Cara Agar Ibu Yang Mempunyai Balita Tetap Nyaman Saat BAB

Sudahkah kalian "nyetor" hari ini ?. Kalau belum, jangan lupa nyetor yak. Karena buang air besar berdampak pada kesehatam tubuh kita juga. Nggak percaya ? Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang *halah.

Alhamdulillah, aku sudah bab hari ini. Berlangsung dengan lancar jaya tanpa hambatan berupa :
● si kecil manggil-manggil.
Kalau sudah bgini biasanya aku mulai gelisah).

● denger suara gubrak atau gedebug.
Mulai teriak-teriak dari kamar mandi.

● si kecil nangis.
Hasrat bab mulai pudar, ingin berhenti, tapi nanggung.

● melihat si kecil tengah menatap kamar mandi.
Sebab nanhgung jadi muulai berusaha mempercepat - > Ngeden pakek tenaga dalam - > sambil teriak teriak kepada si kecil agar mau menunggu sebentar.


● melihat si kecil mulai mendekati kamar mandi.
Semakin dipercepat - Ngeden dengan tenaga yang full power.

● si kecil bilang "Luk Ba" dari balik pintu kamar mandi yang terbuka setengahnya. 
Saat ekspresi kaget berkolaborasi dengan ekspresi lagi konsentrasi to the max demi cepat selesai.

● si kecil ikut masuk kamar mandi (padahal emaknye tengah konsentrasi).
HUUUAAAAAA.

Hampir semua ibu yang mempunyai balita pernah mengalami kejadian seperti di atas. Terutama ibu-ibu yang momong si kecil sendirian saat suami pergi bekerja. Betapa senepnya, alias menderitanya saat bab jadi tak nikmat sebab tingkah si kecil yang amazing. Meskipun begitu, kejadian ini akan menjadi kenangan yang terbingkai aman di ingatan. Betul begitu ibuibu ?.

Untuk menghindari hal itu terjadi. Aku biasanya, jauh-jauh hari *halah, sudah mempersiapkan beberapa cara agar bab nyaman. Jadi saat aku mau bab, aku .....
■ Memilih program tv kesukaan si kecil
Untuk ini, aku menyiapkan list proram tv apa saja yang si kecl suka. Lengkap dengan jam tayangnya. Biasanya kalau sudah dinyalain program tv kesukaannya, si kecil akan anteng duduk di depan tv. Sampai aku selesai melaksanakam panggilan alam.


■ Menyiapkan camilan kesukaan si kecil
Kalau ini, aku pakek pertimbangan waktu. Kira-kira camilan mana yang habisnya membutuhkan waktu cukup lama. Misalnya batu gitu *wadoh, Hehe.


■ Memutar lagu-lagu favorit si kecil
Tidak semua lagu menjadi favorit si kecil. Kalau suka ia akan ikut menyanyi bahkan bergoyang. Kalau tidak suka ia akan minta dimatikan lagunya atau ia matikan sendiri atau pakai cara ampuhnya yaitu nangis bombay.


Pernah nih ya, aku ceritanya lagi asyik asyik ikutan nyanyi sambil dengerin radio. Eee tiba tiba si ken mendekat lalu nangis di depanku. Bingung donk yak ? Tanyain kenapa ? Dia diem aja. Aku nyanyi lagi dia nangis lagi sambil akhirnya bilang gini "nanan ma nanan". Sejak saat itu aku baru sadar bahwa suaraku tak semerdu ariana grande *yaiyalaaahhh *hellooooooww, hehe.

■ Membuat mainan 
Kalau ada mainan baru, si kecil bakal konsentrasi meng-eksplorasi mainan barunya itu. Jadi aku biasanya bikin mainan yang sederhana aja. Dari barang bekas. Malah kadang penampakannya maknyonyor gitu. Tapi si kecil mau memainkannya.

Landasan dari kardus bekas ini bikin si kecil anteng sebentar


■ Nunggu si kecil tidur
Ini tergantung dari seberapa kuat menahannya. Juga tengah kebelet atau tidak.


■ Nunggu ada yang momong
Sama dengan nunggu si kecil tidur. Kalau aku masih sanggup ya nunggu sama si ayah pulang kerja.


Itulah beberapa cara yang aku lakukan saat aku akan bab. Demi bab bisa lebih nyaman dan lega. Kalau kalian gimana nih ? Pernah mengalami hal seperti aku gitu nggak ? Kalau iya, share di sana yak cara kalian mengatasinya seperti apa. Monggooooooo.

Smartphone Sejutaan Dengan Hasil Memuaskan​

Sejak aku ngeblog dan sering ikut beberapa lomba review Smartphone. Aku tidak lagi memilih smartphone berdasarkan harganya saja. Akan tetapi hal pertama yang aku lihat pas milih smartphone adalah sistem operasinya, Android, iOS, Windows, atau Blackberry. Kira-kira mana yang paling gampang aku pakai sehari-hari. Percuma donk ya kalau canggih tapi jatuhnya malah bikin aku ribet bin rempong dan aku nggak bisa manfaatin smartphone-nya secara maksimal. Nggak asyik kan ?.

Abis itu, yang aku cek lagi adalah kapasitas memorinya. Tau sendiri lah ya, sekarang aplikasi smartphone macem-macem dan apa-apa disimpen di henpon. Nah, ini juga berkaitan sama kameranya nih. Makanya, hal selanjutnya yang aku cek pas pilih smartphone adalah kamera. #Kudu.

Kok kamera, menurut kalian, kenapa?

Penting lho ini, buat selfie, foto bareng temen-temen, buat foto berdua pacar alias cem-ceman dunia akhirat (suami), selfie, foto bareng sahabat, selfie, foto bareng kapten Yoo Shi Jin atau Song Joong Ki, halah, dan seterusnya. Karena penting banget nih, gak mau dong pilih smartphone yang kameranya seadanya aja. Nanti hasil fotonya malah jelek, nggak jelas, nge-blur. Padahal kan penampakan aslinya kan cakep. Masa' kalau difoto hasilnya malah tambah maknyonyor. Nggak ah. Nggak mau begitu. Jaman sekarang smartphone itu harus lebih dari sekedar bisa buat nelpon, chatting, browsing, tapi juga kamera. Pokoknya harus satu paket.

Smartphone yang kameranya canggih biasanya mahal tuh!


Kata Siapa ?. Rajin-rajin browsing dan googling dong, makanya! Pilihannya banyak kok, sekarang pilih sesuai keinginan aja. Kalo aku sih sekarang lagi naksir sama Huawei Y6. Smartphone ini bersistem operasi Android, cocok lah sama aku! Kapasitas memorinya pun 8G, cukup juga lah buat menampung foto-foto aku (yang cihuy-cihuy itu).

Nah, kameranya nih…
Huawei Y6
Huawei Y6
Kamera belakang Huawei Y6 berkapasitas 8MP dan kamera depan  2MP, lumayan banget kan. Hasil fotonya pasti cukup tajam, jadi pasti keren buat di-upload ke instagram. Kameranya punya aperture f2.0 atau aperture besar yang artinya kalau buat dipake foto-foto di malam hari, hasilnya tetap akan bagus.

Fitur-fiturnya juga menarik. Ada yang namanya smart face enhancement yang bisa buat meng-edit foto wajah. Selain itu ada smart preview window, pictures with watermarks (foto-foto kita-kita nanti bisa dikasih tulisan-tulisan gitu deh!) dan fitur panorama yang juga bagus. Kebayang sih, pasti bakalan puas banget foto-foto pake Huawei Y6 ini. Hasilnya kece, fiturnya juga seru-seru!

Nggak perlu khawatir juga kalau kita keasyikan foto-foto (cekrek cekrek upload gitu), semua foto kita bisa disimpan kok, karena kapasitas memori Huawei Y6 bisa ditambah dengan memori external sampai 32GB.

Harganya?
Beeuuugghhh. Aman Cyin. Aman di kantong. Cuma sejuta-an saja! Pas kan buat kantong kita-kita :). Silahkan, Monggo-monggo kalian googling sendiri ya, Huawei Y6, buat dapetin info harga dan hal-hal kece lainnya soal smartphone ini. 

[Momen Tak Terlupakan] Saat Sedang Makan

Setiap orang pasti punya moment-moment yang tak terlupakan. Terutama moment bareng si kecil. Aku pun begitu loh. Beneran. #NggakAdaYgNanya.

Moment itu adalah saat aku lagi makan. Makan apa aja yang pasti minumnyaaaaaa.....teh botol sosrooooo. Gitu.

Pernah nih ya aku lagi laper-lapernya, trus ambil nasi ambil lauk duduk cantik mulut mangap ngap ngap ngap eeeeee tiba-tiba ...........

- Si ken dateng minta benerin mainannya.

- Si ken naik ke punggungku lalu main perosotan. Nyam nyam nyam ngek ngek ngek.

- Si ken nabrak pintu

- Si ken minta ditemenin joget

- Si ken minta ambilin jajan

- Si ken kentut

- Si ken pipis

- Sampek Si ken bab pun pernah aku alami. Dan semuanya itu aku lalui dengan tatapan nanar ke arah sepiring nasiku. Lalu bergegas menuruti apa yang si ken mau.

Tapi pernah sih aku nggak nurutin si ken. Waktu itu aku lagi terserang busung lapar eh kelaparan maksudnya. Saking lapernya, aku tetep ngelanjutin makan. Sementara si ken mondar mandir di depanku sambil megangin pantatnya. Sembari ngunyah, mulutku juga berkata "tahan ken tahaaannn, tahaaannn, tahaaannn, yak yak yak, tahaaaaaannnn....."

brooootttt

Haiyaaaahhhhh

Keluarlah sudah.

Itu terakhir kalinya sih. Dan nggak pengen ngalamin itu lagi. Meskipun waktu itu, aku makan bertemankan suara brott dan bau nyelenting itu. Bener-bener nggak ngilangin hasrat makanku juga, aku tetep lanjut makan. Soalnya nanggung, tinggal dikit juga kan. Emaaann. Eman apa laper ?. Laper. hehe. Iya, nggak pengen begitu lagi dah. Soalnya kasihan si ken. Wajahnya sampek abang ijoe gitu demi nahan sesuatu. Duuhhhh.

Nah itu salah satu moment yang tak terlupakan bagiku bareng si kecil ken. Kalau kalian pernah ngalamin itu juga nggak ?. Pasti nggak terlupakan kan ?. kan kan kan ?.

[Buku] Cerdas Dengan Spiritual Educational Games

Bukan suatu hal yang asing lagi saat membaca atau menonton berita soal orangtua membuang bayinya karena masalah ekonomi maupun karena hubungan gelap. Atau berita soal seorang anak membunuh orangtuanya karena tidak diberikan uang untuk membeli rokok. Atau juga berita soal artis yang tertangkap tengah mengonsumsi narkoba karena kabarnya si artis sedang depresi. Atau berita soal korupsi yang dilakukan oleh seorang oknum pejabat demi ingin hidup bergelimangan harta. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Berita-berita tersebut tidak hanya membuat kita menggeleng-gelengkan kepala. Namun juga membuka mata kita akan sebuah fakta bahwa bangsa ini tengah mengalami krisis kecerdasan spiritual.

Mengapa disebut demikian ?. Menurut kbbi, spiritual itu berhubungan dengan kejiwaan, rohani, batin. Sementara kecerdasan adalah kemampuan dalam menyelesaikan suatu masalah, menemukan solusi, serta mengetahui mana yang lebih baik. Jadi kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang dalam menghadapi atau menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kejiwaan, rohani, batin. 

Beberapa contoh di atas merupakan bentuk ketidakmampuan para pelaku dalam menyelesaikan masalah yang tengah dihadapinya. Sehingga ia melakukan tindakan kriminal seperti itu. Padahal jika ia memiliki kecerdasan spiritual, tentu saja hal tersebut tidak akan pernah masuk dalam pilihan solusi dari masalah yang tengah ia hadapi. Oleh sebab itu, kecerdasan spiritual ini bisa dibilang merupakan kecerdasan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Dan alangkah baiknya apabila kecerdasan spiritual ini distimulus sejak anak usia dini.

Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk menghadirkan kecerdasan spiritual ini. Mengingat bahwa jiwa dalam kata spiritual memiliki makna yang luas. Namun, di Indonesia, kecerdasan spiritual ini biasanya dikaitkan langsung dengan agama. Dengan kata lain, kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang untuk menyadari keberadaan Tuhan, dimana pun, dan kapanpun. Kemudian, kesadaran tersebut berpengaruh terhadap segala perbuatannya. [13]

Maka dari itu, kecerdasan spiritual anak usia dini ini, di negeri ini, distimulus dengan ajaran agama. Misalnya tentang memahami Kebesaran Allah, tentang Allah Maha Pengasih Maha penyayang dan sebagainya. Jika anak paham dengan hal ini maka jika suatu saat nanti ia tengah mengalami musibah. Maka ia tidak akan patah semangat apalagi hingga melakukan hal-hal yang seperti di atas. Namun ia akan lebih tegar, tetap semangat karena ia paham bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Bahwa Allah pasti akan membantunya dan menunjukkan solusi untuknya.

Sayangnya, hal tersebut belum diberikan kepada anak usia dini, bahkan hingga sekolah lanjutan. Mereka hanya dicekoki berupa ilmu-ilmu agama, menghapal hadist, ayat al quran, dan sebagainya. Sementara sisi jiwa belum tersentuh. Seharusnya stimulus yang digunakan tidak seperti itu. Teutama untuk anak usia dini. yang sebagian besar dunianya hanya tentang bermain, bermain dan bermain. [15]

Itulah yang menjadi salah satu latar belakang bagi Suyadi untuk menerbitkan buku yang berjudul Cerdas Dengan Spiritual Educational Games. Sujadi menuliskan bahwa Spiritual Educational Games ini bukan model permainan pada umumnya. Namun model permainan yang dibuat dengan mempertimbangkan aspek kecerdasan majemuk Howard Gardner, Montessori, dan SQ for Kids. [17]

Berbekal 3 konsep dasar tersebut, Suyadi membuat SEG dalam beberapa basis. Pertama adalah SEG berbasis alat atau benda. Yakni bentuk-bentuk alat permainan edukatif yang dirancang secara khusus untuk pengembangan kecerdasan spiritual anak. Contoh permainan menggunakan menara ajaib. Anak-anak akan diminta untuk naik ke menara ajaib sambil membawa bola. Tak lupa guru atau orangtua meminta anak untuk berdo'a terlebih dahulu lalu selalu memotivasi si anak hingga berhasil menaiki menara. [155 ]

Kemudian SEG berbasis Aktivitas. Seperti bermain peran dalam sebuah cerita seorang anak yang ditinggal ayahnya karena gugur membela tanah air. Atau tentang peristiwa bencana alam meletusnya gunung merapi dan lain sebagainya.  [163]

Masih banyak lagi macam permainan Spiritual Educational Games yang ada dibuku karya Suyadi ini. Dimana permainan-permainan ini akan menstimulus kecerdasan spiritual anak dengan cara yang menyenangkan. Serta akan memberikan hasil yang luar biasa dan lebih mendalam. Spiritual anak tidak akan berada di permukaan saja. Namun akan berada di hati sanubari anak. 

Buku Cerdas Dengan Spiritual Educational Games ini bisa dijadikan pegangan bagi orangtua juga para pendidik anak usia dini. Untuk mengembangkan kecerdasan spiritual anak. Demi masa depan anak, keluarga, juga bangsa ini.

Data Buku :

Penulis : Suyadi
Editor : Kak Damaya
Penerbit : Saufa
Tahun terbit : Cetakan Pertama, 2015
Jumlah halaman : 176
ISBN : 978-602-255-905-4

Olin dan Pemuda Misterius

Musim hujann telah tiba. Membawa kabar gembira bagi pendamba kehadirannya. Seperti sungai, sumur yang mengering. Tanah, ladang yang retak serta sang kodok yang mulai lelah bernyanyi.. Hujan menyegarkan. Hujan menyejukan. Hujan menghijaukan.

Di sisi lain. Terkadang musim hujan tak membingkai senyuman. Menghadirkan kekhawatiran juga tak jarang kesedihan. Sebab adakalanya turunnya hujann mengundang bencana alam. Berupa banjir hingga tanah longsor. Apalagi saat musim hujan berada di puncaknya seperti saat ini. Berita berita soal bencana alam karena hujan, muncul bergantian.

Maka sebagai wilayah yang tidak terkena musibah tersebut. SMA tempat Olin bersekolah, berinisiatif  mengadakan bakti sosial guna membantu para korban bencana alam. Bakti sosial ini akan diadakan selama bencana alam masih terjadi.

Program bakti sosial yang diadakan oleh sekolah tentu saja disambut penuh antusias oleh Olin dkk. Mereka pun sudah merencanakan berbagai macam ide untuk mengumpulkan dana dari masyarakat sekitar. Mulai dari mendatangi rumah warga satu persatu. Lalu menjual jajanan yang hasil penjualannya akan disumbangkan. Hingga menyebarkan informasi tersebut ke media media sosial yang mereka miliki.

Lokasi bencana alam yang mereka kunjungi pertama kali adalah daerah yang terkena bencana longsor. Dengan sigap Olin dkk mulai beraksi. Mereka tidak hanya membawa bantuan bahan saja, tetapi juga berusaha untuk menghibur para korban longsor. Terutama anak-anak kecil.

"Kak Olin punya tebak-tebakan ni buat kalian, siap siap jawab  ya" kata olin. 
"Di dalam sumur nih, ada berbagai macam batu, nah menurut adek-adek batu apa yang nggak ada  di dalam sumur,hayo batu apa hayoooo" lanjut olin.
"Batu akik" 
"Ada" jawab olin
"Batu permata"
"Ada"
"Batu kali"
"Ada"
"Tuh kaaannn, apa jawabannyaaaaa" bisik salah seorang anak ke anak disebelahnya.

Olin mengajak anak-anak korban longsor main tebak-tebakan


Anak-anak tersebut saling berbisik dan berdiskusi mencari jawaban teka teki yang diajukan olin. Tak hanya anak-anak. Lia dan Kristin juga sibuk mencari jawaban teka teki olin.

"Batu cinta" ucap Lia. Langsung disenggol Kristin dan dipelototi Olin.
"Ups sorryy, kelepasan" gumam Lia sambil nyengir.
"Yak waktu habis, jawabannya adalah Batu keriiiiinnngggg" sorak Olin kegirangan. Sendirian. Sedangkan anak-anak hanya melongo melihat tingkah Olin yang bersorak sorai kegirangan.

"Yang gampang aja kak, yang itu susah" pinta salah seorang anak berbaju merah.
"Okee, yang gampang-gampang serahkan pada kakak" ucap Lia sumringah. Menyingsingkan lengan bajunya dan mulai beraksi :
"Apel, apel apa yang".

"Warna-warni kan kak ?". Potong salah seorang anak yang berbaju biru.
"Loh koq tau".
"Sudah sering muncul di tv kak" jawab anak itu lagi. Lia lalu mundur ke belakang. Wajah sumringahnya buyar. Sedangkan Olin dan Kristin mengulum senyum melihat ekspresi pasrah wajah Lia.

Acara bakti sosial siang itu berlangsung dengan baik. Setelah berpamitan mereka bergegas naik ke bus sekolah. Begitu Olin, Kristin dan Lia duduk di kursi penumpang, Olin segera membuka pembicaraan. 

"Emmm ngomong-ngomong tadi ada seorang pemuda yang terus menatap ke arahku" ungkap Olin.

"Ciiiieeee..ada yang naksir nih yey" goda Lia. Sementara Kristin mentowel towel Olin.
"Tatapan matanya aneh, aneh banget" lanjut Olin. Lia dan Kristin berhenti menggoda Olin.
"Sudaahhh, nggak usah dipikirin, toh kita juga nggak balik ke sini lagi kan" kata Lia.
"Iya bakti sosial selanjutnya kn nggak di sini lagi, tapi di daerah yang terkena banjir, jadi nggak usah terlalu dipikirin yak, mungkin orang iseng" ucap Kristin. Olin mengangguk. Namun di dalam benaknya, Olin masih terbayang dengan tatapan aneh pemuda itu.

***

Keesokan harinya, mereka kembali beraktivitas sebagaimana biasa. Belajar. Namun saat pelajaran berlangsung, Olin nampak gelisah. Lia juga Kristin menyadari hal itu.
Masa istirahat tiba. Lia dan Kristin kemudian mendekati Si Olin yang saat itu tengah duduk sendirian sambil membaca buku terbitan Kaifa juga sesekali wifi-an menggunakan andromax 4G LTE.

Olin duduk sendirian smabil baca  buku terbitan kaifa
dan wifi an pakai andromax 4G LTE 

"Li:)n, kamu nggak apa-Apa kan?" tanya Kristin.
"Ah nggak, aku sehat begini".
"Tadi waktu pelajaran kamu nggak konsen gitu" giliran Lia yang bertanya.
Lalu dilanjutkan Kristin :
"Jangan bilang kamu masih memikirkan pemuda kemarin".
Olin mengangguk.


"Aku lihat dia lagi, tadi pagi, di gerbang sekolah" ungkap Olin. Lia dan Kristin saling menatap.
"Busyet, beneran Lin ? " tanya lia. Olin mengangguk.
"Kamu sudah bilang mas/orangtuamu mengenai hal ini ?" tanya Kristin. Olin menggeleng.
"Belum, mungkin nanti" jawab Olin.
"Okee, nanti aku dan lia nganter kamu sampek rumah". Kata Kristin, dan di-iyakan oleh oleh Lia.
"Makasih ya, makasih banget" ucap Olin seraya menggenggam dua tangan sahabatnya tersebut.

Bel pulang sekolah berbunyi.

Lia dan Kristin menepati janjinya untuk mengantar olin pulang. Saat mereka lewat pintu gerbang, Olin tidak melihat pemuda itu lagi. Ada kelegaan di raut wajahnya.

"Tapi Lin, meskipun dia udah nggak nongol lagi, meskipun kamu juga bisa taekwondo, kamu harus tetep bilang ke masmu atau ke orangtuamu, harus" ucap Lia mengingatkan. Olin tersenyum.

Sepanjang perjalanan, mereka pun asyik membicarakan soal cara mengumpulkan dana untuk bakti sosial berikutnya. Lia mengusulkan untuk membuka jasa edit foto bertarif murah dan hasilnya akan disumbangkan. Sementara Kristin lebih suka memakai cara mereka sebelumnya yakni buy for charity.

"Kita coba caraku aja dulu, kalau hasilnya sedikit baru kita pakai cara yang kemarin, gimana gimana hem hem hem" tawar Lia. Olin mengangguk. Lalu tiba-tiba menggeleng kuat seraya bergumam :
" Ya Allah...". Lia dan Kristin kompak menatap Olin.
"Pemuda itu lagi?" tanya Kristin.
"Mana ? sini ku foto trus aku laporin ke polisi" Lia menimpali. Bagi Lia ini sudah keterlaluan dan merupakan tindakan kriminal karena mengganggu kenyamanan orang lain.
Lalu Olin menunjuk ke seberang jalan. 
"Mana Lin ? Yang mana ?" Lia dan Kristin celingukan.
"Itu di sana. Di dekat pohon itu" ucap Olin.
"Mana Lin, ma...................." Kalimat Lia menggantung. Tiba-tiba ia sadar sesuatu. Begitu juga dengan Kristin. Bahwa pemuda itu.....................


***

Keesokan harinya, di sekolah. Lia dan Kristin nampak tengah serius berbincang di teras kelas. Sedangkan Olin belum tiba. 

Kristin dan Cecilia, sahabat olin

"Aku heran, kenapa Olin ? Koq nggak kamu aja ?".
Enak aja" Lia cemberut. Kristin menahan tawa.
"Yang jelas, kita harus segera beraksi, kasihan Olin" kata Kristin serius.
"Tapi kita nggak harus pergi ke tempat itu lagi kan?" 
"Ya harus ke sana donk, kita harus cari informasi tentang pemuda itu" terang Kristin.
"Iya sih" ujar Lia pasrah
"Okee, fix, kita tinggal ngomongin rencana kita ini ke Olin, mudah-mudahan dia setuju".
Lalu mereka berdua, bersama-sama, menatap langit. 
Set.

***

Hari yang ditentukan tiba. Tepatnya di Minggu pagi. Mereka berdua, Lia dan Kristin, menjemput Olin yang akhirnya setuju dengan ajakan mereka. Dengan syarat kakak Olin, Bagus, diperbolehkan untuk ikut.
"Setuju" ujar Lia semangat
"Lumayan ada bodyguard gratis" lanjut Lia sambil berbisik pada  Kristin yang juga mengagguk penuh arti. Lalu kemudian mereka berdua mendapat toyoran dari Olin. Lia dan Kristin meringis.


"Berangkat yok" ajak Mas Bagus.

Beberapa saat kemudian, perjalanan mereka untuk menyelesaikan masalah Olin dengan pemuda misterius itu segera dimulai.

Tiba di lokasi korban longsor.

Mereka bertiga langsung menuju ke tempat pengungsian korban longsor. Tak seramai dulu waktu acara bakti sosial itu.

Setelah menyapa beberapa pengungsi yang masih tinggal di situ mereka berempat langsung menuju ke pusat informasi. Mereka menanyakan apakah ada korban longsor yang meninggal ?.

"Tidak ada. Alhamdulillah semuanya selamat. Cuma ada satu korban yang masih di rawat di ICU" kata petugas informasi.
Pernyataan tersebut sontak membuat mereka berempat saling menatap. Dan tatapan mereka tersebut seolah berkata : 'Trus pemuda itu?'.

"Itu dia, pemuda itu" seru Olin tiba-tiba. Olin lalu beranjak meninggalkan tempat tersebut. Disusul Loa dan terakhir Kristin setelah berpamitan terlebih dahulu.

Langkah Olin semakin cepat mengikuti gerak pemuda itu. Sementara Lia dan Kristin akhirnya, berhasil mensejajari langkah Olin. Cepat cepat lalu melambat dan berhenti. Langkah Olin terhenti di sebuah rumah yang dindingnya terbuat dari anyaman bambu.

Olin lalu mengetuk pintu sembari mengucap salam. Tak lama kemudian muncullah seorang ibu paruh baya. Wajah ibu tersebut nampak lesu. Matanya pun sembab.
"Ada apa neng" tanya Si Ibu lembut.

Tanpa basa basi, olin pun menceritakan apa yang ia alami. Mulai dari awal ia bertemu dengan pemuda tersebut hingga ciri-ciri dari si pemuda. Setelah mendengarkan Olin bercerita, si ibu lalu masuk ke rumah dan kembali keluar dengan membawa sebuah foto "Ini foto anak ibu".
Deg.
Olin terkejut.

"Pemuda itu kah?" tanya Kristin. Olin mengangguk.
"Dia anak ibu, kepalanya tertimpa tiang kayu teras rumah, sekarang masih ada di rumah sakit, masih koma, kata dokter butuh darah banyak biar bisa dioperasi tahap 2, tapi stok darah AB di rumah sakit kosong dan di PMI hanya tinggal satu, ibu bingung neng dimana mau nyari darah buat anak ibu".

"Alhamdulillah, kebetulan, golongan darah saya AB bu, saya bisa bantu anak ibu" ucap Olin.
"Butuh banyak neng"
"Nanti kita bantu cari bu" kata Kristin. Ia berencana untuk menghubungi teman-temannya juga menyebarkan informasi ini ke medsos.
"Kita siap bantu" Lia meyakinkan.


Wajah si ibu yang tadinya lesu, mulai muncul benih-benih ekspresi bahagia. Sementara Olin, kembali melihat pemuda itu di dalam rumah. Hanya sebentar.  Lalu menghilang. Setelah menyunggingkan senyum pada Olin.

Smoke Shelter di Taman Keplaksari

Pagi hari, ditambah weekend pula, memang paling asyik diisi dengan jalan-jalan. Atau bisa juga diisi dengan "LARI PAGI" begitu kata Pakhaji Rhoma Irama. Dan tempat yang paling cihuy buat melakukan kegiatan itu adalah di car free day, alun-alun kota, atau di taman kota.

Kalau kami nih, geng sehat dan kincong (kata si ken), lebih sering menghabiskan pagi weekend di taman keplaksari Jombang. Karena apa ?. Rahasia #Gubrak. hehe. Karena paling dekat dengan rumah kontrakan kami *ahay. Selain itu juga, taman keplaksari memiliki pemandangan yang oke banget buat mataku juga mata lensa (cekrek cekrek upload)  #EmakNarsis. hehe.

Kalok udah ketemu tempat begini, si ken pastu kudu 'kabooorrr'
Seperti biasa, saat di taman keplaksari, aku menghabiskan waktu sendiri. Sepi di sini aku benci *eyak. hahaha. Iya aku lebih sering sendiri. Sengaja sih dan sudah sepakat juga sama si ayah. Kalau jalan-jalan, si ken akan diambil alih si ayah. Dengan begitu, aku bisa menikmati #MeTime di taman kota seutuhnya, seluruh jiwa raga *pret.

Sementara si ken (diikuti si ayah) menclok kesana kemari, aku duduk duduk menikmati pemandangan juga lalu lalang orang. Menyesapi segarnya udara di pagi hari. Sesaappp. Hiruuupppp. Hiruuuupppp. Hiruuuppp. 

"Busyet dah bau asep".


Kejadian tersebut cukup sering terjadi. Lagi seneng-senengnya ngobrol, lagi semangat-semangatnya lari-lari kecil. Hingga lagi seru-serunya menemani si ken bermain, eeeee tiba-tiba bau asap rokok mampir di hidung. Beuugghhh, rasanya, saat itu juga, aku pengen ngeluarin kekuatan rahasia aku, yakni 'DENGAN KEKUATAN BULAN AKAN MENGHUKUMMU'.

Asap rokok yang secuprit gitu benar benar berhasil membubarkan udara segar yang aku hirup. Bikin suasana hati juga jadi porak poranda. Dahsyat kan akibatnya. Apalagi waktu ngelihat yang ngerokok adalah seorang pria dewasa yang sedang menemani anaknya bermain. Duuhh. Mangkelnya tuh di sini.

Sudah aku tatap dengan mata tajam, sudah aku kibas-kibasin juga nih tangan, tapi tetep aja, pria itu malah mengebul-ngebulkan asap rokoknya. Masih berdiri di tempat semula. Di sampingku. Di samping anak-anaknya #Omegod. Mbok ya ojok ngunu pok o pak. Sakno anak-anakmu.

***

Mungkin itu adalah salah satu hal yang melatarbelakangi dibangunnya SMOKE SHELTER di Taman Keplaksari. Sebuah tempat yang dikhususkan bagi para penganut, ngebul never stop *hadeeehh. Dengan desain yang ciamik, juga nyaman banget. Dilengkapi dengan asbak besar. Kursi panjang. Lampu dari tenaga surya. Dan tersaji pemandangan yang indah di depannya.

Tentu saja aku menyambut bahagia dengan dibangunnya Smoke Shelter ini. Dan apresiasi tinggi buat pemkot Jombang yang memperhatikan hal seperti ini. Selanjutnya, semoga tempat ini benar-benar berfungsi sebagai mana mestinya.

Akhir kata (kaya' lagi ceramah ajah), buat para perokok pengunjung taman keplaksari. Merokoklah pada tempatnya. Buanglah asap rokokmu juga pada tempatnya. Jangan kau buang sembarangan. Apalagi kau buang di dekat orang-orang yang kau cintai dan juga mencintaimu. Dan....
alangkah lebih baik, jika kau BERHENTI MEROKOK.


Smoke Shelter dari dalam

smoke shelter bag. dalam

Smoke shelter dari luar

Yuk Membentengi Si Kecil dari Virus Polio

Dari awal bulan maret. Hampir sepanjang jalan yang aku lalui pasti bertemu dengan kalimat "Bebas Polio" atau "Pekan Imunisasi Nasional Polio" dan sebagainya. Ada yang ditancepin di pohon #YangIniTakPatut, ada yang di tembok, dan ada yang dipasang di pintu masuk komplek perumahan. Macem-macem. Yang pasti nggak ada yang dipasang di tenda birunya teh desy ratnasari. Hehe.

Di stasiun tv ada. Dunia maya juga ada. Media sosial juga rame. Grup bbm mbahas itu. Grup WA juga. Dapet sms dari adek juga gitu isinya. Ibuk telpon juga nanyain itu. Pokoknya tiada hari tanpa mbahas pekan imunisasi nasional polio. Hal ini, secara tidak langsung, membuat aku yang tadinya menanggapi adanya pin polio dengan selo selo aja. Menjadi sangat menanti-nanti kedatangannya. Oleh sebab itu, saat aku mendapat undangan PIN Polio dari posyandu perumahan, rasanya seneng banget loh. Lebih seneng dari melihat jarum timbangan berat badan mundur 2 langkah.Tinggal 3 langkah aja daku jadi uut permatasari deh *uhuy.



Sebenarnya, maksud dari diadakannya PIN Polio ini adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dari virus polio. Nah  virus polio ini akan menyerang susunan saraf pusat si korban. Sehingga mengakibatkan si korban menderita lumpuh layu akut. Tanda-tandanya adalah dimulai dengan gejala demam, nyeri otot, dan kelumpuhan pada minggu pertama sakit. Bahkan bisa saja mengakibatkan kelumpuhan otot pernagasan apabila polio tidak segera ditangani. Jadi bisa dibilang imunisasi polio ini kudu wajib diberikan pada si kecil.

Hari H tiba. Sempat khawatir si ken bakal bangun siang banget dan posyandu pun keburu tutup trus batal dapet nasi bungkus *eh. Tapi alhamdulillah, jam 7 pagi si ken sudah mengerjap-ngerjapkan matanya. Lalu memamerkan senyuman indahnya seraya membuka ketiaknya lebar lebar. Dan bau kecut pun menyebar ke penjuru kamar. Wusss. Wussss. Wuusss #BauFavoritAku. Hahaha. 

Jam 8, si ken sudah mandi, sudah ganteng, lebih ganteng dari leonardo dicaprio, dan siap berangkat ke posyandu *ciecieee.  Dengan gagah berani, si ken berjalan menuju posyandu. Dan saking semangatnya, emaknye pun ditinggalkan begitu saja. Maklumin ya ken. Emakmu yang bergelambir ini memang sedikit susah kalau diajak jalan cepet. lol.

Dengan gagah berani pergi  ke posyandu
Tiba di teras mushola perumahan yang disulap jadi posyandu, si ken bukan malah berhenti. Eee malah ngeluyur pergi. Jalan terus nggak mau belok. Nggak mau ke posyandu. Beneran nggak mau. Iyak si ken memang menolak kalau setiap aku ajak ke posyandu. Gegara pernah ditimbang pakek timbangan gantung tradisional gitu deh. Tradisional banget yak posyandunya ? Iyak. Tapi sekarang udah punya timbangan digital koq. Alhamdulillah. Kemajuan. Sayangnya moment itu membekas banget di hati samsul bahri *halah, maksudnya di hati sanubari si ken. 

Oleh karena kesan tak enak itulah waktu imunisasi polio kemarin si ken malah mewek. Padahal waktu imunisasi suntik di RSIA si ken nggak mewek sama sekali loh. Eee ini imunisasi tetes aja udah ihik ihik. Ihik ihik nya panjang bener pula. Sampek dibagiin nasi bungkus pun dia masih begitu.  Dan baru benar-benar berhenti waktu jari-jarinya aku tempelin ke tinta biru. 

memandangi tinta biru di jempol sambil berkata : "yeaaahh aku bebas virus polio"
Alhamdulillah. Si ken sudah dapat imunisasi polio. Dengan begitu, si ken bebas dari yang namanya virus polio yang biasanha bersemayam di kotoran manusia. Senengnyooooo. Emakmu lega ken. Legaaaa. Meskipun begitu, tetep harus jaga kesehatan ya nak.

Nah buat para emak yang punya balita. Jangan lupa nge-PIN polio yak. Selain untuk membentengi anak dari serangan virus polio, ikut nge-PIN juga bikin dompet aman #Tetep. Dan satu lagi nih, dengan nge-PIN kita juga bisa dapet nasi bungkus dari posyandu. Lumayan banget kan. Rejeki nomplok. Jadi jangan lupa ya maks. Sampek 15 Maret loh ya. Inga' inga' ting.
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...