereksplorasi di alam bebas.
Oleh karena alam bebas yang aku si ayah dan si ken kunjungi adalah pantai, maka yang akan dieksplorasi adalah pantai. Mulai dari berlarian di pinggir pantai, menulis huruf di pasirnya, mendaki bebatuan, dan terakhir tentu saja foto-foto donk yah. Hukumnya wajib mah ini. Hehe.
Salah satu kegiatan yang kami lakukan di pantai

Berlari di teluk gilimanuk
Menularkan rasa suka kami, aku dan si ayah, melihat serta menikmati pemandangan-pemandangan alam yang begitu indah. 
Senja adalah salah satu pesona alam kesukaan aku dan si ayah. Karena dulu kami bertemu di bawah sinar senja *pret. Jadi demi menularkan kesukaan tersebut kepada si kecil ken, selama liburan, kami memutuskan untuk mengajak si ken mengejar senja di pantai *eyak. Atau kadang juga kami mengajak si ken sekedar duduk di pinggir pantai. Menikmati suara deru ombak serta belaian angin pantai.





Dan saat ini stimulasi tersebut mulai terlihat hasilnya. Si ken yang sebelumnya hanya suka menggambar mobil saja. Sekarang mulai suka menggambar awan, rintik hujan, pelangi, dan sebagainya. Ia suka menyebutkan nama-nama pohon yang ia lihat. Begitu juga dengan hewan. Alhamdulillah yah, usaha aku dan didukung oleh si ayah, benar-benar membuahkan hasil.

Si ken, 3 thn 2 bln sedang menggambar awan
Kata si ken ini pelangi
Langkah selanjutnya adalah tentu saja meningkatkan kecerdasan naturalis yang sudah mulai muncul dan berkembang pada si kecil ken. Tidak harus menunggu traveling ke alam bebas terlebih dahulu akan tetapi juga bisa dilakukan di rumah. Caranya adalah :
1. Menemani si ken saat sedang menonton baby tv yang sebagian besar pemerannya adalah hewan. 
2. Menunjukkan nama pohon atau hewan yang dilihat atau ada di sekitar ken.
3. Menggambar pemandangan yang indah.
4. Mendongeng dengan menggunakan nama atau alat peraga berupa hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
5. Dan sebagainya.


Harapanku juga si ayah, kecerdasan naturalis si ken ini bisa semakin berkembang dari waktu ke waktu. Sehingga ia akan tumbuh menjadi pribadi yang kenal betul dengan alam sekitarnya serta peduli dengan lingkungan hidup. Amin. Bantu do'a ya teman-teman. Makasiiiihhh :)

Aksi Ibu Rumah Tangga Menjaga Lingkungan Hidup

Senang rasanya saat mengetahui masih banyak orang di negeri ini yang peduli dengan lingkungan hidup. Yaaa, meskipun masih lebih banyak yang tidak peduli sih. Tapi aku optimis, suatu saat nanti, negeri ini akan didominasi oleh orang-orang yang sadar dan peduli akan kelestarian  lingkungan hidup.

Rasa optimisku ini tentu saja ada dasarnya. Dasarnya adalah Orang-orang yang peduli lingkungan hidup tersebut yang tergabung dalam suatu komunitas, lembaga atau secara individu, nampak begitu bersemangat dan gencar  mengenalkan, menularkan, dan mengajak masyarakat untuk sadar serta turut menjaga dan melestarikan lingkungan.

Cara mereka, orang-orang yang peduli lingkungan hidup, mengemas ajakan tersebut pun sangat apik. Seperti mengadakan kegiatan jalan sehat yang diakhiri dengan menanam seribu pohon. Atau mengadakan lomba mendaur ulang barang bekas, atau seperti yang dilakukan oleh blogger kece mas Bowo Susilo ini, yang mengadakan giveaway bertemakan lingkungan hidup di blognya.

Salut banget dengan semangat mereka. Semangat yang berhasil membuat sekian orang tergerak untuk melakukan hal yang sama. Salah satunya adalah aku.

Sebagai seorang ibu rumah tangga, aku pun juga ingin turut serta menjaga lingkungan hidup sekitarku. Dan caraku adalah :

Menghemat penggunaan listrik.
Selain mematikan listrik di siang hari dan memakai listrik seperlunya saja, aku juga tidak menyetrika bajuku maupun baju orang rumah. Aku lebih memilih untuk merapikan baju pada saat proses pengeringan, penjemuran hingga saat baju-baju tersebut dilipat lalu dimasukkan ke dalam lemari.









Mencuci tanpa deterjen.
Aku mengganti deterjen dengan laundry ball yang komponen di dalamnya tidak mengandung bahan kimia. Dengan begitu, tidak akan merusak ekosistem air.




Daur ulang barang bekas.
Ada beberapa barang bekas yang aku ubah menjadi barang yang bisa digunakan lagi di rumah. Seperti dasterku yang sudah bolong dimana-mana dan kolor si ayah yang begitu dipakai langsung melorot alias sudah molor. Dua benda tersebut aku ubah menjadi keset kaki.



Ada juga kaos yang sudah tidak terpakai, karena sudah mbrudul atau molor, aku ubah menjadi tas untuk belanja, atau sarung bantal.





Sementara botol-botol bekas minyak telon, bedak, hingga bekas air mineral, aku ubah menjadi mainan untuk si kecil ken.




Menularkan kecintaan akan lingkungan hidup kepada anggota keluarga.
Dan fokus utamaku saat ini adalah menularkan hal tersebut kepada si kecil ken. Dengan cara :
1. Mengajak si kecil ken membereskan atau meletakkan mainan yang sudah selesai ia mainkan pada tempatnya. Hal ini sebagai langkah awal untuk membiasakan si ken meletakkan sesuatu tepat pada tempatnya. Salah satunya yakni membuang sampah pada tempatnya.



2. Mengenalkan pemandangan pemandangan indah kepada si kecil ken. Pemandangan indah yang makin tampak mempesona sebab bersih. Tak ada sampah dimana-mana.



Itulah beberapa aksi yang bisa aku lakukan, sebagai ibu rumah tangga. Mungkin tak seberapa, bahkan mungkin tak terlihat hasilnya secara signifikan. Daripada apa yang dilakukan oleh mereka yang aku sebutkan di atas tadi. Yang berhasil menggebrak nurani untuk turut beraksi menjaga lingkungan hidup. Salut untuk mereka dan semoga mereka tetap bersemangat menjaga lingkungan hidup serta semangat menularkan rasa peduli akan lingkungan hidup kepada seluruh warga negeri ini. Amin.

***

Ini Isi Tasku

Ada yang bilang "kalau ingin mengetahui kepribadian seseorang maka lihatlah dari isi tasnya". Misalnya nih :

● Kalau isi tasnya didominasi oleh lipstick, lipbalm, bedak, lotion, parfum, eyeliner, maskara hingga bulu mata mpok eli sugigi eh teteh syahrini maksudnya. Maka kepribadian dari si pemilik isi tas tersebut adalah orang yang fashionist.

● Nah kalau isi tasnya didominasi dengan smartphone, kamera, tablet, earphones, charger, power bank, colokan hingga genset-gensetnya sekalian. Maka pemilik isi tas ini berkepribadian gadgetable.

● Kemudian kalau isi tasnya berisi segala macam hal. Maka kepribadian pemilik tas ini adalah orang yang siap siaga. Apa aja ada. Kulkas mungkin juga ada *hahayyyy.

● Trus trus kalau tasnya hanya berisi dompet, kunci, smartphone. Maka pemilik isi tas ini adalah seseorang yang minimalis.

● Nah kalau yang isinya permen, aroma terapi, antangin, antimo, maka orang itu berarti......sedang dilanda mabok perjalanan cyiiinnn.

● Dan lain sebagainya.

Bener gitu nggak ya ?. Kalau kalian masuk yang mana nih?. Pasti yang fashionist yak. atau yang siap siaga atau yang mabok perjalanan *itu mah elu aja kali mak. iyak. hehe. Trus kalau kepribadianku apa donk yaaaa ?. Masuk yang mana ya ?. Jangan jangan masuk ke hatinya aliando *uhuy. Tapi sepertinya aku nggak masuk mana mana deh. Soalnya isi tas aku cuma begeneeee:

Lebih banyak camilannya, wkwkwkwk
1. Camilan
Ini adalah beberapa camilan kesukaan si ken, dan emaknye. Kenapa nggak beli aja ?. Si ken nggak doyan selain camilan yang bungkusnya seperti itu, merknya itu, dan ada gelang karetnya itu *alibi mamak medit. Hehe.


2. Air minum
Selain buat minum, ini juga dipakai untuk mencuci tangan.


3. Duit receh
Untuk bayar parkir, buat pengamen atau buat pengemis.


4. Smartphone

5. Titipan si ayah : Sisir Kecil Pink
Ini dipakai si ayah untuk merapikan rambut yang sedikit awut-awutan terkena helm.


6. Jaket si ken

Udah gitu aja ?. Iya. Dompet ?. Nggak, kan ada pak bos. Nggak ada yang lain ?. Nggak ada. Soalnya aku nggak pernah kemana-mana. Keluar rumah paling cuma ke pasar atau ngajak si ken, 3 thn 2 bln, jalan jalan. Paling jauh ya mudik alias pulkam. Jalan jalannya pun nggak jauh jauh. Kalau nggak di taman yang ada di dekat rumah, yaaa di alun-alun kota Jombang. Menemani si ken berlarian ke sana kemari. Memperhatikan lalu lalang orang. Menikmati pemandangan. Atau hanya sekedar duduk duduk seraya menyesap udara yang berbeda dari biasanya. Karena biasanya ngirup bau bawang merah, terasi, ikan asin, bau kecut si ken, bau kentut dan bau badan sendiri yang amsyongnya minta ampun. hahahaha.

Si ken, Aku, dan Si tas
Ya begitulah isi tasku yang isinya udah kayak pedagang cang cimen cang cimen di bus. Isinya didominasi kebutuhan perut semua. Etapi kalau dilihat dari barang yang mendominasi isi tasku itu, bisa disimpulkan kalau kepribadian aku adalah seseorang yang benar benar perhatian. Perhatian sama keluarga, isi perut juga isi dompet pemirsah. hahahaha.

***

Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...