Tahapan Membuat Mainan dari Barang Bekas yang Bermanfaat dan Aman bagi Si Kecil

Hai Mamis,

Ibu mana sih yang nggak jatuh cinta sama senyum dan tawa si kecil ? Semuanya suka, semua ibu jatuh cinta dengan senyum tawa putra putrinya. Termasuk Aku. Yup. Seperti itu.

Bagiku, senyum dan tawa si kecil ken adalah candu. Iya, candu banget. Sebab itulah aku, berusaha untuk membuat si kecil ken selalu  tersenyum dan tertawa. Dan caraku untuk mewujudkan itu  adalah, tentu, dengan membuat aneka macam mainan untuknya.

Namun, seiring berlarinya waktu. Aku tidak lagi membuat mainan hanya karena untuk menghadirkan senyum dan tawa si kecil. Melainkan ada satu hal. Iya ada hal lain yang membuatku semakin bersemangat membuatkan si kecil mainan. Yakni, karena ada banyak manfaat yang bisa si kecil dapatkan dari aktivitas bermain itu sendiri. 


Tahapan Membuat Mainan 

dari Barang Bekas untuk Si Kecil

  • Persiapan : Ide Mainan yang Bermanfaat untuk Si Kecil

Ada beberapa hal yang aku lakukan sebelum membuat mainan untuk si kecil :

Pertama : membaca tentang dunia anak. Salah satunya tentang kecerdasan majemuk anak.

Namun untuk ini, aku tak hanya membacanya saja, melainkan juga mengikuti tes online sederhana untuk mengetahui setiap tingkat kecerdasan majemuk si kecil. Dan berikut hasil tesnya :

Kedua : memilih kecerdasan mana yang perlu atau yang ingin aku stimulus.

Berdasarkan hasil tersebut, maka ada beberapa kecerdasan yang harus distimulus donk ya. Misalnya, kecerdasan yang ingin aku stimulus adalah kecerdasan linguistik (komunikasi) dan kecerdasan interpersonal (sosial).

Ketiga : mencari ide mainan yang sesuai dengan poin kedua

Berburu ide mainan yang dapat membantu untuk menstimulus linguistik si kecil. Misalnya, membuat trek balapan mobil.

Dengan panggung ini, aku bisa memancing atau menstimulus si kecil untuk membuat cerita versinya sendiri. Menanyakan berbagai macam hal. Menambah kosa katanya juga menstimulus sisi sosialnya. 

Keempat : menyiapkan bahan untuk membuat mainan.

Sebagian besar nih ya, mainan yang aku buat, terdiri dari barang bekas. Seperti kardus bekas susu formula, botol plastik bekas kemasan bedak, botol air mineral, hingga kertas-kertas yang tak terpakai. Jadi bisa dibilang mainan yang aku buat aman karena berasal dari limbah rumah tangga sendiri. Akan tetapi, meskipun begitu, aku tetap harus memastikan bahwa barang bekas yang akan aku jadikan mainan, benar-benar AMAN untuk si kecil.

  • Kriteria Barang Bekas yang Aman untuk Bahan Membuat Mainan


Soal AMAN, aku punya kriteria sendiri nih untuk barang bekas yang akan aku jadikan sebagai bahan membuat mainan. 

Pertama, harus bersih. 
Kedua, tidak ada bagian yang tajam. 

Kalau sudah lulus ini, baru deh aku mulai membuat mainan.

  • Cara Membuat Mainan Track Balapan Mobil
Bahan :
1 kardus bekas air siap minum/mie instas. 
4 kardus susu formula
Isolasi
Double tip
Gunting

Cara membuat :
Gunting kardus bekas air mineral kemasan gelas lalu dibentuk memanjang. 
Bungkus sisi kardus air mineral yg sudah digunting tadi dengan isolasi/lakban. Agar terhindar dari pinggiran kardus yang tajam.
Gunting bagian atas kardus sufor. Lalu bagi dua tepat di bagian cover dan belakang. Yang digunting jangan di bagian samping.

Letakkan di atas kardus bekas air mineral kemasan gelas lalu direkatkan dengan duble tip. Dan jadilah seperti ini. 
TARAAAAAA.................



Cara bermain :
Karena mainan ini untuk menstimulus linguistik dan interpersonal si kecil. Jadi yaaaa, cara bermainnya tidak hanya balapan dua mobil saja. Melainkan juga bisa ditambahkan dengan menambah kosa kata si kecil, membuatnya lebih komunikatif, dan mau main bersama.



  • Agar Si Kecil Nyaman Saat Bermain.

Setelah aku selesai membuat mainan, selanjutnya adalah.........main-main donk yak. Bukaaannnn. Belum sampai situ. Ada yang harus dipastikan lagi. Yakni soal NYAMAN.

Menghadirkan rasa nyaman saat bermain juga penting loh. Karena apa ? Dengan rasa nyaman saat bermain, maka tentu  si kecil akan lebih happy dan antusias saat bermain. Selain itu juga, maksud dan tujuan dari kegiatan bermain tersebut dapat tercapai. Lalu si kecil pun dengan mudah memetik manfaat dari aktivitas bermain itu sendiri.

Nah untuk menghadirkan rasa nyaman saat bermain, terutama saat bermain di dalam rumah, ada beberapa hal yang aku lakukan :
  1. Memastikan lokasi bermain jauh atau tidak ada sesuatu yang berbahaya misal listrik. 
  2. Menciptakan ruangan yang sejuk alias tidak panas. Dengan cara menyalakan kipas angin atau membuka pintu jendela agar sirkulasi udara terasa lebih baik.
  3. Dan memastikan kondisi si kecil dalam keadaan prima. Tidak nampak ngantuk, lelah apalagi sakit.
***
Eh ngomong-ngomong soal sakit nih, aku paling takut loh kalau si kecil sakit. Terutama demam. Parno gitu. Sebab si kecil pernah mengalami step yang diawali dengan demam tinggi. Jadi, agar hal itu tidak terulang lagi, maka aku selalu menyiapkan obat penurun panas, termometer,  perlengkapan untuk mengompres, alkohol 75 % hingga bawang merah.

Untuk obat penurun panas, aku memilih Tempra Syrup Paracetamol dengan rasa kesukaan si kecil, rasa anggur.

Mengapa Tempra Syrup ?

  • Karena Tempra Syrup adalah obat untuk menurunkan panas dan meredakan nyeri untuk anak usia 1- 6 tahun. Dan usia si kecil ken berada dalam rentang itu.
"Ada apa aja ya Mah, di Tempra Syrup ini ?".

  • Setiap 5 ml Tempra Syrup mengandung 160 mg paracetamol. Yang mana fungsi dari paracetamol disini adalah sebagai antipiretika pada pusat pengaturan suhu di otak. Jadi bisa dibilang, antipiretika mengirimkan sinyal ke pengaturan suhu di otak untuk menurunkan suhu panas tubuh. 
  • Selanjutnya yaitu, di dalam kandungan tersebut juga terdapat analgetika yang berfungsi meningkatkan ambang rasa sakit. Jadi, dengan adanya analgetika ini, rasa nyeri yang dirasakan si kecil saat demam akan sedikit berkurang.
  • Tempra Syrup memiliki varian rasa yang disukai anak-anak.
Yummyyyy

  • Tempra Syrup mudah didapatkan.

Beli di apotek dekat rumah

  • Diproduksi oleh PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. Di bawah pengawasan Thaiso Pharmaceutical Co., Ltd. Tokyo Jepang.
Kalau ada Tempra Syrup di rumah. Perasaan aku lebih tenang. Sedia payung sebelum si kecil sakit demam. Begitu.

Nah itu tadi soal obat penurun panas yang aku siapkan di rumah yakni Tempra Syrup. Sekarang, kembali ke laptop. Yihaaa,

***

Jadi seperti itulah tahapan membuat mainan untuk si kecil, dari menentukan ide, hingga memilih bahan. Serta bagaimana membuat aktivitas bermain menjadi nyaman untuk si kecil.

Panjang ya prosesnya ? Lumayan, nggak bikin sampai lu manyun koq *hahay. Tapi, nggak apa-apalah yah. Kan demi anak juga tho, demi senyum merekah di wajahnya, demi manfaat yg bisa si kecil rasakan dari aktivitas bermain, demi si kecil bisa bermain dengan AMAN dan NYAMAN.

Alhamdulillah nih, meskipun terbuat dari barang bekas, selama ini, si kecil nampak enjoy dan happy-happy saja saat memainkan mainan yang aku buat. Alhamdulillah.

~***~

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi. Artikel ini tidak dapat menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.

Dampak Buruk Gadget Smartphone Murah Pada Anak

Di jaman serba modern seperti saat ini, teknologi sudah menjadi bagian dari hidup kita yang tidak dapat terpisahkan. Teknologi sudah merambah ke segala sektor kehidupan mulai dari aktivitas harian seperti mencuci baju dan memasak hingga ke sektor yang tinggi seperti komunikasi dan juga bisnis.

Dalam hal komunikasi, peran teknologi sudah tidak bisa diragukan lagi perkembangannya. Jarak dan waktu sudah bukan menjadi rintangan untuk dapat berkomunikasi, bahkan bertatap muka. Hal ini bisa dilakukan bahkan hanya dengan smartphone murah  yang beredar di pasaran.

Meskipun teknologi memberikan berbagai macam kemudahan bagi penggunanya, namun bukan berarti fenomena ini tidak memiliki dampak negatif bagi kehidupan terutama bagi para remaja dan juga anak-anak.

Kini banyak remaja, bahkan anak kecil yang memiliki gadget pribadi dan penggunaannya di luar pengawasan kita, para orang tua. Tentu hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat dunia maya adalah dunia yang belum begitu bisa dipahami fungsi dan pemanfaatannya bagi umur mereka. Untuk itu berikut ini ada beberapa efek buruk media sosial bagi perkembangan anak-anak:


1.Tidak mengenal waktu dan kecanduan
Anak-anak atau remaja, bahkan orang dewasa yang asyik berkutat dengan gadget ditangannya, sangat susah untuk lepas darinya mengingat teknologi pada gadget yang mampu membius penggunanya dengan jutaan aplikasi yang menarik. Banyaknya game, media sosial dan hiburan lainnya membuat pengguna cenderung kecanduan. Tiada hari tanpa membuka gadget, itulah yang kini tengah terjadi di kalangan masyarakat. Jika sudah begitu, pasti pengguna akan lupa waktu sehingga kewajiban banyak yang lalai dan ditinggalkan.

2.Tidak peduli sekitarnya
Ketika sudah merasakan senangnya dalam berselancar di media sosial atau bermain games, para pengguna seringkali lupa diri dan hanya terfokus pada gadget yang Ia miliki. Mereka cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan hanya peduli pada satu hal yaitu gadget yang mereka miliki. Berbagai aplikasi menari yang ditawarkan kini bahkan sudah bisa diakses di tablet atau smartphone murah yang beredar di pasaran.

3.Kurangnya sosialisasi
Jika diperhatikan lagi, kini banyak sekali remaja dan anak-anak yang lebih memilih menghabiskan waktu dengan menatap layar gadget seharian, dibanding melakukan aktivitas bersama teman-temannya. Hal ini tentu saja berdampak buruk dengan psikologis mereka karena jika hal ini terus menerus terjadi, mereka akan kesulitan dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Tidak hanya saat umur mereka muda, namun bisa juga terbawa hingga tua nantinya. Mereka akan lebih suka berbaur dengan teman khayalan mereka di online sehingga membuat pergaulan sangat sempit.

sumber : oto-didak13.com

4.Menghamburkan uang
Bagi pecandu games online atau media sosial, mereka tentu harus bermodal demi bisa terus mengakses internet. Mereka tak akan sungkan untuk menghamburkan uang demi bisa memenuhi kuota data internetnya. Hal ini akan bisa berakibat pada buruknya mereka dalam mengatur keuangan pribadi sejak dini.

5.Masa belajar yang kacau
Jika kecanduan gadget tidak segera ditangani oleh orang tua, maka anak-anak cenderung akan lebih suka menghabiskan waktu untuk menatap layar gadget daripada belajar. Tentu saja hal ini bisa membahayakan bagi masa belajar anak Kita.

Itulah beberapa dampak buruk akan fenomena gadget di dunia ini. Sebaiknya ajarkan Ia untuk menggunakan gadget nya dengan lebih bijaksana. Jangan memberikan smartphone murah pada anak terlalu dini karena akan rawan terjadi dampak-dampak buruk tersebut.
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

21 Hari Kembali Muda Tanpa Ditunda Pakai Age Revival Theraskin

Mombeb, sejak aku menjadi guru, aku amat peduli dengan penampilan mulai dari wajah hingga pakaian. Sebab penampilan merupakan salah satu car...